Anda di halaman 1dari 110

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352899574

Bahan Ajar Sekolah Dasar

Preprint · July 2021

CITATIONS READS
0 3,463

1 author:

Rusi Rusmiati Aliyyah


Universitas Djuanda
216 PUBLICATIONS 1,560 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rusi Rusmiati Aliyyah on 02 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KATA PENGANTAR

P uji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan karnuia-Nya, telah
memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan buku ini tepat waktu
dengan judul “Bahan Ajar Sekolah Dasar” sebagai salah satu tugas dalam rangka Ujian Akhir
Semester Genap tahun akademik 2020-2021 pada mata kuliah Perspektif Pendidikan dengan
dosen pengampu ibu Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan mampu untuk menyelesaikan buku ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa`atnya di akhirat.

Tidak lupa, ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Ibu Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah,
M.Pd yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas buku. Buku ini dibuat semata-
mata hanya untuk memberikan wawasan tambahan kepada para pembaca tentang Bahan Ajar
Sekolah Dasar. Selanjutnya, saya berharap semoga dengan adanya buku ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan ataupun


kesalahan dalam penulisan buku ini. Jika pembaca menemukan kesalahan apapun, penulis
mohon maaf setulusnya. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki setiap kesalahan, sehingga
ktitik atau saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi perbaikan penulisan buku
selanjutnya.

Jambi, 23 Juni 2021


Penulis

Isnaini Nurhayati

Bahan Ajar Sekolah Dasar ii


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran ............... 1

Pendahuluan ............................................................................................................. 1

A. Hakikat Belajardan Pembelajaran ................................................................... 2


B. Komponen Komponen Pembelajaran .............................................................. 4
C. Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran .............................. 9
Rangkuman .............................................................................................................. 11

BAB II Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar dan Karakteristiknya ................ 13


Pendahuluan ............................................................................................................. 13
A. Pengertian Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar ............................................... 14
B. Karakteristik Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar ........................................... 15
C. Bentuk Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar .................................................... 17
Rangkuman .............................................................................................................. 21

BAB III Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana dan Grafis .............. 23


Pendahuluan ............................................................................................................. 23
A. Bahan Pembelajaran Sederhana ...................................................................... 24
B. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana ...................................... 29
C. Bahan Pembelajaran Grafis ............................................................................. 30
D. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Grafis ............................................ 33
Rangkuman .............................................................................................................. 36

BAB IV Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak......................................... 37


Pendahuluan ............................................................................................................. 37

Bahan Ajar Sekolah Dasar iii


A. Bahan Pembelajaran Cetak ............................................................................. 38
B. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak ............................................. 42
Rangkuman .............................................................................................................. 48

BAB V Media Pembelajaran Komputer ............................................................ 50


Pendahuluan ............................................................................................................. 50
A. Konsep Media Pembelajaran ........................................................................... 51
B. Karakteristik Media Pembelajaran .................................................................. 59
Rangkuman .............................................................................................................. 65

BAB VI Prosedur Pengembangan Bahan Ajar................................................... 66


Pendahuluan ............................................................................................................. 66
A. Analisis .......................................................................................................... 67
B. Perancangan ................................................................................................... 67
C. Pengembangan................................................................................................ 72
D. Evaluasi dan Revisi......................................................................................... 72
Rangkuman .............................................................................................................. 74

BAB VII Strategidan Metode Pembelajaran ........................................................ 75


Pendahuluan ............................................................................................................. 75
A. Konsep Strategi dan Metode Pembelajaran ..................................................... 76
B. Cara Menentukan
C. dan Metode Pembelajaran ............................................................................... 79
D. Kriteria Penggunaan Strategi Pembelajaran dan Metode mengajar .................. 83
Rangkuman .............................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 77


GLOSARIUM .......................................................................................................... 88
INDEKS ................................................................................................................ 93
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 95

Bahan Ajar Sekolah Dasar iv


BAB I
Peran Bahan Pembelajaran
Dalam Kegiatan Pembelajaran

PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini membahas tentang (Siddiq, 2008) “Peran Bahan Pembelajaran
Dalam Kegiatan Pembelajaran” yang akan membekali para pembaca dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan bahan pembelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran
merupakan proses atau kegiatan yang bersifat aktif dan saling berhubungan antara guru dengan
siswa sumber belajar, dan lingkungan baik di kelas maupun di luar kelas (Arifin, 2009: 10).
Peran Bahan ajar diperlukan untuk memotivasi guru agar kreatif membuat bahan ajar dan
memotivasi siswa agar pembelajaran lebih bemakna.
Pada bab pertama ini pembaca diharapkan dapat:
1. Menjelaskan hakikat belajar dan pembelajaran.
2. Menjelaskan komponen-komponen pembelajaran.
3. Menjelaskan peran peran bahan pembelajaran bagi kegiatan pembelajaran.

Untuk mencapai kompetensi tersebut si atas, maka bab ini akan membahas tentang
Hakikat Belajar dan Pembelajaran Komponen-Komponen Pembelajaran, dan Peran Bahan
Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran. Tujuan umum untuk mempelajari bab ini adalah
untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca tentang peran bahan pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memahami Hakikat Belajar
dan Pembelajaran, Komponen-Komponen Pembelajaran, dan Peran Bahan Pembelajaran Dalam
Kegiatan Pembelajaran.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 1


A. Hakikat Belajardan Pembelajaran
1. Hakikat Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman sehingga


terdapat perubahan tingkah laku pada dirinya. Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks
yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak bayi bahkan dalam
kandungan hingga liang lahat (Evelin,dkk. 2010:3). Secara umum belajar dapat diartikan sebagai
proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya(Sumiati, 2009:38).

Belajar adalah proses interaski antara stimulus dan respon dalam buku Omar Hamalik
(Thorndike, 1980:43). Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra.
Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat
berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Belajar menurut Gagne dalam teori belajar dan
pembelajaran “Learning is relatively permanent change in behavior that result from past
experience or purposeful instruction”(Gagne, 2010:4). Belajar adalah suatu perubahan perilaku
yang relative menetap yang dihasilkan dari hasil pengalaman masalalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/direncanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya
dengan lingkungan baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga
menghasilkan perubahan yang bersifat relative menetap.

Berdasarkan dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan yang
dimaksud dengan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam
keadaan sadar untuk mencoba memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan terjadinya perubahan yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa,
maupun dalam bertindak yang ada pada diri seseorang. Dari pengertian tersebut terdapat tiga
unsur pokok dalam belajar, yaitu sebagai berikut:

a. Proses

Belajar adalah proses mental emasional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang
dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas dan perasaan itu sendiri tidak
dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Guru tidak dapat
melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat
adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa, sebagai contoh: siswa bertanya, menanggapi,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 2


menjawab pertanyaan guru, diskusi, memecahkan permasalahan, melaporkan hasil kerja,
membuat rangkuman dan sebagainya. Itu semua adalah gejalan yang nampak dari aktivitas
mental dan emosional siswa.

b. Perubahan Perilaku

Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang
yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat dari kegiatan belajarnya.
Pengetahuan dan keterampilannya bertambah, dan penguasaan nilai-nilai dan sikapnya
bertambah pula. Menurut para ahli psikologi perubahan perilaku terjadi karena faktor
kematangan dan sebuah pengalaman. Perubahan perilaku sebagian hasil belajar dapat
diklasifikasikan menjadi tiga domain yaiu: Kognitif, Afektifdan Psikomotorik.

Domain Kognitif meliputi perilaku daya cipta, yang berkaitan dengan kemampuan
intektual manusia, antara lain: Knowladge, Comperehention, Application, Analysis, Sintetis, dan
Evaluation. Domain afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu
kemampuan menguasai nilai-nailai yang dapat membentuk sikap seseorang. Domain
psikomotorik berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik.

c. Pengalaman

Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan pisik yaitu lingkungan disekitar inidvidu baik dalam
bentuk alam sekitar maupun lingkungan sosial dalam bentuk hasil ciptaan manusia. Belajar dapat
dilakukan dari pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Siswa yang
melakukan eksperimen adalah contoh belajar dnegan pengalaman langsung. Sedang siswa
belajar dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku adalah contoh belajar melalui
pengalaman tidak langsung.

2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain)
untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran
merupakan tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran adalah proses yang
sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam individu (Pribadi,
2009:10). Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses

Bahan Ajar Sekolah Dasar 3


belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dan dialami siswa (Evelin, 2010:12).
Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu
kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warista, 2008:55). Dalam pengertian lain,
pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar
agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Sadiman, 1986:7). Sedangkan menurut
Depdiknas “Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sikdinas Pasal 1 Ayat 20, Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar (Warista, 2008:85).

Berdasarkan semua pendapat di atas mengenai pembelajaran menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi aktif antara guru yang memberikan
bahan pembelajaran dengan siswa sebagai obejeknya. Proses pembelajaran merupakan kegiatan
yang didalamnya terdapat system rancangan pembelajaran hingga menimbulkan sebuah interaksi
antara pemateri (guru) dengan peneriman materi (murid/siswa). Adapun beberapa rancangan
proses kegiatan pembelajaran yang harus diterapkan adalah dengan melakukan pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran serta metode pembelajaran.

B. Komponen-Komponen Pembelajaran

Berdasarkan pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran, maka pembelajaran


sebagai system didalamnya merupakan perpaduan beberapa komponen pembelajaran, di mana
komponen satu dengan yang lain dimanipulasikan agar terjadi saling berhubungan, saling
melengkapi, dan saling bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Komponen guru
harus dapat berinteraksi dengan komponen siswa (Riyana, 2011). Komponen mater/isi pelajaran
harus dapat terintegrasi dengan komponen media pembelajaran dan disusunlah dalam bentuk
bahan pembelajaran yang mantap, komponen metode dan media harus terintegrasi secara serasi.

Bagi guru sebagai dampak pembelajaran (instructional effect) berupa hasil yang dapat
diukur sebagai data hasil belajar siswa (angka/nilai) dan berupa masukan bagi pengembangan
pembelajaran selanjutnya. Sedangkan bagi siswa sebagai dampak pengiring (nurturent effect)
berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar
yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian. Jadi, ciri
utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang terjadi antara si belajar

Bahan Ajar Sekolah Dasar 4


dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media
pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari
pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri. Dimana di
dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut; tujuan, materi/bahan
ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik/ siswa, dan adanya pendidik/guru.

Menurut (Oemar Hamalik, 2005:77) ada tujuh komponen dalam pembelajaran yaitu:

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah perumuan tentang tingkah laku atau kemampuan-


kemampuan yang diharapkan dapat dimilki oleh peserta didik setelah mereka mengikuti
pelajaran-pelajaran yang telah diberikan. Tujuan pembelajaran sebagai sasaran aktivitas
pembelajaran rumusannya memuat rumusan tentang tingkah laku baik yang berkaitan dengan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang hendak dibentuk melalui proses pembelajaran.

2. Komponen Siswa

Aspek penting dari komponen siswa adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu yang
unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu
kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan
belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Hal ini menghendaki pembelajaran pada siswa
(student centeral), yaitu pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
karakteristik siswa secara individual. Misalnya, pembelajaran yang menyediakan bahan
pembelajaran yang bersifat alternative dan bervariasi, sehingga siswa dapat memilih bahan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik (minat dan bakat) yang dimiliki. Disamping itu
siswa memiliki tipe belajar yang berbeda, ada yang bertipe visual, auditif, audio-visualistis, dan
sebagainya. Berdasarkan tipe belajar siswa ini, maka dalam pembelajaran guru seharusnya
menyiapkan/menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat alternative dan variatif untuk
melayani perbedaan tiap belajar siswa tersebut.

3. Komponen Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya
sebagai pengajar (informatory) saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer
pembelajaran, motivator belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 5


peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-
satunya sumber belajar, tetapi tugas, peranan dan fungsi guru dalam pembelajaran sangatlah
penting dan berperan sentral. Karena gurulah yang harus menyiapkan program pembelajaran,
bahan pembelajaran, sarana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran bagi para siswanya.

Profesi guru sebagai pelimpahan dari tugas orang tua yang tidak mampu lagi memberikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu kepada anak. Apalagi dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat dan budaya pada
umumnya, maka berkembang pula tugas dan peranan guru. Guru sebagai salah satu sumber
belajar memang dapat berperan banyak, seperti tersebut pada alinea di atas. Dalam kaitan dengan
peran tersebut guru sudah semestinya dapat menyiapkan sumber-sumber belajar lain yang
dibutuhkan siswa dalam rangka menguasai materi pembelajaran yang ditargetkan dalam
kurikulum, yang dimana kurikulum sebagai rancangan pendidikan yang mempunyai kedudukan
yang cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil
pendidikan rusi(Aliyyah et al., n.d.)

4. Komponen Materi Pembelajaran

Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep,
prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau
materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Skop dan sekuen materi pelajaran
telah tersusun secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum sekolah. Karena sifat materi
kurikulum yang berbentuk garis besar program pembelajaran (GBPP), maka dalam pelaksanaan
pembelajaran, materi pelajaran harus dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya
dengan bahan pembelajaran yang utuh. Selain itu, setiap pembelajaran akan dilaksanakan,
hendaknya guru memahami karakteristik isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan, agar
tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas,
pemilihan bahan pembelajaran dan media pembelajaran, serta alat evaluasinya.

5. Komponen Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh
guru dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 6


Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-jawab,
diskusi, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas, inkuiry, problem solving, kerja kelompok,
karyawisata, resitasi dsb. Metode pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur dari kegiatan
pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Coba Anda jelaskan bagaimana langkah/prosedur
guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, dan bagaimana waktu menggunakan
metode Tanya jawab, diskusi, eksperimen dan sebagainya.

Oleh sebab itu sebelum pembelajaran dilaksanakan, guru sebaiknya memilih metode
pembelajaran yang tepat. Artinya metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi
pelajaran, karakteristik siswa, dan ketersediaan fasilitas pendukungnya, dan ketersediaan waktu.
Pertimbangan yang terpenting dalam memilih metode pembelajaran adalah metode harus mampu
mengaktifkan siswa, dalam arti megaktifkan mental emosional siswa dalam proses pembelajaran.
Karena pembelajaran yang membelajarkan adalah pembelajaran yang mengaktifkan faktor
internal siswa (mental emosional) dalam belajar.

Metode pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok


metode yang bersifat monologis dialogis dan kreatif. Kelompok pertama adalah metode-metode
yang bersifat monologis, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas
guru dalam pembelajaran atau metode satu arah (one way communication), dan guru pemegang
peranan utama, sedangkan siswa bersifat pasif (mendengar dan memperhatikan). Kelompok
kedua adalah metode-metode yang bersifat dialogis, yaitu metode-metode pembelajaran yang
menekankan komunikasi/interaksi dua arah (two way communication), di mana aktivitas guru
dan siswa seimbang (sama-sama aktif). Sedang kelompok ketiga adalah metode-metode yang
bersifat kreatif, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas siswa.
Metode-metode kelompok ketiga ini dimaksudkan agar sifat kreatif siswa terbentuk, sementara
guru berperan sebagai fasilitator dan organisator pembelajaran.

6. Komponen Media Pembelajaran

Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran tatap muka, termasuk diantaranya guru
sebagai informatory harus berusaha menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas
dan mudah diterima oleh siswa. Ini berarti guru harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti
alat peraga dan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan pesan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 7


pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini pembelajaran menjadi
efektif dan efisien.

Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran


diantaranya sebagai berikut:

a. Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas materi


atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran.
b. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.
c. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif.
d. Menjangkau sasaran yang luas.
e. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan yang
berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada masa
lalu, mungkin juga masa yang akan datang.
f. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang
sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang
telah dimodifikasi.
g. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata.

Dalam pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran dapat diujudkan dalam bentuk
bahan pembelajaran yang dipersiapkan/didesain untuk belajar mandiri seperti: modul (bahan ajar
cetak), radio/audio pembelajaran, televisi pembelajaran, CD / video pembelajaran, dan e-learning
lewat web-based/internet. Khusus media sebagai bahan pembelajaran, dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu bahan pembelajaran yang didesain dengan tidak menggunakan
komponen pembelajaran lengkap dan dengan menggunakan komponen pembelajaran lengkap.

Menurut (Edgar Dale, 2008) dalam Kerucut Pengalamannya (theconeofexperience)


mengklasifikasikan media pembelajaran dalam beberapa macam, dari yang paling konkrit
sampai yang paling abstrak sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman langsung.


b. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman tiruan atau model.
c. Media pembelajaran dalam bentuk pengalamanyang didramatisasikan.
d. Media pembelajaran dalam bentuk pengalamanyang didemonstrasikan.
e. Media pembelajaran dalam bentuk karyawisata.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 8


f. Media pembelajaran melalui pameran.
g. Media pembelajaran audio-visual.
h. Media pembelajaran audio saja atau visual saja.
i. Media pembelajaran dalam bentuk lambang visual.
j. Media pembelajaran dalam bentuk lambang verbal.

7. Komponen Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan


keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran. Ada tiga bentuk evaluasidalam
pembelajaran. Pertama, evaluasi program pembelajaran yaitu evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa kualitas program pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakan.
Kedua, evaluasi proses pembelajaran yaitu, evaluasi yang dirancang untuk mengamati proses
pembelajaran sedang berlangsung. Artinya, dengan evaluasi proses dapat diketahui bagaimana
aktivitas siswa selama pembelajaran, aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung,
bagaimana keterampilan guru dalam membuka sampai dengan menutup pembelajaran. Ketiga,
evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi yang dirancang untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam
bentuk hasil/prestasi belajar siswa.

C. Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran

Dalam konteks pembelajaran, bahan pembelajaran merupakan komponen yang harus ada
dalam proses pembelajaran, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang
akan/harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan
sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran maka
pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa. Bahan pembelajaran dapat “didesain” dalam
berbagai macam format. Ada bahan pembelajaran dalam bentuk bahan cetak, audio, video, bahan
pembelajaran berbasis computer (CAI), dan berbagai bentuk alat peraga dan media
pembelajaran. Dan dari beberapa format tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua macam, yaitu
format bahan pembelajaran dengan komponen lengkap dan komponen tidak lengkap. Bahan
pembelajaran dalam bentuk komponen lengkap, didesain untuk pembelajaran mandiri, sedang
bahan pembelajaran komponen tidak lengkap adalah bahan pembelajaran dalam bentuk alat

Bahan Ajar Sekolah Dasar 9


peraga/media pembelajaran yang digunakan guru sebagai alat Bantu factor pendukung komonen
pembelajaran yang lain.

Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, peran utamanya adalah meragakan
sesuatu pengertian yang abstrak agar menjadi konkrit. Dalam pembelajaran, alat peraga
berfungsi untuk menghilangkan verbalisme, memudahkan pemahaman terhadap materi pelajaran
yang sulit dan abstrak. Bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berfungsi sebagai
perantara dalam komunikasi pembelajaran, karena pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
komunikasi antara siswa dengan sumber pesan pembelajaran. Pesan pembelajaran yang didesain
dalam bentuk media pembelajaran akan membuat komunikasi pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien.

Atas dasar peran bahan pembelajaran baik sebagai alat peraga, sebagai media
pembelajaran maupun sebagai sumber belajar, maka pada garis besarnya bahan pembelajaran
mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

1. Sebagai bahan belajar mandiri. bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi pembelajaran, ilustrasi
media, prosedur pembelajaran, latihan, tes formatif dilengkapi kunci jawaban, umpan
balik, dan daftar pustaka. Misalnya, modul pembelajaran, audio pembelajaran,
video/CD pembelajaran, dan CAI.
2. Alat peraga pembelajaran, misalnya model kerangka manusia, model bumi/globe,
herbarium, insektarium, bak pasir, ritatoon dan rotation, dan sebagainya.
3. Sumber belajar dalam pembelajaran, digunakan sebagai bahan acuan dalam
membahas suatu topic materi pembelajaran. Contonya “Modul Belajar dan
Pembelajaran” digunakan sebagai sumber belajar/sumber bahan dalam membahas
“Pentingnya Media dalam Pembelajaran”.

Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga pembelajaran dan media pembelajaran
diklasifikafikan dalam beberapa kelompok:

1. Bahan pembelajaran berbentuk media visual, seperti gambar, foto, peta, globe, dan
sebagainya.
2. Bahan pembelajaran audio, seperti radio, CD audio, kaset rekaman, piringan hitam,
dan sebagainya.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 10


3. Bahan pembelajaran audio-visual, seperti televisi, film, video, CD audio-visual, dan
sebagainya.
4. Bahan pembelajaran dalam bentuk benda-benda nyata yang dapat diperoleh dari
lingkungan sekitar.
5. Bahan pembelajaran cetak, seperti buku, modul, surat kabar, majalah, bulletin, LKS
(Lembar Kerja Siswa\ dan sebagainya.

Bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua
bentuk sumber belajar, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design) dan sumber belajar yang
dimanfaatkan (by utilization). Baik sumber belajar dalam wujud manusia (human recourses)
maupun sumber belajar bukan manusia (non human recourses). Bahan pembelajaran cetak
seperti modul adalah sumber belajar non human yang dirancang/didesain untuk pembelajaran,
sedang alam sekitar adalah contoh sumber belajar non manusia yang tinggal dimanfaatkan (by
utilization)(Fitria, 2013). Guru adalah contoh sumber belajar human yang dirancang (by design)
lewat pendidikan guru, sedang pembelajaran dengan menghadirkan dokter untuk mengajarkan
materi tentang hidup bersih adalah contoh sumber belajar human yang dimanfaatkan (by
utilization), karena dokter tidak dirancang untuk menjadi guru.

RANGKUMAN

Belajar sebagai usaha sadar yang dilakukan individu untuk merubah diri menjadi lebih
maju melalui pengalaman. Dan belajar merupakan proses mental emosional yang terjadi pada
diri individu dalam berinteraksi dengan ligkungannya (pengalaman). Pembelaran sebagai upaya
terjadinya aktivitas belajar, hendakya dipersiapkan secara matang, dengan memperhatikan
kelengkapan komponen pendukung pembelajaran yang membelajarkan. Dalam kaitannya dengan
aktivitas belajar sebagai proses mental dan emosional siswa dalam mencapai kemajuan, maka
guru hendaknya berperan dalam memfasilitasi agar terjadi proses mental emosional siswa
sehingga dapat dicapai kemajuan tersebut.

Komponen pembelajaran meliputi komponen tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi


pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Komponen
tujuan pembelajaran sebagai arah pencapaian aktivitas pembelajaran, komponen siswa sebagai
individu yang belajar, komponen guru sebagai penggerak terjadinya proses pembelajaran,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 11


komponen materi pelajaran sebagai isi/materi yang disajikan dalam proses pembelajaran yang
akan dipelajari, komponen metode merupakan cara dan prosedur yang harus dilakukan dalam
pembelajaran, komponen media pembelajaran merupakan faktor penjelas dan perantara dalam
komunikasi pembelajaran, dan komponen evaluasi adalah faktor yang digunakan untuk
mengetahui keberhasilan/kegagalan kegiatan pembelajaran.

Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, berperan sebagai alat bantu pembelajaran
untuk meragakan suatu arti atau pengertian. Alat peraga berfungsi membantu guru dalam proses
pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berperan sebagai alat
perantara dalam proses komunikasi pembelajaran antara guru dan siswa. Media berfungsi
mempermudah penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih efektif dan
efisien. Sumber belajar diklasifikasikan dalam sumber belajar yang dirancang (by design) dan
dimanfaatkan (by utilization) baik sumber belajar dalam bentuk manusia (human) maupun bukan
manusia (non human).

Bahan Ajar Sekolah Dasar 12


BAB II

Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar

dan Karakteristiknya
PENDAHULUAN

Bahan pembelajaran merupakan hak dasar yang harus dimiliki oleh tiap satuan
pendidikan. Setiap guru diwajibkan untuk memiliki bahan ajar sebagai acuan dalam mengajar.
Ketersedian bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur dalam standar isi dan standar proses
pendidikan. Kedua peraturan tersebut merupakan prinsip penyelenggaraan pendidikan. Pada bab
kedua ini akan membahas tentang (M Djauhar Siddiq, 1883) “Bahan Pembelajaran Sekolah
Dasar dan Karakteristiknya” yang akan membekali para pembaca dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan bahan pembelajaran di sekolah dasar.

Dengan menguasai bab 2 ini pembaca diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar.


2. Menjelaskan Karakteristik Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar.
3. Menjelaskan macam-macam Bentuk Bahan Pembelajaran SD.

Untuk mencapai kompetensi di atas, maka bab ini akan membahas tentang Pengertian
Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar, Karakteristik Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar, dan
Bentuk-bentuk Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar. Tujuan umum dari pembahasan pada bab ini
adalah agar mahasiswa memahami bahan pembelajaran sekolah dasar dan karakteristiknya,
sedangkan tujuan khususnya adalah mampu memahami tentang pengertian bahan pembelajaran
yang ada di sekolah dasar, dapat menjelaskan karakteristik bahan pembelajaran sekolah dasar,
dan dapat menjelaskan macam-macam bentuk bahan pembelajaran SD.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 13


A. Pengertian Bahan PembelajaranSekolah Dasar

Peran guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar relatif tinggi. Peran guru
tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar. Karena dalam pembelajaran siswa
melaksanakan aktivitas belajar yang sangat bervariasi, misalnya, mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru, mengamati guru dalam mendemonstrasikan, melakukan latihan, membongkar
dan memasang kembali suatu bangunan, membaca, menulis, menggambar, mengerjakan soal,
mengkaji bahan cetak, dan sebagainya. Hal tersebut menghendaki peran guru yang lebih dari
sekedar sebagai informatory atau penceramah saja (Dewi & Nur, 2014).

Bahan ajara dalah segalah bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Abdul, 2007). Bahan
yang dimaksud dapat berupa tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Bahan ajar atau materi
kurikulum (curriculum material) adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami oleh
siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Bahan ajara dalah segala informasi, alat, dan teks yang digunakan guru atau instruktur
dalam melaksanakan pembelajaran dikelas (Belawati, 2013). Materi yang terdapat dalam bahan
ajar disusun secara sistematis sehingga dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas. Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran
yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sungkono, 2003). Suatu bahan
pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep,
prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai disiplin ilmu serta
informasi lain dalam pembelajaran.

Berdasarkan dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa bahan ajar merupakan segala bahan baik itu informasi, alat, maupun teks yang harus
disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dipelajari oleh
siswa melalui proses pembelajaran yang mendorong keterlibatan peserta didik secara aktif dan
menyenangkan. Jadi, bahan ajar tidak hanya mendorong siswa untuk mengetahui (learning to
know), tetapi juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk
hidup bersama (learning to live together).

Bahan Pembelajaran Sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi
atau isi pembelajaran Sekolah Dasar (sesuai kurikulum SD) yang “didesain” dalam bentuk bahan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 14


yang digunakan siswa dan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
di Sekolah Dasar. Ada dua bentuk bahan pembelajaran yaitu:

1. Bahan Pembelajaran yang “didesain” lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang


memuat semua komponen pembelajaran secara utuh, meliputi: tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa,
materi pelajaran yang disusun secara sistematis, ilustrasi/media dan peraga
pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh adalah, modul
pembelajaran, audio pembelajaran, video pembelajaran, pembelajaran berbasis
computer, pembelajaran berbasis Web/internet.
2. Bahan Pembelajaran yang “didesain” tidak lengkap, artinya Bahan Pembelajaran
yang didesain dalam bentuk komponen pembelajaran yang terbatas, seperti dalam
bentuk sumber belajar, media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai
alat bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh
kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran dengan berbagai alat
peraga, belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model
kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru akan mengajarkan materi tentang
pulau-pulau besar di Indonesia, dengan menggunakan peta datar Indonesia. Peta
dapat diklasifikasikan sebagai bentuk desain bahan pembelajaran yang berisi materi
tentang kepulauan Indonesia.

Pengembanganmata pelajaran dan bahan pembelajaran bukan pekerjaan yang dilakukan


serampangan dan oleh sembarang orang. Bahan pembelajaran merupakan hasil kerja desain
pembelajaran, maka bahan pembelajaran seharusnya dikembangan oleh para desainer
(pengembang) pembelajaran. Guru merupakan salah satu staf lembaga formal yang memiliki
kewenangan dan kewajiban untuk mengembangkan mata pelajaran dan bahan pembelajarannya.
Pihak lain yang juga memiliki kewenangan dan kewajiban mengembangkan bahan pembelajaran
adalah pendidik (educator) dan ahlibidang studi (subject matter expert) (Sungkono dkk. 2003:1).

B. Karakteristik Bahan PembelajaranSekolah Dasar

Pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan


pembelajaran di Sekolah Menengah. Hal ini disebabkan karena karakteristik siswaSD berbeda
dengan siswa sekolah menengah. Secara institusional tujuan pembelajaran di sekolah dasar lebih

Bahan Ajar Sekolah Dasar 15


ke arah pengembangan potensi dasar para siswa SD, karena potensi dasar ini sangat diperlukan
untuk belajar dan pembelajaran pada tingkat pendidikan selanjutnya.

Pembelajaran di SD harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD,


alasannya adalah Pertama, tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD baru pada taraf
operasional konkrit. Kedua, perkembangan proses berpikir siswa SD adalah tingkat
perkembangan proses berpikir mekanistis. Ketiga, siswa SD pada usia bermain (Sagala, 2012).
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka bahan pembelajaran SD hendaknya memiliki
karakteristik bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada umumnya tapi
memperhatikan karakteristik siswa SD seperti berikut ini:

1. Bahan pembelajaran SD hendaknya memiliki karakteristik dapat membelajarkan


sendiri para siswa(self instructional).
2. Bahan pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi
mencari sumber bahan lain.
3. Bahan pembelajaran bersifat fleksibel, dapat digunakan baik untuk belajar klasikal,
kelompok dan mandiri
4. Desain bahan pembelajaran SD dibuat dalam format yang sederhana tidak terlalu
kompleks dan detail, yang penting bahan pembelajaran SD mampu merangsang
perkembangan seluruh potensi dasar siswa SD.
5. Tampilan bahan pembelajaran SD harus menarik perhatian siswa misalnya dengan
desain sampul bergambar, berwarna-warni, dihiasi gambar-gambar yang disenangi
anak-anak SD (gambar binatang kesayangan, dan sebagainya). Buatlah isi bahan
pembelajaran yang menarik, misalnya dengan gambar berseri/berwarna, cerita berseri
(cetak/audio/audio-visual), komik berwarna dan berseri, ilustrasi-ilustrasi yang
menarik.

Bila Bahan Pembelajaran SD dalam bentuk media pembelajaran, menurut beberapa


definisi para ahli dijelaskan, kata media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari kata
medium yang artinya perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (Arief, 1986). Menurut Gagne media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar Begitu juga

Bahan Ajar Sekolah Dasar 16


menurut Brigg, media adalah segala alat pisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar.

Menurut para ahli media bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran
diklasifikasikan dalam beberapa bentuk (Yaumi, 2017).

1. Media grafis, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk symbol-
simbol komunikasi visual. Contohnya adalah gambar/foto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, papan bulletin.
2. Media audio, yaitu mediayang menyajikan desain materi dalam bentuk lambang-
lambang auditif. Media audio ini terdiri dari: media radio, media rekaman,
laboratorium bahasa.
3. Media Proyeksi diam yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi layaknya
media grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik diproyeksikan dengan peralatan
yang disebut proyektor. Media proyeksi diam, terdiri dari: film bingkai (slide), film
rangkai (filmstrip), media transparansi (OverheadProjector/Transparancy).
4. Media Proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi dalam
bentuk objek yang bergerak. Yang termasuk media ini, terdiri dari: film, televisi,
computer (animasi), dan permainan simulasi.
5. Media cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi (verbal tulis dan
gambar) dalam bentuk cetak. Yang termasuk media cetak adalah buku, modul surat
kabar, majalah, LKS, dan sebagainya.
6. Media nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk
keseluruhan/utuh, maupun dalam bentuk bagian/contoh bagian dari benda tertentu.
Yang termasuk media nyata ini, seperti obyek, specimen, mock up, herbarium,
insektarium, dan sebagainya.
C. Bentuk Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar

Secara garis besar dalam sub unit ini akan diuraikan format bahan pembelajaran dalam
bentuk: media sederhana, media grafis, media cetak media audio, media video, dan media
berbasis komputer. Mengapa media-media tersebut yang diprioritaskan dalam unit ini.
Pertimbangan utamanya, karena media-media tersebut sangat mungkin dikembangkan disekolah
dasar, dan sifatnya juga alternative yang dapat dipilih.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 17


1. Format Media Sederhana

Sebelum media elektronik berkembang dengan pesat, pembelajaran di sekolah dasar


khususnya lebih banyak mengandalkan kepiawaian guru dalam menginformasikan materi
pelajaran secara lisan (ceramah). Agar penyampaian materi pelajaran lebih mudah dan
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, guru sering memanfaatkan alat bantu
pembelajaran yang sering disebut alat peraga khususnya alat bantu/peraga visual. Alat peraga
visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi
pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan,
binatang yang diawetkan (herbarium dan insektarium), dan benda-benda lainnya. Alat peraga ini
merupakan kelompok bahan pembelajaran dengan format tak lengkap, karena hanya
menampilkan desain visual belaka dan tidak dilengkapi dengan komponen pembelajaran yang
lain.

Akan tetapi bila di lingkungan sekitar tidak didapatkan alat peraga, maka guru berusaha
mengembangkan alat peraga-alat peraga sederhana, asal dapat dan mampu membantu
menjelaskan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Misalnya, obyek, specimen, mock up, model
tiruan (globe, kerangka manusia), bak pasir, ritatoon (gambar cerita), rotatoon (gambar seri yang
diputar), herbarium, insektarium, dan sebagainya. Alat-alat peraga tersebut nampaknya masih
memungkinkan untuk dikembangkan sebagai bahan ajar di sekolah dasar, apalagi efektivitasnya
masih tinggi dalam menanamkan konsep/materi pelajaran untuk siswa sekolah dasar. Kelebihan
alat peraga sederhana diantaranya:

a. Mudah diperoleh di lingkungan sekolah.


b. Lebih realistis sehingga mudah dipahami.
c. Relatif murah, sehingga mampu dikembangkan oleh sekolah.
2. Format Media Grafis

Media grafis adalah betuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan
tulisan hasil gambar dan tulisan tangan. Guru dapat menggambar berbagai bentuk benda yang
tidak mungkin diperoleh benda aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat menggambar binatang
buas yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru dapat menggambar benda planet
seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di langit, dan guru dapat menggambar benda-benda
lain yang cocok dengan materi yang diajarkan.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 18


Pada perkembangan alat peraga grafis dalam pembelajaran, sering guru membuat media
grafis dengan menggambar di papan tulis, di kertas dan di kain. Selanjutnya gambar guru dapat
dituang dalam kertas transparansi yang dapat ditayangkan melalui perangkat tayang yang
disebut Overhead Projector (OHP). Di sebagian sekolah dasar alat penampil OHP memang
masih langka atau justru belum dimiliki. Akan tetapi hal ini tidak dapat sebagai alasan untuk
tidak mengembangkan media grafis dalam pembelajaran di sekolah dasar. Beberapa media
pembelajaran yang termasuk kelompok media grafis adalah sebagai berikut: Gambar foto, Sketsa
Diagram, Bagan, Chart, Grafik Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan Flanel, Papan Buletin.
Kelebihan media grafis tidak ubahnya media sederhana, yaitu mudah dibuat sendiri oleh guru,
bahan mudah diperoleh disekitar sekolah, murah harganya dan terjangkau oleh sekolah, dan
sebagainya.

3. Format Bahan PembelajaranCetak

Bahan pembelajaran dapat juga didesain dengan format media cetak bahan pembelajaran
dengan format ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed
material). Hal ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi cetak mencetak. Informasi
yang semula hanya ditulis tangan pada daun lontar, kayu dan kertas, pada perkembangan
teknologi cetak mencetak maka informasi disampaikan dalam bentuk cetak mesin. Beberapa
contoh media cetak ini antara lain surat kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks, dan
sebagainya.

Pada perkembangan di bidang pendidikan dan pembelajaran, media cetak ini


dimanfaatkan untuk pengembangan bahan pembelajaran di sekolah, yang semula menggunakan
proses ketik manual (menggunakan mesin ketik) pada kertas sheet dan dicetak menggunakan
mesin cetak manual. Dengan perkembangan teknologi komputer sekarang cetak-mencetak media
pembelajaran dilakukan dan diproses dengan menggunakan komputer dan printer hitam putih
atau berwarna (black-white/colour). Bahan pembelajaran dengan format media cetak yang
sekarang dikembangkan di sekolah-sekolah antara lain, buku pelajaran, modul pembelajaran,
hand out, LKS (lembar kerja siswa), majalah sekolah, dan sebagainya. Kelebihan bahan
pembelajaran cetak antara lain:

a. Dapat untuk pembelajaran mandiri,


b. Dapat melengkapi kegiatan pembelajaran dengan berbagai sumber bahan cetak,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 19


c. Bahan cetak lebih ekonomis, bila memuat banyak gambar, chart, peta, diagram atau
gambar lain, dibanding dengan menyiapkan slide, film strip atau film.
4. Format Bahan Pembelajaran Audio

Berbeda dengan media grafis dan cetak, media audio sangat berkaitan dengan indera
pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol atau lambang auditif, baik
verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang
termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, piringan hitam, laboratorium
bahasa, CD audio pembelajaran. Untuk pembelajaran di sekolah dasar media audio yang
mungkin dapat dikembangkan adalah dengan media rekam audio atau program kaset audio.

Program kaset audio yaitu suatu program instruksional yang direkam pada pita kaset
audio yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder. Kaset
audio banyak digunakan baik untuk program berdiri sendiri maupun untuk mengiringi gambar-
gambar proyeksi seperti gambar, foto, slide, film strip dan bahan cetak. Kaset audio dapat juga
dipakai untuk belajar klasikal, kelompok dan perorangan seperti di laboratorium bahasa. Media
ini dapat menjadi bahan pembelajaran yang berdaya guna karena harganya relatif murah,
pembuatannya cukup sederhana dan dapat didengarkan di kelas, di ruang perpustakaan, di
rumah, di halaman dan di perjalanan. Secara garis besar kelebihan mediaError! Bookmark not
defined. audio khususnya program kaset audio adalah:

a. Dapat mengembangkan daya imajinasi siswa.


b. Dapat merangsang partisipasi aktif siswa dalam belajar.
c. Dapat mengerjakan dan menyampaikan materi yang tidak dapat disampaikan guru.
d. Khusus radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu karena daya jangkaunya
luas.
e. Khusus mediarekaman dapat diputar berulang, dan dapat dihapus dan diisi ulang.
f. Khusus laboratorium bahasa dapat digunakan belajar dan melatih siswa untuk
mendengar dan bicara dalam bahasa asing.
5. Format Bahan Pembelajaran Video

Media video hanyalah salah satu dari jenis media audio-visual. Media-media seperti film,
televisi, slide suara, permainan simulasi dan sebagainya adalah termasuk kelompok media audio-
visual. Video pembelajaran sebagai media audio-visual menampilkan pesan gerak. Pesan yang

Bahan Ajar Sekolah Dasar 20


ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti
cerita), bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.

Kelebihan media video pembelajaran adalah:

a. Dapat menarik perhatian untuk periode yang singkat.


b. Menyajikan informasi dari para ahli/spesialis.
c. Informasi dapat dipersiapkan secara matang melalui proses produksi.
d. Rekaman dapat diputar berulang-ulang.
e. Bisa menyajikan materi/objek secara dekat dan bergerak meskipun objek adalah
sesuatu yang berbahaya bagi siswa.
f. Peyajian dapat diatur, misalnya suara bisa dibesar atau dikecilkan, tayangan bisa
dihentikan dan dilanjutkan sesuai kebutuhan, dan seterusnya.
6. Format Bahan Pembelajaran Berbasisi Komputer

Perkembangan teknologi informatika telah menghasilkan peralatan canggih yang disebut


komputer. Komputer banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, sampai-sampai
manusia bisa menjangkau ruang angkasa, melalui jasa komputer. Bidang kedokteran dan bidang-
bidang lain telah banyak menggunakan komputer. Bagi pembelajaran komputer dapat juga
dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran.

Program Microsoft Word dalam komputer dapat untuk mengembangkan bahan belajar
dalam bentuk cetak dengan variasinya, misalnya mengembangkan program transparansi dengan
teknik tulis dan gambar lewat komputer yang dicetak dalam kertas transparansi. Program Power
point dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi yang menarik, apalagi dilengkapi dengan
sajian warna, gambar dan animasi gerak. Program ini juga dapat dicetak dalam bentuk
transparansi. Masih banyak program komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
program belajar di sekolah dasar.

RANGKUMAN

Bahan pembelajaran SD adalah suatu perangkat bahan yang memuat materi atau isi
pembelajaran SD yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran SD. Isi pelajaran dalam
bahan pembelajaran dapat berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup
dalam mata pelajaran SD. Bahan pembelajaran juga berisi pengetahuan, keterampilan, nilai,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 21


sikap, dan metode pembelajarannya. Desain bahan pembelajaran ada dua format, yaitu lengkap
dan tidak lengkap. Bentuk format lengkap antara lain modul, audio pembelajaran, video
pembelajaran dan CAI yang dapat untuk belajar mandiri. Format tak lengkap antara lain dalam
bentuk alat peraga, media dan sumber belajar untuk membantu guru dan siswa dalam
pembelajaran.

Pembelajaran di SD harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD,


alasannya adalah Pertama, tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD baru pada taraf
operasional konkrit. Kedua, perkembangan proses berpikir siswa SD adalah tingkat
perkembangan proses berpikir mekanistis. Ketiga, siswa SD pada usia bermain. Karakteristik
bahan pembelajaran sekolah dasar diantaranya: Pertama, bahan pembelajaran SD hendaknya
memiliki karakteristik dapat membelajarkan sendiri para siswa (self instructional). Kedua, bahan
pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi mencari sumber
bahan lain. Ketiga, bahan pembelajaran bersifat fleksibel, dapat digunakan baik untuk belajar
klasikal, kelompok dan mandiri. Keempat, desain bahan pembelajarannya dibuat sederhana tidak
terlalu kompleks, yang penting mampu merangsang perkembangan seluruh potensi dasar siswa
SD.

Beberapa format sajian bahan pembelajaran yang dapat dikembangkan di sekolah dasar:
1) format Media Sederhana, yaitu format alat peraga visual yang digunakan guru yang sering
diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-
benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan (herbarium
dan insektarium), dan benda-benda lainnya. 2) format Media Grafis, yaitu bentuk bahan
pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan,
seperti gambar, sketsa, diagram, dsb. 3) format media cetak, yaitu bahan pembelajaran yang
didesain dengan format cetak. 4) format media audio, pesan yang disampaikan dituangkan ke
dalam simbol atau lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non
verbal. Contohnya adalah: radio, tape rekorder, piringan hitam, laboratorium bahasa, CD audio
pembelajaran. 5) format video, pesan yang ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti
kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif maupun
instruksional. 6) format pembelajaran berbasis computer (CAI), yaitu pembuatan program
pembelajaran menggunakan bantuan computer.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 22


BAB III

Pengembangan Bahan Pembelajaran

Sederhana dan Grafis


PENDAHULUAN

Penggunaan media dan sumber belajar merupakan bagian yang sering dipakai dalam
pembelajaran. Bahan ajar yang baik dan menarik perlu dibuat agar siswa menjadi termotivasi
dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan-bahan ajar penting bagi guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan dapat dilihat dari
bagaimana proses pembelajaran berlangsung baik dari segi media pembelajaran, bahan ajar, atau
strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah.

Pada bab ketiga ini pembaca akan memahami uraian tentang bagaimana (Isniatun
Munawaroh, 2011) pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis di SD, mulai dari
berbagai macam bahan pembelajaran sederhana dan grafis sampai dengan cara pengembangan
bahan pembelajaran sederhana dan grafis tersebut. Materi ini patut untuk dipahami bagi seorang
guru SD karena bahan pembelajaran sederhanan dan grafis merupakan bajan pembelajaran yang
akan banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Mudah-mudahan pembaca dapat
mempelajari pembahasan ini secara tuntas, pembaca diharapkan dapat:

1. Mendeskripsikan berbagai macam bahan pembelajaran sederhanan dan grafis.


2. Mengembangkan berbagai bahan pembelajaran sederhana dan grafis.

Untuk mencapai kompetensi di atas, maka bab ini akan membahas tentang bahan
pembelajaran sederhana, cara pengembangan bahan pembelajaran sederhana, bahan
pembelajaran grafis, dan cara pengembangan bahan pembelajaran grafis. Tujuan umum
mempelajari bab ini adalah membekali pembaca tentang bagaimana memahami tentang
pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis, sedangkan tujuan khususnya adalah
untuk memahami konsep bahan pembelajaran sederhana, cara pengembangan bahan
pembelajaran sederhana, bahan pembelajaran grafis, dan cara pengembangan bahan
pembelajaran grafis.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 23


A. Bahan Pembelajaran Sederhana
1. Pengertian dan Karakteristik Bahan Pembelajaran Sederhana
Banyak hal di sekitar sekolah atau di sekitar kita yang dapat digunakan sebagai
bahan/media pembelajaran. Beberapa diantaranya seperti gambar, media tiga dimensi, benda-
benda konkret dan sumber-sumber belajar yang ada pada masyarakat. Beberapa diantaranya
memiliki persamaan dengan bahan pembelajaran visual dan bahan pembelajaran audio visual.
Namun karena begitu beranekaragamnya media ini, maka ada pula perbedaan karakteristiknya
dan karena itu tidak bisa digolongkan dalam bahan pembelajaran visual ataupun audio-visual.
Oleh karena itu bahan pembelajaran tersebut dikenal dengan bahan/media pembelajaran
sederhana. Contohnya saja bahan/media pembelajaran realita atau benda sebenarnya, bahan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahan pembelajaran audio, visual dan
audio-visual karena kekhususannya maka digolongkan ke dalam bahan pembelajaran sederhana.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut bahan pembelajaran/media sederhana,
ada yang menyebutnya dengan bahan/media pembelajaran tepat guna dan ada pula yang
menyebut dengan bahan/media pembelajaran serbaneka, ketiga istilah tersebut meskipun berbeda
tetapi memiliki makna yang sama yakni sebagai bahan pembelajaran yang dikembangkan
menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks. Seiring dengan kemajuan teknologi,
berbagai bahan pembelajaran modern telah dikembangkan untuk mencapai sebuah proses
pembelajaran yang berdayaguna serta mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Namun, di
era teknologi canggih saat ini tidak lantas mengesampingkan begitu saja teknologi sederhana
karena peranannya masih sangat dibutuhkan dan saling melengkapi. Bahan pembelajaran yang
dikembangkan dengan berbasis pada teknologi canggih belum mampu diaplikasikan secara luas
karena masih menghadapi berbagai kendala. Berdasarkan keterbatasan tersebut maka masih
sangat dibutuhkan keberadaan bahan pembelajaran sederhana sebagai penopang guna mencapai
pembelajaran yang berkualitas.
Bahan pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga pengadaannya
dapat dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang berkepentingan akan
penggunaan bahan pembelajaran. Walaupun begitu bahan pembelajaran sederhana tidak berarti
lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan bahan pembelajaran yang menggunakan teknologi
canggih. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana pemakaiannya dan juga pengembangannya.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 24


2. Macam Bahan Pembelajaran Sederhana
a. Bahan Pembelajaran Sederhana Dua Dimensi

Papan tulis (Boards) telah lama digunakan dan sulit dipastikan sejak kapan mulai
digunakan. Fungsi papan tulis adalah menuliskan pokok-pokok pesan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru terutama digunakan secara klasikal, menuliskan pesan pembelajaran
dalam bentuk ilustrasi, bagan dan sejenisnya, dan mengerjakan tugas atau soal latihan dalam
pembelajaran klasikal. Ada 5 jenis Boards yang bias digunakan dalam proses pembelajaran
antara lain yaiu:

1) Chalkboard

Biasanya chalkboard merupakan bagian permanen dari suatu kelas, namun ada pula yang
tidak permanen sifatnya. Awalnya chalkboard selalu berwarna hitam dan terbuat dari papan,
karena itu disebut blackboard. Saat ini chalkboard memiliki bermacam-macam warna misalnya
hijau atau biru. Saat ini sudah banyak papan tulis yang dibuat dari bahan seperti asbes semen,
pressedwood, woodfiber, massy-surfacedglass, plastic atau vitreous-coatedstellboards.

