Anda di halaman 1dari 62

PERANCANGAN LAMPU LED 12 WATT

LAPORAN PROYEK AKHIR

Oleh :
SAPUTRA GUNANTA SEMBIRING
3211601037

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI BATAM
2019

i
PERANCANGAN LAMPU LED 12 WATT

LAPORAN PROYEK AKHIR

Oleh :

SAPUTRA GUNANTA SEMBIRING

NIM : 3211601037

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

Program Diploma III

Program Studi Teknik Elektronika

Politeknik Negeri Batam

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI BATAM

2019

ii
LEMBAR PENGESA HAN LAP ORAN AKHIR

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa. Atas segala


berkat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek
Akhir ini dengan judul “Perancangan Lampu LED 12
Watt”. Puji dan syukur senantiasa terlimpah kepada
Tuhan yang Maha Esa, karena dirinyalah yang menuntun
kita hingga sampai pada zaman yang moderen ini.

Atas segala bimbingan, doa, petunjuk dan saran-saran


yang telah diberikan selama ini hingga Proyek Akhir ini
dapat disusun dengan baik, maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Orang Tua Tercinta


2. Adik dan saudara
3. Irawanto Zama S,Pd.M,Eng Selaku pembimbing I
yang dengan sabar memberikan pencerahan
kepada penulis.
4. Didi Istardi, S.T.,M.Sc Selaku pembimbing II
yang dengan sabar memberikan pencerahan
kepada penulis.
5. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro
6. Teman-teman Elektronika angkatan 2016
7. Semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Proyek Akhir ini.

iv
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
Proyek Akhir ini masih banyak belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan Proyek
Akhir ini.

v
PERANCANGAN LAMPU LED 12 WATT

Nama : Saputra Gunanta Sembiring

Nim : 3211601037

Pembimbing I : Irwanto Zama S,Pd.M.Eng.

Pembimbing II : Didi Istardi, S.T.,M.Sc.

Email : saputragunanta9@gmail.com

ABSTRAK
Lampu LED merupakan lampu yang banyak digunakan, karena
semakin banyaknya prabot elektronik yang digunankan sehingga banyak
memakan arus dan daya, maka Lampu LED pilihan tepat untuk
digunakan, guna mengurangi pemakain arus dan daya yang berlebih.
Selain menghemat energi cahaya yang dihasilkan pun terang dan tidak
merusak penglihatan. Maka dalam perancangan inilah akan dijelaskan
mengenai proses pembuatan lampu LED dari awal hingga menghasil
cahaya, dilain sisi lampu LED ini tidak terlalu banyak menggunkan
komponen dan lebih simpel dari lampu jenis lainnya. Pada lampu LED
ini pun untuk menurunkan tegangan tidak menggunakan trafo lagi,
namun kombinasi dari Resistor dan Kapasitor, setelah itu disearahkan
menggunakan dioda bridge. Kemudian ada lagi rangkaian paralel dari
kapasitor elco dan resistor, pada rangkain ini mengatur besarnya
tegangan yang akan dialirkan pada Chip LED dan tegangan pada Chip
LED tidak lebih dari 63 V, sesuai dengan tegangan kerja pada Chip LED
yaitu 3.2 V ~ 3.4 V. Arus yang dihasilkan pada rangkaian ini juga cukup
kecil yaitu 70 mA dan mampu menghidupkan 18 buat Chip LED dengan
terang yang maksimal.

Kata Kunci : lampu LED, resistor, kapasitor, chip LED

vi
DESIGN OF 12 WATT LED LIGHTS

Student Name : Saputra Gunanta Sembiring

Nim : 3211601037

Supervisor I : Irawanto Zama S,Pd.M.Eng.

Supervisor II : Didi Istardi, S.T.,M.Sc

Email : saputragunanta9@gmail.com

ABSTRACT
LED lights are one of the lamps that are widely used, because of
the increasing number of electronic products that are used so that they
consume a lot of current and power, the LED lights are the right choice
for use, reducing the use of current and excessive power. In addition to
saving light energy that is produced too bright, and does not damage
vision. So in this design will be explained about the process of making
LED lights from the beginning to produce light, on the other hand these
LED lights do not use too many components and are simpler than other
types of lamps. Also in this LED light to reduce the voltage do not use
the transformer, but the combination of Resistors and Capacitors, after
that is rectified using a bridge diode. Then there is another parallel
circuit of elco capacitors and resistors, in this set the amount of voltage
that will be applied to the LED Chip and the voltage on the LED Chip is
not more than 63 V, according to the working voltage of the LED Chip
which is 3.2 V ~ 3.4 V. produced in this circuit is also quite small at 70
mA and is able to turn on 18 LED chips with maximum brightness.

Keywords: LED lights, resistors, capacitors, LED chips.

vii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan


bahwa isi sebagian maupun keseluruhan Proyek Akhir saya
berjudul : “Perancangan Lampu LED” adalah hasil karya sendiri
diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang yang tidak
diizinkan dan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai
karya sendiri.

Semua referensi yang dikutip atau dirujuk telah ditulis


secara lengkap pada daftar pustaka.

Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, saya


bersedia menerima sanksi sesuai peraturan berlaku.

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR........................ iii


ABSTRAK .................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar belakang ............................................................. 1
1.2. Rumusan masalah ....................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ......................................................... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat .................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan ................................................. 3
BAB II DASAR TEORI ............................................................... 5
2.1. LED (Light Emitter Diode) ......................................... 5
2.2. Dioda........................................................................... 6
2.3. Kapasitor ..................................................................... 8
2.4. Resistor ....................................................................... 9
2.5. Chip LED .................................................................. 10
2.6 Penurun Tegangan .................................................... 11
2.7 Penyearah .................................................................. 12

