Oleh
Geoffrey Tyndall
1806147893
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai ringkasan Materi Ajar MPKT A Bagian II.
Adapun penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPKT A.
Penghargaan dan apresiasi penulis berikan kepada Bapak Dr. Drs. Rizal Subahar M.Biomed, atas
bimbingan dan arahan selama kegiatan belajar mengajar yang membantu penulis memahami
materi ajar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan makalah. Semoga pembaca dapat terbantu dalam mempelajari ringkasan
materi bagian II dengan memahami makalah ini.
Tiada gading yang tak retak. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan atas pemahaman ilmu kita bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Metode Penulisan 1
1.3 Kerangka Ringkasan 2
2. ISI
2.1 Manusia Sebagai Individu 3 – 6
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Berkelompok 7 – 10
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Berkebudayaan 11 – 14
3. PENUTUP
3. Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa adalah pelaku dalam pendidikan tinggi yang bertindak mempersiapkan
dirinya untuk menghadapi tantangan peradaban dunia. Dalam persiapan ini diperlukan prinsip-
prinsip dasar yang hendaknya dipahami untuk digunakan selama pembelajaran mahasiswa di
universitas dan selepasnya kembali ke lingkungan masyarakat sosial dan ilmu pengetahuan.
Paket dasar otak-kecerdasan, kepribadian, dan temperamen diharapkan dapat menjadi bekal
untuk mempelajari jati diri manusia sebagai individu dan sebagai makhluk berkebudayaan.
ii
ii
1.3 Kerangka Ringkasan
Ringkasan yang dituliskan memiliki empat bab yang terdiri atas beberapa subbab :
1. Manusia Sebagai Individu
a. Otak dan Kecerdasan
b. Tipologi Kepribadian
c. Tipologi Temperamen
2
BAB 2
ISI
Manusia Universitas Indonesia diharapkan kelak akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Untuk menjadi manusia unggul yang memberikan
dampak, mahasiswa perlu memahami terlebih dahulu keunggulannya. Keunggulan sebagai
individu itulah yang akan menjadikan manusia bermanfaat di dunia.
3
"Otak reptil" adalah istilah yang diberikan MacLean ke struktur bagian otak yang khas
ini. Istilah ini berasal dari gagasan bahwa neuroanatomis komparatif pernah percaya bahwa latar
depan reptil dan burung didominasi oleh struktur ini. MacLean mengusulkan bahwa kompleks
reptil bertanggung jawab atas perilaku instingtual khas makhluk yang terlibat dalam agresi,
dominasi, teritorialitas, dan pertahanan diri.
4
Neocortex
Neocortex adalah evolusi akhir otak yang memengaruhi banyaknya saraf dan
kompleksitas hubungan antarsaraf dalam hidup manusia. Ia memiliki pengaruh dominan dalam
kesadaran, pemikiran, dan persepsi manusia. Neocortex, bersama R-Complex dan Amygdala,
adalah tiga serangkai yang bekerja dalam kehidupan manusia.
Jenis-jenis Kecerdasan
Inteligensi merupakan kecerdasan yang memiliki pangkal konsep pada kemampuan
menggunakan konsep dan lebih dikenal sebagai IQ. Jenis kedua adalah EQ yang merupakan
kecerdasan emosional dan merupakan ukuran kemampuan manusia dalam menyalurkan emosi
dan perasaannya. SQ adalah kecerdasan terakhir mengenai spiritual. SQ mengukur konsepsi dan
persepsi manusia terhadap alam semesta dan eksistensi kekuatan di dunia.
5
2.1.b Tipologi Kepribadian
Keunikan manusia berinteraksi dengan sesamanya dalam kehidupan sosial membawa
keanekaragaman dalam dinamika kehidupan. Pengukuran kepribadian manusia menghasilkan
tipe-tipe yang dapat diklasifikasikan dalam empat dimensi :
1. Extrovert (E) – Introvert (I)
2. Sensors (S) – Intuitives (N)
3. Thinkers (T) – Feelers (F)
4. Judgers (J) – Perceivers (P)
Extroversion/Introversion
Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. Sementara introver,
di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri. Introver cenderung pendiam, suka
merenung, dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri
Sensing/Intuition
Manusia dengan kepribadian sensing memiliki kesenangan menggunakan dan mengasah
keterampilan yang dimiliki dan memiliki akal sehat yang diperoleh dengan hal yang pasti dan
konkret. Kepribadian intuition cenderung percaya kepada inspirasi, imajinasi, dan inovasi serta
berorientasi terhadap hal yang baru, hal ini kontras dengan sensing yang lebih menyukai
mengasah kemampuan yang sudah dimiliki.
