Oleh :
SAPUTRA GUNANTA SEMBIRING
3211601037
i
PERANCANGAN LAMPU LED 12 WATT
Oleh :
NIM : 3211601037
2019
ii
LEMBAR PENGESA HAN LAP ORAN AKHIR
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
Proyek Akhir ini masih banyak belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan Proyek
Akhir ini.
v
PERANCANGAN LAMPU LED 12 WATT
Nim : 3211601037
Email : saputragunanta9@gmail.com
ABSTRAK
Lampu LED merupakan lampu yang banyak digunakan, karena
semakin banyaknya prabot elektronik yang digunankan sehingga banyak
memakan arus dan daya, maka Lampu LED pilihan tepat untuk
digunakan, guna mengurangi pemakain arus dan daya yang berlebih.
Selain menghemat energi cahaya yang dihasilkan pun terang dan tidak
merusak penglihatan. Maka dalam perancangan inilah akan dijelaskan
mengenai proses pembuatan lampu LED dari awal hingga menghasil
cahaya, dilain sisi lampu LED ini tidak terlalu banyak menggunkan
komponen dan lebih simpel dari lampu jenis lainnya. Pada lampu LED
ini pun untuk menurunkan tegangan tidak menggunakan trafo lagi,
namun kombinasi dari Resistor dan Kapasitor, setelah itu disearahkan
menggunakan dioda bridge. Kemudian ada lagi rangkaian paralel dari
kapasitor elco dan resistor, pada rangkain ini mengatur besarnya
tegangan yang akan dialirkan pada Chip LED dan tegangan pada Chip
LED tidak lebih dari 63 V, sesuai dengan tegangan kerja pada Chip LED
yaitu 3.2 V ~ 3.4 V. Arus yang dihasilkan pada rangkaian ini juga cukup
kecil yaitu 70 mA dan mampu menghidupkan 18 buat Chip LED dengan
terang yang maksimal.
vi
DESIGN OF 12 WATT LED LIGHTS
Nim : 3211601037
Email : saputragunanta9@gmail.com
ABSTRACT
LED lights are one of the lamps that are widely used, because of
the increasing number of electronic products that are used so that they
consume a lot of current and power, the LED lights are the right choice
for use, reducing the use of current and excessive power. In addition to
saving light energy that is produced too bright, and does not damage
vision. So in this design will be explained about the process of making
LED lights from the beginning to produce light, on the other hand these
LED lights do not use too many components and are simpler than other
types of lamps. Also in this LED light to reduce the voltage do not use
the transformer, but the combination of Resistors and Capacitors, after
that is rectified using a bridge diode. Then there is another parallel
circuit of elco capacitors and resistors, in this set the amount of voltage
that will be applied to the LED Chip and the voltage on the LED Chip is
not more than 63 V, according to the working voltage of the LED Chip
which is 3.2 V ~ 3.4 V. produced in this circuit is also quite small at 70
mA and is able to turn on 18 LED chips with maximum brightness.
vii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR
viii
DAFTAR ISI
ix
2.8 Perhitungan Daya ...................................................... 14
2.9 Perhitungan Lumen dan LUX ................................... 15
BAB III PERANCANGAN SISTEM......................................... 16
3.1 Deskripsi Sistem ............................................................ 16
3.2 Komponen perancangan lampu LED ............................ 17
3.3 Perancangan Rangkaian ............................................... 18
3.3.1 Rangkaian penurun tegangan ........................... 19
3.3.2 Rangkaian Penyearah ....................................... 20
3.3.3 Resistor-Kapasiotr pada Chip LED .................. 20
3.4 Perancangan rangkain ke dalam bentuk simulasi .......... 22
3.5 Pengujian Rangkaian ..................................................... 23
3.6 Desain PCB Pada Lampu LED...................................... 25
3.6.1 Desain PCB ...................................................... 25
3.6.2 Proses Pembuatan............................................. 27
3.6.3 Proses Soldering ............................................... 30
BAB IV HASIL DAN ANALISA .............................................. 31
4.1 Hasil Pengujian ......................................................... 32
4.1.1 Pengujian Tegangan ......................................... 32
4.1.2 Pengujian Arus ................................................. 34
4.1.3 Pengujian Daya ................................................ 38
4.1.4 Pengujian LUX dan Lumen .............................. 40
4.1.5 Pengujian Daya Tahan ..................................... 42
4.2 Analisa ...................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 44
5.1 Kesimpulan ............................................................... 44
x
5.2 Saran ......................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 46
LAMPIRAN ............................................................................... 47
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 3.14 Proses dan hasil soldering .................................... 30
Gambar 4.5 Pengukuran saat (a) pagi (b) siang (c) sore ............ 39
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I PEND AHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pembawa-muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu
dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan
melepas energi dalam bentuk photon. Tak seperti lampu pijar
dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED
mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat
dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus
listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya.