ix
2.8 Perhitungan Daya ...................................................... 14
2.9 Perhitungan Lumen dan LUX ................................... 15
BAB III PERANCANGAN SISTEM......................................... 16
3.1 Deskripsi Sistem ............................................................ 16
3.2 Komponen perancangan lampu LED ............................ 17
3.3 Perancangan Rangkaian ............................................... 18
3.3.1 Rangkaian penurun tegangan ........................... 19
3.3.2 Rangkaian Penyearah ....................................... 20
3.3.3 Resistor-Kapasiotr pada Chip LED .................. 20
3.4 Perancangan rangkain ke dalam bentuk simulasi .......... 22
3.5 Pengujian Rangkaian ..................................................... 23
3.6 Desain PCB Pada Lampu LED...................................... 25
3.6.1 Desain PCB ...................................................... 25
3.6.2 Proses Pembuatan............................................. 27
3.6.3 Proses Soldering ............................................... 30
BAB IV HASIL DAN ANALISA .............................................. 31
4.1 Hasil Pengujian ......................................................... 32
4.1.1 Pengujian Tegangan ......................................... 32
4.1.2 Pengujian Arus ................................................. 34
4.1.3 Pengujian Daya ................................................ 38
4.1.4 Pengujian LUX dan Lumen .............................. 40
4.1.5 Pengujian Daya Tahan ..................................... 42
4.2 Analisa ...................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 44
5.1 Kesimpulan ............................................................... 44
x
5.2 Saran ......................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 46
LAMPIRAN ............................................................................... 47

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lampu LED ............................................................. 5

Gambar 2.2 Dioda ....................................................................... 6

Gambar 2.3 Dioda Bridge SMD .................................................. 7

Gambar 2.4 Kapasitor polar dan non polar .................................. 8

Gambar 2.5 Resistor SMD .......................................................... 9

Gambar 2.6 Chip LED ............................................................... 10

Gambar 3.1 Diagram Blok tahapan Proyek Akhir ..................... 16

Gambar 3.2 Rangkaian Penurun Tegangan ............................... 19

Gambar 3.3 Penyearah dengan Dioda Bridge............................ 20

Gambar 3.4 Resistor dan Kapasitor diparalelkan ...................... 21

Gambar 3.5 Rangkaian Chip LED ............................................. 22

Gambar 3.6 Rangkaian LED pada simulasi ............................... 23

Gambar 3.7 Rangkaian pada projectboard................................. 25

Gambar 3.8 Pengujian rangkaian............................................... 25

Gambar 3.9 Desain (a) Schematic (b) PCB ............................... 26

Gambar 3.10 Proses Pembuatan ................................................ 27

Gambar 3.11 Penempelan jalur PCB ......................................... 28

Gambar 3.12 PCB dilarutkan .................................................... 29

Gambar 3.13 Hasil Larutan PCB ............................................... 29

xii
Gambar 3.14 Proses dan hasil soldering .................................... 30

Gambar 4.1 Lampu yang diuji ................................................... 31

Gambar 4.2 Titik pengukuran Tegangan ................................... 32

Gambar 4.3 Gelombang Tegangan ............................................ 34

Gambar 4.4 Titik pengukuran Arus ........................................... 35

Gambar 4.5 Pengukuran saat (a) pagi (b) siang (c) sore ............ 39

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Chip LED .......................................................... 10

Tabel 3.1 Komponen Lampu LED ............................................ 18

Tabel 3.2 Komponen Pengujian Rangkaian .............................. 24

Tabel 4.1 Hasil pengukuran dengan Projectboard ..................... 33

Tabel 4.2 Hasil pengukuran dengan Prouteus ........................... 33

Tabel 4.3 Hasil pengukuran Lampu LED .................................. 33

Tabel 4.4 Hasil pengukuran dengan Projectboard ..................... 37

Tabel 4.5 Hasil pengukuran dengan Proteus ............................. 37

Tabel 4.6 Hasil pengukuran Lampu LED .................................. 37

Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Daya ............................................. 39

Tabel 4.8 Pengujian LUX .......................................................... 41

Tabel 4.9 Pengujian Daya Tahan Lampu .................................. 42

xiv
BAB I PEND AHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Lampu merupakan salah satu Sumber cahaya yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Lampu juga salah satu alat elektronika
yang sangat banyak digunakan dari dulu sampai saat ini, contoh
penggunaannya seperti Sekolah, Perumahan dan lain-lainnya.
Lampu juga merupakan teknologi umum pada masyarakat karena
penggunaannya untuk jangka panjang. Namun sering didapatkan
lampu yang kurang efisien sehingga membuat penggunanya
boros pemakaian dari segi sumber yang diserap bahkan cahaya
yang dihasilkanpun kurang maksimal dan membuat sakit mata
saat melihatnya. Seiring berkembangnya teknologi maka sangat
dibutuhkan lampu yang kualitasnya tahan lama, cahaya yang
dihasilkan tinggi dan komsumsi daya yang relative rendah.
Lampu LED sangat efisiensi baik secara energi maupun
cahaya. Namun disini akan lebih di efisiensi kan, yaitu dengan
memperkecil arusnya namun lumen yang dihasilkan tetap. Secara
sederhana, LED didefinisikan sebagai dioda-semikonduktor yang
menyearahkan sumber AC menjadi DC. LED merupakan
semikonduktur istimewa, LED terdiri dari sebuah chip bahan
semikonduktor yang diisi penuh, di-dop dengan ketidak murnian
untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut P-N juction.

1
Pembawa-muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu
dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan
melepas energi dalam bentuk photon. Tak seperti lampu pijar
dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED
mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat
dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus
listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya.
Lampu LED tidak menghasilkan cahaya panas seperti bolam dan
cahaya yang dihasilkan tidak seperti sinar Ultra Violet yang dapat
merusak mata. Komponen yang ada pada LED juga tidak terlalu
mahal, dan masyarakat sangat membutuhkan lampu seperti LED.
Selain terang dan hemat energi, juga tahan lama dan tidak mudah
pecah atau rusak. Namun lampu LED juga mempunyai
kekurangan, yaitu pada cosɸ nya.
Pada hal ini akan dilakukan studi mengenai lampu LED.
Dari hasil studi ini kemudian dituangkan kedalam bentuk laporan
yang didalamnya berisi pengetahuan menyangkut Efisiensi LED
tersebut, dengan harapan laporan ini dapat digunakan sebagai
sumber informasi dan sekaligus sebagai referensi jika ada
masyarakat atau mahasiswa yang ingin mengetahui perancangan
sebuah lampu, khususnya lampu LED.

2
1.2. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam
penulisan laporan akhir ini yaitu :
1. Bagaimana merancang lampu LED
2. Bagaimana menurunkan tegangan tanpa trafo
3. Bagaimana mendesain lampu LED.

