Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN BAB 2 PERENCANAAN PERPAJAKAN:

STRATEGI DASAR PERENCANAAN PAJAK: FORMULA UMUM PENGHITUNGAN


PENGHASILAN KENA PAJAK

Proses Minimalisasi Penghasilan Kena Pajak diantaranya adalah: a)Mengidentifikasi


dan memanfaatkan tarif pajak yang relevan dalam membuat keputusan-keputusan yang
menyangkut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. b) Memaksimalkan penghasilan
bukan objek pajak. c)Maksimisasi biaya atau pengurang penghasilan dan menghindarkan
terjadinya pengeluaran atau biaya yang tidak diperkenankan untuk diperlakukan sebagai
biaya fiskal atau pengurang penghasilan. d) Memanfaatkan setiap fasilitas perpajakan,
seperti: kredit pajak luar negeri, depresiasi yang dipercepat, revaluasi aset, dan kompensasi
kerugian. e) Mendesain transaksi-transaksi bebas atau hemat pajak (merger atau akuisisi-
bebas pajak, distribusi dividen non-kas( barang atau properti dan saham), pembelian treasury,
kompensasi karyawan berbentuk natura, kompensasi karyawan berbasis saham ESOP, SAR).
Elemen-elemen Penghasilan Kena Pajak diantaranya adalah 1)Penghasilan Neto
Fiskal. Penghasilan ini terdiri dari 5 komponen yakni: Penghasilan neto komersial,
penghasilan yang dikenakan PPh Final dan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak,
penyesuaian fiskal positif, penyesuaian fiskal negatif, dan fasilitas penanaman modal sebagai
pengurang penghasilan neto. 2) Kompensasi Kerugian Fiskal. Pengenaan pajak penghasilan
yang mengabaikan atau tidak mempertimbangkan adanya kerugian yang terjadi pada tahun-
tahun pajak sebelumnya (sehingga tidak memberikan fasilitas pajak berupa kompensasi
kerugian tahun-tahun sebelumnya) berpotensi untuk membuat pajak atas penghasilan berubah
sifatnya menjadi pajak atas modal. Contoh: Kompensasi kerugian dan sisa kerugian tahun
lalu tidak dapat dikompensasikan.
Tarif pajak penghasilan berbeda tergantung dari bentuk badan usaha tersebut.
Perbedaan beban pajak penghasilan perusahaan disebabkan oleh perbedaan tarif pajak yang
berlaku untuk masing-masing kelompok perusahaan. Contohnya: perbedaan pembayaran
pajak pada perusahan perorangan dan perusahaan yang memiliki peredaran bruto kurang dari
4,8M. Distribusi Penghasilan kena pajak sebagai strategi penghematan pajak. Tarif progresif
kepada perusahaan wajib pajak-badan membuat badan usaha sebagai bentuk perusahaan
dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan penghasilan kena pajak kepada lebih dari satu
wajib pajak, sehingga diperoleh penghematan pajak. Penghematan PKP bagi wajib pajak
tidak menyelenggarakan pembukuan juga dapat dikategorikan dengan penghematan pajak.
Tujuan perencanaan pajak adalah menghemat beban pajak atau maksimasi
penghasilan sesudah pajak pada setiap tahun pajak. 3 tujuan perusahaan dapat diusahakan
menjadi faktor penghematan pajak, seperti efek aktivitas operasi, efek investasi, dan efek
pendanaan. Tarif pajak relevan membedakan tarif menjadi 2 macam untuk memaksimal
pengambilan keputusan manajerial yakni Tarif efektif dan tarif marjinal, yang untuk masing-
masing wajib pajak dan untuk wajib pajak tertentu pada setiap tahun pajaknya bisa berbeda.
Suatu perusahaan yang tarif efektif pajaknya lebih rendah dari perusahaan pesaing
mempunyai keunggulan kompetitif dibanding perusahaan pesaing tersebut.Maka, penting
bagi perusahaan membuat perencanaan laba dan paham dengan arif marjinal pajak
perusahaan agar pengambilan keputusan finansial dapat dilakukan secara maksimal.
Maksimasi penghasilan bukan objek pajak dapat terjadi karena adanya penghasilan
objek pajak yang dikenakan pajak tertentu dan penghasilan bukan objek pajak memberikan
peluang kepada manajemen untuk memperoleh penghematan pajak. Penghasilan bukan objek
pajak harus dioptimalisasi karena memberikan peluang kepada manajemen untuk dapat
memberikan imbalan yang lebih besar kepada para pemegang saham.
Maksimasi penghasilan tertentu yang dikenakan pajak final. efek dari adanya
penghasilan tertentu yang dikenakan pajak final , bisa jadi positif dalam arti mengurangi
beban dan pajak terutang, netral dalam arti tidak mengurangi beban dan pajak yang terutang,
dan negatif dalam arti justru membuat beban dan pajak yang terutang menjadi lebih besar
dibanding tanpa adanya penghasilan tertentu yang dikenakan pajak final.
Maksimasi biaya fiskal. untuk meminimalisasi pajak yang terutang atau memperoleh
penghematan pajak, biaya untuk mendapatkan menagih , dan memelihara penghasilan yang
dapat diperlakukan sebagai pengurang penghasilan bruto atau biaya fiskal. Maksimasi biaya
perpajakan lainnya diantaranya adalah adanya kredit pajak luar negeri dan kompensasi
kerugian. Pada umumnya, manfaat pajak yang bisa diperoleh dari setiap fasilitas pajak adalah
berupa alternatif jumlah pengurang beban atau pajak yang terutang.

Anda mungkin juga menyukai