Coach, Mentor,
Coach, Mentor,
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Tujuan Aksi Perubahan ...........................................................................3
C. Manfaat Aksi Perubahan .........................................................................3
BAB II PROFIL PELAYANAN INSTANSI
A. Tugas dan Fungsi Kantor Petanahan ......................................................5
B. Tigas dan Fungsi Sub Bagian Tata Usaha ..............................................5
C. Area Bermasalah ......................................................................................6
D. Sumberdaya Instansi ...............................................................................10
BAB III ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah .................................................................................12
B. Penetapan Masalah Utama .....................................................................14
C. Analisis Kelayakan Inovasi.......................................................................17
BAB IV STRATEGI MENGATASI MASALAH
A. Terobosan Inovasi ...................................................................................19
B. Hasil Inovasi ............................................................................................20
C. Manfaat Inovasi (Impact)..........................................................................21
D. Pemanfaatan Sumberdaya .......................................................................21
E. Pengendalian Pekerjaan ..........................................................................26
F. SOP Pelayanan Publik .............................................................................27
BAB V LAPORAN AKSI PERUBAHAN
A. Deskripsi Proses Kepemimpinan..............................................................29
B. Deskripsi Hasil Kepemimpinan….............................................................33
C. Keberlanjutan Aksi Perubahan…......................................................41
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 tahun 2019 menjadi
dasar semua lembaga pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial.
Hasil akhir dari proses pelatihan ini adalah membentuk seorang leader
yang memiliki kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan
sikap/perilaku PNS yang dapat diamati dan diukur dan terlihat dalam
pelaksanaan tugas jabatannya. Kompetensi tersebut dijelaskan sebagai
kompetensi pemimpin melayani dan dapat melahirkan Akuntabilitas Jabatan
yakni kemampuan mengendalikan kegiatan pelaksanaan pelayanan publik
yang dilakukan pejabat pelaksana sesuai standar operasional prosedur.
Para Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas ini, diharapkan
mampu untuk mewujudkan Sosok Kepemimpinan melayani yang
diindikasikan dengan kemampuan :
1. Membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila
yang berintegritas, menjunjung tinggi etika birokrasi, dan
bertanggungjawab dalam pengendalian pelayanan publik di unit
organisasinya sebagai bentuk perilaku kepemimpinan Pancasila dan
belanegara, dan
2. Mengaktualisasikan kepemimpinan pelayanan dan pengendalian
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya dengan melakukan inovasi,
kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya internal
dan eksternal dalam rangka implementasi peningkatan kinerja pelayanan
publik yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.
Proses mencetak pemimpin yang mampu melayani tersebut
dilakukan melalui pencapaian kompetensi yang tertuang dalam 4 agenda
yaitu;
1. Agenda Kepemimpinan Pancasila dan Bea Negara
2. Agenda Kepemimpinan Pelayanan
3. Agenda Pengendalian Pekerjaan
4. Agenda Aktualisasi Kepemimpinan
a. Studi Lapangan (STULA)
b. Rancangan Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik
Guna memenuhi salah satu agenda kepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas ini, yakni menyusun Rancangan Aksi Perubahan
Kinerja Pelayanan Publik, dengan mengadaptasi dan mengadopsi dari hasil
kegiatan studi lapangan pada Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota
Magelang dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat melalui
pemanfaatan tehnologi informasi. Sesuai dengan tuigas pokok dan fungsi
penyusun di Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Pertanahan Kota
Balikpapan sebagai bidang tugas dari penyusun, maka rencana aksi
perubahan yang akan diangkat adalah mengenai peningkatan kinerja sub
bagian tata usaha dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
1. Tujuan Umum
Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan pengawas yang berdasarkan
Pancasila dan Bela Negara dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada masyarakat melalui pembentukan tim yang efektif
guna meningkatan kinerja pelayanan publik melalui pemanfaatn
tehnologi inovasi.