Thinking/Feeling
Thinker adalah tipe manusia yang cenderung selektif dan penuh pertimbangan secara
objektif sebelum melakukan sesuatu sedangkan Feeler cenderung memutuskan suatu tindakan
berdasarkan pandangan subjektif terhadap perasaan dan emosional dirinya dan lingkungan
sekitar, seperti menyenangkan orang yang dicintai.
Judging/Perceiving
Judger menyukai keteraturan dalam hidup termasuk sasaran dan tujuan dalam hidup
sedangkan Perceiver menyukai spontanitas dan fleksibilitas dalam kronologi hidupnya.
6
2.1.c Tipologi Temperamen
Temperamen adalah perilaku karakteristik yang direfleksikan secara alamiah dari
individu dan memiliki pola. Pola-pola temperamen ini ditetapkan dengan menganalisis ciri dari
masing-masing dimensi. David Keirsey (Tieger dan Barron-Tieger, 2001) berhasil merumuskan
klasifikasi pola tersebut. Ia membagi temperamen manusia menjadi empat kelompok berbeda,
yaitu :
1. Pembimbing 3. Idealis
2. Artis/Experiencer 4. Rasionalis/Konseptualis
Pembimbing
Pembimbing merupakan manusia yang memiliki sifat konkret dan terorganisir.
Pertanggungjawaban terhadap tugas dan peran yang tinggi. Kekuatan terbesar mereka adalah
logistik. Mereka unggul dalam mengatur, memfasilitasi, memeriksa dan mendukung.
Artis
Artis memiliki kemampuan dalam beradaptasi. Mereka peduli untuk membuat dampak
dengan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. Kekuatan terbesar mereka adalah taktik.
Mereka unggul dalam pemecahan masalah, kelincahan, dan manipulasi instrumen atau alat.
Idealis
Idealis adalah sosok yang abstrak dan berbelas kasih. Karena suka mencari makna diri,
mereka peduli dengan pertumbuhan pribadi dan menemukan identitas unik mereka sendiri.
Kekuatan terbesar adalah diplomasi. Mereka unggul dalam klarifikasi, individual, menyatukan,
dan menginspirasi.
Rasionalis
Rasionalis biasanya memiliki temperamen abstrak dan objektif. Mencari penguasaan dan
kontrol diri. Kekuatan terbesar mereka adalah strategi. Mereka unggul dalam segala jenis
penyelidikan logis seperti penyusunan rencana, konseptualisasi, berteori, dan koordinasi.
7
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Berkelompok
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan kuat untuk hidup bersama
dalam kelompok agar dapat mengembangkan kemanusiaannya. Dalam kelompok tersebut, terjadi
interaksi yang melahirkan aturan atau norma-norma yang mengatur kehidupan berkelompok.
Kelompok Pertemanan
Pertemanan merupakan kelompok esensial dalam hidup manusia yang bermasyarakat.
Dampak positif dari pertemanan adalah terbentuknya kerja sama dan keakraban. Dampak negatif
yang berpotensi muncul adalah pembatasan pergaulan dengan memilih lingkaran pertemanan,
prioritas hubungan pertemanan menjurus ke pengabaian afeksi terhadap keluarga, dan
pertentangan antar kelompok pertemanan disikapi remaja dengan cara salah.
Kelompok Sosial
Yang dimaksud kelompok sosial adalah kelompok yang terbentuk karenan keinginan
manusia untuk melakukan interaksi sosial seperti paguyuban, organisasi, dll. Menurut Soerjono
Soekanto, syarat agar himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial sebagai berikut
(Soekanto, 1982).
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang
bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
c. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat, misalnya : nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi
yang sama, dll.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses.
8
2.2.b Tipologi Kelompok Berdasarkan Efektivitasnya
Johnson dan Johnson (2006) mengklasifikasikan kelompok berdasarkan efektivitasnya
menjadi empat macam,
1. Kelompok Pseudo 3. Kelompok Efektif
2. Kelompok Tradisional 4. Kelompok Kinerja Tinggi
Kelompok Pseudo
Kelompok yang berisi anggota-anggota yang tidak berminat melakukan tugas mereka
untuk bekerja sama. Mereka menganggap satu sama lain sebagai saingan yang harus dikalahkan.
Contoh dari kelompok ini adalah kelompok salesman yang saling bersaing untuk melakukan
penjualan terbanyak di perusahaan.
Kelompok Tradisional
Kelompok yang berisi anggota-anggota yang mempertahankan ego mereka untuk bekerja
secara individu sehingga kerja sama yang ada minim dan tidak saling berbagi informasi. Contoh
kelompok ini banyak ditemui pada kelas-kelas yang pembentukan kelompoknya ditetapkan oleh
guru atau dosen.
Kelompok Efektif
Kelompok yang anggota-anggotannya berkomitmen pada keberhasilan kelompok dalam
menjalangkan tugas. Saling mempertanyakan informasi dan menangani konflik secara
konstruktif dapat ditemui dalam kelompok ini.
9
2.2.c Membangun Hubungan Antarpribadi
Hubungan antarpribadi memenuhi kebutuhan dasar manusia akan afeksi. Hubungan ini
melibatkan peran persepsi dan peran komunikasi.
Peran Persepsi
Persepsi adalah proses interpretasi informasi menjadi berarti. Faktor-faktor yang
mempengaruhi atau mendistorsi persepsi sebagai berikut.
1. Karakteristik individu yang mempersepsi
2. Karakteristik target
3. Situasi lingkungan
10
d) Strategi Rubah (Kompromi)
Strategi yang mengutamakan kebaikan yang lebih banyak dibanding keburukan
sehingga dapat berkompromi untuk sedikit mengorbankan hubungan demi
menyelesaikan konflik.
Peran Kepemimpinan
Setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Pemimpin adalah orang
yang menghadapi tantangan untuk membawa kelompok mencapai tujuan yang diinginkan
bersama. Menurut Kouzes dan Posner (1993), pemimpin yang efektif ditandai oleh kemampuan
untuk mengajak kelompok mengikuti arahannya.
11
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Berkebudayaan
Definisi Kebudayaan
Pengertian yang umumnya dikenal masyarakat Indonesia mengenai kebudayaan adalah
semua hasil karya, rasa, cipta, dan karsa masyarakat. Dikemukan oleh Selo Soemardjan dan
Sulaeman Sumardi.
12
Sistem Kebudayaan Universal
Unsur-unsur kebudayaan yang dapat dijumpai di masyarakat mana pun sebagai berikut.
1) Sistem Organisasi Sosial 5) Kesenian
2) Sistem Mata Pencaharian 6) Bahasa
3) Sistem Teknologi 7) Religi
4) Sistem Pengetahuan
Sosialisasi Kebudayaan
Individu mempelajari pola-pola tindakan dalam interaksi di lingkungannya.
Enkulturasi Kebudayaan
Proses individu menyesuaikan perilaku dan pikiran dengan adat-istiadat, sistem, norma,
dan peraturan hidup dalam kebudayaannya.
13
2.3.c Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan. Dengan eksistensi manusia yang
selalu ada dari satu generasi ke generasi lainnya, kebudayaan selalu ada. Kebudayaan bersifat
dinamis seiring dengan persebaran manusia serta interaksi antarmanusia.
14
2.3.d Kebudayaan dalam Berbagai Aspek Kehidupan Manusia
Ras, Etnis, dan Kebudayaan
Ras mengacu pada pengelompokan manusia berdasarkan ciri biologis dan bukan ciri
kebudayaan sedangkan etnis mengelompokkan manusia berdasarkan ciri kebudayaan.
Kebudayaan yang menjadi penciri etnis adalah religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan,
keuletan dan ketangguhan, dan lain sebagainya.
Secara umum ada 4 golongan ras, yakni :
1. Ras Mongoloid 3. Ras Kaukasoid
2. Ras Negroid 4. Ras Khusus
15
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis. 2016. Buku Ajar MPKT A. Depok: Universitas Indonesia.
17