Lampu LED tidak menghasilkan cahaya panas seperti bolam dan
cahaya yang dihasilkan tidak seperti sinar Ultra Violet yang dapat
merusak mata. Komponen yang ada pada LED juga tidak terlalu
mahal, dan masyarakat sangat membutuhkan lampu seperti LED.
Selain terang dan hemat energi, juga tahan lama dan tidak mudah
pecah atau rusak. Namun lampu LED juga mempunyai
kekurangan, yaitu pada cosɸ nya.
Pada hal ini akan dilakukan studi mengenai lampu LED.
Dari hasil studi ini kemudian dituangkan kedalam bentuk laporan
yang didalamnya berisi pengetahuan menyangkut Efisiensi LED
tersebut, dengan harapan laporan ini dapat digunakan sebagai
sumber informasi dan sekaligus sebagai referensi jika ada
masyarakat atau mahasiswa yang ingin mengetahui perancangan
sebuah lampu, khususnya lampu LED.
2
1.2. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam
penulisan laporan akhir ini yaitu :
1. Bagaimana merancang lampu LED
2. Bagaimana menurunkan tegangan tanpa trafo
3. Bagaimana mendesain lampu LED.
3
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah,tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan
Proyek Akhir Perancangan Lampu LED.
4
BAB II DASAR TEO RI
BAB II
DASAR TEORI
5
2.2. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada
umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus
listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus pada arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup didalam
bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukan
karakteristik penyearahan yang sempurna, melainkan memiliki
karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak
linear dan sering kali tergantung pada teknologi atau material
yang digunakan serta parameter penggunaan.
6
Tidak berbeda dengan dioda lainnya, namun pada
dioda ini kemudahan dalam penggunaanya, dimana jika
biasanya menggunakan 4 dioda agar membentuk sebuah
rangkaian DC, pada dioda brigde ini hanya satu dioda
namun sudah berisi 4 buah dioda. Dioda mengalirkan arus
satu arah sedangkan arah sebaliknya ditutup. Dalam
sebuah dioda brigde terdapat 4 buah terminal yaitu 2 buah
terminal AC sebagai input sumber arus sedangkan 2 kaki
lainnya merupakan arus DC positif dan negatif. Dioda
jenis ini yang sering digunakan karena kinerjanya yang
lebih baik dari penyearah lainnya.
7
2.3. Kapasitor
Elco adalah kondensator atau kapasitor polar yang
berfungsi menyimpan muatan dalam waktu yang relatif singkat
dengan satuannya adalah Farad (F). Ada dua jenis kapasitor,
yaitu polar dan non-polar. Kapasitor non-polar biasanya
digunakan untuk tegangan yang tinggi, sedangkan polar
berfungsi sebagai pembatas arus dan tegangan yang akan menuju
ke rangkaian LED, biasanya kapasitor ini untuk tegangan yang
rendah.
Selain itu, kapasitor juga mempunyai beragam fungsi
mulai dari sebagai penyaring, penghemat daya listrik dan
pembangkit frekuensi. Pada lampu LED kapasitor sebagai
penyimpan muatan listrik DC.
8
2.4. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki
dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus
listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi
tegangan listrik di antara kedua pin. Ada dua fungsi penting
dalam resistor yaitu, sebagai pembagi tegangan dan pembatas
arus.
