Anda di halaman 1dari 13

Makalah Hukum Internasional

“TANGGUNG JAWAB NEGARA”

Dosen pengampu:

Dr.Indien Winarwati,SH.,MH

Disusun oleh Kelompok 9 (sembilan):

1. Risqi Septia Ananda (180111100119)


2. Nila Hikmah Agustin (180111100121)
3. Sasta Prajasa (180111100122)
4. Wenda Desviana Dwi (180111100123)
5. Leny Tri Wulandari (180111100124)

Fakultas Hukum

Universitas Trunojoyo Madura

Program Studi Ilmu Hukum

Tahun Akademik 2019/2020


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Hukum Internasional “Tanggung Jawab
Negara”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Hukum Internasional


tentang “Tanggung Jawab Negara” ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bangkalan, November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................3
1. Macam-macam Tanggung Jawab Negara :.........................................3
2. Pengecualian Tanggung Jawab Negara...............................................4
3. Tanggung Jawab Negara Terhadap Orang Asing Menurut Hukum
Internasional................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................7
Kesimpulan.....................................................................................................7
Saran...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum tentang tanggung jawab negara atau yang disebut dengan jurisdiksi
negara adalah hukum yang mengatur kekuasaan negara untuk melakukan suatu tindakan.
Hukum tentang tanggung jawab negara itu sendari berarti hukum mengenai kewajiban
negara yang timbul ketika negara telah atau tidak melakukan suatu tindakan. Rossalyn
Higgins merupakan istilah accountability disamping responsibility yang berarti terdapat
liability untuk tindakan negara yang melanggar hukum internasional dan harus
dilaksanakan. Negara memiliki keinginan untuk melaksanakan perbuatan atau mental
capacity perbuatannya.

Dixon memberikan pengertian “State Responsibility” kedalam dua pengertian :

a. Untuk menunjukkan aturan-aturan prosedural yang berlaku dalam pembentukan


tanggung jawab atas pelanggaran terhadap setiap kewajiban internasional
apapun.
b. Untuk menunjukkan aturan prosedural dan substantif yanhg berkaitan dengan
kasus tertentu yang mengakibatkan tanggung jawab terhadap pelanggaran hak
warga negara asing.

Lahirnya tanggung jawab, menurut Shaw karakteristik penting lahirnya tanggung jawab
negara ini berdasarkan faktor-faktor adanya:

1. Suatu kewajiban hukum internasional yang berlaku antara dua negara tertentu.
2. Suatu perbuatan atau kelalaian yang melanggar kewajiban hukum internasional.
3. Suatu kerusakan atau kerugian sebagai akibat adanya tindakan yang melanggar
hukum atau suatu kelalaian.

1
Sementara Dixon berpendapat elemen-elemen untuk menyatakan suatu negara
bertanggung jawab ialah :

1. Internationally wrongful act. Dalam hal ini standar yang digunakan


adalah hukum nasionaltidak sama dengan hukum internasional.
2. Tindakan negara tersebut harus pada posisi dimana negara sebagai insititusi
publik yangtidak sedang melaksanakan tugas kenegaraan sehingga bersifat kebal.
3. Harus ada kerugian atau demage.

Tetapi elemen ketiga bukan merupakan prasyarat awal yang harus dipenuhi
terlebih dahulusebelum menyatakan suatu negara adalah bertanggung jawab.
Cukup dengan terdapat elemenpertama maka dapat dikatakan negara
tersebut “responsible”.

Karakteristik ini sering digunakan atau dinyatakan dalam praktek


pengadilan dalam menanagani sengketa yang berkaitandengan tanggung
jawab negara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja macam-macam dari tanggung jawab negara?


2. Apa saja pengecualian dalam tanggung jawab negara?
3. Bagaimana tanggung jawab Negara terhadap orang asing menurut
Hukum Internasional?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Macam-macam Tanggung Jawab Negara :

A. Tanggung jawab perbuatan melawan hukum (delictual libelity)

Lahir dari setiap kesalahan atau kelalaian suatu negara terhadap orang
asing didalam wilayahnya atau wilayah negara lain, yang timbul karena:

a. Eksproriasi ruang angkasa


Negara peluncur satelit selalu bertanggung jawab terhadap suatu
kerugian yang disebabkan oleh satelit terhadap objek di negara lain
dan tanggung jawab bersifat absolute.
b. Kegiatan terkait dengan nuklir
Negara bertanggung jawab terhadap setiap kerusakan yang
disebabkan karena kegiatan-kegiatan terkait dengan nuklir dan
tanggung jawab absolute karena kegiatan ini mengandung resiko
bahaya yang sangat tinggi.
c. Kegiatan-kegiatan lintas batas
Setiap negara harus mengawasi dan mengatur setiap kegiatan
wilayahnya,baik publik maupun perdata yang tampaknya kegiatan
tersebut dapat melintasi batas negaranya dan merugikan negara lain.

B. Tanggung jawab atas pelanggaran perjanjian (contractual liabilty)


Dapat terjadi terhadap suatu negara manakala ia melanggar suatu
perjanjian atau kontrak.
a. Pelanggaran perjanjian
Pelanggaran terhadap perjanjian melahirkan suatu kewajiaban
untuk membayar ganti rugi yang ditentukan oleh Mahkamah
Internasional, pengadilan, peradilan arbiritase atau melalui
perundingan. Pelanggaran seperti ini dapat dikategorikan sebagai

3
pelanggaran terhadap prinsip pacta sun servamda dalam hukum
internasional.
b. Pelanggaran kontrak (internasional)
Ketika suatu negara melanggar kontrak, maka pihak lainnya
dapat menuntut negara tersebut untuk membayar ganti rugi atas
kerugian yang dideritanya. Suatu negara yang melanggar
kontrak internasional tidak menghasilkan tanggung jawab
negara.
Namun dalam pelanggaran kontrak ini peran Hukum
Internasional adalah :
1. Para pihak (negara dengan negara atau negara dengan
perusahaan asing) sepakat untu memilih dan memberlakukan
prinsip-prinsip hukum internasional dalam kontrak mereka.
2. Ketika suatu negara melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar kontrak menurut hukum internasional.

2. Pengecualian Tanggung Jawab Negara

Dalam keadaan-keadaan tertantu, suatu pelanggaran


terhadap suatu kewajiban internasional tidak mengakibatkan
negara tersebut bertanggung jawab terhadapnya. Keadaan-
keadaan yang dimaksud secara umum adalah :
1. Adanya persetujuan dari negara yang dirugikan (consent)
Persetujuan ini harus diberikan langsung sebelum atau saat
pelanggaran terjadi. Persetujuan yang diberikan setelah
pelanggaran terjadi berarti penanggalan hak untuk
mengklaim ganti rugi, tetapi tidak meninggalkan unsur
pelanggaran hukum internasional.
2. Tidakan mempertahankan diri (self difense)
Yang menjadi tolak ukur adalah bahwa tindakan tersebut
harus sesuai dengan piagam PBB.
3. Keadaan memaksa (force majeure)

4
Pasal 23 ILC Draft Articles on Responsibilty of States for
Internationality Wrongful Act (2001) yang mengatakan
kesalahan negara dapat dihindari apabila tindakan itu
disebabkan karena adanya kekuatan yang tak dapat diduga
sebelumnya di luar kontrol atau pengawasan suatu negara
yang membuatnya secara materiil tidak mungkin memenuhi
kewajiban internasional tersebut.

4. Keadaan yang berbahaya (distress)


Tindakan yang oleh si pelaku memang tidak ada cara lain
karena yang berbahaya guna menyelamatkan jiwanya atau
keselamatan jiwa orang lain yang berada dibawah
pengawasannya.
5. Keadaan yang sangat diperlukan
Suatu negara dapat melakukan suatu tindakan yang
merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan
kepentingan yang esensil terhadap bahaya yang sangat besar.

3. Tanggung Jawab Negara Terhadap Orang Asing Menurut


Hukum Internasional

Latar belakang timbulnya tanggung jawab negara


dalam hukum internasional adalah bahwa tidak ada satu negara
pun yang dapat melaksanakan kedaulatannya tanpa
menghormati kedaulatan negara lain. Menurut hukum
internasional, kedaulatan atau kekuasaan tetinggi terkait dengan
hak. Kedaulatan tidak lain adalah akibat wajar (corollary) dari
adanya kedaulatan. Latar Karena itu, setiap pelanggaran
terhadap hak negara lain, menyebabkan negara tersebut wajib
untuk memperbaiki pelanggaran hak itu. Dengan kata lain,
negara harus mempertanggung-jawabkannya. Suatu negara

5
bertanggung jawab, misalnya, karena telah melanggar
kedaulatan wilayah negara lain, merusak wilayah atau harta
benda negara lain, dll. Hukum tentang tanggung jawab negara
adalah juridiksi negara adalah hukum yang mengatur kekuasaan
negara untuk melakukan atau menghukum suatu tindakan negara
lain yang merugikannya. Sedangkan hukum tentang tanggung
jawab negara adalah hukum mengenai kewajiban negara yang
timbul manakala negara telah salah atau keliru dalam
melaksanakan kewajibannya atau tidak melakukan suatu
tindakan yang menjadi kewajibannya.

6
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Sesungguhnya pertanggungjawaban Negara adalah adanya


tindakan yang dapat bersifat materiil maupun imateriil, yang
disebabkan oleh suatu kelalaian yang dapat merugikan Negara lain.
Namun dalam suatu pertanggungjawaban yang dilakukan oleh
Negara sering dalam mempertanggungjawabkan suatu hal yang
merugikan pihak lain yaitu dalam pembayaran kompensasi tidak
sesuai dengan apa yang sudah diperjanjikan sebelumnya. Dan dalam
pertanggungjawaban Negara menganut dua teori yaitu sebagai
berikut :

Teori Risiko ( risk theory) yang kemudian melahirkan prinsip tanggung


jawab mutlak (absolute liability atau strick liability) atau tanggungjawab
objektif, yaitu bahwa suatu negara mutlak.

Teori kesalahan (fault theory) yang melahirkan prinsip tanggung jawab


subjektif atau tanggungjawab atas dasar kesalahan.Dan juga dalam
pertanggungjawaban Negara terdapat juga macam-macam
pertanggungjawaban Negara yaitu sebagai berikut :

1. Terhadap orang asing dan property milik asing.


2. Terhadap hutang publik (Public debt).
3. Terhadap aktivitas ruang angkasa.Serta berlakunya asas imputability,
artinya asas pelimpahan tanggungjawab suatu tindakan yang seharusnya
menjadi tanggungjawab pelaku, tetapi tanggungjawabnya dapat
dilimpahkan kepada negara.

7
Saran

Bahwa seharusnya dalam pertanggungjawaban Negara dalam


pembayaran kompensasi terhadap Negara yang dirugikan dan maupun
perusahaan pihak asing, dalam pembayaran kompensasinya tidak boleh
ditunggak atau di hutangkan, karena dapat merugikan para investor yang
ingin menggolangkan dana tersebut sebagai pemasukannya, apabila
suatu kompensasi itu telat seharusnya adanya uang tambahan atau bunga
yang dapat menunjang kembali bisnisnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Barda Nawawi Arief, 2009. Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan


Kejahatan dengan Pidana Penjara. Genta Publishing Yogyakarta. Hal 2
 Santoso Topo, Eva Achjani Zulfa. 2001. Kriminologi. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada. hlm. 16.
 Mohammad Kmal Dermawan, OP.Cit, hlm.9.
 Effendi, Tolib. 2016. Dasar-dasar Kriminologi. Surabaya: Setara
Press.hlm.176.

9

10

Anda mungkin juga menyukai