2) Papan Buletin (Buletin board)

Papan bulletin adalah alat yang digunakan untuk memamerkan gagasan-gagasan tertentu.
Papan buletin ini banyak terbuat dari bahan gabus limolium, kain guni (burlap) atau bahan-bahan
lain yang sejenis. Papan buletin ini banyak digunakan untuk memberi rangsangan pada kondisi
kelas sehingga menjadi menarik, menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru,
memberi jalan keluar bagi siswa berbakat,membangkitkan semangat kelas dan mengembangkan
rasa memiliki dan tanggung jawab di antara sesama siswa.

3) Papan Flannel (Flanned board)

Papan flanel merupakan papan yang dilapisi dengan kain flanel ataupun jenis kain
berbulu. Kegunaan papan ini adalah untuk menyajikan pesan yang dapat ditempelkan pada kain
tersebut. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna, mengembangkan
perbendaharaan kata, dramatisasi, mengembangkan konsep tentang pokok-pokok cerita,
membuat diagram, grafik dan sebagainya.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 25


4) Papan Magnetik (Magnetik board)

Magnetik board pada dasarnya mirip dengan chalkboard tetapi permukaan bagian
belakangnya dilapisi dengan lembaran baja sehingga kain mengikat bahan yang ditempelkan
pada board. Bahan tersebut mudah didapat dan sudah banyak dijual.

5) Papan Listrik (Electricboard)

Papan listrik ini umumnya dikembangkan sendiri oleh guru. Prinsip dari papan listrik ini
adalah mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ditandai dengan menyalanya bola lampu.
Bila belajar dengan menggunakan papan ini siswa dapat menjelaskan pertanyaan dengan
memilih jawaban yang telah disediakan

b. Bahan Pembelajaran Sederhana Tiga Dimensi

Bahan pembelajaran ini melibatkan lebih banyak perasaan dan pengertian siswa
dibandingkan dengan media lainnya. Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan
pemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan
unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan siswa
dapat belajar.

1) Specimen

Berbagai jenis specimen yang biasa digunakan dalam pembelajaran antara lain adalah:

a) Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air.


b) Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata.
c) Kebun binatang.
d) Kebun percontohan.
e) Insektarium.
f) Herbarium Pengembangan Bahan Pembelajaran.
g) Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai binatang aslinya

Berbagai aktivitas dapat dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan


bahan pembelajaran specimen ini. Aktivitas peserta didik yang dapat dilakukan antara lain;
menganalisis, menggunakan, mendiskusikan dan melakukan percobaan.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 26


2) Model (tiruan)

Merupakan tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi, diciptakan sedemikian
rupa sehingga bentuknya serupa walaupun dalam segi-segi yang lain tidak serupa. Pertimbangan
yang seringkali dikedepankan dalam penggunaan model sebagai bahan pembelajaran adalah;
ukuran, waktu, letak, kerumitan dan pemahaman tentang proses. Objek yang terlalu besar atau
juga terlalu kecil sering menjadi kendala pemanfaatan benda asli dalam pembelajaran. Oleh
karena itu perlu menciptakan tiruan yang dalam ukuran yang lebih kecil agar peserta didik dapat
memahami suatu objek yang terlalu besar. Sebaliknya juga demikian untuk objek yang terlalu
kecil sehingga sulit atau tidak memungkinkan untuk dilihat dengan mata biasa maka diperlukan
model dengan ukuran yang lebih besar.

Berbagai kejadian masa lampau, dapat berupa benda atau makhluk hidup yang telah
punah. Sebagai contoh adalah model binatang purba Dinosaurus akan dapat memberi
pemahaman yang lebih konkrit terhadap pesan yang terkait dengan masa lampau. Demikian juga
bangunan yang sudah punah juga dapat dibuat model tiruannya. Pesan belajar seringkali terkait
dengan objek yang letaknya sangat jauh dari peserta didik, misalnya saja tentang planet dan
antariksa. Maka sangatlah penting dibuat benda tiruanya sehingga pembelajaran akan lebih
efisien. Begitu juga dengan objek yang berstruktur rumit akan menimbulkan kendala tersendiri
dalam pembelajarannya. Oleh karena itu benda tiruan yang lebih sederhana diharapkan akan
menjadi media pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa model akan bermacam-macam jenisnya.


Adapun macam-macam model yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran di SD antara
lain ; model perbandingan, model yang disederhanakan, model irisan, model lapangan untuk
menerangkan wilayah tertentu, model susunan, model utuh, peta timbul, topeng dan boneka.

3) Mock-Ups

Mock-ups didefinisikan sebagai alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari
bagian tertentu suatu benda. Sebagai contoh adalah mock-up tentang konversi energy pada ketel
uap. Bahan pembelajaran sederhana ini memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran karena fungsi dan proses kerja dapat dipresentasikan disamping bentuknya juga
menyerupai model. Namun demikian media jenis ini juga memiliki kelemahan yang perlu
diperhatikan sehingga kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi pemecahannya. Seringkali

Bahan Ajar Sekolah Dasar 27


pengoperasian suatu mock-up memerlukan keterampilan khusus yang perlu dipelajari terlebih
dahulu dan kualitas rancang bangunnya berdampak pada keakuratan pesan yang akan
disampaikan.

4) Diorama

Diorama adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses
yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan
pemandangan yang sebenarnya. Misalnya dengan memanfaatkan kotak kardus, peti kayu atau
kotak sepatu. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran IPS
tetapi tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan untuk mata pelajaran Lainnya.

c. Realita

Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan.
Dengan memanfaatkan realita dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dalam
mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk
meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Dalam mata
pelajaran IPA Pengembangan Bahan Pembelajaran misalnya, kegiatan terhadap bagian-bagian
tumbuhan di halaman sekolah diharapkan dapat menyebabkan timbulnya minat siswa terhadap
tumbuhan secara langsung. Contoh lain pemanfaatan realita, misalnya guru membawa ikan atau
binatang lainnya ke dalam kelas.

Penggunaan realita dalam pembelajaran sangat baik dilakukan karena dapat menampilkan
ukuran, suara dan gerakan yang sesungguhnya. Para siswa akan lebih banyak belajar misalnya
tentang tanaman yang dibawa ke kelas untuk dipelajari, dibandingkan dari sekedar melihat
gambar. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru sebelum
mempergunakan realita sebagai bahan pembelajaran, yaitu perlu dipertimbangkan secara masak
benda-benda apa yang dapat dimanfaatkan/dihadirkan ke dalam proses pembelajaran, bagaimana
cara agar benda-benda yang digunakan sesuai dengan pola pembelajaran di kelas, dan dari mana
kita dapat memperoleh benda-benda tersebut. Jika ketiga hal tersebut sudah dipertimbangkan
dengan baik, maka pemanfaatan realita sebagai bahan pembelajaran dan sebagai bagian dari
upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran akan semakin efektif.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 28


d. Ritatoon

Ritatoon merupakan gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa, tahapan-tahapan


yang ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan sebagai suatu proses
kejadian. Dengan demikian, pada kenyataannya pesan belajar dikemas dalam media dua dimensi
yang didukung oleh piranti tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut merupakan papan yang
diberi rel untuk menempatkan gambar-gambar berbingkai.

e. Rotatoon

Sesuai dengan namanya bahan pembelajaran ini merupakan alat pertunjukan yang bisa
diputar. Rota artinya berputar, Toon artinya pertunjukan. Bahan pembelajaran ini tergolong ke
dalam tiga dimensi bukan karena sifatnya, tetapi karena ukurannya. Prinsip kerjanya hampir
sama dengan Ritatoon, yakni menampilkan pesan pembelajaran yang dikemas dalam gambar
(dua dimensi) berseri. Namun demikian dilihat dari segi fisiknya, kedua media pembelajaran
tersebut tampak berbeda. Rotatoon menggunakan gambar seri yang bersambungan dan digulung
pada tempat gulungan yang diletakkan pada bagian tepi kotak. Presentasi gambar ditempatkan
pada lobang yang menyerupai layar monitor pada pesawat televisi.

B. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana

Seperti halnya dengan mengembangkan bahan pembelajaran yang lain, pengembangan


bahan pembelajaran sederhana harus melalui tahapan-tahapan pengembangan bahan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Bahan ajar tersebut harus memudahkan siswa memahami
pesan yang akan disampaikan. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan
bahan pembelajaran sederhana adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa.

Kebutuhan belajar siswa adalah kesenjangan antara kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki siswa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan yang kita harapkan akan dimiliki
siswa. Kebutuhan belajar ini harus dijadikan patokan bagi guru dalam menyusun bahan
pembelajaran baik berupa materi maupun media yang akan dikembangkan untuk membantu
proses pembelajaran.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 29


2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para guru
sebelum mengembangkan bahan pembelajaran termasuk media sederhana, karena tujuan
pembelajaran merupakan tolok ukur berhasil tidaknya proses pembelajaran.

3. Pengembangan Materi.

Telah kita ketahui bersama bahwa penyampaian materi hanya secara verbal sangat tidak
efektif untuk itu guru perlu memilih materi materi tertentu yang perlu dimediakan. Tentu saja
materi yang dipilih ialah materi yang dapat disajikan dengan lebih baik melalui media daripada
hanya melalui penjelasan lisan dari guru.

4. Visualisasi Pesan pembelajaran.

Visualisasi adalah upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman


melihat, hal ini didasarkan atas prinsip psikologis bahwa seseorang akan memperoleh
kesan/pengertian yang mendalam dari sesuatu yang dilihatnya daripada sesuatu yang hanya
didengar. Namun perlu disadari bahwa tidak semua pesan pembelajaran yang akan
dikembangkan dalam bahan pembelajaran sederhana dapat divisualkan secara nyata. Hal ini
disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan yang akan disampaikan. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam memvisualisasikan pesan, yaitu; tingkat perkembangan dan latar belakang
budaya siswa.

5. Produksi

Dalam tahap produksi seorang guru sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran
sederhana apa yang akan diproduksi, menggunakan dua dimensi atau tiga dimensi.

C. Bahan Pembelajaran Grafis


1. Pengertian Bahan Pembelajaran Grafis

Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual yang


menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan
pembelajaran grafis adalah bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual.
Grafis merupakan media pengajaran yang paling mudah ditemui dan banyak digunakan.
Sebagaimana halnya media lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke

Bahan Ajar Sekolah Dasar 30


penerima pesan. Pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan
menggunakan ciri grafis yaitu garis.

Selain fungsi tersebut, grafis juga memiliki fungsi khusus untuk menyederhanakan
informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat. Dalam dunia pendidikan,
umumnya media grafis dikombinasikan dengan media lainnya. Media grafis terdiri dari berbagai
jenis yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SD yaitu grafik, bagan, diagram,
sketsa, poster, gambar kartun, peta dan globe.

2. Macam-Macam Bahan Pembelajaran Grafis


a. Grafik

Grafik pada dasarnya merupakan gambar untuk memvisualisasikan pesan. Grafik


menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang memungkinkan siswa dapat memahami
dengan tepat dan cepat pesan yang disajikan. Grafik memiliki beberapa fungsi yaitu
menggambarkan data secara teliti, menggambarkan perkembangan suatu objek, dan
membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan jelas. Grafik dibuat
dengan spesifik untuk kepentingan informasi, analisis, interpretasi atau komparasi. Ada 4 macam
grafik yang umum digunakan yaitu grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, grafik pictorial.

b. Bagan (Chart)

Bagan berfungsi untuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila
hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan saja. Bagan menurut kinder (1965) dapat
siklasifikasikan menurut jenis, rancangan media dan materialnya. Menurut rancangannya bagan
dibedakan menjadi tiga yaitu bagan balik, bagan tertutup dan poster.

c. Diagram dan Sketsa

Diagram merupakan salah satu penyajian secara visual dengan menggunakan garis atau
menggunakan gambar geometris tertentu. Diagram bersifat abstrak sehingga diperlukan latar
belakang pengetahuan tertentu tentang pesan yang didiagramkan supaya dapat dipahami secara
jelas. Tujuan penggunaan diagram dalam pembelajaran adalah:

1) Menjelaskan struktur suatu alat, benda ataupun abjek lain secara global.
2) Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana.
3) Menyederhanakan suatu struktur yang kompleks.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 31


Sketsaadalah suatu gambar yang sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokoknya
saja (tidak rinci). Selain menarik perhatian, penggunaan sketsa menghindari terjadinya
verbalisme dan dapat memperjelas pesan yang akan disampaikan. Bahan ajarini umumnya
dikembangkan sendiri oleh pada guru misalnya tentang perkembangan kupu-kupu,
perkembangan janin dalam rahim dan sebagainya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para
guru dalam mengembangkan sketsa, yaitu:

1) Bentuk, seperti coretan garis lurus, lengkung dan patah.


2) Ukuran relatif yang dapat menimbulkan kesan perbandingan berbagai benda yang
tampak.
3) Karakteristik objek harus tampak dominan.
d. Poster

Poster merupakan suatu gambar yang cukup besar yang ditekankan pada penyampaian
suatu ide pokok. Poster umumnya bersifat simbolik, dirancang untuk memberi pesan dengan
cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya memiliki ciri-ciri berwarna, menyajikan ide
tunggal, tulisan yang digunakan jelas, kaya dengan variasi, lugas dan seringkali mengandung
pernyataan yang berlebihan (hiperbola). Adapun fungsi poster sebgai media pendidikan adalah
untuk mengembangkan ide yang akan dibahas dalam suatu diskusi dan untuk membangkitkan
motivasi siswa.

e. Gambar Kartun

Gambar kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol dan
kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu,
seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Gambar kartun biasanya hanya memuat esensi pesan
yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci dengan
menggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.

f. Petadan Globe

Peta dan Globe merupakan bahan pembelajaran berbentuk grafis yang disajikan dengan
simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis yang dirancang untuk menunjukkan hubungan dan
menyatakan data suatu lokasi. Peta dan gambar dalam proses pembelajaran digunakan untuk
saling melengkapi karena pada umumnya peta dan globe memberikan informasi tentang keadaan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 32


permukaan bumi, tempat , arah atau jarak antara satu tempat dengan tempat lain, data budaya dan
kemasyarakatan, ekonomi dan ilmiah. Adapun tujuan penggunaan peta dan globe dalam proses
pembelajaran adalah untuk memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi unit politik,
daratan dan perairan suatu tempat, melengkapi pengetahuan dan informasi tentang jarak, arah,
bentuk dan waktu suatu wilayah, menambah arti dari suatu bahan deskriptif, dan merangsang
minat dalam bidang studi tentang kependudukan, geografi dan sebagainya.

D. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Grafis

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis


adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa.


2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran.
3. PengembanganMateri
4. Visualisasi Pesan pembelajaran.
5. Produksi

Setelah melalui tahan pengembangan media grafis tersebut, seorang guru sudah harus
menentukan jenis bahan pembelajaran grafis apa yang akan diproduksi. Berikut ini akan
disajikan cara-cara pembuatan beberapa bahan pembelajaran grafis.

1. Grafik

Pemakaian grafik sudah sangat meluas mulai dari sekolah, instansi pemerintah,
perusahaan bahkan rumah sakit sehingga pembuatannyapun sudah tidak asing lagi bagi para
guru. Untuk kegiatan pembelajaran grafik dapat langsung dibuat oleh para guru di papan tulis
sehingga bahan pembelajaran ini mudah dan murah karena tidak memerlukan biaya. Namun jika
grafik yang dibuat akan dituangkan dalam media lain selain papan tulis maka harus
mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu:

a. Kertas karton/manila yang berukuran sesuai dengan yang dikehendaki,


b. Spidol aneka warna,
c. Penggaris dan jangka (untuk grafik lingkaran).

Cara membuatnya:

1) Langkah awal adalah menentukan materi yang akan dibuatkan grafiknya.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 33


2) Kemudian tentukan jenis grafik yang akan dibuat bisa grafik garis, batang, lingkaran
atau gambar. Biasanya untuk SD kelas rendah grafik gambar sangat efektif dibanding
jenis grafik yang lain.
3) Mulailah menggambarkan grafik ke atas kertas karton/manila, perlu diperhatikan
bahwa perhitungkan ukuran huruf atau gambar yang dituangkan agar dapat dilihat
dengan jelas oleh siswa yang duduk dibagian belakang.
4) Berilah warna agar lebih menarik.

Khusus untuk pembuatan jenis grafik gambar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu; hendaknya berbentuk sederhana, perbandingan atau perhubungannya jelas, pemakaian
warna dan gunakan lambang-lambang yang umum dikenal.

2. Bagan

Sama halnya dengan grafik, bahan pembelajaran grafis dalam bentuk bagan sudah sangat
umum digunakan oleh para guru, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan bahan pembelajaran grafis dalam bentuk bagan.

a. Buatlah bagan dengan teliti, hendaknya ukuran lambang atau gambar-gambar dibuat
dengan teliti dan tepat.
b. Lambang-lambang atau gambar yang digunakan hendaknya sederhana.
c. Jangan lupa berilah pewarnaan pada bagan agar tampilannya lebih menarik.
d. Hendaknya bagan yang dibuat jelas untuk dibaca dan dipelajari.
e. Hindari bagan yang sangat penuh dengan tulisan atau gambar sehingga terkesan
berjejal dan sulit untuk dipahami.
3. Diagram

Bahan yang diperlukan:

a. Kertas manila
b. Pensil
c. Penggaris
d. Jangka (jika diperlukan)
e. Spidol

Bahan Ajar Sekolah Dasar 34


f. Simbol-simbol dan informasi sesuai dengan materi yang akan dikembangkan dalam
bentuk diagram.
g. Gunting

Cara membuatnya:

1) iapkan materi/informasi yang akan dituangkan dalam bahan pembelajaran grafis


berbentuk diagram,
2) Gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki,
3) Buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil pada kertas manila yang
telah tersedia,
4) Perhatikan apakah penggunaan simbol sudah tepat/sesuai dengan materi yang akan
disampaikan,
5) Jika sketsa sudah baik, maka tebalkan garis dengan menggunakan spidol,
6) Agar lebih menarik berilah warna, dan diagram siap untuk digunakan.
4. Gambar

Bahan yang diperlukan:

a. Materi yang akan dikembangkan dalam bentuk gambar


b. Kertas manila
c. Pensil
d. Spidol
e. Penggaris
f. Jangka
g. Penghapus

Cara pembuatan:

1) Gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki,


2) Buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil, sehingga jika mengalami
kesalahan akan mudah dihapus,
3) Setelah sketsa sesuai dengan gambar yang diharapkan, kemudian tebalkan dengan
menggunakan spidol,
4) Jangan lupa berilah warna agar lebih menarik.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 35


RANGKUMAN

Bahan pembelajaran/mediasederhana merupakan bahan pembelajaran yang


dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks.Bahan
pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga pengadaannya dapat
dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang berkepentingan akan penggunaan
bahan pembelajaran.Beberapa jenis bahan pembelajaran sederhana yaitu Bahan pembelajaran
sederhana dua dimensi, Media Tiga Dimensi, Realita Ritatoondan Rotatoon

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran


sederhana adalah sebagai berikut: (1) Kebutuhan BelajarSiswa, kebutuhan belajar ini harus
dijadikan patokan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran baik berupa materi maupun
mediayang akan dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran. (2) Perumusan
Tujuan/Kompetensi Pembelajaran merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses pembelajaran.
(3) Pengembangan materi, materi yang dipilih ialah materi yang dapat disajikan dengan lebih
baik melalui media daripada hanya melalui penjelasan lisan dari guru. (4)Visualisasi Pesan
pembelajaran, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu; tingkat perkembangan dan latar
belakang budayasiswa (5) Produksi, guru sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran
sederhana apa yang akan diproduksi baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.

Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual yang


menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual. Pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata,
gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis. Media grafis terdiri dari berbagai jenis yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SD yaitu (1) Grafik (2) Bagan, (3) Diagram,
(4)Sketsa, (5) Poster, (6) Gambar/ kartun, (7) Peta dan globe.

Tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran grafis sama halnya dengan tahapan
dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang telah dijelaskan pada subunit
sebelumnya dalam unit ini. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan
pembelajaran grafis adalah sebagai berikut: (1) Penentuan kebutuhan Belajar Siswa, (2)
Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran, (3) Pengembangan Materi, (4) Visualisasi Pesan
pembelajaran, (5) Produksi.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 36


BAB IV

Pengambangan Bahan Pembelajaran Cetak


PENDAHULUAN

Bahan ajar cetak merupakan salah satu jenis bahan ajar yang dapat dikembangkan. Bahan
ajar cetak bukan hanya bahan ajar yang disusun oleh indivisu atau kelompok, melainkan
handout, modul, LKS, dan sebagainya. Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan
pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah
Dasar. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan bahan
ajar cetak yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk digunakan dalam pembelajaran.

