Anda di halaman 1dari 24

LIMBAH KULIT PISANG

SEBAGAI SUMBER ARUS LISTRIK DC


LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh :
1. Atsil Hamid P.M NIS 192010049
2. Selfina Laura E.W NIS 202110332
3. Yolanda Az-Zahra NIS 202110385

SMA NEGERI 1 CIKAMPEK


TAHUN AJARAN 2020/2021
Jl. Ir. Haji Juanda No 21, Kec. Kotabaru, Kab.Karawang, Jawa Barat
41374
LIMBAH KULIT PISANG

SEBAGAI SUMBER ARUS LISTRIK DC

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing

Yakub Priyono, S.Pd.

Mengetahui,

Drs. H. Agus Setiawan, M.Pd.


NIP. 19680917 199203 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami kelompok 2 dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Arus Listrik DC”. Tujuan
dari penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memenuhi tugas ekskul KIR
dan menambah wawasan mengenai limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik DC.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
baik dalam segi penyusunan, tata bahasa, dan yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

Kotabaru, 28 April 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii


KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORETIS .............................................................................. 3
2.1 Dasar Teori .......................................................................................................... 3
2.1.1 Kulit Pisang................................................................................................... 3
2.1.2 Kandungan Kulit Pisang ............................................................................... 3
2.1.3 Sel Listrik ...................................................................................................... 4
2.1.4 Arus Listrik ................................................................................................... 5
2.1.5 Penyebab Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik .......................... 6
2.1.6 Potensi Baterai Pisang .................................................................................. 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 9
3.1 Persiapan Penelitian............................................................................................. 9
3.1.1 Lokasi Penelitian........................................................................................... 9
3.1.2 Waktu Penelitian ........................................................................................... 9
3.1.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 9
3.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian ....................................................................... 9
3.1.5 Alat dan Bahan............................................................................................ 10
3.1.6 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 10
3.2 Metode Penelitian .............................................................................................. 11
3.3 Teknik Penelitian ............................................................................................... 11

iv
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 11
3.3.2 Teknik Analisis ........................................................................................... 12
BAB IV PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 14
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 14
4.2 Analisis Data ..................................................................................................... 14
BAB V SIMPULAN .................................................................................................. 15
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 15
5.2 Saran .................................................................................................................. 15
LAMPIRAN ............................................................................................................... 16
DAFTAR ISTILAH .................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat pada umumnya tidak berfikir untuk mendaur ulang (recycle)


kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi. Melainkan mereka hanya
membuang limbahnya begitu saja tanpa berfikir untuk memanfaatkannya. Ibarat
sebuah pepatah “Habis manis sepah dibuang”, mereka mengkonsumsi buah pisang
kemudian membuang limbah kulit pisang tersebut di sembarang tempat.
Kebanyakan masyarakat tidak memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut,
padahal tanpa disadari sebenarnya kulit pisang berpotensi sebagai sumber arus
listrik.
Penggunaan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat,
sementara itu energi listrik yang berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara
sangat terbatas, dikarenakan bahan-bahan tersebut tidak dapat diperbaharui.
Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat menjadi alternatif untuk membantu
mengurangi masalah yang berhubungan dengan energi listrik. Oleh karena itu,
dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini kami mengangkat judul “Limbah Kulit Pisang
Sebagai Sumber Arus Listrik DC”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah, antara


lain :
1. Apakah limbah kulit pisang berpotensi menggantikan peranan
baterai yang biasa digunakan masyarakat?
2. Apakah penambahan garam dapat mempengaruhi proses
pengujian?

1.3 Pembatasan Masalah

Jenis pisang sangatlah banyak, namun dalam Karya Tulis Ilmiah kali ini
kami hanya akan berfokus pada pisang ambon khususnya kulit pisang tersebut.

