Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Musik Sebagai Pengiring Tari

Oleh :
Hairul Anwar
Muhammad As’adi
Raihan Arda Al Zaky
Rafi Siswanto Putra

1
Musik Sebagai Iringan Gerak Tari

Oleh:
Kelompok 7

Pengertian Musik

Musik merupakan perwujudan imitasi dari kehidupan alam, karena suara


burung hong menurut bangsa China, dapat di tirukan menjadi instrumen seruling
ataupun flute, suara angin dapat diumpamakan dengan string, dan sebagainya. Oleh
karena itu seni musik dapat dikatakan sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan
manusia. Setiap manusia yang mempunyai panca indra pasti senang mendengarkan
musik maupun gerakan tari secara audio visual. Sehingga ada yang mengatakan bahwa
dunia jika tak ada musik akan gersang, oleh sebab itu manusia tidak pernah
melewatkan satu hari tanpa mendengarkan musik. Menurut Campbell (1997), musik
dapat mengembalikan suasana hati seseorang dan musik juga terbukti berpengaruh
terhadap mengurangi perasaan depresi ataupun stres.
Seni musik yang berhubungan dengan bunyi maupun suara yang sudah tertentu
frekuensinya, ternyata dapat juga bersifat sebagai terapeutik dan digunakan untuk
menyembuhkan penyakit fisik maupun mental. Karena hal tersebut di atas dapat
menghasilkan rangsangan ritmis yang di tangkap oleh organ pendengaran dan diolah di
dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang mereorganisasi interpretasi
bunyi ke dalam ritme internal pendengar.

Contoh pola ritme sederhana yang menggunakan bentuk nada dengan nilai utuh
sampai nada bernilai seperdelapan dan triol, seperti di bawah.

2
Gambar No. 1
Penggunaan nilai nada utuh sampai dengan nada seperdelapan dan triol

Bentuk ritme yang sederhana akan mempengaruhi metabolisme tubuh manusia


jika prosesnya berlangsung dengan interaktif dan tempo tidak terlalu cepat. (Campbel,
1997), menyatakan bahwa metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh
mampu membangun sistem kekebalan yang bagus, dan dengan sistem kekebalaan yang
lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.

3
Elmen musik terkecil adalah bunyi yang sudah tertentu frekeunsi getarnya, di
mana disebut sebagai nada, dan jika nada-nada tersebut dijadikan satu dengan
menambahkan ritme atau nilai nada, maka akan terbentuk motif (nada-nada yang telah
mempunyai artian musikal), sedangkan kalau motif-motif tersebut di atas dijadikan
satu, terbentuklah apa yang dinamakan thema musik, jikalau diteruskan akan menjadi
sebuah kalimat musik. Di dalam musik yang telah mempunyai unsur-unsur di atas jika
digabungkan, maka akan membentuk kalimat musik jawab dan kalimat musik tanya.

Contoh bentuk nada, motif, dan thema musik sebagai kantus firmus sederhana.

Gambar No. 2.
Bentuk nada, motif, dalam kalimat musik

Iringan Musik
Iringan musik diatonis maupun pentatonis akan menghasilkan suatu stigma
yang sangat luar biasa, baik terhadap bunyi, ritme, maupun harmoni yang mana masih
menggunakan batasan ruang dan waktu. Dalam artian bahwa musik yang dimainkan
masih terpatri pada ketukan sebagai ritme atau waktu, dan garis birama diartikan bagai
ruangnya. Sehingga jenis musik apapun pasti akan selalu memperhatikan ritme yang

4
biasanya digunakan pada instrumen perkusi atau alat pukul, dan alat musik pentatonis
tersebut misalnya; gamelan, calung, dan sebaginya. Sebagai alat musik ritme yang
terdapat disekitar, misalnya; kentongan, botol minuman, drum minyak, tong plastic,
pralon dengan dilapisi karet pada atapnya, dan sebaginyat. Di samping hal tersebut di
atas musik diatonis juga dapat digunakan sebagai iringan misalnya; keyboard, electone,
bas electrik, gitar, dan sebagainya, di mana jika mereka dicampurkan maka akan
mengahasilkan irama maupun suara yang lebih kaya dan beraneka ragam.