Pada bab 4 ini pembaca akan memahami uraian tentang bagaimana pengembangan bahan
pembelajaran cetak di SD(Isniatun, 2011). Materi ini patut pahami sebagai seorang guru SD
karena bahan pembelajaran cetak sangat membantu siswa mencapai ketuntasan materi belajar
sesuai dengan irama belajarnya masing-masing. Mudah-mudahan pembaca dapat memahami
secara menyeluruh apa yang akan diuraikan dalam bab ini. Setelah mempelajari bab 4 ini secara
tuntas, pembaca diharapkan dapat:

1. Mendeskripsikan konsep bahan pembelajaran cetak.


2. Memahami berbagai macam bentuk bahan pembelajaran cetak.
3. Memahami cara mengembangkan bahan pembelajaran cetak.

Untuk mencapai kompetensi di atas, maka bab ini akan membahas tentang bahan
pembelajaran cetak, dan cara pengembangan bahan pembelajaran cetak. Tujuan umum
mempelajari bab ini adalah membekali pembaca tentang bagaimana memahami tentang
pengembangan bahan pembelajaran cetak, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memahami
konsep bahan pembelajaran cetak, dan cara pengembangan bahan pembelajaran cetak.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 37


A. Bahan Pembelajaran Cetak
1. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak

Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat
berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi (Kemp dan Dayton, 1985).
Bahan bentuk ajar atau materi pembelajaran lain adalah bahan cetak (handout, buku , modul,
LKS, dan leaflet) (Mulyasa, 2006). Jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri dari dua jenis
antara lain: (a) bahan ajar yang dirancang untuk belajar, seperti buku, handout, LKS, dan modul;
(b) bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar, mislanya kliping,
Koran, film, iklan, atau berita(Koesnandar, 2008).

Berdasarkan semua pendapat di atas mengenai pembelajaran bahan cetak menurut para
ahli dapat disimpulkan bahwa Bahan pembelajaran cetak dapat diartikan sebagai perangkat
bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat
materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata
pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Bahan ajar
cetak merupakan bahan untuk ajar berupa lembaran buku kertas yang dapat dipegang dan dibaca
secara langsung seperti modul, handout, dan lembar kerja.

Bahan ajar perlu dikembangkan dan diorganisasikan agar pembelajaran tidak jauh dari
tujuan/kompetensi yang akan dicapai dan diharapkan akan efektif dan efisien. Efektif artinya
pembelajaran akan berhasil baik dan efisien berarti tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam
proses pembelajaran bahan ajar cetak memiliki posisi yang sangat strategis untuk menyampaikan
materi yang akan diajarkan. Keberadaannya sebagai pedoman belajar bagi siswa saat tidak
bertemu gurunya secara langsung, misalnya saat para siswa belajar di rumah. Maka bahan ajar
harus memiliki kemampuan berinteraksi untuk membelajarkan siswa.

Mengingat peran yang disandangnya, maka bahan ajar tidaklah sama dengan buku teks.
Jika buku teks bersifat umum dan hanya memuat materi pelajaran saja maka bahan ajar cetak
tidaklah demikian. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa
bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap
berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian

Bahan Ajar Sekolah Dasar 38


karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum
sekolah yang digunakan.

Jika melihat fenomena kurikulum yang kini tengah berlaku di negara kita yaitu kurikulum
tungkat satuan pendidikan, maka seorang guru tidak bisa lagi dengan begitu saja memilih bahan
ajar cetak yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa. Pertimbangan yang paling mendasar
adalah apakah bahan ajar cetak tersebut sangat sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
Pemberlakuan kurikulum tersebut memberi ruang sekaligus sebuah tuntutan bagi para guru untuk
mengembangkan bahan ajar cetak yang sesuai dengan kurikulum di sekolahnya dan tentunya
sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya.

2. Karakteristik Bahan Pembelajaran Cetak


a. Self-instructional

Bahan ajar cetak memiliki karakteristik harus mampu membelajarkan sendiri para siswa
(self-instructional). Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang
sejelas-jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru
maupun secara mandiri. Proses pembelajaran yang baik adalah bukan hanya menyampaikan
materi yang harus dikuasai siswa, tetapi juga merangsang siswa agar termotivasi untuk belajar
mandiri, karena kemampuan belajar mandiri adalah kemampuan yang harus dimiliki SDM masa
mendatang agar dapat selalu meningkatkan kualitas dirinya dan keberadaan bahan pembelajaran
cetak mampu mengakomodasi hal tersebut.

b. Self-contained

Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah tujuan pembelajaran/kompetensi,
prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu
sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis,
latihan/tugas-tugas, soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus
dikerjakan oleh siswa.

c. Self-instructional material

Bahan ajar cetak juga memiliki karakteristik mampu membelajarkan peserta didik (self-
instructional) Pengembangan Bahan Pembelajaran material, artinya dalam bahan pembelajaran

Bahan Ajar Sekolah Dasar 39


cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan
siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.

Bahan pembelajaran cetak identik dengan bahan pembelajaran grafis. Hal tersebut karena
bahan pembelajaran cetak pada hakikatnya mengkombinasikan unsure-unsur grafis yaitu
perpaduan unsure gambar, tukisan dan kata-kata atau pesan. Menurut Steffen Peter Ballstaedt
(1994), bahan ajar cetak memiliki keuntungan yaitu:

a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi.


b. Biaya untuk pengadaannya relative sedikit.
c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapai dipindah-pindah secara mudah.
d. Susunannya menaarkan kemudahan secara luas dan dapat dibaca di mana saja.
e. Bahan tertulis relative ringan dan dapat dibaca di mana saja.
f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas,
secara menandai, dan mencatat.
g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar.
h. Pembaca dapat mengartut tempo secara mandiri.
3. Macam Bahan Pembelajaran Cetak Untuk SD
a. Modul

Sebuah buku tertulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa
atau dengan bimbingan guru. Modul merupakan suatu unit program pembelajaran yang disusun
dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar, dalam pengertian ini dapat diketahui bahwa
modul yang dimaksud sebagai modul pembelajaran (instructional module). Dari pengertian
tersebut dapat dipahami bahwa modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan
satu unit bahan pelajaran.

Menurut BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, modul didefinisikan sebagai


suatu unit program pembelajaran terkecil yang secara rinci menggariskan hal sebagai berikut:

1) Tujuan instruksional yang akan dicapai.


2) Topik yang akan dijadikan dasar proses pembelajaran.
3) Pokok-pokok materi yang dipelajari.
4) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
5) Peranan guru dalam proses pembelajaran.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 40


6) Alat-alat dan sumber yang akan digunakan.
7) Kegiatan belajar yang harus dilakukan.
8) Lembar kerja yang harus dikerjakan.
9) Program evaluasi yang harus dilaksanakan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa modul memiliki beberapa karakteristik
tertentu, yaitu; berbentuk unit pembelajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan
belajar yang dirancang secara sistematis, berisi tujuan belajar, memungkinkan belajar mandiri
dan merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan pembelajaran individual. Namun
bukan berarti modul tidak dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas, karena beberapa
metode pembelajaran di kelas, sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul. Misalnya ada
guru yang mengandalkan metode ceramah tetapi menyelipkan pemanfaatan satu atau beberapa
modul untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Ada juga guru yang menggunakan
serangkaian modul lengkap dari suatu pelajaran atau memberikan keleluasaan bagi siswa untuk
memilih modul yang akan dipelajari.

Aplikasi penggunaannya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai
dengan irama belajarnya masing-masing.Untuk di SD, para guru harus menghindari penggunaan
modul-modul yang tebal dan berukuran besar, tetapi bukan berarti modul yang dikembangkan
tidak memiliki kelengkapan isi karena menghindari tampilan yang tebal. Ada kecenderungan
bahwa siswa di tingkat SD akan keengganan untuk membaca bahkan mempelajari buku materi
pembelajaran yang berukuran tebal dan besar. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita harus
“mencuri” perhatian siswa dengan mengembangkan modul saku yang memiliki tampilan tidak
tebal dan tidak berukuran besar (kurang lebih berukuran buku tulis), tetapi mudah di bawa dan
menarik untuk dipelajari. Hal ini memang membutuhkan kreativitas guru untuk dapat
mengembangkannya.

b. Handout

Bahan tertulis yang disisipkan oleh sesorang guru untuk membantu pengetahuan pserta
didik. Handout diartikan sebagai buku pegangan siswa yang berisi tentang suatu materi pelajaran
secara lengkap. Berbeda halnya dengan modul yang isinya disajikan per unit terkecil dari materi,
jika handout menyajikan keseluruhan materi yang harus dipelajari. Namun walaupun memiliki
perbedaan ada beberapa kesamaan karakteristik antara handout dan modul. Walaupun tidak

Bahan Ajar Sekolah Dasar 41


disajikan dalam unit-unit kecil, tapi sajiannya tetap memunculkan komponen-komponen yang
diperlukan dalam pembelajaran yang meliputi; tujuan pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu
materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya,
prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-tugas dan
soal-soal evaluasi.

c. Lembar Kerja Siswa

Berbeda dengan modul dan handout, bahan pembelajaran cetak berbentuk LKS (lembar
kerja siswaError! Bookmark not defined.) dikemas dengan hanya menekankan pada latihan,
tugas atau soal-soal saja. Walaupun hanya menekankan pada hal tersebut, LKS tetap menyajikan
uraian materi namun disajikan secara singkat. Soal-soal yang disajikan dalam LKS harus benar-
benar dikembangkan berdasarkan pada analisis tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah
dijabarkan kedalam indicator pencapaian.

Agar tetap mampu membelajarkan secara baik, LKS tidak hanya memuat serangkaian
soal dan tugas tetapi juga menyediakan rambu-rambu pengerjaannya sehingga siswa benar-benar
dapat mempelajari bahan pembelajaran melalui soal-soal dan tugas. Selain itu kesimpulan
disetiap akhir pokok bahasan juga tetap harus disampaikan sebagai perulangan dan penguatan
materi untuk siswa.

B. Cara PengembanganError! Bookmark not defined. Bahan PembelajaranError! Bookmark


not defined. Cetak
1. Tahapan PengembanganError! Bookmark not defined. Bahan PembelajaranError!
Bookmark not defined. cetakError! Bookmark not defined.

PengembanganError! Bookmark not defined. bahan ajar cetakError! Bookmark not


defined. dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu;

a. Cara kompilasi terhadap bahan yang telah tersedia dan dilengkapi dengan panduang
belajar,
b. Menggunakan buku teks yang telah tersedia di pasaran dengan disetai panduan
belajar,
c. Menyadur buku teks yang sudah teersedia,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 42


d. Menulis bari bahan ajar cetakError! Bookmark not defined. yang diperlukan yang
dirancang sesuai dengan karakteristikError! Bookmark not defined. yang
dibutuhkan.

Untuk mengembangkan bahan ajar cetakError! Bookmark not defined. harus ditempuh
tahap-tahap berikut ini:

1. Menyusun Garis-garis Besar Program PembelajaranError! Bookmark not defined.


(GBPP) bahan ajar tercetak yang akan dikembangkan. GBPP bahan pembelajaran
cetakError! Bookmark not defined. adalah rumusan tujuanError! Bookmark not
defined. pembelajaran/kompetensi dan pokok-pokok materi yang akan
dikembangkan ke dalam bahan ajar cetak. Di dalam GBPP bahan ajar cetak harus
memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, topik/pokok bahasan, sub
pokok bahasan, estimasi waktu dan daftar pustakan yang akan digunakan.
2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategiError! Bookmark not defined.
instruksional tertentu. Bahan ajarError! Bookmark not defined. ditulis dengan
menggunakan strategi instruksional yang sama seperti yang digunakan pengajaran di
dalam kelas biasa. Menulis bahan ajar berarti mengajar mengajarkan mata pelajaran
melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam menulis
bahan ajar sama halnya dengan prinsip-prinsip pengajaran biasa. Perbedaannya
adalah bahasa yang digunakan bersifat setengah formal dan setengah lisan, bukan
bahasa buku teks yang bersifat sangat formal.
3. Mereview, melakukan uji coba lapangan dan merivisi bahan ajar sebelum diigunakan
di lapangan.
2. Struktur Bahan Ajar Cetak

Bahan ajarError! Bookmark not defined. cetakError! Bookmark not defined. terdiri
atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga menjadi sebuah bangunan yang
utuh yang layak disebut bahan ajar. Susunan atau bangunan inilah yang dimaksud dengan
struktur bahan ajar. Secara umum, terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar, yaitu judul,
petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau
langkah kerja dan penilaian. Sebagaimana telah disebutkan bahwa masing-masing bentuk bahan
ajar memiliki struktur yang berbeda.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 43


3. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Cetak

Pada sub bab sebelumnya kita sudah mengenal 3 macam bentuk bahan pembelajaran
cetakError! Bookmark not defined. untuk SD, yaitu ModulError! Bookmark not defined.,
HandoutError! Bookmark not defined. dan Lembar Kerja SiswaError! Bookmark not
defined. (LKS). Berikut akan disajikan komponen-komponen dan cara penulisannya.

a. ModulError! Bookmark not defined.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa modulError! Bookmark not defined. menyajikan


materi dalam unit-unit terkecil atau biasanya sub dari suatu pokok bahasan yang dikembangkan
secara mendalam. Di dalam setiap modul terdapat komponen-komponen utama yang harus ada
didalamnya yaitu;

1) Tinjauan mata pelajaran

Merupakan paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang
mencakup; deskripsi mata pelajaran, kegunaan mata pelajaran, tujuanError! Bookmark not
defined. pembelajaran/kompetensi, bahan pendukung lainnya dan petunjuk belajar. Perlu
diketahui bahwa letak atau posisi tinjauan mata pelajaran di dalam modulError! Bookmark not
defined. sangat tergantung kepada pembagian pokok-pokok bahasan dalam mata pelajaran.
Mungkin saja dalam satu mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan, sehingga letak
tinjauan mata pelajaran hanya terletak pada modul pertama saja.

Contoh:
Tinjauan Mata Pelajaran

Mata pelajaran IPS untuk kelas 4 Sekolah Dasar semester 1 akan membahas
tentang Pelestarian sumber daya alam dan pemetaan wilayah. Olah karena itu
mata pelajaran ini sangat penting bagi Kamu sebagai siswa SD kelas 4.

Setelah membaca modul ini Kamu diharapkan mampu:

1. Menjelaskan…
2. Memahami…
3. …

Selain modul, mata pelajaran ini dilengkapi dengan satu set bahan belajar
kaset Audio interaktif sebagai bahan pendukung. Materi dalam modul ini
Bahan disajikan dalam
Ajar Sekolah Dasar2 mosul, yaitu: 44

1. Pelestarian sumber daya alam


2. Pemetaan wilayah
2) Pendahuluan

Merupakan pembukaan pembelajaran suatu modulError! Bookmark not defined. yang


harus memuat; cakupan isi modul dalam bentuk deskripsi singkat, tujuanError! Bookmark not
defined. pembelajaran/kompetensi, deskripsi perilakuError! Bookmark not defined. awal yang
meliputi pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya, relevansi yang mencakup keterkaitan
pembahasan materi dan kegiatan dalam modul dengan materi dan kegiatan dalam modul lain
dalam satu mata pelajaran dan pentingnya mempelajari materi modul tersebut, serta petunjuk
belajar yang berisi panduan secara teknis mempelajari modul. Pendahuluan harus memenuhi
beberapa persyaratan yaitu; dapat merangsang rasa ingn tahu siswaError! Bookmark not
defined., urutan sajian yang logis, mudah dicerna dan enak dibaca.

Contoh:
Pendahuluan

Modul ini merupakan kelanjutan dari modul pertama. Tentu kalian masih
ingat bahasan dari modul 1 bukan? Dari modul 1 kalian telah mendapatkan
informasi tentang pelestariansumber daya alam. Dalam modul ini kalian akan
mempelajari tentang pemetaan wilayah. Setelah kamu mempelajari modul 2 ini,
diharapkan kamu dapat memiliki kemampuan tentang pengertian pemetaan wilayah,
dan mampu menggambar peta.

Kemampuan tersebut sangat penting bagi kalian sebagai siswa SD kelas 4


sehingga kalian memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi tentang pemetaan
wilayah. Untuk membantu kalian dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut
dalam modul ini disajikan dalam 2 kegiatan belajar yaitu:

1. Pemetaan wilayah.
2. Menggambar peta

Bahan Ajar Sekolah Dasar 45


3) Kegiatan belajar

Bagian ini merupakan inti dari modulError! Bookmark not defined., karena berisi
tentang pemaparan materi yang disampaikan. Bagian ini terdiri dari beberapa sub bagian yang
disebut dengan Kegiatan BelajarError! Bookmark not defined. 1, Kegiatan Belajar 2 dan
sebagainya tergantung pada sub pokok bahasan yang kan dikembangkan dalam satu mata
pelajaran. Dalam kegiatan belajar terdapat uraiuan atau penjelasan secara rinci tentang isi
pelajaran yang diikuti contoh dan non-contoh. Sedapat mungkin setiap pemaparan disertai
dengan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dan mampu menarik perhatian
siswaError! Bookmark not defined..

Prosedur dalam penulisan uraian materi dalam setiap kegiatan belajar sebaiknya
merumuskan pokok-pokok uraian, membuat pemetaan konsep pokok uraian sesuai dengan GBPP
yang telah dikembangkan sebelumnya, menentukan urutan penyajian, menulis uraian secara
deduktif/induktif dengan menggunakan bahasa yang komunikatif, menyediakan bahan
pendukung berupa gambar, diagram dan sebagainya.

4) Latihan dan rambu-rambu jawabanRangkuman

Secara prinsip latihan hendaknya; relevan dengan materi yang disajikan, sesuai dengan
kemampuan siswaError! Bookmark not defined., bentuknya bervariasi, bermakna/bermanfaat,
menantang siswa untuk berpikir kritis dan penyajiannya sesuai dengan karakteristikError!
Bookmark not defined. setiap mata pelajaran. Sementara langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam penyajian latihan adalah:

a) Tentukan konsep, dalil, teori dll yang memerlukan latihan.


b) Cari berbagai bentuk latihan yang sesuai.
c) Pilih bentuk latihan yang paling sesuai.
d) Tentukan teknik latihan yang digunakan.
e) Tentukan sasaran.
f) Rumuskan latihan.
g) Dan membuat rambu-rambu pengerjaan latihan.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 46


5) Rangkuman

Rangkuman adalah inti dari uraian materi yang disajikan pada kegiatan belajar dari suatu
modulError! Bookmark not defined. yang berfungsi menyimpulkan dan suatu perulangan
terhadap materi yang telah disajikan sehingga dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep atau
skemata baru dalam pikiran siswaError! Bookmark not defined..

6) Tes formatif

Tes untuk mengukur penguasaan siswaError! Bookmark not defined. setelah


meyelesaikan materi dalam satu kegiatan belajar. Tes formatif berfungsi untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang telah dipelajari. Hasil tes formatif digunakan
sebagai dasar untuk melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya.

b. HandoutError! Bookmark not defined.

KomponenError! Bookmark not defined.-komponen pada handout tidaklah serumit


seperti pada modulError! Bookmark not defined., karena telah dijelaskan sebelumnya bahwa
handout tidak disajikan dalam unit-unit terkecil bagian pembelajaran. HandoutError!
Bookmark not defined. berisi materi ajar dalam suatu mata pembelajaran secara utuh tanpa
disajikan dalam kegiatan belajar. Biasanya penyajiannya berdasarkan pada pokok-pokok bahasan
yang terdapat dalam suatu mata pelajaran pada semester tertentu. Jika dilihat sepintas handout
hampir sama dengan buku teks biasa, tetapi yang membedakan adalah dalam handout terdapat
panduan belajar bagi siswaError! Bookmark not defined. dan tujuanError! Bookmark not
defined./kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Komponen-komponen Handout.

1) Kata pengantar.
2) Daftar isi.
3) Pendahuluan (seperti tinjauan mata pelajaran dalam modulError! Bookmark not
defined.).
4) Bab 1 berisi: uraian dari setiap pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran,
rangkuman dan latihan (biasanya dalam bentuk pertanyaan esai/tugas).
5) Bab 2 dan seterusnya.
6) Daftar Pustaka

Bahan Ajar Sekolah Dasar 47


c. LKS

Lembar kerja siswaError! Bookmark not defined. atau yang biasa disingkat dengan
LKS merupakan bahan pembelajaran cetakError! Bookmark not defined. yang paling
sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soal
dan latihan. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran
cetak bentuk ini adalah pada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah dikembangkan
sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada indikator ketercapaiannya.
PengembanganError! Bookmark not defined. indikator dalam GBPP haruslah benar-benar
mewakili standar kompetensi dan kompetensi dasarnya, karena nantinya indikator inilah yang
akan dijadikan panduan dalam membuat soal-soal.

MateriError! Bookmark not defined. yang disajikan dalam LKS bukanlah pemaparan
secara menyeluruh seperti layaknya dalam modulError! Bookmark not defined. maupun
handout, tetapi hanya berupa ringkasan saja, tetapi pada bagian materi tertentu yang memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi maka pemaparan materi lebih difokuskan. Perlu diperhatikan,
bahwa latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik
yang beranekaragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula langkah-langkah
pengerjaannya jika soal tersebut berbentuk esai dan penugasan. KomponenError! Bookmark
not defined.-komponen LKS yaitu:

1) Kata pengantar.
2) Daftar isi.
3) Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuanError! Bookmark not defined.
pembelajaran dan indikator ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP).
4) Bab 1 berisi: ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.
5) Lembar kerja: berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai bentuk dan
teknik.
6) Bab 2 dan seterusnya.
7) Daftar Pustaka.

RANGKUMAN

Bahan pembelajaran cetakError! Bookmark not defined. diartikan sebagai perangkat


bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuanError! Bookmark not

Bahan Ajar Sekolah Dasar 48


defined. pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologiError! Bookmark not
defined. cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep,
prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya
serta informasi lainnya dalam pembelajaran.

Karakteristik bahan pembelajaran cetakError! Bookmark not defined. adalah sebagai


berikut. (1) Mampu membelajarkan sendiri para siswaError! Bookmark not defined. (self-
instructional). Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-
jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun
secara mandiriError! Bookmark not defined.. (2) Bahan ajarError! Bookmark not defined.
cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran. (3) Mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional material),
artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses
belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.
Berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat dikembangkan untuk SD, yaitu:

1. ModulError! Bookmark not defined.


2. HandoutError! Bookmark not defined. Lembar Kerja SiswaError! Bookmark not
defined. (LKS)

PengembanganError! Bookmark not defined. bahan ajar cetakError! Bookmark not


defined. dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu; (1) cara kompilasi terhadap bahan yang telah
tersedia dan dilengkapi dengan panduan belajar, (2) menggunakan buku teks yang telah tersedia
di pasaran dengan disertai panduan belajar, (3) menyadur buku teks yang sudah tersedia, (4)
menulis baru bahan ajar cetak yang diperlukan yang dirancang sesuai dengan karakteristikError!
Bookmark not defined. yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan bahan ajar cetak harus
ditempuh tahap-tahap berikut ini:

1. Menyusun Garis-garis Besar Program PembelajaranError! Bookmark not defined.


(GBPP) bahan ajar tercetak yang akan dikembangkan.
2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategiError! Bookmark not defined.
instruksional tertentu. Mereview, melakukan uji coba lapangan dan merivisi bahan ajar
sebelum digunakan di lapangan.

Struktur ModulError! Bookmark not defined. adalah sebagai berikut:

Bahan Ajar Sekolah Dasar 49


1. Pendahuluan
2. Kegiatan belajar (uraian, contoh dan non-contoh, latihan dan rambu jawaban)
3. Rangkuman
4. Tes formatif dan tindak lanjut
5. Kunci jawaban
6. Kegiatan belajar selanjutnya

KomponenError! Bookmark not defined.-komponen HandoutError! Bookmark not defined.


yaitu:

1. Kata pengantar
2. Daftar isi
3. Pendahuluan (seperti tinjauan mata pelajaran dalam modulError! Bookmark not
defined.)
4. Bab 1 berisi: uraian dari setiap pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran, rangkuman
dan latihan (biasanya dalam bentuk pertanyaan esai/tugas).
5. Bab 2 dst
6. Daftar Pustaka

KomponenError! Bookmark not defined.-komponen LKS sebagai berikut:

1. Kata pengantar
2. Daftar isi
3. Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuanError! Bookmark not defined.
pembelajaran dan indikator ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
4. Bab 1 berisi: ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut
5. Lembar kerja: berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai bentuk dan teknik
6. Bab 2 dst
7. Daftar Pustaka

Bahan Ajar Sekolah Dasar 50


BAB V

Media PembelajaranError! Bookmark not defined.


PENDAHULUAN

Mewujudkan kemampuan guru yang terampil dalam mengembangkan mediaError!


Bookmark not defined. pembelajaran perlu memahami konsep dan aplikasi media dalam
pembelajaran secara komprehensif. Dalam bahan belajar ini akan dipaparkan konsep dasar media
pembelajaran, fungsi dan kegunaan media klasifikasi media dan prosedur pengembangan media
terutama di Sekolah Dasar. Sehingga setelah selesai mempelajari bahan belajar ini, diharapkan
pembaca menjadi seorang yang terampil di dalam mengembangkan media dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Secara umum dengan mempelajari bahan belajar ini, pembaca
diharapkan dapat menguasai konsep, fungsi prosedur pengembangan dan pengembangan media
pembelajaran. Sedangkan secara lebih khusus pembaca diharapkan dapat:

1. Memahami hakikat mediaError! Bookmark not defined. pembelajaran.


2. Memahami jenis-jenis mediaError! Bookmark not defined. pembelajaran.
3. Memahami prosedur dalam mengembangkan mediaError! Bookmark not defined.
pembelajaran.
4. Memahami karakteristikError! Bookmark not defined. setiap jenis mediaError!
Bookmark not defined. pembelajaran serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan
pembelajaran.

Untuk mencapai kompetensi di atas, maka bab ini akan membahas tentang konsep
mediaError! Bookmark not defined. pembelajaran, dan karakteristikError! Bookmark not
defined. media pembelajaran. TujuanError! Bookmark not defined. umum mempelajari bab
ini adalah membekali pembaca tentang bagaimana memahami tentang media pembelajaran,
sedangkan tujuanError! Bookmark not defined. khususnya adalah untuk memahami konsep
media pembelajaran dan karakteristik media pembelajaran(Susilana & Riyana, 2008).

Bahan Ajar Sekolah Dasar 51


A. Konsep Media PembelajaranError! Bookmark not defined.
1. Hakikat Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

Kata mediaError! Bookmark not defined. dalam “media pembelajaran” secara harfiah
berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi
yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian,
media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan
atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada
saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswaError!
Bookmark not defined. diperoleh melalui media.

Media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional content,


book, films, videotapes, etc” (Lesle J. Briggs, 1977). Lebih jauh Briggs menyatakan mediaError!
Bookmark not defined. adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswaError! Bookmark
not defined. supaya terjadi proses belajar dan juga sebagai sarana fisik untuk menyampaikan
materi pembelajaran. Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksiError! Bookmark not defined.
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna(Latuheru, 1988). Media pembelajaran adalah teknologiError! Bookmark not defined.
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran(Schramm, 1977).
Media pembelajaran ini sebagai central-elements, sebagai bagian sentral dalam pengajaran
dengan mengungkapkan “Media are regarded as centrol-elements in the approach to the
systematic instruction” bahwa media adalah sebagai elemen pokok dalam pendekatan
pembelajaran yang sistematis (James W. Brown, 2013).

Berdasarkan dari beberapa pengertianError! Bookmark not defined. mediaError!


Bookmark not defined. pembelajaran di atas, dapat dikembangkan beberapa pemahaman
tentang posisi media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa
pemahaman itu adalah media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun
penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, aplikasi media
pembelajaran berpijak pada kaidah ilmu komunikasi, yang antara lain dikatakan (Lasswell, 1982)
“who says what in which channels to whom in what effect” Secara rinci dapat diuraikan sebagai
berikut:

Bahan Ajar Sekolah Dasar 52


a. Who, siapa yang menyatakan? (guru, widyaiswara, instruktur, fasilitator dan semua
yang berfungsi sebagai pengirim pesan).
b. What, pesan atau ide/gagasan apa yang disampaikan (dalam kegiatan pembelajaran ini
berarti bahan ajar atau materi yang akan disampaikan).
c. Which Channels, dengan saluran apa, mediaError! Bookmark not defined. saluran
apa, media atau sarana apa, pesan itu ingin disampaikan.
d. To Whom, kepada siapa (sasaran, siswaError! Bookmark not defined., peserta didik).
e. What effect, dengan hasil atau dampak apa?

Dari unsur-unsur di atas, tampaknya yang menjadi target (goal) dari suatu kegiatan
pembelajaran adalah dampak atau hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
kajian kependidikan, istilah itu dikenal dengan nama “meaningful learning experience”, yaitu
suatu pengalamanError! Bookmark not defined. belajar yang bermakna sebagai hasil dari
suatu kegiatan pembelajaran (instruction). Terjadinya belajar bermakna ini tidak terlepas dari
peran mediaError! Bookmark not defined. terutama dari kedudukan dan fungsinya. Secara
umum media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.


b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksiError! Bookmark not defined. lebih langsung
antara murid dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiriError! Bookmark not defined. sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalamanError! Bookmark not
defined.& menimbulkan persepsi yang sama.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing mediaError! Bookmark not defined.


perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan
topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing.
Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat, karena bila secara langsung diberikan
tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan, pengulangan dan sebagainya.
Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 53


narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang
sama pula.

2. Jenis-jenis Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi mediaError! Bookmark not defined.


serta mengklasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi menurut
kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu
suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, sebagai berikut:

a. Media audioError! Bookmark not defined. visual gerak, seperti: film bersuara, pita
video, film pada televisi, Televisi, dan animasi.
b. Media audioError! Bookmark not defined. visual diam, seperti: film rangkai suara,
halaman suara, dan sound slide.
c. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
d. Media visual bergerak, seperti: film bisu.
e. Media visual diam, seperti: halaman cetakError! Bookmark not defined., foto,
microphone, slide bisu.
f. Media audioError! Bookmark not defined., seperti: radio, telepon, pita audio.
g. Media cetakError! Bookmark not defined., seperti: buku, modulError! Bookmark
not defined., bahan ajar mandiriError! Bookmark not defined..

Lebih lanjut Schramm, mengelompokkan mediaError! Bookmark not defined. dengan


membedakan antara media rumit mahal (big media) dan media sederhana murah (little media).
Kategori bigmedia yaitu komputer, film, slide, progran video. Sedangkan littlemedia adalah
gambar, realia sederhana, sketsa. Sedangkan Klasek (1997) membagi media pembelajaran yaitu
media visual, media audio, media “display”, pengalamanError! Bookmark not defined. nyata
dan simulasi, media cetakError! Bookmark not defined., belajar terprogram, pembelajaran
melalui komputer atau sering dikenal Program Computer AidedInstruction (CAI). Secara lebih
rinci (Anderson, 1997) mengelompokan media berikut ini:

Bahan Ajar Sekolah Dasar 54


No Kelompok Media Contoh Media

1 Audio  Pita audio (rol atau kaset)


 Piringan audio
 Radio (rekaman siaran)

2 Cetak  Buku teks terprogram


 Buku pegangan/manual
 Buku tugas

3 Audio-Cetak  Buku latihan dilengkapi kaset


 GambarError! Bookmark not
defined./poster (dilengkapi audio)

4 Proyek Visul Diam  Film bingkai (slide)


 Film rangkai (berisi pesan verbal)

5 Proyek Visual Diam Dengan Audio  Film bingkai (slide) suara


 Film rangkai suara

6 Visual Gerak  Film bisu dengan judul (caption)

7 Visual Gerak Dengan Audio  Film suara


 Video/vcd/dvd

8 Benda  Benda nyata


 Model tirual (mock up)

9 KomputerError! Bookmark not  Media berbasis komputer; CAI (Computer


defined. Assisted Instructional) & CMI (Computer
Managed Instructional)

Beberapa pendapat tentang pengelompokan mediaError! Bookmark not defined. di


atas, menunjukan keberagaman media. Hal ini bernilai positif untuk memberikan pilihan secara
selektif kepada guru untuk menggunakan media sesuai dengan tujuanError! Bookmark not
defined. pembelajaran, materi dan kondisi psikologis siswaError! Bookmark not defined..

Bahan Ajar Sekolah Dasar 55


Namun demikian, dari beberapa pengelompokan tersebut dapat kita simpulkan bahwa media
terdiri atas:

a. Media visual : yaitu mediaError! Bookmark not defined. yang hanya dapat dilihat,
yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet,
buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama dan mokeup.
b. Media Audio : adalah mediaError! Bookmark not defined. yang hanya dapat
didengar saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod.
c. Media Audio Visual : yaitu mediaError! Bookmark not defined. yang dapat dilihat
sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide.
d. MultimediaError! Bookmark not defined. : adalah mediaError! Bookmark not
defined. yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi,
video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan
pembelajaran berbasis komputer (CBI).
e. Media Realia : yaitu semua mediaError! Bookmark not defined. nyata yang ada
dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan,
seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.

Secara sederhana kehadiran mediaError! Bookmark not defined. dalam suatu kegiatan
pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalamanError! Bookmark not


defined. yang dimiliki para siswaError! Bookmark not defined..
b. Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksiError! Bookmark not defined.
antara peserta didik dengan lingkungannya.
d. Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswaError!
Bookmark not defined..
e. Secara potensial, mediaError! Bookmark not defined. yang disajikan secara tepat
dapat menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realitas.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 56


h. Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit
ke yang abstrak, dari seserhana ke rumit.

Berdasarkan beberapa nilai praktis tersebut maka dikembangkan mediaError!


Bookmark not defined. dalam suatu konsepsi teknologiError! Bookmark not defined.
pembelajaran yang memiliki cirri yaitu berorientasi pada sasaran (target oriented), menerapkan
konsep pendekatan sistem, dan memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi. Sehingga aplikasi
media dan teknologi pendidikan, bisa merealisasikan suatu konsep “teaching less learning
more”. Artinya secara fisik bisa saja kegiatan guru di kelas dikurangi, karena ada sebagian tugas
guru yang didelegasikan pada media, namun tetap mendorong tercapainya hasil belajar
siswaError! Bookmark not defined..

3. Prosedur Pemilihan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

Dalam hal ini tidak ada satu mediaError! Bookmark not defined. yang sempurna,
dengan kata lain dapat digunakan dalam semua situasi, semua karakteristikError! Bookmark
not defined. siswaError! Bookmark not defined. dan semua mata pelajaran, namun media
sifatnya kondisional dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan. Sejalan dengan hal ini,
pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses
pendidikan yang fokusnya akan memperhatikan beberpa komponen, diantaranya:

a. Instructional Goals, yaitu tujuanError! Bookmark not defined. instruksional apa yang
akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian TujuanError! Bookmark
not defined. Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini
bisa dianalisis mediaError! Bookmark not defined. apa yang cocok guna mencapai
tujuan tersebut. Jika kita kaitkan dengan kurikulumError! Bookmark not defined.
berbasis kompetensi maka kita harus memperhatikan: standar kompetensi, kompetensi
dasar dan terutama indikator.
b. Instructional content, materi pembelajaran, yaitu bahan atau kajian apa yang akan
diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau
pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan
demikian kita bisa mempertimbangkan mediaError! Bookmark not defined. apa yang
sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 57


c. Learner Characteristic, familiaritas mediaError! Bookmark not defined. dan
karakteristikError! Bookmark not defined. siswaError! Bookmark not defined..
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan dikaitkan dengan
karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan
kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
d. Media selection, adanya sejumlah mediaError! Bookmark not defined. yang bisa
diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan
keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan.

Erickson memberi saran dalam mengembangkan kriteria pemilihan mediaError!


Bookmark not defined. dalam bentuk daftar cek sebagai berikut:

No Pertanyaan Ket

1 Apakah maaterinya penting dan berguna bagi siswaError! Bookmark not 


defined.?

2 Apakah dapat menarik minat siswaError! Bookmark not defined. untuk 


belajar?

3 Apakah ada kaitannya dan mengena secara langsung dengan tujuanError! 


Bookmark not defined. pembelajaran?

4 Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi tata urutan 


yang teratur?

5 Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik? 

6 Apakah konsep dan kecermatannya terjamin kecermatannya? 

7 Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar? 

8 Apakah penyajiannya objektif? 

9 Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis? 

10 Apakah bahan tersebut sudah melalui pemantafan uji coba atau validasi? 

Bahan Ajar Sekolah Dasar 58


Tabel di atas menunjukan cara dalam memilih mediaError! Bookmark not defined.
dengan memperhatikan aspek-aspek yang dipertanyakan di atas, dalam kata lain medianya sudah
tersedia dan kita tinggal melakukan pemilihan dengan cermat. Sedangkan bila kita akan
merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu:

a. Define yaitu fase perumusan tujuanError! Bookmark not defined., rancangan


mediaError! Bookmark not defined. apa yang akan dikembangkan, beberapa
persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta
aspek perancangan lainnya.
b. Develop yaitu fase pengembangan, dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan
mediaError! Bookmark not defined. yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase
pertama.
c. EvaluasiError! Bookmark not defined. yaitu fase terakhir untuk menilai mediaError!
Bookmark not defined. yang sudah dikembangkan atau dibuat, setelah melalui tahap
uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain. Semua fase tersebut berlangsung secara
simultant atau berkesinambungan dan merupakan satu siklus.

Selain pertimbangan di atas konsep lain untuk memilih mediaError! Bookmark not
defined. dapat menggunakan pola seperti lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari;
Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty.

a. Access, kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih mediaError!


Bookmark not defined.. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan
dapat dimanfaatkan oleh siswaError! Bookmark not defined.? Misalnya, kita ingin
menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah ada saluran
untuk koneksi ke internet? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah
siswa diijinkan untuk menggunakannya? KomputerError! Bookmark not defined.
yang terhubung ke internet jangan hanya digunakan untuk kepala sekolah, tapi juga
guru, dan yang lebih penting untuk siswa. Siswa harus memperoleh akses. Dalam hal ini
media harus merupakan bagian dalam interaksiError! Bookmark not defined. dan
aktivitasError! Bookmark not defined. siswa, bukan hanya guru yang menggunakan
media tersebut.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 59


b. Cost, biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis mediaError! Bookmark not
defined. yang dapat menjadi pilihan kita, pada umumnya media canggih biasanya
cenderung mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek
manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit biaya dari sebuah media
akan semakin menurun. Media yang efektif tidak selalu mahal, jika guru kreatifError!
Bookmark not defined. dan menguasai materi pelajaran maka akan memanfaatkan
objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
c. Technology, mungkin saja kita tertarik kepada satu mediaError! Bookmark not
defined. tertentu. Tapi kita perlu perhatikan apakah teknologiError! Bookmark not
defined. tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan
media audio visual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada listrik, voltase listrik
cukup dan sesuai?
d. Interactivity, mediaError! Bookmark not defined. yang baik adalah yang dapat
memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran
yang anda kembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuanError!
Bookmark not defined. pembelajaran tersebut. Jadikan media itu sebagai alat bantu
siswaError! Bookmark not defined. dalam beraktivitas, misalnya puzzel untuk anak
SD, siswa dapat menggunakannya sendiri, menyusun gambar hingga lengkap, flash
card dapat dikondisikan dalam bentuk permainan dan semua siswa terlibat baik secara
fisik, intelektual maupun mental.
e. Organization, pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya,
apakah pimpinan sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya.
Apakah di sekolah ini tersedia satu unit yang disebut pusat sumber belajar?
f. Novelty, kebaruan dari mediaError! Bookmark not defined. yang anda pilih juga
harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih
menarik bagi siswaError! Bookmark not defined..

Bahan Ajar Sekolah Dasar 60


B. Karakteristik Jenis Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi mediaError! Bookmark not


defined. serta mengklasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi
menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur
pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media,
yaitu:

1. Media audioError! Bookmark not defined. visual gerak, seperti: film suara, pita video,
film, tv.
2. Media audioError! Bookmark not defined. visual diam, seperti: film rangkai suara,
halaman suara.
3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4. Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5. Media visual diam, seperti: halaman cetakError! Bookmark not defined., foto,
microphone, slide bisu.
6. Media audioError! Bookmark not defined., seperti: radio, telepon, pita audio.
7. Media cetakError! Bookmark not defined., seperti: buku, modulError! Bookmark not
defined., bahan ajar mandiriError! Bookmark not defined..

Lebih lanjut Schramm, mengelompokan mediaError! Bookmark not defined. dengan


membedakan antara media rumit mahal (big media) dan media sederhana murah (little media).
Kategori big media, antara lain: komputer, film, slide, progran video. Sedangkan little media
antara lain: gambar, realia sederhana, sketsa, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat mengenai
media tersebut di atas, maka jenis-jenis media pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Media Visual diam

Media cetakan dan grafis didalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling
sering digunakan. Media ini termasuk kategori mediaError! Bookmark not defined. visual non
proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru
kepada siswaError! Bookmark not defined.). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan,
huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung arti disebut “Media Grafis”.
Media grafisError! Bookmark not defined. termasuk media visual diam, sebagaimana halnya
dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada

Bahan Ajar Sekolah Dasar 61


siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-
simbol yang menarik dan jelas. Media ini termasuk media yang relatif murah dalam
pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto,
diagram, bagan. GrafikError! Bookmark not defined., poster, media cetakError! Bookmark
not defined., buku.

a. GambarError! Bookmark not defined./Foto

GambarError! Bookmark not defined. dapat berupa sketsa dan diagram. SketsaError!
Bookmark not defined. adalah draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu
benda, orang, atau tempat tanpa menguraikan secara detal. Seorang guru mungkin dapat
membuat sketsa terhadap proses perlembangbiakan kupu-kupu yang dimulai dengan bertelur,
kemudia menjadi ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu. Sedangkan foto merupakan
representasi orang, tempat, dan benda-benda. Foto bisa digunakan dalam pembelajaran adalah
foto itu sendiri; kartu pos, ilustrasi dari buku, catalog, dan berbagai ilustrasi yang berukuran
besar.

Kelebihan mediaError! Bookmark not defined. ini ialah:

1) Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan mediaError! Bookmark not


defined. verbal.
2) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun
tua.
3) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.

Kelemahannya adalah:

1) GambarError! Bookmark not defined./foto hanya menekankan persepsi indera mata.


2) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
b. DiagramError! Bookmark not defined.

Sedangkan penggunaan diagram dimaksudkan untuk memperlihatkan hubungan atau


untuk mengekspressikan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. DiagramError!
Bookmark not defined. menyederhanakan yang kompleks sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan. Cirinya adalah bersifat simbolik dan abstrak, harus ada latar belakang yang

Bahan Ajar Sekolah Dasar 62


didiagramkan, dapat memperjela arti. Diagram dapat ditemukan jika kita membeli barang-barang
elektronika yang baru yang di dalamnya terdapat diagram dan tata cara penggunaannya. Diagram
yang lainnya dapat dibuat dan digambar jika kita ingin menunjukkan bagaimana membuat denah
rumah, dan lain-lain.

Ciri-ciri diagram yang baik yaitu:

1) Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas.


2) Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
3) Penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri
ke kanan.
c. BaganError! Bookmark not defined.

BaganError! Bookmark not defined. merupakan mediaError! Bookmark not defined.


yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan
digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagasi secara jelas dan sederhana antara lain:
Perkembangan, Perbandingan, Struktur, Organisasi. Jenis-jenis media bagan antara lain: Tree
chart, Flow chart.

d. GrafikError! Bookmark not defined.

GrafikError! Bookmark not defined. adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-
titik, garus atau gambar yang berfungsi untuk memggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atua peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas. Manfaat garfik adalah mempelajari dan mengingat data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya, grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan
analisis, interpretasi, dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran,
jumlah pertumbuhan dan arah, penyajian data grafik yang jelas, cepat, menarik ringkas dan logis.
Ada beberapa jenis grafik yaitu:

1) GrafikError! Bookmark not defined. garis (Line Graph), yaitu grafik yang paling
dapat menggambarkan data secara tepat, dapat menggambarkan hubungan antara dua
kelompok data dan dapat digunakan untuk data-data yang kontinyu.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 63


2) GrafikError! Bookmark not defined. batang, dalam grafik ini jumlah data
dipertunjukkan dalam bentuk gambar. Yang perlu diperhatikan grafik gambar ini
adalah:
a) Simbol gambar yang dipakai sendiri (self Explanatory).
b) Jumlah data yang diperlihatkan melalui jumlah gambar.
c) Jumlah besar kecilnya gambar akan dapat dibaca apabila dibawah gambar tersebut
diberikan angka yang sebenarnya.
e. PosterError! Bookmark not defined.

PosterError! Bookmark not defined. menggabungkan kombinasi visual gambar, baris,


warna dan kata. Kominasi visual ini dimaksuudkan untuk menangkap dan menarik perhatian
orang paling tidak dalam jarak yang sedikit jauh untuk berkomunikasi melalui perasaan. Untuk
efektivitasnya poster harus berwana-warni dan dinamik. Poster dapat dibuatt di atas kertas, kain,
batang kayu, dan semacamnya.

2. Media Display
a. Papan Tulis/White Board

Salah satu mediaError! Bookmark not defined. penyajian untuk PBM yang sering
digunakan adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk
penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol white
board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar
tulisan lebih jelas, menarik dan dapat berkesan bagi peserta yang akan menerimanya. Syarat-
syarat papan tulis yang baik adalah:

1) Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat.


2) Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai.
3) Warna dasar white board putih.
4) Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm.
5) Untuk penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu: Tulisan /
gambar dipapan harus jelas dan bersih, Hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh

Bahan Ajar Sekolah Dasar 64


dengan tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti peserta, Hapuskan
tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih.
b. Papan Flanel

Papan flanel adalah mediaError! Bookmark not defined. visual yang efektif untuk
menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat
dilipat sehingga praktis. GambarError! Bookmark not defined.-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk
menempel gambar-gambar, dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena
penyajian seketika, kecuali menarik perhatian siswaError! Bookmark not defined.,
penggunaan papan flanel dapat membuat sajian effesien.

