LAPORAN OJT 4 Iwan PDF
LAPORAN OJT 4 Iwan PDF
HASIL KEGIATAN
ON THE JOB TRAINING (OJT) 4 PT PJB SERVICES
DISUSUN OLEH :
IWAN JAFRI
(9315110OJT)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan penyerapan materi On The Job Training (OJT) 2015-2016.Laporan ini
disusun sebagai hasil dari penyerapan materi untuk memenuhi persyaratan kontrak
kerja penulis dengan PT. PJB Services sebagai On The Job Training IV (OJT IV).
Dalam menyelesaikan laporan hasil kegiatan program (On The Job Training
IV) penulis mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
penulisan laporan dapat berjalan dengan lancar. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
ii
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Akhir kata semoga laporan hasil kegiatan program On The Job Training IV
(OJT IV) berjalan dengan baik. Semoga dengan adanya laporan yang sudah tersusun
ini dapat menambah khasanah pustaka dan wawasan di lingkungan pembangkitan.
Amin.
Penyusun
iii
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................
iv
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
DAFTAR GAMBAR
vi
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
vii
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
viii
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
ix
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Efek zat-zat contaminate yang umum terkandung dalam air ........... 52
Tabel 3.2 Contoh garam penyebab kesadahan ................................................. 54
Tabel 3.3 Kriteria tingkat kesadahan ............................................................... 55
Tabel 3.4 Contoh garam yang terkandung dalam air lunak ............................. 55
Tabel 3.5 Salinity dan conductivity at 250C ..................................................... 57
Tabel 3.6 pH air murni pada berbagai temperature .......................................... 59
Tabel 3.7 Batasan kemampuan pengukuran pH berbagai larutan indicator ..... 61
Tabel 3.8 Produksi NaOCl berdasarkan arus ................................................... 79
Tabel 3.9 Kategori,jumlah dan kualitas air limbah pada unit yang sejenis..... 129
x
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
xi
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atas dasar hal tersebut, PT. PJBS memberi pembekalan melalui program on
job trainee (OJT) pada unit existing sehingga peserta on job training mendapatkan
kesempatan pengalaman langsung dalam proses operasi dan pemeliharaan
pembangkit tenaga listrik.
1
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1.3 Manfaat
Adapun manfaat laporan akhir program On The Job Training IV (OJT4) adalah:
1. Agar PT. PJB Services mendapatkan / menyediakan SDM yang
berkualitas dari hasil laporan peserta On The Job Training IV.
2. Peserta On The Job Training IV memiliki wawasan dan pengetahuan
mengenai prosedur, tatakerja dan kegiatan-kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
3. Peserta On The Job Training IV dapat mengerti dan memahami
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang kompetensinya.
4. Sebagai asset untuk memberikan pelayanan terbaik berupa total
solusi di bidang pembangkitan tenaga listrik.
5. Peserta On The Job Training IV dapat mengenal dan mengetahui cara
kerja system Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
2
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1.4 Metodologi
3
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
• Diskusi
Dalam melakukan penyusunan laporan ini penulis melakukan diskusi
dengan mentor atau para operator senior di lapangan.
• Observasi
Laporan Hasil Kegiatan On The Job Training PT. Pembangkitan Jawa Bali
Services. Penulis melakukan Observasi lapangan untuk melihat langsung
peralatan yang ada di Unit Pembangkit Listrik.
• Metode Pustaka
Metode pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku referensi yang ada
dari luar.
4
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
BAB II
PENGETAHUAN UMUM
5
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
6
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
7
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
8
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1) Frekuensi Sistem.
Frekuensi nominal 50 Hz, diusahakan untuk tidak lebih rendah dari
49,5Hz atau lebih tinggi dari 50,5 Hz. Selama waktu keadaan darurat
(emergency) dan gangguan, frekuensi Sistem diizinkan turun hingga
47.5Hz atau naik hingga 52.0 Hz sebelum unit pembangkit diizinkan
keluar dari operasi.
2) Tegangan Sistem.
Tegangan Sistem harus dipertahankan dalam batasan Tegangan
Nominal Kondisi Normal yaitu : 500 kV +5% / -5% , 150 kV +5% / -
10% , 70 kV +5% / - 10% , 20 kV +5% / -10%.
3) Faktor Daya Sistem.
9
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
10
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
4) Start Up Unit.
Kemampuan waktu dalam proses start-up unit, dimana start up
unit dianggap sudah terjadi jika generator unit sudah berhasil
disinkronkan dengan Sistem Tenaga Listrik dan telah dibebani pada
tingkat pembangkitan minimum sesuai metoda start up, yang meliputi
:
a) Start dingin (Cold Start).
11
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
12
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Pembangkit Thermal
Pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) maupun Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dalam proses
operasinya didukung dengan beberapa alat bantu utama yang merupakan
mesin-mesin pembangkit energi yang berfungsi untuk merubah suatu energi
menjadi energi lain sesuai bentuk dan sifat dari energi tersebut.
Bentuk-bentuk Energi
Beberapa bentuk energi yang terdapat di pembangkit thermal
PLTG, PLTU maupun PLTGU diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Energi Kimia.
Sesuai sifatnya energi kimia terjadi melalui suatu proses reaksi
kimia , dan pada pembangkit thermal energi kimia tersebut berasal dari
bahan bakar yang berbentuk cair (bahan bakar minyak), gas (bahan
akar gas) dan padat (bahan bakar batubara) yang bereaksi dengan
oksigen, melalui suatu proses pembakaran. Suatu bahan bakar jika
unsur-unsur bahan bakar tersebut bereaksi dengan oksigen pada ruang
bakar dari suatu pembangkit tenaga, maka akan menghasilkan energi
panas dalam jumlah yang cukup besar. Dalam hal ini, energi yang
terkandung dalam bahan bakar dikonversikan menjadi energi panas
melalui suatu reaksi kimia, sehingga energi yang terkandung dalam
bahan bakar disebut energi kimia.
2) Energi panas.
Pada proses pembangkit thermal energi panas dihasilkan dari
suatu proses pembakaran bahan bakar. Dalam hal ini energi panas
13
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
14
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
15
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
b) PLTG
- Compresor adalah suatu pembangkit tenaga mekanik yang
berfungsi untuk membangkitkan energy panas yang berasal
dari udara atmosfer guna memenuhi kebutuhan proses
pembakaran dalam ruang bakar gas turbin. Dalam proses
operasinya, Compresor ditunjang dengan diantaranya : Intake
Air Filter dan Inlet Gate Fane.
- Combuster adalah suatu ruang bakar yang merupakan
pembangkit energi panas dari suatu proses pembakaran bahan
bakar. Dalam proses operasinya, Combuster ditunjang dengan
alat bantu khusus diantaranya: Tangki bahan bakar dan Pompa
bahan bakar (untuk bahan bakar minyak), Gas Station (untuk
bahan bakar gas), Control System, Fuel Nozzle, Ignitor
System.
- Gas Turbine, adalah suatu pembangkit energi mekanik dari
suatu proses konversi energi dari energi panas menjadi energi
kinetik selanjutnya menjadi energy mekanik yang mampu
menggerakkan poros turbin dengan massa gas pembakaran
bahan bakar. Dalam proses operasinya Gas Turbin ditunjang
dengan alat bantu khusus diantaranya: Lubricating Oil System,
Control Oil System, Turning Motor, Pony Motor, Starting
Motor, Cooling Water System, Exhaust Duck System, Turbine
Supervisory Instrumen.
- Generator, adalah suatu pembangkit energy listrik dari suatu
proses konversi energy dari energy mekanik pada poros turbin
dikonversikan menjadi energy listrik. Dalam proses operasinya
ditunjang dengan alat bantu khusus yang meliputi : Jacking Oil
Pump, Exciter, Generator Circuit Breaker, Main Transformer,
Generator Protection System, Auxiliary Power System.
