Kalkulus II PDF

Kalkulus II
Ully Muzakir
Kalkulus II
© 2018, Ully Muzakir
Editor: Miksal Mina

Perancang sampul: Ahmad Zakiy
Tata letak: Ahmad Zakiy
Diterbitkan oleh Bandar Publishing, Banda Aceh

Email: bandar.publishing@gmail.com
Penerbit anggota IKAPI
Cetakan Pertama: Nopember 2018

184 hal.
15,5 x 23 cm
ISBN: 978-602-5440-72-4
Copyright © 2018, Ully Muzakir.

Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
PENGANTAR PENULIS
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga penulisan buku bahan
ajar “KALKULUS II” dapat diselesaikan dengan baik.
Selawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa kita
dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh dengan
iman dan ilmu.
Buku ini berisi tentang pembelajaran matakuliah

Kalkulus II yang merujuk pada RPS di Prodi Pendidikan
Matematika STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.
Oleh karena itu buku ini dimaksudkan sebagai rujukan
dan bahan kajian dalam pembelajaran matakuliah
Kalkulus II bagi mahasiswa STKIP BBG maupun untuk
masyarakat umum. Dalam hal memperkaya referensi
maka diharapkan kepada mahasiswa dan masyarakat
umum juga dapat membaca buku-buku lainnya yang
relevan dengan pokok bahasan seperti yang tertera pada
daftar pustaka di dalam buku ini. Hal yang mendasari
penulis dalam menyusun buku ini adalah salah satu
wujud dari peningkatan kualitas pembelajaran yaitu
melalui pengembangan bahan ajar oleh masing-masing
dosen sesuai dengan keahlian pada bidangnya masing-
masing.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa

STKIP BBG selama ini antara lain adalah karena
minimnya ketersediaan buku ajar yang representatif dan
komuniktif sebagai bahan rujukan utama dalam belajar
matakuliah-matakuliah tertentu khususnya dalam hal ini
Kalkulus. Selama ini mahasiswa hanya dianjurkan untuk
mencari, meminjam, membeli dan membaca buku-buku
referensi yang diberikan oleh dosen sesuai dengan RPS.
Mungkin dikarenakan hal itu hanya berupa anjuran,
maka mahasiswa sering tidak memperhatikan hal
tersebut. Disamping hal itu umumnya mahasiswa juga
tidak mempunyai dana untuk membeli buku sehingga
{v}
kebanyakan dari mahasiswa hanya menyalin atau
mengcopy bahan-bahan ajar sesuai dengan kebutuhan
saja.
Ada juga hal lain yang masih menjadi permasalahan

mahasiswa dalam memahami buku-buku referensi
yang menjadi rujukan utama sesuai dengan RPS,
dimana mahasiswa masih kesulitan memahami isi dari
pembahasan masing-masing materi yang terdapat di
dalam buku referensi. Oleh karena itu penyediaan buku
ajar yang materinya diambil dari berbagai suber yang
representatif dan mutakhir kemudian dijabarkan dalam
penjelasan materi yang komunikatif dan bertahap oleh
dosen di dalam buku ajar merupakan solusi yang tepat
untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi
pembelajaran. Buku ajar ini juga membahas contoh
soal yang mudah dipahami dan mudah diselesaikan
agar memudahkan mahasiswa dalam menyerap isi
pembelajaran. Dengan demikian mahasiswa juga tidak
keberatan untuk memiliki dan mempelajari bahan
tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan
dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan capaian
pembelajaran yang diharapkan.
Atas diterbitkannya buku ini penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas pemberian dana
Program Hibah Penulisan Buku Ajar Dan Pedoman
PembelajaranTahun 2018 dan telah memilih buku
ini sebagai salah satu pemenang hibah. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas
akademika STKIP BBG atas masukan, saran dan
kritikannya sehingga buku ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih

belum sempurna untuk dijadikan rujukan utama bagi
masyarakat umum, namun demikian besar harapan dari
penulis agar buku ajar ini dapat menjadi buku pegangan
dalam perkuliahan matakuliah Kalkulus II baik di STKIP
BBG maupun di perguruan tinggi lainnya. Penulis
juga menyadari bahwa buku ajar ini perlu direvisi dan
{ vi }
diperdalam lagi pembahasan materinya agar menjadi
buku ajar yang sempurna. Berdasarkan hal tersebut
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak demi terciptanya buku ajar yang
sangat mudah untuk dipahami oleh mahasiswa dan
masyarakat.
Demi terciptanya kesempurnaan pada buku ini,

maka kritik dan saran dapat dikirimkan ke email :
ully.muzakir@gmail.com dan FB : Ully Muzakir
Banda Aceh, September 2018

Penulis,
Ully Muzakir, MT
{ vii }
{ viii }
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................. v
DAFTAR ISI................................................................. ix
BAB I FUNGSI LOGARITMA ASLI ................... 1
A. Pendahuluan ....................................... 3
B. Penyajian Materi ................................ 3
C. Latihan ................................................. 14
D. Tugas .................................................... 15
BAB II FUNGSI BALIKAN (INVERS) DAN
TURUNANNYA ........................................ 17
A. Pendahuluan ....................................... 19
B.1. Fungsi Invers ............................... 19
B.2. Turunan dari Fungsi Invers ...... 25
C. Latihan ................................................. 31
D. Tugas .................................................... 32
BAB III FUNGSI EKSPONEN ................................ 33
A. Pendahuluan ....................................... 35
B.1. Sifat-sifat Fungsi Eksponen ....... 35
B.2. Persamaan Eksponen ................. 38
C. Latihan ................................................. 43
D. Tugas .................................................... 43
BAB IV FUNGSI TRIGONOMETRI INVERS ...... 45
A. Pendahuluan ....................................... 47
C. Latihan ................................................. 53
D. Tugas .................................................... 54
BAB V INTEGRAL DENGAN SUBSTITUSI ...... 55
A. Pendahuluan ....................................... 57
B.1. Substitusi Dalam Integral
Tak-Tentu.................................... 57
B.2. Substitusi Dalam Integral
Tentu ........................................... 64
C. Latihan ................................................. 71
D. Tugas .................................................... 72
{ ix }
BAB VI INTEGRAL TRIGONOMETRI ................ 73
A. Pendahuluan ....................................... 75
C. Latihan ................................................. 95
D. Tugas .................................................... 96
BAB VII PENGINTEGRALAN PARSIAL ............. 97
A. Pendahuluan ....................................... 99
C. Latihan ................................................. 108
D. Tugas .................................................... 108
BAB VIII PENGINTEGRALAN FUNGSI
RASIONAL ................................................. 109
A. Pendahuluan ....................................... 111
C. Latihan ................................................. 119
D. Tugas .................................................... 120
BAB IX LIMIT FUNGSI BENTUK TAK TENTU YANG
LAIN ............................................................ 121
A. Pendahuluan ....................................... 123
C. Latihan ................................................. 140
D. Tugas .................................................... 141
BAB X INTEGRAL TAK WAJAR : BATAS TAK
TERHINGGA ............................................. 143
A. Pendahuluan ....................................... 145
C. Latihan ................................................. 155
D. Tugas .................................................... 155
BAB XI INTEGRAL TAK WAJAR : INTEGRAL TAK

TERHINGGA ............................................. 157
A. Pendahuluan ....................................... 159
C. Latihan ................................................. 169
D. Tugas .................................................... 170
DAFTAR PUSTAKA.................................................. 173
{x}
BAB I
FUNGSI LOGARITMA ASLI
{1}
{2}
BAB I. FUNGSI LOGARITMA ASLI
A. PENDAHULUAN
Pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memahami fungsi logaritma asli yang merupakan
bagian dari fungsi transenden.
2. Memahami fungsi logaritma asli yang berfungsi
untuk menentukan turunan dari fungsi logaritma
natural dan fungsi variannya
3. Mampu menentukan integral tak tentu dari fungsi
logaritma asli dan variannya serta menurunkan
fungsi secara logaritmik.
B. PENYAJIAN MATERI
Sekarang kita perhatikan adanya kesenjangan dalam
penyelesaian turunan dari fungsi berikut ini:
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 4
� � = 𝑑𝑑𝑑𝑑 3
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 4
� � = 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
� � = 𝑑𝑑𝑑𝑑 1
𝑑𝑑𝑑𝑑
(𝑑𝑑𝑑𝑑) = 𝑑𝑑𝑑𝑑 0
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
( ? ? ? ) = 𝑑𝑑𝑑𝑑 −1
𝑑𝑑𝑑𝑑
(−𝑑𝑑𝑑𝑑 −1 ) = 𝑑𝑑𝑑𝑑 −2
𝑑𝑑𝑑𝑑
(−𝑑𝑑𝑑𝑑 −2 ) = 𝑑𝑑𝑑𝑑 −3
Dari permasalahan di atas dapat dilihat bahwa turunan

1
dari fungsi berapa yang menghasilkan ?
𝑑𝑑𝑑𝑑
Hal ini dapat diselesaikan dengan teorema kalkulus
dimana fungsi logaritma asli yang biasanya disebut juga
{3}
dengan fungsi logaritma natural atau sering
dilambangkan dengan “ln”, yaitu:
𝑑𝑑𝑑𝑑
1
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑡𝑡𝑡𝑡 , 𝑑𝑑𝑑𝑑 > 0
𝑡𝑡𝑡𝑡
1
Daerah asalnya adalah himpunan rill positif, secara
geometri luas “ln x “ dapat diperlihatkan pada gambar
berikut ini.
y
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
𝑡𝑡𝑡𝑡
Ln x
1 x t
Gambar 1.1 Jika x > 1, hasil ln x = positif
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
Ln x 𝑡𝑡𝑡𝑡
x 1 t
Gambar 1.2 Jika x < 1, maka hasil ln x = negatif
Maka nilai ln x menyatakan luas daerah di bawah kurva

1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = , dimana 1 ≤ t ≤ x . Oleh karena itu maka dapat
𝑡𝑡𝑡𝑡
dituliskan bahwa :
{4}
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 < 0 Jika 0 < x < 1
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 Jika x = 1
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 > 0 Jika x > 1
Turunan dari ln x
Menurut teorema dasar kalkulus, bahwa :
𝑑𝑑𝑑𝑑 1
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 = , 𝑑𝑑𝑑𝑑 > 0
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
Dengan menggunakan aturan rantai, andaikan u= f(x)> 0

maka apabila f dapat dideferensialkan, maka :
𝑑𝑑𝑑𝑑 1 𝑑𝑑𝑑𝑑
ln 𝑢𝑢𝑢𝑢 = (𝑢𝑢𝑢𝑢)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
Contoh :
𝑑𝑑𝑑𝑑
1. Tentukan ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 2 )
Jawab :
𝑑𝑑𝑑𝑑
ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 2 )
1 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
= 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑 )
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
= 2 (2𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑𝑑𝑑𝑑
2𝑑𝑑𝑑𝑑
= 2
𝑑𝑑𝑑𝑑
2
=
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
2. Tentukan ln|𝑑𝑑𝑑𝑑|
Jawab :
Penyelesaiannya ada dengan 2 cara yaitu :
Apabila x > 0, |x| = x

𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
ln|𝑑𝑑𝑑𝑑| = ln 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
{5}
1 𝑑𝑑𝑑𝑑
= (𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
= (1)
𝑑𝑑𝑑𝑑
1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑
Apabila x > 0, |x| = - x

ln|𝑑𝑑𝑑𝑑| = ln(−𝑑𝑑𝑑𝑑)
1 𝑑𝑑𝑑𝑑
= (−𝑑𝑑𝑑𝑑)
−𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
= (−1)
−𝑑𝑑𝑑𝑑
−1
=
−𝑑𝑑𝑑𝑑
1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
3. Tentukan ln 2𝑑𝑑𝑑𝑑
Jawab :
𝑑𝑑𝑑𝑑
ln 2𝑑𝑑𝑑𝑑
1 𝑑𝑑𝑑𝑑
= � 2𝑑𝑑𝑑𝑑�
2𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
= (2)
2𝑑𝑑𝑑𝑑
2
=
2𝑑𝑑𝑑𝑑
1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
4. Tentukan ln √2𝑑𝑑𝑑𝑑
Jawab :
𝑑𝑑𝑑𝑑
ln √2𝑑𝑑𝑑𝑑
{6}
𝑑𝑑𝑑𝑑 1
= ln(2𝑑𝑑𝑑𝑑) �2
1 𝑑𝑑𝑑𝑑 1�
= 1� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 �(2𝑑𝑑𝑑𝑑)
2�
(2𝑑𝑑𝑑𝑑) 2
1 2 1−1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑 2 �
1
(2𝑑𝑑𝑑𝑑) �2 1�
2
1 1
= 1� �2(2)𝑑𝑑𝑑𝑑 −2 �
1 1
= 1� �4𝑑𝑑𝑑𝑑 −2 �
1 4
= 1 � 1� �
(2𝑑𝑑𝑑𝑑) �2 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
4
=
2𝑑𝑑𝑑𝑑
Integral Tak Tentu dari 1/u

1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = ln|𝑢𝑢𝑢𝑢| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝑢𝑢𝑢𝑢
Contoh :
5. Tentukan ∫
𝑑𝑑𝑑𝑑+1
Jawab :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
=1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
Maka :
�
𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1
=�
𝑢𝑢𝑢𝑢
1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑢𝑢𝑢𝑢
= ln|𝑢𝑢𝑢𝑢| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
{7}
= ln|𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝑑𝑑𝑑𝑑
6. Tentukan ∫ 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 +1
Jawab :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 1
= 2𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
= 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2
Maka :
𝑑𝑑𝑑𝑑
� 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
=� 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑)
1 1
= � � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢�
𝑢𝑢𝑢𝑢 2
1 1
2 𝑢𝑢𝑢𝑢
1
= ln|𝑢𝑢𝑢𝑢| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
1
= ln|𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 1| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
Contoh penyelesaian soal integral tentu logaritma

natural.
1 𝑑𝑑𝑑𝑑
7. Tentukan ∫0 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 +1
Jawab :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 1
= 2𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
{8}
= 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2
Maka :
1
𝑑𝑑𝑑𝑑
=� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 1
0
1
1
=� (𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑𝑑𝑑𝑑 2 +1
0
1
1 1
= � � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢�
𝑢𝑢𝑢𝑢 2
0
1
1 1
2 𝑢𝑢𝑢𝑢
0
1 1
= ln|𝑢𝑢𝑢𝑢|�
2 0
1 1
= ln|𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 1|�
2 0
1 1
= � ln|1 + 1|� − � ln|02 + 1|�
2
2 2
1 1
= � ln 2� − � ln 1�
2 2
1
= � ln 2� − 0
2
1
= ln 2
2
Teorema Dasar Logaritma Natural (Sifat-sifat

Logaritma)
• ln 1 = 0
• ln a.b = ln a + ln b
• ln a/b = ln a – ln b
• ln ar = r ln a
{9}
Pembuktian sifat-sifat logaritama di atas:
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 𝑑𝑑𝑑𝑑
= (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1
= (𝑎𝑎𝑎𝑎)
𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎𝑎𝑎
=
1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑
Berarti dapat kita simpulkan bahwa :
𝑑𝑑𝑑𝑑 1
ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 =
Dan juga
𝑑𝑑𝑑𝑑 1
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 =
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
y 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑑𝑑𝑑𝑑
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
1 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑
ln x 𝑦𝑦𝑦𝑦 =
𝑑𝑑𝑑𝑑
x
Gambar 1.3. Grafik fungsi untuk luas dibawah kurva
Dari gambar 1.3 dapat kita perhatikan bahwa

1
untuk luas kurva di bawah fungsi 𝑦𝑦𝑦𝑦 = adalah ln
𝑑𝑑𝑑𝑑
x. Sedangkan untuk luas kurva di bawah fungsi
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = adalah ln ax. Begitu juga untuk luas kurva
1
di bawah fungsi 𝑦𝑦𝑦𝑦 = adalah ln bx.
𝑏𝑏𝑏𝑏𝑑𝑑𝑑𝑑
{ 10 }
Jadi, untuk memperoleh luas dibawah kurva
adalah :
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 = ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Pada saat :
𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1
Maka :
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎(1) = ln 1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎 = 0 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝐶𝐶𝐶𝐶 = ln 𝑎𝑎𝑎𝑎
Kalau begitu dapat disimpulkan bahwa :

ln 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 = ln 𝑑𝑑𝑑𝑑 + ln 𝑎𝑎𝑎𝑎
ln 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑑𝑑𝑑𝑑 = ln 𝑎𝑎𝑎𝑎 + ln 𝑑𝑑𝑑𝑑
Sehingga terbukti teorema di atas :

ln 𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏 = ln 𝑎𝑎𝑎𝑎 + ln 𝑏𝑏𝑏𝑏
Contoh :
8. Tentukan turunan dari fungsi logaritma berikut :
𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln �
Jawab :
Untuk menyelesaikannya maka kita harus
menyederhanakan fungsi tersebut menggunakan
teorema dasar yang di atas.
Pertama sederhanakan menggunakan teorema
poin ke-4.
𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln �
{ 11 }
1
𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1 2
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln � �
1 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
2 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1
Selanjutnya sederhanakan kembali menggunakan

teorema poin ke-3, yaitu :
1 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
2 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = [ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) − ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)]
2
1 1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) − ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)
2 2
Selanjutnya baru kita selesaikan turunannya.

 ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) = (𝑑𝑑𝑑𝑑−1) (𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1)
1 1
= (1) =
(𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) (𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1)
 ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1) = (𝑑𝑑𝑑𝑑+1) (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)
1 1
= (1) =
(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1) (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)
Maka :
1 1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) − ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)
2 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 1 1 1
= � �− � �
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1) 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 1)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 1
= −
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2) (2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2 1 2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2
= �� − ��
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2) 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2 (2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2) 2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 (2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2) − (2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2)

=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 4𝑑𝑑𝑑𝑑 2 + 4𝑑𝑑𝑑𝑑 − 4𝑑𝑑𝑑𝑑 − 4
{ 12 }
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2 − 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 4𝑑𝑑𝑑𝑑 2 − 4
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2 + 2

=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 4𝑑𝑑𝑑𝑑 2 − 4
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 4
= 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 4𝑑𝑑𝑑𝑑 − 4
= 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
Turunan dari Fungsi Logaritmik

Definisi dari logaritmik adalah fungsi yang berhubungan
atau berpaut degan logaritma, sehingga persamaan yang
rumit dari sebuah fungsi maka dapat di selesaikan
penurunannya menggunakan teorema logaritma natural.
Contoh :
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦� 𝑑𝑑𝑑𝑑+11
9. Tentukan turunan � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑� dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑑𝑑𝑑𝑑 3 −4
Jawab :
Untuk menyelesaikan turunan dari fungsi di atas
akan rumit dan panjang, akan tetapi akan
memudahkan kalau kita menyelesaikannya
menggunakan “ln”.
Jadikan fungsi diatas menjadi fungsi logaritma
natural, yaitu :
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
√𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4
ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11)
ln 𝑦𝑦𝑦𝑦 =
ln�√𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4�
ln 𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) − ln ��𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4�
1
ln 𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) − ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4)2
{ 13 }
1
ln 𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) − ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4)
2
1 𝑑𝑑𝑑𝑑 1 𝑑𝑑𝑑𝑑 1 1 𝑑𝑑𝑑𝑑 3
(𝑦𝑦𝑦𝑦) = (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) − (𝑑𝑑𝑑𝑑 − 4)
𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 1 1
= (1) − (3𝑑𝑑𝑑𝑑2 )
𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑3 − 4)
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 1 3𝑑𝑑𝑑𝑑2
= −
𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 2 (𝑑𝑑𝑑𝑑3 − 4)
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 3𝑑𝑑𝑑𝑑2
= −
𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 2(𝑑𝑑𝑑𝑑3 − 4)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 3𝑑𝑑𝑑𝑑2
=� − � (𝑦𝑦𝑦𝑦)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 2(𝑑𝑑𝑑𝑑3 − 4)
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 1 3𝑑𝑑𝑑𝑑2 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11
=� − � � �
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 (𝑑𝑑𝑑𝑑 + 11) 2(𝑑𝑑𝑑𝑑3 − 4) √𝑑𝑑𝑑𝑑 3 − 4
C. LATIHAN
𝑑𝑑𝑑𝑑
1. Tentukan ln √𝑑𝑑𝑑𝑑
Kunci jawaban :
1
2𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
2. Tentukan ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 2 − 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2)
Kunci jawaban :
2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 1
2
𝑑𝑑𝑑𝑑 − 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2
𝑑𝑑𝑑𝑑
3. Tentukan ln(2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 5)
Kunci jawaban :
2
2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 5
5
4. Tentukan ∫ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2𝑑𝑑𝑑𝑑+7
Kunci jawaban :
5
= ln|2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 7| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
{ 14 }
5. Hitunglah
3
𝑑𝑑𝑑𝑑
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
10 − 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
−1
Kunci jawaban :
1
= ln 9
2
D. TUGAS
Tentukan turunan-turunan yang ditunjukkan pada
masing-masing soal dibawah ini.
𝑑𝑑𝑑𝑑
1. ln(𝑑𝑑𝑑𝑑 2 − 5𝑑𝑑𝑑𝑑 + 6)
𝑑𝑑𝑑𝑑
2. ln(2𝑑𝑑𝑑𝑑 3 + 1)
𝑑𝑑𝑑𝑑
3. ln √3𝑑𝑑𝑑𝑑 − 25
Hitunglah integral berikut :

4
4. ∫ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
2𝑑𝑑𝑑𝑑+1
3 𝑑𝑑𝑑𝑑 3
5. ∫0 𝑑𝑑𝑑𝑑 4 +1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
{ 15 }
{ 16 }
BAB II
FUNGSI BALIKAN (INVERS) DAN
TURUNANNYA
{ 17 }
{ 18 }
BAB II. FUNGSI BALIKAN (INVERS) DAN
TURUNANNYA
A. PENDAHULUAN
Pembahasan pada bab ini adalah mengenai fungsi invers
dan turunannya dimana cara ini merupakan salah satu
cara untuk menambah dari fungsi-fungsi yang ada.
Selama ini kita sangat sulit untuk mencari turunan suatu
fungsi yang semakin banyak sehingga kita harus
memikirkan bagaimana mencari turunannya apakah
menghitung dengan cara yang cukup panjang? Apakah
ada cara yang lebih mudah dan cepat untuk menghitung
turunannya.
• Mengetahui tentang fungsi invers atau balikan.
• Mengetahui cara menentukan suatu fungsi invers
dan turunannya.
• Mengetahui setiap fungsi yang monoton murni
pada daerah asalnya pasti mempunyai invers
• Mengetahui cara mencari turunan dari fungsi
inervs.
B. PENYAJIAN MATERI
B.1. Fungsi Invers.
Fungsi invers merupakan suatu fungsi kebalikan atau
percerminan terhadap fungsi y=x. Pada saat keadaan
tertentu, kita dapat memperoleh x sebagai fungsi dari y
dalam persamaan fungsi y = f(x) yaitu x = g(y).
Fungsi g disebut invers dari f, ditulis :
𝑔𝑔𝑔𝑔 = 𝑓𝑓𝑓𝑓 −1
Jadi :
y = f(x) jika dan hanya jika x = f -1(y)
{ 19 }
y
f(x) = y = 2x
y=x
𝑥𝑥𝑥𝑥
f -1(x) = y = 2
x
Gambar 2.1. Grafik fungsi invers
Dari gambar di atas dapat kita perhatikan bahwa grafik f

-1(x) merupakan hasil pencerminan dari grafik f(x)
terhadap garis y = x.
Contoh :
1. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :
Yang pertama kita lakukan adalah membalikkan x
menjadi y pada persamaan fungsi di atas.
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥

Kita ubah x menjadi y dan y menjadi x, yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2𝑦𝑦𝑦𝑦
Selanjutnya kita ubah persamaan tersebut dimana y

menjadi nilai yang akan dicari, sehingga :
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
2
Jadi :
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑥𝑥𝑥𝑥
2
{ 20 }
2. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6
Jawab :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6
Kita ganti masing-masing x dan y, yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 = 4𝑦𝑦𝑦𝑦 − 6
4𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 6
𝑥𝑥𝑥𝑥 + 6
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
4
Jadi :
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) =
4
3. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 8𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2

Jawab :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 8𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2

𝑥𝑥𝑥𝑥 = 8𝑦𝑦𝑦𝑦 + 2
8𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
8
Jadi :
8
4. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7

Jawab :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7

𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 7
𝑦𝑦𝑦𝑦 2 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 7
𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 − 7
{ 21 }
Jadi :
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) = √𝑥𝑥𝑥𝑥 − 7
5. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5

Jawab :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = √2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5

𝑥𝑥𝑥𝑥 = �2𝑦𝑦𝑦𝑦 + 5
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 2𝑦𝑦𝑦𝑦 + 5
2𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 5
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 5
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
2
Jadi :
−1 (𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑓𝑓𝑓𝑓 =
2
1
6. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥−5
Jawab :
1
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) =

1
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
𝑦𝑦𝑦𝑦 − 5
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 − 5 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
1
𝑦𝑦𝑦𝑦 = + 5
𝑥𝑥𝑥𝑥
Jadi :
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) = +5
𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 22 }
2𝑥𝑥𝑥𝑥−3
7. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 5
Jawab :
2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑦𝑦𝑦𝑦 =
5
Kita ubah x dan y, maka :

2𝑦𝑦𝑦𝑦 − 3
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
5
5𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2𝑦𝑦𝑦𝑦 − 3
2𝑦𝑦𝑦𝑦 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3
5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
2
Jadi :
2
5
8. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥+7
Jawab :
5
Kita ubah terlebih dahulu x dan y.

5
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
3𝑦𝑦𝑦𝑦 + 7
Selanjutnya kita cari nilai y.

5
3𝑦𝑦𝑦𝑦 + 7 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
5
3𝑦𝑦𝑦𝑦 = − 7
𝑥𝑥𝑥𝑥
5 7𝑥𝑥𝑥𝑥
3𝑦𝑦𝑦𝑦 = −
𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥
5 − 7𝑥𝑥𝑥𝑥
3𝑦𝑦𝑦𝑦 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
−7𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
3𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 23 }
Jadi :
−7𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5
3𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥+3
9. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥−2
Jawab :
Kita ubah terlebih dahulu x dan y.

𝑦𝑦𝑦𝑦 + 3
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
2𝑦𝑦𝑦𝑦 − 2
Selanjutnya kita akan mencari nilai y. Kita harus
mengumpulkan x disisi kanan dan y disisi kiri.
𝑥𝑥𝑥𝑥(2𝑦𝑦𝑦𝑦 − 2) = 𝑦𝑦𝑦𝑦 + 3
2𝑥𝑥𝑥𝑥𝑦𝑦𝑦𝑦 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑦𝑦𝑦𝑦 + 3
2𝑥𝑥𝑥𝑥𝑦𝑦𝑦𝑦 − 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
Jadi :
3𝑥𝑥𝑥𝑥
10. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥+5
Jawab:
3𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita ubah dahulu x dan y.

3𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
𝑦𝑦𝑦𝑦 + 5
𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑦𝑦𝑦𝑦 + 5) = 3𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑥𝑥𝑥𝑥𝑦𝑦𝑦𝑦 + 5𝑥𝑥𝑥𝑥 = 3𝑦𝑦𝑦𝑦
{ 24 }
Kita kumpulkan faktor y disisi kiri dan x disisi
kanan, maka :
𝑥𝑥𝑥𝑥𝑦𝑦𝑦𝑦 − 3𝑦𝑦𝑦𝑦 = −5𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)𝑦𝑦𝑦𝑦 = −5𝑥𝑥𝑥𝑥
−5𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
Jadi :
−5𝑥𝑥𝑥𝑥
B.2. Turunan dari Fungsi Invers.

Andaikan suatu fungsi dapat diturunkan atau monoton
murni pada interval, dan turunannya tidak sama dengan
nol, maka ini memiliki rumus persamaan fungsi.
Jika 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) dan 𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (𝑥𝑥𝑥𝑥) ≠ 0, maka teoremanya adalah :
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(𝑦𝑦𝑦𝑦) =
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥)
Dalam notasi Leibniz dapat dituliskan :

=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥�
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦
Contoh :
11. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3
Tentukan (𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(5)
Jawab :
Maksud dari pertanyaan di atas adalah kita harus
menentukan berapa nilai turunan dari invers pada
titik y = 5.
Yang pertama kita cari adalah nilai x yang

berpadanan dengan y = 5, yaitu :
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3
5 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3
{ 25 }
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 5 + 3
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 8
8
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 =
2
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 4
𝑥𝑥𝑥𝑥 = √4
𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2
Selanjutnya kita mencari turunan dari fungsi

tersebut, yaitu :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2(2)𝑥𝑥𝑥𝑥 2−1
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 4𝑥𝑥𝑥𝑥
Nah, setelah kita memperoleh turunannya, maka

kita memasukkan nilai x = 2 yang telah kita peroleh
di atas :
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 4(2)
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 8
Kemudian kita selesaikan dengan menggunakan

teorema turunan dari fungsi invers, yaitu :
1
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(5) =
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2)
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(5) =
8
{ 26 }
12. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 2
Jawab :
titik y = 10.

𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 2
10 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 2
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 = 10 − 2
3

tersebut, yaitu :
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 3−1
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 2

di atas :
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 2
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 3(2)2
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 3(4)
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 12

1
{ 27 }
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(10) =
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(10) =
12
13. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1

Jawab :
titik y = 2.

𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
2 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
2
22 = �√𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1�
4 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
𝑥𝑥𝑥𝑥 = 4 − 1

tersebut, yaitu :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
1
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) �2
1 1
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) �2−1
2
1 1
𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)−2
2
′ (𝑥𝑥𝑥𝑥)
1 1
𝑓𝑓𝑓𝑓 =
2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)12
1 1
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (𝑥𝑥𝑥𝑥) =
2 √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
{ 28 }
1
2 √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1

di atas :
1
2 √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (3) =
2 √3 + 1
′ (3)
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 =
2 √4
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (3) =
2 (2)
1
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (3) =
4

1
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(2) =
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(2) =
1�
4
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(2) = 4
14. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7

Jawab :
titik y = 11.
{ 29 }
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7
11 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 11 − 7

tersebut, yaitu :
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2−1 + 0

di atas :
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 2(2)
𝑓𝑓𝑓𝑓′(2) = 4

1
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(11) =
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(11) =
4
{ 30 }
C. LATIHAN
Tentukan invers dari :
1. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7
Kunci jawaban :
3
2. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 1
Kunci jawaban :
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) = �
2
3
3. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥+3
Kunci jawaban :
𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 (𝑥𝑥𝑥𝑥) = −
2𝑥𝑥𝑥𝑥
4. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 5

Kunci jawaban :
1
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(13) =
12
5. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2

Kunci jawaban :
(𝑓𝑓𝑓𝑓 −1 )′(4) = 8
{ 31 }
D. TUGAS
Tentukan invers dari :
1. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = −3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2
2. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2
5
3. 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥−1
4. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 7
5. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3
{ 32 }
BAB III
FUNGSI EKSPONEN
{ 33 }
{ 34 }
BAB III. FUNGSI EKSPONEN
A. PENDAHULUAN
1. Memahami fungsi-fungsi eksponen, persamaan dan
pertidaksamaan eksponen.
2. Mampu menjelaskan gambaran umum dan
penggunaan dari fungsi eksponen dengan disertai
beberapa contoh.
B. PENYAJIAN MATERI
Pengertian dari eksponen adalah sebuah bilangan yang
berpangkat atau sebuah perkalian yang berulang-
ulang.Dalam penulisan bentuk umum sering ditulis
dengan :
𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛
Keterangan :
a = Bilangan pokok
n = pangkat atau eksponen
Sebagai contoh:
34
Dimana 3 adalah bilangan pokok dan 4 adalah eksponen.
Untuk menghitung nilai dari :
34
Maka dapat diselesaikan dengan :
34 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥3𝑥𝑥𝑥𝑥3𝑥𝑥𝑥𝑥3 = 81
B.1. Sifat-sifat Fungsi Eksponen

1) 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 . 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 +𝑛𝑛𝑛𝑛
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑚𝑚𝑚𝑚
2) = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 −𝑛𝑛𝑛𝑛
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑛𝑛
3) 𝑎𝑎𝑎𝑎 . 𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑛𝑛𝑛𝑛 = (𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏)𝑛𝑛𝑛𝑛
𝑛𝑛𝑛𝑛
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑛𝑛
4) = �𝑏𝑏𝑏𝑏 �
𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑛𝑛𝑛𝑛
5) (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 )𝑛𝑛𝑛𝑛 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑛𝑛𝑛𝑛
6) 𝑎𝑎𝑎𝑎0 = 1
𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑛𝑛𝑛𝑛
7) √𝑎𝑎𝑎𝑎𝑚𝑚𝑚𝑚 = 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑛𝑛
{ 35 }
𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑛𝑛𝑛𝑛
8) √𝑎𝑎𝑎𝑎 . √𝑏𝑏𝑏𝑏 = √𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏
1
9) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑛𝑛
= 𝑎𝑎𝑎𝑎−𝑛𝑛𝑛𝑛
1
1
10) 𝑎𝑎𝑎𝑎−𝑛𝑛𝑛𝑛 = 1
𝑎𝑎𝑎𝑎 �𝑛𝑛𝑛𝑛
Berikut ini contoh-contoh dari sifat-sifat fungsi

eksponen.
1) 22 . 23 = 22+3 = 25 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥2𝑥𝑥𝑥𝑥2𝑥𝑥𝑥𝑥2𝑥𝑥𝑥𝑥2 = 32
24
2) = 24−2 = 22 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥2 = 4
22
3) 22 . 32 = (2 𝑥𝑥𝑥𝑥 3)2 = 62 = 6 𝑥𝑥𝑥𝑥 6 = 36
43 4 3
4) = �2� = 23 = 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 8
23
5) (42 )3 = 42 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 = 46 = 4096
6) 13(0) = 1
6
3
7) √46 = 43 = 42 = 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 4 = 16
3 3 3 3
8) √2 . √5 = √2𝑥𝑥𝑥𝑥5 = √10
1
9) 𝑎𝑎𝑎𝑎 2
= 𝑎𝑎𝑎𝑎−2
1
− 1
10) 𝑎𝑎𝑎𝑎 2 = 1
𝑎𝑎𝑎𝑎 �2
Adapun untuk contoh-contoh penyelesaian sifat dari

eksponen lainnya adalah :
1) (3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )2
Hal ini dapat diselesaikan dengan mengikuti syarat
dari sifat-sifat eksponen yaitu :
(3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )2
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )2 (𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )2
= 9𝑥𝑥𝑥𝑥 4 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −6
{ 36 }
1
= 9𝑥𝑥𝑥𝑥 4
𝑦𝑦𝑦𝑦 6
9𝑥𝑥𝑥𝑥 4
=
𝑦𝑦𝑦𝑦 6
2) (2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )(−3𝑥𝑥𝑥𝑥 −4 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 6 )

Hal ini dapat diselesaikan dengan mengikuti
syarat dari sifat-sifat eksponen yaitu :
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )(−3𝑥𝑥𝑥𝑥 −4 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 6 )
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )(−3𝑥𝑥𝑥𝑥 −4 )(𝑦𝑦𝑦𝑦 −3 )(𝑦𝑦𝑦𝑦 6 )
= (−6𝑥𝑥𝑥𝑥 −2 )(𝑦𝑦𝑦𝑦 3 )
1
= −6 2 (𝑦𝑦𝑦𝑦 3 )
𝑥𝑥𝑥𝑥
6𝑦𝑦𝑦𝑦 3
=− 2
𝑥𝑥𝑥𝑥
3 2
3) � √𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −2 �
3 2
� �𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −2 �
2� 2
= �𝑥𝑥𝑥𝑥 3� . (𝑦𝑦𝑦𝑦 −2 )2
4
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 �3 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −4
4
𝑥𝑥𝑥𝑥 �3
= 4
𝑦𝑦𝑦𝑦
3
√𝑥𝑥𝑥𝑥 4
= 4
𝑦𝑦𝑦𝑦
3
�√𝑥𝑥𝑥𝑥�
4) 3
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 3 �
3
�√𝑥𝑥𝑥𝑥�
3
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 3 �
{ 37 }
1� 3
�𝑥𝑥𝑥𝑥 2�
=
3� 3
�𝑥𝑥𝑥𝑥 2�
3� 9
= �𝑥𝑥𝑥𝑥 2 � �𝑥𝑥𝑥𝑥 − �2 �
6
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 − �2
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 −3
1
= 3
𝑥𝑥𝑥𝑥
3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 .𝑦𝑦𝑦𝑦 2
5) (𝑥𝑥𝑥𝑥 8 .𝑦𝑦𝑦𝑦 6 )
3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 2
(𝑥𝑥𝑥𝑥 8 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 6 )
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 2 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 −8 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −6 )
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 −8 )(𝑦𝑦𝑦𝑦 2 )(𝑦𝑦𝑦𝑦 −6 )
= 3𝑥𝑥𝑥𝑥 −6 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −4
3
= 6 4
𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑦𝑦𝑦𝑦
1 1
2𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 �2 .
6) 1 3
𝑥𝑥𝑥𝑥 − �2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 − �2
1� 1 1 3�
= �2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 �2 � �𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 2�
1� 1 1 3
= �2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 � �𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 � �𝑦𝑦𝑦𝑦 �2 � �𝑦𝑦𝑦𝑦 �2 �
4
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 �2
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 2
B.2. Persamaan Eksponen