Pada hukum “OHM” besarnya Arus pada sebuah
penghantar berbanding lurus dengan Tegangan dan berbanding
terbalik dengan hambatannya.
Ada dua metode yang sering dilakukan pada resistor yaitu,
rangkaian paralel dan seri. Pada saat kondisi rangkaian paralel,
maka yang terjadi nilai tegangan tiap resisitor sama namun nilai
arusnya berbeda-beda. Sebaliknya pada saat kondisi rangkaian
seri maka nilai tegangan yang terukur berbeda dan arus yang
terukur sama.
10
2.6. Penurun Tegangan
Jika biasanya dalam suatu rangkaian ingin menurunkan
tegangan dari 220 V menjadi tegangan yang lebih kecil lagi,
menggunakan trafo. Pada metode ini cukup menggunakan
Resistor dan Kapasitor.
Reaktansi Kapasitif
𝟏
XC = Ω
𝟐𝝅𝒇𝒄
Impedansi
𝟏
Z= 𝟏 𝟏 𝟐
Ω
√( )𝟐 +( )
𝑹 𝑿𝑪
Arus dari kedua rangkaian :
I = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐶 2 A
Tegangan
V=IxZ
11
Keterangan :
XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
f = Frekuensi (Hz)
C = Kapasitor (F)
Z = Impedansi (Ω)
R = Resistor (Ω)
I = Arus (A)
IR = Arus di resistor (A)
IC = Arus di kapasitor (A)
2.7. Penyearah
Penyearah sangat sering digunakan dalam elektronika
untuk mengubah tegangan atau arus AC menjadi DC. Dimana
komponen yang digunakan yaitu Dioda Bridge / Rectifier, karna
pada komponen LED sangat cocok dengan tegangan DC karna
pada tegangan DC tidak terdapat frekuensi yang bisa
mengakibatkan adanya kedipan(flicker) pada LED.
12
Penyearah dengan filter C
Perhitungan :
𝐼
Vripple = V
𝑓𝑥𝐶
2𝑉𝑚𝑎𝑥
VDC = V
𝜋
Keterangan :
Vripple = Tegangan Ripple (V)
f = Frekuensi (Hz)
C = Kapasitor (F)
I = Arus (A)
VDC = Tegangan DC (V)
Vmax = Tegangan Maksimal (V)
13
2.8. Perhitungan Daya
Setiap beban pasti memiliki daya, daya ini dihasilkan oleh
beban saat terhubung dengan suplai, begitu pula dengan lampu.
Lampu bisa menghasilkan cahaya karena mengkomsumsi daya
dalam jumlah tertentu sesuai dengan standart masing-masing.
1. Daya Aktif
P = V x I x Cos𝜃
2. Daya Reaktif
Q = V x I x Sin𝜃
3. Daya Semu
S = √𝑃2 + 𝑄2
14
Jika menggunakan listrik PLN daya yang didistribusikan oleh
PLN ke pelanggan adalah daya semu. Satuan VA digunakan
untuk penrhitungan listrik PLN seperti penggunaan MCB.
Sehingga, S=VxI
𝜑=ExA
Keterangan :
𝜑 = Lumen (lm)
15
BAB III PERANCANGAN SISTE M
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
1. Perancangan Rangkaian
Perancangan disini yaitu, merancang dari
rangkaian awal input sampai pada akhirnya
outputnya lampu. Dimana dalam perancangan ini
dijelaskan sistem kerja tiap rangkaiannya antara
16
lain yang itu, penurun tegangan, penyearah hingga
keluarannya yaitu cahaya lampu.
4. Desain PCB
Setelah proses pengujian selesai, maka bisa
dilakukan mendisain PCB sesuai rangkaian yang
telah ditetap kan menggunakan perangkat lunak
dan setelah itu dapat dilakukan pemasangan
komponen dan soldering.
17
Tabel 3.1 Komponen Lampu LED
18
3.3.1 Rangkaian penurun tegangan
Pada perancangan sistem ini, rangkaian ini sering
digunakan sebagai penurun tegangan, biasanya dalam suatu
rangkaian menggunakan trafo, tapi untuk rangkaian ini hanya
menggunakan Resistor dan Kapasitor.