1.3. Batasan Masalah


1. Tidak menaikkan Cos ɸ
2. Tidak melakukan perhitungan usia lampu

1.4. Tujuan dan Manfaat


Tujuan :
1. Membuat rancang bangun lampu LED
2. Merancang rangkaian pengganti Trafo
3. Membuat desain PCB
Manfaat :
1. Dapat merancang rangkain menggunakan rectifier
2. Dapat mendesain PCB Lampu LED

1.5. Sistematika Penulisan


Proposal Proyek Akhir ini terdiri dari lima bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :

3
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah,tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan
Proyek Akhir Perancangan Lampu LED.

BAB II. LANDASAN TEORI


Bab ini menjabarkan tentang teori-teori yang mendukung
Perancangan Lampu LED 12 Watt.

BAB III. PERANCANGAN SISITEM


Bab ini menjelaskan tentang perencanaan perangkat keras.
Bab ini juga menjelaskan mengenai cara kerja Lampu
LED

BAB IV. HASIL DAN ANALISA


Berisikan data sistem menjelaskan tentang cara pengujian
dan menganalisa sistem data dari hasil pengukuran pada
rangkaian Lampu LED.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini berisi kesimpulan yang ditarik penulis serta
saran-saran yang dapat membantu dalam pengembang
lebih lanjut.

4
BAB II DASAR TEO RI

BAB II

DASAR TEORI

2.1. LED (Light Emitter Diode)


Lampu LED adalah salah satu komponen elektronika yang
bisa memancarkan cahaya yang diharapkan mampu memenuhi
keinginan cahaya dimana energi elektromagnetik yang
dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat, LED
didefinisikan sebagai salah satu semikonduktor yang mengubah
energi listrik menjadi cahaya. Lampu LED memiliki umur dan
efisiensi listrik yang beberapa kali lebih besar dari lampu pijar,
dan secara signifikan lebih efisiensi dari kebanyakan lampu neon.
LED, seperti namanya menunjukkan beroperasi sebagai
dioda dan berjalan di DC, sedangkan arus utama adalah AC dan
biasanya pada tegangan jauh lebih tinggi daripada yang dapat
diterima LED. Meskipun LED tegangan rendah tersedia lampu
LED dapat berisi rangkaian utama mengubah AC utama menjadi
DC pada voltase yang benar.

Gambar 2.1 Lampu LED

5
2.2. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada
umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus
listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus pada arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup didalam
bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukan
karakteristik penyearahan yang sempurna, melainkan memiliki
karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak
linear dan sering kali tergantung pada teknologi atau material
yang digunakan serta parameter penggunaan.

Gambar 2.2 Dioda

2.2.1. Dioda Brigde


Ada dua cara untuk menyearahkan arus AC ke DC,
yaitu dengan penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda
dan penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda. Pada
lampu LED digunakan penyearah 4 dioda.

6
Tidak berbeda dengan dioda lainnya, namun pada
dioda ini kemudahan dalam penggunaanya, dimana jika
biasanya menggunakan 4 dioda agar membentuk sebuah
rangkaian DC, pada dioda brigde ini hanya satu dioda
namun sudah berisi 4 buah dioda. Dioda mengalirkan arus
satu arah sedangkan arah sebaliknya ditutup. Dalam
sebuah dioda brigde terdapat 4 buah terminal yaitu 2 buah
terminal AC sebagai input sumber arus sedangkan 2 kaki
lainnya merupakan arus DC positif dan negatif. Dioda
jenis ini yang sering digunakan karena kinerjanya yang
lebih baik dari penyearah lainnya.

Gambar 2.3 Dioda Brige SMD

7
2.3. Kapasitor
Elco adalah kondensator atau kapasitor polar yang
berfungsi menyimpan muatan dalam waktu yang relatif singkat
dengan satuannya adalah Farad (F). Ada dua jenis kapasitor,
yaitu polar dan non-polar. Kapasitor non-polar biasanya
digunakan untuk tegangan yang tinggi, sedangkan polar
berfungsi sebagai pembatas arus dan tegangan yang akan menuju
ke rangkaian LED, biasanya kapasitor ini untuk tegangan yang
rendah.
Selain itu, kapasitor juga mempunyai beragam fungsi
mulai dari sebagai penyaring, penghemat daya listrik dan
pembangkit frekuensi. Pada lampu LED kapasitor sebagai
penyimpan muatan listrik DC.

Gambar 2.4 Kapasitor polar dan non-polar

8
2.4. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki
dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus
listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi
tegangan listrik di antara kedua pin. Ada dua fungsi penting
dalam resistor yaitu, sebagai pembagi tegangan dan pembatas
arus.
Pada hukum “OHM” besarnya Arus pada sebuah
penghantar berbanding lurus dengan Tegangan dan berbanding
terbalik dengan hambatannya.
Ada dua metode yang sering dilakukan pada resistor yaitu,
rangkaian paralel dan seri. Pada saat kondisi rangkaian paralel,
maka yang terjadi nilai tegangan tiap resisitor sama namun nilai
arusnya berbeda-beda. Sebaliknya pada saat kondisi rangkaian
seri maka nilai tegangan yang terukur berbeda dan arus yang
terukur sama.

Gambar 2.5 Resistor SMD


9
2.5. Chip LED
Pada sebuah LED, akan menghasilkan output cahaya
dimana cahaya tersebut dipancarkan oleh sebuah chip, kecil
berbentuk persegi dan terlihat kondisi tidak menyala bewarna
kuning. Chip LED ini terdiri dari bahan semikonduktor yang diisi
penuh, atau di-dop, dengan ketidak-murnian untuk menciptakan
sebuah struktur yang disebut p-n juction. Panjang gelombang dari
cahaya yang dipancarkan,dan warnanya tergantung selisih pita
energi dari bahan yang membentuk p-n juction. Lampu LED
mempunyai kecendrungan polarisasi. Chip LED mempunyai dua
kutub, yaitu kutub posisitif dan negatif dan hanya akan menyala
bila diberi arus maju.
Tabel 2.1 Data Chip LED
Type Dimension Surface Lumen Power
LED Area Flux Draw
3528 3,5 mm x 2.8 9,8 mm 6~8 Lumen 20~30 mA
mm 2,8~3,4 V
5050 5 mm x 5 mm 25 mm 16~12 60 mA
Lumen 2,8~3,4 V
5630 5.6 mm x 3 mm 16,8 mm 45~50 150 mA
Lumen 2,8~3,4 V

Gambar 2.6 Chip LED

10
2.6. Penurun Tegangan
Jika biasanya dalam suatu rangkaian ingin menurunkan
tegangan dari 220 V menjadi tegangan yang lebih kecil lagi,
menggunakan trafo. Pada metode ini cukup menggunakan
Resistor dan Kapasitor.

