Anda di halaman 1dari 8

Konsep JM 201217

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


DEWAN KOPI INDONESIA

BAB I
UMUM
Pasal 1
(1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar Dewan Kopi Indonesia
dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar Dewan Kopi Indonesia.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini menjabarkan dan atau memuat hal-hal yang tidak atau belum
cukup diatur dalam Anggaran Dasar sehingga memerlukan penjelasan lebih lanjut.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2
Anggota Biasa

(1) Setiap organisasi perkopian dapat mengusulkan anggotanya sebagai Anggota Biasa Dewan
Kopi Indonesia.
(2) Organisasi perkopian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas adalah setiap organisasi
yang bergerak di bidang perkopian di wilayah Indonesia, independen, tidak berafiliasi
dengan suatu organisasi di luar negeri, bukan lembaga pemerintah, mempunyai Anggaran
Dasar, mempunyai Pengurus, dan mempunyai anggota sebanyak minimal 20 orang.
(3) Jumlah anggota Dewan Kopi Indonesia dari setiap organisasi perkopian maksimum
sebanyak 5 orang.
(4) Syarat anggota organisasi perkopian yang diusulkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatas adalah: dewasa, sehat rohani, dan mempunyai kompetensi serta dedikasi yang tinggi
terhadap pemecahan satu atau lebih masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
terkait dengan: budidaya kopi, pengolahan kopi, perdagangan kopi, pengembangan usaha
di bidang kopi dan masalah sosial ekonomi masyarakat terkait dengan kopi.
(5) Anggota Biasa Dewan Kopi Indonesia ditetapkan dengan Keputusan Ketua Umum Dewan
Kopi.
(6) Prosedur pengusulan sebagai Anggota Biasa diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Pimpinan Dewan Kopi Indonesia.

Pasal 3
Anggota Kehormatan
(1) Anggota Kehormatan Dewan Kopi Indonesia ditunjuk berdasarkan kesepakatan Badan
Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia dan ditetapkan oleh Ketua Badan Pertimbangan
Dewan Kopi Indonesia.
(2) Syarat Anggota Kehormatan Dewan Kopi Indonesia adalah dewasa, sehat rohani, dan
mempunyai kompetensi serta dedikasi yang tinggi terhadap pemecahan satu atau lebih
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan: budidaya kopi,
pengolahan kopi, perdagangan kopi, pengembangan usaha di bidang kopi dan masalah
sosial ekonomi masyarakat terkait dengan kopi, dan atau mempunyai kompetensi serta
dedikasi yang tinggi di bidang kebijakan publik.

Pasal 4
Jangka Waktu dan Gugurnya Keanggotaan

(a) Keanggotaan Dewan Kopi Indonesia berlaku sejak ditetapkan sampai dinyatakan berakhir
dengan Keputusan Ketua Badan Pertimbangan Dewan Kopi.
(b) Keanggotaan Dewan Kopi dapat dinyatakan gugur apabila yang bersangutan: (i) meninggal
dunia, (ii) dicabut mandatnya oleh organisasi yang diwakilinya, (iii) mengundurkan diri, (iv)
tidak dapat memenuhi ketentuan Dewan Kopi Indonesia yang ditetapkan oleh Musyawarah
atau Rapat Resmi Dewan Kopi Indonesia

BAB III
PENGURUS

Pasal 5
Unsur Pengurus

Pengurus Dewan Kopi Indonesia terdiri dari Badan Penasehat, Badan Pertimbangan, Pimpinan
Dewan, dan Pengurus Perwakilan Dewan Kopi.

Pasal 6
Susunan Pengurus

(1) Badan Penasehat terdiri dari sekurang-kurangnya seorang Ketua, seorang Sekretaris dan
beberapa orang anggota Badan Penasehat. Badan Penasehat ditentukan oleh Badan
Pertimbangan dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua Badan Pertimbangan.

