MODULE 01
E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SIMULATION
Grou : ESCM16 Date : 16 – 10 – 2021
p
Class : BD41 Score :
1. Objective
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh praktikan, tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini, yaitu:
a. Mengidentifikasi peran Supply Chain Management pada perusahaan
b. Mengetahui pengaruh jumlah stock, orders dan total cost dari setiap entitas
c. Mengetahui efek Bullwhip pada Supply Chain Management
d. Menganalisis total cost pada setiap entitas
2. Data
E-Supply Chain Management merupakan penerapan ilmu manajemen
rantai pasok yang dilakukan secara online atau dengan menggunakan internet
untuk memantau performa dan kinerja rantai pasok, serta mempercepat alur
informasi dan data yang diperlukan untuk dianalisis. E-Supply Chain
Management juga dapat diartikan sebagai management taktis dan strategis
yang berupaya menghubungkan kapasitas produktif kolektif dan sumber daya
dari sitem rantai pasok melalui penerapan teknologi internet.
PT Samsan Tech adalah perusahaan yang bergerak di bidang elektronik.
Barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan ini salah satu contohnya
adalah handphone. Seri yang baru-baru ini sedang trend adalah Samsan N21.
Keluarnya seri baru ini membuat jumlah permintaan handphone bertambah.
Pesanan yang dilakukan oleh customer akan melalui tahapan retailer,
wholesaler, distributor dan terakhir adalah factory. Pesanan yang masuk dari
customer akan diproses dari satu rantai ke rantai lain selama satu minggu.
Apabila customer memesan barang, maka barang tersebut akan sampai pada
minggu ke empat karena harus melalui empat rantai pasok terlebih dahulu.
Lamanya proses pemesanan dapat menyebabkan munculnya efek Bullwhip.
Efek Bullwhip merupakan kondisi di mana jumlah pesanan cenderung
menunjukkan fluktuasi yang lebih besar daripada permintaan pelanggan di
Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department 1
BINUS University
2 Weekly Assignment
E-Supply Chain Managemet (ISYE6055011)
seluruh rantai pasok. Salah satu cara menghindari efek Bullwhip yaitu dengan
melakukan orders oleh masing-masing entitas. Data pesanan yang dilakukan
oleh retailer berdasarakan permintaan customer melalui simulasi Beer Game
dapat dilihat pada Tabel 2.1 Data Simulasi Beer Game Retailer.
1 0 -84 20 100 4 4 4
2 0 -144 150 80 20 20 4
Sumber: (Diolah oleh Penulis)
Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Weekly Assignment 7
E-Supply Chain Managemet (ISYE6055011)
Tabel 2.4 Data Simulasi Beer Game Factory (Lanjutan)
Orders Incoming Items in Goods Shipping
Week Inventory Backlog Fill Orders
Request Orders Receiving Delay
41 1534 0 0 0 0 0 0
42 1434 0 0 100 0 100 0
43 435 0 0 999 0 999 100
44 0 -564 10 999 0 435 999
45 0 -1553 999 999 10 10 435
46 0 -1553 999 999 999 999 10
47 0 -1553 999 999 999 999 999
48 0 -1553 999 999 999 999 999
49 0 -1553 999 999 999 999 999
50 0 -1553 999 999 999 999 999
51 0 -1553 999 999 999 999 999
52 0 -1553 999 999 999 999 999
Total Cost 14414 18533
Sumber: (Diolah oleh Penulis)
3. Result
Supply chain dari produk Perusahaan Samsan Tech memiliki perhitungan terhadap jumlah stock, outgoing order, incoming
order dan total cost selama 52 minggu atau satu tahun dari masing-masing entitas. Data jumlah stock dan outgoing order dapat
dilihat pada Tabel 3.1 Data Perhitungan Stock dan Outgoing Order.
Jumlah pesanan yang diterima oleh masing-masing entitas dapat dihitung melalui data simulasi Beer Game Perusahaan
Samsan Tech. Data Perhitungan terhadap incoming order dan total cost selama 52 minggu atau satu tahun dari masing-masing
entitas dapat dilihat pada Tabel 3.2 Data Incoming Order dan Total Cost.
Perhitungan jumlah stock, outgoing orders, incoming orders dan total cost dapat penulis hitung berdasarkan data pada
Tabel 3.1 Data Perhitungan Stock dan Outgoing Order dan Tabel 3.2 Data Incoming Order dan Total Cost dengan menggunakan
rumus yang telah diketahui. Rumus jumlah stock pada retailer, wholesaler, distributor dan factory menggunakan nilai inventory
dan nilai backlog yang telah diketahui.
Keterangan:
Stock = jumlah barang penyimpanan dan pesanan barang yang
belom selesai
Inventory = jumlah persediaan barang
Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department 14
BINUS University
Wekly Assignment
E-Supply Chain Managemet (ISYE6055011)15
Perhitungan jumlah stock pada retailer, wholesaler, distributor dan factory dapat penulis lakukan melalui data simulasi
Beer Game pada minggu ke-7 dengan cara menambahkan nilai inventory dengan nilai backlog.
Nilai outgoing order yang dilakukan oleh retailer akan masuk ke dalam incoming order wholesaler, kemudian akan
diteruskan melalui distributor dan terakhir factory. Outgoing order didapatkan dengan melihat nilai order place entitas
sebelumnya.
Keterangan:
Outgoing Order = jumlah barang yang diinginkan
Perhitungan outgoing order pada retailer, wholesaler, distributor dan factory dapat penulis lakukan melalui data
simulasi Beer Game pada minggu ke-7 dengan melihat nilai order placed entitas sebelumnya.
Nilai outgoing order yang dilakukan oleh retailer akan masuk ke dalam incoming order wholesaler, kemudian akan
diteruskan melalui distributor dan terakhir factory. Incoming order pada wholesaler dapat dilihat melalui data outgoing order
pada entitas retailer.
Keterangan:
Incoming Order = jumlah pesanan yang diterima.
Perhitungan incoming order pada retailer, wholesaler, distributor dan factory dapat penulis lakukan melalui data simulasi
Beer Game pada minggu ke-7 dengan melihat nilai outgoing order pada entitas sebelumnya.
Nilai total cost yang dikeluarkan oleh masing-masing entitas dipengaruhi oleh jumlah inventory dan backlog pada minggu
tersebut.
Keterangan:
Total Cost = total biaya yang harus dikeluarkan.
Inventory = jumlah persediaan barang
Backlog = jumlah permintaan yang belum terpenuhi.
Nilai total cost yang harus dikeluarkan oleh retailer, wholesaler, distributor dan factory dapat dihitung dengan
menambahkan nilai inventory yang telah dikalikan dengan inventory cost bernilai $0,5 dan nilai backlog dengan backlog cost
yang bernilai $1. Perhitungan dilakukan menggunakan data pada minggu ke-7.
Jumlah stock pada retailer, wholesaler, distributor dan factory yang telah dihitung dari minggu ke-1 sampai minggu ke-52
perlu dijumlahkan untuk mengetahui total keseluruhan stock selama satu tahun.
Jumlah keseluruhan stock pada retailer dapat diketahui apabila stock per minggu telah diketahui. Perhitungan jumlah stock
keseluruhan dapat dilakukan dengan menjumlahkan stock dari minggu ke-1 sampai minggu ke-52.
Jumlah keseluruhan stock pada wholesaler dapat diketahui apabila stock per minggu telah diketahui. Perhitungan jumlah
stock secara keseluruhan dapat dilakukan dengan menjumlahkan stock dari minggu ke-1 sampai minggu ke-52.
Total stock wholesaler = ∑ jumlah stock wholesaler minggu ke-n
Total stock wholesaler = 6 + 0 + (-46) + (-126) + (-146) + (-216) + (-216) +
(-110) + (-310) + (-10) + (-272) + (-772) + (-622) +
(-132) + 468 + 823 + 1085 + 535 + (-65) + (-462) +
(-962) + (-1162) + (-862) + (-302) + 451 + 1006 +
1214 + 1204 + 1184 + 1154 + 1144 + 1074 + 1024 +
974 + 964 + 864 + 764 + 809 + 794 + (-6) +
(-1005) + (-1104) + (-1166) + (-2065) + (-1566) +
(-1251) + (-1391) + (-1391) + (-412) + 577 + (1561) + (2530)
Total stock wholesaler = 4059
Jumlah keseluruhan stock pada distributor dapat diketahui apabila stock per minggu telah diketahui. Perhitungan jumlah
stock keseluruhan dapat dilakukan dengan menjumlahkan stock dari minggu ke-1 sampai minggu ke-52.
Total stock distributor = ∑ jumlah stock distributor minggu ke-n
Total stock distributor = 2 + (-14) + (-24) + (-24 ) + (-144) + (-344) + (-338) +
Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department 21
BINUS University
Wekly Assignment
E-Supply Chain Managemet (ISYE6055011)
Jumlah keseluruhan stock pada factory dapat diketahui apabila stock per minggu telah diketahui. Perhitungan jumlah
stock keseluruhan dapat dilakukan dengan menjumlahkan stock dari minggu ke-1 sampai minggu ke-52.
