DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2019
KATA PENGANTAR
Tak lupa pula marilah kita senantiasa menghanturkan shalawat serta salam
kepada baginda Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam, dia adalah
manusia terbaik sepanjang masa, yang rasa cintanya kepada kita melebihi rasa
cinta orang tua kita sendiri, air matanya untuk kita mendahului air mata siapapun,
yang membela dan memperjuangkan keadilan, dan menjadi panutan bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Belimbing Wuluh......................................................................................4
1. Definisi Belimbing Wuluh..................................................................4
2. Ciri-ciri Belimbing Wuluh..................................................................4
3. Kandungan Senyawa Kimia................................................................5
4. Manfaat Belimbing Wuluh..................................................................5
B. Baterai........................................................................................................6
1. Definisi Baterai....................................................................................6
2. Komponen dan Prinsip Kerja Baterai..................................................7
a. Anoda ...........................................................................................8
b. Katoda ...........................................................................................8
c. Elektrolit........................................................................................8
3. Jenis-jenis Baterai................................................................................9
a. Baterai Nikel-Kadmium................................................................9
b. Sel Aki...........................................................................................10
c. Baterai Kering ABC......................................................................10
d. Baterai Ion Lithium.......................................................................11
C. Potensi Listrik Belimbing Wuluh..............................................................12
A. Jenis Penelitian..........................................................................................14
B. Sumber Data..............................................................................................14
1. Sumber Eksperimen.............................................................................14
2. Sumber Pustaka...................................................................................14
iii
C. Variabel dan Sampel..................................................................................14
1. Variabel...............................................................................................14
a. Variable Bebas...............................................................................14
b. Variable Terikat ............................................................................14
c. Variable Kontrol............................................................................14
2. Sampel ................................................................................................15
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data....................................................15
E. Teknik Analisis Data.................................................................................15
1. Pengumpulan Data...............................................................................15
2. Reduksi Data.......................................................................................16
3. Penyajian Data.....................................................................................16
4. Penyimpulan Data...............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu baterai yang paling mudah untuk kita jumpai adalah baterai
Zinc-Karbon (seng-karbon). Baterai ini sering disebut sebagai baterai kering,
disebut demikian karena sel volta jenis ini menggunakan elektrolit dalam
bentuk padat atau pasta. Baterai ini terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi
sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya.
Sedangkan Terminal Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk
Batang (Rod).
Baterai kering terdiri dari anode berupa silinder yang dilapisi dengan Zn,
katode yang berbentuk batang grafit (Karbon), merupakan elektrode inert.
Sifat elektrolit baterai muncul akibat adanya campuran dari mangan dioksida
( MnO2), Zink klorida ( ZnCl2), amonium klorida ( NH4Cl ), air dan serbuk
karbon. Baterai kering ini banyak digunakan pada radio, senter, mainan dan
sejenisnya. Potensial sel dari baterai sekitar 1,5 V dan menurun sejalan
dengan N lama pemakaian sehingga harga di pasaran sangat murah.
1
Karena usia pemakaian baterai kering tidak lama maka saya berusaha
untuk mencari solusi agar masalah tersebut dapat diatasi melalui penggunaan
buah belimbing sebagai sumnber energi listrik pada baterai seng-karbon ini.
Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau
belimbing buluh dengan nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman
yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan
sebagai bumbu sayuran atau campuran jamu. Adapun kandungan kimia yang
dimiliki oleh belimbing wuluh diantaranya mengandung flavonoid, steroid,
glikosida, protein, lemak, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Tak hanya itu
batang belimbing wuluh mengandung senyawa tanin, saponin, glukosida,
kalsium oksalat, sulfur, dan asam format.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah belimbing sayur mampu mengahantarkan energi listrik?
2. Bagaimana memperoleh energy listrik dari belimbing sayur?
3. Dapatkah belimbing sayur menggantikan peran batang grafit pada
baterai?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk meneliti apakah belimbing sayur mampu menghasilkan energy
listrik.
2. Mengetahui manfaat belimbing sayur pada bidang kelistrikan
2
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis, untuk menambah pengalaman dalam membuat karya
tulis dan juga untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa
Indonesia.
2. Bagi masyarakat, sebagai energi alternatif pengganti energi tak
terbarukan.