(2) Badan Pertimbangan terdiri dari sekurang-kurangnya seorang Ketua, seorang Sekretaris
dan beberapa orang anggota. Ketua Badan Pertimbangan dipilih dan ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Kopi, namun untuk yang pertama kali Ketua Badan
Pertimbangan ditentukan dalam Rapat Pleno para pemangku kepentingan kopi Indonesia.
Unsur Badan Pertimbangan lainnya ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua Badan Pertimbangan.

(3) Pimpinan Dewan setidaknya terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris
Jenderal, Bendahara dan beberapa Ketua Bidang yang diperlukan. Ketua Umum dipilih dalam
Musyawarah Nasional Dewan Kopi Indonesia, namun untuk yang pertama kali Ketua Umum
ditentukan dalam Rapat Pleno para pemangku kepentingan kopi Indonesia. Unsur Pimpinan
Dewan lainnya ditetapkan oleh Ketua Umum terpilih setelah mendapat persetujuan dari
Badan Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia.

(4) Pengurus Perwakilan Dewan Kopi Indonesia ditunjuk oleh dan ditetapkan dengan
Keputusan Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia setelah mendapat persetujuan dari Badan
Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia.

Pasal 7
Tugas Pengurus

a. Badan Penasehat bertugas memberikan nasehat, saran dan masukan kepada Badan
Pertimbangan, Pimpinan Dewan, Badan Pengawas dan Pengurus Perwakilan Dewan Kopi
Indonesia. Nasehat, saran dan masukan dari Badan Penasehat dapat diberikan atas
permintaan ataupun tidak atas permintaan Pengurus Pusat atau Pengurus Perwakilan
Dewan Kopi Indonesia.

b. Badan Pertimbangan bertugas:

(1) Menunjuk dan menetapkan Badan Penasehat.

(2) Memberikan persetujuan terhadap susunan Pimpinan Dewan dan Pengurus Perwakilan
Dewan Kopi Indonesia Daerah atas usulan dari Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia.

(3) Menetapkan Anggota Kehormatan Dewan Kopi Indonesia.

(4) Menetapkan keputusan yang bersifat strategis apabila terjadi kebuntuan (deadlock)
pada tingkat Pengurus Dewan baik pada Pengurus Pusat maupun Perwakilan Dewan
Kopi Indonesia di Daerah.

c. Pimpinan Dewan bertugas melaksanakan program dan kegiatan Dewan Kopi Indonesia
dalam lingkup Nasional sesuai dengan Tugas dan Fungsi Dewan Kopi Indonesia.

d. Pengurus Perwakilan Dewan Kopi bertugas menjalankan program dan kegiatan Dewan
Kopi Indonesia dalam lingkup wilayah Provinsi yang bersangkutan sesuai dengan Tugas dan
Fungsi Dewan Kopi Indonesia.

BAB IV

PERSYARATAN CALON ANGGOTA BADAN PENGAWAS DAN PENGURUS


Pasal 8
Badan Pengawas
Persyaratan Ketua dan Anggota Badan Pengawas Dewan Kopi Indonesia ialah:

a. Warga negara Indonesia, dewasa, sehat jasmani dan rohani;

b. Tidak berstatus pegawai negeri.


c. Tidak mempuyai hubungan kekeluargaan dengan Pengurus Dewan Kopi Indoesia.
Pasal 9
Badan Penasehat

Persyaratan Ketua dan Anggota Badan Penasehat Dewan Kopi Indonesia ialah:

a. Warga negara Indonesia, dewasa, sehat jasmani dan rohani;

b. Mempunyai reputasi tinggi dalam bidang yang terkait dengan kopi ataupun di bidang
kebijakan publik.
Pasal 10
Badan Pertimbangan
Persyaratan Ketua dan Anggota Badan Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia ialah:

a. Warga negara Indonesia, dewasa, sehat jasmani dan rohani;

b. Tidak berstatus pegawai negeri.

c. Tidak mempuyai hubungan kekeluargaan dengan Pengurus Dewan Kopi Indoesia.

