Proses Menstruasi
Proses Menstruasi
1 pengertian menstruasi
file:///C:/Users/VivoBook%20S14/Downloads/371-377_Menstruationinhistory.pdf hal
372
Waktu pematangan sel telur, dihasilkan hormon dari indung telur yang
mengakibatkan siklus menstruasi yang terjadi diendometrium. Siklus menstruasi
ini dimulai saat usia 10-15 tahun https://books.google.co.id/books?
id=jZqQh9UHAnMC&pg=PA38&dq=proses+menstruasi&hl=id&sa=X&ved=0a
hUKEwjo6ZfFuqXoAhUJWX0KHXWTDqAQ6AEIZzAI#v=onepage&q=proses
%20menstruasi&f=false Hal 38
kemudian rata-rata siklus menstruasi yang terjadi pada wanita sekitar 28 hari.
https://books.google.co.id/books?
id=N78JAQDz9g8C&pg=PA162&dq=proses+menstruasi&hl=id&sa=X&ved=0a
hUKEwjo6ZfFuqXoAhUJWX0KHXWTDqAQ6AEIQTAD#v=onepage&q=prose
s%20menstruasi&f=false dan akan berakhir pada usia kurang lebih 45-55 tahun
yang biasa disebut ( menopouse ). Hal 163
https://books.google.co.id/books?
id=jZqQh9UHAnMC&pg=PA38&dq=proses+menstruasi&hl=id&sa=X&ved=0a
hUKEwjo6ZfFuqXoAhUJWX0KHXWTDqAQ6AEIZzAI#v=onepage&q=proses
%20menstruasi&f=false hal 39
merupakan perhitungan waktu dari hari pertama haid sampai pada waktu ovulasi.
Lamanya Proses ovulasi akan berbeda pada setiap wanita.
merupakan perhitungan waktu pada saat hari ovulasi sampai ke hari berikutnya
menstruasi, waktu yang digunakan sesudah ovulasi tetap dan sama yaitu rata-rata
14 hari.
https://books.google.co.id/books?
id=jZqQh9UHAnMC&pg=PA38&dq=proses+menstruasi&hl=id&sa=X&ved=0a
hUKEwjo6ZfFuqXoAhUJWX0KHXWTDqAQ6AEIZzAI#v=onepage&q=proses
%20menstruasi&f=false hal 39
Dikaji dari segi medis proses menstruasi pada seorang wanita biasa terjadi
selama kurang lebih satu minggu, yang dipengaruhi oleh aktivitas dari hormonal
tubuh dan memunculkan beberapa keluhan seperti keputihan, nyeri atau panas,
emosi yang tidak stabil, kurang bersemangat, lemas, serta penambahan atau
penurunan nafsu makan.
1. fase proliferasi
Disebut juga fase folikuler, dimana fase ini menunjukkan masa saat
ovarium melakukan aktivitas untuk membentuk dan mematangkan folikelnya
kemudian uterus menumbuhkan lapisan pada endometrium dan mulai pulih saat
dibentuk pada fase regenerasi.
2. fase luteal
Disebut sebagai fase sekresi atau fase prahaid, dimana saat ovulasi terjadi
dan hasilkan hormon progesteron yang digunakan untuk menunjang lapisan
endometrium. Pada fase luteal ini memiliki beberapa ciri khas tertentu seperti
terbentuknya corpus luteum diovarium serta perubahan fungsi dan bentuk kelenjar
yang berada dilapisan endometrium karena pengaruh dari meningkatnya hormon
LH yang keluar bersama hormon progesteron. Saat fase luteal yang dipengaruhi
oleh hormon progesteron akan meningkatkan kadar konsentrasi getah serviks
menjadi lebih kental.
Meningkatkannya produksi hormon progesteron dimulai pada fase
folikuler akhir dan akan terus berlangsung sampai fase luteal akhir. Yang
dikarenakan oleh aktivitas dan peningkatan hormon estrogen saat melakukan
sintesis reseptornya. Disaat bersamaan pengeluaran dan peningkatan hormon yang
dipengaruhi oleh hormon progesteron dan estrogen pada fase luteal akhir
mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah pada lapisan
endometrium yang menyebabkan terjadinya proses iskhemia pada lapisan tersebut
akibatnya, dapat menghentikan proses metabolisme pada sel dan jaringan.
Kemudian terjadilah deskuamasi atau regresi yang disertai pendarahan haid.
3. fase menstruasi
Disebut juga sebagai fase deskuamasi atau fase haid, yang dimana suatu
fase menunjukkan waktu proses deskuamasi terjadi pada lapisan endometrium
uteri secara bersaman mengeluarkan darah dari uterus kemudian dilanjutkan
melalui vagina. Diakhir fase luteal sebelum terjadinya pendarahan haid
peningkatan pada hormon estrogen dapat mengakibatkan berubahnya dinding
uterus dan vagina, yang mengakibatkan meningkatnya produksi dan penurunan
konsentrasi getah pada serviks uteri dan vagina kemudian terjadi peningkatan
konsentrasi glikogen pada serviks uteri dan vagina serta memicu terjadinya
keputihan.
4. fase regenerasi
Disebut sebagai fase pascahaid, dimana fase ini merupakan awal dari
proses pembentukan dan pemulihan pada lapisan endometrium uteri setelah terjadi
proses deskuamasi sebelumnya. Secara bersamaan proses deskuamasi atau regresi
melepaskan hormon prostaglandin, yang menyebabkan kontraksi pada lapisan
miometrium uteri yang menyebabkan banyak pembuluh darah terkandung di
dalamnya yang mengakibatkan dibatasinya proses pendarahan haid yang sedang
terjadi.
https://books.google.co.id/books?
id=3p3DnJPbVjwC&pg=PA113&dq=proses+menstruasi&hl=id&sa=X&ved=0ah
UKEwjo6ZfFuqXoAhUJWX0KHXWTDqAQ6AEISTAE#v=onepage&q=proses
%20menstruasi&f=false hal 104 - 113