Anda di halaman 1dari 7

Nama: Rafika Alifia Isti

NMP : 1206204216
Judul : Pengaruh Metode Durand Terhadap Originalitas Suatu
Arsitektur
Dalam essay ini saya mempertanyakan, apakah metode
Durand (Method of Disposition) mempengaruhi originalitas dalam
ber-arsitektur? Apakah metode tersebut merupakan penghambat
bagi originalitas ataukah memungkinkan munculnya karya
arsitektural yang orisinil?
Louis Durand merupakan arsitek sekaligus pengajar Ecole
Polytechnique perancis yang pada jamannya sedang mengalami
pemulihan dari revolusi

perancis, di mana keadaan tersebut

mengarahkan pemikiran dan gaya hidup masyarakatnya ke arah


efisiensi. Dalam komposisi arsitektur dengan pendekatan yang
dilakukan Durand, suatu desain harus memperhatikan tiga prinsip
fundamental, yaitu prinsip fitness, economy, dan propierty.1
Prinsip fitness sendiri di dalamnya menjelaskan penggunaan
material

yang

baik,

penciptaan

lingkungan

yang

sehat,

kesinambungan secara structural, dan hubunngan yang kuat dan


jelas

terlihat

antara

bagian-bagian

pada

bangunan

dengan

keseluruhan bangunan, yang kemudian desain biasanya diawali oleh


perencanaan denah dan potongan lalu fasad sebagai imbas
perencanaan awal akan menampilkan apa yang ada di dalam
bangunan tersebut.
Prinsip ekonomi mempengaruhi decision-making terhadap
efisiensi pengaturan ruang, sehingga bentuk bentuk simetri dipilih
dengan alasan lebih efisien untuk berkegiatan dan menggunakan
sedikit biaya dalam pembangunan maupun perawatannya.
Sedangkan, prinsip propierty

dalam Vitruvius menjelaskan

pengaturan arah yang baik untuk beberapa tipe bangunan, prinsip


ini dipakai Durand dalam proses desainnya. Pengaturan yang Ia
lakukan

intinya

adalah

komposisi

bagian-bagian

ruang

yang

berhubungan dan dapat menjadi satu kesatuan yang kemudian


menrepresentasikan architectural meaning pada karyanya.
Revolusi, mindset dan life style masyarakat juga menjadi latar
belakang penemuan Durand dalam Method of Disposition, yaitu
suatu metode pencarian pola yang merupakan suatu prototype
sebuah bangunan. Pola tersebut terdapat pada 3 skala yang
berbeda, yaitu pola hubungan antara elemen-elemen bangunan,
urutan

bagian-bagian

pemakaiannya

bangunan

(private-public,

yang

bergantung

social use), dan yang

pada
terakhir

pengaturan keseluruhan dari tipe bangunan itu sendiri. 2 Pola harus


dapat dijelaskan, diproduksi kembali, dan dikomunikasikan. 3 Proses
metode ini dimulai dari Identifikasi pola berdasarkan pemakaian
yang

telah

ada

pada

ruang

dan

kemudian

pola

tersebut

diaplikasikan kembali untuk mengumpulkan elemen-elemen dan


part menjadi suatu kesatuan yang baru.
It was enough to solve adequately the disposition of a plan
(based on the works intended use) in order to produce buildings
that would be perceptibly differnet from those design with another
program.4
Menurut Durand, komposisi elemen-elemen dalam bangunan
sama halnya dengan notes dalam musik atau kata-kata dalam
bahasa.5 ketiganya memiliki tipe dan terdapat metode dalam
mengidentifikasikannya untuk dipelajari. Sehingga, standarisasi ini
kemudian berguna untuk mempelajari bangunan secara cepat
(efisiensi waktu), serta sebagai bahasa resmi dan gaya arsitektural
yang dapat diaplikasikan pada semua tipe dan ukuran bangunan.
by understanding the structural and formal principles of
architecture and by organizing the plans of buildings according to
their species or genres, A natural history of architecture might be
created.6

Pendekatan

yang

dilakukan

oleh

Durand

ini

kemudian

merubah sejarah arsitektur ke arah yang lebih instrumental pada


analisis

ilmiahnya.

Bangunan-bangunan

yang

telah

ada

disimplifikasi dengan memisahkan program-program yang telah ada


untuk diambil esensi dari bangunan tersebut dan dikembangkan
kembali berdasarkan prinsip komposisi fitness, economy, and
propierty melalui teknologi yang bersifat rasional dan instrumental.
Sebagai contoh aplikasi pendekatan ini dapat ditemukan pada
villa Stein yang mengambil tipologi pembagian struktur kolom pada
villa malcontenta.
Even if the two buildings seem to be entirely unlike, they have
a lot of common or distinguishing elements which bring them
together. Both are conceived as single blocks with a comparable
bay structure. Each block has a corresponding volume, both
measuring 8 by 51/2 by 5 [witdth/depth/heigth] units. Thru dividing
the units in different ratios, each villa forms his own spatial
intervals. While Palladio's building proceeds in the ratio of 2:2:11/2,
Corbusier's

grid

is

1/2:11/2:11/2:11/2:1/2.