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan Jangka Pendek
Digunakannya aplikasi antrian online sebagai sarana bagi
masyarakat yang memerlukan layanan bersifat “urgent” dimasa
pandemi covid-19 sehingga harus bertatap muka langsung ke
kantor pertanahan
b. Tujuan Jangka Menengah
Menumbuhkan kesadaran masyarakat pengguna layanan
pertanahan untuk lebih friendly dalam memanfaatkan aplikasi
pendukung layanan yang berbasis online dan menumbuhkan
1. Manfaat Internal
a. Bagi Team Leader
1) Peningkatan kinerja bagi pejabat pengawas khususnya dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi di Sub Bagian Tata Usaha
Kantor Pertanahan;
2) Dengan adanya peningkatan capaian target dalam Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) yanBaUg telah disusun diharapkan dapat
menambah bobot penilaian dalam sistem prestasi kerja bagi
Pejabat Pengawas.
C. Area Bermasalah
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan pada tahun 2019 merupakan
salah satu instansi yang ditunjuk secara mandatory oleh Kementerian
PAN/RB untuk melakukan pembangunan zona integritas, dimana beberapa
tahapan penilaian telah dilakukan sampai dengan tahapan survey kepuasan
masyarakat yang dilaksanakan secara langsung oleh BPS Kota Balikpapan
ternyata hasil penilaian terhadap 30 (responden) masyarakat penerimaan
manfaat di loket pelayanan yang dijadikan sample masih belum memberikan
jawaban yang memuaskan, sehingga tahun 2019 Kantor Pertanahan Kota
Balikpapan belum dapat memperoleh predikat WBK yang salah satu
penyebabnya adalah nilai kepuasan masyarakat terhadap pelay54:anan di
loket belum mencapai nilai yang sangat memuaskan
Selain kondisi terkait pelayanan kepada masyarakat, beberapa bidang
tugas d sub bagian tata usaha pada tahun 2019 diantara yaitu sesuai dengan
hasil evaluasi dari biro kepegawaian tingkat kepatuhan satuan kerja yang ada
di wilayah kerja Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Timur, termasuk
didalamnya Kantor Pertanahan Kota Balikpapan dalam melakukan
pembaharuan data-data yang ada di aplikasi SIMPEG ATR/BPN masih
rendah, seperti pengisian SKP, riwayat jabatan, riwayat kepangkatan, dan
lain-lain. Kondisi ini berakibat menyebabkan kondisi riil data kepegawaian
yang ada di Kalimantan Timur belum bisa mengambil acuan dari data yang
2. Sumberdaya Manusia
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan pada tahun 2020 dalam
menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh 34 Aparatur Sipir Negara
yang terdiri dari :
No Jabatan Jumlah (Orang)
1 Kepala Kantor 1
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1
3 Kepala Seksi 5
4 Kepala Urusan 2
5 Kepala Sub Seksi 9
6 Staf / JFU 16
TOTAL 34
Tabel 2 Sumber Daya Manusia ASN Kantor Pertanahan Kota
Balikpapan
PRASARANA
JUMLAH KONDISI BAIK KONDISI RUSAK
KANTOR
Komputer 64 48 14
Printer 71 71 0
AC 56 31 25
Genset 1 1 0
Mesin Ketik 1 1 0
Plotter 2 0 2
Scanner 18 5 13
Laptop/Notebook 40 21 19
UPS 13 2 11
Tabel 4 Prasarana Pendukung yang dimiliki Kantor Pertanahan Kota
Balikpapan
4. Penganggaran
Dukungan anggaran untuk menunjang pelaksanaan tupoksi pelayanan
pertanahan diakomodir dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
yang ada pada Kantor Pertanahan Kota Balikpapan pada Tahun 2020
yang alokasi menurut kegiatannnya adalah sebagai berikut :
1. Isu Strategis