Pada komponen resistor yang telah dijelaskan pada teori


sebelumnya, disini resistor berfungsi sebagai sekering(fuse)
untuk melindungi rangkaian dari arus berlebih yang mungkin
akan ditimbulkan oleh rangkaian, sehingga tidak merusak
rangkaian setelahnya. Sementara Kapasitor berfungsi sebagai
pembatas arus dan tegangan yang akan menuju ke rangkaian
LED, besarnya nilai tergantung banyaknya LED yang dipasang
dan arus total yang dibutuhkan LED. Pada rangkaian ini tegangan
yang diturunkan berdasarkan banyaknya LED yang digunakan,
karna rangkaian yang digunakan yaitu paralel, pembagi tegangan.

Pada kedua rangkaian ini juga memiliki sifat


penghambat arus, yaitu impedansi (Z). Dimana kapsitor memiliki
nilai reaktansi kapasitif (Xc) dan resistor (R) dalam rangkaian
paralel. Kedua rangkaian ini akan menghasilkan arus total dari
jumlah vector IR dan IC.

Adapun rumus dari penurun tegangan dan arusnya


sebagai berikut :

 Reaktansi Kapasitif
𝟏
XC = Ω
𝟐𝝅𝒇𝒄
 Impedansi
𝟏
Z= 𝟏 𝟏 𝟐

√( )𝟐 +( )
𝑹 𝑿𝑪
 Arus dari kedua rangkaian :
I = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐶 2 A
 Tegangan
V=IxZ
11
Keterangan :
XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
f = Frekuensi (Hz)
C = Kapasitor (F)
Z = Impedansi (Ω)
R = Resistor (Ω)
I = Arus (A)
IR = Arus di resistor (A)
IC = Arus di kapasitor (A)

2.7. Penyearah
Penyearah sangat sering digunakan dalam elektronika
untuk mengubah tegangan atau arus AC menjadi DC. Dimana
komponen yang digunakan yaitu Dioda Bridge / Rectifier, karna
pada komponen LED sangat cocok dengan tegangan DC karna
pada tegangan DC tidak terdapat frekuensi yang bisa
mengakibatkan adanya kedipan(flicker) pada LED.

PIV (Peak Inverse Voltage) bagi dioda penyearah


besarnya puncak tegangan terbalik (reverse voltage) yang
dihadapi oleh dioda ketika bekerja menyearahkan sebuah
tegangan AC.

Pada dioda bridge, ketika meluruskan (menyearahkan)


suatu belahan tegangan positif dalam satu siklus, dioda menyekat
tegangan negatif pada siklus berikutnya dan ketika menyekat ini
dioda mendapat bisa tegangan terbalik. Ketika penyearah
gelombang penuh, tegangan terbalik yang membias dioda lebih
banyak, sehingga PIV = 2 x Maks.

12
Penyearah dengan filter C

Sering sekali pada suatu rangkaian elektronika setelah


menyearahkan tegangan dan arus, terdapat komponen tambahan.
Seperti halnya penyearah pada rangkaian lampu LED ini,
menggunakan filter kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga
diperoleh tegangan DC yang stabil.

Penyearah gelombang penuh dengan filter C, akan


membuat tegangan ripple kecil. Kapasitor melakukan
pembuangan saat terjadi pergantian siklus dan melakukan
pengisian saat arus dari kedua potensial yang disearahkan
tersebut mengalirinya.

Perhitungan :
𝐼
Vripple = V
𝑓𝑥𝐶

2𝑉𝑚𝑎𝑥
VDC = V
𝜋

Keterangan :
Vripple = Tegangan Ripple (V)
f = Frekuensi (Hz)
C = Kapasitor (F)
I = Arus (A)
VDC = Tegangan DC (V)
Vmax = Tegangan Maksimal (V)

13
2.8. Perhitungan Daya
Setiap beban pasti memiliki daya, daya ini dihasilkan oleh
beban saat terhubung dengan suplai, begitu pula dengan lampu.
Lampu bisa menghasilkan cahaya karena mengkomsumsi daya
dalam jumlah tertentu sesuai dengan standart masing-masing.

Daya terdiri dari 3 jenis, yaitu aktif, reaktif dan daya


nyata. Berikut merupakan macam-macam daya :

1. Daya Aktif

Merupakan daya yang berupa daya kerja seperti daya


mekanik, panas, cahaya dan lain-lainnya. Daya ini diperlukan
supaya mesin dapat melakukan kerja real sesuai kapasitas
dayanya. Dan dinyatakan dalam satuan Watt (W).

P = V x I x Cos𝜃

2. Daya Reaktif

Merupakan daya yang diperlukan oleh listrik yang


bekerja dengan sistem elektromagnet. Dan dinyatakan dalam
satuan VAR.

Q = V x I x Sin𝜃

3. Daya Semu

Daya semu merupakan penjumlahan vektor dari daya


aktif dan reaktif dan dinyatakan dalam satuan VA.

S = √𝑃2 + 𝑄2

14
Jika menggunakan listrik PLN daya yang didistribusikan oleh
PLN ke pelanggan adalah daya semu. Satuan VA digunakan
untuk penrhitungan listrik PLN seperti penggunaan MCB.

Sehingga, S=VxI

Maka untuk perhitungan daya pada lampu LED


menggunakan satuan watt.

2.9. Perhitungan Lumen dan LUX

Flux (ᵩ) cahaya adalah jumlah keseluruhan watt cahaya


dengan satuan lumen, disingkat dengan lm, yang berarti ukuran
dari jumlah total cahaya tampak dari lampu atau sumber cahaya.