3
BAB II
TINJAUAUN PUSTAKA
A. BELIMBING WULUH
1. Definisi Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh merupakan salah satu spesies dalam
keluarga belimbing (Averrhoa). Diperkirakan tanaman ini berasal
dari daerah Amerika tropik. Tanaman ini tumbuh baik di negara
asalnya sedangkan di Indonesia banyak dipelihara di pekarangan
dan kadang-kadang tumbuh secara liar di ladang atau tepi hutan.
Klasifikasi belimbing wuluh (Avverhoa bilimbi L) sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Roidae
Ordo : Geraiales
Famili : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi L.
2. Ciri-ciri Belimbing Wuluh
Tanaman berbentuk pohon dengan tinggi 5-10 m. Batang
tegak, bercabang, permukaan kasar, banyak tonjolan, warna hijau
kotor. Bunga majemuk, bentuk malai, tumbuh ditonjolan batang
atau cabang, panjang kelopak 6 mm, warna merah. Daun berbentuk
lanset dan berwarna ungu. Biji berbentuk lanset atau segitiga,
warna hijau saat muda dan berubah kuning kehijauan setelah tua.
Akar tunggang, warna coklat kehitaman.
4
Gambar 2.1 Belimbing Wuluh
Tanaman ini memiliki pohon yang kecil, berbunga
sepanjang tahun, bunga serta buahnya menempel pada batang.
Daunnya majemuk, anak daunnya berjumlah antara 10 sampai
dengan 20 pasang. Bunga belimbing wuluh hampir sama dengan
bunga mentimun, berbentuk silinder dengan panjang 5 sampai
dengan 7.5 cm. Bunga belimbing wuluh muncul pada batangnya.
Daging buah belimbing wuluh mempunyai biji dan panjangnya
sekitar 8 cm3.
3. Kandungan Senyawa Kimia
Buah belimbing wuluh (Avverhoa bilimbi L) mengandung
senyawa kimia yaitu asam format, asam sitrat, asam askorbat
(Vitamin C), saponin, tanin, glukosid, flavonoid, dan beberapa
mineral terutama kalsium dan kalium dalam bentuk kalium sitrat
dan kalium oksalat. Rasa asam belimbing wuluh terutama
ditentukan oleh asam sitrat.
Asam sitrat adalah zat padat kristalin yang sangat larut
dalam air, tidak berhidrat pada suhu 550 dan melebur pada suhu
1600. Ia merupakan asam tribasa, dan karenanya menghasilkan tiga
deret garam. Sitrat normal dari logam-logam alkali mudah larut
dalam air, sitrat logam lainnya larut sangat sedikit.
4. Manfaat Belimbing Wuluh
Sifat kimiawinya rasa asam dan bersifat sejuk. Berkhasiat
menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu,
anti radang, peluruh kencing, astrigen, mengobati hipertensi, batuk
rejan, sariawan, pegal linu, gondongan, rematik, jerawat, dan panu.
5
Manfaat buah belimbing wuluh digunakan untuk pembuatan
acar, kari, dan diawetkan dalam bentuk sirup. Buah belimbing
wuluh ini juga digunakan untuk membersihkan logam dan
menghilangkan karat, dan untuk ramuan berbagai macam obat
tradisional (misalnya obat gangguan kulit dan demam).
B. BATERAI
1. Definisi Baterai
Baterai merupakan satu alat yang digunakan untuk
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Perubahan ini
dilakukan dengan memanfaatkan prinsip transfer elektron dari satu
material ke material lainnya melalui sirkuit elektrik. Baterai saat ini
banyak digunakan sebagai sumber suplai tenaga listrik bagi
perangkat-perangkat elektronik, sehingga kita bisa menggunakan
perangkat elektronik tanpa harus menghubungkannya secara
langsung dengan sumber listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh
baterai berasal dari konversi energi kimia karena di dalamnya
terjadi reaksi reduksi - oksidasi (redoks).
Baterai berbeda dengan kapasitor, namun sama-sama
berfungsi sebagai penyimpan energi. Kapasitor menyimpan energi
lebih banyak dibandingkan dengan baterai yang biasa kita
gunakan.
6
Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik
karena terjadi reaksi redoks dalam sel nya. Maka dari itu
komponen penyusun baterai itu sendiri tersusun atas elektroda
positif (katoda), elektroda negatif (anoda) dan larutan elektrolit.