Pasal 11
Pimpinan Dewan

Persyaratan Pimpinan Dewan Kopi Indonesia ialah:

a. Warga negara Indonesia, dewasa, sehat jasmani dan rohani;

b. Tidak berstatus pegawai negeri.

c. Tidak mempuyai hubungan kekeluargaan dengan sesama unsur Pimpinan Dewan Kopi
Indoesia.

d. Mempunyai dedikasi yang tinggi untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Kopi
Indonesia secara baik.

BAB V
KOMISI

Pasal 12

(1) Dalam rangka pelaksnaan tugas dan fungsinya, Dewan Kopi Indonesia membentuk Komisi-
komisi yang terdiri dari:

a. Komisi Budidaya dan Pasca Panen Kopi

b. Komisi Pengolahan dan Pemasaran Kopi

c. Komisi Pengembangan Koperasi serta Usaha Kecil dan Menengah Kopi Indonesia
(2) Anggota untuk masing-masing Komisi adalah anggota Dewan Kopi Indonesia yang ditunjuk
dan ditetapkan oleh Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia, sedangkan Pimpinan setiap
Komisi ditentukan oleh masing-masing Komisi dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua
Umum Dewan Kopi Indonesia.

(3) Setiap Komisi menjalankan tugas dan fungsi Dewan Kopi Indonesia antara lain melalui
penyerapan informasi dan aspirasi masyarakat, analisis, dan pembahasan dalam sidang
Komisi.

(4) Keputusan Sidang Komisi disampaikan kepada Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia untuk
ditindaklanjuti.

BAB VI
SIDANG PLENO, RAPAT KERJA, DAN RAPAT PIMPINAN

Pasal 13
Sidang Pleno

(1) Sidang Pleno Dewan Kopi Indonesia dilakukan 1 kali setiap 6 bulan atau sewaktu-waktu
bila terdapat hal-hal penting yang perlu diputuskan melalui Sidang Pleno Dewan Kopi
Indonesia.
(2) Sidang Pleno membahas hal-hal penting dan strategis terkait dengan masalah perkopian
di Indonesia.
(3) Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Umum dan atau Wakil Ketua Umum Dewan Kopi
Indonesia dan dihadiri oleh semua Komisi dan Pimpinan Dewan Kopi Indonesia.
(4) Keputusan Sidang Pleno syah jika dihadiri oleh minimal setengah jumlah anggaota dari
setiap Komisi.

Pasal 14
Rapat Kerja

(1) Rapat Kerja dilaksanakan setiap tahun dalam rangka penyusunan program kerja Dewan
Kopi Indonesia untuk selama 1 tahun kedepan dan program kerja 4 tahunan pada awal
periode kepengurusan Dewan Kopi Indonesia.
(2) Rapat Kerja dipimpin oleh Ketua Umum dan atau Wakil Ketua Umum Dewan Kopi
Indonesia dan dihadiri oleh semua Komisi dan Pimpinan Dewan Kopi Indonesia.
(3) Keputusan Rapat Kerja syah jika dihadiri oleh minimal setengah jumlah anggaota dari
setiap Komisi.

Pasal 15
Rapat Pimpinan

(1) Rapat Pimpinan Dewan Kopi Indonesia dilakukan 1 kali setiap bulan atau sewaktu-waktu
bila terdapat hal-hal penting yang perlu diputuskan melalui Rapat Pimpinan Dewan Kopi
Indonesia.
(2) Rapat Pimpinan dipimpin oleh Ketua Umum dan atau Wakil Ketua Umum Dewan Kopi
Indonesia dan dihadiri oleh Pimpinan Dewan Kopi Indonesia.
(3) Keputusan Rapat Pimpinan syah jika dihadiri oleh unsur Ketua, unsur Sekretaris, unsur
Bendahara, dan satu unsur Pimpinan Dewan lainnya.
BAB VII
TIM PAKAR DAN SEKRETARIAT DEWAN KOPI INDONESIA

Pasal 16
Tim Pakar

a. Pimpinan Dewan dapat menunjuk Tim Pakar yang terdiri dari orang-orang yang kompeten
dalam bidangnya yang berhubungan dengan masalah perkopian.

b. Tim Pakar terdiri dari Ketua, Sekretaris dan para Anggota Tim Pakar.

Pasal 17
Sekretariat Dewan Kopi
a. Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia membentuk Sekretariat Dewan Kopi Indonesia yang
terdiri dari seorang Kepala Sekretariat dan beberpa orang pembantu Kepala Sekretariat.
b. Sekretariat Dewan Kopi Indonesia bertugas membantu untuk kelancaran pelaksanaan
tugas Dewan Kopi Indonesia serta menjalankan tugas-tugas administratif dan perekrutan
anggota Dewan Kopi Indonesia.

Pasal 18
Sanksi Terhadap Anggota
(1) Anggota yang melalaikan kewajiban seperti pada pasal 10 butir c Anggaran Dasar Dewan Kopi
Indonesia, atau melakukan tindakan yang merugikan Organisasi atau mencemarkan nama baik
Organisasi dapat dikenakan sanksi - sanksi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang
dilakukan berupa :
a. Peringatan tertulis.
b. Pemberhentian sementara.
c. Pemberhentian.
(2) Pemberian sanksi peringatan tertulis merupakan wewenang Ketua Umum Dewan Kopi
Indonesia.
(3) Pemberian sanksi pemberhentian sementara dan pemberhentian diberikan oleh Badan
Pertimbangan atas usulan Petua Umum dan dapat diberikan setelah yang bersangkutan
mendapatkan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan.
(4) Anggota yang dikenakan sanksi berhak membela diri dan dapat naik banding secara
berturut-turut kepada Badan Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia.
(5) Tatacara rehabilitasi keanggotaan :
a. Rehabilitasi keanggotaan yang dikenakan sanksi pemberhentian sementara,
merupakan wewenang Badan Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia.
b. Rehabilitasi keanggotaan yang dikenakan sanksi pemberhentian dilakukan oleh Ketua
Badan Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia.

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 19
Iuran Anggota

Besarnya iuran anggota adalah sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap anggota untuk
selama satu tahun keanggotaan.

Pasal 20
Pertanggungjawaban dan Laporan Keuangan

(1) Segala hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi wajib
dipertanggungjawabkan melalui suatu sistem pertanggungjawaban yang akuntabel.
(2) Laporan keuangan dibuat secara berkala setiap akhir tahun takwim, dan disampaikan oleh
Pengurus kepada Bewan Pengawas, Perwakilan Dewan Kopi Indonesia Daerah dan Anggota
Dewan Kopi Indonesia.

BAB IX
PEMBUBARAN

Pasal 21
1) Dewan Kopi Indonesia hanya dapat dibubarkan atas kekuatan keputusan Musyawarah
Nasional yang diadakan khusus untuk keperluan ini.
2) Keputusan pembubaran hanya dapat dilakukan apabila Musyawarah Nasional dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Kopi Indonesia.
3) Keputusan diambil bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3  peserta yang hadir.
4) Bilamana Dewan Kopi Indonesia dibubarkan, maka likuidasinya dilakukan oleh Badan
Pertimbangan Dewan Kopi Indonesia, dan sisa kekayaan Dewan Kopi Indonesia setelah
dikurangi dengan segala kewajibannya, diserahkan kepada pemerintah.
BAB X
PENUTUP
Pasal 22
(1) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan hanya dapat diubah
melalui keputusan Musyawarah Nasional.
(2) Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam
Peraturan Organisasi, dan peraturan tersebut tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Rumah Tangga ini.
(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab oleh seluruh anggota Dewan Kopi Indonesia.
(4) Segala sesuatu yang bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kembali
dan disesuaikan dalam waktu yang sesingkat - singkatnya.
(5) Segala sesuatu yang belum dan atau tidak diatur dalam anggaran Rumah tangga ini akan
dibuat dalam peraturan tersendiri melalui Musyawarah Pimpinan Dewan Kopi Indonesia.

Disyahkan dalam Rapat Pleno para pemangku kepentingan


kopi, di Jakarta pada tanggal........bulan ..... 20...

Pimpinan Rapat,

..................................................

Anda mungkin juga menyukai