16
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
c) PLTGU
Proses operasi PLTGU merupakan gabungan prose
PLTG dan PLTU, sehingga alat bantu utama dan alat bantu
khususnya sama dengan proses pada PLTG dan PLTU kecuali
boiler. Pada PLTGU fungsi alat bantu utama sejenis boiler
namanya Heat Recovery Steam Generator. Heat Recovery
Steam Generator, adalah suatu pembangkit energi panas dalam
hal ini massa yang bergerak adalah massa gas bekas proses
ekspansi gas turbin, massa air yang diubah menjadi massa uap
atau pada umumnya disebut pembangkit energy uap. Dalam
proses operasinya ditunjang dengan alat bantu khusus yang
meliputi : Exhaust Damper System, Control System, Boiler
Feed Pump, Wheater Damper, Stack.
2) Alat Bantu Khusus
Seperti diuraikan pada masing-masing alat bantu utama
tersebut diatas yang berfungsi untuk menunjang proses operasi dari
masing-masing alat bantu utama pada PLTG, PLTU maupun PLTGU.
3) Alat Bantu Umum
Suatu alat bantu proses operasi PLTG, PLTU maupun PLTGU,
yang berfungsi untuk menunjang proses operasi secara keseluruhan
dari alat-alat bantu utama maupun alat Bantu khusus. Alat bantu
umum yang dimaksud: Sea Water System, Cooling Water System,
Chlorination Plant, Desalination Plant, Demineralizer Water Plant,
Wase Water Treatment Plant, Fire Fithing System, Fire Protection
System.
Siklus Operasi
1) PLTU
17
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
18
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
2) PLTG
Proses perubahan energi tersebut diawali dari Compressor
yang berfungsi untuk memberikan sejumlah udara yang dibutuhkan
dalam proses pembakaran bahan bakar, dalam hal ini energi kimia
diubah menjadi energi panas yang berbentuk gas panas pembakaran
yang terjadi dalam Combuster, selanjutnya energi gas panas
19
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
20
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
3) PLTGU
Proses transfer energi tersebut diawali dari Compresor yang
berfungsi untuk memberikan sejumlah udara yang dibutuhkan dalam
proses pembakaran bahan bakar, dalam hal ini energi kimia diubah
menjadi energi panas yang berbentuk gas panas pembakaran yang
terjadi dalam Combuster , selanjutnya energi gas panas pembakaran
yang mempunyai besaran temperatur dan kuantitas panas tersebut
disalurkan kedalam Gas Turbine untuk mendorong sudu-sudu turbin
hingga menjadi energi kinetik untuk memutar poros turbin, dalam hal
ini energi panas diubah menjadi menjadi energi mekanikmelalui poros
gas turbine yang merupakan satu kesatuan dengan rotor generator,
yang berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, selanjutnya gas
bekas dari proses ekspansi gas turbine yang masih memiliki besaran
temperatur dan kuantitas panas tersebut disalurkan kedalam Heat
Recovery Steam Generator untuk ditransfer ke dalam air hingga air
tersebut berubah bentuk menjadi uap, dimana uap yang mempunyai
besaran temperatur dan kuantitas panas tersebut disalurkankedalam
Steam Turbine untuk mendorong sudu-sudu turbin hingga menjadi
energi kinetik untukmemutar poros turbin, dalam hal ini energi panas
diubah menjadi energi mekanik melalui poros Steam Turbine yang
merupakan satu kesatuan dengan rotor Generator, yang berfungsi
untuk membangkitkan energi listrik, selanjutnya uap bekas dari proses
ekspansi Steam Turbine tersebut dimasukan ke dalam Condenser yang
berfungsi untuk merubah sisa energi uap menjadi energi air, hal ini
dikenal dengan siklus operasi Combined Cycle dan lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar skema transfer energi PLTGU berikut ini.:
21
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
22
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
2.3.1 Energi
Energi merupakan kemampuan suatu sistem dalam melakukan kerja.
Energi memiliki bentuk yang bermacam, diantaranya adalah:
1.Energi Potensial
Dimiliki oleh suatu benda yang berada pada ketinggian tertentu
terhadap bidang referensi. Contoh pemanfaatannya adalah pada PLTA,
dengan merubah energi potensial menjadi energi kinetik. Yang kemudian
energi tersebut digunakan untuk memutar turbin air. Persamaan yang
mewakili terjadinya energi potensial adalah:
Ep = m.g.h
dengan:
Ep = Energi potensial
m = Massa
g = Gaya gravitasi
h = Ketinggian benda
2.Energi Kinetik
Dimiliki oleh suatu benda yang mengalami suatu pergerakan. Energi
kinetik ino dapat dijabarkan melalui persamaan:
23
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Ek = ½ m v2
dengan:
Ek = Energi kinetik
m = Massa
v = Kecepatan benda
3.Energi Panas
Berasal dari radiasi matahari. Energi ini dihasilkan dari konversi
bentuk energi lainnya, seperti reaksi kimia, gesekan, kompresi, benturan dan
sebagainya.
4.Energi Cahaya
Merupakan radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat seperti sinar
matahari, api, lampu dan sebagainya.
5.Energi Suara
Berasal dari getaran molekul - molekul udara. Dapat dirasakan oleh
telinga manusia akibat adanya getaran dari udara sekeliling.
6.Energi Listrik
Terdiri dari 2 macam jenis kelompok, yang mana antara lain:
- Arus listrik yang dibawa oleh elektron elektron
- Listrik statis
7.Energi Kimia
Salah satu cintohnya adalah energi yang terkandung didalam bahan
bakar.
Secara umum diketahui bahwa dalam suatu sistem energi berlaku Hukum
Kekekalan Energi. Dimana hukum tersebut adalah, “ energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk energi yang satu menjadi
energi yang lain”. Dan jika dibandingkan pada proses perubahan energi yang terjadi
di PLTU, dapat dilihat sebagai berikut :
24
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Tangki + Bahan
Ketel Turbin Generator
bakar
Pompa kinetik
25
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
26
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
27
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
28
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Fan aksial disebut juga propeler atau blower. Dapat mengalirkan gas
akibat aksi lift dari gerakan dan bentuk kipas / sudu.
b. Fan centrifugal
Fan centrifugal dapat mengalirkan gas akibat gaya centrifugal.
Prinsipnya hampir sama dengan pompa centrifugal dimana gaya centrifugal
ditimbulkan oleh putaran sudu ( impeler).
Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin
mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah
berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-
teori dasar listrik.
1. Arus Listrik
29
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628x10^16 atau sama dengan
1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”
Formula arus listrik adalah:
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
30
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
31
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule
untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
Hukum Ohm
32
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
diperoleh pembentukan NOX yang rendah. Batu bara sebelum dibakar digiling
hingga meyerupai butir-butir beras, kemudian dimasukkan ke wadah ( boiler) dengan
cara disemprot, di mana dasar wadah itu berbentuk rangka panggangan yang
berlubang. Pembakaran bisa terjadi dengan bantuan udara dari dasar yang di tiupkan
ke atas dan kecepatan tiup udara diatur sedemikian rupa, akibatnya butir batu bara
agak terangkat sedikit tanpa terbawa sehingga terbentuklah lapisan butir-butir batu
bara yang mengambang.
33
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
menggunakan batu bara bermutu rendah dengan kadar belerang yang tinggi dan batu
bara seperti ini banyak terdapat di Indonesia.
Komponen-komponen dalam sistem pembakaran batubara adalah :
- Bunker Batubara ( Coal Bunker), merupakan penampung ( storage)
sementara batubara untuk kebutuhan ketel.
34
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
pemanas awal udara ( steam coil air heater) dan terus ke pemanas udara (
air heater) untuk selanjutnya masuk kedalam wind box dan akhirnya
didistribusikan melalui air register kedalam ruang bakar.