Nantinya, rangkaian akan terhubung dari sumber 220
Vac kemudian disearahkan dan disuplai ke LED, pada
rangkaian tegangan akan turun berdasarkan banyaknya LED
yang digunakan, sesuai dengan penjelasan pada bab
sebelumnya.
19
3.3.2 Rangkaian Penyearah
Metode ini digunakan untuk menyearahkan
tegangan/arus AC menjadi DC, pada Dioda Brigde ini
setera dengan 4 buah dioda yang dimana dijadikan satu.
20
Pada rangkaian ini, kapasitor jenis polar ini
berfungsi untuk memperbaiki dari rangkaian penyearah
yang ada, karena gelombang yang dari diodo bridge yang
dihasilkan menjadi halus dan mendekati tegangan DC
murni. Pada rangkaian ini juga nilai tegangan total pada
LED tidak lebih besar dari rating tegangan kapasitor.
21
Gambar 3.5 Rangkaian Chip LED
22
Gambar 3.6 Rangkaian LED pada simulasi
23
Tabel 3.2 Komponen Pengujian rangkaian
menggunakan ProjectBoard
Dioda Bridge 2A
1000 V 1
LED 150 mA
3.5 V 18
24
Gambar 3.8 Pengujian menggunakan Project Board
25
tiap komponen, agar tidak terhubung atau bahkan membuat nya
menjadi shot.
(a)
(b)
Gambar 3.9 Desain (a) Schematic (b) PCB
26
3.6.2 Proses Pembuatan
Setelah melakukan proses pembuatan PCB menggunakan
aplikasi, maka proses selanjutnya di print dan di fotocopy.
Dilanjutkan lagi proses penempelan hasil print ke PCB
menggunakan autan setelah itu di eching menggunakan florit
klorida. Berikut merupakan proses pembuatannya :
27
Gambar 3.11 Penempelan jalur PCB
2. Pelarutan PCB
Setelah jalur PCB tertempel ke PCB, maka proses
selanjutnya melarutkan tembaga yang tidak tertempel
jalur PCB/eching. Pada proses ini florid kloridanya
dimasukan ke wadah secukupnya kemudian diberikan
air panas, setelah itu masuk kan PCBnya kewadah
kemudian goyang perlahan hingga jalur PCBnya larut.
28
Gambar 3.12 PCB dilarutkan
29
3.6.3 Proses Soldering
Setelah melakukan proses pembuatan PCB, selanjutnya
dapat dilakukan pemasangan komponen yaitu dengan soldering.
Namun sebelum melakukan proses itu lakukan pengechekan
terlebih dahulu mengunakan multi agar dapat melihat jalur
terhubung atau tidak.
30
BAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV
31
4.1 Hasil Pengujian
Pada pengujian lampu LED ini, data yang diambil yaitu
Tegangan, Arus, Daya, Lux dan Pengujian daya tahan. Berikut
merupakan data hasil pengujian ;
32
Tabel 4.1 Hasil pengukuran dengan ProjectsBoard
34
Gambar 4.4 Titik pengukuran Arus
Perhitungan arus :
Reaktansi Kapasitif
1
XC = Ω
2𝜋𝑓𝑐
1
=
2𝜋 𝑥 50 𝑥 (1.2𝑢𝐹)
1
= = 2702 Ω
0.000376
𝑉𝑖𝑛 220 𝑉
IC1 = = = 0.08 mA
𝑋𝐶 2702 Ω
𝑉𝑖𝑛 220 𝑉
IR1 = = = 0.00066 mA
𝑅1 330𝐾 Ω
Reaktansi Kapasitif
1
XC = Ω
2𝜋𝑓𝑐
1
=
2𝜋 𝑥 50 𝑥 (47𝑢𝐹)
1
= = 680 Ω
0.00147
𝑉𝑖𝑛 63 𝑉
IC1 = = = 0.09 mADc
𝑋𝐶 680 Ω
𝑉𝑖𝑛 63 𝑉
IR1 = = = 0.00019 mADc
𝑅1 330𝐾 Ω
36
Tabel 4.4 Hasil pengukuran dengan ProjectsBoard
RC Paralel AC 70 mAAc
Rectifier 68 mADc
RC Paralel DC 68 mADc
Resistor 62 Ohm 68 mADc
Chip LED 68 mADc
37
4.1.3 Pengujian Daya
Berdasarkan hasil pengujian daya, yang diukur
menggunakan alat ukur daya, didapatkan hasil daya yang diserap
oleh beban sesuai dengan kebutuhan.