Pada Kantor Pertanahan Kota Balikpapan di Sub Bagian Tata Usaha,
beberapa isu strategis berdasarkan gap yang terjadi pada kondisi saat ini,
antara lain :
a. Gap : Minimnya SDM yang dimiliki dalam menunjang kegiatan di loket
pelayanan pertanahan dibanding kebutuhan di ABK sejumlah 15 orang
masih terpenuhi 5 orang
Isu Strategis : Model pelayanan loket pertanahan kepada masyarakat
dirasakan belum efektif dan efisien sehingga menimbulkan kesan
berbelit-belit dan menimbulkan antrian yang lama
b. Gap: Hanya 1 orang PPNPN SDM yang menangani aplikasi
kepegawaian dan belum adanya sanksi bagi ASN yang tidak
melengkapi dokumen kepegawaian di SIMPEG
Isu Strategis : Masih rendahnya tingkat kepatuhan para ASN dalam
mengisi data-data kepegawaian yang diminta di SIMPEG sehingga
mempengaruhi validitas data kepegawaian data yang terbaca oleh biro
kepegawaian ATR/BPN Pusat;
2. Identifikasi Permasalah
.Faktor-faktor penyebab terjadinya isu-isu permasalahan yang ada pada
Kantor Pertanahan Kota Balikapan, khususnya di Sub Bagian Tata Usaha
adalah:
a. Kompetensi petugas loket front office belum memenuhi standar
sehingga sering terjadi kekurang berkas dikarenakan kekurang
telitian pemeriksaan berkas, serta penggunaan model antrian
elektronik konvensional masih memberikan celah kepada
masyarakat yang belum tentu memiliki keperluan untuk mendapat
layanan kepada masyarakat ikut mengantri, ;
b. Rendahnya kesadaran para ASN dalam mengumpulkan dokumen
kepegawaian yang dimiliki sehingga kalaupun admin SIMPEG di
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan akan membantu mengentry
berkasi kepegawaian ke aplikasi ternyata dokumennya dengan
berbagai alasan tidak tersedia di bundel file kepegawaian ASN yang
dimaksud;
c. Banyaknya barang-barang BMN yang letaknya tidak sesuai dengan
DBR sehingga kesulitan dilakukan pelacakan kondisi riilnya, disatu
sisi didalam gudang bertumpuk BMN yang sudah tidak dimanfaatkan
dimanfaatkan.
d. Adanya saving anggaran sebagai akibat dari Kebijakan Pemerintah
untuk mengatasi Penyebaran Wabah Virus Covid-19 Corona,
KETERANGAN :
A. Isu Strategis 1: Belum efektif dan efisiennya model pelayanan loket di
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan, sehingga sehingga menimbulkan
kesan berbelit-belit dan menimbulkan antrian yang lama.
B. Isu Strategis 2: Masih rendahnya tingkat kepatuhan para ASN dalam
mengisi data-data kepegawaian yang diminta di SIMPEG sehingga
mempengaruhi validitas data kepegawaian data yang terbaca oleh biro
kepegawaian ATR/BPN Pusat.
C. Isu Strategis 3: Penatausahan barang milik negara belum dilaksanakan
secara tertib, sehingga data pokok aset yang tercantum di dalam
aplikasi SIMAK-BMN tidak menggambarkan kondisi riilnya baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya, sehingga cukup menimbulkan
Dari hasil analisa ASTRID diperoleh isu strategis yang Pertama (A)
yang memperoleh bobot poin yang paling tinggi yaitu Belum efektif dan
efisiennya model pelayanan loket di Kantor Pertanahan Kota Balikpapan,
sehingga jumlah antrian masyarakat yang akan memanfaatkan layanan
pertanahan relatif banyak.
Isu terpilih tersebut memenuhi kriteria yang dipersyaratkan ada
dalam Metode ASTRID yaitu:
1. Aktual , bahwa peningkatan pelayanan publik pada saat ini menjadi isu
utama yang harus dipenuhi oleh instansi pemerintah terutama dalam
rangka penerapan zona integritas.
2. Spesifik, artinya isu ini khusus mengupas tentang model pelayanan
loket pertanahan yang ada di Kantor Pertanahan Kota Balikpapan,
dengan memanfaatkan aplikasi layanan antrian online.
3. Transformatif, isu ini mengedukasi masyarakat untuk dapat menerima
perubahan dari sistem antrian manual menjadi antrian berbasis online
dalam memanfaatkan layanan di loket pertanahan.
4. Relevan, artinya sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi / unit
organisasi dan merupakan tanggung jawab Sub Bagian Tata Usaha.
5. Inovatif atinya bersifat baru, kebaruan bagi unit organisasi terkait dan
kriteria, dan
6. Dapat dilaksanakan sesuai masa pelatihan peserta dalam Pelatihan
Kepemimpikan Pengawas (PKP) Angkatan IV Tahun 2020.
MACHINE MATRIAL
Ruangan Loket
- Kurangnya Komputer yang Pelayanan
memadai sering overload
- Mesin EDC masih terbatas oleh pengantri
A. Terobosan inovasi
Inovasi yang dikembangkan saat ini tidak terlepas dari dua kegiatan
yang telah dilakukan terlebih dahulu yaitu yang pertama adalah penerapan
one stop service pada layanan loket front office, dimana jika sebelumnya
masyarakat mesti 3 (tiga) kali mengantri yaitu : 1) ketika memasukan berkas;
2) Ketika menunggu SPS dan 3) ketika akan membayar PNBP. Pola tersebut
diubah dimana petugas front office melayani masyarakat mulai dari
memeriksa berkas , membuatkan SPS dan memfasilitasi pembayaran PNBP
melalui mesin EDC yang tersedia, sehingga pemohon hanya cukup satu kali
antri sudah selesai mendapat layanan di loket front office.
Kedua adalah pemanfataan aplikasi layanan mandiri elekronik tanpa
tatap muka (Laman Etam) yaitu suatu aplikasi berbasis online yang
dikembang kan dimasa covid-19 untuk memfasilitasi masyarakat yang akan
memanfaatkan layanan pertanahan cukup mendaftar dan mengupload
kelengkapan berkas pada aplikasi ini yang selanjutnya akan diperiksa oleh
petugas di Kantor dan ditindaklanjuti dengan penerbitan SPS untuk dilakukan
pembayaran dan kemudian asli berkas permohonan dikirim ke kantor dengan
stopmap plastik tertutup atau disampaikan langsung ke drop box yang ada di
loby depan kantor.
Hal yang masih menjadi celah dari kedua inovasi tersebut, belum
terakomodasinya pengaturan bagi masyarakat yang tetap memerlukan
layanan tatap muka langsung di Kantor Pertanahan. Ini mengakibatkan masih
banyak masyarakat yang datang ke Kantor untuk menanyakan berbagai hal
yang terkait layanan pertanahan sehingga menimbulkan kerumunan didepan
loby, kondisi ini tidak bisa menyalahkan masyarakat karena sesuai surat
edaran dari kementerian ATR/BPN bahwa layanan tatap muka masih
dimungkinkan bagi layanan yang bersifat “urgent”. Namun bagaimana kah
kategori yang bisa dikatakan urgent tidak dijelaskan.
Untuk itulah guna mengatur mekanisme pelayanan tatap muka di
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan, pada awal bulan Juni 2020
dikembangkan sebuah inovasi berupa layanan antrian online serta mulai diuji
B. Hasil Inovasi
1. Jangka pendek selama 2 (dua) bulan masa implementasi aksi perubahan,
yaitu :
a. Menyusun SOP inovasi yang akan dilaksanakan
b. Mensosialisasikan penggunaan aplikasi antrian online kepada
masyarakat online melalui berbagai media sosial
c. Memanfaatkan aplikasi antrian online ini sebagai salah satu protokol
pengendalian penyebaran covid-19 karena semua data masyarakat
tercatat dalam aplikasi antrian online
d. Membatasi jumlah masyarakat yang dapat masuk ke ruang loket
pelayanan sesuai ketentuan yang diijinkan dalam rangka pengendalian
penyebaran covid 19
Koordinator Koordinator
Aplikasi Sapras
TEAM TEAM
APLIKASI Sapras
Arahan/Petunjuk
Koordinasi
Gambar 3 : Model Komunikasi Jejaring Kerja
d. Koordinator Aplikasi
1) Mengkoordinasi Tim terkait pelaksanaan aplikasi layananan
antrian online
2) Mengkoordinasikan dengan pemimpin aksi terkait kebutuhan
dan permasalahan dalam penerapan aplikasi serta solusi
penyelesaiannya
3) Menyiapkan materi sosialisasi aplikasi antrian online
e. Koordinator Sapras
1) Mengkoordinasi Tim terkait perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana
2) Mengkoordinasikan dengan pemimpin aksi terkait kebutuhan
sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan rencana aksi
3) Menyiapkan perencanaan estimasi anggaran yang dibutuhkan
3. Stakeholders
a. Identifikasi Stakeholder
Stakeholder atau pemangku kepentingan terkait disini adalah
pihak yang secara langsung atau tidak langsung yang berperan
terhadap keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan, serta yang
mendapatkan dampak atau memanfaatkan hasil dari proyek
perubahan ini.
c. Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal dalam dalam aksi perubahan adalah:
a). Masyarakat yang bersangkutan
b). Masyarakat sebagai perantara / calo
c). Perbankan
d) Badan Hukum
e) Instansi Pemerintah
4. Pemetaan Stakeholders
LATTEN PROMOTOR
(High Influence, Low Interest) (High Influence, High Interest)
Perbankan Instansi Kepala Kantor
Pemerintah Petugas Kasi IP
Pelaksana Kasi HTPT
APHATETIC DEFENDER
(Low Influence, Low Interest) (Low Influence, High Interest)
Para Perantara / Calo Aparat Masyarakat Umum Badan
Kelurahan Hukum
5. Jadwal Pelaksanaan
Rancangan Aksi Perubahan Peningkatan Kualitas Layanan Loket
Permohonan melalui Pemanfaatan Aplikasi Antrian Berbasis Online di
Kantor Pertanahan Kota Balikpapan dilaksanakan dengan tahapan dan
penjadwalan sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Efektif (M-01)
b. Rapat koordinasi Tim membahas persiapan kegiatan (M-01)
c. Pembuatan aplikasi, SOP dan brosur (M-01 s.d. M-02)
d. Publikasi (M-02)
e. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan (M-02 s.d. M-08)
f. Monitoring dan Evaluasi kegiatan (M-04 dan M-08)
g. Pelaporan (M-08)
Harga Jumlah
No. Program/Kegiatan Volume Ket.
Satuan Biaya
1. Persiapan
- Belanja Bahan:
- Snack Rapat Koordinasi 1 PKT 2.000.000 2.000.000
2. Belanja Barang
- Bahan Penunjang
Komputer
- Biaya Belanja W eb 1 PKT 3.000.000 3.000.000
Service
3 Pengadaan Sapras
PC All in One 2 unit 11.500.000 23.000.000
3.500.000 3.500.000
JUMLAH 34.500.000
2. Legalitas
PP 128 Tahun 2015 dan Surat Tugas dari Kepala Kantor Pertanahan
Kota Balikpapan sebagai Tim Internal pelaksanaan aksi perubahan.
3. Akuntabilitas
Penggunaan aplikasi aplikasi antrian online dibuat dan dibangun dengan
menggunakan anggaran keuangan yang bersumber dari DIPA Kantor
Pertanahan Kota Balikpapan Tahun 2020 khususnya dari pos anggaran
pengelolaan dukungan manajemen perkantoran melalui proses revisi
serta anggaran lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-
undangan.
4. Sustainabilitas
Pemanfaatan Teknologi Informasi sejalan dengan perkembangan pada
masa sekarang. Di samping itu, inovasi layanan ini mudah untuk
dijalankan dan dikembangkan sehingga diharapkan dapat digunakan oleh
Kantor Pertanahan lain yang membutuhkan penggunakan aplikasi
sejenis.
1. Membangun Integritas
a. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan
suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
b. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
c. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
Tahapan inovasi yang disepakati dijalankan dalam tiga tahapan, yaitu dalam
jangka pendek 2 bulan, jangka menengah sampai dengan 6 bulan dan jangka
Panjang sampai dengan Desember 2021. Adapun hasil dari pelaksanaan
tahapan inovasi dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini
Penyusunan SOP penerapan aplikasi Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan Terlaksana
Laman Tamu panduan bagi operasional layanan antrian online
sehingga dapat menjadi pegangan bagi petugas
pelaksana maupun stake holder internal dalam
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan ini
Pembuatan Inforgrafis dan video tutorial Menjelaskan kepada para pengguna dan Terlaksana
pemanfaatan aplikasi Laman Tamu stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan
layanan, bahwa LaMan Tamu yang pada intinya
memberikan penjellasan bahwa inovasi ini
ditujukan untuk mengatur masyarakat yang
memang masih membutuhkan layanan tatap
muka langsung di Kantor Pertanahan , sekarang
cukup membuat antrian dari rumah dulu sebagai
syarat dapat memperoleh layanan di Kantor
Pertanahan
Melakukan Sosialisasi /Publikasieksternal Penerapan kegiatan Laman Tamu ini diawali Terlaksana
kepada masyarakat dengan pemasangan pengumuman tentang
rencana penerapannya pada papan informasi
dikantor pertanahan dengan memberikan masa
transisis selama 1 (satu) minggu agar
masyarakat dapat mempersiapkan diri, serta
dilakukan juga melalui media sosial dan media
lainnya seperti WAG sinergi PPAT
2. LaMan Tamu mulai dirintis untuk dapat Laman Tamu direncakan lebih user friendly Belum
di gunakan dalam plat form android dengan dirintis untuk dikembangkan versi terlaksana
androidnya
1. Aplikasi LaMan Tamu sebagai aplikasi LaMan Tamu tetap dilaksanakan mendampingi Belum
pendamping darii aplikasi sloka etnik dari aplikasi sloka etnik kementrian ATR/BPN. Hal ini terlaksana
kementrian ATR/BPN dilakukan dengan mempersyaratkan berkas-
berkas yang diupload sesuai dengan kebutuhan
dari aplikasi sloka etnik
2. Tersusunnya Aplikasi LaMan Tamu LaMan Tamu dapat diakses melalui smartphone Belum
kedalam aplikasi berbasis android berupa aplikasi berbasis android terlaksana
3. Aplikasi LaMan Tamu dapat diadaptasi LaMan Tamu diadaptasi ke dalam layanan Belum
untuk layanan Kantor Pertanahan setelah pertanahan yang lain sejalan dengan kondisi terlaksana
masa pandemi covid 19 berakhir masa pasca covid 19 berupa Layanan
pertanahan lainnya dapat berjalan secara
elektronik atau dengan meminialkan tatap muka
Tahapan secara teknis untuk mengses layanan dapat dijabarkan sebagai berikut
Aksi Perubahan yang telah dilaksanakan dalam jangka pendek ini dan
masih berproses untuk jangka menengah dan jangka Panjang telah
memperlihatkan adanya perubahan dalam tingkat kepuasan masyarakat
yang tergambar dalam nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dalam
https://ikm.atrbpn.go.id/ sebagai berikut :
Nilai IKM
98,00
96,00
94,00
92,00
90,00
88,00 Nilai IKM
86,00
84,00
82,00
80,00
Mei Juni Juli Agustus Sept Okt
B. Indikator Lainnya
Selain melakukan survey terkait indikator kepuasan masyarakat,
kepada masyarakat selaku responden juga dilakukan pemetaan
tentang penilaian berbagai informasi pendukung dari para pengguna
layanan antrian online, serta pendapat tentang kelanjutan dari
penerapan layanan ini. Hasil yang didapat dari 100 (seratus) orang
responden yang disurvey diperoleh hasil sebagai berikut :
