Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NAUFAL AQIL BAHARI

KELAS : X MIPA 1
NO. ABSEN : 25
1. Jelaskan bagaimana sejarah gamelan Banyuwangi ?
Gamelan Banyuwangi, sekilas bentuk gamelan ini menyerupai gamelan Bali namun
memiliki bunyi yang lebih keras serta iramanya yang cepat. Meskipun bagian dari
kebudayaan Jawa, namun pada gamelan ini pengaruh Bali begitu terlihat. Gamelan ini biasa
digunakan untuk mengiringi tari gandrung yang juga kesenian tradisional dari Banyuwangi.
Dalam mengiringi tari ini biasanya terdapat instrumen tambahan yakni adanya dua biola yang
salah satunya dijadikan sebagai pantus atau yang dikenal dengan istilah pemimpin lagu.
Pemakaian instrumen biola ini memiliki cerita yang terjadi pada sekitar abad ke-19 ketika
seorang warga Eropa sedang menyaksikan pertunjukan gandrung yang diiringi suling.
Kemudian, orang tersebut mencoba memadukannya dengan biola yang dia bawa. Setelah
mencoba memainkan dengan biola, warga masyarakat sekitar terkesima dengan irama yang
dihasilkan dari instrumen ini. Sejak saat itulah biola digunakan dalam setiap pagelaran tari
gandrung. Selain biola, gamelan Banyuwangi terdiri dari kluncing (triangle), kendhang,
kethuk, kempul (gong). Semua alat musik ini memiliki fungsi masing-masing seperti
kendhang yang menjadi komando dalam musik, dan sekaligus memberi efek musical di
semua sisi. Namun, secara keseluruhan, gabungan instrumen alat musik pada gamelan
Banyuwangi menjadikan pertunjukan tari gandrung begitu hidup dengan iringan suara
gamelan tersebut.
Isilah titik-titik dibawah ini!

No Alat/instrumen Nama Fungsi


alat/instrumen alat/instrumen
1. Kendhang mengendalikan
tempo dan irama
setiap gending, baik
tempo pokok
maupun irama cepat
ataupun lambat dan
tangkap, diatur
dengan bunyi
kendang termasuk
didalamnya
mengawali dan
mengakhiri
gendingan.
2. Triangle Secara umum
fungsi triangle
adalah sebagai alat
musik bantu atau
instrumen dalam
musik dan lagu.
3. Bonang Bagian dari
separangkat
Gemelan yang
digunakan
sebagai media
pengiring Upacara
Adat, dan
Menyebarkan
Agama Islam.
4. Angklung sebagai alat musik
tradisional yang
menciptakan bunyi
dengan harmoni
yang indah baik
sebagai pengiring
lagu atau hanya
dimainkan secara
instrumental.
5. Biola Fungsi utamanya
memainkan melodi,
namun dapat juga
digunakan sebagai
pengiring/
harmonisasi.
Fungsi Biola dalam
Keroncong :
Sebagai Pengisi
IntroIntroduksi,
Sebagai pengisi
interlude, Sebagai
Pengisi
Ornamentasi dalam
Permainan
Improvisasi,
Sebagai Pengisi
Coda.
6. Gong Di Jawa alat musik
gong dimainkan
saat kematian
seseorang atau
anggota kerajaan
tidak
diperbolehkan,
namun pada daerah
lain bisa dimainkan
pada upacara
kematian.
Di Bali, sebagai alat
musik yang
berhubungan
dengan ritual
keagamaan.
Di Jawa Tengah,
sebagai alat musik
saat perayaan
agama Islam, gong
dimiliki oleh
masyarakat atau
lembaga tertentu.
Di Jawa Barat
digunakan untuk
acara keningratan
dan tidak dimiliki
oleh semua orang.
Di Kalimantan,
Sulawesi, dan NTT
gong dimainkan
untuk acara
pengobatan,
kematian, maupun
pernikahan namun
dimiliki oleh semua
orang.
7. Demung Fungsinya sama
seperti saron,
namun demung
bersuara lebih
rendah satu oktaf
dari pada saron dan
kedengaran lebih
keras. Pemukul
untuk demung juga
berukuran lebih
besar dari pada
pemukul saron.

No.(1)
8. Gambar di atas yang no.(2) Saron Saron berfungsi
sebagai pengisi
melodi utama dalam
memainkan
gamelan.
9. Gambar di atas yang no.(3) Peking Fungsinya adalah
sebagai pemberi
warna melodi dalam
permainan gamelan.

Anda mungkin juga menyukai