Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

PENULISAN
NASKAH
BERITA TV
Modul Standar untuk
digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Disini diisi Fakultas Program MK10230 ANDI FACHRUDIN, MSI.
penerbit Modul Studi

Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Penyusun dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya

Pengertian Berita TV, Berita Radio


dan Berita Cetak
Bahan Berita

Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau gagasan. Ide atau
gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Proses menyiarkan berita televisi cukup
rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, lightingman maupun
juru suara (soundman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput
berita. Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat,
belumlah selesai, mereka harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Reporter
adalah juga seorang Produser bagi produksi berita yang ia liput, ia jugalah yang bertanggung jawab
untuk memproses hasil liputan tersebut sekembalinya ia ke studio dari tempat liputan.
Pada tahap awal, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh reporter untuk mengolah
hasil liputan. Pendekatan pertama, ia dapat menyusun atau menulis naskah berita terlebih dahulu.
Maka seorang reporter harus memiliki beberapa pertimbangan khusus :
1. Data yang ia kumpulkan dilapangan cukup memadai untuk disusun sebagai sebuah berita.
2. Gambar visual yang direkam oleh juru kamera cukup banyak sehingga dapat memenuhi durasi
untuk berita yang akan disusun oleh reporter yang bersangkutan. Juru kamera akan membuat
Shots List Reporter agar dapat mengetahui gambar apa yang akan memvisualisasikan komentar
berita tersebut.
Setelah dua pertimbangan tersebut, maka ia sudah dapat memulai untuk menyusun berita
yang telah ia liput. Mengenai durasi lebih baik dibuat oleh reporter, ini perlu dikoordinasikan dengan
editor-in-chief atau kepala redaksi, sesuai dengan kebutuhan secara total dari durasi bulletin berita.
Biasanya sebuah berita berdurasi antara 1 hingga 2 menit an.
Pendekatan kedua adalah mendampingi tape editor atau penyunting gambar untuk
menyunting gambar hasil liputan di lapangan. Sebenarnya, penyunting gambar dapat bekerja sendiri,
tanpa harus di dampingi oleh reporter. Tetapi perlunya reporter mendampingi penyunting gambar,
maka tidak menuntut kemungkinan bahwa alur berita yang disusun oleh reporter tersebut tidak sesuai
atau “ jumping ”. Yakni, apa yang diuraikan oleh reporter kedalam naskah berita disisipi soundbite
yang isinya tidak sesuai dengan perihal yang diungkapkan di dalam komentar.
Mengisi suara (dubbing) untuk paket reporter (cut spot) dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