Gambar No. 3.
Bentuk ritme perkusi dalam kalimat musik

5
Bentuk ritme tersebut di atas hanyalah salah satu contoh penggunaan musik sebagai
iringan gerak tari, baik dalam menggunakan tangga nada pentatonis diwakili dengan alat
gamelan maupun perkusi yang tersedia. Dalam tindakan selanjutnya bahwa bentuk-bentuk
ritme dapat disederhanakan maupun diperkaya dengan lebih banyak instrumen yang
digunakan.
Musik yang menyenangkan dan mudah dimainkan akan mempunyai dampak pada
para pemainnya maupun pendengarnya, dan hal tersebut dapat dicerna pada apa yang
dinamakan psikoakustik.

Contoh tari tradisional yang diiringi musik

Tari Bali Tari Jaipong

Alat Musik Tradisional Bali


1. Ceng – Ceng
Ceng-ceng dimainkan dengan cara dipukul pada bagian
tembaga yang bundar dibagian atas dan akan menghasilkan
suara “ceng-ceng-ceng” sesuai namanya. Untuk menghasilkan
suara yang keras anda cukup memegang kedua bagian yang
atas dengan menggunakan kedua tangan.

2. Genggong
Genggong merupakan salah satu instrumen musik getar yang
menghasilkan suara unik, suara yang dihasilkan seperti suara
suling namun lebih kecil dan lebih kuat jika terdengar di telinga
kita. Alat musik tradisional Bali Genggong Genggong biasanya
digunakan dalam pentas seni musik, alat musik genggong
umumnya dimainkan dalam musik pembuka dan juga suara
pengirim musik.

6
3. Gerantang
Gerantang terdiri atas beberapa potongan bambu yang
disusun berderet dan dimainkan dengan menggunakan 2 alat
pemukul khusus seperti Gambang (alat musik dari Jawa)
namun alat musik gerantang menggunakan bambu. Alat
musik tradisional yang berasal dari Bali ini cukup sering
digunakan dalam kegiatan gamelan atau angklung. Di daerah
Jawa barat alat seperti ini disebut calung, jelas pastinya ada
perbedaan antara alat musik tradisional Bali dan Jawa.

4. Rindik
Rindik juga merupakan contoh alat musik tradisional Bali
yang bisa kalian temui saat berkunjung ke pulau dewata.
Rindik terbuat dari bambu yang bernada selendro dan
dimainkan dengan cara dipukul. Rindik biasanya dimainkan
oleh grup (sekitar 3 – 5 orang) dimana 2 orang memainkan
rindik dan sisanya menggunakan alat musik lain.

Alat Musik Tradisional Sunda


1. Bangbaraan
Bangbaraan merupakan alat musik tradisional Sunda
peninggalan kerajaan Sukapura yang terbuat dari bambu
bernada menyerupai ‘karinding’ dan dahulu sering dipakai
anak-anak menggembala kerbau, terutama ketika ritual
misalin dilakukan. Misalin adalah tradisi bersuci dan
mengantarkan makanan (pontrang) yang dilakukan warga
setiap kali menjelang Ramadan.

2. Cacaian
Cacaian adalah alat musik tradisional Sunda yang cukup unik.
Selain karena ukurannya yang sangatlah kecil, alat musik
tradisional ini menghasilkan suara yang ramai tapi tidak
berisik ditelinga, suaranya terdengar seperti gemericik air
yang mengalir. Untuk memainkan alat musik ini sangatlah
mudah, cukup dengan membolak-balik tubuh dari alat musik
ini nantinya ia akan menghasilkan suara. Cacaian memiliki
wujud berupa potongan batang bambu yang panjang dan
dibuang ruasnya lalu berisi biji-bijian pada bagian dalamnya.

