Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMAKOLOGI LANSIA

KELAINAN PADA SENDI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Chintia Milenia (PO.71.39.1.18.043)
Meilin Fadhilah (PO.71.39.1.18.059)
Tharissa Rizka Ramadhani (PO.71.39.1.18.074)
Veni Elyani (PO.71.39.1.18.076)
Yuly Agustia Artari (PO.71.39.1.18.079)
REGULER II B

GURU PEMBIMBING :
Ferawati Suzalin, S.Farm, Apt, M.Sc

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah Farmakologi Lansia.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.

Palembang, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Sendi..................................................................... 2
b. Klasifikasi Sendi......................................................................3
c. Macam – Macam Kelainan Sendi........................................... 5
d. Gejala Radang Sendi................................................................9
e. Kasus Gangguan Sendi............................................................9
f. Contoh Pengobatan Gangguan Sendi....................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi pada tulang, sendi, ataupun
otot. Banyak sekali penyebabnya, antara lain karena infeksi
mikroorganisme, kerusakan fisik akibat kecelakaaan, kekurangan garam
mineral dan vitamin, gangguan fisiologis, beban aktivitas yang
berlebihan, kesalahan sikap tubuh dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
materi pembelajaran tentang sistem gerak, kami selaku kelompok dua
akan menyajikan sebuah makalah yang mengangkat judul tentang
“Kelainan Pada Sendi”. Penyakit sendi adalah penyakit yang banyak
diderita oleh manusia di jaman modern ini. Hal ini mungkin diakibatkan
oleh pola konsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, kondisi
lingkungan yang telah jauh berubah dalam satu abad terakhir ini
membuat manusia menjadi rawan sakit.
Adapun harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pengetahuan semua orang, khususnya pengetahuan tentang gangguan
atau kelainan pada persendian.

B. Rumusan Masalah
Apa saja macam-macam kelainan pada sendi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar semua orang
khususnya pembaca mengetahui dan memahami tentang kelainan pada
sendi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sendi
Sendi adalah hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka
(tulang). Ilmu yang mempelajari tentang sendi disebut Arthrologi.
Arthrologi berasal dari bahasa Yunani “arthron” yang berarti sendi dan
“logos” yang berarti ilmu. Dari bahasa latin “article” yang berarti pula
sendi, sering disebut “articulatio”.
Sendi ada yang bergerak dan tak bergerak
Sendi tak dapat bergerak dihubungkan dengan sutura (tengkorak,
panggul). Sendi yang banyak bergerak dihubungkan dengan tulang
rawan yang dibungkus dengan selaput synovial (selaput ini
menghasilkan cairan yang disebut cairan sinovial). Diluar selaput ini
ada dilindungi selaput yang lebih tebal disebut capsula fibrosa. Diantara
selaput ini ada bantalan yang disebut selaput sinovial atau dinamakan
bursa. Sendi yang banyak bergerak diikat oleh ligamen.
Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi, Sendi
adalah hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka (tulang)
Arthrologi berasal dari bahasa Yunani “arthron” yang berarti sendi dan
“logos” yang berarti ilmu. Dari bahasa latin “article” yang berarti pula
sendi, sering disebut “articulatio” Sendi ada yang bergerak dan tak
bergerak Sendi tak dapat bergerak dihubungkan dengan sutura
( tengkorak, panggul) Sendi yang banyak bergerak dihubungkan dengan
tulang rawan yang dibungkus dengan selaput synovial ( selaput ini
menghasilkan cairan yang disebut cairan sinovial). Diluar selaput ini
ada dilindungi selaput yang lebih tebal disebut capsula fibrosa. Diantara
selaput ini ada bantalan yang disebut selaput sinovial atau dinamakan
bursa. Sendi yang banyak bergerak diikat oleh ligamen