Didalam ruang bakar, udara sekunder bertemu dengan campuran antara udara
primer dengan serbuk batubara sehingga terjadi proses pembakaran yang sempurna.
Gas bekas hasil pembakaran kemudian dihisap keluar dari ruang bakar oleh IDF.
c. Sistem Uap
Sistem uap merupakan bagian dari siklus dimana fluida kerja berada
dalam wujud uap dan dapat dikelompokkan menjadi :
Sistem ini hanya terdapat pada pada PLTU dengan turbin reheat.
Juga merupakan rangkaian pipa saluran uap yang terdiri dari dua segmen
35
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
yaitu yang menyalurkan uap bekas dari turbin tekanan tinggi kembali ke
ketel ( cold reheat) dan yang menyalurkan uap dari ketel ke Turbin
tekanan menengah/rendah ( hot reheat).
36
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Hotwell
Bila level hotwell turun dari harga yang semestinya, maka “ Hotwell
Level Control” akan memerintahkan katup air penambah ( make up water)
untuk membuka sehingga air penambah akan mengalir masuk kedalam
37
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
38
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Fungsi dari sistem air pengisi hampir sama dengan sistem air
kondensat yaitu untuk menaikkan tekanan, menaikkan temperatur serta
memurnikan air pengisi. Tekanan air pengisi perlu dinaikkan agar air
pengisi dapat mengalir keda-lam ketel. Tugas ini dilaksanakan oleh pompa
air pengisi ketel ( BFP).
Sistem pelumasan.
39
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Fungsi lain : memasok air untuk mendinginkan Heat Exchanger pada sistem
pendingin bantu ( auxiliary cooling water) yg merupakan siklus pendingin tertutup.
40
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
41
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
beberapa sistem juga memasok air ke Auxiliary Cooling Water Heat Ex-changer.
a. Katup
a. Gate valve ( katup sorong), digunakan untuk mengisolasi aliran dalam pipa
yang mempunyai kegunaan dengan dua posisi yaitu buka penuh atau buka
tutup.
b. Globe valve ( katup sumbat), katup ini didesain untuk mengatur aliran,
piringan dalam katup dapat ditempatkan pada posisi yang berbeda antara
buka dan tutup penuh. Dalam globe valve, arah dari aliran berubah
mengikuti laluan katup. Fluida masuk dari arah bawah dari piringan katup
sebagaimana piringan katup bergerak ke atas dari dudukannya, aliran fluida
naik ke atas dan mengitari piring katup sebelum meninggalkan katup arah
dari aliran berganti dua kali sebagaimana gerakan aliran fluida tersebut
dalam katup.
c. Non return valve/check valve ( katup searah), katup ini hanya terbuka
akibat adanya tekanan fluida yang searah dengan pembukaan katup. Katup
ini akan tertutup oleh aliran yang terbalik atau oleh gravitasi.
d. Butterfly valve ( katup kupu-kupu), katup ini dipakai dalam banyak aplikasi
yang sama seperti katup bola dan katup sumbat. Katup ini hanya dibuka
42
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
43
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
i. Control valve, dapat digunakan untuk operasi membuka dan menutup (ON-
OFF) tetapi lebih umum digunakan untuk pengaturan aliran. Ada dua jenis
mode operasi katup pengaturan yaitu air to close (udara bertekanan untuk
menutup) dan air to open (udara bertekanan untuk membuka).
j. Three way valve, disebut juga plug valve yang berfungsi untuk mengontrol
arah aliran zat cair. Katup ini dapat menyearahkan ke beberapa aliran yang
berbeda, dengan demikian dapat mengurangi jumlah katup yang diperlukan
pada satu instalasi jenis katup.
k. Katup by pass, dipakai untuk mengalirkan sebagian fluida kerja disekitar
katup utama dengan mengalirnya fluida dari katup by pass yang artinya
menghubungkan kedua sisi dari katup utama akan membuat tekanan fluida
pada kedua sisi piringan menjadi sama. Hal ini akan membuat katup utama
dapat dibuka dengan mudah dan aman. Katup by pass dan katup utama
hanya dibuka pada waktu yang sama selama masa transisi dimana tekanan
sudah sama. Setelah katup utama telah dibuka, maka katup by pass ditutup
kembali.
b. Pelumasan
44
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Mengurangi korosi.
Perapat.
Peredam beban keju.
Pembersih.
membuka solenoid
membuka actuator/valve
Bagian-bagian IAC, yaitu :
Compressor : Mesin pengkompresi udara, umumnya menggunakan jenis
reciprocating compressor.
Inter cooler : digunakan sebagai pendingin udara kompresor waktu
beroperasi
After cooler : digunakan sebagai pendingin udara hasil kompresor yang
dipasang di sisi suhu tinggi dimana udara masih mengandung minyak maupun
air sehingga belum bisa dimanfaatkan langsung
Moisture separator : alat yang digunakan untuk memisahkan air maupun
minyak yang terkandung pada udara instrument.
45
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
46
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Steam Jet
Ejector
Preheate Feedwater Antiscalant
Pressure d
Reducing
Valve
Feed Heater Feedwater
Pump
Mist
Separator
Brine Brine
47
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
48
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
BAB III
PENGETAHUAN TENTANG PEMBANGKIT
49
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
3.1.2 Air
3.1.2.1 Sifat-sifat Air
1. Air murni tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
2. Air merupakan pelarut anorganic yang baik :
a. Air selalu mengandung zat pengotor (kontaminan), baik yang
terlarut maupun tersuspensi.
b. Air kontak dengan udara akan mengikat atau melarutkan gas-gas.
c. Air apabila kontak dengan tanah akan melarutkan garam-garam.
50
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1. Zat padat yang terlarut : Garam dari Sulphat, Bicarbonat (HCO 3),
Chlorida, Silikat (SiO3).
2. Zat padat yang tersuspensi : Lumpur, tanah liat, pasir, Silika (SiO 2), zat-
zat organik.
3. Gas-gas yang dapat larut dalam air :
a. Gas-gas yang ada di udara seperti SO2, O2, CO2 dll.
b. Asap yang ada di udara.
Contoh reaksi pengikatan : H2O + CO2 H2CO3 (asam karbonat)
51
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Tabel 3.1: Efek Zat-Zat Kontaminan Yang Umum Terkandung Dalam Air
- Coagulasi
- Mempengaruhi warna (penggumpalan) dengan
air Al2 (SO4) 3,
Kekeruhan
- Menyebabkan endapan K2SO4.24H2O, dll.
pada boiler dan HE - Pengendapan,
Penyaringan
Menyebabkan timbulnya
Zat Organik - Carbon Aktif
buih dan carri over
Mneyebabkan timbulnya
Zat Organik - Carbon Aktif
buih dan carri over
Kesadahan : - Distillasi
Pengerakan pada boiler
garam-garam Ca2+, - Demineralisasi cation
dan HE
Mg2+ - Boiler water treatment
- HCO3- Menyebabkan
Alkalinity :
buih dan carry over - Distillasi
HCO3-
- CO3=, OH- sumber - Demineralisasi anion
CO3=
korosi pada pipa-pipa
OH-
steam
Mineral asam bebas
: Korosi Netralisasi basa
H2SO4, HCl
52
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
- Deaerasi
O2 Korosi pada pipa-pipa
- Oksigen scavenger
- Deaererasi
Korosi pipa steam dan
CO2 - Netralisasi basa (misal
kondensor
dengan NH4OH)
Memperbesar endapan – Distillasi
SO4= padatan dalam air (misal – Demineralisasi
CaSO4) – Blowdown
- Distillasi
Menambah endapan dan
Cl- - Demineralisasi
menaikkan sifat korosif
- Blowdown
Deposit di pipa-pipa boiler - Distillasi
SiO2 dan uap, deposit di blade - Demineralisasi
turbin - Blowdown
- Distillasi
Conductivity Menaikkan sifat korosif - Demineralisasi
- Blowdown
- Distillasi
Dissolved solid Terjadi pembuihan - Demineralisasi
- Blowdown
Menyebabkan deposit di - Coagulasi, Filtrasi
Suspended solid
boiler - Blowdown
53
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Air sadah akan membentuk endapan / kerak dalam boiler karena panas
Contoh reaksi :Ca(HCO3) 2 CaCO3 + H2O + CO2
Panas
54
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
NILAI SADAH*
mg/l (ppm) derajat Francis KRITERIA KESADAHAN
as CaCO3 (oF)
< 15 < 1.5 Sangat lunak
> 15 ~ 60 > 1.5 ~ 6 Lunak
> 60 ~ 120 > 6 ~ 12 Sedang
> 120 ~ 180 > 12 ~ 18 Keras
> 180 > 18 Sangat keras
* Air yang dipergunakan sebagai pengisi boiler PLTU harus mempunyai nilai
kesadahan ”NOL” (0).