Persamaan eksponen adalah persamaan yang
pangkatnya mengandung variabel dan tidak menutup
kemungkinan bilangan dasarnya juga mengandung
variabel.
{ 38 }
Ada beberapa teorema untuk persamaan eksponen,
yaitu :
(1) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛 a>0;a≠1
maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑛𝑛𝑛𝑛
(2) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 1 a>0;a≠1

maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 0
(3) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) a>0;a≠1

maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)
(4) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) a>0;a≠1; b>0;b≠1;a≠b

maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 0
(5) {ℎ(𝑥𝑥𝑥𝑥)} 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = {ℎ(𝑥𝑥𝑥𝑥)} 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)

Maka kemungkinannya adalah :
1. h(x) = 0 ; asalkan f(x) dan g(x) keduanya
positif (f(x) > 0 dan g(x) > 0)
2. h(x) = 1
3. h(x) = -1 ; asalkan f(x) dan g(x) keduanya
ganjil atau keduanya genap �(−1) 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)−𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) =
1)
4. f(x) = g(x) ; asalkan h(x) ≠ 0 dan h(x) ≠ 1
(6) {(ℎ(𝑥𝑥𝑥𝑥))}𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 1
Maka kemungkinannya adalah :
1. f(x) = 0 ; h(x) ≠ 0
2. h(x) = 1
𝑝𝑝𝑝𝑝
3. h(x) = 1 ; 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = ± 𝑞𝑞𝑞𝑞 ; dengan p dan q adalah
bilangan asli yang dapat saling membagi
{ 39 }
(tidak mempunyai faktor persekutuan), dan p
adalah bilangan genap.
(7) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) ;a>0;a≠1; b>0;b≠1

maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) log 𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) log 𝑏𝑏𝑏𝑏
(8) 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑏𝑏𝑏𝑏 ; a > 0 ; a ≠ 1 ; b> 0

maka :
log 𝑏𝑏𝑏𝑏
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = = 𝑎𝑎𝑎𝑎log 𝑏𝑏𝑏𝑏
log 𝑎𝑎𝑎𝑎
Berikut ini beberapa contoh penyelesaian dari

persamaan fungsi eksponen.
1. Carilah himpunan penyelesian dari setiap
persamaan :
102𝑥𝑥𝑥𝑥−3 = 100.000
Jawab:
102𝑥𝑥𝑥𝑥−3 = 100.000
102𝑥𝑥𝑥𝑥−3 = 105
2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3 = 5
2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 5 + 3
2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 8
8
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
2
x=4
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {4}.

2
persamaan :22𝑥𝑥𝑥𝑥 +3𝑥𝑥𝑥𝑥−5 = 1
Jawab :
2
22𝑥𝑥𝑥𝑥 +3𝑥𝑥𝑥𝑥−5 = 20
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5 = 0
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) = 0
{ 40 }
2x + 5 = 0
2x = -5
−5
𝑥𝑥𝑥𝑥1 =
2
dan
x-1 = 0
x2 = 1

persamaan :
35𝑥𝑥𝑥𝑥−10 = 1
Jawab :
35𝑥𝑥𝑥𝑥−10 = 30
5x – 10 = 0
5x = 10
x = 10/5
x=2

persamaan :
52𝑥𝑥𝑥𝑥−1 = 125
Jawab:
52𝑥𝑥𝑥𝑥−1 = 125
52𝑥𝑥𝑥𝑥−1 = 53
2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 3
2x = 3 + 1
2x = 4
x = 4/2
x=2

persamaan :
2
5𝑥𝑥𝑥𝑥 +𝑥𝑥𝑥𝑥−2 = 1
Jawab :
2
5𝑥𝑥𝑥𝑥 +𝑥𝑥𝑥𝑥−2 = 50
{ 41 }
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 = 0
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) = 0
x+2=0
x1 = -2
dan
x–1=0
x2 = 1

persamaan :
2 = 163−𝑥𝑥𝑥𝑥
jawab ∶
2 = 163−𝑥𝑥𝑥𝑥
2 = (24 )3−𝑥𝑥𝑥𝑥
2 = 24(3−𝑥𝑥𝑥𝑥)
2 = 212−4𝑥𝑥𝑥𝑥
21 = 212−4𝑥𝑥𝑥𝑥
1 = 12 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥
4x = 12 – 1
4x = 11
11
𝑥𝑥𝑥𝑥 =
4

persamaan :
163−𝑥𝑥𝑥𝑥 = 4𝑥𝑥𝑥𝑥+3
jawab ∶
163−𝑥𝑥𝑥𝑥 = 4𝑥𝑥𝑥𝑥+3
(24 )3−𝑥𝑥𝑥𝑥 = (22 )𝑥𝑥𝑥𝑥+3
24(3−𝑥𝑥𝑥𝑥) = 22(𝑥𝑥𝑥𝑥+3)
212−4𝑥𝑥𝑥𝑥 = 22𝑥𝑥𝑥𝑥+6
12 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 6
2x+4x = 12 – 6
6x = 6
x=1
{ 42 }
C. LATIHAN
Selesaikanlah sifat eksponen berikut dengan mengikuti
syarat dari sifat-sifat eksponen.
1. (2𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑦𝑦𝑦𝑦 −2 )2
Kunci jawabannya adalah :
4𝑥𝑥𝑥𝑥 2
𝑦𝑦𝑦𝑦 4
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 .𝑦𝑦𝑦𝑦
2. 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 .𝑦𝑦𝑦𝑦 3
2
𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑦𝑦𝑦𝑦 2
Carilah himpunan penyelesian dari setiap persamaan :

3. 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 = 0
𝑥𝑥𝑥𝑥 = −1
4. 9𝑥𝑥𝑥𝑥−3 = 81𝑥𝑥𝑥𝑥 −2
5. 22𝑥𝑥𝑥𝑥+3 = 32
D. TUGAS
Selesaikanlah sifat eksponen berikut dengan mengikuti
syarat dari sifat-sifat eksponen.
1. (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑦𝑦𝑦𝑦 −2 )3
5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 .2𝑦𝑦𝑦𝑦 2
2. 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 .𝑦𝑦𝑦𝑦 3
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +5𝑥𝑥𝑥𝑥+6
3. 5 =1
4. 4𝑥𝑥𝑥𝑥+5 = 16𝑥𝑥𝑥𝑥 +3
5. 33𝑥𝑥𝑥𝑥−2 = 81
{ 43 }
{ 44 }
BAB IV
FUNGSI TRIGONOMETRI INVERS
{ 45 }
{ 46 }
BAB IV. FUNGSI TRIGONOMETRI INVERS
A. PENDAHULUAN
1. Memahami definisi dari fungsi trigonometri invers
atau balikan dari fungsi trigonometri.
2. Memahami mencari fungsi trigonometri invers.
3. Memahami grafik fungsi sinus, kosinus dan tangen
dan fungsi inversnya.
B. PENYAJIAN MATERI
Pada pembelajaran kalkulus 1 telah kita ketahui bahwa
ada enam fungsi dasar trigonometri yaitu sinus, kosinus,
tangen, kotangen, sekan dan kosekan. Kita juga telah
memahami penyelesaian trigonometri tersebut untuk
menghitung panjang, luas dan volume dari garis atau
bidang yang memiliki sudut.
Mengenai fungsi inversnya masih terdapat pemahaman
yang rumit, sebab untuk tiap y dalam daerah hasilnya,
ada tak terhingga banyaknya nilai x yang berpadanan
dengan y tersebut.
y = sin x
x x x x x
Gambar 4.1 Fungsi sinus

Akan tetapi kita juga dapat mendefinisikan nantinya
fungsi invers dari fungsi trigonometri tersebut kedalam
pemahaman yang lebih sederhana. Hal ini dapat kita
lakukan dengan cara mempersempit daerah asal dari
fungsi tersebut.
{ 47 }
Fungsi Invers Sinus dan Kosinus
Kita akan membatasi daerah asal untuk menyelesaikan
kasus pada sinus dan kosinus, sedangkan daerah
hasilnya akan kita ambil seluas mungkin asalkan fungsi
itu memiliki invers.
y
y=x
1
y = sinx
x
-180 -90 90 180
-1
-90 Daerah asal 90

Yang dipersempit
y
y = sin-1x
90
Yang dipersempit
Daerah asal
-1 1 x
y=x
-90
Gambar 4.2 Grafik fungsi sinus dan inversnya

Jadi dapat kita simpulkan bahwa untuk memperoleh
invers dari sinus adalah dengan cara kita membatasi
daerah asal fungsi tersebut pada selang [-900, 900].
Begitu juga akan kita terapkan pada fungsi kosinus di
bawah ini.
{ 48 }
y
1 y = cosx
-180 -90 90 180 x

-1
0 Daerah asal 180

Yang dipersempit
180
Yang dipersempit
Daerah asal
90 y = cos-1x
-1 1 x
Gambar 4.3 Grafik fungsi kosinus dan inversnya

invers dari kosinus adalah dengan cara kita membatasi
daerah asal fungsi tersebut pada selang [00, 1800].
Sehingga :
𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin−1 𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑦𝑦𝑦𝑦 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 ; -900 ≤ x ≤ 900
dan
𝑥𝑥𝑥𝑥 = cos −1 𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑦𝑦𝑦𝑦 = cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 ; 00 ≤ x ≤ 1800
Lambang sin-1seringkali ditulis dengan lambang arcsin

dan cos-1 dengan lambang arccos.
{ 49 }
Untuk memudahkan dalam menyelesaikan invers fungsi
trigonometri ada baiknya kita juga menggunakan tabel
sudut-sudut istimewa pada fungsi trigonometri.
Sudut 00 300 450 600 900 1200 1350 1500 1800

1 1 1 1 1 1�
Sin 0 √2 √3 1 √3 √2 2 0
2 2 2 2 2
1 1 1� 1 1 1
Cos 1 √3 √2 2 0 − − √2 − √3 0
2 2 2 2 2
1 1
Tan 0 1 √3 ∞ −√3 -1 − 0
√3 √3
2 2
Cosec ∞ 2 √2 √3 1 √3 √2 2 ∞
3 3
2 2
Sec 1 √3 √2 2 ∞ -2 −√2 − √3 -1
3 3
1 1
Cot ∞ √3 1 0 − -1 −√3 ∞
√3 √3
Gambar 4.4 Sudut-sudut istimewa fungsi trigonometri
Contoh :
√2
1. Tentukan sin−1 � �
2
Jawab :
Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.4 diperoleh bahwa
untuk invers dari :
√2
sin−1 � � = 450
2
1
2. Tentukan sin−1 �− 2�
Jawab :
Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.4 diperoleh bahwa
untuk invers dari :
1
sin−1 �− � = −300
2
{ 50 }
√3
3. Tentukan cos−1 � 2 �
Jawab :
√3
cos−1 � � = 300
2
1
4. Tentukan cos−1 �− 2�
Jawab :
1
cos −1 �− � = 1200
2
1
5. Tentukan cos �cos−1 �2��
Jawab :
Untuk soal seperti ini kita harus selesaikan di bagian
kurung dalam terlebih dahulu.
1
cos �cos−1 � ��
2
= cos(60)
1
=
2
6. Tentukan sin−1 (sin 2700 )

Jawab :
Sama seperti pada contoh 5, yaitu :
sin−1 (sin 2700 )
= sin−1 (−1)
= −900
{ 51 }
Invers Tangen
Berikut ini gambar untuk grafik fungsi dari invers
tangen.
y
y = tan x
-270 -90 90 270 x

-1
-90 Daerah asal 90

Yang terbatas
y
90
y = tan-1x
-1 1 x
-90
Gambar 4.5. Grafik fungsi tangen dan inversnya

invers dari tangen adalah dengan cara kita membatasi
daerah asal fungsi tersebut pada selang [-900, 900].
Sehingga :
𝑥𝑥𝑥𝑥 = tan−1 𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑦𝑦𝑦𝑦 = tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 ; -900 ≤ x ≤ 900
Contoh :
7. Hitunglah
tan-1 (1) = ?
{ 52 }
Jawab :
Perhatikan kembali tabel pada gambar 4.4 di atas
bahwa hasilnya adalah :
tan-1 (1) = 450
8. Hitunglah
tan-1 (−√3) = ?
Jawab :
Untuk menyelesaikan invers ini maka kita harus
memperhatikan gambar 4.5 di atas, yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 = −√3 = −1,732
Pada gambar 4.4 diperoleh bahwa :

tan 120 = −√3
Berarti x berpadanan dengan titik :

1800 − 1200 = 600
Maka :
tan-1 (−√3) = 600
C. LATIHAN
√2
1. sin−1 � 2 �
Kunci jawaban = 450
2. cos−1 (0)
Kunci jawaban = 900
3. tan−1 (1)
Kunci jawaban = 450
{ 53 }
D. TUGAS
√3
1. sin−1 � 2 �
√3
2. sin−1 �− �
2
√2
3. cos−1 � �
2
√2
4. cos−1 �− 2 �
1
5. tan−1 �− �
√3
{ 54 }
BAB V
INTEGRAL DENGAN SUBSTITUSI
{ 55 }
{ 56 }
BAB V. INTEGRAL DENGAN SUBSTITUSI
A. PENDAHULUAN
1. Memahami definisi dari pengintegralan dengan
substitusi pada integral tak tentu dan integral tentu.
2. Menyelesaikan integral tak tentu dengan
menggunakan metode substitusi.
3. Menghitung integral tentu dengan menggunakan
metode substitusi.
B. PENYAJIAN MATERI
Integral substitusi merupakan metode penyelesaian
integral dengan cara mengganti atau mensubstitusikan
fungsi f(x) dengan menggunakan simbol “u”.
B. 1. Substitusi Dalam Integral Tak-Tentu

Apabila kita menghadapi suatu integral tak tentu
yang merupakan bentuk baku maka segera kita
dapat menuliskan hasilnya. Apabila tidak, carilah
substitusi yang akan mengubahnya menjadi suatu
bentuk baku. Apabila pada substitusi yang pertama
kita tidak berhasil memperoleh bentuk baku maka
kita akan mencoba dengan cara lain. Apabila kita
berlatih cukup lama maka kita akan menemukan
pengganti yang tepat.
Ada 3 (tiga) langkah yang kita lakukan pada cara
substitusi ini, yatu :
(a) Pilihlah fungsi f(x) yang akan kita pakai
sebagai “u”. Fungsi ini biasanya fungsi yang
paling rumit dan panjang.
(b) Carilah nilai turunan dari fungsi “u”,
kemudian dari hasil turunan tersebut
tentukan nilai dx.
(c) Masukkan ke persamaan awal dan selesaikan
integral tersebut.
{ 57 }
Contoh :
1) ∫(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :
u = (2x +3)
tentukan nilai dx.
𝑢𝑢𝑢𝑢 = (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)
=2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 =
2
(c) Masukkan ke persamaan awal dan selesaikan
integral tersebut.
�(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢4 .
2
1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢4 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2
1 1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢4+1 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 4+1
1 1
= � � 𝑢𝑢𝑢𝑢5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 5
1 5
= 𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10
1
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10
{ 58 }
2) ∫ 5(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :
u = 5x+3
=5
5 dx = du
5
� 5(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= � 5. 𝑢𝑢𝑢𝑢4 .
5
5
5
1
=� 𝑢𝑢𝑢𝑢4+1 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4+1
1
= 𝑢𝑢𝑢𝑢5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
1
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
3) ∫(3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)5 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
u = 3x+4
=3
3

= � 𝑢𝑢𝑢𝑢5
3
1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢5 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
3
{ 59 }
1 1
= 3 �6 𝑢𝑢𝑢𝑢6 � + C
1
= (𝑢𝑢𝑢𝑢)6 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
18
1
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)6 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
18
4) 10 ∫(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
u = 5x+3
=5
5
10 �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= 10 � 𝑢𝑢𝑢𝑢4
5
10
5
= 2 � 𝑢𝑢𝑢𝑢4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
1
= 2 � 𝑢𝑢𝑢𝑢5 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
2
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
5) ∫(3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)5 . 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
u = 3x+1
=3
3
�(3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)5 . 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 60 }
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢5 . 3
3
1
6
1
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)6 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
6
6) ∫(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4)3 . 2𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥
2𝑥𝑥𝑥𝑥
�(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4)3 . 2𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= � 𝑢𝑢𝑢𝑢3 . 2𝑥𝑥𝑥𝑥. � �
2𝑥𝑥𝑥𝑥
1
4
1
= (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4)4 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4
7) ∫(5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 18)7 . 15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 18
15𝑥𝑥𝑥𝑥 2
�(5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 18)7 . 15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 61 }
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢7 . 15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 � �
1
8
1
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 18)8 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8
8) ∫ 3𝑥𝑥𝑥𝑥 4 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 5 + 9)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 5 + 9
� 3𝑥𝑥𝑥𝑥 4 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 5 + 9)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= � 3𝑥𝑥𝑥𝑥 4 (𝑢𝑢𝑢𝑢)3 � �
3
3𝑥𝑥𝑥𝑥 4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
= �(𝑢𝑢𝑢𝑢) � �
3
10
3 1 4
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 4
3 4
40
3
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥 5 + 9)4 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
40
9) ∫(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)2 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3
{ 62 }
�(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)2 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= � 𝑢𝑢𝑢𝑢2 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) � �
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
1
3
1
= (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
10) ∫(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)(5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 8)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 8
= 15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 3
15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 3
�(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)(5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 8)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

= �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)(𝑢𝑢𝑢𝑢)6 � �
(15𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 3)
= �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)(𝑢𝑢𝑢𝑢)6 � �
3(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)
6
(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
= �(𝑢𝑢𝑢𝑢) � �
3(5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 1)
= �(𝑢𝑢𝑢𝑢)6
3
1
3
1 1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢7 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3 7
{ 63 }
1 7
21
1
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 8)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
21
B. 2. Substitusi Dalam Integral Tentu

Substitusi dalam integral tentu sama halnya pada
saat kita menyelesaikan substutisu dalam integral
tak tentu, hanya saja kita tidak boleh lupa untuk
mengubah batas-batas pengintegralan tersebut.
Andaikan g mempunyai turunan kontinu pada [a,b]
dan andaikan f kontinu pada daerah nilai dari g.
Maka:
𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑏𝑏𝑏𝑏)
� 𝑓𝑓𝑓𝑓�𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)� . 𝑔𝑔𝑔𝑔′(𝑥𝑥𝑥𝑥) . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑢𝑢𝑢𝑢). 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑎𝑎𝑎𝑎)
Ada 4 (empat) langkah yang kita lakukan pada cara

substitusi ini, yatu :
tentukan nilai dx.
(c) Cari lah masing-masing g(a) dan g(b)
berdasarkan dari f(u).
(d) Masukkan ke persamaan awal dan selesaikan
integral tersebut.
{ 64 }
Contoh :
3
1) Hitung ∫1 (3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :

sebagai “u”. Fungsi ini biasanya fungsi
yang paling rumit dan panjang.
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1

tentukan nilai dx.
=3
3
(c) Cari lah masing-masing g(a) dan g(b)

berdasarkan dari f(u).
x=1
Maka :
u = 3x + 1
u = 3 (1) + 1
u=3+1
u=4
x=3
Maka :
u = 3x + 1
u = 3 (3) + 1
u=9+1
u = 10
{ 65 }
(d) Masukkan ke persamaan awal dan
selesaikan integral tersebut.
3
� (3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
10
4 3
1 10
3 4
10
1 1 3+1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢 �
3 3+1 4
1 1 4 10
3 4 4
1 4 10
= [𝑢𝑢𝑢𝑢 ]4
12
1 1
= (10)4 − (4)4
12 12
10000 256
= −
12 12
= 833,33 − 21,33
≈ 812
5
2) Hitung ∫2 𝑥𝑥𝑥𝑥√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥
2𝑥𝑥𝑥𝑥
Untuk
x=2
𝑢𝑢𝑢𝑢 = (2)2 − 4
u=4 – 4
u=0
{ 66 }
untuk
x=5
u = (5)2 – 4
u = 25 – 4
u = 21
maka :
5
� 𝑥𝑥𝑥𝑥 �𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
5
1�
= � 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4) 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
5
1�
= � (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4) 2 . 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
21
1� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
= � (𝑢𝑢𝑢𝑢) 2 . 𝑥𝑥𝑥𝑥
0 2𝑥𝑥𝑥𝑥
21
1� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
= � (𝑢𝑢𝑢𝑢) 2
0 2
1 21 1�
= � (𝑢𝑢𝑢𝑢) 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 0
21
1 1 1
+1
= �1 𝑢𝑢𝑢𝑢 2 �
2 +1
2 0
21
1 1 3
= � 3 𝑢𝑢𝑢𝑢2 �
2
2 0
1 2 3 21
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢2 �
2 3 0
1 3� 21
= �𝑢𝑢𝑢𝑢 2 �
3 0
1 3
= 3 (21) �2 – 0
≈ 32,08
{ 67 }
2
Jawab :
=2
2
Untuk
x=1
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2(1) + 3
u= 2+3
u=5
untuk
x=2
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2(2) + 3
u= 4+3
u=7
7
� (𝑢𝑢𝑢𝑢)2
5 2
1 7 2
= � (𝑢𝑢𝑢𝑢) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 5
1 1 3 7
2 3 5
1 3 7
6 5
1 1
= (7) − (5)3
3
6 6
1 1
= (343) − (125)
6 6
= 51,17 − 20,83
≈ 30,34
{ 68 }
2
4) 10 ∫1 (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jawab :
=5
5
Untuk
x=1
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 5(1) + 3
u= 5+3
u=8
untuk
x=2
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 5(2) + 3
u= 10+3
u=13
2
10 � (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
13
= 10 � (𝑢𝑢𝑢𝑢)2
8 5
10 13 2
= � (𝑢𝑢𝑢𝑢) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
5 8
13
= 2 � (𝑢𝑢𝑢𝑢)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8
1 3 13
= 2 � 𝑢𝑢𝑢𝑢 �
3 8
2 3 13
3 8
2 2
= (13)3 − (8)3
3 3
2 2
= (2197) − (512)
3 3
{ 69 }
= 1464,67 − 341,33
≈ 1123,34
2
Jawab :
=3
3
Untuk
x=1
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 3(1) + 4
u= 3+4
u=7
untuk
x=2
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 3(2) + 4
u= 6+4
u=10
2
� (3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
10
7 3
1 10 2
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
3 7
1 1 3 10
3 3 7
10
1
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢3 �
9 7
1 1
= (10)3 − (7)3
9 9
{ 70 }
1 1
= (1000) − (343)
9 9
= 111,11 − 38,11
≈ 73
C. LATIHAN
1. Tentukan ∫(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban :
1
(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)4 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
2. Tentukan ∫(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)4 . 5 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kunci jawaban :
1
(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
3. Tentukan ∫(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 5)2 . 2𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kunci jawaban :
1 2
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5)3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
4. Hitunglah
2
�(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

0
Kunci jawaban :
2
�(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 ≈ 20,66

0
5. Hitunglah
2
3 �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

1
{ 71 }
Kunci jawaban :
2
3 �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 ≈ 93

1
D. TUGAS
Selesaikanlah soal dibawah ini seperti pada contoh di
atas :
1. ∫(4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5)5 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2. ∫(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5) . 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3. ∫(𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 2)3 . 3𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
4. ∫1 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
5. 5 ∫1 (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 72 }
BAB VI
INTEGRAL TRIGONOMETRI
{ 73 }
{ 74 }
BAB VI. INTEGRAL TRIGONOMETRI
A. PENDAHULUAN
1. Memahami definisi pengintegralan trigonometri.
2. Menyelesaikan integral trigonometri dengan
menggunakan teknik pengintegralan.
B. PENYAJIAN MATERI
Sebelum membahas teknik pengintegralan khususnya
yang berkaitan dengan fungsi trigonometri, ada baiknya
kita harus mengingat kembali aturan-aturan dalam
trigonometri dan sifat-sifat dari fungsinya.
(a) 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1
1
(b) 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2 (1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
1
(c) 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2 (1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
(d) sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
(e) 1 + 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
(f) cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥
1
(g) sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2 sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥
(h) 1 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑡𝑡𝑡𝑡𝑐𝑐𝑐𝑐2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
Aturan-aturan fungsi integral tak tentu fungsi

trigonometri.
a) ∫ sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
b) ∫ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 x 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
c) ∫ tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln|sec 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= − ln|cos 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
d) ∫ cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − ln|csc 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= ln 𝑥𝑥𝑥𝑥|sin 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
e) ∫ sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln|sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 + tan 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
f) ∫ csc 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln|csc 𝑥𝑥𝑥𝑥 − cot 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
g) ∫ tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
h) ∫ cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = −𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
{ 75 }
1
i) ∫ sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − 𝑚𝑚𝑚𝑚 cos 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥
1
j) ∫ cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑠𝑠𝑠𝑠 sin 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
Contoh :
1) Tentukan intrgral tak tentu
��(𝑥𝑥𝑥𝑥 3 ) + sin 𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
��(𝑥𝑥𝑥𝑥 3 ) + sin 𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 4 + (− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶)
4
1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 4 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4
2) Tentukan intrgral tak tentu

�(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Mari kita perhatikan bentuk persamaan awalnya,
yaitu:
(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)2
= 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
Dikarenakan sesuai sifat-sifat trigonometri :

𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1
sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka
= 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
= (𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) − (2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
= 1 − sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 76 }
Sehingga :
�(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = �(1 − sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � 1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 − �− cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
Selanjutnya kita akan menggunakan metode substitusi

dan apabila dibarengi dengan pemakaian kesamaan
trigonometri yang tepat, maka kita akan dapat
melakukan pengintegralan dalam banyak bentuk pada
fungsi trigonometri.
Ada 5 (lima) jenis integral tak tentu yang sering muncul,
yaitu :
(1) ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 dan ∫ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(2) ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(3) ∫ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 dan ∫ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(4) ∫ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑠𝑠𝑠𝑠𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 dan ∫ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(5) ∫ sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� cos 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Jenis 1; (∫ 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙 ; ∫ 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙)

Jika n adalah bilangan bulat positif dan ganjil, maka n
dapat diubah menjadi (n-1) dan (n=1), atau n akan
digenapkan ke yang terdekat. Selanjutnya substitusi
dengan menggunakan kesamaan identitas :
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 atau
2 2
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 atau
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 77 }
Akhirnya dengan substitusi tersebut didapat kesamaan
antara integran dengan tanda integrasinya, sehingga
dengan mudah dapat diselesaikan.
Contoh :
1) Tentukan ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠5 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Dari pertanyaan tersebut diketahui bahwa n adalah
ganjil sehingga harus kita ubah menjadi genap.
� 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠5 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠4 𝑥𝑥𝑥𝑥 . sin 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 . sin 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Dikarenakan : 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 ; maka :
= �(1 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 . sin 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(1 − 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥). sin 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita ingat kembali bahwa aturan

diferensial pada fungsi trigonometri,
bahwa :
y = cos x
= − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) = − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka kita dapat mensubstitusinya kembali. Agar

memiliki tanda minus (-), maka sisi luar integral kita
kali (-) dan sisi di dalam integral kita kalikan juga (-).
{ 78 }
�(1 − 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥). sin 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= − �(1 − 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥). (− sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥)
= − �(1 − 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥). 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
= − � 1. 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) − � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
1 1
= − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2+1 𝑥𝑥𝑥𝑥� − � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4+1 𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2+1 4+1
2 1
= − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 3 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 5 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3 5
2) Tentukan ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
genap sehingga dapat langsug dilihat pada aturan
fungsi trigonometri di atas.
� 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Diketahui bahwa :
1
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = (1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
2
1
= � (1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1 1
= � � − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
Diketahui bahwa :
1
� cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
𝑠𝑠𝑠𝑠
{ 79 }
1 1 1
= [𝑥𝑥𝑥𝑥] − � sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 2 2
1 1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 4
3) Tentukan ∫ 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
genap sehingga dapat langsug dilihat pada aturan
fungsi trigonometri di atas.
� 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Diketahui bahwa :
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = (1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
2
Maka :
�(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1
= � � (1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
2
1 1
= � � + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
Berdasarkan sifat :
(𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)2 = 𝑡𝑡𝑡𝑡2 + 2𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 2
Maka :
1 2 1 1 1 2
= � �� + 2 � � � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2 2 2
1 1 1
= � � + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos2 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4
1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4
1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4
{ 80 }
Berdasarkan sifat :
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑡𝑡𝑡𝑡 = (1 + cos 2𝑡𝑡𝑡𝑡)
2
𝑡𝑡𝑡𝑡 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = (1 + cos 2(2𝑥𝑥𝑥𝑥))
2
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = (1 + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥)
2
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � � (1 + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4 2
1 1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � � + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4 2 2
1 1 1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 4 2 4 2
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4 2 8 8
Diketahui bahwa :
1
𝑠𝑠𝑠𝑠
Maka :
1 1 1 1 1 1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 + � sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + � sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4 2 2 8 8 4
𝑥𝑥𝑥𝑥 1 𝑥𝑥𝑥𝑥 1
= + sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + + sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4 4 8 32
𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥
= + + + + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4 8 4 32
2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥
= + + + + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 8 4 32
3𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥
= + + + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 4 32
{ 81 }
4) Tentukan ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠4 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
genap,selanjutnya juga kita perhatikan ada fungsi x
sehingga lebih memudahkan kita menggunakan
substitusi.
Misalkan :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥
=2
2
Sehingga :
� 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠4 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠4 𝑢𝑢𝑢𝑢 � �
2
1
= � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠4 𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2
1
= �(𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑢𝑢𝑢𝑢)2 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2
Dikarenakan :
1
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = (1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
2
Maka :
2
1 1
= � � (1 − cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢)� . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 2
1 1 2
= � � � (1 − cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 2
1 1
= � (1 − 2(1)(cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢) + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 4
1 1
= � (1 − 2 cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 4
1 1 2 cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 1
= �� − + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 4 4 4
{ 82 }
1 1 1 1
= � � − cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 4 2 4
1 1 1
= � � − cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 8
1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢) . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 8
Berdasarkan sifat :
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑡𝑡𝑡𝑡 = (1 + cos 2𝑡𝑡𝑡𝑡)
2
𝑡𝑡𝑡𝑡 = 2𝑢𝑢𝑢𝑢
Maka :
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢 = (1 + cos 2(2𝑢𝑢𝑢𝑢))
2
1
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑢𝑢𝑢𝑢 = (1 + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢)
2
Sehingga :
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � � (1 + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢)� . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 8 2
1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � � (1 + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢)� . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 16
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � � + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢� . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 16 16
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 16 16
Diketahui bahwa :
1
𝑠𝑠𝑠𝑠
Maka :
1 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 − � cos 2𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 + cos 4𝑢𝑢𝑢𝑢 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
8 4 16 16
1 1 1 1 1 1
= 𝑢𝑢𝑢𝑢 − � sin 2𝑢𝑢𝑢𝑢� + 𝑢𝑢𝑢𝑢 + � sin 4𝑢𝑢𝑢𝑢� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 4 2 16 16 4
1 1 1 1 1 1
= 𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝑢𝑢𝑢𝑢 − � sin 2𝑢𝑢𝑢𝑢� + � sin 4𝑢𝑢𝑢𝑢� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 16 4 2 16 4
{ 83 }
2 1 1 1
= 𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝑢𝑢𝑢𝑢 − sin 2𝑢𝑢𝑢𝑢 + sin 4𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
16 16 8 64
3 1 1
= 𝑢𝑢𝑢𝑢 − sin 2𝑢𝑢𝑢𝑢 + sin 4𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
16 8 64
Karena :
u = 2x , maka :
3 1 1
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥) − sin 2(2𝑥𝑥𝑥𝑥) + sin 4(2𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝐶𝐶𝐶𝐶
16 8 64
6𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 8𝑥𝑥𝑥𝑥
= − + + 𝐶𝐶𝐶𝐶
16 8 64
Jenis 2;(∫ 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒎𝒎𝒎𝒎 𝒙𝒙𝒙𝒙 . 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙)

Apabila m atau n ganjil positif sedangkan eksponen yang
lain bilangan sembarang, maka dapat kita keluarkan sin
x atau cos x dan menggunakan kesamaan sin2x + cos2x =
1.
Contoh :
1) Tentukan ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠3 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Pertama sekali kita perhatikan pangkat (eksponen)
yang ganjil harus kita sedarhanakan menjadi genap.
Selanjutnya kita gunakan sifat-sitaf dan aturan
integral pada fungsi trigonometri.
� 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠3 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Dikarenakan :
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 , maka:
= �(1 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 84 }
= �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − {(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥)}) (sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − {(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2−4 𝑥𝑥𝑥𝑥)}) (sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −2 𝑥𝑥𝑥𝑥) (sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kita ingat kembali aturan diferensial
pada fungsi trigonometri, bahwa :
y = cos x
𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) = − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
−𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
= �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −2 𝑥𝑥𝑥𝑥) �−𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)�
= − �(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −2 𝑥𝑥𝑥𝑥) . 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)
= − � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −2 𝑥𝑥𝑥𝑥. 𝑑𝑑𝑑𝑑(cos 𝑥𝑥𝑥𝑥)

1 1
= −� 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −4+1 𝑥𝑥𝑥𝑥� + � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −2+1 𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−4 + 1 −2 + 1
1 1
= − � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −3 𝑥𝑥𝑥𝑥� + � 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −1 𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 −1
1
= 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −3 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 −1 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
1 1 1
= � 3
�− + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
1
= 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑐𝑐𝑐𝑐 3 𝑥𝑥𝑥𝑥 − sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
2) Tentukan ∫ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
adalah genap. Selanjutnya kita gunakan sifat-sitaf
{ 85 }
untuk menyederhanakan fungsi tersebut dengan
menggunakan substitusi.
� 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Diketahui bahwa :
1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝑥𝑥𝑥𝑥 =
2
1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 =
2
Maka :
1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1 2
= � (1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥) � � (1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= � � �(1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)(1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 4
1
= �(1 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)(1 + 2 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8
1
= �(1 + 2 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 3 2𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8
1
= �(1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 3 2𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8
1 1 + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥
= � �1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − � � − (𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 2 2𝑥𝑥𝑥𝑥)(cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2
1 1
= � �1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − (1 + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥) − (1 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥)(cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2
1 1
= � �1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − (1 + cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥) − (cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2
1 1 1
= � �1 + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − − cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2 2
1 1 1
= � �1 − + cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2 2
1 1 1
= � � − cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 2 2
1 1 1
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥�
8 2 2
{ 86 }
Kita ingat kembali aturan diferensial
pada fungsi trigonometri, bahwa :
y = 4x
=4
𝑑𝑑𝑑𝑑(4𝑥𝑥𝑥𝑥)
=4
4
Begitu juga untuk :