2
B. Klasifikasi Sendi
1. Berdasarkan adanya tanda-tanda struktural yang paling spesifik,
sendi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : articulatio fibrosa,
articulatio cartilaginea dan articulatio synovialis.
a. Articulatio fibrosa (Synarthrosis)
Karakteristik hubungannya disatukan oleh jaringan ikat
fibrosa
1) Gomphosis. Ex: hubungan gigi dengan tulang rahang
(articulatio dentoalveolaris).
2) Sutura. Ex: hubungan antar tulang tengkorak (sutura
serrata, sutura squamosa dan sutura harmoniana/plana)
3) Syndesmosis. Ex: syndenmosis tibiafibularis,
syndenmosis radioulnaris
b. Articulatio cartilaginea
Karakteristik hubungannya disatukan oleh tulang rawan
yaitu cartilago hyaline atau fibrocartilago.
1) Synchondrosis. Ex: hubungan antar tulang-tulang
tengkorak
2) Symphisis. Ex: symphilis pubis, symphilis
intervertebratalis, dan symphilis manubriosternalis.
c. Articulatio synovialis (Diarthrosis).
Karakteristik terdapat cairan “synovialis” yang berfungsi
sebagai pelumas, yang dihasilkan oleh kapsula sendi yang
disebut membrana synovialis.Kapsula sendi terdapat 2 lapis:
1) Bagian luar disebut stratum (membrana) fibrosum.
2) Bagian dalam disebut stratum (membrana) synovialis.

2. Berdasarkan jumlah aksisnya


a. ARTICULATIO MONOAXIAL. Sendi yang mempunyai
sumbu satu (satu aksis).
Contoh :
1) Sendi engsel ( misal. Sendi siku daninterphalangea)

3
2) Sendi trochoadea ( misal . sendi tangan )
3) Articulatio humeraulnaris (sendi antara humerus, dan
ulna )
b. ARTICULATIO BIAXIAL . Sendi yang mempunyai sumbu
dua (dua aksis).
Contoh :
1) Sendi ellipsodea ( sendi tangan)
2) Sendi sellaris.( Misalnya, sendi metacarpae)
3) articulatio humeroradialis (hubungan humerus dan
radius)
c. ARTICULATIO TRIAXIAL. Sendi yang mempunyai
sumbu tiga (tiga aksis).
Contoh :
1) SENDI GLOBAIDEA ( SENDI LUTUT)
2) SENDI ENARTHROSIS SPHEROIDEA ( SENDI
COXAE)
3) articulatio humeri (sendi bahu)

3. Berdasarkan bentuk permukaan tulang yang bersendi


a. Articulatio Plana (permukaan hampir datar)
b. Ginglimus (permukaan dataran sendi silender)
c. Condylaris (dua permukaan disebut “conylus”)
d. Spheroidea (Globoidea) (permukaan menyerupai bola dan
berupa mangkuk cekung)
e. Ellipsodea (permukaan berbentuk elips)
f. Sellaris (permukaan menyerupai dataran pada pelana
kuda)
g. Throcoidea (permukaan menyerupai dataran roda / cincin)
h. Trochlearis (permukaan menyerupai roda kerek’an sumur
atau pelek roda)

4. Berdasarkan jumlah komponen kerangka (tulang) yang bersendi

4
a. Articulatio Symplex (hanya tersusun oleh dua tulang)
b. Articulatio Composita (tersusun oleh lebih dari dua
tulang)

5. Berdasarkan kemungkinan luas gerakan


a. Amphiarthrsis (gerakannya hanya sedikit sekali )
b. Articulationes (gerakannya luas)

C. Macam-Macam Kelainan Pada Sendi


1. Terkilir atau keseleo (sprain) adalah gangguan sendi akibat
gerakan yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.
Terkilir dapat menyebabkan memar, bengkak dan rasa sakit.

5
2. Dislokasi adalah pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi
normal.

3. Osteoartritis (Keropos Sendi) Yaitu peradangan pada sendi yang


disebabkan rapuhnya kapsul sendi,sehingga merusak lapisan tulang
rawan yang menutup permukaan ujung ujung tulang. Umumnya
menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut pinggul,tulang
belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut.Pada
sebagian penderita tidak sampai parah. Degenerasi atau ausnya
kartilago ( jaringan elastis) yang seharusnya melingkari ujung ujung
tulang tulang pada persendian.

4. Ankikolis adalah sendi tidak dapat digerakkan dan ujung-ujung


antartulang terasa bersatu.