Katoda merupakan bagian dimana terjadi proses oksidasi
sedangkan anoda merupakan bagian dimana terjadinya proses
reduksi. Sedangkan larutan elektrolit merupakan satu medium
transfer elektron antara katoda dan anoda. Sehingga dengan adanya
tiga komponen utama tersebut, reaksi redoks dapat berlangsung
dan bisa mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
2. Komponen dan Prinsip Kerja Baterai
Sedikit mengulang mengenai definisi baterai, baterai
merupakan satu alat yang digunakan untuk mengkonversi energi
kimia menjadi energi listrik. Konversi energi ini dilakukan dengan
memanfaatkan prinsip transfer elektro dari satu material ke
material lainnya melalui sirkuit elekttrik. Hasil yang didapat dari
proses transfer elektron tersebut adalah oksidasi dari agen
pereduksi yang tidak lain adalah anoda dan reduksi dari agen
pengoksidasi atau katoda. Dimana dalam hal ini, pengertian
reduksi itu sendiri merupakan keadaan dimana material
mendapatkan tambahan elektron dan sebaliknya oksidasi
merupakan keadaan dimana material kehilangan elektron. Sehingga
proses yang mendasari kinerja baterai ini adalah proses redoks atau
yang biasa kita kenal dengan reaksi reduksi –oksidasi.
Proses yang berlangsung dalam sebuah baterai
menggunakan prinsip reaksi redoks. Sehingga, komponen –
komponen yang menyusun sebuah sel baterai terdiri aras sebuah
anoda, sebuah katoda, larutan elektrolit, dan separator atau pemisah
antara katoda dan anoda. Di bawah ini adalah penjelasan yang
lebih mendalam mengenai komponen – komponen tersebut.
7
a. Anoda
Merupakan elektroda negatif yang berperan sebagai elektroda
pereduksi. Anoda ini memberikan elektron yang dimilikinya
sehingga mengalami oksidasi selama proses berlangsung. Anoda
ini terbuat dari material yang memiliki elektron valensi yang sangat
sedikit. Sebagai contoh logam yang berperan sebagai anoda atau
elektroda negatif adalah seng (Zn).
b. Katoda
Merupakan elektroda positif yang lebih dikenal sebagai
elektroda pengoksidasi. Elektroda ini dibuat sedemikian rupa untuk
bisa menangkap elektron sehingga elektroda ini akan tereduksi
selama proses berlangsung. Katoda pada umumnya terbuat dari
material dengan elektron valensi yang hampir penuh.
c. Elektrolit
Elektrolit ini biasanya berupa larutan asam, basa atau garam
karena larutan tersebut sangat bersifat konduktor ionik.Namun,
elektrolit tidak harus selalu berupa larutan. Elektrolit bisa berupa
bubuk kering atau pasta. Elektrolit ini berperan sebagai media
transfer antara katoda dan anoda.Saat elektron melewati sirkuit
eksternal, material elektroda dibagian dalam sel berubah menjadi
ion – ion. Untuk bisa mempertahankan aliran proses, maka ion–ion
tersebut harus melewati elektrolit yang berupa asam, basa atau
garam tadi.
Proses kerja yang terjadi dalam baterai ini menggunakan
prinsip reaksi reduksi oksidasi. Elektroda Zn mengandung atom
negatif dengan jumlah yang sangat banyak sedangkan di sisi lain
elektroda Cu mengandung atom positif yang melimpah. Kemudian,
saat kedua elektroda ini dimasukkan ke dalam larutan elektrolit,
reaksi kimia kemudian berjalan. Reaksi kimia berjalan sesuai
dengan sifat keelektronegatifan. Dimana elektroda dengan nilai
8
yang lebih negatif akan memberikan elektronnya kepada elektroda
yang lebih positif.
Dari reaksi tersebut, baterai akan mampu mengubah energi
kimia dari komponen yang terkandung di dalamnya menjadi energi
listrik. Proses konversi ini akan terus menerus terjadi, hingga pada
satu titik salah satu elektrodanya tidak mampu menyuplai elektron
lagi. Sehingga baterai akan menjadi tidak berfungsi atau mati.