𝑑𝑑𝑑𝑑 = sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥
= 2 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
= 2 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
= cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1 1 1
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 (cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥)�
8 2 2
1 1 1 𝑑𝑑𝑑𝑑(4𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑(sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 � � + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 � ��
8 2 2 4 2
1 1 1 1
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 �𝑑𝑑𝑑𝑑(4𝑥𝑥𝑥𝑥)� + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 2𝑥𝑥𝑥𝑥 �𝑑𝑑𝑑𝑑(sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥)��
8 2 8 2
Berdasarkan aturannya :
� 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠𝑠𝑠 x 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Maka :
1 1 1 1 1
= � 𝑥𝑥𝑥𝑥 − (sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠(2+1) 2𝑥𝑥𝑥𝑥�� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 2 8 2 2+1
1 1 1 1 1
= � 𝑥𝑥𝑥𝑥 − (sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠3 2𝑥𝑥𝑥𝑥�� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 2 8 2 3
1 1 1 1
= � 𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠3 2𝑥𝑥𝑥𝑥� + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 2 8 6
{ 87 }
Jenis 3; (∫ 𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙 , ∫ 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒕𝒕𝒕𝒕𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙)
Dalam penyelesaian tangen maka yang harus
dikeluarkan adalah faktor tan2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1; sedangkan
dalam penyelesaian kotangen maka yang dikeluarkan
adalah faktor cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
Contoh :
3) Tentukan ∫ cot 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
adalah genap. Selanjutnya kita gunakan sifat-sitaf
untuk menyederhanakan fungsi tersebut dengan
menggunakan substitusi.
� cot 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = �(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Karena diketahui bahwa :

cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
Maka :
= �(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= �(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − �(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita ingat kembali bahwa aturan diferensial pada

fungsi trigonometri adalah :
𝑑𝑑𝑑𝑑 = cot 𝑥𝑥𝑥𝑥
= − csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥)
= − csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) = − csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
−𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) = csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 88 }
Dan
cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
Maka :
� cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − �(cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 �−𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥)� − �(csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= − � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) − �(csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= − � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) − � csc 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= − � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) − � −𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= − � cot 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑑𝑑𝑑𝑑(cot 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

1
= −� cot 2+1 𝑥𝑥𝑥𝑥� + cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2+1
1
= cot 3 𝑥𝑥𝑥𝑥 + cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
Jenis 4; (∫ 𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒕𝒔𝒔𝒔𝒔𝒎𝒎𝒎𝒎 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒄𝒄𝒄𝒄 𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙 , ∫ 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒕𝒕𝒕𝒕𝒎𝒎𝒎𝒎 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔𝒄𝒄𝒄𝒄𝒎𝒎𝒎𝒎 𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙)
Contoh soal untuk m=sembarang dan n=genab

3
Tentukan ∫ tan− �2 𝑥𝑥𝑥𝑥 sec 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Kita harus menyederhanakannya hingga ke pangkat 2,
yaitu :
3�
� tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 sec 4 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Diketahui bahwa :
sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 + tan2 𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 89 }
Maka :
3�
� �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sec2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� (1 + tan2 𝑥𝑥𝑥𝑥)(sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 3�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� (tan2 𝑥𝑥𝑥𝑥)� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 3�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + �tan2− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥�� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 1�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + �tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥�� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 1�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥) + �tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� (sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥)� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 1�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � �tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita ingat kembali bahwa aturan diferensial pada fungsi

trigonometri adalah :
𝑑𝑑𝑑𝑑 = tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
= sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑(tan 𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑑𝑑𝑑𝑑(tan 𝑥𝑥𝑥𝑥) = sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
3� 1�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � �tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3� 1�
= � �tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑(tan 𝑥𝑥𝑥𝑥) + � �tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑(tan 𝑥𝑥𝑥𝑥)
1 3� +1 1 1� +1
= 3 tan− 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1 tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + C
−2 + 1 2
+1
1 −3+2 1 1+2
= −3+2 tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1+2 tan 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + C
2 2
{ 90 }
1 −1⁄2
1
= 1 tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3 tan3⁄2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + C
−2 2
−1⁄2
2
= −2 tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 + tan3⁄2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + C
3
Jenis 5; (∫ 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙, ∫ 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙,
∫ 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒙𝒙𝒙𝒙 𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒙𝒙𝒙𝒙)
Untuk menyelesaikan integral tersebut pada jenis 5 ini

kita akan menggunakan persamaan di bawah ini.
1
sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = [sin(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠) 𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
1
sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = − [cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
1
cos 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = [cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
Contoh soal :
1. Tentukan ∫ sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Untuk mengerjakannya kita bisa langsung
menggunakan persamaa di atas, yaitu :
1
sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = [sin(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠) 𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
Maka :
� sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
= � [sin(2 + 3) 𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin(2 − 3)𝑥𝑥𝑥𝑥]𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1
= � [sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin(−𝑥𝑥𝑥𝑥)]𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � sin(−𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � sin(−𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
{ 91 }
Kita ingat kembali aturan diferensial bahwa :
𝑑𝑑𝑑𝑑 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥
=5
=5
= 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
5
Maka kita akan mensubstitusi dx, sehingga menjadi :

1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 � � − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
1 1 1
= � � � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
Karena diketahui bahwa :

� sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
1 1
= � sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
1 1
= (− cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥) − (− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 2
1 1
= − cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 2
2. Tentukan ∫ sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Penyelesaian :
Untuk menyelesaikannya kita gunakan persamaan
di atas yaitu :
1
sin 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = − [cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
{ 92 }
Maka :
� sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
= � − [cos(2 + 3)𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos(2 − 3)𝑥𝑥𝑥𝑥] 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1
= � − [cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos(−𝑥𝑥𝑥𝑥)] 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1
= � − [cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥] 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1 1
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � �− � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
1 1
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2

=5
=5
5
Maka kita lakukan substitusi :

1 1
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 � � − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
1 1 1
= − � � � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
1 1
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
{ 93 }
Karena diketahui integral dari :
� cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Maka :
1 1
= − � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) − � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
1 1
= − sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 2
3. Tentukan ∫ cos 3𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Penyelesaian :
Untuk menyelesaikannya kita gunakan persamaan
berikut.
1
cos 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = [cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 + 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos(𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑠𝑠𝑠𝑠)𝑥𝑥𝑥𝑥]
2
Maka :
� cos 3𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
= � [cos(3 + 2)𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos(3 − 2)𝑥𝑥𝑥𝑥]𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1
= � [cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥]𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
1 1
= � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2

=5
5
Maka :
1 1
= � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 2
= � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 � � + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
{ 94 }
1 1 1
= � � � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 5 2
1 1
= � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
Kita ketahui bahwa :

� cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Maka :
1 1
= � cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 . 𝑑𝑑𝑑𝑑(5𝑥𝑥𝑥𝑥) + � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
10 2
1 1
= sin 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 2
C. LATIHAN
1. Tentukan :∫ tan5 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban :
1 1
tan4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − tan2 𝑥𝑥𝑥𝑥 − ln|cos 𝑥𝑥𝑥𝑥| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4 2
2. Tentukan :∫ tan3 𝑥𝑥𝑥𝑥 sec −1⁄2 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kunci jawaban :
2
sec 3⁄2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 sec −1⁄2 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
3. Tentukan :∫ sin 3𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kunci jawaban :
1 1
− cos 5𝑥𝑥𝑥𝑥 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
10 2
4. Tentukan : ∫ sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 95 }
Kunci jawaban :
1 1
− sin 6𝑥𝑥𝑥𝑥 + sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
12 4
5. Tentukan : ∫ cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 4𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Kunci jawaban :
1 1
sin 6𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
12 4
D. TUGAS
Hitunglah integral berikut ini.
1. ∫ sin4 5𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2. ∫ sin7 3𝑥𝑥𝑥𝑥 cos2 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3. ∫ sin 4𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
4. ∫ sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
5. ∫ cos 3𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 96 }
BAB VII
PENGINTEGRALAN PARSIAL
{ 97 }
{ 98 }
BAB VII. PENGINTEGRALAN PARSIAL
A. PENDAHULUAN
1. Memahami pengertian dan bentuk dari integral
parsial.
2. Menyelesaikan integral dengan teknik
pengintegralan parsial.
3. Menyelesaikan pengintegralan parsial integral tak
tentu.
4. Menyelesaikan pengintegralan parsial integral tentu.
B. PENYAJIAN MATERI
Integral parsial merupakan salah satu cara atau teknik
pengintegralan yang apabila pengintegralan dengan
metode substitusi dan metode lainnya tidak berhasil
dilakukan. Metode ini didasarkan pada proses
pengintegralan dengan menggunakan rumus turunan
hasil kali dua fungsi.
u u = h (v)
u (b)
𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑏𝑏𝑏𝑏
u (a)
� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎𝑎𝑎
v(a) v(b) v
Gambar 7.1 Arti geometri pengintegralan parsial
Pada gambar 7.1 diatas dapat kita perhatikan bahwa

untuk mencari luas daerah dari
𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎𝑎𝑎
{ 99 }
dapat dituliskan dengan :
𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑏𝑏𝑏𝑏). 𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑏𝑏𝑏𝑏) − 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑎𝑎𝑎𝑎). 𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑎𝑎𝑎𝑎) − � 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑎𝑎𝑎
Andaikan u=u(x) dan v=v(x), maka :

𝐷𝐷𝐷𝐷𝑥𝑥𝑥𝑥 [𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥)] = 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑′(𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑢𝑢𝑢𝑢′(𝑥𝑥𝑥𝑥)
Dengan mengintegralkan masing-masing ruas kiri dan

kanan dari persamaan tersebut, maka dapat kita peroleh
:
𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥) = � 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑 ′ 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑢𝑢𝑢𝑢′ (𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
atau :
� 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑 ′ (𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑢𝑢𝑢𝑢(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥) − � 𝑑𝑑𝑑𝑑(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑢𝑢𝑢𝑢′ (𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Dikarenakan dv=v’(x) dan du=u’(x), maka persamaan

terakhir dapat kita tuliskan sebagai berikut.
Pengintegralan Parsial Integral Tak Tentu

� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑑𝑑𝑑𝑑 − � 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
Pengintegralan Parsial Integral Tentu
� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = [𝑢𝑢𝑢𝑢𝑑𝑑𝑑𝑑]𝑏𝑏𝑏𝑏𝑎𝑎𝑎𝑎 − � 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
Syarat umum yang harus dipenuhi pada integral parsial

adalah sebagai berikut:
a. Pilih fungsi yang paling sederhana untuk
dipakai sebagai “u”agar kita dapat menentukan
“du”.
b. Bagian yang dipilih sebagai “dv” harus dapat
diintegralkan untuk mencari “v”.
c. ∫ 𝑑𝑑𝑑𝑑. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 tidak boleh lebih sulit daripada ∫ 𝑢𝑢𝑢𝑢. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
d. Substitusi kedalam rumus dari integral parsial.
{ 100 }
Contoh :
1) Tentukan ∫ 2𝑥𝑥𝑥𝑥(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
(1) Pilih fungsi yang paling sederhana untuk dipakai
sebagai “u” agar kita dapat menentukan “du”.
=2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(2) Bagian yang dipilih sebagai “dv” harus dapat

diintegralkan untuk mencari “v”.
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Untuk mencari integral dari v
maka kita gunakan aturan
substitusi.
Misal :
𝑎𝑎𝑎𝑎 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑎𝑎𝑎𝑎
=3
3
Maka :
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(𝑎𝑎𝑎𝑎)6 � �
3
1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(𝑎𝑎𝑎𝑎)6 (𝑑𝑑𝑑𝑑𝑎𝑎𝑎𝑎)
3
1 1 7
𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝑎𝑎𝑎𝑎 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶1
3 7
{ 101 }
1 7
𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1
21
1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1
21
(3) Substitusi kedalam rumus dari integral parsial.

Dari perhitungan diperoleh :
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1
21
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
� 2𝑥𝑥𝑥𝑥(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)6 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

1 1
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥) � (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1� − � � (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 � (2. 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥)
21 21
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
21 21
Untuk mencari ∫(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 di
atas kita harus melakukan
aturan substitusi kembali, yaitu :
Misal :
𝑏𝑏𝑏𝑏 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑏𝑏𝑏𝑏
=3
3
Maka :
�(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= � 𝑎𝑎𝑎𝑎7 � �
3
1
= � 𝑎𝑎𝑎𝑎7 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑏𝑏𝑏𝑏
3
{ 102 }
1 1 8
= � 𝑎𝑎𝑎𝑎 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
3 8
1 1
= � (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)8 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
3 8
Sehingga :
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − �(3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
21 21
2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 1 1
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − � � (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)8 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶2�
21 21 3 8
2𝑥𝑥𝑥𝑥 7
2
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5) + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)8 + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
21 504
Dikarenakan C1 dan C2 adalah konstanta, maka :

2𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 − (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)8 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
21 504
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1
= (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)7 − (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5)8 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
21 252
2) Tentukan ∫ 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Penyelesaian :
Misal :
=2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1
Maka :
� 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= (2𝑥𝑥𝑥𝑥)(sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1) − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 (2𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥)
{ 103 }
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − 2 � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − 2(− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝑥𝑥𝑥𝑥
3) Tentukan ∫ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√5𝑥𝑥𝑥𝑥+7
Penyelesaian :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7) 2
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)−2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)−2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita misalkan kembali :
𝑎𝑎𝑎𝑎 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7
=5
5
Maka :
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝑎𝑎𝑎𝑎 −2 � �
5
1 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝑎𝑎𝑎𝑎−2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑎𝑎𝑎𝑎
5
1 1 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 1 𝑎𝑎𝑎𝑎−2+1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶�
5 − +1
2
1 1 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 1 𝑎𝑎𝑎𝑎2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶�
5
2
{ 104 }
1 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �2𝑎𝑎𝑎𝑎2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶�
5
1 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = �2(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶�
5
2 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 = (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5
Subsitutsi ke rumus :
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 1 2 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 � (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1� − � � (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7 5 5
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 2 1
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
5 5
Kita misalkan kembali untuk
menyelesaikan bagian yang
masih ada integralnya.
Misal :
𝑏𝑏𝑏𝑏 = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7
=5
5
1
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑏𝑏𝑏𝑏
= �(𝑏𝑏𝑏𝑏)2 � �
5
1 1
= �(𝑏𝑏𝑏𝑏)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑏𝑏𝑏𝑏
5
1 1 1
= �1 𝑏𝑏𝑏𝑏 2+1 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 +1
2
1 1 3
= � 𝑏𝑏𝑏𝑏 2 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 3
2
{ 105 }
1 2 3
= � 𝑏𝑏𝑏𝑏 2 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 3
2 3
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
15
Selanjutnya kita substitusi kembali ke fungsi di atas :
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 2 1
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − �(5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
5 5
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 2 2 3
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − � (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 � + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
5 5 15
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 4 3
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶1 − (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶2
5 75
2𝑥𝑥𝑥𝑥 1 4 3
= (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 − (5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 7)2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 75
2
4) Tentukan ∫1 ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥
1
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = � � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita substitusikan ke rumus integral parsial :

� 𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = [𝑢𝑢𝑢𝑢𝑑𝑑𝑑𝑑]𝑏𝑏𝑏𝑏𝑎𝑎𝑎𝑎 − � 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 2
1
� ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = [ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥)]12 − � 𝑥𝑥𝑥𝑥 �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥�
1 1 𝑥𝑥𝑥𝑥
2
= [x ln 𝑥𝑥𝑥𝑥]12 − � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
= {(2 ln 2) − (1 ln 1)} − [𝑥𝑥𝑥𝑥]12
= �(2 ln 2) − �1(0)�� − {2 − 1}
= 2 ln 2 − 1
{ 106 }
5) Tentukan ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = � cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita substitusikan ke rumus integral parsial, maka :

� 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − [− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥] + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
6) Hitunglah ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

Penyelesaian :
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = � sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 = − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita substitusikan ke rumus integral parsial :

� 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 (− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) − �(− cos 𝑥𝑥𝑥𝑥) (2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥)
{ 107 }
= −𝑥𝑥𝑥𝑥 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 � 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Pada contoh nomor 5 diatas
telah di peroleh bahwa :
� 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Maka :
= −𝑥𝑥𝑥𝑥 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 � 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
= −𝑥𝑥𝑥𝑥 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2[𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶]
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐶𝐶𝐶𝐶
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐾𝐾𝐾𝐾
C. LATIHAN
Tentukan integral berikut ini menggunakan teknik
pengintegralan parsial.
1. ∫ 2𝑥𝑥𝑥𝑥 (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban :
𝑥𝑥𝑥𝑥 1
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)4 − (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4)5 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
4 40
𝑥𝑥𝑥𝑥
2. ∫ √2𝑥𝑥𝑥𝑥+2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban :
1
𝑥𝑥𝑥𝑥(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)1⁄2 − (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)3⁄2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
3. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥√2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban :
𝑥𝑥𝑥𝑥 1
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)3⁄2 − (2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)5⁄2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3 15
D. TUGAS
Selesaikan integral di bawah ini.
1. ∫ 3𝑥𝑥𝑥𝑥 (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥
2. ∫ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√𝑥𝑥𝑥𝑥−3
3. ∫ 2𝑥𝑥𝑥𝑥√2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 108 }
BAB VIII
PENGINTEGRALAN FUNGSI RASIONAL
{ 109 }
{ 110 }
BAB VIII. PENGINTEGRALAN FUNGSI RASIONAL
A. PENDAHULUAN
1. Memahami pengertian dan bentuk dari
pengintegralan fungsi rasional.
2. Menyelesaikan pengintegralan fungsi rasional.
B. PENYAJIAN MATERI
Menurut definisi suatu fungsi rasional adalah hasil bagi
dua fungsi suku banyak (polinom).
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)
Suatu fungsi 𝐹𝐹𝐹𝐹(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) dimana f(x) dan g(x)
merupakan polinom maka fungsi F(x) disebut pecahan
rasional.
Jika derajat f(x) <g(x); maka fungsi F(x) disebut sebagai
fungsi rasional nyata atau fungsi rasional sejati.
Jika derajat f(x) >g(x); maka fungsi F(x) disebut sebagai
fungsi rasional tak nyata atau fungsi rasional tidak sejati.
Integral rasional dapat diselesaikan dengan cara melihat
akar-akar dari fungsi g(x).
Ada 4 kemungkinan akar dari g(x) yaitu :
(1) Akar-akarnya riil berlainan atau mempunyai faktor
linear yang berbeda.
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎1 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎3 ) … … (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛 )
Maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑁𝑁𝑁𝑁
= + + + ⋯+
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎1 ) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 ) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎3 ) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛 )
(2) Akar-akarnya berupa faktor linear yang berulang.

𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏1 )(𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏2 )2 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏3 )3 … … (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑛𝑛𝑛𝑛 )𝑚𝑚𝑚𝑚
Maka :
=
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶 𝐷𝐷𝐷𝐷 𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐹𝐹𝐹𝐹 𝑁𝑁𝑁𝑁
+ + + + + + ⋯+
(𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏1 ) (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑏𝑏𝑏𝑏2 ) (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑏𝑏𝑏𝑏2 )2 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑏𝑏𝑏𝑏3 ) (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑏𝑏𝑏𝑏3 )2 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑏𝑏𝑏𝑏3 )3 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑛𝑛 )
{ 111 }
(3) Akar-akarnya berupa faktor kuadrat yang berbeda.
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑝𝑝𝑝𝑝)(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑞𝑞𝑞𝑞)2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)
Maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶 𝐷𝐷𝐷𝐷𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐸𝐸𝐸𝐸
= + 2 + 2
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑝𝑝𝑝𝑝) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑞𝑞𝑞𝑞) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)
(4) Akar-akarnya berupa faktor kuadrat yang sama.

𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎)2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)2
Maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐷𝐷𝐷𝐷 𝐸𝐸𝐸𝐸𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐹𝐹𝐹𝐹
= + + 2 + 2
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎) 2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)2
Contoh :
(𝑥𝑥𝑥𝑥+1)
1) Tentukan ∫ (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −4𝑥𝑥𝑥𝑥−12) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12)
Selanjutkan kita melakukan pemfaktoran untuk g(x).
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
Sesuai ketentuan pada poin 1 yaitu :

𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎1 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 )
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
= +
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎1 ) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 )
Maka :
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
� 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12)
𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
= �� + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
𝐴𝐴𝐴𝐴 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) 𝐵𝐵𝐵𝐵 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)
= � �� + � �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)
𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)
= � �� +� �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)
=� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
{ 112 }
𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6𝐵𝐵𝐵𝐵
𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐴𝐴𝐴𝐴 − 6𝐵𝐵𝐵𝐵
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐴𝐴𝐴𝐴 − 6𝐵𝐵𝐵𝐵
Sehingga kita telah memperoleh persamaan :

(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐴𝐴𝐴𝐴 − 6𝐵𝐵𝐵𝐵
� 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
Dikarenakan penyebutnya telah sama, maka kita

mengambil persamaan bagian pembilangnya saja,
yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1 = (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐴𝐴𝐴𝐴 − 6𝐵𝐵𝐵𝐵
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 = −2𝐴𝐴𝐴𝐴 + 6𝐵𝐵𝐵𝐵 + 1
Dari persamaan diatas kita dapat mencari nilai A

dan B dengan jalan substitusi, yaitu :
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 0
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 − 𝐵𝐵𝐵𝐵
−2𝐴𝐴𝐴𝐴 + 6𝐵𝐵𝐵𝐵 + 1 = 0
−2𝐴𝐴𝐴𝐴 + 6𝐵𝐵𝐵𝐵 = −1
−2(1 − 𝐵𝐵𝐵𝐵) + 6𝐵𝐵𝐵𝐵 = −1
−2 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵 + 6𝐵𝐵𝐵𝐵 = −1
8𝐵𝐵𝐵𝐵 = −1 + 2
8𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 =
8
1
𝐴𝐴𝐴𝐴 + = 1
8
{ 113 }
1
𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 −
8
7
𝐴𝐴𝐴𝐴 =
8
Sekarang kita substitusikan kembali ke persamaan
awal, yaitu :
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
� 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � � + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
7 1
8 8
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
7 1
8(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) 8(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
7 1 1 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
8 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) 8 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)

dari integral:
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
7 1 1 1
8 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) 8 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
7 1
= ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6| + ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
8 8
𝑥𝑥𝑥𝑥−1
2) Tentukan ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 −𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
(𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) = 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
{ 114 }
Maka:
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
� 3 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶
� 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � + + 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
Selanjutnya kita samakan penyebutnya, yaitu :

𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶
�� + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
𝐴𝐴𝐴𝐴 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) 𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
= �� + � �+ � �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
= �� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
Maka:
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � � � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)

yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1) + 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑥𝑥𝑥𝑥)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥) + 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = 𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝐴𝐴𝐴𝐴
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶)𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + (𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝐴𝐴𝐴𝐴
Dari persamaan tersebut dapat kita pilah masing-

masing untuk sisi kiri dan kanan agar kita
memperoleh nilai A, B dan C yaitu :
• −2𝐴𝐴𝐴𝐴 = −1
−1
𝐴𝐴𝐴𝐴 =
−2
1
𝐴𝐴𝐴𝐴 =
2
• (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶)𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = 0
0
𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶 = 2
𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 115 }
1
+ 𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶 = 0
2
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶 = −
2
• (𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶)𝑥𝑥𝑥𝑥 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐵𝐵𝐵𝐵 − 𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 = 1
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 − − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 = 1
2
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 = 1 +
2
3
𝐵𝐵𝐵𝐵 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 =
2
Selanjutnya kita kurang kan 2 persamaan agar
memperoleh nilai C, yaitu :
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐶𝐶𝐶𝐶 = −
2
3
𝐵𝐵𝐵𝐵 − 2𝐶𝐶𝐶𝐶 =
2
4
3𝐶𝐶𝐶𝐶 = −
2
3𝐶𝐶𝐶𝐶 = −2
2
𝐶𝐶𝐶𝐶 = −
3

1 2
+ 𝐵𝐵𝐵𝐵 + �− � = 0
2 3
2 1
𝐵𝐵𝐵𝐵 = −
3 2
4−3
𝐵𝐵𝐵𝐵 =
6
1
𝐵𝐵𝐵𝐵 =
6
Selanjutnya substitusi ke persamaan awal, yaitu :

𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐶𝐶𝐶𝐶
� 3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � + + 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
{ 116 }
1 1 2
6
−3
2
=� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + �
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2)
𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1)
1 1 1 1 2 1
= � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 − � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 𝑥𝑥𝑥𝑥 6 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 3 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1
1 1 2
= ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 + ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2| − ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 6 3
3) Tentukan ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
−𝑥𝑥𝑥𝑥−6
Penyelesaian :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6)
(𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
Sesuai ketentuan pada poin 1 yaitu :

𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑎𝑎𝑎𝑎1 )(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 )
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
= +
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑎𝑎𝑎𝑎1 ) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎2 )
Untuk memudahkan kita menyelesaikannya lebih

baik kita akan selesaikan persamaannya diluar
integral dahulu yaitu :
3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
= +
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
2
Selanjutnya kita akan menyamakan penyebutnya.

𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
+
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
𝐴𝐴𝐴𝐴 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) 𝐵𝐵𝐵𝐵 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
=� �+� �
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
=� �+� �
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
𝐴𝐴𝐴𝐴(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3) + 𝐵𝐵𝐵𝐵(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)
=
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵
=
{ 117 }
𝐴𝐴𝐴𝐴𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐵𝐵𝐵𝐵𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵
=
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵
=
Sehingga kita telah memperoleh persamaan :

3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵
=
2
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2)(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)

yaitu :
3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 = (𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝐴𝐴𝐴𝐴 + 2𝐵𝐵𝐵𝐵
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 = 3𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 − 1
Dari persamaan diatas kita dapat mencari nilai A

dan B dengan jalan substitusi, yaitu :
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 = 0
(𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵)𝑥𝑥𝑥𝑥 = 3𝑥𝑥𝑥𝑥
3𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐵𝐵𝐵𝐵 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝐴𝐴𝐴𝐴 = 3 − 𝐵𝐵𝐵𝐵
3𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 − 1 = 0
3𝐴𝐴𝐴𝐴 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
3(3 − 𝐵𝐵𝐵𝐵) − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
9 − 3𝐵𝐵𝐵𝐵 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
9 − 5𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1
−5𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1 − 9
−5𝐵𝐵𝐵𝐵 = −8
−8
𝐵𝐵𝐵𝐵 =
−5
8
𝐵𝐵𝐵𝐵 =
5
8
𝐴𝐴𝐴𝐴 + = 3
5
{ 118 }
8
𝐴𝐴𝐴𝐴 = 3 −
5
15 − 8
𝐴𝐴𝐴𝐴 =
5
7
𝐴𝐴𝐴𝐴 =
5
Sekarang kita substitusikan kembali ke persamaan

awal, yaitu :
3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵
� 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � + 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
7 8
5 5
=� + 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
dari integral:
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
7 8
5 5
� + 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
7 1 8 1
5 (𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) 5 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)
7 8
= ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2| + ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 5
C. LATIHAN
Tentukan integral berikut menggunakan metode
2𝑥𝑥𝑥𝑥+3
1. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −9 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci Jawaban :
1 3
ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3| + ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2 2
{ 119 }
𝑥𝑥𝑥𝑥−1
2. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +3𝑥𝑥𝑥𝑥−4
Kunci Jawaban :
9 4
ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4| − ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
5 5
3. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +3𝑥𝑥𝑥𝑥−10
Kunci Jawaban :
17 4
ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5| + ln|𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2| + 𝐶𝐶𝐶𝐶
7 7
D. TUGAS
Tentukan integral berikut menggunakan metode
5𝑥𝑥𝑥𝑥+7
1. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −9 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥+3
2. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +3𝑥𝑥𝑥𝑥−4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3𝑥𝑥𝑥𝑥+5
3. ∫ 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +4𝑥𝑥𝑥𝑥+4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 120 }
BAB IX
LIMIT FUNGSI BENTUK TAK TENTU YANG LAIN
{ 121 }
{ 122 }
BAB IX. LIMIT FUNGSI BENTUK TAK TENTUYANG
LAIN
A. PENDAHULUAN
1. Memahami pengertian dan bentuk limit fungsi
bentuk tak tentu 0/0.
bentuk tak tentu ∞/∞.
bentuk tak tentu 0.∞.
bentuk tak tentu ∞-∞.
B. PENYAJIAN MATERI
Diawal kita perlu memahami terlebih dahulu
mengenai konsep bilangan nol (0) dan konsep tak-hingga
(∞). Bilangan nol kita sudah sangat mengenal dengan
baik pada matematika dan sifat-sifatnya dimana setiap
bilangan apabila dikalikan dengan nol maka hasilnya
adalah nol.
Namun tidak demikian apabila bilangan dibagi
dengan nol (a/0) maka akan menghasilkan bilangan tak-
hingga (∞). Konsep bilangan tak-hingga adalah konsep
yang membingungkan untuk orang awam dan juga
matematikawan sekalipun. Maka dari itu kita harus
sangat memperhatikan apa pengertian dan batasan dari
“tak-hingga” yang kita bahas ini.
Tak-hingga adalah bukan bilangan (dalam hal ini
bukan bilangan rill maupun komplek). Konsep tak-
hingga merupakan suatu kecenderungan yang terus
menerus membesar (baik ke arah positif maupun ke arah
negatif). Jadi kita dapat menyatakan suatu fungsi
tersebut terus menerus membesar menuju tak-hingga,
namun kita tidak dapat menyatakannya menjadi bahwa
suatu fungsi itu adalah tak-hingga.
{ 123 }
0
Berapa 0 =? , mungkin kebanyakan orang awam akan
menjawab 1 dikarenakan pembilang dan penyebutnya
adalah sama. Tetapi sebenarnya alasan itu tidaklah tepat.
0
Bentuk 0 merupakan bentuk tak-tentu karena tidak
mendefinisikan sebuah bilangan, dengan kata lain
0
bentuk 0 bukan bilangan atau tidak terdefinisi.
0
Mengapa 0
disebut bentuk tak tentu? Hal ini
0
dikarenakan ada beberapa fungsi yang nilai fungsinya 0
tetapi nilai limitnya tidak tunggal, ada yang limitnya
bilangan rill, tak-hingga, negatif tak-hingga atau
limitnya tidak ada.
Di bawah ini ada tiga masalah limit yang sering kita
jumpai, yaitu :
sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→3 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) − 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑎𝑎𝑎𝑎)
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑎𝑎𝑎𝑎
Ketiga limit tersebut memiliki penampilan yang sama,

yaitu apabila diselesaikan maka dalam ketiga limit
tersebut pembilang dan penyebutnya berlimit nol (0).
Apabila kita menghitung limit tersebut dengan
menggunakan penarikan limit untuk hasil bagi, maka
akan kita peroleh jawaban yang tidak terdefinisi yaitu
0� . Memang aturan aturan tersebut hanya berlaku
0
apabila limit tersebut memiliki penyebut yang bukan nol
(0). Kita tidak mengatakan bahwa limit di atas tersebut
tidak ada, namun kita hanya mengatakan bahwa limit
tersebut tidak dapat ditentukan dengan aturan hasil bagi
limit.
{ 124 }
a. Bentuk 0/0
Untuk penyelesaiannya marilah kita merubah bentuk
aljabar sehingga bentuknya tidak lagi 0/0. Salah satu
teorema yang memungkinkan adalah menggunakan
aturan L ‘Hôpital’s.
Aturan L’HÔPITAL (baca loupital) untuk bentuk

0/0.
Andaikan
lim 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = lim 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 0
𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢
Apabila lim [𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥)/𝑔𝑔𝑔𝑔′(𝑥𝑥𝑥𝑥)] ada, baik ia terhingga atau

tak-terhingga (jadi bilangan terhingga L,∞, atau -∞),
maka :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥)
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑔𝑔𝑔𝑔′(𝑥𝑥𝑥𝑥)
Disini u dapat mewakilkan sembarang simbol a, a-, a+,

-∞ atau +∞.
Pembuktiannya kita dapat menyelesaikan limit

berikut ini, yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 9 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3) 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 3 3 + 3 6
lim 2
= lim = lim = =
𝑥𝑥𝑥𝑥→3 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6 𝑥𝑥𝑥𝑥→3 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3)(𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2) 𝑥𝑥𝑥𝑥→3 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2 3+2 5
Menggunakan Aturan L’HÔPITAL (baca loupital)

untuk bentuk 0/0, yaitu :
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→3 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6
Pertama yang kita lakukan adalah mendeferensialkan

fungsi f(x) dan g(x) diatas, yaitu :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 9
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ (𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 125 }
dan
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6
𝑔𝑔𝑔𝑔′(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
Maka diperoleh :
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 9 2𝑥𝑥𝑥𝑥
lim 2
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→3 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 6 𝑥𝑥𝑥𝑥→3 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
2(3)
=
2(3) − 1
6
=
5
Terbukti bahwa dari dua penyelesaian diatas dengan

hasil yang sama.
Contoh penggunaan aturan L’HÔPITAL :

1. Hitunglah
sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
Penyelesaian :
Kita ketahui bahwa
Dx [sin x] = cos x
Maka :
sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→0 1
= cos 0
=1
2. Hitunglah
1 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
Penyelesaian :
Kita ketahui bahwa
Dx [cos x] = - sin x
{ 126 }
Maka :
1 − cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 −(− sin 𝑥𝑥𝑥𝑥)
lim = lim
= lim sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥→0
= sin 0
=0
3. Hitungah
sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
Penyelesaian :
sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2
lim = lim
= lim cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2
= cos 0 − 2
=1−2
= −1
4. Hitungah
cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim 1
𝑥𝑥𝑥𝑥→ π 𝑥𝑥𝑥𝑥 − π
1
2 2
Penyelesaian :
cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim = lim
1 1
𝑥𝑥𝑥𝑥→ π �𝑥𝑥𝑥𝑥 − π�
1
𝑥𝑥𝑥𝑥→ π 1
2 2
2
= lim 1
− sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥→ π
2
1
= − sin � π�
2
= −1
5. Hitungah
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Kita ketahuai bahwa :
Dx [2sin x] = 2cos x
{ 127 }
Dx [tan x] = sec2 x
Maka :
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 1 − 2 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→0 sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
1 − 2(cos 0)
=
sec 2 0
1 − 2(1)
=
12
−1
=
1
= −1
6. Hitungah
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4
lim 2
𝑥𝑥𝑥𝑥→−1 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5
Penyelesaian :
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5
lim 2 = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→−1 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5 𝑥𝑥𝑥𝑥→−1 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
2(−1) + 5
=
2(−1) − 4
−2 + 5
=
−2 − 4
3
=
−6
1
=−
2
b. Bentuk ∞/∞
Kita ketahui bahwa a ϵ R maka :
𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑎𝑎𝑎𝑎
=1 dan ax1=a
∞
Dikarenakan ∞ x a = ∞, maka seharusnya ∞
= 𝑎𝑎𝑎𝑎 dan
∞ ∞
ini bertentangan dengan ∞
= 1 sehingga bentuk ∞
disebut dengan bentuk tak tentu atau tidak
terdefinisikan.
{ 128 }
Untuk menyelesaikan limit tak tentu ini maka kita
dapat menggunakan Aturan L’HÔPITAL (baca
loupital) untuk bentuk ∞/∞.
Andaikan
lim |𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)| = lim |𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)| = ∞
𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑢𝑢𝑢𝑢
Apabila lim⁡ [𝑓𝑓𝑓𝑓′(𝑥𝑥𝑥𝑥)/𝑔𝑔𝑔𝑔′(𝑥𝑥𝑥𝑥)] ada, baik ia terhingga atau

tak-terhingga, maka :
lim = lim
Disini u dapat mewakilkan sembarang simbol a, a-,
a+, -∞ atau +∞.
Contoh :
1. Hitungah
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
1
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 �1 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 3 3
𝑥𝑥𝑥𝑥 �1 − � 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
1
�1 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
= lim 3
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞
�1 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 �
1
1−∞
= 3
1 − ∞2
Kita ingat sifat aljabar ∞ bahwa
𝑎𝑎𝑎𝑎
∞
=0
Maka :
1−0
=
1−0
1
=
1
=1
{ 129 }
Hal ini dapat dibuktikan penyelesaiannya juga
dengan aturan L’HÔPITAL yaitu :
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥𝑥𝑥
lim 3 = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 3
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 6𝑥𝑥𝑥𝑥
6
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 6
= lim 1
=1
2. Hitungah menggunakan aturan L’Hôpital

𝑥𝑥𝑥𝑥 − √𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
Penyelesaian :
𝑥𝑥𝑥𝑥 − √𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
Pertama kita harus mencari
1 1 1
𝐷𝐷𝐷𝐷𝑥𝑥𝑥𝑥�√𝑥𝑥𝑥𝑥� = 𝐷𝐷𝐷𝐷𝑥𝑥𝑥𝑥 �𝑥𝑥𝑥𝑥 2 � = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2−1
2
1 −1 1 1
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 = � 1 �
2 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 �2
1 1 1
= � �=
2 √𝑥𝑥𝑥𝑥 2√𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka,
1
𝑥𝑥𝑥𝑥 − √𝑥𝑥𝑥𝑥 1 − 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
√
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4 𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 1
1
= lim 1 −
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 2√𝑥𝑥𝑥𝑥
1
=1−
2√∞
1
=1−
∞
=1−0
=1
{ 130 }
3. Hitungah
√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
Penyelesaian ini tidak dapat dilakukan dengan
aturan L’Hôpital:
1
�𝑥𝑥𝑥𝑥 2 �1 + �
√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4 𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 4
𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 − �
𝑥𝑥𝑥𝑥
1
𝑥𝑥𝑥𝑥 . ��1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
= lim 4
𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
1
�1 +
𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim 4
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥
1
�1 +
∞
= 4
2−∞
√1 + 0
=
2−0
√1
=
2
1
=
2
c. Bentuk 0.∞
Andaikan f(x) 0, tetapi g(x) ∞. Bagaimana
dengan hasil kalinya? Apakah akan menuju 0,
ataukah tak berhingga atau akan menghasilkan limit
baru yang lain? Semua ini akan bergantung pada
masing-masing f(x) dan g(x) dalam menuju 0
maupun tak terhingga.
Untuk bentuk tak tentu ini, kita akan
menghitungnya dengan pemahaman bahwa fungsi
limitnya sebagai berikut.
{ 131 }
lim 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥). 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑐𝑐𝑐𝑐
Dimana :
lim 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 0
dan
lim|𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)| = ∞
Nah cara ini dapat kita manipulasi aljabarnya

dengan merubah bentuk limitnya ke bentuk 0/0
karena :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) =
1�
dengan :
1
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) → 0 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)
→0
Dan ke bentuk ∞/∞

karena :
𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) =
1�
dengan :
1
𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) → ∞ |𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)|
→∞
Contoh :
1. Tentukan limit dari
π
lim �𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sec 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥→π�4 4
Penyelesaian :
Kalau kita perhatikan bahwa hasil limit di atas
adalah :
π
lim �𝑥𝑥𝑥𝑥 − � = 0
𝑥𝑥𝑥𝑥→π�4 4
lim
π
|sec 2𝑥𝑥𝑥𝑥| = ∞
𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4
{ 132 }
Sehingga limit yang akan kita cari adalah limit
berbentuk tak tentu 0.∞.
Kita dapat memanipulasi atau mengubahnya
menjadi bentuk 0/0 dengan menuliskan :
1
sec 2𝑥𝑥𝑥𝑥 =
cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
Jadi :
π π 1
lim
π �𝑥𝑥𝑥𝑥 − � sec 2𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim π �𝑥𝑥𝑥𝑥 − � � �
𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4 4 𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4 4 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
π
�𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4�
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→π�4 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
Nah bentuk ini telah berubah menjadi bentu 0/0.

Buktinya :
π
�𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4�
= lim
π cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4
π π
� − � 0 0
= 4 4π = π=
cos 2 � � cos 2 0
4
Di sini kita sudah dapat menggunakan aturan

L’Hopital :
lim = lim
Kita cari turunan dari fungsi f(x).

π
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 −
4
=1
Selanjutnya turunan dari fungsi g(x).

𝑦𝑦𝑦𝑦 = cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 133 }
= −sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥 (2)
= −2sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
lim = lim
π
�𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4� 1
= lim π = lim π
𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4 cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→ �4 −2sin 2𝑥𝑥𝑥𝑥
1
=
−2 sin 2�π�4�
1
=
−2 sin�π�2�
1
=
−2(1)
1
=−
2

lim(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π) cot 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥→π
Penyelesaian :
adalah :
lim(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π) = 0
lim cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 = ∞
menjadi bentuk 0/0. Kita ketahui bahwa :
1
cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 =
tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 134 }
Maka :
1
lim(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π) cot 𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π) � �
𝑥𝑥𝑥𝑥→π 𝑥𝑥𝑥𝑥→π tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π)
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→π tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
Nah bentuk ini telah berubah menjadi bentu 0/0.

Buktinya :
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π)
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→π tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
(π − π) 0
= =
tan π 0

L’Hopital :
lim = lim

𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 − π
=1

𝑦𝑦𝑦𝑦 = tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
lim = lim
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − π) 1
lim = lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→π tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→π sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 135 }
Dikarenakan :
1
sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 =
cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
1
sec 2 𝑥𝑥𝑥𝑥 =
cos2 𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
1 1
lim = lim
2
𝑥𝑥𝑥𝑥→π sec 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→π 1�
cos2 𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim cos2 𝑥𝑥𝑥𝑥
= cos2 π
= (−1)2
=1

lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
adalah :
lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 = 0
lim|ln 𝑥𝑥𝑥𝑥| = ∞

menjadi bentuk ∞/∞, yaitu :
lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 1�
𝑥𝑥𝑥𝑥

L’Hopital :
lim = lim
{ 136 }
𝑦𝑦𝑦𝑦 = ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
=

1
𝑦𝑦𝑦𝑦 =
𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 −1
= −𝑥𝑥𝑥𝑥 −1−1
= −𝑥𝑥𝑥𝑥 −2
=− 2
Maka :
1
ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim = lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 1
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 � 1
𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥→0 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
1
= lim � � (−𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )
𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= lim �− �
= lim(−𝑥𝑥𝑥𝑥)
=0
d. Bentuk ∞ - ∞
Limit bentuk ini akan dihitung dengan mengubah
hasil limit bentuk ∞ - ∞menjadi hasil limit bentuk
∞/∞, selanjutnya baru dihitung dengan berbagai
cara.
lim �𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) − 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥)�
Dimana :
lim 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = ∞
lim 𝑔𝑔𝑔𝑔(𝑥𝑥𝑥𝑥) = ∞
{ 137 }
Contoh :
1. Hitunglah limit dari
lim �√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 − √𝑥𝑥𝑥𝑥�
Penyelesaian :
lim �√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 − √𝑥𝑥𝑥𝑥�
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 + √𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim �√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 − √𝑥𝑥𝑥𝑥�
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ �√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 + √𝑥𝑥𝑥𝑥�
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 − √𝑥𝑥𝑥𝑥��√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 + √𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim
Untuk memudahkan
penyelesaian perkalian
akar maka kita gunakan
permisalan, yaitu :
𝑎𝑎𝑎𝑎 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
𝑏𝑏𝑏𝑏 = √𝑥𝑥𝑥𝑥
Maka :
(𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏)(𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)
= 𝑎𝑎𝑎𝑎2 + 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑏𝑏𝑏𝑏 − 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑏𝑏𝑏𝑏 − 𝑏𝑏𝑏𝑏 2
= 𝑎𝑎𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏𝑏𝑏 2
2 2
= �√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1� − �√𝑥𝑥𝑥𝑥�
2 2
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1� − �√𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim
2 2
�√𝑥𝑥𝑥𝑥� − 12 − �√𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1 − 𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim
−1
= lim
{ 138 }
−1
=
∞
=0
2. Hitunglah limit dari

lim ��𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥�
Penyelesaian :
lim ��𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥�
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim ��𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥�
𝑥𝑥𝑥𝑥→∞ �√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥��√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim
Kita misalkan untuk

memudahkan penyelesaian
perkalian akar, yaitu :
𝑎𝑎𝑎𝑎 = �𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑏𝑏𝑏𝑏 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
(𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏)(𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏) = 𝑎𝑎𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏𝑏𝑏 2
2
= ��𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥� − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
Maka :
�√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥��√𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= lim
2𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim
Selanjutnya kita sederhanakan kembali

penyebutnya.
{ 139 }
2𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim
��𝑥𝑥𝑥𝑥 2 �1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 � + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
2𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim
�𝑥𝑥𝑥𝑥��1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 � + 𝑥𝑥𝑥𝑥�
2𝑥𝑥𝑥𝑥
= lim
𝑥𝑥𝑥𝑥 ��1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 � + 1�
2
= lim
��1 + � + 1
𝑥𝑥𝑥𝑥
2
=
2
��1 + � + 1
∞
2
=
�(1 + 0) + 1
2
=
√1 + 1
2
=
1+1
2
=
2
=1
C. LATIHAN
Selesaikan soal berikut dengan menggunakan Aturan
L’HÔPITAL.
1. Hitunglah
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 4𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→2 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 4
Kuncin jawaban : “2”
{ 140 }
2. Hitunglah
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 + 5𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 5
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→1 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 3𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
Kuncin jawaban :
12
5
3. Hitunglah
𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 12
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→1 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 − 9
Kuncin jawaban :
7
6
4. Hitunglah
𝑥𝑥𝑥𝑥 − √𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→4 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 4
Kunci jawaban :
3
4
5. Hitunglah
𝑥𝑥𝑥𝑥 − sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
lim
𝑥𝑥𝑥𝑥→0 𝑥𝑥𝑥𝑥 3
Kunci jawaban :
1
6
D. TUGAS
Selesaikan soal berikut dengan menggunakan Aturan
L’HÔPITAL.
5𝑥𝑥𝑥𝑥 3 +7𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +5𝑥𝑥𝑥𝑥
1. lim𝑥𝑥𝑥𝑥→0 3𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +10𝑥𝑥𝑥𝑥
1−cos 𝑥𝑥𝑥𝑥
2. lim𝑥𝑥𝑥𝑥→0 𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 sin 2 𝑥𝑥𝑥𝑥
3. lim𝑥𝑥𝑥𝑥→π cos 𝑥𝑥𝑥𝑥+cos 2𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 +7𝑥𝑥𝑥𝑥+8
4. lim𝑥𝑥𝑥𝑥→−1 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −2
𝑥𝑥𝑥𝑥 3 −2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −8𝑥𝑥𝑥𝑥
5. lim𝑥𝑥𝑥𝑥→−2 −𝑥𝑥𝑥𝑥 2 −2𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 141 }
{ 142 }
BAB X
INTEGRAL TAK WAJAR :
BATAS TAK TERHINGGA
{ 143 }
{ 144 }
BAB X. INTEGRAL TAK WAJAR : BATAS TAK
TERHINGGA
A. PENDAHULUAN
1. Memahami pengertian dan bentuk dari integral tak
wajar batas tak terhingga.
2. Menyelesaikan permasalahan dari integral tak wajar
batas tak terhingga.
B. PENYAJIAN MATERI
Integral tak wajar (improper) merupakan suatu fungsi
integral yang tidak memenuhi asumsi dari integral tentu.
Sehingga kita harus mengenali dengan cermat dari
integral tak wajar tersebut.
Kita harus mengingat kembali definisi dari integral
tentu, yaitu:
𝑏𝑏𝑏𝑏
Dalam definisi integral tentu ∫𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 terdapat dua
asumsi :
(1) Selang pengintegralannya [a, b] merupakan selang
terhingga (bernilai).
(2) Fungsi integrannya (yang diintegralkan) merupakan
fungsi terbatas.
Apabila dalam pelaksanaannya, ada kalanya salah satu
atau kedua asumsi ini tidak dipenuhi, dengan demikian
kita berhadapan dengan integral tak wajar.
Pada sub bab ini kita akan menjabarkan terlebih dahulu
integral tak wajar dengan batas tak terhingga, misalnya
integral berikut ini :
∞ −1 ∞
1 −𝑥𝑥𝑥𝑥 2
𝑥𝑥𝑥𝑥 2
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 , � 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥, � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 3
0 −∞ −∞
∞
Bagaimana caranya kita menghitung ∫𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kita pahami kembali bahwa untuk setiap b > a ; kita
dapat menghitung integral tentu tersebut, yaitu :
{ 145 }
𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑎𝑎𝑎𝑎
Integral tak wajar untuk

∞
∫𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
f(x)
a b
Gambar 10.1
Dapat juga kita defisinikan sebagai limit dari integral

tentu di atas, dimana untuk b ∞.
Maka :
∞ 𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

𝑏𝑏𝑏𝑏→∞
Bila limit ini ada.
Jika limit di ruas kanan ada dan berhingga, maka

integral tak wajar disebut konvergen, dan bila limit
di ruas kanan tidak ada maka disebut divergen.
Contoh :
∞ 1
1. Hitung ∫0 1+𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Untuk setiap b > 0, maka dapat kita tulis ;
𝑏𝑏𝑏𝑏
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0
{ 146 }
Kita ingat kembali bahwa :
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡−1 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 tan 𝑥𝑥𝑥𝑥
tan 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
tan 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
tan 𝑦𝑦𝑦𝑦 =
𝑑𝑑𝑑𝑑
tan 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 1
Karena :
tan 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 2 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 2 𝑦𝑦𝑦𝑦 =1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 2 𝑦𝑦𝑦𝑦
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡2 𝑦𝑦𝑦𝑦
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
Maka :
𝑏𝑏𝑏𝑏
= 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
0
= 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 𝑏𝑏𝑏𝑏 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 0
= 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 𝑏𝑏𝑏𝑏 − 0
= 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 𝑏𝑏𝑏𝑏
Jadi :
1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0 0
= lim 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 −1 𝑏𝑏𝑏𝑏
= 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡−1 ∞
π
=
2
{ 147 }
Dapat disimpulkan bahwa integral tak wajarnya
disebut konvergen (mempunyai nilai).
∞
2. Hitung ∫0 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian :
Untuk b > 0,
𝑏𝑏𝑏𝑏
1 𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 �
1 0
0
𝑏𝑏𝑏𝑏
𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = −𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 �
0
0
= −𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑏𝑏𝑏𝑏 − (−𝑒𝑒𝑒𝑒 0 )
= −𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑏𝑏𝑏𝑏 − (−1)
= 1 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑏𝑏𝑏𝑏
Maka :
� 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

0 0
= lim (1 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑏𝑏𝑏𝑏 )
= 1 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −∞
= 1 −0
=1
disebut konvergen (mempunyai nilai).
3. Hitung
∞
1
𝑥𝑥𝑥𝑥
1
Penyelesian :
Untuk b > 1, maka :
𝑏𝑏𝑏𝑏
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑥𝑥𝑥𝑥
1
{ 148 }
Maka :
1 1
𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥
1 1
= lim (ln 𝑥𝑥𝑥𝑥)|1𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim (ln 𝑏𝑏𝑏𝑏) − lim (ln 1)
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞
=∞
disebut divergen (tidak mempunyai nilai).
4. Hitung
∞
� 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0
Jawab :
Untuk b > 1, maka :
� 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

0 0
2 𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 2+1 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 2 + 1 0
2 3 𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 3 0
2 2
= lim (𝑏𝑏𝑏𝑏) − lim (0)3
3
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 3 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 3
2
= (∞)3 − 0
3
=∞
disebut divergen (tidak mempunyai nilai).
Definis Integral tak wajar untuk

𝑎𝑎𝑎𝑎
−∞
{ 149 }
f(x)
a c
Gambar 10.2
Dapat juga kita defisinikan sebagai limit dari integral

tentu di atas, dimana untuk a-∞.
Maka :
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

𝑎𝑎𝑎𝑎→−∞
−∞ 𝑎𝑎𝑎𝑎
Bila limit ini ada.
Jika limit di ruas kanan ada dan berhingga, maka

integral tak wajar disebut konvergen, dan bila limit
di ruas kanan tidak ada maka disebut divergen.
Contoh :
5. Hitung
−1
2
� 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
−∞
Penyelesaian :
Ada 3 tahapan dalam menyelesaikan integral tak
wajar tersebut yaitu (i) melalui subsitusi pada
integral tak tentu, (ii) selanjutnya diselesaikan
dengan intregral tentu dengan interval [a, -1], (iii)
selesaikan dengan limit.
(i)
2
� 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 150 }
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
Maka :
2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢 1
� 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑢𝑢𝑢𝑢 � � = � 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
2 2
1 −𝑢𝑢𝑢𝑢
= − 2 𝑒𝑒𝑒𝑒 +C
1 2
= − 2 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 +C
(ii) Untuk a < -1, maka :

−1
2 1 2 −1
� 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 �
2 𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑎𝑎𝑎𝑎
1 2 1 2
= − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −�(−1) � − �− 𝑒𝑒𝑒𝑒 −�𝑎𝑎𝑎𝑎 � �
2 2
1 −1 1 −𝑎𝑎𝑎𝑎 2
= − 𝑒𝑒𝑒𝑒 − �− 𝑒𝑒𝑒𝑒 �
2 2
1 −1 1 −𝑎𝑎𝑎𝑎 2
= − 𝑒𝑒𝑒𝑒 + 𝑒𝑒𝑒𝑒
2 2
1 −𝑎𝑎𝑎𝑎 2 1 −1
= 𝑒𝑒𝑒𝑒 − 𝑒𝑒𝑒𝑒
2 2
1 −𝑎𝑎𝑎𝑎 2
= �𝑒𝑒𝑒𝑒 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −1 �
2
(iii) selesaikan dengan limit
−1 −1
−𝑥𝑥𝑥𝑥 2 2
� 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑥𝑥𝑥𝑥𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 2
= lim �𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −1 �
𝑎𝑎𝑎𝑎→−∞ 2
1 2
= lim �𝑒𝑒𝑒𝑒 −𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −1 �
2 𝑎𝑎𝑎𝑎→−∞
1 −∞
= (𝑒𝑒𝑒𝑒 − 𝑒𝑒𝑒𝑒 −1 )
2
1 1
= �0 − �
2 𝑒𝑒𝑒𝑒
{ 151 }
1
=−
2𝑒𝑒𝑒𝑒
Definis Integral tak wajar untuk