Nilai outgoing order pada retailer, wholesaler, distributor dan factory telah dilakukan selama satu tahun dapat
dijumlahkan untuk mengetahui total outgoing order dalam satu tahun.
Total outgoing order = ∑ jumlah stock minggu ke-n
Total outgoing order pada retailer dapat diketahui dengan menjumlahkan outgoing order dari minggu ke-1 sampai minggu
ke-52.
Total outgoing order pada wholesaler dapat diketahui dengan menjumlahkan outgoing order dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-52.
Total outgoing order pada distributor dapat diketahui dengan menjumlahkan outgoing order dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-52.
Total outgoing order pada factory dapat diketahui dengan menjumlahkan outgoing order dari minggu ke-1 sampai minggu
ke-52.
Nilai incoming order pada retailer, wholesaler, distributor dan factory yang disetiap telah dilakukan selama satu tahun
dapat dijumlahkan untuk mengetahui total incoming order dalam satu tahun.
Total incoming order pada retailer dapat diketahui dengan menjumlahkan incoming order dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-52.
Total incoming order pada wholesaler dapat diketahui dengan menjumlahkan incoming order dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-52.
Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department 14
BINUS University
Wekly Assignment
E-Supply Chain Managemet (ISYE6055011)27
Total incoming order pada distributor dapat diketahui dengan menjumlahkan incoming order dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-52.
Total incoming order pada factory dapat diketahui dengan menjumlahkan incoming order dari minggu ke-1 sampai minggu
ke-52.
Total cost secara keseluruhan dari setiap entitas dapat dihitung apabila total cost dari masing-masing entitas dari minggu
ke-1 sampai minggu ke-52 telah dihitung. Rumus mencari total cost masing-msing entitas sama dengan total cost per minggu,
bedanya adalah nilai inventory yang digunakan merupakan total keseluruhan.
Nilai total cost keseluruhan yang harus dikeluarkan oleh retailer, wholesaler, distributor dan factory dapat dihitung dengan
menambahkan nilai total inventory selama 52 minggu yang telah dikalikan dengan inventory cost bernilai $0,5 dan nilai total
backlog selama 52 minggu dengan backlog cost yang bernilai $1. Apabila total cost masing-masing entitas telah dihitung dari
minggu ke-1 hingga minggu ke-52, maka penulis dapat menjumlahkan total cost tersebut untuk mengetahui total cost yang harus
dibayar selama satu tahun.
Grafik hasil perhitungan stock dari entitas retailer, wholesaler, distributor dan factory yang menujukkan perkembangan
atau penurunan jumlah stock dapat dilihat pada Gambar 3.1 Jumlah Stock.
Grafik pesanan yang dilakukan oleh entitas pertama ke entitas selanjutnya atau biasa disebut outgoing order dari setiap
entitas yang menujukkan perkembangan atau penurunan jumlah pesanan dapat dilihat pada Gambar 3.2 Outgoing Order.
Grafik kenaikan dan penurunan jumlah permintaan atau pesanan yang diterima oleh masin-masing entitas dapat dilihat
pada Gambar 3.3 Incoming Order.
Grafik tinggi dan rendahnya total cost yang harus dibayar oleh masing-masing entitas dari minggu ke-1 sampai minggu ke-
52 dapat dilihat pada Gambar 3.4 Total Cost.
5. Conclusion
Kesimpulan dapat diambil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
praktikan.
1. Peran supply chain dalam sebuah perusahaan sangat penting karena
mempermudah perusahaan untuk membaca kondisi yang sedang dialaminya
seperti backlog.
2. Pengaruh variabel stock, order, dan total cost memberi pengaruh yang sama
pada setiap entitas. Jumlah stock berpengaruh terhadap total cost dan juga
order yang dapat dipenuhi oleh entitas tersebut. Jumlah stock harus
diperhatikan dan di manage dengan baik agar tidak terjadi backlog ataupun
penumpukan stock sehingga biaya membengkak. Inventory cost dan backlog
cost berpengaruh terhadap cash flow dan supply chain dari perusahaan
tersebut. Apabila biaya semakin sedikit yang dikeluarkan, maka sistem rantai
pasok akan semakin baik.
3. Bullwhip effect terjadi pada minggu sebelum minggu ke-26 dan setelah
minggu ke-42 pada setiap entitas supply chain. Efek bullwhip pada rangkaian
supply chain ini dapat dibilang cukup banyak anomali permintaan dan stock
yang terjadi sehingga berdampak terhadap total cost.
4. Total cost inventory untuk entitas retailer sebesar $10.200, wholesaler sebesar
$11.104, distributor sebesar $15.828, dan factory sebesar $14414. Data
menunjukan bahwa total cost inventory terbesar dipegang oleh distributor di