55
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Sadah sementara
Mengandung HCO3-
Ca(HCO3)2 CaCO3
2-
AIR CaCl2 CaCl2
Air Lunak
Tidak Mengandung garam-garam MgCl2 MgCl2
Ca2+ dan Mg2+
Pemanasan air lunak : MgSO4 MgSO4
NaCl NaCl
Heat
K2SO4 K2SO4 CaCl2 + CO32- CaCO3 + 2Cl-
Heat MgSO4 + CO3 2-
MgCO3 + SO42-
56
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
14
HCO3- M-alkalinity
4.3
3. Conductivity (DHL).
Conductivity atau Daya Hantar Listrik ialah kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan arus listrik, dinyatakan dalam Siemens per centimeter ( S/cm). Untuk
larutan yang mempunyai daya hantar listrik sangat kecil, seperti air, dipergunakan
mikro-Siemens per centimeter (μS/cm). Satuan lain menyebutkan MHOs/cm.
Air yang tidak mengandung mineral (air demine) dengan zat padat terlarut (TDS)
mg μS
sebesar 0.5 /l akan memberikan DHL 1 /cm. Alat ukur DHL mempergunakan
Conductivity meter.
57
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
4. pH (eksponent hydrogen).
PH (eksponen hydrogen) ialah aktifitas dari ion-ion hydrogen di dalam suatu
gmol
larutan yang terukur dalam /liter. Istilah pH dipergunakan untuk menentukan
derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan sebagai repleksi yang menyatakan
konsentrasi ion hydrogen (CH+) atau [H+]. pH air sangat dipengaruhi oleh
temperature, semakin tinggi temperature semakin tinggi aktifitas ion hydrogen dan
pH akan semakin rendah, perhatikan reaksi hydrolisa di bawah ini :
H2O H+ + OH-
58
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
9.50
9.40
9.30
9.20
pH
9.10
9.00
8.90
8.80
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Temperatur ( oC )
a. Contoh perhitungan :
Suatu larutan asam kuat (pH = 1) diencerkan dengan air sepuluh kali, hitung pH
larutan sekarang !!
Jawab :
Keadaan mula-mula :
59
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1. Larutan netral, pH = 7
2. Larutan asam, pH < 7
3. Larutan basa, pH > 7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nilai pH tersebut apabila pengukuran dilakukan pada temperature kamar (25 oC).
b. Metode pengukuran pH
Pengukuran pH air dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu :
1. Kolorimetri (kertas lakmus, larutan indicator)
2. Elektrometri (pH meter)
60
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
61
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
62
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
63
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
64
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up Pump (
dari Make Up Tank ). Disupply dari air Condensate yang dipompakan oleh
Condensate Pump ( dari Condensate Tank ).
Juga disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up
Pump ( dari Make Up Tank ) untuk pengoperasian awal / sebelum
Desalination Plant operasi.
Ada 1 buah tanki Feed Water.
i. Condensate Tank 90 QHG 50 BB 002
Berfungsi untuk menyimpan / menampung air Condensate yang berasal dari
Desalination Plant.
Ada 1 buah tanki Condensate.
j. Condensate Pump 90 QHG 50 AP 003 / 004
Berfungsi untuk memompakan air Condensate dari Condensate Tank masuk
ke Feed Water Tank.
Ada 2 buah yang beroperasi secara otomatis bila level Feed Water Tank
rendah.
k. Chemical Dosing System 90 QHG 30 AW 001
Berfungsi untuk menginjeksikan bahan kimia Phosphate pada air di Feed
Water Tank.
Dipompakan oleh Dosing Pump ( ada 1 buah ).
l. Venting 90 QHG 30 AA 007
Berfungsi untuk membuang gas / udara yang ada dalam Boiler.
Dibuka sebelum Start Up dan ditutup setelah Aux. Boiler mencapai Pressure
2 Bar.
m. Exhaust / Stack
Berfungsi untuk membuang gas hasil pembakaran pada Burner setelah
digunakan untuk memanaskan air dalam Boiler.
Temperatur exhaust ± 110 ºC.
n. Water Level / Water Limiter
Berfungsi untuk mengetahui level air yang dipanaskan dalam Boiler.
65
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
D. Parameter Uji
66
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Desalination Plant adalah suatu proses Evaporasi, dimana air laut berubah
menjadi air tawar melalui media pertukaran panas. Air dari proses produksi
Desalination Plant ditampung di RAW Water Tank dengan syarat air tersebut
conduktivitynya dibawah 20 µs / Cm. Kapasitas Raw Water Tank adalah 1500 KL.
Air dari hasil produksi desalination digunakan untuk :
Cooling & sealing pompa – pompa di BOP disuply oleh Service Water
Pump.
Air penambah injeksi kimia di Desalination dan Aux. Boiler di supply oleh
Service Water Pump
Untuk keperluan WTP disuply oleh Destilate Pump.
Untuk pemadam kebakaran dipompa oleh Diesel Fire Engine & Electric Fire
Pump.
Dalam proses Desalination Plant media pemanasnya didapat dari uap ( Steam ), uap
tersebut disupply dari HP Aux. Steam Header atau melalui Aux. Boiler yang akan
masuk ke Brine Heater. Temperatur uap untuk Desalinatiaon Plant adalah 170 0 Cel
dengan Pressure 6,5 Bar.
67
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
68
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
69
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Sebagai tempat untuk menampung air kondensasi yang dihasilkan oleh tiap-tiap stage
(stage 1-20) untuk kemudian dipompa oleh Destilate Pump dengan pressure 4,5 Bar
ke Raw Water Tank.
Destilate Pump
Untuk memompa / suplay air dari destilate tank menuju ke raw water tank.
Brine Chamber
Untuk menampung air laut yang tinggi konsentrasinya / banyak mengandung garam
yang akan mengalir ke Brine Blowdown Tank kemudian dipompa oleh Brine
Blowdown Pump ke laut.
Brine Blowdown Pump
Untuk memompa air laut yang meninggalkan siklus / system yang menjadi tinggi
konsentrasinya akibat penguapan, air tersebut dibuang ke laut.
Condensate Tank
Sebagai tempat untuk menampung air condensate dari uap yang terkondensasi di
brine heater.
Condensate Pump
Untuk memompa air kondensasi dari Condesate Tank menuju ST. 14 atau Aux.
Boiler dengan terlebih dahulu melewati Drain Cooler.
Drain Cooler
Sebagai tempat untuk mendinginkan air condensate dengan media air laut.
Ejector Condensor
Untuk mendinginkan uap dari proses ejector system sebelum dibuang ke udara bebas,
media pendinginnya air laut.
Ejector
Untuk membuat dan menjaga Vacum pada Flash Evaporator / Chamber –0,94 Bar
Gauge dengan tekanan uap 4,5 Bar, dengan cara membuang udara yang terkandung
dalam uap akibat proses kondensasi serta untuk mempercepat penguapan.