∞
−∞
Maka :
∞ 0 ∞
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

−∞ −∞ 0
Bila kedua integral di ruas kanan konvergen.
Contoh :
6. Hitung
∞
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 , bila konvergen
−∞
Penyelesaian :
Maka kita akan selesaikan dengan 2 tahapan,
yaitu :
∞ 0 ∞
1 1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
−∞ −∞ 0
Untuk
1 1
� 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0 0
Telah kita selesaikan pada contoh soal 1 di atas
yaitu :
𝑏𝑏𝑏𝑏
1 −1
𝑏𝑏𝑏𝑏
lim � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 0
0
= lim (tan−1 𝑏𝑏𝑏𝑏 − 0)
{ 152 }
= tan−1 ∞
π
=
2
Selanjutnya :
0 0
1 1
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑎𝑎𝑎𝑎→−∞ 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0 −1
= lim tan 𝑥𝑥𝑥𝑥 �
𝑎𝑎𝑎𝑎→−∞ 𝑎𝑎𝑎𝑎
= lim (0 − tan−1 𝑎𝑎𝑎𝑎)
= − lim tan−1 𝑎𝑎𝑎𝑎
= −(tan−1 (−∞))
π
= − �− �
2
π
=
2
Maka :
∞ 0 ∞
1 1 1
� 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 2
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
−∞ −∞ 0
∞
1 π π
� 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = + = π
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 2
−∞
7. Hitung
∞
𝑥𝑥𝑥𝑥
−∞
Untuk menyelesaikan soal ini jika salah satu
bagian yang dihitung adalah divergen, maka
bagian lainnya tidak perlu dihitung lagi
dikarenakan jawabannya adalah divergen.
{ 153 }
Penyelesaian :
∞ 0 ∞
𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥
� 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 2
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
−∞ −∞ 0
Pertama kita selesaikan untuk interval [0, ∞],
yaitu:
∞
𝑥𝑥𝑥𝑥
0
Kita cari untuk integral tak tentunya, maka :

𝑥𝑥𝑥𝑥
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2
Maka :
𝑥𝑥𝑥𝑥 1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � � �
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 𝑢𝑢𝑢𝑢 2
1 1
2 𝑢𝑢𝑢𝑢
1
= ln 𝑢𝑢𝑢𝑢 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
1
= ln|1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 | + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
Untuk b > 0, maka :

𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥𝑥𝑥
� 2
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2
0 0
1 𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim ln|1 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 | �
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 2 0
1
= lim (ln|1 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 2 | − ln|1 + 0|)
𝑏𝑏𝑏𝑏→∞ 2
=∞
{ 154 }
Maka dapat disimpulkan integral tak wajar ini
adalah divergen.
C. LATIHAN
Carilah apakah integral tak wajar tersebut konvergen
atau divergen pada soal berikut ini.
∞
1. ∫0 sin 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
Kunci jawaban : Divergen.
0 1
2. ∫−∞ (2𝑥𝑥𝑥𝑥−1)3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1
Kunci jawaban = − 4
∞ 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3. ∫2 𝑥𝑥𝑥𝑥(ln 𝑥𝑥𝑥𝑥)2
1
Kunci jawaban = ln 2
D. TUGAS
Carilah apakah integral tak wajar tersebut konvergen
atau divergen pada soal berikut ini.
∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1. ∫3 √9+𝑥𝑥𝑥𝑥 2
∞
2. ∫−∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 cos 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3. ∫−∞ 𝑥𝑥𝑥𝑥 5
4. ∫1 √3𝑥𝑥𝑥𝑥
5. ∫2 𝑥𝑥𝑥𝑥 ln 𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 155 }
{ 156 }
BAB XI
INTEGRAL TAK WAJAR :
INTEGRAL TAK TERHINGGA
{ 157 }
{ 158 }
BAB XI. INTEGRAL TAK WAJAR : INTEGRAN TAK
TERHINGGA
A. PENDAHULUAN
1. Mengenali dan memahami pengertian dan bentuk
integral tak wajar dengan integran tak terhingga.
2. Menyelesaikan kasus integral tak wajar dengan
integran tak terhingga.
B. PENYAJIAN MATERI
Mengenali dan menghitung integral tak wajar dengan
integran tak terhingga, misalnya pada integral berikut
ini.
1 2 3
1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥, � � 2�
√𝑥𝑥𝑥𝑥 √4 − 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 3
0 0 0
Sekilas kita perhatikan bahwa integral tersebut mirip

dengan integral tentu, namun kalau kita cermati maka
akan kita pahami bahwa integral tersebut adalah integral
tak wajar dengan integran tak terhingga.
Pada integral pertama, integran tak terhingga berada
diujung kiri yaitu pada saat 0 karena menghasilkan ∞.
Sedangkan pada integral kedua, integran tak terhingga
diujung kanan yaitu pada saat 2 dimana akan
menghasilkan ∞. Untuk yang ketiga yang membuat
integral tak wajar adalah diantara selang [0, 2] yaitu
pada angka 1 akan menghasilkan ∞.
I. Integral Tak Wajar

𝑐𝑐𝑐𝑐
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
𝑎𝑎𝑎𝑎
Dengan f tak terhingga di a
{ 159 }
y
f (x)
a b c x
Gambar 11.1
𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑐𝑐𝑐𝑐
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim+ � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

𝑏𝑏𝑏𝑏→𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑏𝑏𝑏𝑏
Bila limit ini ada.
Contoh :
1. Hitung :
1
1
√𝑥𝑥𝑥𝑥
0
Bila konvergen;
Penyelesaiannya:
1 1
1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim+ � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏→0 √𝑥𝑥𝑥𝑥
0 𝑏𝑏𝑏𝑏
Untuk tahap pertama kita selesaikan dengan integral

tak tentu pada fungsi tersebut, yaitu :
1 1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑥𝑥𝑥𝑥 − �2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√𝑥𝑥𝑥𝑥 �
𝑥𝑥𝑥𝑥 2
{ 160 }
1� 1 1
� 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 1 𝑥𝑥𝑥𝑥 −2+1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−2 +1
1 1�
= 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
1�
2
1
= 2𝑥𝑥𝑥𝑥 �2 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= 2√𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Untuk setiap b > 0 , dengan b < 1, dapat kita hitung;

1
1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = 2√𝑥𝑥𝑥𝑥 �
√𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏
𝑏𝑏𝑏𝑏
= 2√1 − 2√𝑏𝑏𝑏𝑏
= 2 − 2√𝑏𝑏𝑏𝑏
Jadi :
1 1
1 1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim+ � 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
√𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏→0 √𝑥𝑥𝑥𝑥
0 𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim+�2 − 2√𝑏𝑏𝑏𝑏�
𝑏𝑏𝑏𝑏→0
=2
2. Hitunglah :
3
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3
1
Bila integral ini konvergen.
Penyelesaiannya:
3 3
� ⁄
= lim+ �
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 1 3 𝑏𝑏𝑏𝑏→1 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3
1 𝑏𝑏𝑏𝑏

{ 161 }
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3
= �(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)−1⁄3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1 1
= 1
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)−3+1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 1
1 −1 3
= 1 3
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 3 +3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 3
1 2
= 2 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
3 2
= (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
2
Untuk setiap b > 1 , dengan b < 3, dapat kita hitung;

3
lim+ �
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3
𝑏𝑏𝑏𝑏
3 2 3
= lim+ (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)3 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 2 𝑏𝑏𝑏𝑏
3 2 2
= lim+ ��(3 − 1)3 � − �(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)3 ��
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 2
3 2 2
= lim+ ��(2)3 � − �(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)3 ��
3 3 2
= lim+ �� √4� − �(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)3 ��
3 3 2
= �� √4� − �(1 − 1)3 ��
2
3 3
= �� √4� − (0)�
2
3 3
= � √4�
2
1
Integral ini tak wajar dikarenakan (𝑥𝑥𝑥𝑥 −1)1 ⁄3
tak
terbatas didekat x = 1.
{ 162 }
II. Integral Tak Wajar
𝑐𝑐𝑐𝑐
𝑎𝑎𝑎𝑎
Dengan f tak terhingga di c
𝑐𝑐𝑐𝑐
𝑎𝑎𝑎𝑎
a bc x
Gambar 11.2
𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑏𝑏𝑏𝑏
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = lim− � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

𝑏𝑏𝑏𝑏→𝑐𝑐𝑐𝑐
Bila limit ini ada dan terhingga maka integral tersebut

dikatakan konvergen, sedangkan yang lainnya disebut
divergen.
Contoh :
3. Jika memungkinkan hitunglah integral tak wajar
berikut ini.
1
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0
Integran ini menuju tak terhingga didekat x = 1.

Penyelesaiannya:
{ 163 }
1 𝑏𝑏𝑏𝑏
� = lim �
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2 3 𝑏𝑏𝑏𝑏→1− (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
⁄
0 0

�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
1
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
Kita selesaikan integral ini
dengan metode substitusi.
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
=1
maka
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢−2⁄3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
1 2
= 2 𝑢𝑢𝑢𝑢−3+1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 1
1 2 3
− +
= 2 3 𝑢𝑢𝑢𝑢
3 3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 3
1
= 1 𝑢𝑢𝑢𝑢1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
= 3𝑢𝑢𝑢𝑢1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= 3(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
{ 164 }
Setelah itu kita selesaikan integral awal, yaitu :
1
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0
𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim− �
0
𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim−3(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 �
= lim−�3(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − 3(0 − 1)1⁄3 �
= lim−�3(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − 3(−1)1⁄3 �
= lim−�3(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − 3(−1)�
= lim−�3(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 + 3�
= �3(1 − 1)1⁄3 + 3�
= �3(0)1⁄3 + 3�
= {0 + 3}
=3
1
Integral ini tak wajar dikarenakan (𝑥𝑥𝑥𝑥 −1)2 ⁄3
tak
terbatas didekat x = 1.
III. Integral Tak Wajar

𝑐𝑐𝑐𝑐
𝑎𝑎𝑎𝑎
Dengan f tak terhingga di b
{ 165 }
y
𝑐𝑐𝑐𝑐
𝑏𝑏𝑏𝑏 � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑏𝑏𝑏𝑏
𝑎𝑎𝑎𝑎
a b c x
Gambar 11.3
Definisi :
Andaikan f kontinu pada [a, b], kecuali di c dengan
a<c<b. Andaikan lim𝑥𝑥𝑥𝑥→𝑐𝑐𝑐𝑐 |𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)| = ∞.
Maka :
𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑐𝑐𝑐𝑐
� 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 = � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 + � 𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥)𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥

𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑏𝑏𝑏𝑏
Bila limit ini ada dan terhingga maka integral

tersebut dikatakan konvergen, sedangkan yang
lainnya disebut divergen.
Contoh :
4. Jika memungkinkan hitunglah integral tak wajar
berikut ini.
4
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0
Integran ini menuju tak terhingga didekat x = 1.
{ 166 }
Penyelesaiannya:
4 1 4
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
� ⁄
=� ⁄
+�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 2 3 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 2 3 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0 0 1

tak tentu pada fungsi dari masing-masing intergral
tersebut. Apabila nanti hasil dari salah satu fungsi
tersebut divergen maka tidak perlu diselesaikan lagi
karena hasilnya sudah pasti divergen, namun
apabila hasilnya konvergen maka kita akan
menemukan hasilnya.
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
1
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
Kita selesaikan integral ini
dengan metode substitusi.
Misal :
𝑢𝑢𝑢𝑢 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1
=1
maka
= � 𝑢𝑢𝑢𝑢−2⁄3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑢𝑢𝑢𝑢
1 2
= 2 𝑢𝑢𝑢𝑢−3+1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 1
1 2 3
− +
= 2 3 𝑢𝑢𝑢𝑢
3 3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
−3 + 3
{ 167 }
1
= 1 𝑢𝑢𝑢𝑢1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
3
= 3𝑢𝑢𝑢𝑢1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
= 3(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 + 𝐶𝐶𝐶𝐶
Maka pada integral :

4
�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0
1 4
=� ⁄
+�
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 2 3 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0 1
𝑏𝑏𝑏𝑏 4
= lim− � ⁄
+ lim+ �
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1) 2 3 𝑏𝑏𝑏𝑏→1 (𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0 𝑏𝑏𝑏𝑏
(i) Kita hitung dahulu untuk integral

𝑏𝑏𝑏𝑏
lim− �
0
𝑏𝑏𝑏𝑏
= lim−3(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 �
𝑏𝑏𝑏𝑏
= 3 lim−(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 �
= 3 lim−�(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − (0 − 1)1⁄3 �
= 3 lim−�(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − (−1)1⁄3 �
= 3 lim−�(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 − (−1)�
= 3 lim−�(𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 + 1�
= 3�(1 − 1)1⁄3 + 1�
= �3(0)1⁄3 + 3�
= {0 + 3}
=3
{ 168 }
(ii) Selanjutnya kita hitung untuk integral
4
lim+ �
𝑏𝑏𝑏𝑏
4
= lim+3(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1⁄3 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 𝑏𝑏𝑏𝑏
⁄
4
= 3 lim+(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)1 3 �
𝑏𝑏𝑏𝑏→1 𝑏𝑏𝑏𝑏
= 3 lim+�(4 − 1)1⁄3 − (𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 �
= 3 lim+�(3)1⁄3 − (𝑏𝑏𝑏𝑏 − 1)1⁄3 �
= 3 �(3)1⁄3 − (1 − 1)1⁄3 �
= 3 �(3)1⁄3 − (0)1⁄3 �
= 3{1,44 − 0}
= 4,32
Maka didapat akhir perhitungan adalah :

4
� = 3 + 4,32 ≈ 7,32
(𝑥𝑥𝑥𝑥 − 1)2⁄3
0
C. LATIHAN
Hitunglah integral tak wajar jika mungkin, atau buktikan
bahwa integral yang bersangkutan adalah divergen.
3 1
1. ∫0 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
3
1
� 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥 ≈ 2,5
√𝑥𝑥𝑥𝑥 − 3
0
5 1
2. ∫3 √𝑥𝑥𝑥𝑥−3 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
5
1
3
4 1
3. ∫1 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 169 }
4
1
1
D. TUGAS
Hitunglah integral tak wajar jika mungkin, atau buktikan
bahwa integral yang bersangkutan adalah divergen.
4 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
1. ∫2 (3−𝑥𝑥𝑥𝑥)2⁄3
3 𝑥𝑥𝑥𝑥
2. ∫0 9−𝑥𝑥𝑥𝑥 2
2 3
3. ∫0 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 +𝑥𝑥𝑥𝑥−2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑥𝑥𝑥𝑥
{ 170 }
Daftar
Pustaka
{ 171 }
{ 172 }
DAFTAR PUSTAKA
Herman, E., &Strang, G. 2016. Calculus. OpenStax-Rice

University. Houston.
Leithold,L.1986. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik Jilid 3.

Penerbit Erlangga. Jakarta
Purcell, E.J., & Varberg, D. 1998. Kalkulus dan Geometri

Analitis Jilid 1 Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Robbin, J. & Angenent, S. 2009. Math 221 – 1st Semester

Calculus, Lecture Notes Version 2.0. University of
Wisconsin-Madison Department of Mathematics.
Madison.
Strang, G. 2010. Culculus 2ndEdition.Cambridge Press.

Wellesley.
Sugiman. 2005. Kalkulus Lanjut. UM Press. Malang.
Thomas. 2005.Calculus. Bostyon San Francisco. New York.
{ 173 }
{ 174 }

Kalkulus II PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kalkulus II PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kalkulus II

Editor: Miksal Mina

Diterbitkan oleh Bandar Publishing, Banda Aceh

Cetakan Pertama: Nopember 2018

Copyright © 2018, Ully Muzakir.

Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah

Buku ini berisi tentang pembelajaran matakuliah

Permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa

Ada juga hal lain yang masih menjadi permasalahan

Atas diterbitkannya buku ini penulis juga

Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih

Demi terciptanya kesempurnaan pada buku ini,

Banda Aceh, September 2018

BAB XI INTEGRAL TAK WAJAR : INTEGRAL TAK

Dari permasalahan di atas dapat dilihat bahwa turunan

Gambar 1.2 Jika x < 1, maka hasil ln x = negatif

Maka nilai ln x menyatakan luas daerah di bawah kurva

Dengan menggunakan aturan rantai, andaikan u= f(x)> 0

Apabila x > 0, |x| = x

Apabila x > 0, |x| = - x

Integral Tak Tentu dari 1/u

Contoh penyelesaian soal integral tentu logaritma

Teorema Dasar Logaritma Natural (Sifat-sifat

Gambar 1.3. Grafik fungsi untuk luas dibawah kurva

Dari gambar 1.3 dapat kita perhatikan bahwa

Kalau begitu dapat disimpulkan bahwa :

Sehingga terbukti teorema di atas :

Selanjutnya sederhanakan kembali menggunakan

Selanjutnya baru kita selesaikan turunannya.

𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 (2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2) − (2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2)

𝑑𝑑𝑑𝑑𝑦𝑦𝑦𝑦 2𝑑𝑑𝑑𝑑 − 2𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2 + 2

Turunan dari Fungsi Logaritmik

Hitunglah integral berikut :

Fungsi g disebut invers dari f, ditulis :

Dari gambar di atas dapat kita perhatikan bahwa grafik f

𝑓𝑓𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑥𝑥) = 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 2𝑥𝑥𝑥𝑥

Selanjutnya kita ubah persamaan tersebut dimana y

3. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 8𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2

Kita ganti masing-masing x dan y, yaitu :

4. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 2 + 7

Kita ganti masing-masing x dan y, yaitu :

5. Tentukan invers dari 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √2𝑥𝑥𝑥𝑥 + 5

Kita ganti masing-masing x dan y, yaitu :

Kita ganti masing-masing x dan y, yaitu :

Kita ubah x dan y, maka :

Kita ubah terlebih dahulu x dan y.

Selanjutnya kita cari nilai y.

Kita ubah terlebih dahulu x dan y.

Kita ubah dahulu x dan y.

B.2. Turunan dari Fungsi Invers.

Dalam notasi Leibniz dapat dituliskan :

Yang pertama kita cari adalah nilai x yang

Selanjutnya kita mencari turunan dari fungsi

Nah, setelah kita memperoleh turunannya, maka

Kemudian kita selesaikan dengan menggunakan

Yang pertama kita cari adalah nilai x yang

Selanjutnya kita mencari turunan dari fungsi

Nah, setelah kita memperoleh turunannya, maka

Kemudian kita selesaikan dengan menggunakan

13. Diketahui 𝑦𝑦𝑦𝑦 = √𝑥𝑥𝑥𝑥 + 1

Yang pertama kita cari adalah nilai x yang

Selanjutnya kita mencari turunan dari fungsi

Nah, setelah kita memperoleh turunannya, maka