Sumber :

divided

into

the

intervals

of

Sumber: http://www.laboratorio1.unict.it/lezioni/04pippo/pagine/08.htm

Sumber: http://www.laboratorio1.unict.it/lezioni/02magritte/pagine/05d.htm

Sumber

http://www.laboratorio1.unict.it/lezioni/02-

magritte/pagine/05d.htm
Pada kedua rumah, grid dasar berselang-seling membagi
denah. Perbedaan yang terdapat pada keduanya adalah cantilever
pada villa stein. Dengan rasio pada gridnya, kedua arsitek kemudian
, memiliki cara spesifik masing-masing dalam desainnya.

Palladio menekankan dominasi pembagian untuk menemukan


pusat ruangnya melalui alur pada berandanya, sedangkan Le
Corbusier membagi-bagi grid dan ruang secara rata sehingga ruang
ruang tersebut tidak terfokus pada satu ruang. Hasil akhirnya
kemudian merupakan kedua bangunan yang berbeda di mana karya
palladio memiliki hirarki ruang yang terkonsentrasi pada satu ruang
sedangkan

le

cobusier

menciptakan

ruang-ruang

yang

lebih

fleksibel. Selain itu, sistem struktur Palladio membutuhkan denah


yang sama di setiap levelnya di mana dinding solid harus bersifat
menerus, sedangkan sistem struktur Le Corbusier lebih dapat diatur
secara fleksibel.
Sebagai arsitek yang merupakan desainer tugas kita adalah
untuk

menemukan

sesuatu

yang

baru,

ide

yang

dapat

dikembangkan untuk menciptakan hal-hal yang berguna bagi


manusia. Dalam suatu penemuan, originalitas sangat diutamakan
karena penemuan sendiri memiliki arti sebagai suatu ide baru yang
ditemukan melalui banyak proses.
originalitas dalam arsitektur dapat dikatakan sebagai suatu
ekspresi dari pemikiran arsitek yang sebelumnya terinspirasi oleh
suatu hal. Ekspresi ini merupakan suatu pengembangan dari apa
yang menginspirasinya. Seperti yang dikutip dari Bruce Goff,
seorang arsitek America yang terkenal dengan organic, electic, dan
flamboyant desain: The original works of others, the natures of
materials, methods, principles, revelations of science, faith and
more also gives him roots from which to grow; they are all grist for
his mill and if he has inspiration, imagination, initiative, courage and
a balance of feeling and reason, all with dedication to his art, he will
grow in his own original way. His works show originality naturally
because he is naturally origi- nal, and they mean much more than
being novel
Arsitektur sendiri terbentuk oleh pemikiran yang dahulu
tentang rancangan perencanaan untuk masanya dan berkelanjutan
dengan masa depan, baik itu diwujudkan dalam bangunan maupun

sebuah kota. Sehingga efeknya terdapat pada form maupun shape


pada

suatu

arsitektur

yang

memiliki

kemiripan

atau

berkesinambungan . Ketika melihat metode-metode desain seperti


yang dipakai oleh para arsitek maupun instansi ternama pada
jamannya, kita dapat melihat ide atau prinsip konsep yang
berkesinambungan

pada

setiap

desainnya

dan

dikembangkan

melalui ekspresi masing-masing arsitek.


Apabila melihat kembali proses dan hasil dari pendekatan
yang dilakukan Durand, serta dikaitkan dengan pengertian dari
originalitas dalam berarsitektur, saya berkesimpulan bahwa metode
Durand seharusnya bukan menjadi hambatan bagi penemuan yang
orisinil bagi arsitek-arsitek lainnya karena pada dasarnya metode
dibuat sebagai penyelarasan desain-desain yang ada dan sebagai
salah satu instrumen pembelajaran arsitektural dan bukan suatu
hambatan ataupun batasan dalam berkarya.

Footnote:
1, 2, 3

Plowright, Philip. Revealing Architectural Design Method,

Frameworks and Tools.[online] (https://books.google.co.id/books?


id=1h_HBQAAQBAJ&pg=PT129&lpg=PT129&dq=durand
%27s+method&source=bl&ots=QECBdd11PN&sig=Txzn7WEiJcKwdoFpe5bItND8G8&hl=en&sa=X&ei=0UoPVYOuMciTuASy2Y
LgBw&ved=0CD0Q6AEwBQ#v=onepage&q=durand's
%20method&f=false.)
5

Gomez, Perez. Durand and Functionalism. (https://

www.google.com/?gws_rd= durand+and+functionalism)

4, 6

JacquesGuillaume Legrand, Essai sur l'histoire gnrale de


larchitecture, in JeanNicolasLouis Durand, Recueil et parallle des
difices de tout genres, anciens et modernes, new edn. (Paris,
1809), pp. 2147, as cited by Vidler in The Idea of Type, p. 10607,
in Jacoby, Sam,. 2013. The Reasoning of Architecture: Type and The
Problem of Historicity

Wild, Christian, Malcontenta vs. Garche article. [online]


(https://christianwild.de/villagarche/12.htm)

Bruce Goff, Originality and Architecture. Pdf. [online] (www.brucegof-film.com/en/download/bruce_gof_e.pdf)

Anda mungkin juga menyukai