𝜑=ExA

Iluminasi atau Intensitas penerangan (E) adalah cahaya


yang mengenai suatu permukaan dan diukur dalam footcandle
atau Lux.

ERata-rata2 =
𝐴

Keterangan :

E = Intensitas Penerangan (Lux)

𝜑 = Lumen (lm)

A = Permukaan / Footcandle (m2)

15
BAB III PERANCANGAN SISTE M

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Deskripsi Sistem


Sebelum masuk pada perancangan alat, maka pada bab ini
akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai deskripsi dari proyek
akhir. Alat yang dibuat pada proyek akhir ini adalah Perancangan
Lampu LED 12 Watt. Dari lampu ini akan dilakukan
perancangan lampu dari awal sampai jadi. Oleh karena itu
tahapan untuk menyelesaikan proyek akhir ini digambarkan
melalui diagram blok Gambar 3.1 dibawah ini :

Perancangan Perancangan Uji coba Desain


rangkaian Rangkaian rangkaian
dalam PCB
simulasi

Gambar 3.1 Diagram blok tahapan proyek akhir

Keterangan diagram blok diatas :

1. Perancangan Rangkaian
Perancangan disini yaitu, merancang dari
rangkaian awal input sampai pada akhirnya
outputnya lampu. Dimana dalam perancangan ini
dijelaskan sistem kerja tiap rangkaiannya antara

16
lain yang itu, penurun tegangan, penyearah hingga
keluarannya yaitu cahaya lampu.

2. Perancangan rangkaian dalam bentuk simulasi


Pada metode ini, sangat membantu untuk
merancang suatu rangkaian LED, dimana nantinya
akan didapatkan gambaran rangkaian LED yang
digunakan sesuai atau tidak.

3. Uji Coba Rangkaian


Setelah analisa selesai, maka dilakukan uji
coba ke dalam projectboard terlebih dahulu, agar
mengetahui rangkaian berhasil atau tidak.

4. Desain PCB
Setelah proses pengujian selesai, maka bisa
dilakukan mendisain PCB sesuai rangkaian yang
telah ditetap kan menggunakan perangkat lunak
dan setelah itu dapat dilakukan pemasangan
komponen dan soldering.

3.2 Komponen perancangan lampu LED


Sebelum melaukan perancangan rangkaian maka tentukan
komponen beserta nilainya, hal ini sangat diperlukan rangkaian
yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam merakitnya
dan komponen yang diperlukan sesuai kebutuhan lampu LED.

Berikut adalah komponen yang dibutuhkan :

17
Tabel 3.1 Komponen Lampu LED

Komponen Nilai Quantity


Resistor SMD 330K Ω
62 Ω 3
Kapasitor Polar & 47 µF-63 V
Non 1.2 µF-400 V 2
Dioda Bridge 0.8 A
(MB10F) 800 V 1
Chip LED 150 mA
(5630) 3.5 V 18

3.3 Perancangan Rangkaian


Metode ini menjelaskan bagian-bagian penting dalam
proses merakit lampu LED, pada perancangan ini dijelaskan titik
awal pembuatan rangkaian penurun tegangan, penyearahnya, dan
sampai lampu LED menyala. Adapun parameter yang dilakukan
seperti Tegangan, Arus, Daya dan sebagainya. Rancangan ini
dapat dilakukan ketika nilai komponen telah ditentukan,
rangkaian paralel atau seri yang digunakan dan gabungan dari
beberapa kombinasi komponen dari power supply, resistor,
kapasitor, penyearah, ke chip LED sehingga diharapkan keluaran
lampu sesuai yang diinginkan.

18
3.3.1 Rangkaian penurun tegangan
Pada perancangan sistem ini, rangkaian ini sering
digunakan sebagai penurun tegangan, biasanya dalam suatu
rangkaian menggunakan trafo, tapi untuk rangkaian ini hanya
menggunakan Resistor dan Kapasitor.
Nantinya, rangkaian akan terhubung dari sumber 220
Vac kemudian disearahkan dan disuplai ke LED, pada
rangkaian tegangan akan turun berdasarkan banyaknya LED
yang digunakan, sesuai dengan penjelasan pada bab
sebelumnya.

Gambar 3.2 Rangkaian Penurun Tegangan

19
3.3.2 Rangkaian Penyearah
Metode ini digunakan untuk menyearahkan
tegangan/arus AC menjadi DC, pada Dioda Brigde ini
setera dengan 4 buah dioda yang dimana dijadikan satu.

Ketika tegangan yang telah diturun sesuai


kebutuhan, selanjutnya searahkan dari AC menjadi
tegangan dan arus DC. Pada penyearah gelombang penuh
ini juga, akan terjadinya penurun tegangan sedikit sesuai
penjelasan pada bab sebelumnya.

Gambar 3.3 Penyearah dengan Dioda bridge

3.3.3 Resistor-Kapasiotr pada Chip LED


Pada metode perancangan rangkaian ini, hampir
sama rangkaiannya dengan penurun tegangan, namun
kapasitor yang digunakan menggunakan Polar, karena
untuk tegangan rendah atau DC.

20
Pada rangkaian ini, kapasitor jenis polar ini
berfungsi untuk memperbaiki dari rangkaian penyearah
yang ada, karena gelombang yang dari diodo bridge yang
dihasilkan menjadi halus dan mendekati tegangan DC
murni. Pada rangkaian ini juga nilai tegangan total pada
LED tidak lebih besar dari rating tegangan kapasitor.

Gambar 3.4 Resistor dan Kapasitor diparalelkan

Pada Chip LED ini, menggunakan 18 buah Chip. Dimana


tegangan per-Chipnya 3.3 V maka tegangan totalnya sekitar 59
V tidak lebih dari batas tegangannya, karna yang digunakan
rangkaian seri maka nilai arusnya sama. Rangkaian pada lampu
LED ini, menggunaka rangkaian Paralel , sehingga nilai tegangan
di tiap rangkiannya tidak jauh beda.

