053)
Kelas : Reguler 2B
A. Latar belakang
konsentrasi troponin jantung adalah penanda yang lebih disukai dari nekrosis
miokard. Peningkatan konsentrasi troponin jantung memiliki hubungan yang kuat
dengan prognosis buruk pada pasien dengan sindrom koroner akut dan
digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang kemungkinan mendapat manfaat
dari awal strategi manajemen invasif. Uji sensitivitas tinggi yang memungkinkan
pengukuran sangat kadar troponin jantung rendah pada pasien dengan penyakit
jantung stabil sekarang tersedia untuk penggunaan klinis dan penelitian.
Konsentrasi troponin yang rendah dan sebelumnya tidak terdeteksi ini telah
ditunjukkan asosiasi yang kuat dengan infark miokard, stroke, dan kematian di
berbagai primer dan populasi pencegahan sekunder, termasuk di pasien dengan
penyakit jantung iskemik yang stabil. Kami berhipotesis bahwa jantung
sensitivitas tinggi uji troponin dapat digunakan untuk mengidentifikasi
subkelompok pasien dengan kedua iskemik stabil penyakit jantung dan diabetes
yang berisiko tinggi untuk kejadian kardiak dan, lebih lanjut, dapat memprediksi
siapa yang akan mendapat manfaat dari koroner yang cepat revaskularisasi. Kami
juga menghipotesiskan revaskularisasi koroner akan menurunkan pengukuran
troponin yang bersirkulasi berikutnya konsentrasi.
Untuk menguji hipotesis ini, kami menggunakan uji sensitivitas tinggi untuk
mengukur konsentrasi T troponin jantung pada awal dan pada follow-up 1 tahun
pada 2368 pasien dengan kedua diabetes tipe 2. dan penyakit jantung iskemik
stabil yang menjalani pengacakan untuk revaskularisasi koroner yang segera
ditambah terapi medis intensif atau terapi medis intensif saja di Bypass
Investigasi Revaskularisasi Angioplasti di Jakarta Uji coba Diabetes Tipe 2 (BARI
2D).
B. Tujuan
C. Metodologi
Inklusi dan eksklusi kriteria untuk uji coba BARI 2D dijelaskan secara
rinci di tempat lain. 11 Secara singkat, dimulai tanggal 1 Januari 2001, total 2368
pasien yang memiliki kedua diabetes tipe 2 dan penyakit jantung iskemik stabil
dengan ringan atau tidak ada tom symp- angina dipilih sebagai calon baik
perkutan intervensi koroner atau coronary-arteri memotong grafting dan
kemudian secara acak ditugaskan untuk baik revaskularisasi koroner cepat
ditambah terapi intensif medis (kelompok revaskularisasi) atau terapi medis
secara intensif saja (kelompok medis-terapi).
2. Studi Pengawasan
Titik akhir primer dari penelitian tambahan ini sidang BARI 2D adalah
gabungan kematian akibat kardiovaskuler, nonfatal miokard di- farction, atau
stroke nonfatal. Sebuah laboratorium inti diputuskan infark miokard, dan komite
independen mortalitas dan morbiditas inde- diklasifikasikan penyebab kematian.
Kriteria yang digunakan untuk infark miokard mengadili dan stroke dijelaskan di
tempat lain. 11 titik akhir sekunder dari penelitian ini adalah tingkat kematian
dari setiap penyebab, masing-masing komponen hasil primer komposit, gagal
jantung, dan komposit kematian dari setiap penyebab, infark miokard, stroke,
atau gagal jantung.
4. Analisis laboratorium
5. Analisis Statistik
D. HASIL PENELITIAN
E. KESIMPULAN