2 Andi Fachruddin MSi
gambar dimulai. Tahapannya adalah setelah naskah selesai disusun oleh reporter lalu diserahkan
kepada editor-in-chief (kepala redaksi) untuk dikoreksi. Setelah itu, reporter, redaktur, atau writer
(penulis) menulis naskah yang telah diperbaiki (rewriting) dan naskah pun siap untuk dibacakan.
Reporter seringkali juga diminta menyiapkan pita kaset untuk merekam suaranya. Jika
semuanya sudah siap semua, reporter menuju ruang penyuntingan gambar dan minta kepada
mereka untuk menyiapkan rekaman suara melalui pita kaset yang sudah disediakan oleh reporter.
Pada era digital maka perekaman suara akan dilakukan secara digital (tersimpan) dalam file.
Apabila tahap ini selesai, reporter bisa meminta kepada penyunting gambar tersebut untuk
menyunting gambar hasil liputan sebagi visualisasi dari komentar reporter yang baru saja direkam.
Langkah ini akan lebih baik, karena suntingan gambar, akan dapat menyesuaikan isi berita yang baru
saja direkam oleh reporter tersebut. Jika tidak sesuai, maka sebaiknya juru kamera membuat shot list
yang berisikan jenis jenis shot dan uraian kegiatan yang berhasil direkam.
Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah di
edit kemudian membuat naskah komentarnya. Jika langkah kedua ini yang ingin ditempuh, maka ia
hanya baru bisa mengisi suara (voicing over atau dubbing) setelah naskah dikoreksi oleh editor in
chief dan gambar yang telah selesai di edit. Untuk selanjutnya proses perekaman sama dengan
proses pertama yaitu ditangani oleh penyunting gambar. Jadi sekali lagi cara kedua ini memiliki
kelemahan, terutama dalam hal sinkronisasi antara gambar dan komentar, demikian terhadap
durasinya.
Pada setiap program televisi termasuk program berita sangat dipengaruhi oleh tune. Istilah
tune adalah kata benda yang arti luasnya adalah “lagu atau musik”. Dalam dunia penyiaran, tune
digunakan sebagai identitas suatu program acara. Oleh karena itu tune digunakan sebagai pembuka
acara dan disebut dengan Tune Buka atau “Opening Tune” dan untuk acara penutup disebut dengan
Tune Tutup atau “Closing Tune”. Pemilihan lagu yang sangat spesifik biasanya berdasarkan pada
tempo, daya tarik, dan kesesuaian acara.
Pada media radio, tune hanya melalui musik, tetapi pada televisi, harus dilengkapi dengan
visual (gambar). Tune tersebut akan terdiri dari musik, biasanya instrument yang divisualkan dengan
gambar-gambar yang dapat dilakukan melalui hasil paduan (editing) antara gambar objek murni dan
grafis komputer secara simultan sesuai dengan tema dan durasi. Durasi untuk sebuat tune sangat
bervariasi, tetapi pada umumnya berkisar antara 10 hingga 20 detik.
Dalam proses memproduksi Program Berita TV tanggung jawab saat penyiaran berita
dikendalikan oleh tim redaksi. Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung
jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap
siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas produser, para reporter dan
juru kamera.
Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap untuk
disiarkan. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun run down urutan
masing-masing berita hingga perencanaan kru yang akan bertugas di studio.
Penyiaran berita di televisi adalah pekerjaan team yang melibatkan banyak orang di
beberapa bidang kerja dan profesi yang sangat beragam. Salah satunya adalah petugas pengelola

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


3 Andi Fachruddin MSi
video tape atau pengecekan materi siaran pada suatu sistem diera digital yang terintegrasi. Karena
yang berisikan materi-materi berita siap siar masih harus diputar diruang playback yang berada
dibagian telecine pada saat siaran berita.
Seorang penyiar berita yang telah ber-make-up akan duduk di ruangan studio di hadapan
sedikitnya tiga kamera yang akan dioperasikan oleh tiga juru kamera (cameraman). Ruang studio
juga harus memperoleh intensitas pencahayaan cukup sehingga di perlukan juru lampu (lightingman)
yang harus stand by setiap saat untuk menghasilkan efek objek baik kontras maupun sil uet. Demikian
pula untuk mengatur volume suatu musik, suara wawancara di studio maupun suara yang terekam
didalam gambar (natural sound) diperlukan seorang juru suara (sound man). Sementara untuk
memadukan tulisan-tulisan (credit title) dari video type writer maupun telop dengan gambar-gambar
visual memerlukan seorang switcher.
Semua crew yang terlibat tersebut akan dipimpin oleh seorang pengarah acara (Program
Director) yang duduk diruang control room dan dibantu oleh floor director (Pengarah lapangan/studio)
dengan naskah acuan yang disebut dengan run-down. Ini berarti semua crew harus berperan aktif
sesuai dengan profesinya mengikuti proses saat sedang berlangsungnya siaran berita.
Berdasarkan fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan SOP dari masing-masing jabatan tim
redaksi pada program berita televisi terdapat profesi penting yang dibutuhkan seperti :
1. Executive Producer adalah seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program
televisi secara keseluruhan. Sebagai seorang executive producer bertanggung jawab terhadap
penyusunan dan pengembangan ide untuk program acara siaran, baik siaran untuk keperluan
individu yang kompleks maupun untuk sasaran kelompok tertentu yang diproduksi secara khusus.
Tugas pokok seorang EP adalah :
- Memformulasikan program acara siaran.
- Menentukan format program siaran.
- Membuat kerangka anggaran siaran.
- Menyusun rincian biaya produksi.
- Melakukan promosi program.
2. Produser Televisi adalah seseorang yang ditunjuk mewakili Executive Producer untuk
melaksanakan apa yang dikehendaki oleh EP. Tugas pokok seorang produser adalah :
- Menciptakan dan mengembangkan idea untuk produksi acara televisi.
- Membuat disain produksi.
- Menentukan Tim Kreatif.
- Menentukan satuan kerja produksi.
- Bersama dengan Pengarah Acara memilih dan menentukan pengisi acara.
- Menyusun anggaran biaya produksi.
- Melakukan koordinasi promosi dan publikasi.
- Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.
3. Pengarah Acara adalah seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis
pelaksanaan produksi satu mata acara siaran. Pengarah acara bertugas di lapangan untuk
mengendalikan produksi yang sedang ditanganinya. Tugas pokok seorang pengarah acara :

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


4 Andi Fachruddin MSi
- Pra Produksi
 Mengikuti dan mencatat hasil pertemuan perencanaan produksi.
 Melakukan pendekatan produksi dan mendiskusikannya dengan produser.
 Bekerjasama dengan produser serta penulis naskah jika akan mengembangkan naskah.
 Mendiskusikan hasil pendekatan produksi (teknik dan artistik) dengan kerabat kerja
produksi.
 Merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan kamera dalam bentuk
recording plan.
 Memimpin pertemuan produksi dan latihan.
 Mengarahkan dan melatih penempatan kamera.
 Mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi.
- Produksi
 Memimpin rangkaian produksi dibantu Assisten PA/Pengarah Lapangan.
- Paska Produksi
 Memimpin pelaksana penyuntingan.
 Menentukan pemakaian ilustrasi musik dan jenis huruf dalam pelaksanaan mixing.
4. Penata Artistik (Art Director) adalah seseorang yang ahli dalam menata ruangan/lokasi
pengambilan gambar sesuai dengan yang dikehendaki dalam sekenario. Ia bertanggungjawab
untuk mendisain seluruh program produksi siaran televisi. Tugas pokok penata artistik :
- Menggambarkan dan mengawasi dalam memutuskan semua elemen visual meliputi
photografi, desain artistic dan animasi.
- Mengembangkan storyboard, tata letak dan sketsa kasar untuk produksi televisi, bahan
cetakan dan produksi film.
- Melakukan konsultasi dengan Produser, Pengarah Acara, dan semua kerabat kerja produksi
serta tim teknis desain grafis untuk mendukung pelaksanaan produksi.
- Melakukan pengawasan terhadap desain dan bangunan dekorasi televisi serta
memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan menentukan elemen dekornya.
- Mengembangkan dan mengurus anggaran artistik serta mengalokasikan dana untuk proyek
yang khusus.
- Memesan, menginstalasi, mengoperasikan semua peralatan utama artistik serta
mewujudkannya.
5. Graphic Artist bertanggung jawab terhadap desain, tata letak dan menentukan tata artistik untuk
surat kabar, periklanan, brosur, petunjuk program, billboard, dan lainnya berupa display untuk
periklanan dan promosi. Tugas pokok graphic artist :
- Menerjemahkan pikiran dan persepsi public tentang seni visual untuk menciptakan citra visual
program televisi.
- Mengerjakan tata letak dan melekatkan tata grafis pada bahan-bahan cetakan.
- Mengoperasikan beberapa model dari perlengkapan artistik termasuk unit bentuk-bentuk
huruf, dan air brushers.
- Mendesain dan membuat backdrops, pengaturan huruf dan properti untuk produksi televisi.

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


5 Andi Fachruddin MSi
6. Penata Cahaya mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi
di dalam studio maupun diluar studio. Tugas pokok penata cahaya :
- Mengawasi operator papan pengatur tata cahaya bila terjadi perubahan cahaya selama
kegiatan produksi secara langsung.
- Mengamati perubahan peralatan pencahayaan untuk penyempurnaan program.
- Memelihara barang-barang inventaris penata cahaya dan asesorisnya serta membeli kembali
elemen-elemen tata cahaya dan memenuhinya.
- Mengerjakan pemeliharaan secara rutin perlengkapan tata cahaya, perlengkapan listrik dan
aksesorisnya.

Nilai Berita

Berita merupakan suatu laporan yang berisi informasi mengenai sesuatu yang baru,
atau sedang terjadi. Berita bisa disampaikan dalam bentuk cetak, siaran, internet atau dari
mulut ke mulut. Berita sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Namun tidak
semua informasi mengenai sesuatu yang terjadi di dunia ini layak diangkat menjadi sebuah
berita. Ada nilai – nilai tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah  berita dianggap penting
untuk disiarkan melalui media massa. Berikut ini nilai berita yang penting keberadaannnya
dalam sebuah berita agar berita layak untuk diliput yaitu :
1. Magnitude
Luasnya pengaruh suatu berita bagi masyarakat (Magnitude) menentukan apakah berita
bernilai atau tidak. Contohnya berita tentang gempa bumi di Aceh akan lebih bernilai
daripada berita kecelakaan motor di jalan raya. Sebab gempa bumi di Aceh memiliki
pengaruh yang lebih luas bagi masyarakat dibandingkan sebuah kecelakaan pengendara
motor biasa.
2. Kedekatan
Kedekatan suatu berita dengan pembacanya (Proximity) akan mempengaruhi ketertarikan
masyarakat terhadap suatu berita. Ada dua macam kedekatan, yaitu kedekatan secara
geografis dan kedekatan psikologis 
3. Aktual
Keaktualan sebuah berita sangat penting. Berita akan jauh lebih menarik perhatian
mayarakat ketika berita tersebut masih hangat dibicarakan, belum lama/ sedang terjadi.
Semakin aktual sebuah berita, semakin tinggi pula nilai berita tersebut. Terdapat tiga
kategori aktual, yaitu aktual kalender, aktual waktu dan aktual masalah.
4. Dampak
Seberapa besar dampak (impact) suatu kejadian; seberapa banyak orang yang terkena
dampak, seberapa luas, seberapa lama pula dampak tersebut dirasakan. Semakin besar
dampak dari suatu peristiwa, maka akan semakin tinggi pula nilai beritanya

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


6 Andi Fachruddin MSi
5. Keluarbiasaan
Sesuatu yang unik, aneh dan tidak biasa (unusualness) tentu akan lebih menarik banyak
perhatian dibanding hal yang umum terjadi. Keluarbiasaan suatu kejadian dapat dilihat dari
aspek lokasi, waktu terjadinya, dan dampak yang ditimbulkannya.  Contoh aspek lokasi,
pohon sakura yang berbunga di Indonesia akan lebih menarik dari pada pohon sakura di
Jepang.
6. Ketokohan
Berita mengenai public figure seperti artis, kepala negara/ daerah, ilmuwan, atau seseorang
yang dianggap sebagai pahlawan merupakan berita yang bernilai. Semakin terkenal
sesorang, maka beritanya akan semakin bernilai. Contohnya berita tentang kunjungan Raja
Arab Saudi bersama pangeran-pangerannya ke Indonesia yang cukup membuat heboh. Hal
tersebut tidak akan terjadi jika yang datang hanya warga biasa dari arab Saudi.
7. Kemanusiaan
Berita mengenai kemanusiaan selalu menimbulkan ketertarikan masyarakat (human
interest). Berita dengan nilai kemanusiaan mampu  menyentuh perasaan pembacanya. Nilai
kemanusiaan biasanya terletak pada perbedaan dari seorang individu atau kelompok
individu dibandingkan masyarakat umum. Contoh berita dengan nilai kemanusiaan adalah
berita mengenai perjuangan seorang anak warga  Palestina di jalur Gaza dalam
mempertahankan hidupnya ditengah infansi militer dari Israel.
8. Konflik
Konflik selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Konflik merupakan sumber berita yang tak
pernah ada habisnya. Contohnya konflik antara artis Mulan Jamela dan Maia mantan istri
Ahmad Dhani, berita tentang Mulan Jamela selalu menarik perhatian para hatersnya. Atau
berita mengenai konflik antara Indonesia dan China di perairan Natuna, akan terus menarik
selama putusan pengadilan Internasional belum disetujui kedua belah pihak.