21
Gambar 3.5 Rangkaian Chip LED

3.4 Perancangan rangkain ke dalam bentuk simulasi


Pada bagian ini, rangkaian yang telah dirancang dan nilai
komponennya telah ditentukan dapat diubah ke bentuk gambar,
yang nantinya rangkaian tersebut akan dilakukan uji coba
menggunakan simulasi. Pada metode ini aplikasi yang digunakan
yaitu PROTEUS.
Pada aplikasi ini, pengujian rangkaian dapat dilakukan sesuai
rangkaian yang telah ditetapkan. Aplikasi ini sangat membantu
dalam merancang suatu rangkain, meskipun tidak 100% sesuai
dengan realnya dan pastinya ada sedikit toleransi rangkaian. Nah,
pada aplikasi ini saya mendapat gambaran tentang rangkaian
yang akan saya desain nanti, dan hasilnya berhasil.

22
Gambar 3.6 Rangkaian LED pada simulasi

3.5 Pengujian Rangkaian


Setelah melaui proses analisa rangkaian dan melakukan
perancangan disimulasi, maka langkah selanjutnya yaitu uji coba
secara langsung. Adapun uji coba yang dapat dilakukan yaitu
menggunakan projectsboard, dan dirangkai sesuai komponen
yang telah ditetapkan beserta komponennya.
Pada pengujian rangkaian ini, menggunakan komponen
True Hole, yaitu non SMD karna pada projectboard hanya bisa
menggunakan komponen yang berkaki. Sehingga komponen
yang digunakan harus dicari kesamaannya dengan True Hole.
Dan pada projectboard memiliki batas arus, yaitu pada
penggunaan projectboard mampu mengalirkan maksimal 2 A.
Lebih dari itu akan terbakar dan merusak rangkaian pada
projectboar, jadi pastikan rangkaian yang digunakan komsumsi
arusnya tidak lebih.

23
Tabel 3.2 Komponen Pengujian rangkaian
menggunakan ProjectBoard

Komponen Nilai Quantity


Resistor True Hole 330K Ω
68 Ω 3

Kapasitor Polar & Non 47 µF-63 V


Polar 1.2 µF-400 V 2

Dioda Bridge 2A
1000 V 1
LED 150 mA
3.5 V 18

Gambar 3.7 Rangkaian pada projectboard

24
Gambar 3.8 Pengujian menggunakan Project Board

3.6 Desain PCB Pada Lampu LED


Setelah proses pengujian rangkaian selesai, maka dapat
dilakukan proses pembuatan PCB, tapi sebelumnya didesain
terlebih dahulu menggunakan aplikasi EAGLE, berikut ini
merupakan langkah pembuatannya ;

3.6.1 Desain PCB


Pada proses ini, sebelum membuat jalur PCB rangkain
yang telah ditentukan tadi dapat di rangkai pada aplikasi ini.
Setelah itu yang harus diperhatikan dalam pembuatan PCB ini,
yaitu ukuran PCBnya, ukuran komponen sampai jarak dari tiap-

25
tiap komponen, agar tidak terhubung atau bahkan membuat nya
menjadi shot.

(a)

(b)
Gambar 3.9 Desain (a) Schematic (b) PCB

26
3.6.2 Proses Pembuatan
Setelah melakukan proses pembuatan PCB menggunakan
aplikasi, maka proses selanjutnya di print dan di fotocopy.
Dilanjutkan lagi proses penempelan hasil print ke PCB
menggunakan autan setelah itu di eching menggunakan florit
klorida. Berikut merupakan proses pembuatannya :

1. Penempelan pada PCB


Pada proses ini, jalur PCB yang tadinya telah diprint
dan difotocopy dicelup kan ke dalam wadah air yang
sudah tercampur oleh Autan, kemudian tempelkan ke
PCB setelah itu PCB yang telah tertempel masukkan
kedalam pelastik kemudian gosok menggunakan koin
hingga benar-benar menempel pada PCB.

Gambar 3.10 Proses pembuatan

27
Gambar 3.11 Penempelan jalur PCB

2. Pelarutan PCB
Setelah jalur PCB tertempel ke PCB, maka proses
selanjutnya melarutkan tembaga yang tidak tertempel
jalur PCB/eching. Pada proses ini florid kloridanya
dimasukan ke wadah secukupnya kemudian diberikan
air panas, setelah itu masuk kan PCBnya kewadah
kemudian goyang perlahan hingga jalur PCBnya larut.

28
Gambar 3.12 PCB dilarutkan

Gambar 3.13 Hasil larutan PCB

29
3.6.3 Proses Soldering
Setelah melakukan proses pembuatan PCB, selanjutnya
dapat dilakukan pemasangan komponen yaitu dengan soldering.
Namun sebelum melakukan proses itu lakukan pengechekan
terlebih dahulu mengunakan multi agar dapat melihat jalur
terhubung atau tidak.

Berikut merupakan proses soldering pada lampu :

1. Pada proses ini bersihkan terlebih dahulu


menggunakan alkohol
2. Kemudian setelah bersih pasang komponen sesuai
pada tempat yang telah ditetapkan.
3. Atur suhu 200 ~ 250o.
4. Sebelum melakukan soldering beri sedikit flux agar
permukaan pad nya mudah untuk dilelehkan dan
solder tertempel pada pada dan kaki komponen.
5. Dan lakukan seperti itu ke tiap komponen selanjutnya.
6. Setelah selesai bersihkan dan check kembali.

Gambar 3.14 Proses dan hasil soldering

30
BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Pada bab ini akan menampilkan hasil pengujian yang dilakukan


terhadap Lampu LED.

Gambar 4.1 Lampu yang diuji

31
4.1 Hasil Pengujian
Pada pengujian lampu LED ini, data yang diambil yaitu
Tegangan, Arus, Daya, Lux dan Pengujian daya tahan. Berikut
merupakan data hasil pengujian ;

4.1.1 Pengujian Tegangan


Berdasarkan hasil pengujian tegangan, disini dapat dilihat
terjadi proses penurunan tegangan setiap rangkaian, dan pada
hasilnya dapat dibuktikan bahwa tanpa trafo pun tegangan 220
VAC bisa turun dengan menggunakan Resistor-Kapasitor yang
diparalel kan kemudian turun juga ketika tegangan disearahkan
menjadi VDC menggunakan rectifier, kemudian melewati lagi
Resistor-Kapasitor dan dibagi-bagi lagi ke tiap chip LED.