Desuperheater
Suatu Spray Nozzle yang terpasang line pipa uap yang menuju ke Brine Heater untuk
menormalkan temperatur uap.
70
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Sensor Condensate
Sebagai Sensor Conductitvity dimana batasan yang diijinkan untuk Condesate adalah
2 µs / Cm dan Destilate 20 µs/Cm.
Three Way Valve
Sebagai pembagi aliran condensate dimana posisi 0 % menuju Flash Box ( Hot Well
ST 14 dan 100 % menuju AUX. Boiler.
Condensate Level Online Dump Valve
Untuk mengatur aliran Air Condensate dan aliran Dump, sehingga level Condensate
Tank tetap stabil ( 50 % ).
Destilate Level Online Dump
Untuk mengatur aliran Air Destilate dan aliran Dump ,sehingga level Destilate Tank
tetap stabil (50 % ).
Sea Water Feed Flow
Untuk mengatur jumlah aliran air laut yang masuk ke Flash Evaporator/ Chamber.
Air laut dari Water Intake dipompa oleh DSWP dengan tekanan 5-6 Bar,
disaring oleh Strainer dari kotoran-kotoran yang yang ada kemudian menuju
Desalination Plant. Air laut sebelum masuk kedalam Flash Chamber melalui Tube-
tube Condensor Evaporator disaring terlebih dahulu oleh Pre Filter (2 buah), diinjeksi
larutan kimia Anti Scale dan Anti Foam. Sebagian air laut digunakan untuk pendingin
pada Ejector Condensor dan Drain Cooler.
71
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
E.Parameter Uji
1. Condensat
Conductivity : 2 – 6 μs/cm
2. Distillat
Conductivity : < 20 μs/cm
72
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Kerak adalah lapisan yang padat berasal dari mineral terlarut (dissolved
solids) yang terikat secara kuat baik antara mineral-mineral itu sendiri maupun
dengan permukaan logam.
73
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
1 4 5
2
6
1 2 3 4 5 6 7 SBN
Pada Chloriration Plant bahan baku yang digunakan adalah air laut, prinsip
dasarnya adalah air laut di pompakan ke Modul Generator/ Sechlor System lalu
diberi arus DC pada cell generator dengan aliran air laut yan tetap konstan. Reaksi
kimia yang terjadi :
Reaksi kimia pada Anoda Na Cl Na+ + CL
2 CL CL2 + 2e-
Reaksi ini menghasilkan Sodium Chloride
Reaksi kimia pada Katoda 2H2 o + 2e Na+ + CL
2 CL CL2 + 2e-
74
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
75
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
76
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
D.Peralatan Bantu
77
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Flow Indicator ( FI )
Untuk mengetahui jumlah aliran/ debit pada peralatan :
Discharge Raw Seawater Booster Pump
Discharge Seawater Booster Pump
Modul Generator/ Sechlor System
Discharge Dosing Pump
Pressure Differential Indikator ( PDI )
Untuk mengetahui perbedaan tekanan pada Backwash Strainers
Level Indikator ( LI )
Untuk mengetahui level pada :
Seawater Storage Tank
Sodium Hypochloride Tank
Temperatur Indikator ( TI )
Untuk mengetahui temperatur pada Outlet Electrolizer Residual Chlorine
Analize Untuk mengetahui kualitas dari Chlorine Residual pada sistem air pendingin
sebelum dibuang ke laut ( Out Fool ) partikelnya 1-1,5 ppm.
Hidrogen Degasing and Dilution
Untuk membuang gas hidrogen ke udara bebas dari proses electrolisa ( 0,35
m3/ kg Chlorine ).
Air laut di supply dari Header MCW denga tekanan >0,5 BarG kemudian dipompa
ke Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant oleh Raw Seawater Booster Pump.
Di Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant air laut disaring dan diendapkan
lumpurnya yaitu dari partikel 3665 ppm menjadi 100 ppm. Setelah itu air laut mengalir
masuk ke dalam Seawater Storage Tank melalui Line Over Flow diatasnya dan
dipompa oleh Seawater Booster Pump dengan tekanan 3,3 Bar untuk diproses di
Sechlor System / Modul Generator. Sebelum diproses di Modul Generator/ Sechlor
78
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
System air laut disaring oleh Seawater Strainers. Didalam Modul Genarator/ Sechlor
System air laut akan terelektrolisa dan berubah menjadi Chlorine/ Sodium
Hypochloride kemudian dialirkan ke Hypochloride Storage Tank, disini gas hidrogen
dipisahkan dari lautan Chlorine/ Sodium Hypochlorite dimana gas hidrogen dibuang ke
udara bebas dan chlorine/ Sodium Hypochlorite di injeksikan ke Water Intake dengan
dipompa oleh Dasing Pump dengan press : 2,5 BarG dan Flow 130 M3/ h.
F.Parameter Uji
79
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
80
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
A.Pengertian WTP
Water treatment plant adalah sistem pengolahan air baku / service water
menjadi air murni / air bebas mineral.Pengolahan air pada WTP dimaksudkan
untuk :
Menghilangkan air dari kandungan mineral (Na+, Mg +2,
K+, Ca 2+
dan
lain-lain)
Suspended solid
Dissolved gas
Garam
Bakteri
Virus
Dissolved organik
pH 6,5 – 7,5
81
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
B.SISTEM WTP
Kation Exchanger, yang terdiri dari dua tangki kation, yaitu cation 1
dan cation 2.
Kation Exchanger :
R – H + mA HA + mR
• Penukar anion berfungsi menukar sisa asam yang ada di dalam air
-.
menjadi OH Pada saat normal operasi reaksi anion yang terjadi
adalah :
Anion Exchanger :
r – OH + HA rA + H2O
Keterangan :
R–H : Kation Excanger
r – OH : Anion Exchanger
mA : Mineral asam
m : Na+, Mg2+
A : Cl-, SO4-3,PO4-3, S-2
REGENERASI KATION
82
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
R – H + mA HA + mR
Ketika semua R – H telah berubah menjadi mR maka dikatakan bahwa resin
kation sudah jenuh dan perlu diregenerasi dengan mereaksikan dengan HCl . Hal ini
ditunjukkan nilai konductivity inlet sama dengan outlet
Reaksinya sebagai berikut :
mR + HCl R – H + mCl
Keterangan :
– R–H : Kation Excanger
– r – OH : Anion Exchanger
– mA : Mineral asam
– m : Na+, Mg2+
REGENERASI MIXBED
83
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
PEMAKAIAN RESIN
Resin Kation
- Jenis : Purolite C-100 MB
- Bentuk : Spherical Bead
- Gugus fungsi : Asam Sulfonik
- Bentuk ion : Sodium – Na+
- Kapasitas total : 2 eq/l
- Moisture : 44 – 48 %
- Ukuran : 16 – 40 Mesh
- Specific grafity : 1.28 g/ml
Resin Anion
- Jenis : Purolite A-400 MB
- Bentuk : Spherical Bead
- Warna : Emas transparan
- Gugus fungsi : Type I Amonium
- Bentuk ion : Cl-
- Kapasitas total : 1,3 eq/l min
- Moisture : 48 - 54 %
- Ukuran : 16 - 50 Mesh
- Specific grafity : 1.08 g/ml
C.SISTEM OPERASI
DATA TEKNIS
84
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Temperatur maksimum : 40 0C
Effisiensi : 0.85
Maksimum Operasi : 24 jam
Volume resin kation strong : 2300 liter
Type resin : Relite CF/CR
Flow rate : 45 m3/h
a) BACKWASH
Raw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat tengah tangki.
b) ACID INJECTION
Raw water masuk lewat atas tangki dan air pengencer ( air make up + HCl )
masuk lewat bawah tangki serta keluar lewat tengah tangki.
85
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
c) ACID DISPLACEMENT
d) FINAL WASH
Raw water masuk dari atas tangki dan keluar dari bawah tangki.
a. BACKWASH
Raw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat atas tangki.
b. SETTLING
Proses seluruh katup tertutup dengan tujuan agar seluruh kation berada di
bawah dan seluruh anion akan berada di atas .