6
5. Urai Sendi adalah robeknya selaput sendi yang diikuti oleh
terlepasnya ujung tulang sendi.
6. Artritis adalah peradangan pada sendi yang disertai bengkak, kaku,
keterbatasan bergerak dan rasa sakit.

Adapun bentuk-bentuk artritis, antara lain:


 Artrisis Eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan
yang disebut getah radang. Penyakit ini terjadi karena serangan
kuman.
 Artrisis Sika adalah berkurangnya minyak sendi yang
menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan
 Atritis Gout ( Gaut Atritis) terjadi karena adanya timbunan
asam urat pada sendi-sendi kecil terutama jari - jari tangan.
Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar.
 Atritis Reumatoid adalah penyakit yang timbul akibat sistem
kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yangs sehat
sehingga menyebabkan peradangan pada sendi. Penyakit ini
lebih sering diderita oleh wanita berusia 25-55 tahun
 Artritis Psoriatik adalah radang sendi yang terjadi pada orang-
orang yang menderita psoariasis pada kulit atau kuku.
Psoariasis merupakan kelainan kulit menahun yang
menyebabkan timbulnya bercak-bercak merah di kulit.
 Atritis Septik adalah radang sendi yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.

7
7. Serangan Kuman pada Sendi
 Infeksi gonorhoe dan sifilis dapat menyerang persendian
sehingga sendi menjadi kaku.
 Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang
disebabkan layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi
dalam kandungan.

8. Arthralgia adalah dari kata arthrom dan algia: sakit, jadi


maksudnya sakit sendi. Sindroma Felty: penyakit sendi dengan
gejala antara lain rheumatoid arthritis, limpa membesar, anemia, sel
darah putih rendah, sel pembeku darah rendah, bercak pigentasi pada
kulit anggota bawah.

9. Sindroma Sjogren adalah penyakit sendi dengan gejala antara lain


kelenjar air ludah (parotis) membesar, scleroderma, kerato
conjunctivitis sica, lupus eritematosus

8
10. Sindroma Lesch-Nylan adalah gangguan metabolisme purine
terkait dengan chromosom x dimana terjadi:
 Kekurangan enzim hipoxantin posforibosiltransferase hingga
timbul keterbelakangan perkembangan fisik dan mental yang
terlihat pada jari-jari dan bibir yang robek-robek karena digigit
sendiri oleh penderita;
 Gangguan ginjal dan kadar asam urat darah tinggi
(hiperuricemia) dan asam urat keluar bersama urine
(uricosiduria)

D. Gejala Radang Sendi


Gejala radang sendi umumnya akan menimbulkan gejala berupa:
 Nyeri dan kaku pada sendi
 Pembengkakan pada sendi
 Keterbatasan gerak sendi
 Kemerahan dan rasa hangat pada sendi
 Mengecilnya ukuran otot di sekitar sendi (atrofi otot)
 Penurunan kekuatan otot di sekitar sendi
Gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita radang sendi biasanya sesuai
dengan penyebab yang mendasari kondisi ini, di antaranya:
 Demam, jika disebabkan oleh penyakit infeksi
 Rasa lelah dan lemah yang tidak jelas penyebabnya
 Muncul suara gesekan saat sendi digerakkan
 Muncul taji tulang atau tulang tambahan di sekitar sendi yang
meradang
 Muncul benjolan pada sendi yang mengalami peradangan
 Kesulitan menggerakkan bagian tubuh yang mengalami radang sendi

E. Kasus Gangguan Sendi


Seorang lansia berusia 70th, ia mengeluh bahwa persendiannya terasa
kaku dan nyeri apabila digerakkan terutama dirasakan setelah bangun tidur

9
di pagi hari. Dan ketika sedang berjalan merasakan kram otot sehingga ia
lemas dan sampai terduduk di lantai. Lalu ia memberitahu cucu nya untuk
diperiksa ke dokter.

