PENULISAN
NASKAH
BERITA TV
Modul Standar untuk
digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana
01
Disini diisi Fakultas Program MK10230 ANDI FACHRUDIN, MSI.
penerbit Modul Studi
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Penyusun dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya
Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau gagasan. Ide atau
gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Proses menyiarkan berita televisi cukup
rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, lightingman maupun
juru suara (soundman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput
berita. Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat,
belumlah selesai, mereka harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Reporter
adalah juga seorang Produser bagi produksi berita yang ia liput, ia jugalah yang bertanggung jawab
untuk memproses hasil liputan tersebut sekembalinya ia ke studio dari tempat liputan.
Pada tahap awal, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh reporter untuk mengolah
hasil liputan. Pendekatan pertama, ia dapat menyusun atau menulis naskah berita terlebih dahulu.
Maka seorang reporter harus memiliki beberapa pertimbangan khusus :
1. Data yang ia kumpulkan dilapangan cukup memadai untuk disusun sebagai sebuah berita.
2. Gambar visual yang direkam oleh juru kamera cukup banyak sehingga dapat memenuhi durasi
untuk berita yang akan disusun oleh reporter yang bersangkutan. Juru kamera akan membuat
Shots List Reporter agar dapat mengetahui gambar apa yang akan memvisualisasikan komentar
berita tersebut.
Setelah dua pertimbangan tersebut, maka ia sudah dapat memulai untuk menyusun berita
yang telah ia liput. Mengenai durasi lebih baik dibuat oleh reporter, ini perlu dikoordinasikan dengan
editor-in-chief atau kepala redaksi, sesuai dengan kebutuhan secara total dari durasi bulletin berita.
Biasanya sebuah berita berdurasi antara 1 hingga 2 menit an.
Pendekatan kedua adalah mendampingi tape editor atau penyunting gambar untuk
menyunting gambar hasil liputan di lapangan. Sebenarnya, penyunting gambar dapat bekerja sendiri,
tanpa harus di dampingi oleh reporter. Tetapi perlunya reporter mendampingi penyunting gambar,
maka tidak menuntut kemungkinan bahwa alur berita yang disusun oleh reporter tersebut tidak sesuai
atau “ jumping ”. Yakni, apa yang diuraikan oleh reporter kedalam naskah berita disisipi soundbite
yang isinya tidak sesuai dengan perihal yang diungkapkan di dalam komentar.
Mengisi suara (dubbing) untuk paket reporter (cut spot) dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting
Nilai Berita
Berita merupakan suatu laporan yang berisi informasi mengenai sesuatu yang baru,
atau sedang terjadi. Berita bisa disampaikan dalam bentuk cetak, siaran, internet atau dari
mulut ke mulut. Berita sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Namun tidak
semua informasi mengenai sesuatu yang terjadi di dunia ini layak diangkat menjadi sebuah
berita. Ada nilai – nilai tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah berita dianggap penting
untuk disiarkan melalui media massa. Berikut ini nilai berita yang penting keberadaannnya
dalam sebuah berita agar berita layak untuk diliput yaitu :
1. Magnitude
Luasnya pengaruh suatu berita bagi masyarakat (Magnitude) menentukan apakah berita
bernilai atau tidak. Contohnya berita tentang gempa bumi di Aceh akan lebih bernilai
daripada berita kecelakaan motor di jalan raya. Sebab gempa bumi di Aceh memiliki
pengaruh yang lebih luas bagi masyarakat dibandingkan sebuah kecelakaan pengendara
motor biasa.
2. Kedekatan
Kedekatan suatu berita dengan pembacanya (Proximity) akan mempengaruhi ketertarikan
masyarakat terhadap suatu berita. Ada dua macam kedekatan, yaitu kedekatan secara
geografis dan kedekatan psikologis
3. Aktual
Keaktualan sebuah berita sangat penting. Berita akan jauh lebih menarik perhatian
mayarakat ketika berita tersebut masih hangat dibicarakan, belum lama/ sedang terjadi.
Semakin aktual sebuah berita, semakin tinggi pula nilai berita tersebut. Terdapat tiga
kategori aktual, yaitu aktual kalender, aktual waktu dan aktual masalah.
4. Dampak
Seberapa besar dampak (impact) suatu kejadian; seberapa banyak orang yang terkena
dampak, seberapa luas, seberapa lama pula dampak tersebut dirasakan. Semakin besar
dampak dari suatu peristiwa, maka akan semakin tinggi pula nilai beritanya
Pada dasarnya manusia membutuhkan informasi. Kebutuhan ini ditangkap pengelola televisi.
Ada banyak program berita yang muncul sejak mata kita terbuka di pagi hari hingga menjelang
dinihari. Setiap orang pun mendapatkan alternatif sumber informasi selain yang berasal dari koran
dan radio. Dengan kelebihan gambar gerak dan suara, berita televisi memberi 'nilai lebih' bagi
sebagian orang. Walaupun jumlah durasi singkat, informasi dengan gambar dan suara yang berbeda
setiap hari menjadikan berita televisi sebagai primadona dan nantikan pemirsa televisi.
Kreatifitas adalah salah satu elemen penting untuk memastikan pemirsanya menonton setiap
detik berita yang disajikan. Namun penonton yang puas dengan sebuah informasi (ditambah cara
pengemasan yang unik) tidak berarti ia masih akan puas karena melihat cara yang sama di keesokan
Berita TV
Berita Radio
Koran Kompas
Daftar Pustaka
Fachruddin, Andi. 2010. Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta. Kencana Prenada Media.
Fachruddin, Andi. 2013. Dasar-Dasar Produksi TV. Jakarta. Kencana Prenada Media.