Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi dan COVID 19


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,
pengobatan, akibat lanjut jika hipertensi dan/atau COVID 19 tidak diobati
Sasaran : Anggota Kelompok, Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik, dan
Bidan Desa
Hari / Tanggal : Jum’at, 10 April 2020
Waktu : 30 Menit
Tempat penyuluhan : Di rumah masing-masing peserta penyuluhan
Pelaksana : 1. Erhasmi Rezkiawan (Moderator)
2. Ely Purnama (Pemateri)
3. Wahyudin
4. Adelia Ramadhanti
5. Lisa Septiani
6. Monalisari
7. Nanda Hani Cahyani
8. Rahmi
9. Yunida Listiana

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta memahami dan
dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota keluarganya untuk menghindari hipertensi
dan/atau COVID 19

II. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi dan Covid 19 pada peserta diharapkan
peserta mampu:
A. Menyebutkan pengertian hipertensi
B. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi
C. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
D. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
E. Menyebutkan penalaksanaan hipertensi
F. Menyebutkan komplikasi hipertensi
G. Menyebutkan pengertian COVID 19
H. Menyebutkan faktor penyebab COVID 19
I. Menyebutkan tanda dan gejala COVID 19
J. Menyebutkan cara pencegahan COVID 19
K. Menyebutkan penalaksanaan COVID 19
L. Menyebutkan komplikasi COVID 19

III.Materi Penyuluhan
A. Pengertian hipertensi
B. Penyebab hipertensi
C. Tanda dan gejala hipertensi
D. Pencegahan hipertensi
E. Penatalaksanaan hipertensi
F. Komplikasi hipertensi
G. Pengertian COVID 19
H. Penyebab COVID 19
I. Tanda dan gejala COVID 19
J. Pencegahan COVID 19
K. Penatalaksanaan COVID 19
L. Komplikasi COVID 19

IV. Metode
A. Ceramah
B. Konseling

V. Media
Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit
salam
2. Apersepsi - Menyimak
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Menyimak
Isi :
A. Menjelaskan tentang pengertian Menyimak Ceramah PPT 15 menit
hipertensi (Audio
B. Menjelaskan tentang penyebab Menyimak Ceramah visual
hipertensi app
C. Menjelaskan tanda dan gejala Menyimak Ceramah zoom)
dari hipertensi
D. Menjelaskan pencegahan dan Menyimak Ceramah
pengobatan hipertensi
E. Menjelaskan akibat tidak Menyimak Ceramah
diobatinya hipertensi
F. Menjelaskan tentang pengertian
COVID 19
G. Menjelaskan tentang penyebab
COVID 19
H. Menjelaskan tanda dan gejala
dari COVID 19
I. Menjelaskan pencegahan dan
pengobatan COVID 19
J. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya COVID 19
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Peserta dapat Diskusi - 5 menit
1. Mengetahui tanda dan gejala menjawab
hipertensi semua
2. Memeriksakan Tekanan Darah pertanyaan.
secara rutin
3. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya hipertensi
4. Memutuskan untuk melakukan
penatalaksanaan hipertensi
5. Memodifikasi perilaku yang
dapat menyebabkan hipertensi
Penutup :
1. Evaluasi Menjawab Diskusi - 5 menit
2. Menyimpulkan Menyimak Ceramah
3. Salam penutup Menjawab Ceramah
salam

VII.Media Alat Sumber


1. Media : Presentasi power point (audio visual app zoom)
2. Sumber :
a. Citra Agus. (2004). Tuntutan Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
b. Willem’s L. Jenice. (2005). Diagnosis Fisik. EGC : Jakarta.
c. Suddart & Brunner. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. EGC : Jakarta.
d. Sustrani, dkk. (2006). Hipertensi. Jakarta : Gramedia.

VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Bentuk soal : Lisan
3. Jumlah Soal : 6 butir
Butir:
a. Apakah peseta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi?
b. Apakah peserta dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi?
c. Apakah peserta dapat menyebutkan kembali akibat apabila hipertensi tidak
ditangani?
d. Apakah peseta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian COVID 19?
e. Apakah peserta dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala COVID 19?
f. Apakah peserta dapat menyebutkan kembali akibat apabila COVID 19 tidak
ditangani?
MATERI PENYULUHAN

1. HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai penyakit tekanan darah tinggi yang bersifat
abnormal dan berfariasi sesuai usia dan jenis kelamin serta dinyatakan hipertensi apabila
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Brunnner and Suddarth, 2001)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104 mmHg.
Hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. (Doenges, 2000)
Menurut WHO, tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. (NANDA NIC-NOC, 2013)

B. Penyebab
Penyebab hipertensi adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Beberapa penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
2. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alkohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
C. Tanda dan Gejala
Gejala hipertensi yang biasa muncul pada lansia antara lain:
1. Mengeluh sakit kepala bagian belakang, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Dada berdebar
4. Sesak nafas
5. Sulit tidur dan gelisah
6. Mual
7. Muntah
8. Kaku kuduk
9. Kesadaran menurun

C. Komplikasi
Organ yang paling sering terjadi kerusakan akibat hipertensi adalah:
1. Otak: dapat menyebabkan stroke
2. Ginjal: dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal.
3. Mata: dapat menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan.
4. Jantung: dapat menyebabkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan gagal jantung.

E. Penatalaksanaan
Dalam hal ini, penatalaksaan klien lansia dengan hipertensi difokuskan pada
penatalaksaan non-farmakologis, antara lain:
1. Diet rendah garam
2. Turunkan berat badan bila perlu
3. Anjurkan untuk berhenti minum kopi atau merokok, bagi pasien yang merokok
dan minum kopi
4. Kontrol teratur ke posyandu lansia atau puskesmas.

F. Makanan yang dihindari


1. Makanan yang mengandung banyak garam / makanan asin
2. Konsumsi daging berlebih
3. Kopi

2. COVID 19
A. Pengertian
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang system pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bias menyebabkan gangguan pada system pernapasan, pneumonia akut,
sampai kematian. Virus Corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa Virus Corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit Virus Corona
COVID-19 (WHO).

B. Etiologi
Infeksi corona virus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 
1) Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
2) Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3) Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur pengidap virus corona. 
4) Tinja atau feses (jarangterjadi)

C. Manefestasi Klinis
Virus corona bias menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
1) Hidung beringus.
2) Sakit kepala.
3) Batuk.
4) Sakit tenggorokan.
5) Demam.
6) Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah.
Infeksinya dapat berubah menjadi bronchitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19),
yang mengakibatkan gejala seperti:
1) Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
2) Batuk dengan lendir.
3) Sesak napas.
4) Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bias semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang
dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan system kekebalan yang lemah, bayi,
dan lansia. 
D. Cara pengobatan
1) Gunakan pelembab ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit
tenggorokan dan batuk.
2) Perbanyak istirahat.
3) Perbanyak asupan cairan tubuh.
4) Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan
kesehatan terdekat.

E. Cara pencegahan
1) Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
2) Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau
belum dicuci.
3) Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
4) Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
5) Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. 
6) Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu
dan cuci tangan hingga bersih. 
7) Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
8) Kenakan masker dan segera berobat kefasilitas kesehatan ketika mengalami gejala
penyakit saluran napas.
9) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.

F. Komplikasi
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bias menyebabkan beberapa komplikasi serius
berikut ini:
1) Pneumonia (infeksi paru-paru)
2) Infeksi sekunder pada organ lain
3) Gagal ginjal
4) Acute cardiac injury
5) Acute respiratory distress syndrome
6) Kematian

Anda mungkin juga menyukai