F. Pengobatan Gangguan Sendi


Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengatasi peradangan dan
meredakan keluhan pada sendi. Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan
adalah:
 Obat antinyeri, seperti paracetamol atau capsaicin krim.
1. Paracetamol

a. Indikasi Umum
Meredakan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, menurunkan
demam yang menyertai flu & paska vaksinasi.
b. Deskripsi
PARACETAMOL 500 MG merupakan obat generik yang
digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri dan demam.
c. Komposisi
Paracetamol 500 mg
d. Dosis
Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum
8 kaplet per hari. Anak 7-12 tahun : 0.5 - 1 kaplet, 3-4 kali
per hari. Penggunaan maximum 4 kaplet per hari.
e. Aturan Pakai
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan

10
2. Conterpein Krim

a. Indikasi Umum
Nyeri Otot, nyeri Sendi yang berhubungan dengan tertarik
atau robeknya ligamen otot sendi, memar, sakit pada
punggung bawah dan cedera olahraga
b. Deskripsi
COUNTERPAIN CREAM merupakan krim pereda nyeri
dengan sensasi hangat untuk mengurangi rasa sakit pada otot,
sendi, keseleo, dan encok.
c. Kategori
Otot, Tulang dan Sendi
d. Komposisi
Methyl salicylate 102 mg, Menthol 54.4 mg, Eugenol 13.6
mg
e. Dosis
Gunakan sehari 1-3 kali
f. Aturan Pakai
oleskan pada bagian yang diinginkan

 Obat antiperadangan yang juga bisa meredakan nyeri, seperti obat


antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat kortikosteroid.
1. Natrium Diklofenak

11
a. Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN
MEDIS. terapi simtomatik untuk eksaserbasi akut dari
arthritis reumatoid (AR) dan osteoarthritis (OA), spondilitis
ankilosa
b. Deskripsi
NATRIUM DIKLOFENAK 25 MG TABLET adalah obat
yang di gunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan
inflamasi, dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca
operasi khususnya ketika pasien mengalami peradangan.
Voltaren mengandung diklofenak adalah golongan no steroid
anti inflamasi (NSAID), cara kerja adalah menghambat kerja
enzim siklooksigenase. Enzim ini berfungsi untuk membantu
pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dang
menyebabkan rasa sakit dan peradangan. dengan
menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit di
produksi yang berarti rasa sakit dan peradanngan akan
mereda. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER.
c. Kategori
Anti Nyeri
d. Komposisi
Natrium Diklofenak 25 mg
e. Dosis

12
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER. Dewasa dan Anak diatas 12 tahun: 1
tablet, 2 sampai 3 kali per hari.
f. Aturan Pakai
Sesudah makan
Untuk mengatasi radang sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun,
dokter dapat memberikan obat disease-modifying antirheumatic drugs
(DMARDs). Contoh obat DMARDs adalah hydroxychlorquine atau
methotrexate.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi, Sendi
adalah hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka (tulang)
Arthrologi berasal dari bahasa Yunani “arthron” yang berarti sendi
dan “logos” yang berarti ilmu. Dari bahasa latin “article” yang
berarti pula sendi, sering disebut “articulatio” Sendi ada yang
bergerak dan tak bergerak Sendi tak dapat bergerak dihubungkan
dengan sutura ( tengkorak, panggul) Sendi yang banyak bergerak
dihubungkan dengan tulang rawan yang dibungkus dengan selaput
synovial ( selaput ini menghasilkan cairan yang disebut cairan
sinovial).
2. Kelainan pada sendi merupakan salah satu jenis kelainan pada sistem
gerak yang dapat diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme,
kerusakan fisik akibat kecelakaaan, kekurangan garam mineral dan
vitamin, gangguan fisiologis, beban aktivitas yang berlebihan,
kesalahan sikap tubuh dan lain-lain.
3. Kelainan pada sendi terbagi dalam beberapa jenis, antara lain;
Terkilir atau keseleo (sprain), Dislokas, Osteoartritis (Keropos
Sendi), Ankikolis, Urai Sendi, Atritis, Serangan Kuman pada Sendi,
Arthralgia, Sindroma Sjogren, Sindroma Lesch-Nylan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2014. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Ratih. 2013. Macam-macam Penyakit pada Tulang dan Sendi. (Online)


http://ratih-saridewi.blogspot.com/2013/04/macam-macam-penyakit-
pada-tulang-dan.html (diakses pada 15 April 2020)

Maulana, Fadli. 2013. Gangguan pada Sendi. (Online)


http://fadlimaulana19.blogspot.com/2013/05/gangguan-sendi.html
(diakses pada 15 April 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai