Anda di halaman 1dari 14

Ngizatul Afifah, S.Pd., M.

Si|Statistik Ekonomi

PERTEMUAN 3
UKURAN PEMUSATAN DATA

1. Pengertian Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal dari data yang dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas dan singkat tentang pusat data yang juga mewakili seluruh data. Ada beberapa
macam ukuran pemusatan data yang akan kita pelajari pada bab ini, antara lain rata-rata hitung
(mean), rata-rata geometri, rata-rata harmonis, median dan modus.

2. Rata-Rata Hitung (Mean)


a) Rata-rata hitung dari data tunggal
Rata-rata hitung dari data tunggal dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai
dan membaginya dengan banyaknya data. Rata-rata hitung dari data tunggal dirumuskan
dengan:


atau atau

Keterangan:
= rata-rata
= jumlah seluruh data
= banyaknya data
= frekuensi data ke-i
Contoh:
Hitunglah rataan dari 6, 5, 9, 7, 8, 8, 7, 6
Penyelesaian:
=

=7
Contoh:
Dari 40 siswa yang mengikuti ulangan matematika didapat data sebagai berikut:
Siswa yang mendapat nilai 4 ada 5 orang, nilai 5 ada 10 orang, nilai 6 ada 12 orang, nilai
7 ada 8 orang, nilai 8 ada 3 orang, dan nilai 9 ada 2 orang. Tentukan rata-ratanya!

13
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

Penyelesaian:
Tabel 14. Daftar Nilai Matematika dari 40 siswa

4 5 20
5 10 50
6 12 72
7 8 56
8 3 24
9 2 18
Jumlah 40 240

=

=
40

=6
b) Rata-rata hitung dari data yang telah dikelompokkan
Contoh:
Tabel 15. Daftar Hasil Panen Padi
Nilai Frekuensi
52-58 2
59-65 6
66-72 7
73-79 20
80-86 8
87-93 4
94-100 3
Jumlah 50
Berdasarkan tabel di atas, tentukan rata-ratanya!
Penyelesaian:
Untuk mencari rata-rata hitung, kita gunakan nilai tengah
Tabel 16. Daftar Hasil Panen Padi dengan Nilai Tengah
Nilai
52-58 55 2 110
59-65 62 6 372
66-72 69 7 483
73-79 76 20 1520
80-86 83 8 664
87-93 90 4 360
94-100 97 3 291
Jumlah 50 3800

14
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

= 76
Selain menggunakan nilai tengah, rata-rata hitung data yang sudah dikelompokkan dapat
dicari dengan menggunakan rata-rata sementara, yaitu dengan mengambil dengan
frekuensi terbanyak dan memberi tanda , yang dinyatakan dengan rumus:
=1
= + .
=1
Keterangan:
= rata-rata sementara
= panjang kelas
= coding
Tabel 17. Daftar Hasil Panen Padi dengan Metode Coding
Nilai
52-58 55 2 -3 -6
59-65 62 6 -2 -12
66-72 69 7 -1 -7
73-79 76 20 0 0
80-86 83 8 1 8
87-93 90 4 2 8
94-100 97 3 3 9
Jumlah 50 0
.
=1
= + =1

= 76 + .7

= 76
c) Rataan geometris data tunggal
Rata-rata geometris dari sekumpulan angka , , ,, , adalah akar pangkat dari
perkalian angka-angka tersebut, dinyatakan dengan rumus:
= , , ..
Contoh:
Tentukan rata-rata geometris dari 4, 9, 7!

15
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

Penyelesaian:
= 4.9.7
= 216
=6
d) Rata-rata geometris dari data yang dikelompokkan
Dari Tabel 15, rata-rata geometris dapat dihitung dengan cara:
( log )
log =

Tabel 18. Rata-Rata Geometris Hasil Panen Padi
Nilai log . log
52-58 55 2 1,7404 3,4807
59-65 62 6 1,7924 10,7544
66-72 69 7 1,8388 12,8719
73-79 76 20 1,8808 37,6163
80-86 83 8 1,9191 15,3526
87-93 90 4 1,9542 7,8170
94-100 97 3 1,9868 5,9603
Jumlah 50 93,8532

( )
log =

93,8532
= 50
= 1,8771 = 75,35

e) Rata-rata harmonis data tunggal


Rata-rata harmonis dari data tunggal , , ,, dirumuskan sebagai berikut:

=
1

Contoh:
Dalam tiga hari, penjulan produk Teh Pocca adalah 90, 80, dan 70 kotak. Tentukan rata-
rata harmonisnya.
Penyelesaian:

16
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

=
, , ,

=
,

= 79,16
f) Rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan
Rumus mencari rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan adalah:

=

Contoh:
Dari Tabel 15 diperoleh:
Penyelesaian:
Tabel 19. Rata-Rata Harmonis Hasil Panen Padi
Nilai /
52-58 55 2 0,036364
59-65 62 6 0,096774
66-72 69 7 0,101449
73-79 76 20 0,263158
80-86 83 8 0,096386
87-93 90 4 0,044444
94-100 97 3 0,030928
Jumlah 50 0,669503

=

,
=

= 74,68
g) Rata-Rata Hitung Tertimbang
Rata-rata tertimbang/terbobot adalah rata-rata yang dihitung dengan memperhitungkan
timbangan/bobot untuk setiap datanya. Setiap penimbang/bobot tersebut merupakan pasangan
setiap data. Rumus rata-rata tertimbang/terbobot adalah sebagai berikut.

=

17
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

Keterangan:
= rata-rata tertimbang
= nilai data ke
= bobot data ke
= jumlah data
Contoh:
Untuk memberikan penilaian yang lebih baik, suatu perguruan tinggi memberikan bobot setiap
mata pelajaran yang diujiankan. Matematika diberi bobot 50, bahasa Inggris 30 dan
pengetahuan umum 20. Setelah ujian dilaksanakan, seorang calon mahasiswa baru
mendapatkan nilai sebagai berikut. Matematika 65, bahasa inggris 70 dan pengetahuan umum
80. Berapakah nilai rata-rata calon mahasiswa tersebut?
Penyelesaian:
( ) ( ) ( )
=

= 69,5
Jadi rata-rata nilai calon mahasiswa tersebut adalah 69,5.

3. Median
Median ( ) adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan (disusun) dari
data terkecil sampai data terbesar.
a) Median dari data tunggal

Untuk data genap: = Untuk data ganjil: =

Contoh:
Tentukan median jika
1. Diketahui data sebagai berikut: 65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, 50.
2. Diketahui data sebagai berikut: 3, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6
Penyelesaian:
1. Data ganjil: 35, 40, 45, 50, 65,70, 70, 80, 90
=

18
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

=
= 65
2. Data genap: 2, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 9

=
2

= 5,5

b) Median dari data yang telah dikelompokkan


Untuk menghitung median dari data yang telah dikelompokkan dipergunakan rumus:
1
= + 2

Keterangan:
= tepi bawah kelas median
= jumlah frekuensi sebelum kelas median
= frekuensi kelas median
Contoh:
Dari Tabel 15, tentukan nilai mediannya!
Penyelesaian:
Tabel 20. Median Hasil Panen Padi
Nilai
52-58 2 2
59-65 6 8
66-72 7 15
73-79 20 35
80-86 8 43
87-93 4 47
94-100 3 50
Jumlah 50

19
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

= +

.
= 72,5 + 7

= 72,5 + 7. (0,5)
= 76

4. Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya
paling besar. Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau
mungkin tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus,
sedangkan data yang memiliki dua modus disebut bimodus.
a) Modus dari data tunggal
Contoh:
Tentukan modus dari data: 5, 7, 7, 6, 8, 6, 6, 5, 8, 6.
Penyelesaian:
Modus ( ) = 6 karena 6 muncul 4 kali (frekuensi terbesar)
b) Modus dari data yang telah dikelompokkan
Untuk menghitung modus dari data yang telah dikelompokkan dipergunakan rumus
sebagai berikut:

= +
+
Keterangan:
= Tepi bawah kelas modus
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh:
Dari Tabel 15, tentukan modusnya!
Penyelesaian:
Modus terletak pada kelas 73-79, sehingga = 72,5, = 13 dan = 12

= +

= 72,5 + 7

21
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

= 72,5 + 3,64
= 76,14

5. Fraktil
Fraktil adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi
beberapa bagian yang sama. Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi empat bagian
yang dinamakan kuartil. Nilai-nilai kuartil diberi simbol , , dan yaitu kuartil pertama,
kedua, dan ketiga. Nilai kuartil kedua sama dengan nilai median. Fraktil yang membagi
seperangkat data menjadi sepuluh bagian yang sama dinamakan desildan diberi simbol
, , , ... , dan . Sementara fraktil yang membagi seperangkat data menjadi seratus
bagian dinamakan persentil dan diberi simbol , , , dan .
a) Cara menghitung kuartil untuk data yang tidak berkelompok
Nilai kuartil dari sebuah data dapat ditentukan jika data tersebut sudah diurutkan dari nilai
terendah sampai nilai tertinggi sehingga didapat:

Kuartil bawah : =

Kuartil tengah : = ( )

Kuartil atas : = ( )

Contoh:
Diketahui data sebagai berikut: 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 33,
25, 39, 43, 29. Tentukan , , dan dari data tersebut!
Penyelesaian:
Setelah diurutkan menjadi : 9, 9, 10, 13, 14, 17, 19, 19, 21, 22, 23, 25, 25, 29, 33, 35, 35,
39, 43, 47
=

= ,

= + ( )

= 14 + (17 14)

= 14,75

22
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

= ( ) = ( )

= =

= , = ,

= + ( ) = + ( )

= 22 + (23 22) = 33 + (35 33)

= 22 + = 33 + 1,5

= 22,5 = 34,5

b) Kuartil data berkelompok


Untuk menentukan kuartil dari data berkelompok dipergunakan rumus-rumus sebagai
berikut:

= + 4

Keterangan:
= kuartil ke- dengan = 1, 2, 3
= banyak data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas
= frekuensi kelas
Contoh:
Dari Tabel 15, tentukan nilai , , dan !

Penyelesaian:
Nilai frekuensi kumulatif dapat dilihat
pada Tabel 20.

= + = +

( ) ( )
= 65,5 + 7 = 72,5 + 7

= 65,5 + 4,5 = 72,5 + 3,5


= 70 = 76

23
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

= +

( )
= 79,5 + 7

= 79,5 + 2,2
= 81,7
c) Cara menghitung desil untuk data yang tidak berkelompok
Penentuan nilai , , dan seterusnya ditentukan oleh letaknya, dengan rumus:
= ( )

dengan = 1, 2, 3, , 9 dan adalah bilangan cacah.


Contoh:
Carilah , , , dan dari data 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47,
33, 25, 39, 43, 29!
Penyelesaian:
Dari data tersebut, setelah diurutkan = ( )

menjadi: 9, 9, 10, 13, 14, 17, 19, 19, 21,


=
22, 23, 25, 25, 29, 33, 35, 35, 39, 43, 47
=
= ,

= + ( )
=
= 22 + (23 22)
= ,
= 22,5
= + ( )
= ( )

=9+ (10 9)
=
= 9,1
= = ,
( )

= + ( )
=
= 39 + (43 39)
= ,
= 42,6
= + ( )

= 17 + (19 17)

= 17,6

24
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

d) Desil data berkelompok


Untuk menentukan desil dari data berkelompok dipergunakan rumus-rumus sebagai
berikut:

= + 10

Keterangan:
= desil ke- dengan = 1, 2, 3,...,9
= banyak data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas
= frekuensi kelas
Contoh:
Dari Tabel 15, tentukan , dan !
Penyelesaian:

= + = +

( ) ( )
= 58,5 + 7 = 86,5 + 7

= 65,5 + 2,6 = 86,5 + 3,5


= 68,1 = 90

= +

( )
= 72,5 + 7

= 72,5 + 3,5
= 76
e) Mencari persentil data tidak berkelompok
Persentil data tidak berkelompok bisa dicari dengan menggunakan rumus:
= ( )

dengan = 1, 2, 3, ,99.

25
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

Contoh:
Carilah , , dan dari data 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47,
33, 25, 39, 43, 29!
Penyelesaian:
Dari data tersebut, setelah diurutkan = ,

menjadi: 9, 9, 10, 13, 14, 17, 19, 19, 21, = + ( )


22, 23, 25, 25, 29, 33, 35, 35, 39, 43, 47
= 22 + (23 22)
= ( )
= 22 + 0,5
=
= 22,5
= , = ( )

= + ( ) =
= 14 + (17 14) = ,

= 14 + 0,75 = + ( )
= 14,75
= 33 + (35 33)
= ( )
= 33 + 1,5
=
= 34,5
f) Persentil data berkelompok
Persentil data berkelompok dicari dengan rumus:

= + 100

Contoh:
Dari Tabel 15, tentukan nilai dan !
Penyelesaian:

= + = +

( ) ( )
= 65,5 + 7 = 72,5 + 7

= 65,5 + 2 = 72,5 + 3,5


= 67,5 = 76

26
Ngizatul Afifah, S.Pd., M.Si|Statistik Ekonomi

Dalam ilmu ekonomi, khususnya dalam mempelajari distribusi pendapatan sering


digunakan kuintil, yaitu fraktil yang membagi seperangkat data menjadi lima bagian yang

sama. Perhitungan kuintil dapat dilakukan dengan mengganti pada rumus kuartil dengan

untuk kuintil ke .

6. Tugas Pertemuan ke-3


Jenis Tugas : Berkelompok
Batas Pengumpulan : Seminggu
Ketentuan : Tugas ditulis tangan di kertas folio. Berkas yang dikumpulkan
adalah fotokopi dari tugas tersebut.
Soal : 1. Dari tugas pertemuan 2. Tentukan nilai mean, median dan
modusnya!
2. Jelaskan hubungan antara Mean, Median dan Modus!
3. Dari tugas pertemuan 2, Tentukan nilai , , , ,
!

*****Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jangan menganggapnya sebagai beban.


Jadikan sebagai sarana untuk menempa kemampuan diri. Niatkan untuk mencari ilmu dan
beribadah bukan sekedar mencari nilai. Semoga dimudahkan oleh Allah AWT. Amiin...
^_^*****

27

Anda mungkin juga menyukai