Kelemahan Papan Flanel.

1) Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini tidak menjamin
pada “bahan yang berat”, karena dapat lepas bila ditempelkan.
2) Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel tersebut akan
berhamburan jatuh.

Kelebihan Papan Flanel:

1) Karena kesederhanaan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru.


2) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti.
3) Dapat memusatkan perhartian siswaError! Bookmark not defined. terhadap suatu
masalah yang dibicarakan.
4) Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan
peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung
c. Flip Chart

PetaError! Bookmark not defined./flip cahrt adalah: lembaran kertas yang berisikan
bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam
menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya
dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa:

1) GambarError! Bookmark not 2) Huruf-huruf


defined.-gambar

Bahan Ajar Sekolah Dasar 65


3) DiagramError! Bookmark not 4) Angka-angka
defined.
PetaError! Bookmark not defined. tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak
maksimum siswaError! Bookmark not defined. melihat peta lipat tersebut dan direncanakan
tempat yang sesuai dimana dan bagaimana peta tersebut ditempatkan. Cara Membuat Flip Chart
tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan untuk
menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai
berikut:

1) Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.


2) Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut pada
ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung pita.
3) PetaError! Bookmark not defined. dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu
dengan pengikat baut. Peta ini dapat digantungkan pada papan tulis/white board, yang
tidak menempel tembok/dinding.
4) Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
5) Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan
triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain; papan tikar, felt board (papan
berlubang).
3. GambarError! Bookmark not defined. Mati yang Diproyeksikan

Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan


ke layar, sehingga informasi berupa: tulisan, gambar, bagan dan lain-lain akan menjadi lebih
besar dan lebih jelas dilihat oleh siswaError! Bookmark not defined.. Penggunaan
mediaError! Bookmark not defined. proyeksi ini lebih menguntungkan, sebab indera
pendengaran dan penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi
yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa: gambar,
foto, diagram, tabel, ilustrasi dll, baik berwarna ataupun hitam putih yang relatif berukuran kecil,
agar gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas
dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen). Pada dasarnya OHP/OHT berguna untuk
memproyeksikan transparan ke arah layar yang jaraknya relatip pendek, dengan hasil
gambar/tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dapat digunakan oleh

Bahan Ajar Sekolah Dasar 2


guru didepan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara
guru dengan siswa. OHP/OHT secara umum digunakan untuk:

a. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran
transparan/plastik (acetate) atau gulungan transparan (scroll).
b. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
d. Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
e. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
f. Contoh: bagaimana gaya magnit bekerja terhadap serbuk besi
g. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu.
h. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 64


RANGKUMAN

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkunganError! Bookmark
not defined. kegiatan belajar yang dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga
dilihat dari proses berupa interaksiError! Bookmark not defined. siswaError! Bookmark not
defined. dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk terjadinya proses belajar
dan mempercepat penguasaan pengetahuan, keterampilanError! Bookmark not defined. dan
sikap positif terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya. Pemanfaatan sumber belajar dapat
dikatagorikan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang sengaja dirancang untuk pembelajaran (by
design) dan sumber belajar yang dapat langsung dimanfaatkan yang berada dilingkungan tempat
kegiatan belajar yang tidak secara khsusus dirancang untuk pembelajaran (by utilization).

Media pembelajaran berperan sebagai “wahana penyalur pesan atau informasi belajar
sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar. Secara umum mediaError! Bookmark not
defined. memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksiError!
Bookmark not defined. lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan
anak belajar mandiriError! Bookmark not defined. sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalamanError! Bookmark not defined.& menimbulkan persepsi yang sama. Jenis media
menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu: Media audioError! Bookmark not
defined. visual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv. Media audio visual diam, seperti:
film rangkai suara, halaman suara, Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara, Media visual
bergerak, seperti: film bisu, Media visual diam, seperti: halaman cetakError! Bookmark not
defined., foto, microphone, slide bisu, Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio, Media
cetakError! Bookmark not defined., seperti: buku, modulError! Bookmark not defined.,
bahan ajar mandiri.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 65


BAB VI

Prosedur PengembanganError! Bookmark not defined. Bahan Ajar


PENDAHULUAN

Pada bab tujuh ini membahas tentang “Prosedur PengembanganError! Bookmark not
defined. Bahan Ajar”(Sagala, 2012) yang akan membekali para pembaca dengan pengetahuan
dan keterampilanError! Bookmark not defined. dalam mengembangkan prosedur
pengembangan bahan ajar. Pada Kegiatan BelajarError! Bookmark not defined. 7 ini akan
difokuskan pada prosedur pengembangan bahan ajar, dengan harapan di masa datang guru dapat
mengembangkan bahan ajarnya sendiri. Dengan menggunakan bahan ajar yang
dikembangkannya maka guru akan lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran sehingga transformasi ilmu pengetahuan dan teknologiError! Bookmark not
defined. yang menjadi tanggung jawabnya di kelas dapat dilakukannya dengan efektif dan
efisien. Apabila kegiatan pembelajaran telah berlangsung dengan baik, diharapkan hasil belajar
siswanya pun akan baik pula. Kembali kepada prosedur pengembangan bahan ajar, paling tidak
ada lima langkah utama yang perlu Anda lakukan, yaitu berikut ini:

1. AnalisisError! Bookmark not defined.


2. PerancanganError! Bookmark not defined.
3. PengembanganError! Bookmark not defined.
4. EvaluasiError! Bookmark not defined. dan RevisiError! Bookmark not defined.

Untuk mencapai kompetensi tersebut si atas, maka bab ini akan membahas tentang
analisis, perancangan, pengembanga, evaluasiError! Bookmark not defined. dan revisi.
TujuanError! Bookmark not defined. umum untuk mempelajari bab ini adalah untuk
memberikan pemahaman kepada para pembaca tentang prosedur pengembangan bahan ajar.
Sedangkan tujuanError! Bookmark not defined. khususnya adalah untuk memahami analisis,
perancangan, pengembangan, evaluasi dan revisi.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 66


A. AnalisisError! Bookmark not defined.

Pada tahap ini, yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi perilakuError!
Bookmark not defined. awal siswaError! Bookmark not defined., hal ini berkaitan dengan
tingkat penguasaan dan kemampuan mereka dalam bidang ilmu atau mata pelajaran yang akan
diberikan. Seberapa jauh siswa sudah menguasai isi mata pelajaran kita? Di samping itu, kenali
pula karakteristikError! Bookmark not defined. awal mereka. Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri
dan data demografi siswa, yang meliputi asal, usia, bahasa yang digunakan, latar belakang
ekonomi keluarga, dan sebagainya.

Informasi mengenai perilakuError! Bookmark not defined. awal dan


karakteristikError! Bookmark not defined. awal siswaError! Bookmark not defined. ini akan
sangat bermanfaat bagi Anda pada saat Anda menentukan jenis bahan ajar yang akan
dikembangkan. Selain itu, informasi tersebut juga akan mengarahkan Anda pada pemilihan
strategiError! Bookmark not defined. penyampaian materi bahan ajar. Misalnya, apabila siswa
Anda sebagian besar adalah anak petani, yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan maka
contoh-contoh yang berikan dalam bahan ajar, yang berkaitan dengan paparan materi pelajaran,
harus sesuai dengan situasi dan kondisi kehidupan mereka. Apabila contohnya tidak kontekstual,
akan sulit bagi siswa untuk mencerna paparan materi dalam bahan ajar Anda. Pengenalan yang
baik terhadap perilaku awal dan karakteristik awal siswa sangat diperlukan untuk menentukan
kebutuhan siswa, kemudian merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi siswa.

B. PerancanganError! Bookmark not defined.


1. Perumusan TujuanError! Bookmark not defined. PembelajaranError! Bookmark not
defined.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram tentang
kompetensi yang akan dicapai siswaError! Bookmark not defined., baik kompetensi umum
maupun kompetensi khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus jika dirumuskan
kembali dengan kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuanError! Bookmark not
defined. pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kaidah yang berlaku,
antara lain dengan. melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu:

a. Audience, siapa yang akan memanfaatkan bahan ajar Anda? Misalnya, Siswa kelas 6
SD.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 67


b. Behavior, perilakuError! Bookmark not defined. hasil belajar seperti apa yang
dituntut kompetensi. Perilaku hasil belajar ini harus dapat diamati dan dapat diukur.
Misalnya, dapat menunjukkan letak Gunung Slamet dalam peta buta dengan benar.
c. Condition, kondisi, sarana dan prasarana yang bagaimana yang diperlukan untuk
mengukur tercapainya kompetensi. Misalnya, apabila kompetensi yang dituntut
siswaError! Bookmark not defined. dapat menunjukkan letak Gunung Slamet dalam
peta maka peta buta sebagai kondisi harus tersedia.
d. Degree, Derajat pencapaian kompetensi yang bagaimana yang menunjukkan
keberhasilan siswaError! Bookmark not defined.? Misalnya, dengan benar, dan 100%
benar.
Rumusan tujuanError! Bookmark not defined. pembelajarannya akan berbunyi
sebagai berikut.
Apabila diberikan peta buta, siswaError! Bookmark not defined. kelas 6 SD dapat
menunjukkan letak Gunung Slamet dengan tepat.

TujuanError! Bookmark not defined. pembelajaran ditulis untuk menunjukkan apa


yang harus dilakukan oleh seorang siswaError! Bookmark not defined. agar berhasil belajar
dengan baik atau kompetensi yang bagaimana yang akan dicapai siswa setelah melalui proses
belajar. Dengan demikian, Anda diharapkan menuliskan tujuanError! Bookmark not defined.
pembelajaran menggunakan kata kerja yang operasional serta menghindari kata kerja yang tidak
jelas, seperti memahami, mengenal, menguasai, mengetahui, menyadari, dan mengerti. Tujuan
pembelajaran sangat penting untuk Anda rumuskan dengan baik, sebelum Anda mulai
mengembangkan bahan ajar. Tujuan pembelajaran yang baik akan memandu Anda dalam
memilih topik pembelajaran, menyusun strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran,
memilih mediaError! Bookmark not defined. dan metode pembelajaran, serta mengembangkan
alat evaluasiError! Bookmark not defined. hasil belajar.

2. Pengemabangan PetaError! Bookmark not defined. Konsep/Peta Kompetensi

Acuan utama pemilihan topik mata pelajaran adalah kurikulumError! Bookmark not
defined. dan analisis instruksional yang telah Anda miliki. Selanjutnya, Anda juga dapat
menggunakan berbagai buku dan sumber belajar, serta melakukan penelusuran pustaka, yaitu
mengkaji buku-buku tentang mata pelajaran Anda, termasuk ensiklopedia atau majalah ilmiah

Bahan Ajar Sekolah Dasar 68


yang ada di perpustakaan ataupun toko buku. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh topik
mata pelajaran Anda beserta elaborasinya. Selanjutnya, Anda dapat membuat peta konsep yang
akan menjadi landasan ruang lingkup uraian topik mata pelajaran dalam bahan ajar Anda.
Dengan membuat peta konsep, Anda dapat mengidentifikasi tema, isu, teori, prinsip, dan
prosedur inti yang harus diuraikan dalam topik mata pelajaran Anda.

3. Pemilihan Media dan Sumber BelajarError! Bookmark not defined.

Sekali lagi, pemilihan mediaError! Bookmark not defined. dan sumber belajar harus
Anda lakukan setelah Anda memiliki analisis instruksional, dan mengetahui tujuanError!
Bookmark not defined. pembelajaran Anda, yaitu kompetensi yang harus dicapai siswaError!
Bookmark not defined.. Anda diharapkan tidak memilih media hanya karena media tersebut
tersedia bagi Anda, selaku guru atau karena Anda suka dengan media tersebut. Di samping itu,
Anda diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh ketersediaan beragam media canggih yang
sudah semakin pesat berkembang saat ini, seperti komputer. Sedangkan yang perlu diingat,
media yang Anda pilih adalah untuk digunakan oleh siswa Anda dalam proses belajar. Jadi,
pilihlah media yang dibutuhkan untuk menyampaikan topik mata pelajaran Anda, yang
memudahkan siswa belajar, serta yang menarik dan disukai siswa Anda. Kata kuncinya adalah
"media yang dapat membelajarkan siswa". Media itulah yang perlu Anda pertimbangkan untuk
dipilih.

Menurut Bates (1995), beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih
mediaError! Bookmark not defined. untuk paket bahan ajar, antara lain akses, biaya,
pertimbangan pedagogis, interaktivitas, dan kemudahan penggunaan, pertimbangan
organisasi/manajemen kebaruan (novelty), dan kecepatan. Sumber belajar lain yang dapat Anda
gunakan adalah tokoh masyarakat atau tokoh penting yang sesuai dengan topik mata pelajaran
Anda. Jika ada seorang tokoh terkenal yang relevan dengan topik mata pelajaran, misalnya
polisi untuk topik tata tertib lalu-lintas ataupun guru tamu yang menguasai topik mata pelajaran,
Anda dapat mengundangnya ke kelas, dan Anda dapat memanfaatkannya berdampingan dengan
bahan ajar yang telah Anda kembangkan dalam proses belajar siswaError! Bookmark not
defined..

4. Pemilihan StrategiError! Bookmark not defined. PembelajaranError! Bookmark not


defined.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 69


Untuk dapat memilih strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran, Anda
diharapkan telah memiliki analisis instruksional dan tujuanError! Bookmark not defined.
pembelajaran, serta telah mengidentifikasi topik mata pelajaran (materi), mediaError!
Bookmark not defined., dan sumber belajar yang akan digunakan dalam proses belajar. Nah,
tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika Anda menyusun urutan
pembelajaran dan merancang aktivitasError! Bookmark not defined. belajar siswaError!
Bookmark not defined.. Anda merancang urutan penyajian informasi atau uraian topik, latihan
dan tugas yang perlu dilakukan siswa, contoh yang perlu diberikan untuk memperjelas topik,
serta evaluasiError! Bookmark not defined. formatif maupun sumatif yang diperlukan siswa
untuk mengukur keberhasilan belajarnya.

a. Urutan Penyajian

Urutan penyajian berhubungan dengan penentuan tema/isu atau konsep, teori, prinsip,
prosedur utama (chief teaching points) yang harus disajikan dalam topik mata pelajaran.
Berbagai urutan penyajian dapat Anda pilih, misalnya urutan kronologis (chronological)
berdasarkan urutan kejadian, geografis (place-to-place) berdasarkan lokasi tempat/bagian, alur
berputar (concentric circles) untuk mengulang kembali topik sebelumnya dan mengaitkan
dengan informasi baru, sebab-akibat (causal sequence), logika terstruktur (structural
logic/hierarchical) berdasarkan informasi awal yang diperlukan untuk memahami informasi
berikutnya, pemecahan masalah (problem-centered) berdasarkan masalah dan kemungkinan
solusinya, langkah mundur (backward chaining) berdasarkan isu yang paling akhir, kemudian
mundur sampai isu yang paling awal. Sementara itu, urutan pembelajaran diharapkan dapat
mengakomodasikan beragam urutan penyajian, dan mengombinasikannya dengan latihan/tugas,
dan contoh. Dalam pembelajaran, latihan/tugas dapat dilakukan oleh siswaError! Bookmark
not defined. terlebih dahulu, sebelum penyajian dan contoh atau contoh diberikan terlebih
dahulu, sebelum penyajian dan latihan/tugas. Dengan demikian, urutan pembelajaran dapat
menjadi PLC (penyajian, latihan, contoh), LPC (latihan, penyajian, contoh) atau CPL (contoh,
penyajian, latihan).

b. Aktivitas PembelajaranError! Bookmark not defined.

Bentuk aktivitasError! Bookmark not defined. pembelajaran terkait erat dengan


tujuanError! Bookmark not defined. pembelajaran dan topik mata pelajaran (materi) yang

Bahan Ajar Sekolah Dasar 70


disampaikan. Wardani (2000) menyatakan bahwa jika materi yang disajikan adalah materi baru
adalah wajar jika aktivitas belajar dimulai dengan penyajian informasi. Sebagaimana telah
dijelaskan dalam urutan penyajian dan urutan pembelajaran, penyajian informasi dapat dilakukan
melalui beragam cara, bukan harus selalu berbentuk teks deskriptif yang harus dibaca
siswaError! Bookmark not defined., tetapi dapat juga berbentuk permainan, peragaan model,
pemutaran video, dan bentuk lain yang variatif. Sementara itu, apabila materi yang diberikan
kepada siswa adalah materi lanjutan yang sudah pernah dibahas sebelumnya maka aktivitas
pendalaman materi dalam bentuk diskusi kelompok menggunakan LKS (lembar kerja siswa)
akan lebih tepat. TujuanError! Bookmark not defined. utama dari aktivitas lanjutan ini adalah
untuk memantapkan kemampuan siswa dalam penguasaan materi.

Contoh ragam aktivitasError! Bookmark not defined., terutama yang disebut dengan in
text activities, meliputi Diskusi kelompok, lakukan diskusi dengan teman-teman Anda mengenai
berbagai aktivitas (in text activities) yang sering Anda dan teman-teman Anda berikan kepada
siswaError! Bookmark not defined. Anda di kelas. Apa yang dapat Anda simpulkan dari hasil
diskusi tersebut?

1) Refleksi oleh siswaError! Bookmark not defined. tentang konsep atau topik yang baru
saja dibaca dan dipelajari atau yang pernah dialami dalam kehidupannya.
2) AnalisisError! Bookmark not defined. terhadap suatu kasus, dalam bentuk tercetak
atau audiovisual, untuk menerapkan konsep atau topik yang baru dipelajari.
3) Minta siswaError! Bookmark not defined. untuk bertanya/diskusi dengan siswa yang
lain tentang suatu konsep atau topic.
4) Minta siswaError! Bookmark not defined. untuk melakukan kegiatan tertentu
berdasarkan lembar kerja atau prosedur yang telah dijelaskan.
5) Minta siswaError! Bookmark not defined. untuk menulis catatan harian atau konsep
atau topik-topik yang dipelajarinya.
6) Minta siswaError! Bookmark not defined. untuk menulis catatan observasi dari suatu
pengamatan yang harus dilakukan dalam beberapa waktu yang ditentukan.
7) Minta siswaError! Bookmark not defined. memberi komentar terhadap suatu
gambaran peristiwa yang dipaparkan dalam bahan ajar. Misalnya, akibat dari banjir.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 71


Aktivitas tersebut hanya beberapa contoh saja karena masih banyak aktivitasError!
Bookmark not defined. lain yang dapat Anda rancang untuk mengaktifkan partisipasi
siswaError! Bookmark not defined. dalam proses belajar sambil menggunakan bahan ajar.
Pilihlah aktivitas yang paling tepat untuk mata pelajaran Anda dan untuk bahan ajar yang Anda
kembangkan berdasarkan tujuanError! Bookmark not defined. pembelajaran, topik, serta siswa
Anda. Jika ragam aktivitas telah Anda tentukan untuk bahan ajar Anda, jangan lupa
memperhatikan kapan, di mana, dan berapa banyak umpan balik perlu diberikan kepada siswa.
Melalui umpan balik, siswa dapat mengerti tentang pencapaian hasil belajar mereka, tentang
keberhasilan dan kegagalannya dalam belajar. Umpan balik korektif dapat meningkatkan usaha
siswa untuk memperbaiki kesalahannya, dan mengulang kembali perilakunya yang baik. Umpan
balik sebaiknya diberikan secara langsung dan dengan sungguh-sungguh sehingga bermakna
bagi siswa. Umpan balik yang diberikan terlambat dan tidak dengan sungguh-sungguh akan tidak
terlalu bermakna bagi siswa sehingga tidak mempengaruhi upaya siswa dalam belajar.

C. PengembanganError! Bookmark not defined.

Beberapa saran yang dapat membantu memulai pengembangan bahan ajar adalah sebagai
berikut:

1. Tulislah apa yang dapat Anda tulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari buku pelajaran
atau panduan praktik.
2. Jangan merasa bahwa Anda harus memulai secara berurutan, dari Bab I atau Topik I, dan
lain-lain. Mulai di bagian mana saja yang Anda merasa dapat memulainya.
3. Tulis atau kembangkan bahan ajar Anda untuk siswaError! Bookmark not defined.
yang Anda tahu/kenal. Ketika menulis dan mengembangkan bahan ajar, bayangkan diri
Anda sedang mengajar siswa tertentu, dan Anda berusaha agar pengalamanError!
Bookmark not defined. belajar siswa tersebut menarik, bermanfaat, dan efektif.
4. Ingat bahwa bahan ajar yang Anda kembangkan harus dapat memberikan
pengalamanError! Bookmark not defined. belajar kepada siswaError! Bookmark not
defined., sebagaimana seorang guru dapat memberikan pengalaman tersebut melalui
interaksinya dengan siswa.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 72


5. Ragam mediaError! Bookmark not defined., sumber belajar, aktivitasError!
Bookmark not defined., dan umpan balik merupakan komponen penting dalam
memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat, dan efektif bagi siswaError!
Bookmark not defined..
6. Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi, serta pengemasan bahan ajar juga berperan
dalam membuat bahan ajar Anda menarik.
7. Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, eksplanatori deskriptif, argumentatif, dan
perintah, sangat penting agar siswaError! Bookmark not defined. dapat memahami
maksud Anda.

Jika pada akhirnya, masih juga belum mampu bergerak untuk memulai langkah
pengembangan ini maka cobalah untuk memilih satu tujuanError! Bookmark not defined.
pembelajaran, kemudian lengkapi materi, mediaError! Bookmark not defined., dan
strateginya, mulailah menulis dan mengembangkan bahan ajar hanya untuk tujuan pembelajaran
tersebut dalam bentuk teks atau narasi, dalam bentuk LKS dan atau panduannya, contoh-
contohnya, latihan/tugasnya, dan lain-lainnya.