1
Dalam kulit pisang, terkandung senyawa seperti magnesium, fosfor, klorida,
kalsium, zat besi, dan karbohidrat. Dengan adanya karbohidrat, maka di dalamnya
terdapat glukosa yang apabila dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang
kedap udara selama beberapa hari akan terjadi fermentasi (dari glukosa diperoleh
etanol). Oleh karena itu, kami berusaha untuk menggambarkan bagaimana cara
pengolahan limbah kulit pisang sehingga dapat menghasilkan arus listrik DC.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat diperoleh tujuan penelitian,


antara lain :
1. Mengetahui kandungan yang terdapat di dalam kulit pisang yang
bersifat elektrolit.
2. Membuktikan adanya pengaruh penerapan limbah kulit pisang
sebagai alternatif sumber arus listrik.
3. Menganalisis besaran tegangan yang dihasilkan oleh limbah kulit
pisang dalam jumlah kandungan garam tertentu.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, antara lain :


1. Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat tentang dampak
positif dari penggunaan limbah kulit pisang secara bijak.
2. Menganjurkan saran kepada pembaca akan menumbuhkan sikap
recycle terhadap barang bekas ataupun limbah yang berpotensi
secara bijak.
3. Membuka wawasan baru mengenai hal yang kita pelajari.

2
BAB II
LANDASAN TEORETIS

2.1 Dasar Teori

Penggunaan teori - teori sangatlah penting untuk membuktikan kebenaran


dari suatu penelitian. Oleh karena itu, kami telah mengumpulkan teori - teori yang
akan mendukung penelitian ini. Berikut ini adalah teori - teori yang digunakan :

2.1.1 Kulit Pisang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada
di luar sekali. Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat
dimakan. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Buah ini tersusun
dalam tandan dengan kelompok - kelompok tersusun menjari yang disebut sisir.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar
dari tanaman jenis Musa yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam
tandan dengan kelompok menjari yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki
kulit pisang memiliki gizi yang cukup tinggi dan mudah teroksidasi dengan
ditandai perubahan warna pada kulit pisang (Puji Hartono, 2008).

2.1.2 Kandungan Kulit Pisang

Secara umum, kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air,


vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein,
beragam vitamin B kompleks di antaranya vitamin B6, minyak nabati, serat,
serotonin, dan yang lainnya. Semua komponen senyawa ini memiliki beragam
khasiat yang baik bagi tubuh. Tak hanya itu, kulit pisang juga ternyata bisa
menjadi sumber energi alternatif (Arif Perdana, 2021).
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Nilai energi pisang sekitar 136
kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalium, dan

3
besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang
khususnya besi hampir seluruhnya dapat diserap tubuh. Secara sederhana, kulit
buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol,
termasuk anggur. Karena selain mengandung gula, juga memiliki aroma yang
menarik.
Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang
memiliki kandungan - kandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk
mengetahui lebih jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel
berikut (Nurcholis, 2013) :

Kandungan dalam kulit pisang Jumlah


Air (%) 68,90
Karbohidrat (%) 18,50
Lemak (%) 2,11
Protein (%) 0,32
Kalium (mg/100gr) 71,5
Fosfor (mg/100 gr) 11,7
Besi (mg/100 gr) 1,6
Vitamin :
B (mg/100gr) 0,12
C (mg/100gr) 17,5

2.1.3 Sel Listrik

Menurut Cool Science Project (2018), baterai merupakan sistem


elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda dipisah satu
sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing - masing
elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang berbeda.
Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force.
Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik
yang disuplai baterai ketika digunakan. Zat - zat pereaksi dalam sel sekunder
secara lengkap dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan

4
memberikan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer
hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu dari baterai
primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara mengganti elektroda dan
elektrolitnya.
Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus
yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik
dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati
elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari
sirkuit oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana
terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan
sebaliknya.
Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia, seperti PbO2,
MnO2 , NiO2, CuCl, dan AgCl. Mereka adalah agen depolarisasi, dicirikan
dengan mudahnya menerima elektron sehingga tingkat oksidasinya turun.
Selain itu, material anodik biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg, dan Zn.
Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit,
reaksi ini disebut oksidasi.

2.1.4 Arus Listrik

Menurut Cool Science Project (2018), arus listrik adalah aliran muatan
listrik. Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda
potensial antara dua titik dalam rangkaian, yaitu dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Syarat adanya arus listrik mengalir di antaranya harus
ada beda pontensial, sumber tegangan, dan penghantar yang menghubungkan
beda potensial.
Berdasarkan arah aliran listriknya arus listrik dibagi menjadi 2, antara
lain :
1. Arus Listrik DC (Direct Current)
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang
mengalir satu arah atau pada arah yang sama, biasa disebut

5
dengan arus searah. Contohnya seperti baterai, aki, sel surya,
dan pencatu daya (power supply).
2. Arus Listrik AC (Alternating Current)
Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik
yang mengalir dengan arah arus yang selalu berbeda - beda atau
berubah - ubah, biasa disebut dengan arus bolak - balik.
Contohnya seperti listrik PLN, listrik yang dibangkitan oleh
generator listrik, gelombang audio, dan gelombang radio.