Air make up + HCl masuk lewat bawah tangki dan air make up + NaOH
masuk lewat atas tangki melewati anion kemudian keluar lewat tengah tangki.
Penyempurnaan semua resin agar bereaksi dengan HCl dan NaOH serta
membersihkan kelebihan- kelebihan HCl dan NaOH.
86
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
e. LEVELLING
Dalam fase ini air di drain sampai pada batas level dari permukaan resin
f. AIR MIXING
Proses pencampuran resin dengan cara dialiri udara kompresor dari bawah
tangki
g. REFILLING
Pada fase ini resin didiamkan selama 5 menit untuk penyempurnaan setelah
proses mixing
i. FINAL WASH
D.Parameter Uji
1. Conductivity
Conductivity sangat penting untuk dimonitor, karena berhubungan dengan
jumlah mineral yang terlarut maupun tidak dalam air. Mineral mineral ini dapat
menyebabkan terjadinya cary over pada drum HRSG, sehinggaberpeluang
membentukscale pada sudu sudu turbin.
2. pH
pH menentukan kondisi air, apakah asam atau basa. pH sangat penting diamati karena
berhubungan dengan corrosion rate pada metal.
87
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
88
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Condensat
Pada line condensat, hal hal yang dimonitor adalah :
1. Conductivity : 2 – 6 μs/cm
2. pH : 8.8 – 9.3
3. Kadar Silica : < 20 ppb
4. Cl : < 20 ppb
5. O2 : < 20 ppb
6. Fe : < 20 ppb
7. Cu : < 3 ppb
89
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Conductivity
Jumlah mineral yang bisa menyebabkan terjadinya scale
pH
Menjaga agar tidak dalam kondisi yang bersifat korosif.
Silika
Berpotensi membentuk deposit (MgSiO3)
Cloride
merupakan ion agresif yang merusak lapisan oksida logam.
O2 (oksigen)
Oksigen berperan penting dalam pembentukan lapisan magnetit Fe3O4.Akan
tetapi oksigen juga berperan dalam terjadinya korosi :
Anoda : 4Fe 4Fe 2+ + 8e-
4Fe 2+ 4Fe 3+ + 4e-
Katoda: 3O2 + 6 H2O+ 12e- 12 OH
Reaksi Total : 4Fe + 3O2 + 6 H2O 4Fe 3+ + 12 OH- 4 Fe(OH)3
4 Fe(OH)3 2 Fe2O3.xH2O + (6-x) H2
Fe dan Cu merupakan produk dari korosi
Ammonia : pengukuran kadar ammonia ini penting, dikarenakan ammonia
dapat bereaksi dengan
tembaga, reaksinya adalah :
Cu + ½ O2 + H2O Cu(OH)2
Cu(OH)2 + 4 NH3 [Cu(NH3)4](OH)2
[Cu(NH3)4](OH)2 Cu(NH3)4 + 2 O
Injeksi yang dilakukan pada condensat :
1. Ammonia
Berfungsi untuk menaikkan pH
Reaksi yang terjadi :
NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH-
90
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
2. Oksigen scavanger
Chemical yang digunakan
- Hydrazine
Awalnya digunakan hydrazine untuk menangkap oksigen, dengan reaksi :
N2H4 + O2 N2 + 2H2O
Dikarenakan hydrazine bersifat karsinogen (bisa menyebabkan kanker) maka
diganti dengan turunan amine yaitu karbohydrazide.
- Karbohydrazide
Reaksi yang terjadi :
R – CONHNH2 + O2 R – COOH + N2 + H2O
Oksigen pada Water Steam Cycle berasal dari :
1. Air penambah ( Make Up Water)
2. Kebocoran udara
FeedWaterTank
Pada feed water tank parameter yang di monitor adalah :
1. Conductivity : 2 – 6 μs/cm
2. pH : 8.8 – 9.3
3. Kadar Silica : < 20 ppb
4. Cl : < 20 ppb
5. O2 : < 20 ppb
6. Cu : < 3 ppb
7. Ammonia : < 500 ppb
8. N2 H4 : < 200
Kadar residual hydrazine di monitor, untuk memastikan bahwa oksigen telah
habis / sedikit jumlahnya.Pada feed water tank, ada fasilitas menghilangkan oksigen
secara mekanik yaitu deaerasi. Alatnya disebut dengan dearator.
Chemical yang diinjeksikan :
1. Ammonia untuk menaikkan pH
2. Oxygen scavanger untuk meremove oksigen
91
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
HP Drum HRSG
Pada HP drum HRSG parameter yang di monitor adalah :
1. Conductivity : 40 μs/cm
2. pH : 9.1 – 9.6
3. Kadar Silica : < 3.4 ppm
4. Cl : < 1 ppm
5. PO4 : < 2 – 6 ppm
92
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Lumpur phosphate yang terbentuk akan dibuang melalui CBD (Continous Blow
Down)
LP Drum HRSG
Pada HP drum HRSG parameter yang di monitor adalah :
1. Conductivity : 40 μs/cm
2. pH : 9.1 – 9.6
3. Kadar Silica : < 3.4 ppm
4. Cl : < 1 ppm
5. PO4 : < 2 – 6 ppm
Injeksi chemical pada HP Drum adalah TSP (Tri Sodium Phosphat)
HP Steam
Pada HP drum HRSG parameter yang di monitor adalah :
1. Conductivity : 40 μs/cm
2. pH : 9.1 – 9.6
3. Kadar Silica : < 3.4 ppm
4. Fe : < 1 ppm
5. Cu : < 2 – 6 ppm
Tidak ada injeksi chemical.
LP Steam
Pada HP drum HRSG parameter yang di monitor adalah :
1. Conductivity : 40 μs/cm
2. pH : 9.1 – 9.6
3. Kadar Silica : < 3.4 ppm
4. Fe : < 1 ppm
5. Cu : < 2 – 6 ppm
Tidak ada injeksi chemical.
93
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
94
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
95
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
96
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Pada gambar 2.18 dilukiskan secara ringkas hierarki sistem pengolah air.
Ion Exchange
Chemical Treatment Chlorine
WTP Coagulation
Flocullation
Internal WTP
97
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Distillasi-Condensasi, yang mana sejumlah steam dengan panas tertentu secara terus
menerus dialirkan melalui tube-tube (pipa-pipa pemanas) sementara air lautnya
disprai ke permukaan luar pipa tersebut, di sini akan terjadi pertukaran panas
sehingga steamnya akan terkondensasi dan dipompa dengan pompa condensate ke
luar ruangan menuju tanki penampung air kondensat, sementara uap panas yang
dihasilkan dari pemanasan air laut tersebut digunakan untuk memanasi air laut pada
Effect (tahap) berikutnya. Umumnya system ini berlangsung pada temperatur yang
tidak tinggi, di effect I suhunya hanya sekitar 60 0C ( tidak lebih dari 700C) sedangkan
di effect terakhir ± 40 0C akan tetapi vaumnya lebih besar dari tingkat-tingkat (effect)
sebelumnya.
System ini dilengkapi beberapa peralatan, antar lain :
2. Sea water make Up system
3. Sea water strainer
4. Pompa-pompa injeksi kimia (Anti Scale, Anti Foam, Sodium Sulfit)
5. Pompa-pompa ( Sea Water Supply, Condensate, Distillate, Blow
Down, Acide Cleaning)
6. Ejector (Hogging Ejector, Main Ejector yang terdiri dari First &
Second Ejector)
7. Ejector Inter Coller dan Post Coller
8. Distillate Coller
9. Perlatan Instrument dan control: (untuk Pressure, Temperatur, flow,
Conductivity)
10. Valve-valve dll.
98
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Hasil dari pengolahan air ini adalah air Distillate dengan Conductivity ≤ 15
µMhos/cm dan temperature disillate ± 36 0C
Karena MED ini beroperasi pada temperature rendah (dibandingkan system
MSF) maka salah satu keuntungannya adalah tidak akan terjadi kerak Cu(SO4),
karena kerak ini hanya terjadi pada suhu ≥ 112 0C, yang terjadi hanyalah kerak
lunak dari (CO3) = yang mudah dibersihkan.
99
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Thermal desalination disebut air destillate atau fresh water , dilapangan parameter
conductivity biasanya menjadi acuan untuk mengetahui kualitas air produk yang
dihasilkan pada proses desalination.
Multi stage flash evaporator (MSF system) Thermal desalination dengan tipe
cross tube di PLTU Suralayan dirancang untuk memproduksi fresh water (air
distillate) 130 m3/jam per unit pada seting beban (load setter) 100%, beban tersebut
masih memungkinkan ditingkatkan sampai 115% dengan melakukan pengaturan-
pengaturan parameter pada batas maksimum dengan memperhatikan segi keamanan
sistim.
Bagian utama dari Thermal desalination terdiri dari flash evaporator, brine
heater, ejector dan venting system, sistim injeksi kimia, pompa-pompa dan motor,
piping system serta instrument control. Selain itu desalination juga dilengkapi dengan
ball cleaning system dan acid cleaning system untuk membersihkan kerak di dalam
heat exchanger system. Air distillate yang dihasilkan dapat dipergunakan langsung
sebagai unpan mixed-bed demineralization plant maupun disimpan di dalam tangki
penampungan (fresh water tank) sebagai air persediaan.
Air laut sebagai umpan Thermal desalination disuplay dari water intake
dengan mempergunakan desal supply pumps (DSP), sedangkan uap yang
dipergunakan untuk memanaskan air laut di dalam brine heater Thermal Desalination
disuplay dari auxiliary steam, air kondensat hasil kondensasi uap dikembalikan ke
Deaerator unit PLTU.
100
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Bagian utama dari sistim RO terdiri dari pompa-pompa dan motor, filtration
system, tangki-tangki, membrane, cleaning system, piping system serta instrument
control.
101
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Air laut dari water intake dipompakan dan ditampung di dalam tangki air laut
(SWT), selanjutnya dari SWT air laut dipompakan melalui saringan super halus (UF)
dan hasilnya ditampung dalam ultra filtration tank (UFT). Dari UFT air laut dipompa
melewati membrane RO air laut (SWRO) dan hasilnya ditampung dalam tangki
SWRO. Di dalam tangki SWRO pengotor air laut sudah jauh berkurang, selanjutnya
dengan menggunakan pompa tekanan tinggi dipompakan melewati breakist water RO
(BWRO) dan keluar sebagai produk RO yang mempunyai kualitas disetarakan
dengan produk desalination.
102
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Air destilat (produk Thermal desalination, KWTP atau RO) disuplay dari
fresh water tank dengan mempergunakan distillate water booster pumps masuk ke
dalam mixed-bed melewati penukar ion kemudian keluar sebagai air bebas mineral
(demine water) dan ditampung di dalam demine tank. Setelah beroperasi pada waktu
tertentu maka resin akan jenuh, untuk mengembalikan pada fungsinya semula maka
dilakukan regenerasi dengan mempergunakan HCl untuk resin cation dan NaOH
untuk resin anion.
103
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Water treatment plant (WTP) ialah instalasi sistem pengolahan air baku
menjadi air yang memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi standar, dalam hal ini
spesifikasi standar air pengisi ketel (boiler) tekanan tinggi.
Sumber air bagi water treatment ini bisa berasal dari air kota (perusahaan air
minum) atau desalination plant (air distillate). Pada umumnya air murni yang
dihasilkan plant ini digunakan untuk mengisi ketel (boiler PLTU) ataupun HRSG
(Heat Recovery Steam Generator PLTGU), baik untuk kebutuhan operasi maupun
konservasi.
104
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Untuk saringan kasar dapat berupa suatu strainer/(bar screen). Disini benda-
benda padat yang besar ditapis untuk dipasokkan dari air, sehingga jika air akan
dipindahkan dengan memompakannya tidak mengganggu atau merusak peralatan
dan untuk saringan halus berupa suatu Aqua Guard Filter yang terdiri atas Rotaring
Screen/ tapisan putar atau Travelling screen, dimana sampah-sampah atau benda-
benda padat ukuran kecil diambil dari sistem air.
5. Klarifikasi
a. Koagulasi
b. Flokulasi
105
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Dimana air yang telah melalui tapisan awal tadi, masih juga mengandung
material-material padat yang ikut dalam air tersebut yang tidak dapat ditapis oleh
penapis awal tadi.Mekanisme tapisan tahap ini adalah melalui suatu mekanisme
pengadukan oleh suatu peralatan yang disebut Agitator diproses mekanikal
striling.
Selain proses pengadukan oleh agitator tadi, pada bagian sisi masuk air
sungai yang dipompakan itu diberikan Pre-Treatment awal Pre Treatment dengan
penginjeksian bahan-bahan kimia seperti:
Methode Koagulasi.
106
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Metode untuk koagulasi dan flokulasi selain menggunakan pulsator, ada juga
yang disebut settling basin. Settling basin terdiri dari reaction room dan
sedimantation room. Reaction room berfungsi untuk tempat reaksi antara air laut
dengan zat kimia koagulasi dan flokulasi. Sedimantation room berfungsi sebagai
tempat terjadinya pengendapan (koagulan &flokulan) suspended solid yang telah
melewati reaction room.
Prosesnya adalah air laut yang telah melewati penyaringan dipompakan oleh
sea water pump masuk ke dalam reaction room yang sebelumnya telah diinjeksikan
107
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
zat kimia untuk koagulasi dan flokulasi, di reaction room akan terjadi reaksi kimia
antara air laut dengan coagulation aid.
Filtrasi
Yang dimaksud dengan Filtrasi adalah melewatkan suatu zat cair melalui
media porous (berpori), guna mengeluarkan semua partikel-partikel yang dapat
tersaring. Floc-floc kolloid yang sudah membesar ukurannya selanjutnya disaring.
Sebagai penyaring, dapat dipakai bahan-bahan non-porous seperti misalnya: pasir
(sand), kerilkil (gravel).
108
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Untuk menyaring atau menghambat sampah besar yang masuk menuju desalting
basin.
2. Desalting Basin
3. Water Intake
109
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Tempat penampungan dan supply air dari desalting basin menuju pre
treatment plant, dimana proses ini air dari desalting basin menuju water intake
menggunakan proses gravitasi (tidak menggunakan pompa).
Untuk mengatur debit air yang masuk menuju water intake pump.
b. Travelling Screen
110
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
111
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
112
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Untuk memompakan genangan air di area sekitar water intake pump, agar
area water intake pump tidak banjir.
h. Exhaust Fan
Untuk menarik udara panas yang dikeluarkan oleh water intake pump.
i. Panel Lokal
113
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Untuk mengembalikan air ke desalting basin, apabila air pada clarifier (mekanikal
striling) storage pretreatment plant penuh tanpa harus mematikan water intake pump.
8. Pretreatment Plant
Proses penghilangan lumpur atau penjernihan air dengan bantuan injeksi bahan
kimia.
114
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
A. Clarifier
Terdiri dari 2 buah tanki berkapsitas besar, berfungsi sebagai penampung air
yang dipompkan dari water intake pump. Selanjutnya di claryfier terdapat bebebrapa
proses injeksi bahan kimia.
Tediri dari 2 buah motor yang berfungsi sebagai agitator dan pengarah
lumpur yang telah terendap di dasar claryfier menuju hole sluge.
Agitator
115
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Hole Sludge
116
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
117
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
C. Industrial Pool
118
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Floagulan (NaCl)
Alkali (PAC)
Air yang dipompakan dari water intake sebelum masuk tanki claryfier terlebih
dahulu diinjeksikan bahan kimia sodium, alkali dan floagulant di pipa menuju tangki
clarifier.
119
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
120
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Line Injeksi
Koagulant
E. Pond Recovery
121
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
122
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Air Clear water yang dipompakan dari Industrial pump house, akan menuju ke
demineralizaed house dan masuk ke dalam Multi carbon filter Tank. Dan di Multi
Carbon Filter air akan di filter dengan, bahan2 sbb ,
Pasir Silica
Ferrolite
Pasir aktif
Carbon aktif
123
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
124
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
muatan positif dan selama elektrolisis mereka tertarik ke anoda. Istilah ‘kation’
berasal dari kata Yunani ‘kata’ yang berarti “turun” untuk mewakili angka yang lebih
rendah dari elektron.
• Intermediate Tank
125
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
• Mix Bed
126
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
• Resin
127
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
128
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah industri. Hal ini
meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik,
kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan aliran limbah
(atau effluent yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur yang cocok untuk
pembuangan atau penggunaan kembali dan tetap aman terhadap lingkungan.
Tabel 3.9 Kategori, Jumlah, dan Kualitas Air Limbah Pada Unit Yang Sejenis
N Kualitas Minya
Nama pH Fe SS COD
o Air k
Air lumpur dari
1 pretreatment 84 m3/d 7 / 1000 ~80 /
system
129
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Menurut tabel diatas, ketika unit 2 x 110 MW beroperasi, maka total air limbah
secara keseluruhan yang terdapat pada item 1, 2, dan 3 adalah 252 m 3 per hari, dan air
limbah
terbesar no reguler (bukan dari operasi utama unit) adalah sebesar 1300 m 3.
Dari hasil kalkulasi/perhitungan, maka kapasitas pengolahan untuk air limbah
adalah 1 x 30 m3/h.
130
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
131
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
132
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Total kapasitas untuk tangki penampungan air limbah pada proyek ini adalah
1450 m3 yang terdiri dari 2 x 600 m3 waste water storage ponds dan 1 x 250 m3
sludge water storage pond; kolam dilapisi dengan plastik fiber glass untuk
mencengah terjadinya korosi. Pengadukan menggunakan udara kompresor, unit pipa
acid dan pipa alkali, air limbah setelah diaduk menggunakan udara kompresor dan
nilai pH diatur dengan cara injeksi acid dan alkali, hal ini untuk membuat proses
pengolahan limbah lebih baik dan sesuai dengan proses sedimentasi yang dijalankan.
b. Neutralization Tank
133
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
c. Reaction Tank
134
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Satu flocculant tank terbuat dari rubber lined carbon steel, dengan support dari
rak baja, dan terletak diatas tanah. Kapasitas flocculant tank adalah 30 m 3/h dan
kapasitas efektifnya sebesar 7.5 m3.
e. Clarifier
135
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
Satu kolam beton untuk proses akhir penetralan telah terpasang, dan memliki
kapasitas sebesar 40 m3. Dilengkapi dengan satu set kontroler pH otomatis untuk
menambah acid dan alkali pada final neutralization pond.
g. Purified Water Pond
136
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
137
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
138
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
6. Kadar Abu
Kadar abu erat kaitannya dengan bahan inorganik atau garam dalam bahan
bakar minyak.Abu yang berlebihan pada bahan akar cair dapat menyebabkan
pengendapan kotoran pada peralatan pembakaran Abu memliki pengaruh
pembakaran. erosi pada ujung burner dan pada suhu tinggi dapat menyebabkan korosi
dan penyumbatan peralatan.
7. Sediment by extraction
Jumlah residu dalam minyak solar yang dipisah secara ekstraksi.Residu ini
dibatasi nilai maksimumnya karena bersifat sebagai pengotor.
8. Metal
Untuk mengukur kandungan metal dalam minyak solar. Metal yang di ukur adalah:
1. Sodium, Na
2. Potassium, K
3. Calcium, K
4. Magnesium,Mg
5. Vanadium, V
Kelima unsur diatas berpotensi membentuk scale / deposit pada sudu turbin. Metal
yang sangat berbahaya adalah vanadium, karena membentuk deposit V2O5 yang sulit
untuk dihilangkan. Oleh karena itu di Muara Tawar ada FOT (fuel Oil Treatment
yang berfungsi untuk meminamilisir kandungan metal dalam minyak solar.
9. Nilai kalor
Nilai kalor merupakan ukuran panas atau energi yang dihasilkan dan diukur
sebagai nilai kalor kotor (Gross caloric value) atau nilai kalor netto (net caloric
value).Perbedaannya ditentukan oleh panas latent kondensasi dari uap air yang
dihasilkan selama proses pembakaran.GCV mengasumsikan seluruh uap yang
dihasilkan selama proses pembakaran sepenuhnya terkondensasikan NCV
mengasumsikan air yang keluar dari produk pengembunan tidak seluruhnya
terembunkan.
139
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
3.4 Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat
tambahan
Syarat syarat teknisminyak pelumas :
1. Tahan terhadap panas
2. Bersih dari zat kimia yang dapat menyebabkan korosi
3. Licin
4. Tidak menyebabkan keausan
5. Tidak banyak membebani mesin
Sistem pelumasan adalah suatu system pemeliharaan terhadap perangkat
mesin yang berhubungan dengan gerak, gesekan dan panas yang ketiga
proses tersebut berperanan penting dalam kestabilan mesin.
Tujuan sistem pelumasan :
1. Pencegah terjadinya gesekan
2. Pencegahterjadinyakorosi
3. Pendingin
4. Perapat
5. Pembawa kontaminan
6. Pemindah tenaga
140
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
2.Viskositas Index
Merupakan bilangan empiris yang menunjukkan sifat perubahan viskositas
minyak lumas terhadap perubahan suhunya. Minyak lumas yang indeks viskositasnya
lebih rendah adalah minyak lumas dengan rentang perubahan viskositas yang lebih
lebar untuk suhu yang sama. Minyak lumas yang indeks viskositasnya tinggi,
pelumasannya akan berlangsung lebih baik pada rentang perubahan suhu yang lebih
lebar. Oleh sebab itu viskositas indeks dibatasi nilai minimumnya.
4. Total AcidNumber
141
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
5. Water Content
Nilai water content menunjukkan adanya kebocoran air dari system
pendingin. Air pada pelumas dapat menyebabkan turunnya viskositas dari pelumas
tersebut yang berakibat terjadinya gesekan antara 2 komponen yang
bersinggungan.Nilai water content dibatasi nilai maksimumnya.
6.Sp.gr
Sp.gr atau density menunjukkan berat jenis dari minyak pelumas tersebut. Hal
ini berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya pengotor atau impurities dari pelumas
tersebut.
7. Appearance
Monitor visual dari minyak pelumas, keruh atau jernih. Hal ini untuk
memonitor adanya impurities yang tidak larut dalam minyak tersebut.
8.Color ASTM
Untuk mengetahui degradasi dari warna minyak pelumas.
9. Dielectric strength
Untuk mengetahui kemampuan dielektrik oli. Hal ini dilakukan karena selain
berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi
142
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan dari pelaksanaan kegiatan On
the Job Training (OJT) di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
143
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
4.Penulis dapat memastikan setiap analisa yang dilakukan secara benar dan
sesuai dengan baku mutu yang telah ditetatpkan di PLTGU Muara Tawar
sehingga unit dapat berjalan secara aman dan handal.
4.2 Saran
144
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
DAFTAR PUSTAKA
Treatment”,Suralaya
PT.PJB Unit Jasa O&M Tenayan Raya.”Water Pre Treatment Plant dan
Demineralizer Plant”,Pekanbaru
(WWTP)”,Pekanbaru
145
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
LAMPIRAN
146
LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB TRAINING IV
PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES
147