Pada pengukuran rangkaian ini dapat dilihat bahwa


tegangan akan turun tergantung pada berapa banyak chip LED
yang digunakan, karna rangkaian yang digunakan paralel, nilai
tegangannya sama.

Gambar 4.2 Titik pengukuran tegangan

32
Tabel 4.1 Hasil pengukuran dengan ProjectsBoard

Instrument Tegangan (V)


Input 220 VAC
RC Paralel AC 69 VAC
Rectifier 67 VDC
RC Paralel DC 67 VDC
Resistor 68 Ω 4 VDC
Chip LED 3.2 ~ 3.4 VDC
Semua LED 63 VDC

Tabel 4.2 Hasil pengukuran dengan Proteus

Instrument Tegangan (V)


Input 220 VAC
RC Paralel AC 65 VAC
Rectifier 68 VDC
RC Paralel DC 65 VDC
Resistor 62Ω 2.5 VDC
Chip LED 3.6 VDC
Semua LED 65 VDC

Tabel 4.3 Hasil pengukuran Lampu LED

Instrument Tegangan (V)

Input 220 VAC


RC Paralel AC 64 VAC
Rectifier 61 VDC
RC Paralel DC 61 VDC
Resistor 62 Ω 3.7 VDC
Chip LED 3.2 VDC
Semua LED 58 VDC
33
Pada gambar dibawah ini, merupakan hasil dari output
gelombang tegangan pada lampu LED dan pada penggambilan
datanya menggunakan osiloskop.

Gambar 4.3 Gelombang Tegangan

4.1.2 Pengujian Arus


Berdasarkan hasil pengujian arus ini yang dapat dilihat
pada titik yang telah di tetapkan, akan diamati berapa besarnya
arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan cahaya yang terangnya
maksimal. Yaitu dari arus inputnya AC sampai ke arus DC nya
dan dapat diamati berapa arus yang diserap disetiap bebannya.
Serta dilakukan juga secara perhitungan, untuk mendapatkan
nilai arus sesuai komponen yang digunakan.

34
Gambar 4.4 Titik pengukuran Arus

Perhitungan arus :

 Berikut nilai arus secara perhitungan, pada


rangkaian paralel Resistor = 330k Ω dan
kapasior = 1.2 uF saat kondisi AC.

Reaktansi Kapasitif
1
XC = Ω
2𝜋𝑓𝑐
1
=
2𝜋 𝑥 50 𝑥 (1.2𝑢𝐹)
1
= = 2702 Ω
0.000376

𝑉𝑖𝑛 220 𝑉
IC1 = = = 0.08 mA
𝑋𝐶 2702 Ω

𝑉𝑖𝑛 220 𝑉
IR1 = = = 0.00066 mA
𝑅1 330𝐾 Ω

Arus dari kedua rangkaian :


I = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐶 2 A
35
I = √0.000662 + 0.082
I = √0.0064 𝐴 = 0.08 A

 Berikut nilai arus secara perhitungan, pada


rangkaian paralel Resistor = 330k Ω dan
kapasior = 47 uF saat kondisi DC.

Reaktansi Kapasitif
1
XC = Ω
2𝜋𝑓𝑐
1
=
2𝜋 𝑥 50 𝑥 (47𝑢𝐹)
1
= = 680 Ω
0.00147

𝑉𝑖𝑛 63 𝑉
IC1 = = = 0.09 mADc
𝑋𝐶 680 Ω

𝑉𝑖𝑛 63 𝑉
IR1 = = = 0.00019 mADc
𝑅1 330𝐾 Ω

Arus dari kedua rangkaian :


I = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐶 2 A
I = √0.000192 + 0.092
I = √0.0081 𝐴 = 0.09 A

Pada tabel dibawah ini, merupakan hasil pengukuran dari


setiap metode yang digunakan, yaitu dilakukan secara simulasi,
projectboard sampai pada akhirnya pengambilan data arus lampu
yang yang telah jadi dalam bentuk PCB.

36
Tabel 4.4 Hasil pengukuran dengan ProjectsBoard

Instrument Arus (mA)


RC Paralel AC 41 mAAc
Rectifier 40 mADc
RC Paralel DC 40 mADc
Resistor 62 Ohm 38 mADc
Chip LED 38 mADc

Tabel 4.5 Hasil pengukuran dengan Proteus

Instrument Arus (mA)


RC Paralel AC 81 mAAc
Rectifier 81 mADc
RC Paralel DC 81 mADc
Resistor 62 Ohm 71 mADc
Chip LED 72 mADc

Tabel 4.6 Hasil pengukuran dengan Lampu LED

Instrument Arus (mA)

RC Paralel AC 70 mAAc
Rectifier 68 mADc
RC Paralel DC 68 mADc
Resistor 62 Ohm 68 mADc
Chip LED 68 mADc

37
4.1.3 Pengujian Daya
Berdasarkan hasil pengujian daya, yang diukur
menggunakan alat ukur daya, didapatkan hasil daya yang diserap
oleh beban sesuai dengan kebutuhan.

Pada pengujian ini didapatkan hasil secara pengukuran


dan perhitungan, yaitu sebagai berikut :

Perhitungan ;

PAKTIF = V x I x Cos𝜃

PAKTIF = 220 V x 0.06 A x 0.4

PAKTIF = 5 Watt

PSEMU = V x I

PSEMU = 220 V x 0.065 A

PAKTIF = 14 W

Pada pengukuran daya menggunakan alat ukur daya maka


akan ditampilkan hasil daya yang diserap oleh beban/lampu, dan
pada pengujian ini dilakukan pengukuran dengan rentang waktu
yang berbeda, dimana pada pengukuran akan muncul nilai arus,
tegangan, cos phi dan daya aktif pada lampu yang digunakan.
Sehingga didapatkan lah hasil disetiap jam yang berbeda dimana
daya yang terukur masih tetap stabil sama dengan daya terukur
diawal dan pengujian lampu ini dilakukan tanpa dimatikan.

38
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Daya

Waktu Daya Semu Daya Aktif Daya Chip


LED
Pagi 14 W 5W 0.2 W
Siang 14 W 5W 0.2 W
Sore 14 W 5W 0.2 W

(a) (b)

(c)

Gambar 4.5 Pengukuran saat (a) pagi, (b) siang (c) sore
39
4.1.4 Pengujian LUX dan Lumen
Berdasarkan hasil pengujian Lux ini, dapat dilihat
pencahayaan atau daya pancar yang dihasilkan lampu tersebut
menggunakan alat ukur Lux meter. Pada pengujian ini lumen
didapatkan berdasarkan hasil perhitungan, pada pengujian lampu
LED ini jarak antara lampu dan dataran yaitu 2 m.

Perhitungan Lumen :

 Lumen
E = 17 lm
A = 50,24 m2
= (4 x 3.14 x 22)

Sehingga, 𝜑 = E x A
= 17 lux x 50,24 m2
= 854 lm
854 𝑙𝑚
Lumen/Watt = = 61 lm/w
14 𝑤
61 𝑙𝑚/𝑤
= = 4 lm/chip LED
18 𝑝𝑐𝑠

Untuk mendapatkan nilai lumen pada lampu LED yang


digunakan, bisa juga dilakukan dengan metode perhitungan.
Tetapi harus diketahui terlebih dahulu lux beserta jarak antara
lampu dengan permukaan dataran sehingga mempermudah dalam
melakukan perhitungan lumen.

40
Tabel 4.8 Pengujian LUX

Jenis Tinggi Kondisi Pagi Kondisi Malam


lampu ruangan

LED 2
Meter

Berdasarkan kondisi data tersebut, bahwa pada saat pagi


atau siang hari lux dan Lumen yang dihasilkan lampu jauh lebih
tinggi dibandingkan malam, karena terdapat bantuan cahaya dari
arah luar ruangan. Oleh karena itu kondisi yang bagus saat
pengambilan dilakukan pada malam hari.

41
4.1.5 Pengujian Daya Tahan
Berdasarkan hasil pengujian daya tahan lampu yang
dilakukan selama seminggu, lampu dihidupkan selama itu tanpa
dimatikan.

Tabel 4.9 Data pengujian Daya Tahan

Hari/Tanggal Kondisi Kondisi Malam


Pagi

Hari Pertama

Rabu, 16 Okt

Hari Terakir

Selasa, 22
Okt

42
4.2 Analisa
Berdasarkan pengujian Lampu LED, dapat dianalisa dari
tegangan AC 220 VAC higga tegangan keluarannya 58 VDC.
Pada rangkaian AC dimana terdapat dua komponen penurun
tegangan Resistor dan Kapasitor non-Polar, untuk menurunkan
tegangan 220 V. Pada rangkaian ini tegangan akan turun sesuai
dengan beban atau banyaknya chip-LED yang digunakan,
sehingga tegangan turun menjadi 64 V AC, sementara arus yang
dihasilkan sesuai dengan nilai kapasitor dan resistor yang
diparalelkan yaitu 70 mA.
Pada saat tegangan dan arus disearahkan menggunakan
Diode Bridge/rectifier terdapat juga penurunan tegangan, dimana
pada sebuah dioda dapat menurunkan tegangan 0.7 V sehingga
Diode Brigde yang digunakan setara dengan 4 buah dioda yang
berarti tegangan dari 64 V turun sekitar 61 V.
Kemudian setelah diarahkan, tegangan dan arus akan
melewati rangkaian paralel dari resistor dan kapasitor elco, pada
rangkaian ini besarnya tegangan dan arus yang akan dialirkan ke
Chip Led akan diatur oleh rangkain tersebut. Pada rangkaian
Lampu LED ini lebih ke paralel maka nilai tegangan per-
rangkiannya tidak jauh berbeda sehingga turunnya tegangan dari
220 VAC, tergantung berapa tegangan bebannya. pada lampu LED
ini didapatkan lah daya dari sumber yaitu daya semu 15 VA dan
daya yang diserap oleh beban atau daya aktifnya 7 watt.

43
BAB V KESIMPULAN DAN SARA N

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses yang telah dilakukan pada pembuatan
serta penelitian proyek akhir ini, mulai dari perancangan sampai
pengujian dan analisa, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Untuk menurunkan tegangan dari 220, tidak perlu


menggunakan trafo. Tetapi bisa menggunakan
rangkaian RC paralel.
2. Pada saat mengubah tegangan AC menjadi DC
menggunakan dioda bridge/rectifier. Ternyata akan
mengalami penurun tegangan sekitar 2~2.8 V , karna
satu dioda pada umumnya mampu menurunkan
tegangan 0.7 V.
3. Pada lampu LED ini, ternyata nilai tegangan yang
dihasilkan pada tiap rangkaiannya tergantung pada
beban yang digunakan, yaitu tergantung berapa banyak
chip LED yang digunakan.

44
5.2 Saran
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Pada lampu LED ini, cahaya yang dihasilkan tidak


begitu terang, karna bolam atau penutup atasnya
terbuat dari plastik. Saran jika bisa coba gunakan
penutup kaca.
2. Perlu ada nya tambahan pengaman ketika ada salah
satu komponen tidak terhubung, yang bisa menyebab
kan kapasitor panas dan meledak.

45
DAFTAR PUSTAKA

[1] S.Jimy Harto, Tejo S, Kartono. (2015).


Analisa penggunaan lampu LED pada
penerangan dalam rumah. Semarang: UNDIP

[2] K.Adhi, ST, MT, Ir.Agus


Nuwolo,MT.(2015).Penyearah terkendali
satu fasa berumpan balik dengan perubahan.
Semarang : Universitas PGRI

[3] Ir.G.Setia.(2016).Studi Penggunaan Lampu LED


untuk Efisiensi Pada Pencahayaan Jalan
Layang.Jakarta : Universitas 17 Agustus 1945.

[4] Al Al, Aswir Premadi.(2015).Disain catu


daya lampu penerangan LED tanpa
transformator 70 watt.Padang : Institut
Teknologi Padang.

46
LAMPIRAN

Nama : Saputra Gunanta Sembiring

Tempat/Tanggal Lahir : Batam, 01 Juli 1997

Agama : Kristen Protestan

Alamat Rumah : Griya Batu Aji Asri, block D2 no.19

Email : saputragunanta9@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SMKN 5 Batam
2. SMPN 35 Batam
3. SDN 004 Batam

47
48

Anda mungkin juga menyukai