2.1.5 Penyebab Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik

Kulit pisang mengandung karbohidrat dan kaya akan mineral seperti


kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalsium, dan besi. Karbohidrat
mengandung glukosa, apabila glukosa dicampur dengan air dan didiamkan
dalam ruang kedap udara selama beberapa hari, maka akan terjadi fermentasi
sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol lama - kelamaan akan teroksidasi
menjadi asam etanoat atau asam asetat (Arif Perdana, 2021).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H12O6 → 2 CH3CH2OH → 2 CH3COOH + H2O
Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit
pisang yang sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari
kandungan asam asetat, hal tersebut terbukti ketika pH larutan diukur dengan
pH universal pH berkisar antara 4−5. Selain mengandung asam asetat, kulit
pisang mengandung zat elektrolit lain seperti kalium dan garam klorida. Kalium
dan garam klorida bereaksi membentuk garam kalium klorida. Garam kalium
klorida dalam air dapat menghantarkan listrik karena dapat terionisasi.
Reaksi ionisasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
KCl → K+ + Cl-
Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub
+) yang bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode
(kutub −) yang bersifat menarik ion positif. Ketika air rendaman kulit pisang

6
bersentuhan dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam
larutan, sehingga dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik
mengalir. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan lampu, arus akan mengalir
dari anode ke katode dan lampu menyala (Cool Science Project, 2018).

2.1.6 Potensi Baterai Pisang

Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif, hanya


sedikit yang dibudidayakan secara insentif dan besar - besaran dalam
perkebunan monokultur. Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir
diseluruh bagian tanaman, namun potensi yang terbesar ada pada bagian kulit
pisang. Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan
baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan
menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada
baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam
batu baterai.
Menurut Sutikno (2008), elektrolit dalam batu baterai bersifat asam
sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna
Pratama (2007) menembahkan, bahwa selain buah apel dan jeruk, buah lain
yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang. Seperti percobaan yang
dilakukan oleh Wasis Sucipto, S.Pd (2007) yang membuktikan bahwa kulit
pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah (Itatrie, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata tegangan yang
dihasilkan oleh pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah ˃
1 volt dan ketahanan dalam LED 400 mA rata - rata selama 24 jam. Kontruksi
aki cairan kulit pisang sama dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada
elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi
sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau
kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung
klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan
garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl.

7
Menurut Drs. Asep Jamal (2008), KCl merupakan elektrolit kuat yang
mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung
magnesium dan seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan
menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang
keseluruhan. Pisang juga mengandung seng (Zn) yang merupakan elektroda
positif. Jumlah kandungan seng dalam pisang hanya mencapai 2%. Sehingga
mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium
atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam
magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan
arus listrik searah.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Persiapan Penelitian

Sebelum memulai penelitian, kami telah mempersiapkan hal - hal yang akan
dibutuhkan dalam penelitian nanti. Hal - hal tersebut adalah sebagai berikut :

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perum Bumi Permata Indah Blok F No. 1,


RT/RW 02/10, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Kami memilih lokasi ini karena alamat tersebut
merupakan salah satu alamat rumah penyusun.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian tentang limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik


dilaksanakan pada 17 April 2021, pukul 13.00 – 15.00 WIB.

3.1.3 Populasi dan Sampel

Berikut ini adalah populasi dan sampel dalam penelitian limbah kulit
pisang sebagai sumber arus listrik DC :
 Populasi : Kulit pisang baik pisang ambon dan baterai bekas yang
tidak cacat.
 Sampel : 1 buah kulit pisang ambon dan 4 baterai bekas.

3.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penyusun akan menguji hubungan sebab - akibat


yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Adapun
hubungan sebab - akibatnya adalah pengaruh pemberian garam pada pasta
baterai kulit pisang.
 Variabel bebas : Pemberian garam pada pasta baterai kulit
pisang.
 Variabel terikat : Mineral dalam kulit pisang.

9
 Variabel kontrol : Penerapan kulit pisang.

3.1.5 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian limbah kulit
pisang sebagai sumber arus listrik DC, antara lain :
 Alat
1. Pisau.
2. Tang.
3. Stick kayu.
4. Sendok.
5. Blender.
6. Avometer.
 Bahan
1. 1 Kulit pisang.
2. 4 Baterai bekas.
3. Garam.

3.1.6 Prosedur Penelitian

Berikut ini adalah prosedur dalam penelitian limbah kulit pisang sebagai
sumber arus listrik DC :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Potong kulit pisang menjadi potongan kecil dan masukkan ke
blender untuk dihaluskan.
3. Bongkar baterai secara hati - hati (buka tutup baterai menggunakan
tang dan mengeluarkan batang karbon).
4. Mengeluarkan isi baterai, setelah itu baterai dicuci hingga bersih
dan keringkan.
5. Mengisi baterai yang sudah di keluarkan isinya dengan potongan
kecil kulit pisang dan padatkan.
6. Memasang kembali batang karbon ke baterai.
7. Baterai siap pakai dan uji menggunakan avometer.

10
3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (Field Research). Data yang


digunakan berupa besar tegangan baterai berisikan kulit pisang dengan kadar
kandungan garam yang berbeda. Sehingga yang menjadi tujuan penelitian kualitatif
ini adalah mengetahui besaran tegangan yang dihasilkan oleh limbah kulit pisang
dalam jumlah kadar kandungan garam tertentu.

3.3 Teknik Penelitian

Sebelum memulai penelitian, kami telah mempersiapkan teknik penelitian


terlebih dahulu agar penelitian menjadi lebih praktis dan sistematis. Berikut teknik
- teknik yang digunakan dalam penelitian :

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam


melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan menjadi bahan analisis
dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan
cara pengujian.
Pengujian atau eksperimen adalah suatu proses pembuktian benar atau
tidaknya hipotesa. Pengujian ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
apakah limbah kulit pisang berpotensi menggantikan peranan baterai yang biasa
digunakan masyarakat. Lalu, kami akan mengumpulkan data besarnya
tegangan baterai berisikan kulit pisang dengan kadar kandungan garam yang
berbeda.

3.3.1.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan


mengumpulkan sejumlah buku - buku, majalah, liflet yang berkenaan
dengan masalah dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai
sumber data yang akan diolah dan dianalisis seperti banyak dilakukan oleh
ahli sejarah, sastra, dan bahasa (Danial A.R, 2009:80). Penelitian yang
dilakukan dengan cara menelaah dan membandingkan sumber kepustakaan

11
untuk memperoleh data yang bersifat teoretis. Di samping itu, dengan
menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh informasi tentang
teknik - teknik penelitian yang diharapkan, sehingga perkiraan peneliti tidak
merupakan duplikasi.

3.3.1.2 Uji Coba

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam


melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan menjadi bahan
analisis dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
dengan cara pengujian. Berikut adalah tabel hasil pengujian dari
eksperimen ini :

Baterai Kadar Kandungan Garam Berat Bersih Tegangan


1
2
3
4

3.3.2 Teknik Analisis

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis


data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting, serta mana yang perlu
dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami (Sugiyono,
2007: 333−345). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif yang digunakan peneliti sebagaimana yang
dikemukakan Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2008: 204), yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan langkah terakhir adalah
penarikan kesimpulan. Langkah - langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data

12
Reduksi data merupakan penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan, dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang
bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.
2. Penyajian data
Penyajian data yang akan digunakan berbentuk tabel penyajian -
penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara
sistematis dan mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang
dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah
secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan
antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan yang ada.

13
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada hari Sabtu, 17 April 2021 di Perum Bumi Permata
Indah Blok F No. 1, RT/RW 02/10 pukul 11.00 – 15.00 dengan mengumpulkan
hasil pengujian besar tegangan baterai berisikan kulit pisang dengan kadar
kandungan garam yang berbeda. Berikut ini adalah data hasil penelitian :

Baterai Kadar Kandungan Garam Berat Bersih Tegangan


1 Tanpa Garam 10 g 1,158 V
2 0,25 g 10 g 1,191 V
3 0,50 g 10 g 1,202 V
4 1g 10 g 1,363 V

Dari pengujian yang telah kami lakukan dan kami catat, dapat diidentifikasi
bahwa kadar kandungan garam berpengaruh pada besarnya tegangan.

