Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama : Jefris Otu

Nomor Induk Mahasiswa /NIM : 042312812

Nama Mata Kuliah : Hukum Internasional

Nama UPBJJ : UPBJJ Kupang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA KUPANG
2021
1. Apakah tindakan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) / Cina melanggar prinsip pacta sunt
servanda dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)? Jelaskan!
Jawaban :
Asas pacta sunt servanda merupakan asas hukum yang sudah diterima secara universal yang
pada pasal 26 menyebutkan bahwa “setiap perjanjian internasional yang sudah berlaku adalah
mengikat bagi para pembuatnya dan wajib dilaksanakan dengan itikad baik. Prinsip pacta sunt
servanda dianggap sebagai prinsip utama mengapa terdapat penataan terhadap kewajiban-
kewajiban internasional. Prinsip ini lahir dari kehendak Negara-negara dan juga merupakan
prinsip hukum kebiasaan internasional. Prinsip pacta sunt servanda diperlukan, karena ada
aturan-aturan hukum yang signifikan dalam masyarakat internasional. Kewajiban
melaksanakan isi perjanjian internasional oleh Negara-negara yang telah menjadi pihak
memang merupakan tujuan dibuatnya internasional itu sendiri. (sumber : Modul HKUM4206)
Dalam kasus yang terjadi berupa penerobosan perbatasan laut zona ekonomi esklusif (ZEE)
Indonesia di daerah perairan Natuna yang dilakukan oleh kapal-kapal Tiongkok telah jelas
bahwa mereka melanggar prinsip pacta sunt servanda, hal tersebut terbukti karena melanggar
kesepakatan hukum laut yang sama-sama telah disepakati pada tahun 1982 melalui United
Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Kesepakatan itu merupakan
kesepakatan antara kedua negara dan termasuk dalam perjanjian internasional, Tiongkok
sebagai negara pihak yang melakukan kesepakatan tidak menjalankan dengan prinsip “itikad
baik dan kewajiban-kewajiban yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai dasar asas
pacta sunt servanda.

2. Jelaskan dalam keadaan apa suatu negara tidak dapat dimintai pertanggung jawaban karena
melakukan perlanggaran perjanjian internasional!
Jawaban :
Tanggung Jawab Negara merupakan prinsip hukum internasional yang penting dalam kegiatan
keantariksaan. Berdasarkan prinsip ini setiap negara bertanggung jawab secara internasional
atas kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan keantariksaan nasionalnya baik yang dilakukan
pemerintah maupun lembaga non-pemerintah maka dalam hal apa suatu negara tidak dapat
diminta pertanggung jawaban karena melakukan pelanggaran internasional dalam  Macam-
macam Pertanggungjawaban Suatu negara dapat dimintai pertanggungjawaban ketika segala
perbuatan ataupun kelalaiannya telah melanggar kewajiban yang ada dalam hukum
internasional yang berlaku, dan mengakibatkan kerugian yang besar dari kelalaiannya tersebut
tetapi apabila:
a. Adanya Persetujuan dari Negara yang Dirugikan (Consent)
Tindakan tersebut dilakukan dengan persetujuan negara yang dirugikan. Misalkan
pengiriman tentara ke negara lain atas permintaannya. Persetujuan ini diberikan sebelum
atau pada saat pelanggaran terjadi. Persetujuan yang diberikan setelah terjadinya
pelanggaran sama artinya dengan pelanggaran hak untuk mengklaim ganti rugi. Namun
dalam hal ini, persetujuan yang diberikan kemudian itu tidak dapat menghilangkan unsur
pelanggaran hukum internasional
b. Tindakan Mempertahankan Diri (self difence)
Negara dapat dibebaskan dari tanggung jawab atas suatu perbuatan apabila tindakan
tersebut dilakukan untuk membela diri. Yang menjadi tolok ukur pembelaan diri adalah
tindakan tersebut harus sesuai dengan piagam PBB. Jika tidak, tindakan tersebut tidak
menghapus tanggung jawab negara.
c. Keadaan Memaksa (Force Majeure)
Kesalahan negara dapat dihindari apabila tindakan itu disebabkan karena adanya kekuatan
yang tidak dapat dihindari atau adanya kejadian yang tidak diduga di luar kontrol suatu
negara yang bersangkutan. Hal ini menempatkan suatu negara yang bersangkutan tersebut
tidak memungkinkan untuk memenuhi tanggung jawab internasional
d. Keadaan yang Berbahaya (Distress)
Pengecualin lain yang diperkenankan adalah apabila tindakan suatu negara tersebut karena
tidak terdapat jalan lain dengan alasan yang berbahaya guna menyelamatkan jiwanya atau
keselamatan jiwa lain yang berada dalam pengawasannya.
e. Keadaan yang Sangat Diperlukan (Necessity)
Suatu negara dapat melakukan suatu tindakan yang merupakan satu-satunya jalan untuk
menyelamatkan kepentingan yang esensil terhadap bahaya yang sangat besar.

Sumber Modul 3 HKUM4206

Anda mungkin juga menyukai