Disusun oleh :
1. Atsil Hamid P.M NIS 192010049
2. Selfina Laura E.W NIS 202110332
3. Yolanda Az-Zahra NIS 202110385
Pembimbing
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami kelompok 2 dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Arus Listrik DC”. Tujuan
dari penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memenuhi tugas ekskul KIR
dan menambah wawasan mengenai limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik DC.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
baik dalam segi penyusunan, tata bahasa, dan yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 11
3.3.2 Teknik Analisis ........................................................................................... 12
BAB IV PENGOLAHAN DATA ............................................................................. 14
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 14
4.2 Analisis Data ..................................................................................................... 14
BAB V SIMPULAN .................................................................................................. 15
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 15
5.2 Saran .................................................................................................................. 15
LAMPIRAN ............................................................................................................... 16
DAFTAR ISTILAH .................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19
v
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis pisang sangatlah banyak, namun dalam Karya Tulis Ilmiah kali ini
kami hanya akan berfokus pada pisang ambon khususnya kulit pisang tersebut.
1
Dalam kulit pisang, terkandung senyawa seperti magnesium, fosfor, klorida,
kalsium, zat besi, dan karbohidrat. Dengan adanya karbohidrat, maka di dalamnya
terdapat glukosa yang apabila dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang
kedap udara selama beberapa hari akan terjadi fermentasi (dari glukosa diperoleh
etanol). Oleh karena itu, kami berusaha untuk menggambarkan bagaimana cara
pengolahan limbah kulit pisang sehingga dapat menghasilkan arus listrik DC.
2
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada
di luar sekali. Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat
dimakan. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Buah ini tersusun
dalam tandan dengan kelompok - kelompok tersusun menjari yang disebut sisir.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar
dari tanaman jenis Musa yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam
tandan dengan kelompok menjari yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki
kulit pisang memiliki gizi yang cukup tinggi dan mudah teroksidasi dengan
ditandai perubahan warna pada kulit pisang (Puji Hartono, 2008).
3
besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang
khususnya besi hampir seluruhnya dapat diserap tubuh. Secara sederhana, kulit
buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol,
termasuk anggur. Karena selain mengandung gula, juga memiliki aroma yang
menarik.
Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang
memiliki kandungan - kandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk
mengetahui lebih jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel
berikut (Nurcholis, 2013) :
4
memberikan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer
hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu dari baterai
primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara mengganti elektroda dan
elektrolitnya.
Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus
yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik
dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati
elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari
sirkuit oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana
terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan
sebaliknya.
Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia, seperti PbO2,
MnO2 , NiO2, CuCl, dan AgCl. Mereka adalah agen depolarisasi, dicirikan
dengan mudahnya menerima elektron sehingga tingkat oksidasinya turun.
Selain itu, material anodik biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg, dan Zn.
Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit,
reaksi ini disebut oksidasi.
Menurut Cool Science Project (2018), arus listrik adalah aliran muatan
listrik. Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda
potensial antara dua titik dalam rangkaian, yaitu dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Syarat adanya arus listrik mengalir di antaranya harus
ada beda pontensial, sumber tegangan, dan penghantar yang menghubungkan
beda potensial.
Berdasarkan arah aliran listriknya arus listrik dibagi menjadi 2, antara
lain :
1. Arus Listrik DC (Direct Current)
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang
mengalir satu arah atau pada arah yang sama, biasa disebut
5
dengan arus searah. Contohnya seperti baterai, aki, sel surya,
dan pencatu daya (power supply).
2. Arus Listrik AC (Alternating Current)
Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik
yang mengalir dengan arah arus yang selalu berbeda - beda atau
berubah - ubah, biasa disebut dengan arus bolak - balik.
Contohnya seperti listrik PLN, listrik yang dibangkitan oleh
generator listrik, gelombang audio, dan gelombang radio.
6
bersentuhan dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam
larutan, sehingga dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik
mengalir. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan lampu, arus akan mengalir
dari anode ke katode dan lampu menyala (Cool Science Project, 2018).
7
Menurut Drs. Asep Jamal (2008), KCl merupakan elektrolit kuat yang
mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung
magnesium dan seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan
menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang
keseluruhan. Pisang juga mengandung seng (Zn) yang merupakan elektroda
positif. Jumlah kandungan seng dalam pisang hanya mencapai 2%. Sehingga
mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium
atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam
magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan
arus listrik searah.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sebelum memulai penelitian, kami telah mempersiapkan hal - hal yang akan
dibutuhkan dalam penelitian nanti. Hal - hal tersebut adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah populasi dan sampel dalam penelitian limbah kulit
pisang sebagai sumber arus listrik DC :
Populasi : Kulit pisang baik pisang ambon dan baterai bekas yang
tidak cacat.
Sampel : 1 buah kulit pisang ambon dan 4 baterai bekas.
9
Variabel kontrol : Penerapan kulit pisang.
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian limbah kulit
pisang sebagai sumber arus listrik DC, antara lain :
Alat
1. Pisau.
2. Tang.
3. Stick kayu.
4. Sendok.
5. Blender.
6. Avometer.
Bahan
1. 1 Kulit pisang.
2. 4 Baterai bekas.
3. Garam.
Berikut ini adalah prosedur dalam penelitian limbah kulit pisang sebagai
sumber arus listrik DC :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Potong kulit pisang menjadi potongan kecil dan masukkan ke
blender untuk dihaluskan.
3. Bongkar baterai secara hati - hati (buka tutup baterai menggunakan
tang dan mengeluarkan batang karbon).
4. Mengeluarkan isi baterai, setelah itu baterai dicuci hingga bersih
dan keringkan.
5. Mengisi baterai yang sudah di keluarkan isinya dengan potongan
kecil kulit pisang dan padatkan.
6. Memasang kembali batang karbon ke baterai.
7. Baterai siap pakai dan uji menggunakan avometer.
10
3.2 Metode Penelitian
11
untuk memperoleh data yang bersifat teoretis. Di samping itu, dengan
menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh informasi tentang
teknik - teknik penelitian yang diharapkan, sehingga perkiraan peneliti tidak
merupakan duplikasi.
12
Reduksi data merupakan penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan, dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang
bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.
2. Penyajian data
Penyajian data yang akan digunakan berbentuk tabel penyajian -
penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara
sistematis dan mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang
dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah
secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan
antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan yang ada.
13
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Penelitian dilakukan pada hari Sabtu, 17 April 2021 di Perum Bumi Permata
Indah Blok F No. 1, RT/RW 02/10 pukul 11.00 – 15.00 dengan mengumpulkan
hasil pengujian besar tegangan baterai berisikan kulit pisang dengan kadar
kandungan garam yang berbeda. Berikut ini adalah data hasil penelitian :
Dari pengujian yang telah kami lakukan dan kami catat, dapat diidentifikasi
bahwa kadar kandungan garam berpengaruh pada besarnya tegangan.
14
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
15
LAMPIRAN
2.
3.
4.
16
5.
6.
7.
17
DAFTAR ISTILAH
18
DAFTAR PUSTAKA
19