Berita TV, Berita Radio dan Berita Cetak

Pada dasarnya manusia membutuhkan informasi. Kebutuhan ini ditangkap pengelola televisi.
Ada banyak program berita yang muncul sejak mata kita terbuka di pagi hari hingga menjelang
dinihari. Setiap orang pun mendapatkan alternatif sumber informasi selain yang berasal dari koran
dan radio. Dengan kelebihan gambar gerak dan suara, berita televisi memberi 'nilai lebih' bagi
sebagian orang. Walaupun jumlah durasi singkat, informasi dengan gambar dan suara yang berbeda
setiap hari menjadikan berita televisi sebagai primadona dan nantikan pemirsa televisi.
Kreatifitas adalah salah satu elemen penting untuk memastikan pemirsanya menonton setiap
detik berita yang disajikan. Namun penonton yang puas dengan sebuah informasi (ditambah cara
pengemasan yang unik) tidak berarti ia masih akan puas karena melihat cara yang sama di keesokan

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


7 Andi Fachruddin MSi
harinya. Adalah sebuah tantangan untuk membuat sebuah laporan yang dikemas dalam sebuah
kreatifitas tinggi untuk memastikan setiap penonton televisi memberi apresiasi terhadap sebuah
tayangan berita televisi.
Sebelum sampai di layar kaca di rumah, perjalanan sebuah program berita relatif rumit,
panjang dan melibatkan banyak orang. Mencermati kemungkinan akan terjadinya penyimpangan
informasi berita yang sangat tinggi, karena prosesnya yang panjang, maka pemantauan di setiap
tahapan menjadi sangat penting. Cek dan ricek adalah hal wajib bagi penanggung jawab materi berita
televisi yaitu Tim Redaksi. Proses penyajian berita TV ini bisa berbeda dari stasiun televisi satu
dengan TV lainnya. Namun secara ringkas berikut proses perjalanan berita itu :
1. Ide peliputan.
Ide peliputan muncul dalam sebuah rapat redaksi. Rapat yang terdiri dari produser program,
koordinator liputan, koordinator kamerawan, presenter dan produser eksekutif membicarakan
sebuah ide liputan dan menimbangnya dari segala sisi. Pembicaraan termasuk informasi yang
harus diperoleh, gambar yang harus direkam dan narasumber yang harus diwawancarai.
2. Peliputan.
Ide yang telah disepakati oleh rapat redaksi dikerjakan oleh reporter dan kamerawan melalui
koordinator liputan. Perkembangan di lapangan atas suatu peristiwa akan terus dipantau, untuk
mengcover pergerakan isu yang berkembang dan keberadaan narasumber yang tepat untuk
diwawancarai serta memastikan ketersediaan materi saat siaran.
3. Pembuatan Run Down Berita TV.
Beberapa jam menjelang siaran, redaksi sekali lagi berkumpul dalam sebuah rapat bernama
'budgeting'. Korlip menyampaikan perolehan berita kepada produser program, yang kemudian
menyusunnya dalam sebuah run down acara. Rapat sekali lagi ini, akan mengevaluasi urgensi
berita yang akan ditayangkan. Selain melihat kesesuaian dengan perintah dari rapat redaksi di
awal juga akan menyinkronkannya dengan situasi terkini.
4. Pembuatan Naskah/Script Berita.
Setelah run down disetujui, reporter yang beritanya akan ditayangkan segera menyiapkan naskah.
Dalam proses ini, reporter harus mempertimbangkan ketersediaan gambar yang akan mendukung
laporannya. Selain itu reporter perlu memastikan cuplikan wawancaranya agar sesuai dengan
laporannya.
Setelah laporan selesai, produser akan memeriksanya kembali, baik dari segi isi maupun bahasa.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dasar penulisan naskah. Penggunaan tata bahasa
atau istilah yang keliru dapat menyebabkan perbedaan arti. Penulisan naskah pada berita televisi
harus singkron dengan visual dan memiliki teknik penulisan sulit atau perenungan yang mendalam
agar pemirsa mudah menerima makna dari informasi yang disampaikan.
5. Penyuntingan Gambar.
Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke ruang penyuntingan gambar.
Editor adalah penangung jawab proses pemanduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala
aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan penonton diperhitungkan. Kondisi yang tidak
sesuai standar seperti gambar biru (bluish), tidak focus, sedapat mungkin tidak dipergunakan