3. Calung
Calung adalah alat musik purwarupa dan termasuk kedalam
jenis alat musik idiofon yang terbuat dari bambu, Calung
cukup dikenal juga oleh masyarakat Banyumas (salah satu
Kabupaten di Jawa Tengah). Hingga saat, Calung yang kita
ketahui memiliki 2 bentuk yang dikenal masyarakat umum
yakni Calung Rantay dan Calung Jinjing.

7
4. Degung
Degung adalah alat musik yang dikenal berasal dari Sunda,
menurut fungsinya Degung dibagi menjadi 2 macam arti yaitu
sebagai perangkat gamelan Jawa dan juga sebagai bagian dari
laras Salendro yang biasanya dimanfaatkan untuk mengiringi
acara tradisional semacam wayang, tari, kliningan, jaipongan
dan lain-lain. Dulunya, Degung hanya bisa ditabuh secara
gendingan atau secara instrumental dan sempat ada larangan
untuk menggunakan nyanyian dalam permainan degung ini di
Cianjur pada tahun 1912-1920

5. Goong Tiup / Gong Tiup


Suara yang dihasilkan terbilang sangatlah unik, seperti
pesawat yang sedang terbang dekat dengan kita dicampur
dengan suara layangan “koang” yang pitanya ditiup angin
tapi suaranya terdengar sangat tegas dan tidak sumbang di
telinga kita. Fungsi dari alat musik ini bisa menjadi gong
besar dan juga menjadi gong kecil sebagai mana yang saya
kutip dari fungsi Goong tiup ini.

6. Kecapi Suling
Alat musik Kacapi ini sangat melekat dengan budaya Sunda
dan sangatlah berpengaruh pada kesenian Tembang Sunda
atau Cianjuran karena perannya yang digunakan sebagai alat
musik utama saat pertunjukan berlangsung. Kata “Kacapi”
yang dimaksudkan merujuk pada tanaman Sentul yang
diyakini kayunya sebagai bahan pembuatan alat musik ini.

7. Karinding
Selain Suling dan Goong Tiup, ada lagi alat musik
tradisional suku Sunda yang dimainkan dengan cara ditiup.
Nama alat musik tradisional sunda yang satu ini memanglah
tidak asing karena ada berbagai tempat orang untuk mencari
alat musik Karinding. Tempat-tempat seperti Tasik, Garut,
Cianjur membuat alat musik ini dari pelepah kawung (enau)
dan tentunya jika anda mencari harga karinding alat musik
tradisional sunda yang cocok harusnya anda datang langsung
ke daerah ini sekaligus melakukan refreshing.

8. Kohkol
Kohkol adalah sebutan oleh suku Sunda untuk Kentungan,
apakah memang betul sebuah kentungan bisa dimainkan
menjadi alat musik? memang aneh terdengar,namun seperti
yang kita tahu pada umat muslim jika anda ingin bangun
sahur pada bulan ramadhan, biasanya akan ada orang
berkeliling memainkan kentongan bersama-sama.

8
9. Suling
Suling merupakan alat musik tiup yang kegunaannya mungkin
kita sudah ketahui bersama, selain bisa digunakan untuk
menghibur diri sendiri, Suling-pun juga bisa dimanfaatkan
sebagai pengiring lagu, orkestra, aransemen lagu, dan tentunya
juga sebagai media belajar lagu tradisional daerah. alat musik
tradisional Sunda Suling itu sendiri juga tak hanya terkenal di
Indonesia saja, baru-baru ini (2017) jika anda mencari tentang
“Gamelan Susheela Raman” pasti anda akan menemukan fakta
dimana ada alat musik seperti Suling yang ditampilkan dalam
sebuah pentas musik, atau anda bisa mencari video “tomorrow
never knows” di internet.

10. Toleat
Selain alat musik tradisional gamelan sunda, ada alat musik
tradisional lain yang tak kalah menarik yaitu Toleat. Toleat
merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara
ditiup, Toleat diyakini berasal dari tradisi masyarakat
Pamanukan, Kab. Subang.

Anda mungkin juga menyukai