9
Gambar Ni-Cd
b. Sel Aki
Sel aki ini sangat banyak digunakan saat ini terutama dalam
industri transportasi. Dimana dengan keberadaan sel aki ini,
kendaraan seperti mobil dan motor yang kita gunakan bisa
bergerak. Sel ini disusun oleh elektroda negatif berupa timbal,
elektroda positif berupa timbal oksida dengan larutan elektrolit
berupa asam sulfat.
10
padatan KOH sebagai pengganti NH4Cl jika dibandingkan dengan
baterai pada umumnya. Sehingga tidak ditemukan masalah korosi
pada sel yang membuat sel ini menjadi tahan lama.
Gambar Alkaline
11
Gambar Baterai Ion Lithium
12
tembaga kedalam gelas plastik berisi sari belimbing wuluh dan kemudian
ukur tegangan arus listrik yang terjadi.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji kebenaran teori
tentang zat-zat yang terkandung dalam buah belimbing wuluh yang dapat
menghasilkan energi listrik alternatif pengganti energy tak terbarukan.
B. SUMBER DATA
Data yang saya gunakan dalam penelitian ini berasal dari video di internet
melalui media sosial youtube untuk mengetahui lebih jauh mengenai potensi
buah belimbing wuluh untuk menghantarkan energy listrik. Namun, secara
keseluruhan data yang terdapat pada karya tulis ini terbagi menjadi dua yaitu:
1. Sumber Eksperimen
Penelitian sifat elektrolisis belimbing wuluh dengan cara mengganti
batu bara pada baterai ABC.
2. Sumber Pustaka
Buku-buku, jurnal, dan semua refrensi yang relevan yang diambil dari
internet.
14
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Maka, sampel yang saya gunakan pada penelitian
ini yaitu sifat elektrolisis dari buah belimbing wuluh.
15
data-data lainnya baik itu data verbal maupun nonverbal dari peneliti ini,
peneliti juga akan melakukan pencatatan terkait mahasiswi yang
menggunakan make up. Catatan refleksi merupakan catatan yang membuat
kesan, komentar, dan tafsiran dari peneliti tentang berbagai temuan yang
dijumpai pada saat melakukan penelitian dan merupakan bahan rencana.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan/ penyederhanaan data-data
yang diperoleh baik itu dari hasil wawancara, observasi, maupun
dokumentasi yang didasarkan atas fokus permasalahan. Setelah melalui
proses pemilihan data, maka akan ada data yang penting dan data yang
tidak digunakan. Maka, kemudian data diolah dan disajikan dengan bahasa
maupun tulisan yang lebih ilmiah dan lebih bermakna.
3. Penyajian Data
Penyajian data adalah proses penampilan data dari semua hasil
penelitian dalam bentuk paparan naratif representatif tabular termasuk
dalam format matriks, grafis dan sebagainya, yang nantinya dapat
mempermudah peneliti dalam melihat gambaran hasil penelitian karena
dari banyaknya data dan informasi tersebut peneliti kesulitan dalam
pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian ini. Data-data yang diperoleh
perlu disajikan dalam format yang lebih sederhana sehingga peneliti
mudah dalam menganalisisnya dan membuat tindakan berdasarkan
pemahaman yang diperoleh dari penyajian data-data tersebut.
4. Penyimpulan Data
Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan laporan
penelitian. Penarikan kesimpulan adalah usaha guna mencari atau
memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat.
Kesimpulan yang telah ditarik maka kemudian diverifikasi dengan cara
melihat dan mempertanyakan kembali dan melihat catatan lapangan agar
memperoleh pemahaman yang tepat. Selain itu, juga dapat dengan
mendiskusikannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Lathifah Qurrotu,. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi l.) dengan Variasi Pelarut di
http://etheses.uin-malang.ac.id/4600/1/03530015.pdf [diakses 1
Desember 2019]
Lukas Tarsono Ali, Tanaman Obat dan Jus Untuk Mengatasi Penyakit Jantung,
Hipertensi, Kolesterol, dan Stroke di http://repository.uin-
suska.ac.id/4665/3/BAB%20II.pdf [diakses 1 Desember 2019]
Raden Enen Rosi Manggung, Pengujian Toksisitas Akut Lethal Dose 50 (Ld50)
Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averhoa Bilimbi L.) pada
Mencit (Mus musculus albinus) di
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/3430/1/b08rer_abs
tract.pd [diakses 2 Desember 2019]
17