Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA SISWA

Kompetensi Dasar: 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam system reproduksi manusia

4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan
kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem
reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi

Indikator : 1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistim reproduksi laki-laki dan wanita.
2. Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur.
3. Menguraikan proses ovulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Menjelaskan proses menstruasi.
5. Menjelaskan proses fertilisasi, gestasi dan persalinan.
6. Mengidentifikasi kelainan/ penyakit yang terkait dengan sistim reproduksi.

Alat dan Bahan : 1. LKS


2. Buku sumber.
Cara kerja : Bacalah buku sumber yang ada, kemudian isilah LKS.

Waktu : 12 x 45 menit

I. A. Perhatikan gambar alat reproduksi laki-laki dibawah ini !

Organ reproduksi dalam

1. Jelaskanlah struktur dan fungsi organ kelamin dalam!

a. Testis
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran
yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah
berkembang.
Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis,
duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut
air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferens dan akhirnya, penis.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi
hormon testosteron.
Fungsi testis:
1.memproduksi sperma (spermatozoa)
2.memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

b. Saluran reproduksi pria:


1.Epididimis (tempat pematangan sperma)
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens

2. Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)


Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan
saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula
seminalis).

3. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang
menghubungkan kantung semen dengan uretra. Berfungsi
untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra

4. Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di
dalam penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal
dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari
kantung kemih.

c. Kelenjer kelamin:
1. Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan
kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma.

2. Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)


Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu,
mengandung enzim antikoagulan,sitrat (nutrient bagi sperma),sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.

3. Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)


Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak
disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar
bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju
uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

2.Jelaskan struktur organ kelamin luar!

1. Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat
kelamin jantan.
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan
sebagai alat bantu reproduksi
2. Skrotum

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testisatau buah zakar. Skrotum terletak
di antara penis dan anus serta di depan perineum Fungsi skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu
lingkungan yang memiliki suhu 1-8 oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat
terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh
untuk memanasi .

B. Perhatikan gambar alat reproduksi wanita dibawah ini !

1. Jelaskanlah struktur dan fungsi organ kelamin dalam!


a. Ovarium.
1.Bagian permukaan, merupakan bagian telur dari ovarium yang disusun oleh epitel kuboid selapis atau yang
biasa disebut epitel germinal.
2.Korteks, korteks merupakan bagian yang terletak setelah bagian permukaan, sebagian besar disusun oleh
jaringan ikat. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel dan oosit.
3.medulla merupakan bagian terdalam dari ovarium yang disusun oleh jaringan neurovaskular.

Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :


Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada
wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum. Progesterone yang berfungsi dalam
memelihata masa kehamilan Ovarium di selubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
Tiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel adalah strukur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit
dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.

b. saluran Kelamin:

1. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di rahim. Ovarium berfungsi untuk
memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

2. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas rahim. Organ
ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.
Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah
dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.

3. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot. Vagina terletak di antara uretra
dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm.
Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya terbuka ke arah luar.

2. Jelaskanlah struktur dan fungsi organ kelamin luar !

a. Vulva
Vulva adalah jaringan di sekitar liang vagina, yang merupakan bagian paling luar dari keseluruhan sistem
reproduksi wanita.
Vulva adalah pintu masuk ke vagina, yang mengarah ke rahim, dan memberikan lapisan perlindungan ganda
bagi vagina oleh lipatan labia luar dan dalam. Vulva dapat dipengaruhi oleh banyak kelainan yang sering kali
dapat menyebabkan iritasi.

b. Labium.
Terbagi jadi:
- Labium mayor
Labium mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita bagian luar lainnya. Sesuai
namanya, organ ini berukuran besar. Pada labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang
memproduksi cairan lubrikasi.
Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi oleh rambut kemaluan.

-Labium minor
Labium minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan vagina serta uretra (saluran
yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh).
Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif,
sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

c.Saluran dalam vulva


Saluran yang terdapat didalam vulva adalah vagina.Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran,
yang lentur dan berotot. Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm.
Bagian atas vagina terhubung dengan serviks.

II. Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet dimana terjadi proses diploid dan haploid yang mengalami
pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa.

1. Spermatogenesis
adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.

Perhatikan gambar spermatogenesis berikut ini !


a. Jelaskanlah proses terjadinya spematogenesis.
Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut
dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus
lewat langkah-langkah berikut ini:

1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif
yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon
testosteron.

2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing berisi 46 kromosom lengkap.

3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan
pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran
lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.

4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih
kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri
atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).

5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut
spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.

6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat
haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

b. Tulislah hormon yang mempengaruhi proses spermatogenesis, jelaskan fungsinya.


Hormon Gonadrotopin

√ Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovarium. Hormon gonadotropin
dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior)
agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.

√ FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi mempengaruhi serta merangsang perkembangan
tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang memacu
pembentukan sperma. Selain itu hormon FSH merupakan hormon yang dikeluarkan oleh gonadrop FSH yang
berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel telur yang terdapat dalam ovarium dan
juga berpengaruh pada peningkatan hormon esterogen pada wanita. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara
proses pembentukan sperma.

√ Hormon LH (Luteinizing Hormone)


Hormon LH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig)
agar mensekresi hormon testosteron (androgen). Hormon LH dapat merangsang sekresi steroid seks dari gonad,
yang dimana pada testis (buah Zakar) pria hormon ini sering berikatan dengan reseptor yang terdapat pada sel-
sel leydic untuk merangsang sintesis dan sekresi hormon testosteron. Sedangkan pada ovarium (wanita) hormon
ini dapat menyebabkan ovulasi serta pengembangan korpus luteum apabila terjadi kenaikan akut atau yang
dikenal dengan Surge LH.

√ Hormon Testosteron
Hormon testosteron adalah hormon yang terdapat pada pria yang dihasilkan oleh testis (buah zakar). Hormon
testosteron berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio, mempengaruhi
perkembangan alat reproduksi. Hormon testosteron juga berfungsi dalam pembentukan kepadatan tulang dan
kekuatan otot. Hormon Testosteron merupakan hormon yang dianggap sebagai androgen atau hormon generatif
pria.
Ketika terjadi pembuahan , hormon testosteron membantu dalam terjadinya pembentukan genital laki-laki pada
janin. Hal ini terjadi ketika pembuahan berusia tujuh minggu atau lebih. Saat laki-laki beranjak remaja atau
dewasa, produksi testosteron pun meningkat, maka mulailah terjadinya pembentukan perubahan yang lebih
lanjut pada penis atau testis.

c. Jelaskanlah peristiwa yang terjadi pada sperma setelah tahapan spermatogenesis selesai.

Setelah spermatogenesis terjadi, sperma pindah ke epididimis. Dari tubulus seminiferus ke epididimis
membutuhkan waktu 4-6 minggu. Dari epididimis, sperma bergerak lagi ke vas deferens untuk bercampur
dengan air mani.

2. Oogenesis.
Oogenesis merupakan suatu proses pembentukan dari sel telur sistem reproduksi wanita. Terjadinya proses
terbentuknya sel telur tersebut terjadi pada ovarium.

Perhatikan gambar Oogenesis berikut ini!


a. Jelaskanlah proses terjadinya oogenesis.
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat
menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu
ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:

1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.

2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis ,
yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.

3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali
lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.

4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian membelah lagi.

5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka
akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi
dua badan kutub kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun
apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.

6. Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat


haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid.
Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai
perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.

7. Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).
b. Tulislah hormon yang mempengaruhi proses Oogenesis, jelaskan fungsinya.

√ FSH, berperan merangsang pengeluaran hormon testosteron pada pria dan esterogen pada wanita.
√ LH, berperan dalam pembentukancorpus luteum (badan kuning) di dalam ovarium setelah terjadinya ovulasi.
√ Esterogen, berperan dalam proses pembentukan ovum dan pembentukan sifat-sifat kelamin sekunder pada
wanita dan merangsang produksi lh dan menghambat produksi fsh.
√ Progesteron, berfungsi dalam proses pembentukan lapisan endonetrium pada dinding uterus untuk menerima
ovum yang telah mengalami fertilisasi.

c. Jelaskanlah peristiwa yang terjadi setelah tahapan Oogenesis selesai.

telur-telur yang sudah matang akan dilepaskan oleh indung telur ke saluran telur (tuba falopi) kira-kira sebulan
sekali. Jika berhasil dibuahi oleh sperma, sel telur akan menetap di tuba falopi dan menempel di dinding rahim.
Kalau tidak, sel telur akan dikeluarkan dari dalam tubuh sekitar dua minggu kemudian, bersamaan dengan darah
dan lapisan dalam rahim.

III. Ovulasi.

1. Ovulasi adalah proses pelepasan ovum (sel telur) dari ovarium (indung telur).

2. Jelaskanlah mekanisme ovulasi dan hormon yang mempengaruhinya.


Ovulasi merupakan proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita. Pada proses ini folikel yang matang
akan pecah dan mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Pada tahapan ini lapisan rahim telah
menebal untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta
darah akan diruntuhkan. Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-
tahun usia subur. Ovulasi terhenti pada waktu kehamilan
Hormon yang mempengaruhi nya:
1.  GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)
    GnRH  dihasilkan di Hypothalamus  yang akan mempengaruhi anterior pituitary untuk menghasilkan hormon
FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luitenizing Hormone).Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk :
-  Stimulasi gamet
- Stimulasi sekresi hormon reproduksi
-  Mempertahankan pertumbuhan/perkembangan struktur gonad.
2.    FSH (Folicle stimulating Hormone)
    Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior ,sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu
pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita
3.    LH (Luitenizing Hormone)
    Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH ,LH berfungsi memicu perkembangan folikel
( sel-sel teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus  (LH-surge).
4.   Estrogen
    Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer , dan dalam jumlah
lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Berfungsi dalam stimulasi
pertunbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus dapat
menyebabkan proliferasi endometrium. 
5.   Progesteron
    Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan
pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika terjadi
implantasi.

IV. Menstruasi.

1. Menstruasi atau haid atau kadang juga disebut sebagai datang bulan adalah perdarahan uterus secara periodik
dan siklus yang normal terjadi pada wanita yang telah puber. Proses ini pun terjadi dengan disertai pelepasan
endometrium.
2. Tulislah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya menstruasi!
Menurut Kusmiran (2011) faktor yang mempengaruhi menstruasi diantaranya yaitu:

a. Faktor Hormon
Hormon-hormon yang memengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
1) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2) Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
3) Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisi
4) Progesteron yang dihasilkan oleh ovarium

b. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang
mengganggu metabolismesehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

c. Faktor Vaskular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada
pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan diantara keduanya. Dengan
regresi endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan
arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri maupun
vena.

d. Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin
terlepas dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

3. Jelaskanlah peristiwa yang terjadi pada setiap tahap dalam siklus menstruasi dibawah ini!

a. Fase menstruasi.
Jika ovum tidak dibuahi, korpus luteum mengalami regresi, sekresi estrogen dan progesterone menurun, dan
endometrium mengalami involusi. Saat endometrium mengalami degenerasi, sejumlah pembuluh darah kecil
mengalami ruptur disertai terjadinya hemoragi. Endometrium yang luruh disertai darah dan sekresi dari kelenjar,
keluar menuju rongga uterus, melewati serviks, dan keluar melalui
vagina, disertai ovum kecil yang tidak dibuahi. Dengan demikian menstruasi merupakan terminasi mendadak
suatu proses yang dirancang untuk mempersiapkan tempat untuk ovum yang telah dibuahi. Tujuan mestruasi
adalah membersihkan endometrium yang lama sehingga endometrium yang baru dan segar dapat dibentuk
kembali untuk bulan berikutnya. Fase siklus ini (berlangsung sekitar hari pertama sampai kelima) disebut fase
menstruasi.

b. Fase Pra Ovulasi


-hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang produksi FSH
-FSH merangsang pembentukan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang yang disebut folikel de
Graaf
-folikel de Graaf menghasilkan estrogen yang akan merangsang pembetukan endometrium
-estrogen juga mempengaruhi serviks mengeluarkan lendir basa sehingga sperma mampu hidup di dalamnya.

c. Fase Ovulasi
-estrogen semakin meningkat sehingga kadar FSH menurun mengakibatkan hipofisis memproduksi LH
(luteinizing hormone).
-LH merangsang terjadinya ovulasi (oosit sekunder lepas dari folikel)
-biasa terjadi pada hari ke-14 dihitung sejak hari pertama menstruasi

d. Fase pasca ovulasi


-LH merangsang folikel kosong menjadi korpus luteum (badan kuning) korpus luteum merangsang produksi
estrogen dan progesteron yang akan memacu pembentukan endometrium
-jika sampai akhir fase pasca ovulasi tidak terjadi fertilisasi atau pembuahan, maka akan kembali ke fase
menstruasi lagi
V. a.Fertilisasi.

1. Fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk
sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan
penyatuan bahan nukleus (kariogami).

2. Tempat terjadinya fertilisasi Tempat terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba fallopi (Oviduct), tepatnya
pada bagian ampulla. Ampulla Tuba Fallopi ini letaknya di dekat ovarium dan merupakan bagian terluas dari
saluran telur.
bisa juga di luar Oviduct (Fertilisasi In vitro).

b. Gestasi.

1. Gestasi adalah (kehamilan), adalah periode waktu ketika embrio/bayi masih berada di dlam rahim.dan masa
gestasi yaitu 37 sampai 42 minggu.

2. Jelaskanlah proses perkembangan zigot .


Pembentukan zigot dimulai dari proses fertilisasi, lalu zigot mengalami proses pembelahan. Pembentukan zigot
dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase diferensiasi, serta
organogenesis.

1. Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel ini dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi
empat, dan seterunya. Pada saat pembelahan sel itu terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang
cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan (animal pole) dan kutub
vegetatif (vegetal pole). Diantara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent). Setelah
pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang membelah secara
aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel yang disebut morula.

2. Fase Blastula
Pada fase blastula ini terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang telah dibentuk pada fase moruta.
Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda akan
menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase blastula ini kutub fungsional
dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya suatu rongga di antara kedua
kutub yang berisi caftan dan disebut blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Proses
pembentukan blastosol disebut blastulasi. Setelah fase blastula selesai ditanjutkan dengan lase gastrula.

3. Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami suatu proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel
pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif membentuk
lekukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan
lapisan dalam (endoderm). Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan menjadi berbagai
macam saluran.
Pada perkembangan selanjutnya, arkenteron akan menjadi saluran pencernaan pada hewan vertebrata dan
beberapa invertebrata. Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut dengan blastofor.
Bagian ini dipersiapkan akan menjadi anus dan pada bagian ujungnya akan membuka dan menjadi mulut. Pada
fase ini terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm yang menjadi bagian mesoderm. Pada akhir fase gastrula
telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm.

4. Diferensiasi dan Organogenesis


Pada fase ini mulai terjadi proses diferensiasi dan organogenesis pada struktur dan fungsi set untuk menjadi
jaringan yang spesifik. Proses ini dikendalikan oleh faktor hereditas (gen) yang dibawa pada saat terjadi
pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif. Pada akhirnya masing-masing bagian endoderm, mesoderm,
dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi organ-organ sebagai berikut.

Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email
gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.
Mesoderm akan mengalami proses diferensiasi menjadi tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah,
sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
Endoderm akan mengalami yang namanya diferensiasi dan akan menjadi jaringan epitel pencernaan, sistem
pernapasan, pankreas dan hati, dan juga kelenjar gondok.
Dalam proses diferensiasi dan organogenesis, bagian yang berdekatan akan saling mempengaruhi. Pada tahapan
berikutnya jaringan embrional akan mengalami perubahan pada bentuknya, dan akan terdeiferensiasi dalam
membentuk organ yang berdasarkan pada lapisannya.

Di lapisan luar akan mengalami diferensiasi yang akan membentuk rangka, saraf dan alat indera.
Di lapisan tengah akan mengalami diferensiasi yang membentuk rangka, otot, alat peredaran darah, eksresi, dan
juga organ reproduksi.
Untuk lapisan dalamnya akan mengalami hal yang sama dengan dua lapisan lainnya, yang akan membentuk alat
pencernaan, dan alat pernapasan.

3.Tulislah hormon yang berperan selama gestasi, jelaskan fungsi masing-masing.


1. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
* Hormon ini diproduksi oleh jaringan trofoblas (yang kelak berkembang menjadi plasenta) pada usia
kehamilan sekitar empat minggu.
* Berfungsi untuk meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid, terutama pada masa-masa kehamilan awal.
* Memiliki fungsi imunologik alias membangun kekebalan tubuh.
* Diperkirakan hormon inilah yang memicu keluhan mual-muntah melalui rangsangan terhadap otot poros
lambung.
2. HORMON ESTROGEN
* Selama kehamilan, hormon estrogen diproduksi oleh plasenta.
* Hormon ini merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan menyebabkan puting payudara membesar agar kelak
ibu siap memberikan ASI bagi bayinya.
* Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.
* Melembutkan jaringan tubuh sehingga jaringan ikat dan persendian tubuh, tak lagi sekuat sebelum hamil
dalam menyangga tubuh. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami gangguan/keluhan sakit punggung dan
varises.
* Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk muntah.

3. HORMON PROGESTERON
* Di masa kehamilan, hormon ini diproduksi di plasenta.
* Berfungsi membangun lapisan di dinding rahim guna menyangga plasenta di dalam rahim.
* Progesteron mencegah pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari dengan
meningkatnya produksi hormon ini.
* Hormon ini pun membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas kelenjar susu sekaligus
membentuk puting susu jadi lebih menonjol untuk memudahkan proses pemberian ASI.
* Membuat dinding pembuluh darah mengalami pelebaran, sehingga terjadilah penurunan tekanan darah.
Akibatnya, ibu hamil sering merasa pusing.
* Membuat kerja sistem pencernaan jadi lambat, hingga perut cenderung gampang kembung.
* Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa makanan juga mengalami penurunan.
Akibatnya, sisa makanan gampang menumpuk, sehingga ibu jadi gampang sembelit.
* Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks.
* Menyebabkan gangguan tidur, terutama pada trimester pertama. Sementara pada trimester kedua umumnya
sudah terjadi keseimbangan hormon, sehingga ibu pun sudah mampu menyesuaikan diri dengan bisa tidur
tenang. Akan tetapi memasuki trimester ketiga, ibu hamil akan kembali mengalami susah tidur. Bukan karena
gejolak hormonal, melainkan lantaran ukuran kandungan terus makin membesar, sehingga tidur pun jadi sangat
tak nyaman.
* Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran pernapasan mengalami pembengkakan dan menghalangi
aliran napas. Itulah mengapa, saat tidur, terutama sepanjang trimester kedua, ibu hamil akan sulit bernapas dan
cenderung mendengkur meski sebelumnya bukan pendengkur. Dengkuran ini bisa diantisipasi dengan tidur
dalam posisi miring.
* Memicu terjadinya peradangan gusi, antara lain akibat terjadinya pelebaran pembuluh darah yang
mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh, termasuk gusi. Konsekuensinya, gusi jadi
bengkak dan mudah mengalami perdarahan sejak trimester pertama hingga trimester akhir. Nah, bila kondisi
kebersihan dan kesehatan daerah mulut kurang mendapat perhatian, bukan tidak mungkin terjadilah peradangan
gusi. Kondisi seperti ini akan berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan atau beberapa hari setelah
melahirkan.
4. HORMON PROLAKTIN
* Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan dan produksinya terus meningkat sampai si bayi
siap dilahirkan.
* Berperan meningkatkan kerja kelenjar-kelenjar yang memproduksi ASI. Saat persalinan dan sesudahnya,
dimana hormon progesteron dan estrogen yang bekerja menghambat produksi ASI mengalami penurunan,
hormon prolaktin memperlihatkan daya optimalnya untuk merangsang produksi ASI.
* Rangsangan terhadap ASI lewat isapan bayi maupun pompaan akan terus merangsang kelenjar hipofisis untuk
terus memproduksi hormon prolaktin.

4. Jelaskanlah struktur dan fungsi selaput pelindung embrio dalam rahim.

a.  Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)


Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada
manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.

b.  Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung. Kantung amnion menghasilkan ciran
amnion/air ketuban. Cairan amnion berfungsi melindungi janin dari tekanan atau benturan.

c.  Alantois
Alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia,
alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan
berkembang menjadi tali pusat/tali ari-ari. Alantois mengandung pembuluh darah.

d.  Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari
ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding
uterus membentuk plasenta. Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.

c. Kelahiran.

1. Waktu wanita akan melahirkan pada usia kehamilan di antara 38-42 minggu.

2. Hormon yang berpengaruh pada proses kelahiran


-estrogen (hormon yang dihasilkan plasenta);

-oksitosin (hormon yang dihasilkan hipofisis ibu dan janin);

-prostaglandin (hormon yang dihasilkan membran janin); dan

-relaksin (hormon yang dihasilkan korpus luteum pada ovarium dan plasenta).
VI. Jelaskanlah 6 macam PMS lengkapi dengan penyebab dan akibat yanng ditimbulkannya.

1.Sifilis
Silifis adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum. Penyakit ini
mempunyai gejala seperti munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. Luka ini pada umumnya akan bertahan
antara 1-2,5 bulan dengan tidak ada rasa sakit, tetapi mudah ditularkan. Segera tangani sifilis, karena jika tidak
infeksinya akan berlanjut ke tahap berikutnya yang mirip dengan gejala flu, kerontokan rambut, hingga pitak.
Jika dibiarkan, maka sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah
pendengaran serta hilangnya nyawa seseorang.

2.Gonore
Gonore merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore biasa dikenal
dengan kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri
pada penis atau vagina.

3.Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum terjadi. Gejalanya memang tidak akan terasa dan
biasanya disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun, klamidia tetap harus diwaspadai karena penularannya
bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.

4.HIV
HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem
kekebalan tubuh. HIV di awal penyebarannya tidak akan menujukkan gejala, karena virus akan “tidur”
sementara waktu menunggu sistem imun melemah dan dapat berkembang menjadi AIDS yang sangat
mematikan.

5.Kandidiasis

Kandidiasis adalah infeksi yeast yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candida albicans
merupakan bakteri yang umum terdapat pada vagina. Pertumbuhan yang berlebihan dapat
menimbulkan gejala peradangan, gatal dan perih di daerah kemaluan. Juga terdapat keluarnya cairan
vagina yang menyerupai bubur (James, Berger, & Elston,2006). Kandidiasis dapat ditularkan secara
seksual sepertibola pingpong antar pasangan seks, sehingga dua pasangan harus diobati secara
simultan. Kandidiasis pada pria biasanya berupa kemerahan dan iritasi pada glans di bawah preputium
pada yang tidak disirkumsisi. Disertai rasa gatal ringan sampai rasa panas hebat (Daili et al., 2011).

6.Ulkus Mole
Ulkus Mole atau yang sering disebut chancroid (chancre lunak) ,disebabkan oleh kuman batang gram
negatif Haemophilus ducreyi, dengan gejala klinis berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali
disertai supurasi kelenjar getah bening regional. Infeksi pada wanita dimulai dengan lesi papula atau
vesikopustuler pada perineum, serviks atau vagina 3-5 hari setelah terpapar. Lesi berkembang selama
48- 72 jam menjadi ulkus dengan tepi tidak rata berbentuk piring cawan yang sangat lunak. Beberapa
ulkus dapat berkembang menjadi satu kelompok. Discharge kental yang dihasilkan ulkus berbau busuk
atau infeksius (Benson, 2008; Djuanda, 2011).

Anda mungkin juga menyukai