Perhitungan ;
PAKTIF = V x I x Cos𝜃
PAKTIF = 5 Watt
PSEMU = V x I
PAKTIF = 14 W
38
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Daya
(a) (b)
(c)
Gambar 4.5 Pengukuran saat (a) pagi, (b) siang (c) sore
39
4.1.4 Pengujian LUX dan Lumen
Berdasarkan hasil pengujian Lux ini, dapat dilihat
pencahayaan atau daya pancar yang dihasilkan lampu tersebut
menggunakan alat ukur Lux meter. Pada pengujian ini lumen
didapatkan berdasarkan hasil perhitungan, pada pengujian lampu
LED ini jarak antara lampu dan dataran yaitu 2 m.
Perhitungan Lumen :
Lumen
E = 17 lm
A = 50,24 m2
= (4 x 3.14 x 22)
Sehingga, 𝜑 = E x A
= 17 lux x 50,24 m2
= 854 lm
854 𝑙𝑚
Lumen/Watt = = 61 lm/w
14 𝑤
61 𝑙𝑚/𝑤
= = 4 lm/chip LED
18 𝑝𝑐𝑠
40
Tabel 4.8 Pengujian LUX
LED 2
Meter
41
4.1.5 Pengujian Daya Tahan
Berdasarkan hasil pengujian daya tahan lampu yang
dilakukan selama seminggu, lampu dihidupkan selama itu tanpa
dimatikan.
Hari Pertama
Rabu, 16 Okt
Hari Terakir
Selasa, 22
Okt
42
4.2 Analisa
Berdasarkan pengujian Lampu LED, dapat dianalisa dari
tegangan AC 220 VAC higga tegangan keluarannya 58 VDC.
Pada rangkaian AC dimana terdapat dua komponen penurun
tegangan Resistor dan Kapasitor non-Polar, untuk menurunkan
tegangan 220 V. Pada rangkaian ini tegangan akan turun sesuai
dengan beban atau banyaknya chip-LED yang digunakan,
sehingga tegangan turun menjadi 64 V AC, sementara arus yang
dihasilkan sesuai dengan nilai kapasitor dan resistor yang
diparalelkan yaitu 70 mA.
Pada saat tegangan dan arus disearahkan menggunakan
Diode Bridge/rectifier terdapat juga penurunan tegangan, dimana
pada sebuah dioda dapat menurunkan tegangan 0.7 V sehingga
Diode Brigde yang digunakan setara dengan 4 buah dioda yang
berarti tegangan dari 64 V turun sekitar 61 V.
Kemudian setelah diarahkan, tegangan dan arus akan
melewati rangkaian paralel dari resistor dan kapasitor elco, pada
rangkaian ini besarnya tegangan dan arus yang akan dialirkan ke
Chip Led akan diatur oleh rangkain tersebut. Pada rangkaian
Lampu LED ini lebih ke paralel maka nilai tegangan per-
rangkiannya tidak jauh berbeda sehingga turunnya tegangan dari
220 VAC, tergantung berapa tegangan bebannya. pada lampu LED
ini didapatkan lah daya dari sumber yaitu daya semu 15 VA dan
daya yang diserap oleh beban atau daya aktifnya 7 watt.
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARA N
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses yang telah dilakukan pada pembuatan
serta penelitian proyek akhir ini, mulai dari perancangan sampai
pengujian dan analisa, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
44
5.2 Saran
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :
45
DAFTAR PUSTAKA
46
LAMPIRAN
Email : saputragunanta9@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SMKN 5 Batam
2. SMPN 35 Batam
3. SDN 004 Batam
47
48