D. EvaluasiError! Bookmark not defined. dan RevisiError! Bookmark not defined.

EvaluasiError! Bookmark not defined. merupakan proses untuk memperoleh beragam


reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini hendaknya
dipandang sebagai bahan masukan untuk memperbaiki bahan ajar, dan menjadikan bahan ajar
lebih berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektivitas bahan ajar yang
dikembangkan. Di samping itu, evaluasiError! Bookmark not defined. juga diperlukan untuk
memperbaiki bahan ajar sehingga menjadi bahan ajar yang baik. Secara umum ada 4 cara untuk
mengevaluasi bahan ajar yaitu:

1. Telaah oleh ahliError! Bookmark not defined. materi. Mintalah pendapat ahli materi
(pakar bidang ilmu) atau rekan sejawat, tentang bahan ajar yang sudah Anda
kembangkan, terutama dari sisi validitas keilmuan, serta ketepatan cakupan
2. Uji coba satu-satu. Mintalah salah seorang siswaError! Bookmark not defined. atau
calon siswa yang akan menjadi sasaran utama sebagai pemakai bahan ajar untuk
membaca bahan ajar Anda, serta belajar menggunakan bahan ajar Anda. Identifikasi

Bahan Ajar Sekolah Dasar 73


kesukaran yang dihadapi siswa tersebut, serta komentar siswa terhadap keterbacaan,
bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan tingkat kesukaran bahan ajar Anda.
3. Uji caba kelompok kecil. Mintalah beberapa orang siswaError! Bookmark not defined.
yang akan menjadi sasaran utama pemakai bahan ajar Anda untuk membaca bahan ajar
Anda, serta belajar menggunakan bahan ajar Anda. Identifikasi kesukaran yang dihadapi
kelompok siswa tersebut, serta komentar kelompok siswa terhadap keterbacaan, bahasa,
ilustrasi, perwajahan, dan tingkat kesukaran bahan ajar Anda.
4. Uji coba lapangan. Lakukan uji coba dengan sekelompok siswaError! Bookmark not
defined. (mungkin satu kelas) untuk belajar dengan menggunakan bahan ajar yang Anda
kembangkan. ProsesError! Bookmark not defined. belajar dilakukan sebagaimana
rancangan yang sudah Anda buat. Dari uji coba ini, diharapkan Anda dapat memperoleh
informasi tentang hal-hal berikut.
a. Apakah siswaError! Bookmark not defined. dapat mencapai tujuanError!
Bookmark not defined. pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
rancangan Anda?
b. Apakah siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap bahan ajar Anda. Apakah
siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap proses belajar menggunakan
bahan ajar?
c. Apakah komponen bahan ajar dianggap memadai oleh siswaError! Bookmark not
defined.? Apakah tes yang Anda berikan sudah sahih dan terpercaya?

Di samping itu, masih banyak lagi perbaikan yang dapat Anda lakukan terhadap bahan
ajar Anda, baik secara umum maupun khusus pada komponen-komponen tertentu dalam bahan
ajar. Perlu diingat bahwa perbaikan pada komponen yang satu harus diikuti oleh perbaikan dan
penyesuaian pada komponen bahan ajar yang lain sehingga diperoleh bahan ajar yang utuh dan
terpadu.

RANGKUMAN

Dalam mengembangkan bahan ajar yang baik, ada lima langkah utama yang sebaiknya
diikuti, yaitu tahap analisis merupakan tahap untuk mencari informasi mengenai perilakuError!
Bookmark not defined. dan karakteristikError! Bookmark not defined. awal yang dimiliki
siswaError! Bookmark not defined., tahap perancangan adalah tahap perumusan tujuanError!

Bahan Ajar Sekolah Dasar 74


Bookmark not defined. pembelajaran berdasarkan hasil analisis, pemilihan topik mata
pelajaran, pemilihan mediaError! Bookmark not defined. dan sumber, serta pemilihan
strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran, tahap pengembangan merupakan tahap
penulisan bahan ajar secara utuh. Tulislah apa yang dapat Anda tulis, tidak perlu harus urut,
tahap evaluasiError! Bookmark not defined. merupakan tahap yang harus dilalui untuk
memperoleh masukan bagi penyempurnaan bahan ajar yang telah dikembangkan. Ada empat
cara yang dapat dilakukan, yaitu telaah oleh ahliError! Bookmark not defined. materi, uji coba
satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Berdasarkan komentar yang diperoleh
pada setiap tahap evaluasi, revisi dilakukan terhadap bagian bahan ajar yang perlu diperbaiki dan
penyesuaian pada bagian lainnya agar bahan ajar yang dikembangkan tersebut menjadi bahan
ajar yang utuh dan terpadu.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 75


BAB VII

StrategiError! Bookmark not defined. dan MetodeError! Bookmark not


defined. PembelajaranError! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN

Pada bab tujuh ini membahas tentang “StrategiError! Bookmark not defined. dan
MetodeError! Bookmark not defined. PembelajaranError! Bookmark not defined.” (Riyana,
2011) yang akan membekali para pembaca dengan pengetahuan dan keterampilanError!
Bookmark not defined. dalam mengembangkan Strategi dan metode pembelajaran sekolah
dasar. Masing-masing komponen saling berinteraksiyaitu saling berhubungan secaraaktif dan
saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan
Error! Bookmark not defined.yang telah ditentukan, serta bagaimana materi itu disampaikan
akan menggunakan strategiError! Bookmark not defined. yang tepat yang didukung oleh
media Error! Bookmark not defined.yang sesuai.
Pada bab pertama ini pembaca diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep startegi dan metode pembelajaran.
2. Menjelaskan cara menentukan strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran.
3. Menjelaskan strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran dan metode
pembelajaran.
4. Menjelaskan kriteria penggunaan strategiError! Bookmark not defined.
pembelajaran dan metode mengajar.

Untuk mencapai kompetensi tersebut si atas, maka bab ini akan membahas tentang
konsep startegi dan metode pembelajaran, cara menentukan strategiError! Bookmark not
defined. pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran, kriteria penggunaan
strategi pembelajaran dan metode mengajar. TujuanError! Bookmark not defined. umum
untuk mempelajari bab ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca tentang
strategi dan metode pembelajaran. Sedangkan tujuanError! Bookmark not defined. khususnya
adalah untuk memahami konsep startegi dan metode pembelajaran, cara menentukan strategi
pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran, kriteria penggunaan strategi
pembelajaran dan metode mengajar.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 76


Bahan Ajar Sekolah Dasar 77
A. Konsep StrategiError! Bookmark not defined. dan MetodeError! Bookmark not defined.
PembelajaranError! Bookmark not defined.

Strategi Error! Bookmark not defined.pembelajaran merupakan salah satu komponen


didalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain di dalam sistem
tersebut. Dengan kata lain strategi Error! Bookmark not defined.pembelajaran dipengaruhi
oleh faktor-Error! Bookmark not defined.faktor lain.FaktorError! Bookmark not defined.-
faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi pembelajaran ialah tujuanError! Bookmark not
defined., materi, siswaError! Bookmark not defined., fasilitas, waktu, dan guru.

MetodeError! Bookmark not defined. dan teknik di dalam proses belajar mengajar
bergantung pada tingkah laku yang terkandung di dalam rumusan tujuanError! Bookmark not
defined. tersebut.Dengan kata lain metode dan teknik yang digunakan untuk tujuan yang
menyangkut pengetahuan, akan berbeda dengan metode dan teknik untuk tujuan yang
menyangkut kerampilan atau sikap. Sebagai contoh tujuan untuk aspek pengetahuan (Siswa
dapat menjelaskan konsep kebersihan), tujuan untuk aspek keterampilanError! Bookmark not
defined.: (Siswa dapat membersihkan ruangan kelas), tujuan untuk aspek sikap (Siswa
menghargai kebersihan). Untuk tujuan pertama (aspek pengetahuan)metode tanya jawab dan
diskusi dapat digunakan. Untuk tujuan kedua (aspek keterampilan) sudah barang tentu tidak
cukup hanya dengan bicara bicara (tanya jawab dan diskusi) saja, akan tetapi harus sampai
praktek membersikkan ruangan dibawah bimbingan guru. Apalagi untuk tujuan ketiga (aspek
sikap), tidak semudah itu tujuan tersebut dapat dicapai. Dalam hal ini kita perlu memilih srategi
yang lebih tepat, untuk itu termasuk pembiasaan dan diserta contoh dari guru. Jadi jelas kiranya
bahwa strategi Error! Bookmark not defined.belajar mengajar yang digunakan dipengaruhi
oleh tujuan pengajaran itu sendiri.

B. Cara Menentukan StrategiError! Bookmark not defined. PembelajaranError! Bookmark


not defined.

Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari pemilihan yang tepat dari strategiError!
Bookmark not defined. pembelajaran, maka Anda harus memperhatikan beberapa faktorError!
Bookmark not defined. untuk memilih strategi yang tepat. Beberapa fakor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan strategi pembelajaran:

1. FaktorError! Bookmark not defined. TujuanError! Bookmark not defined.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 78


Tujuan Error! Bookmark not defined.pengajaran menggambarkan tingkah laku yang
harus dimiliki siswaError! Bookmark not defined. setelah proses belajar mengajar selesai
dilaksanakan. Seperti kita ketahui tingkah laku yang harus dimiliki siswa dapat dikelompokkan
ke dalam kelompok pengetahuan, keterampilanError! Bookmark not defined., dan sikap.
penggunaan strategiError! Bookmark not defined. atau metode dan teknik di dalam proses
belajar mengajar bergantung pada tingkah laku yang terkandung didalam rumusan tujuanError!
Bookmark not defined. tersebut. Dengan kata lain metode dan teknik yang digunakan untuk
tujuan yang menyangkut pengetahuan, akan berbeda dengan metode dan teknik untuk tujuan
yang menyangkut keterampilan atau sikap. Sebagai contoh:

a. Tujuan Error! Bookmark not defined.untuk aspek pengetahuan, Siswa dapat


menjelaskan konsep kebersihan.

b. Tujuan Error! Bookmark not defined.untuk aspek keterampilanError! Bookmark


not defined., Siswa dapat membersihkan ruangan kelas.

c. Tujuan Error! Bookmark not defined.untuk aspek sikap, Siswa menghargai


kebersihan.

TujuanError! Bookmark not defined. pertama (aspek pengetahuan) metode tanya jawab
dan diskusi dapat digunakan. Akan tetapi untuk tujuan Error! Bookmark not defined.kedua
(aspek keterampilanError! Bookmark not defined.) sudah barang tentu tidak cukup hanya
dengan bicara (tanya jawab dan diskusi) saja, akan tetapi harus sampai prakte kmembersihkan
ruangan dibawah bimbingan guru. Apalagi untuk tujuan ketiga (aspek sikap),tidak akan semudah
itu dapat dicapai. Dalam hal ini kita perlu memilih strategiError! Bookmark not defined. yang
lebih tepat lagi, termasuk pembiasaan dan contoh dari guru. Jadi jelas kiranya bahwas trategi
belajar mengajar yang digunakan dipengaruhi oleh tujuan pengajaran itu sendiri.

2. FaktorError! Bookmark not defined. MateriError! Bookmark not defined.

Secara teoritis didalam ilmu atau mata pelajaran terdapat beberapa sifat materi, yaitu
fakta, konsep, prinsip, masalah, prosedur (keterampilanError! Bookmark not defined.), dan
sikap (nilai). Mengajarkan materi materi tersebut berbeda yang satu dari yang lain bergantung
kepada sifatnya.

a. Mengajarkan Fakta. Mengajarkan fakta kelihatannya tidak terlalu sulit, sebab tujuan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 79


Error! Bookmark not defined.utamanya ialah supaya siswaError! Bookmark not
defined. tetap ingat akan fakta yang diajarkan atau yang dipelajarinya.

b. Mengajarkan Konsep. Mengajarkan konsep bukan sekedar supaya siswa Error!


Bookmark not defined.hafalakan konsep tersebut, akan tetapi yang lebih utama ialah
supaya siswa memahami tentang atribut-atribut konsep tersebut. Untuk itu antara lain
kita dapat menggunakan metode diskusi dengan pendekatan deduktif atau induktif.

c. Mengajarkan Prinsip. Tujuan Error! Bookmark not defined.mengajarkan prinsip


bukan sekedar supaya siswaError! Bookmark not defined. memahami prinsip
tersebut, akan tetapi supaya siswa mampu menerapkan prinsip tersebut di dalam
praktek. Oleh karena itu mengajarkan prinsip harus diikuti dengan kegiatan praktek
penerapan prinsip yang harus dilakukan oleh siswa.

d. Mengajarkan Pemecahan Masalah. Beberapa langkah umum pemecahan masalah yang


dapat ditempuh ialah:

1) Mengenal permasalahan.

2) Merumuskan masalah.

3) Mengumpulkan berbagai data atau keterangan untuk pemecahan masalah

4) Merumuskan dan menyeleksi kemungkinan pemecahan masalah.

5) Implementasi dan evaluasiError! Bookmark not defined., dalam hal ini tugas
guru memberi pengarahan dan bimbingan di dalam setiap langkah pemecahan
masalah tersebut.

e. Mengajarkan Keterampilan Motorik. Mengajarkan keterampila nError! Bookmark not


defined.motorik (prosedur praktek) tujuan Error! Bookmark not defined.utamanya
ialah supaya siswa Error! Bookmark not defined.mampu melakukan praktek
keterampilan tersebut. MetodeError! Bookmark not defined. yang dapat digunakan
antara lain simulasi atau demonstrasi yang diikuti dengan latihan.

f. Mengajarkan Sikap. Mengajarkan sikap lebih sulit dan memerlukan waktu yang relatif
lebih lama. TujuanError! Bookmark not defined. utama mengajarkan sikap ialah
supaya siswa Error! Bookmark not defined.memiliki sikap atau nilai nilai tertentu,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 80


untuk itu perlu ada upaya penghayatan, contoh, dan pembiasaan.

3. FaktorError! Bookmark not defined. Siswa

Metode Error! Bookmark not defined.dan teknik yang digunakan didalam proses
belajar mengajar dengan jumlah siswaError! Bookmark not defined. puluhan orang akan
berbeda dengan metode dan teknik di dalam proses belajar mengajar dengan jumlah siswa
beberapa orang saja.Dalam hal ini perlu dipertimbangkan bahwa:

a. Siswa sebagai keseluruhan. Dalam arti segala aspek pribadinya diperhatikan secara
utuh.

b. Siswa sebagai pribadi tersendiri. Setiap siswaError! Bookmark not defined. memiliki
perbedaan dari yang lain dalam hal: kemampuan, belajar, kebutuhan, dan sebagainya
yang berkaitan erat dengan proses belajar mengajar.

c. Tingkat perkembangan siswa Error! Bookmark not defined.akan mempengaruhi


proses pembelajaran.

FaktorError! Bookmark not defined. fasilitas turut menentukan proses dan hasil
belajar. Bila kita merencanakan akan menggunakan metode demonstrasi didalam mengajarkan
suatu keterampilan Error! Bookmark not defined.tertentu kepada siswa Error! Bookmark not
defined.dengan menggunakan alat alat pelajaran yang telah ditetapkan; akan tetapi ternyata
alatnya itu kurang lengkap atau sama sekali tidak ada, maka proses yang telah direncanakan
sudah barang tentu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana harusnya dan hasilnya tidak akan
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

4. FaktorError! Bookmark not defined. Waktu

FaktorError! Bookmark not defined. waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut
jumlah waktu dan kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu ialah berapa puluh menit
atau berapa jam pelajaran waktu yang tersedia untuk proses belajar mengajar itu. Sedangkan
yang menyangkut kondisi waktu ialah kapan atau pukul berapa pelajaran itu dilaksanakan. Pagi,
siang, sore, atau malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan mempengaruhi terhadap
proses belajar mengajar yang terjadi.

5. FaktorError! Bookmark not defined. GuruError! Bookmark not defined.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 81


Faktor Error! Bookmark not defined.guru adalah salah satu faktor Error! Bookmark
not defined.penentu, pertimbangan semua faktor di atas akan sangat bergantung kepada
kreativitas guru.Dedikasi dan kemampuan gurulah yang pada akhirnya mempengaruhi
pelaksanaan proses pembelajaran.

C. StrategiError! Bookmark not defined. PembelajaranError! Bookmark not defined. dan


MetodeError! Bookmark not defined. Pembelajaran
1. StrategiError! Bookmark not defined. Ekspositoril Klasikal

Dalam strategi Error! Bookmark not defined.pembelajaran ekspositori, klasikal guru


lebih banyak menjelaskan pesan yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa Error!
Bookmark not defined.lebih banyak menerima pesan yang telah jadi. Strategi Error!
Bookmark not defined.seperti ini biasanya apabila:

a. Jumlah siswa Error! Bookmark not defined.cukup banyak.


b. Sumber pelajaran jumlahnya sangat terbatas, apalagi jika hanya satu yaitu yang
dipergunakan oleh guru.
c. Media lain tidak ada, kecuali buku sumber yang dipergunakan oleh guru dan papan
tulis.
d. Waktu yang tersedia sangat sedikit dibandingkan dengan materi pelajaran yang relatif
lebih banyak tujuanError! Bookmark not defined. yang ingin dicapai lebih banyak
bersifat pengetahuan.

Bila strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran seperti ini terpaksa harus
dilakukan, disarankan:

a. Guru Error! Bookmark not defined.harus menguasai materi pelajaran sepenuhnya.


b. Selingi dengan tanya jawab,supaya siswa Error! Bookmark not defined.lebih aktif.
c. Berikan tugas yang harus dikerjakan siswa Error! Bookmark not defined.pada saat itu
atau diluar jam pelajaran.
d. Berikan balikan terhadap pekerjaan siswa Error! Bookmark not defined.yang telah
dikoreksi.
e. Berikan kesempatan keapada siswaError! Bookmark not defined., yang menghadapi
kesulitan, untuk berkonsultasi diluarj am pelajaran.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 82


f. Harus disadari bahwa strategi Error! Bookmark not defined.belajar mengajar seperti
itu lebih cocok untuk aspek kognitif tingkat rendah.
2. MetodeError! Bookmark not defined. Tanya Jawab

MetodeError! Bookmark not defined. tanya jawab dapat digunakan antara lain untuk
mendiagnose perkembangan siswaError! Bookmark not defined., menentukan tingkat
kemampuan kognitif siswa, menetapkan studi tambahan, dan memperkaya materi pelajatran.
Menurut Donald C. Orlich (1990: 195) semua pertanyaan dapat diklasifikasikan kedalam tiga
katagori dasar, yaitu convergent, divergent, dan evaluative. Dengan pola pertanyaan convergent,
kemampuan siswa lebih terarah kepada tingkat kognitif rendah, yaitu aspek ingatan atau
pemahaman. Pertanyaan-pertanyaan convergent digunakan saat guru memulai pelajaran sebagai
ungkapan kemampuan awal siswa atau pengungkapan apersepsi, pada saat menyimpulkan
berbagai fakta atau keterangan, pada saat merumuskan konsep, atau dengan maksud lebih banyak
siswa yang terlibat memberikan jawaban. Beberapa contoh pertanyaan convergent:

a. Coba Anda sebutkan ciri-ciri tanaman monokotil.


b. CobaA nda jelaskan cara terjadinya peredaran darah.

Polapertanyaan divergent terarah kepada respon siswa Error! Bookmark not


defined.yang bervariasi terhadap pertanyaan guru tiap siswa dapat merespon berbeda dari yang
lain. Dalam hal ini memungkinkan sekali banyak pendapat yang dapat dipandang benar. Dengan
pertanyaan divergent kegiatan siswa dapat berkembang menjadi diskusi. GuruError! Bookmark
not defined. tidak perlu terlalu banyak membatasi respon siswa. Siswa diberi kebebasan
merespon sesuai dengan pendapatnya. Dengan pola pertanyaan divergent kemampuan siswa
lebih terarah kepada kognitif tingkat tinggi,yaitu penerapan, analisis, dan sintesis. Contoh
pertanyaan divergent adalah:
a. Dampak apa yang akan terjadi didalam kehidupan dimasyarakat, bila demokrasi
terpasung.
b. Apa yang akan terjadi di dalam sekolah yang tidak memiliki aturan berperilaku?

Pola pertanyaan evaluatif merupakan pertanyaan divergent yang ditambah dengan


evaluasiError! Bookmark not defined. berdasarkan kriteria. Jika siswaError! Bookmark not
defined. merespon terhadap suatu pertanyaan yang kemudian responnya itu diikuti dengan
argumentasi atau alasan berdasarkan kriteria, maka pertanyaan tersebut tergolong pada

Bahan Ajar Sekolah Dasar 83


pertanyaan evaluative. Contoh pertanyaan evaluative:

a. Mengapa pertanyaan divergent dan evaluative lebih baik dari pada pertanyaan
convergent untuk meningkatkan sikap-sikap positif pada diri siswaError! Bookmark
not defined.?

3. Startegi Heuristik

Terdapat dua sub strategi Error! Bookmark not defined.belajar mengajar pada strategi
heuristik, yaitu discovery dan inquiry, kadang kadang disebut juga metode diskoperi dan inkuiri
atau metode penemuan. Discovery adalah proses mental, dimana individu mengasimilasi konsep
dan prinsip (Sund, 1975).Ataudengankatalain proses diskoperi terjadi apabila siswa Error!
Bookmark not defined.terlibat dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep atau prinsip. Sebagai contoh Mengapa (sepotong) kayu terapung di permukaan
air? Setelah melalui proses mengukur isi kayu, mengukur berat kayu, dan diperoleh berat jenis
kayu; dibandingkan dengan dengan berat jenis air. Diperoleh jawaban bahwa kayu terapung di
atas air karena berat jenis kayu lebih kecil dari pada berat jenis air. Akhirnya ditarik kesimpulan
bahwa benda yang berat jenisnya lebih kecil dari air, akan terapung di permukaan air. Inquiry
mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya dari pada discovery, misanya
merumuskan problema, merancang eksperimenError! Bookmark not defined., melakukan
eksperimen, menganalisis data, dan menarik kesimpulan; disertai sikap obyektif, jujur, hasrat
ingin tahu, terbuka. Jadi inkuiri adalah perluasan proses diskoperi yang digunakan dengan cara
yang lebih terbuka.

4. Pengajaran Kelompok (Kecil)


a. Kerja Kelompok

Siswa diberi tugas untuk mengerjakan sesuatu secara berkelompok (46orang). Hal-hal
yang perlu diperhatikan guru:

1) Mengelompokkan siswa Error! Bookmark not defined.berdasarkan kemampuan,


minat, bakat, atau pertimbangan lain yang relevan dengan jenis tugas.

2) Membagikan tugas kepada setiap kelompok sesuai dengan kemampuan, minat, bakat,
anggota kelompok diatas.

3) Mengawasi dan memberikan motivasi kepada setiap anggota kelompok (semua

Bahan Ajar Sekolah Dasar 84


aktif/berpartisipasi)

4) Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukannya.

5) Memberikan balikan terhadap setiap pekerjaan siswaError! Bookmark not defined..

6) Memimpin kegiatan kulminasi dalam bentuk pertanggungjawaban setiap kelompok,


dapat pula diakhiri dengan penyelenggaraan pameran(display).

b. Diskusi Kelompok

Diskusi merupakan proses tukar pendapat diantara para partisipan, dengan metode diskusi
para siswa Error! Bookmark not defined.diharapkan belajar lebih aktif untuk menemukan
rumusan sendiri. Diskusi kelompok kecil memiliki beberapa ciri antara lain:

1) Jumlah anggota kelompok diskusi terdiri dari beberapa orang(4-6orang).

2) Membahas suatu topik atau permasalahan bersama.

3) Prosesnya mencakup pengantar, tukar pendapat, dan evaluasi rumusan ide.

4) Mengarah kepada beberapa tujuanError! Bookmark not defined..

5) Interaksi terjadi secara verbal.

Banyak keuntungan yang dapat diraih oleh siswaError! Bookmark not defined. dari
aktivitasError! Bookmark not defined. belajar melalui diskusi kelompok keceil, selain dari
diperolehmya rumusan-rumusan sebagai hasil diskusi, antara lain menumbuh kembangkan sikap
demokrasi, kritis, berfikir kreatifError! Bookmark not defined., kemampuan
mengemukakanpendapat secara sistematis, mengembangkan rasa tanggung jawab,menumbuhkan
keberanian mengemukakan pendapat, meningkatkanmotivasibelajar. Untuk meningkatkan
keefektifan kegiatan para partisipan kelompok kecil, guru dapat menekankan pada dua
keterampilan Error! Bookmark not defined.proses, yaitu keterampilan inkuiri, dan
keterampilan bekerja sama. GuruError! Bookmark not defined. dapat memfasilitasi diskusi
kelompok keeil dengan menggunakan beberapa asumsi mengenai proses interaksiError!
Bookmark not defined. kelompok kecil, yaitu interaksi, proses, struktur, peranan,
kepemimpinan, dan kekompakan kelompok.