II PENDIDIKAN
SD --
SMP 6%
SMA 60%
D4/S1 30%
S2 4%
III PEKERJAAN
ASN 16%
Swasta 42%
Wiraswasta 14%
Lainnya 28%
IV ANTRIAN YG DIMANFAATKAN
Pendaftaran Berkas 60%
Infornasi dan Pengambilan 40%
VI STATUS BERKAS
An. Sendiri 44%
An. Saudara 16%
An. Orang Lain 40%
VIII SARAN
Layak Dipertahankan 38%
Dipertahankan dg perbaikan 54%
Tidak Bermanfaat 8%
A. Internal.
Manfaat yang didapatkan dari Aksi Perubahan adalah tercapainya
sebuah budaya kerja yang mendukung dalam pembangunan Zona
Integritas untuk memperoleh predikat Wilayah Bersih Melayani (WBM)
dan Wilayah Bersih dan Bebas dari Korupsi (WBBK). Inovasi yang
B. Eksternal
Dalam inovasi layanan ini, masyarakat dapat secara mudah
mengakses layanan. Alamat link untuk mengakses layanan ini telah
disebar kepada seluruh masyarakat melalui media sosial, papan
pengumuman dan informasi lisan kepada perangkat desa serta WAG
PPAT.
A.. Kesimpulan :
Setelah dilakukan implementasi aksi perubahan diambil beberapa
kesimpulan :
1. Dengan diterapkannya Antrian Online (Agustus s/d Oktober) Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat mengalaimi peningkatan mutu menjadi kategori
“sangat baik” jika dibandingkan sebelum diterapkannya Antrian Online
(bulan Mei sampai dengan Juli 2020) yang masih dalam kategori “Baik”,
2. Keaktifan masyarakat dalam mengurus sendiri layanan pertanahan
relatif cukup baik dimana pengguna Antrian online ini sebagian besar
adalah masyarakat yang bersangkutan langsung yaitu sebesar 44 %
jika dibanding jumlah masyarakat yang menguruskan atas nama
saudara sebesar 16 % dan atas nama orang lain 40%.
3. Aplikasi Antrian online memiliki tampilan yang sederhana dan mudah
dipergunakan (user friendly) sehingga cukup banyak masyarakat yang
telah memanfaatkannya lebih dari 1 (satu) kali yaitu 64 % dalam proses
layanan pertanahan.
4. Secara umum aplikasi antrian online ini menurut masyarakat pengguna
layanan layak untuk dipertahankan dengan berbagai perbaikan agar
lebih memberikan nilai manfaat yang lebih bagi masyarakat dan Kantor
Pertanahan.
B. Rekomendasi :
1. Layanan Antrian online untuk terus dikembangkan dan disempurnakan
serta dapat dipertimbangkan untuk diujicobakan atau diterapkan pada
Kantor Pertanahan lain
2. Perlu menambahkan jenis layanan lain yang diakomodir melalui aplikasi
LAMAN TAMU ini seperti misalnya untuk masyarakat yang akan
melakukan pengaduan masalah pertanahan.
3. Melampirkan semua blangko layanan pertanahan dalam aplikasi LAMAN
TAMU untuk dapat didownload lansung oleh masyarakat, sehingga
Buku:
Peraturan Perundang-Undangan:
https://www.youtube.com/watch?v=xZvB1mf5FkM
https://www.youtube.com/watch?v=s8q8HCJvufM&t=8
6s