4.2 Analisis Data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan


oleh pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah ˃ 1 volt. Kontruksi
aki cairan kulit pisang sama dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada
elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi
sebagai elektrolit, potassium atau kalium (K+) dalam jumlah banyak dan garam
sodium yang mengandung klorida (Cl-). Reaksi antara potassium atau kalium dan
garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. KCl merupakan
elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.
Dapat diketahui, bahwa pisang juga mengandung magnesium dan seng
yang berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.
Magnesium (Mg) memiliki kandungan sebesar 15 % dan seng (Zn) memiliki
kandungan 2% dari jumlah pisang secara keseluruhan. Sehingga keduanya dapat
bereaksi dengan klorida dan menjadi elektrolit kuat.

14
BAB V
SIMPULAN

5.1 Simpulan

Kulit pisang dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung


potassium atau kalium (K+) dalam jumlah banyak dan garam sodium yang
mengandung klorida (Cl-). Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium
dapat membentuk kalium klorida atau KCl. KCl merupakan elektrolit kuat yang
mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Selain itu, penambahan garam
sebagai variabel bebas dapat mempengaruhi produk.
Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +)
yang bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub −)
yang bersifat menarik ion positif. Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan
dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga
dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua
elektrode dihubungkan dengan lampu, arus akan mengalir dari anode ke katode dan
lampu menyala.

5.2 Saran

Terkait dengan pengujian yang telah kami lakukan, kami menyarankan


beberapa hal untuk diperhatikan sebagai berikut :
1. Pengujian ini dapat dijadikan motivasi agar sikap dan perilaku 3R
(Reuse, Reduce, Recycle) dapat ditanamkan agar mengikis krisis
sampah di negara kita.
2. Kami harapkan agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi siswa/siswi SMAN 1 Cikampek, serta dapat
dilanjutkan kembali oleh generasi selanjutnya agar mendapatkan hasil
yang lebih baik dari sebelumnya.

15
LAMPIRAN

Adapun dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan kelompok 2 adalah


sebagai berikut (foto - foto pelaksanaan prosedur penelitian) :
1.

2.

3.

4.

16
5.

6.

7.

17
DAFTAR ISTILAH

1. Emf / Elektromotive force


Gaya gerak listrik, disingkat ggl adalah aksi listrik yang dihasilkan oleh
sumber non - listrik. Perangkat yang mengubah bentuk energi lain menjadi
energi listrik, seperti baterai atau generator, menghasilkan ggl sebagai
keluarannya.
2. Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik. Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus, dan ada air buangan
dari berbagai aktivitas domestik lainnya.
3. Recycle / Daur ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku.
4. Reduce
Mengurangi penggunaan bahan - bahan yang dapat merusak bumi.
5. Reuse / Penggunaan kembali
Penggunaan kembali adalah menggunakan lagi suatu barang lebih dari sekali.
Ini mencakup penggunaan kembali secara konvensional di mana barang dipakai
lagi dengan fungsi yang sama dan penggunaan kembali di mana barang
dipergunakan dengan fungsi yang berbeda.

18
DAFTAR PUSTAKA

Perdana, Arif. 2021. Penerapan Limbah Kulit Pisang.


Diambil dari youtube : https://youtu.be/bCl6DPgtqfg.
Edu, Academia. 2017. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Energi
Listrik Ramah Lingkungan.
Diambil dari link :
https://www.academia.edu/33905891/pemanfaatan_limbah_kulit_pisang_sebagai_pe
ngganti_komponen_baterai.
Nurhadi, Novi. 2018. Energi Listrik dari Pisang.
Diambil dari link youtube : https://youtu.be/Q-iSqbMNh1M.
Salsabila, Annisa. 2019. Pemanfaatan Kulit Pisang Menjadi Baterai Sederhana.
Diambil dari link youtube : https://youtu.be/U3qjACoZuk4.
Suwardy, Daeng Nara. 2016. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Listrik.
Diambi dari link youtube : https://youtu.be/fcCqatPphZc.
Project, Cool Science. 2018. How to produce Electricity using Banana.
Diambil dari link youtube : https://youtu.be/8lJMV2E2hGA.

19

Anda mungkin juga menyukai