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


8 Andi Fachruddin MSi
dalam laporan tersebut. Kecuali pada gambar-gambar dramatis yang memberikan nilai tinggi pada
suatu peristiwa.
Dalam tahap ini editor seharusnya bekerja sama dengan reporter dan kamerawan peliput untuk
memadukan gambar terbaik. Produser program adalah penyelia tahap ini untuk memastikan
segala aspek telah sesuai dengan yang diinginkan setelah memasuki proses seleksi dari Tim
Redaksi. Setelah semua proses ini dilalui, maka materi-materi liputan tersebut siap utk
ditayangkan.
Berita televisi merujuk pada praktik penyebaran informasi mengenai peristiwa terbaru
melalui media televisi. Stasiun televisi biasanya menyajikan program berita sebagai bagian
dari acara berkalanya, dan disiarkan setiap hari pada waktu-waktu tertentu. Contoh berita
televisi di Indonesia seperti; Liputan 6 di SCTV, Semangat Pagi Indonesia di TVRI dan lain-lain.
Berita radio adalah berita yang disiarkan atau di publikasikan lewat media radio yang
pemberitaannya melalui audio (suara). Contohnya; Berita radio El Shinta News and Talk, RRI Pro
2 di RRI dan lain sebagainya. Sedangkan Media cetak merupakan media yang ditampilkan
dalam bentuk cetakan dalam kertas. Media ini pertamakali ditemukan pada tahun 1455 oleh
Johannes Gutenberg. Pada awal kemunculannya, media yang digunakan masih berupa
daun atau tanah liat. Hingga saat ini perkembangan media cetak semakin maju, baik dalam
hal media, bentuk, serta teknis serta alat-alat percetakkannya. Berita media cetak
merupakan sebuah pesan dari sumber pesan kepada  penerimanya, dalam bentuk tulisan
atau gambar yang di cetak dengan tinta diatas kertas. Contohnya; Surat Kabar KOMPAS,
Majalah Wanita, Tabloid Bintang dan lain-lain.

Berita TV

Berita Radio

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


9 Andi Fachruddin MSi
Penyiar Radio

Koran Kompas

Daftar Pustaka
Fachruddin, Andi. 2010. Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta. Kencana Prenada Media.
Fachruddin, Andi. 2013. Dasar-Dasar Produksi TV. Jakarta. Kencana Prenada Media.

2012 Mata Kuliah dari Modul Mata Kuliah Produksi Berita TV


10 Andi Fachruddin MSi

Anda mungkin juga menyukai