5. Pengajaran Perorangan (Individual)

Bahan Ajar Sekolah Dasar 85


Pengajaran perorangan dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan pengajaran klasikal
terutama dengan maksud memberi kesempatan kepada siswa Error! Bookmark not
defined.untuk maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. "Memaksa" siswa untuk belajar
lebih aktif. bila dalam pengajaran individual ini digunakan paket belajar (modul Error!
Bookmark not defined.atau berprograma), untuk mengatasi kesulitan mengajar bagi guru guru
yang kurang berkompeten. Bentuk pengajaran perorangan dengan menggunakanp aket belajar,
yang banyak dikembangkan di Indonesia ialah pengajaran modul sebagai pengembangan dari
pengajaran berprograma (khususnya tipe linear).

Prinsip dasar pengajaran berprograma danmodulError! Bookmark not defined. adalah


belajar dengan langkah pendek. Artinya belajar sedikit-sedikit tapi mantap. Untuk itu bahan
harus dipecah menjadi unitter kecil. Siswa harus lebih aktif belajar. Untuk itu siswa Error!
Bookmark not defined.harus dirangsang supaya melakukan kegiatan belajar, umpamanya
dengan cara diberitugas atau pertanyaan. Belajar Error! Bookmark not defined.merupakan
proses perkembangan. Artinya hasil belajar berupa perubahan perilakuError! Bookmark not
defined. secara berangsur-angsur tidak terjadi sekaligus. Oleh karena itu materi pelajaran harus
diajarkan secara bertahap berkesinambungan. Siswa akan lebih giat belajar bila ia merasa
berhasil. Keberhasilan akan menjadi pendorong belajar. Oleh karena itu disamping materi
pelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman Error! Bookmark not
defined.siswa, pelajaran harus disajikan secara menyenangkan. Belajar terjadi secara
individual.Hal ini disebabkan karena seorang siswa memiliki perbedaan dari siswa lain dalam hal
belajar, umpamanya cara belajar dan kecepatan belajar.

D. Kriteria Penggunaan StrategiError! Bookmark not defined. PembelajaranError!


Bookmark not defined. dan MetodeError! Bookmark not defined. Mengajar
1. Memiliki tingkat relevansi epistemologis yang tinggi, artinya proses belajar yang
dilakukan peserta didik relevan dengan hakikat ilmu yang sedang dipelajari peserta didik.
2. Memiliki tingkat relevansi psikologis, dalam hal ini ilmu dipandang sebagai alat berfikir.
Makin tinggi kadar berfikir siswaError! Bookmark not defined. di dalam kegiatan
belajar, makin berkualitas proses belajar mengajar tersebut.
3. Memiliki tingkat relevansi sosiologis, kriteria ini dilihat dari segi kesempatan peserta
didik menghayati nilai-nilai sosialError! Bookmark not defined..

Bahan Ajar Sekolah Dasar 86


Di dalam proses belajar mengajar yang memberi kesempatan kepada peserta didik
menghayati nilai-nilai sosialError! Bookmark not defined., seperti: saling menghargai
pendapat, bekerja sama, dan sejenisnya; maka dilihat dari kriteria ini proses tersebut cakup baik.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi secara optimal. Proses Error!
Bookmark not defined.belajar mengajar yang terlalu didominasi oleh guru dinilai tidak baik.
Memiliki tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Hal ini dilihat dari tingkat pencapaian
tujuan Error! Bookmark not defined.yang optimal dan komprehensif serta dengan sumber daya
yang relatif hemat.

Beberapa contoh penerapan strategiError! Bookmark not defined. pembelajaran dalam


metode pembelajaran yaitu:

1. MateriError! Bookmark not defined. disajikan dengan audio visual.

MateriError! Bookmark not defined. disajikan tidak dalam betuk bahan tercetak
melainkan dikemas dalam bentuk audio visul. Penggunaan metode ini akan menarik perhatian
siswa Error! Bookmark not defined.serta cukup efektif menjangkau siswa dengan gaya belajar
yang berbeda-beda baik tipe visual, yuditif maupun kinestetik. Benuk sajian dapat dikemas
seperti CD, VCD, DVD maupun program Televisi

2. Metode Error! Bookmark not defined.Brinstorming

Metode Error! Bookmark not defined.brainstorming adalah metode yang


mengeksplorasi kemampuan dan pengalamanError! Bookmark not defined. yang dimiliki oleh
siswaError! Bookmark not defined. untuk dikemukakan di kelas kepada siswa yang lain
(sharing information). Selain itu materi yang baru diberikan kepada siswa dapat dikaitkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Misalnya setelah siswa dikenalkan dengan
huruf “A” maka selanjutnya siswa diminta untuk meyebutkan semua benda yang diawali dengan
huruf“A”.

3. Studi Kasus

Studi kasus melibatkan penggunaan situasi yang sesungguhnya yang dapat memberikan
siswa Error! Bookmark not defined.pembelajaran yang kontekstual dan berharga. Biasanya
guru akan menyiapkan sebuah cerita yang berkaitan dengan konsep maupun keterampilanError!
Bookmark not defined. yang akan dipelajari. Siswa kemudian berdiskusi untuk melakukan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 87


analisa, sintes ada nevaluasi Error! Bookmark not defined.atas fakta-fakta ataupun situasi yang
ada dalam kasustersebut. Studi kasus akan efektif apabilasiswa dapat mengkaitkannya dengan
fakta dan kejadian serta upaya pemecahan dari masalah tersebut.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 88


RANGKUMAN

Strategi Error! Bookmark not defined.pembelajaran dipengaruhi oleh faktor Error!


Bookmark not defined.faktor lain. Faktor-faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi Error!
Bookmark not defined.pembelajaran ialah: (1) Tujuan, (2) materi, (3) siswaError! Bookmark
not defined., (4) fasilitas, (5) waktu, dan (6) guru. Beberapa strategi dan metode pembelajaran
yang dapat digunakan diantaranya (1) Strategi Ekspositoril Klasikal, dalam halini ekspositori
klasikal guru lebih banyak menjelaskan pesan yangsebelumnya telah diolah sendiri, sementara
siswa lebih banyakmenerima pesan yang telah jadi, (2) MetodeError! Bookmark not defined.
Tanya Jawab, metode tanya jawab sebagai salah satu metode mengajar yang mempunyai peranan
meningkatkan kadar berfikir siswa. Metodenya jawab dapat digunakan antara lain untuk:
mendiagnose perkembangan siswa, menentukan tingkat kemampuan kognitif siswa, menetapkan
studi tambahan, dan memperkaya materi pelajatran. (3) Strategi Heuristik, (3) Pengajaran
Kelompok (Kecil), (4) Bentuk pengajaran kelompok bisa terjadi melalui kerja kelompok atau
diskusi kelompok.(5) Kerja kelompok, (6) Diskusi Kelompok, (7) Pengajaran Perorangan
(Individual)

Kriteria penggunaan StrategiError! Bookmark not defined. PembelajaranError!


Bookmark not defined. dan MetodeError! Bookmark not defined. Mengajar meliputi (1)
Memiliki tingkat relevansi epistemologis yang tinggi, artinya proses belajar yang dilakukan
peserta didik relevan dengan hakikat ilmu yang sedang dipelajari peserta didik. (2) Memiliki
tingkat relevansi psikologis, dalam hal ini ilmu dipandang sebagai alat berfikir. Makin tinggi
kadar berfikir siswaError! Bookmark not defined. di dalam kegiatan belajar, makin berkualitas
proses belajar mengajar tersebut. (3) Memiliki tingkat relevansi sosiologis, kriteria ini dilihat dari
segi kesempatan peserta didik menghayati nilai-nilai sosialError! Bookmark not defined..

Bahan Ajar Sekolah Dasar 89


DAFTAR PUSTAKA

Abdul. (2007). Pengertian Bahan Ajar. 174.

Anderson. (1997). Pengelompokan Media Pembelajaran.

Aliyyah, R. R., Wulandari, A., & Cahyani, S. A. (n.d.). Manajemen Kurikulum.

Arief. (1986). Pengertian Media Dalam Bahan Pembelajaran. 6.

Arifin. (2009). Pengertian dan Hakikat Pembelajaran. Juornal Pendidikan, 1(2), 10.

Belawati. (2013). Pengertian Bahan Ajar. 298.

Dewi, G., & Nur, L. (2014). Pengertian dan Hakikat Pembelajaran. Yoanda Amallya, 2008–2010.

Edgar Dale. (2008). Klasifikasi Media Pembelajaran. 4.

Evelin, D. (2010). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Journal Pendidikan, 3–12.

Fitria. (2013). Bahan Ajar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Gagne. (2010). Teori Belajar dan Pembelajara. 4.

Isniatun, M. (2011). Bahan Ajar Cetak. Readings, September 1997, 1–5.

Isniatun Munawaroh. (2011). Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana Dan Grafis. Read,
1–6.

James W. Brown. (2013). Fungi Media Pembelajaran. 99.

Kemp dan Dayton. (1985). Bahan Ajar Cetak. 16.

Koesnandar. (2008). Pembelajaran Bahan Cetak. 82.

Lasswell. (1982). Aplikasi Media Pembelajaran.

Latuheru. (1988). Hakikat Media Pembelajaran. 14.

Lesle J. Briggs. (1977). Hakikat Media Pembelajaran. 87.

M Djauhar Siddiq. (1883). Pembelajaran Sekolah Dasar Dan Karakteristiknya. 1, 2–34.

Mulyasa. (2006). Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak. 96.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 90


Oemar Hamalik. (2005). KOmponen Dalam Pembelajaran. 77.

Pribadi. (2009). Hakikat Pembelajaran. 10.

Riyana, C. (2011). Komponen-Komponen Pembelajaran. Komponen-Komponen Pembelajaran,


1–63.

Sadiman, dkk. (1986). Hakikat Pembelajaran. 7.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2009. Cet. VII, 11–47.

Schramm. (1977). Pengertian Media Pembelajaran. 22.

Siddiq, M. D. (2008). Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran. Pengembangan


Bahan Pembelajaran SD, 1.1-1.45.

Sumiati, dkk. (2009). Pengetian Belajar. 38.

Sund. (1975). Discovery.

Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Pembelajaran. 1.

Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Komputer dan media pendidikan di sekolah dasar. Wacana
Prima, 5–35.
https://books.google.co.id/books?id=ku0_DwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=gbs_
ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false

Thorndike, D. (1980). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Journal Pendidikan, 43.

Warista. (2008). Hakikat Pembelajaran. 55–85.

Yaumi, M. (2017). RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN: Dari Pemanfaatan Media Sederhana


ke Penggunaan Multi Media. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 91


Bahan Ajar Sekolah Dasar 92
GLOSARIUM

BelajarError! Bookmark not defined. Merupakan perubahan perilakuError! Bookmark


not defined. yang disebabkan oleh pengalamanError!
Bookmark not defined. sehingga terdapat perubahan tingkah
laku pada dirinya.

PembelajaranError! Bookmark not defined. Suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru
atau yang lain) untuk membelajarkan siswaError! Bookmark
not defined. yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah),
pembelajaran merupakan tenaga professional yang
dipersiapkan untuk itu.

Instructional Effect Berupa hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar
siswaError! Bookmark not defined. (angka/nilai) dan berupa
masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya.

Nurturent Effect Berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang


lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu
perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.

Siswa Individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda
antara siswaError! Bookmark not defined. satu dengan yang
lain.

GuruError! Bookmark not defined. Seorang tenaga pendidik professional yang mendidik,
mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan
penilaian, serta melakukan evaluasiError! Bookmark not
defined. kepada peserta didik.

MateriError! Bookmark not defined. Pembelajara Bentuk bahan atua seperangkat substansu
pembelajaran untuk membuat guru/instruktur dalam kegiatan
belajar mengajar yang disusun secara sistematis dalam rangka
memunuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 93


MetodeError! Bookmark not defined. pPembelajaran KomponenError! Bookmark not
defined. cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru
dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agar
mencapai tujuanError! Bookmark not defined. pembelajaran.

ByDesign Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk


sumber belajar.

By Utilization Sumber belajar yang dimanfaatkan.

Human Recourses Sumber belajar dalam wujud manusia.

Non Human Recourse Sumber belajar bukan manusia.

Media PembelajaranError! Bookmark not defined. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti buku, film, video dan sebagainya.

Bahan Ajar Segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.

Curriculum Material Isi atau muatan kurikulumError! Bookmark not defined.


yang harus dipahami oleh siswaError! Bookmark not
defined. dalam upaya mencapai tujuanError! Bookmark not
defined. kurikulum.

Media Berbagai jenis komponen dalam lingkunganError! Bookmark


not defined. siswaError! Bookmark not defined. yang dapat
merangsangnya untuk belajar.

Media Grafis Media yang menyajikan desain materi dalam bentuk symbol-
simbol komunikasi visual.

Media Audio Media yang menyajikan desain materi dalam bentuk lambing-
lambang auditif.

Media ProyeksiError! Bookmark not defined. Diam Media yang menyajikan desain
pesan/materi layaknya mediaError! Bookmark not defined.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 94


grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik diproyeksikan
dengan peralatan yang disebut proyektor.

Media ProyeksiError! Bookmark not defined. Gerak Media yang menyajikan desain
pesan/materi dalam bentuk objek yang bergerak.

Media Cetak Media yang menyajikan desain pesan/materi (verbal tulis dan
gambar) dalam bentuk cetakError! Bookmark not defined..

Media Nyata Media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk
keseluruhan/utuh, maupun dalam bentuk bagian/contoh bagian
dari benda tertentu.

Buletin Board Papan bulletin adalah alat yang digunakan untuk memamerkan
gagasan-gagasan tertentu.

Papan Flanel Papan yang dilapisi dengan kain flanel ataupun jenis kain
berbulu.

Mock-ups Sebagai alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi


dari bagian tertentu suatu benda.

DioramaError! Bookmark not defined. Pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek,
kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan
bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan
pemandangan yang sebenarnya.

RitatoonError! Bookmark not defined. GambarError! Bookmark not defined. berseri


yang dibingkai sedemikian rupa, tahapan-tahapan yang
ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat
dipresentasikan sebagai suatu proses kejadian.

Ratatoon Merupakan alat pertunjukan yang bisa diputar. Rota artinya


berputar, Toon artinya pertunjuakan.

Visualisasi Upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui


pengalamanError! Bookmark not defined. melihat, hal ini
didasarkan atas prinsip psikologis bahwa seseorang akan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 95


memperoleh kesan/pengertianError! Bookmark not defined.
yang mendalam dari sesuatu yang dilihatnya daripada sesuatu
yang hanya didengar.

BaganError! Bookmark not defined. Untuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit bila hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan
saja.

DiagramError! Bookmark not defined. Merupakan salah satu penyajian secara visual
dengan menggunakan garis atau menggunakan gambar
geometris tertentu.

PosterError! Bookmark not defined. Merupakan suatu gambar yang cukup besar yang
ditekankan pada penyampaian suatu ide pokok.

GambarError! Bookmark not defined. Kartun Suatu gambar interpretatif yang


menggunakan simbol-simbol dan kadang-kadang agak
berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap
sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu.

PetaError! Bookmark not defined. dan GlobeError! Bookmark not defined. Merupakan
bahan pembelajaran berbentuk grafis yang disajikan dengan
simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis yang dirancang
untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data suatu
lokasi.

Self-Contained Bahan ajarError! Bookmark not defined. cetakError!


Bookmark not defined. bersifat lengkap artinya memuat hal-
hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

Self-Instructional PengembanganError! Bookmark not defined. Bahan


PembelajaranError! Bookmark not defined. material, artinya
dalam bahan pembelajaran cetakError! Bookmark not
defined. harus mampu memicu siswaError! Bookmark not
defined. untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 96


membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan
belajarnya sendiri.

ModulError! Bookmark not defined. Suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam
bentuk tertentu untuk keperluan belajar, dalam
pengertianError! Bookmark not defined. ini dapat diketahui
bahwa modulError! Bookmark not defined. yang dimaksud
sebagai modul pembelajaran (instructional module).

HandoutError! Bookmark not defined. Berisi materi ajar dalam suatu mata pembelajaran
secara utuh tanpa disajikan dalam kegiatan belajar. Biasanya
penyajiannya berdasarkan pada pokok-pokok bahasan yang
terdapat dalam suatu mata pelajaran pada semester tertentu.

LKS (Lembar Kerja SiswaError! Bookmark not defined.) Bahan pembelajaran cetakError!
Bookmark not defined. yang paling sederhana karena
komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada
pengembangan soal-soal dan latihan.

Media Audio Visual yaitu mediaError! Bookmark not defined. yang dapat dilihat
sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi,
sound slide.

MultimediaError! Bookmark not defined. Media yang dapat menyajikan unsur mediaError!
Bookmark not defined. secara lengkap seperti suara, animasi,
video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan dengan
komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).

Media Realia Semua mediaError! Bookmark not defined. nyata yang ada
dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup
maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang,
insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.

Define Fase perumusan tujuanError! Bookmark not defined.,


rancangan mediaError! Bookmark not defined. apa yang
akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam

Bahan Ajar Sekolah Dasar 97


perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana,
serta aspek perancangan lainnya.

Develop Fase pengembangan, dalam fase ini sudah dimulai proses


pembuatan mediaError! Bookmark not defined. yang akan
dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.

EvaluasiError! Bookmark not defined. Fase terakhir untuk menilai mediaError!


Bookmark not defined. yang sudah dikembangkan atau
dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan
pihak lain. Semua fase tersebut berlangsung secara simultant
atau berkesinambungan dan merupakan satu siklus.

MetodeError! Bookmark not defined.Brainstorming Metode


yangmengeksplorasikemampuandan pengalamanError!
Bookmark not defined. yang dimiliki oleh siswaError!
Bookmark not defined. untukdikemukakan di kelas
kepadasiswa yanglain (sharing information).

INDEKS

A B
audio pembelajaran · 8, 10, 15, 20, 22 Bagan · 31, 34, 36, 61, 28
audio-visual · 8, 10, 16, 20, 24 Bahan ajar cetak · 37, 38, 39, 43, 48, 29
bahan belajar · 10, 21, 50, 51

Bahan Ajar Sekolah Dasar 98


bahan pembelajaran · 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 10, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 33
24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 42, 43, 47, 48, 13, 29 H
Belajar · 1, 2, 3, 10, 11, 29, 33, 36, 45, 4, 6, Handout · 41, 43, 46, 48, 49, 29
21, 24, 25, 26
human recourses · 11
by design · 11, 12, 3
by utilization · 11, 12, 3 I
isualisasi · 30
C
curriculum material · 14 K
kurikulum · 6, 14, 39, 56, 6, 27
D
Define · 57, 30 L
Develop · 57, 30 LKS · 11, 17, 19, 37, 38, 42, 43, 47, 48, 49,
Diagram · 31, 34, 36, 60, 63, 28 8, 10, 29

Diorama · 28
M
Domain Kognitif · 3
materi · 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 17,
18, 20, 21, 22, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38,
E 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,
evaluasi · 5, 9, 11, 15, 39, 41, 42, 4, 6, 7, 11, 51, 54, 56, 57, 58, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13,
12, 16, 18, 20, 26 14, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 30
Evaluasi · iv, 9, 57, 4, 10, 30 materi pembelajaran · 6, 10, 38, 39, 41, 42,
51, 56, 26, 27
G media · 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17,
Gambar kartun · 32 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 36, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56,
Globe · 32, 29 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 3, 6, 7, 10, 12,
Grafik · 31, 33, 36, 59, 61 13, 25, 27, 29, 30
grafis · 17, 19, 20, 23, 30, 31, 32, 33, 34, 35, Media audio · 17, 53, 59, 3
36, 40, 54, 59, 27, 29, 30 Media cetak · 17, 53, 59, 3
guru · 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, Media grafis · 17, 18, 31, 36, 59
18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30,
32, 33, 34, 36, 37, 39, 40, 41, 48, 50, 51, Media nyata · 17
52, 54, 55, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 2, 4, 7,

Bahan Ajar Sekolah Dasar 99


media pembelajaran · 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Peta · 32, 36, 63, 6, 29
12, 17, 19, 23, 24, 27, 29, 50, 51, 53, 57, Poster · 32, 36, 61, 29
59
Media Proyeksi diam · 17 R
Media Proyeksi gerak · 17 Realita · 28, 36
Metode pembelajaran · 6, 7 Ritatoon · 29, 28
Mock-ups · 27, 28 Rotatoon · 29, 36
Modul · 10, 40, 43, 48, 49, 29
S
N Self-contained · 39
non human recourses · 11 Self-instructional · 39
siswa · 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14,
P 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 28,
Papan bulletin · 25, 28 29, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
45, 46, 47, 48, 51, 52, 54, 55, 56, 57, 58,
Papan flanel · 25, 62
59, 62, 63, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,
Pembelajaran · iii, iv, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,롈26, 27,
10, 13, 15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30
29, 30, 31, 33, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43,
49, 50, 51, 52, 55, 59, 5, 7, 8, 13, 14, 17,
V
21, 23, 24, 25, 26, 27, 29
video pembelajaran · 8, 15, 21, 22
Pengembangan Materi · 30, 36

BIOGRAFI PENULIS

Isnaini Nurhayati lahir di Jambi, 26 Januari 2002, anak bungsu dari lima
bersaudara. Penulis adalah seorang mahasiswi. Riwayat pendidikan yang
pernah ditempuh, Taman Kanak-kanak TK Purwasari lulus tahun 2008,
menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 136 Sumber Harapan pada tahun
2014, kemudian Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Pelepat Ilir
lulus pada tahun 2017, pada tahun 2020 menyelasikan pendidikan

Bahan Ajar Sekolah Dasar 100


Sekolah Menangah Atas di SMA N 3 Bungo. Saat ini penulis sedang menempuh studi S1 di
UNIVERSITAS DJUABDA BOGOR (UNIDA), penulis memilih untuk belajar menempuh
pendidikan keguruan dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada program studi
yang dipilihnyya Karena minat dan cita-citanya untuk menjadi seorang guru, maka penulis
masuk dalam prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di UNIDA. Harapan penulis adalah
ingin menjadi guru yang teladan, bertanggung jawab, amanah, kreatif, dan ikhlas dalam
mendidik dan bermanfaat bagi orang lain serta membahagiakan kedua orangtua. Buku ini adalah
buku pertama yang telah ditulisnya. Dengan harapan penulis, semoga buku BAHAN AJAR
SEKOLAH DASAR ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembacanya
terutama dalam dunia pendidikan mengenai pemanfaatan bahan ajar agar terciptanya tujuan
pendidikan nasional yang baik dan berkualitas salah satunya pada bahan ajar sekolah dasar.

Bahan Ajar Sekolah Dasar 101


Bahan Ajar Sekolah Dasar 102

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai