Bernard Tschumi merupakan salah satu arsitek terkemuka dalam
perkembangan arsitektur kontemporer. Keberhasilannya sebagai akademisi,
teoretikus dan praktisi, membuatnya berbeda dari arsitek kebanyakan. Ketertarikannya pada sisi teori dan mengkaitkannya dengan ilmu-ilmu di luar arsitektur seperti filosofi, linguistik, sinema, matematika membuat Tschumi menjadi menarik untuk dipelajari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seperti apa teori, prinsip desain dan metode yang digunakan, serta bagaimana aplikasinya dalam karya-karya arsitektural.. Penelitian ini menggunakan metode content analysis. Tulisan, gambar dan diagram dari berbagai sumber menjadi bahan untuk merumuskan teori, prinsip desain dan metodenya, yang kemudian diverifikasi dengan karya-karya arsitekturalnya. Karya arsitektural yang terpilih di sini adalah Parc de la Villette, Glass Video Gallery, Le Fresnoy National Studio for Contemporary Arts, Rouen Concert Hall and Exhibition Hall dan The Expansion of the Museum of Modern Arts. Setelah melalui penelusuran yang mendalam, diperoleh suatu teori bahwa arsitektur adalah tentang space (ruang), event (program) dan movement (pergerakan) yang disjunctive. Selain itu arsitektur juga tentang concept (konsep), context (konteks) dan content (program) yang qualify and disqualify. Prinsip-prinsip desain Tschumi meliputi transference, unsettle meaning and context, nonidentity, heterogeneity, discontinuity, displacement, movement as generator, in-between, movement as activator, enclosure, qualify and disqualify. Metode desain Tschumi cukup kompleks, satu metode masih mengandung metode-metode yang lebih rinci dan rincian metode-metode tersebut terkadang menjadi bagian dari metode lainnya. Metode desain Tschumi adalah derivasi, no-sense/no meanings, program and distanciation, disjunction, cinegram, deconsruction, vector, solid void, activator, envelope, indifference, conflict, dan reciprocity. Kekhasan arsitektur Tschumi terletak pada disjungsi antara space, event and movement. Penekanan arsitekturnya adalah pada dekonstruksi program. Dekonstruksi Tschumi ini dapat menjadi alternatif yang sangat membantu dalam penyelesaian desain-desain arsitektur sekarang bagi arsitektur indonesia, dimana arsitektur dekonstruksi yang berkembang kebanyakan masih berorientasi pada bentuk visual. Dekonstruksi program ini juga merupakan penyelesaian terhadap kedinamisan fungsi, yang tidak lagi berurutan, tapi bertumpuk.