Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Mikrokontroler dan Mikroprosesor

Modul 6 – External Interrupt ARM STM32


Pramudya Rakhmadyansyah Sofyan/17524011
Asisten: Barry Wijaya
Tanggal praktikum: 2 Desember 2019
17524011@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak—Interupsi merupakan suatu fitur penting pada Gambar 1 Skema Multiplexer pada External Interrupt
sistem mikrokontroler yang berfungsi untuk menjalankan suatu
perintah khusus dengan memberhentikan terlebih dahulu fungsi
yang telah berjalan. Pada praktikum ini, interupsi akan
diujicobakan pada board STM32F407VG dengan memanfaatkan
fitur external interrupt dan memprogramnya pada software CO-
IDE. Dengan melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan
bahwa interupsi dapat berasal dari berbagai jenis input yang
kemudian akan diarahkan pada jalur mana interrupt akan
dijalankan. Pada praktikum ini.
Kata kumci—Interupsi; Input Interupsi;

I. PENDAHULUAN
Pada suatu sistem mikrokontroler, diperlukan suatu fungsi
untuk dapat menghentikan suatu perintah yang sedang berjalan
untuk digantikan dengan suatu perintah yang lebih penting,
untuk mengantisipasi adanya sesuatu hal yang terjadi diluar
dugaan. Dalam mikrokontroler, fungsi tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fitur interupsi. Menurut pusaka [1],
Interupsi adalah suatu perintah khusus yang terdapat pada sistem
komputer yang berfungsi untuk melakukan sesuatu dengan
menghentikan terlebih dahulu apa yang sedang dikerjakan dan
melakukan kembali fungsi sebelumnya setelah interupsi selesai. (Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Mikrokontroler dan
Pada STM32F407VG, interupsi dapat dijalankan dengan Mikroprosesor
menggunakan fitur external interrupt yang memiliki 23 sumber
exrernal interrupt dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pin Bagian ini memuat teori-teori yang berhubungan dengan
eksternal P0 sampai P15, serta bagian lainnya seperti untuk RTC modul praktikum yang dilaporkan. Pada bagian ini juga termuat
interrupt, Ethernet interrupt, dan sebagainya [2]. Dengan dasar teori mengenai aplikasi dasar komponen atau piranti yang
melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu untk digunakan dalam sistem. Teori yang dimasukkan hanyalah teori-
mengenal dan memanfaatkan fitur external interrupt pada teori yang mendukung percobaan praktikum, misal konsep dasar
STM32F407VG. dioda atau konsep dasar sistem alat ukur. Teori dituliskan
secukupnya sesuai kebutuhan. Jika terlalu panjang, teori-teori
II. TINJAUAN PUSTAKA dapat diarahkan ke daftar pustaka yang digunakan.
A. GPIO Sebagai Jalur Interrupt B. Penanganan Interrupt
Menurut pustaka [1], terdapat 16 garis interupsi eksternal Menurut pustaka [2], jalur EXTI0 hingga EXTI4 masing-
dengan alamat vektor interupsi yang terpisah dan terhubung masing terhubung saling terhubung dan langsung ke interface
dengan pin GPIO. Maka, terdapat 16 pin multiplexer yang NVIC. Sedangkan untuk EXTI dengan urutan yang lebih tinggi,
terhubunga ke dalam NVIC dan dikenal degan external interrupt terlebih dahulu dikelompokkan menjadi dua, yang pertama yaitu
dari pin EXTI0 hingga EXTI15. Pin GPIO yang sama EXTI5 hingga EXTI9 dan yang kedua EXTI10 hingga EXTI15.
dikumpulkan dalam satu kelompok yang sama dan terhubung ke Pengelompokkan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap
dalam saluran EXTI1. Berikut ini adalah gambar skema penggunaan external interruption secara normal, justru
multiplexer pada external interrupt: pengelompokkan ini memiliki keuntungan yaitu tidak
diperlukan lagi untuk membuat kode interupsi secara terpisah.
Berikut ini adalah gambar skema multiplexer pada penanganan
interupsi:
Gambar 2 Skema Multiplexer pada Penanganan Interupsi Dari bagian program tersebut, interupsi terlebih dahulu dicek
apakah benar interupsi berasal dari pin EXTI0 atau bukan. Jika
iya, maka program akan membalikkan nilai bit pada GPIO pin
13 yang merupakan alamat dari LED orange, sehingga LED
orange akan menyala ketika diberi interupsi. Setelah itu, fungsi
default pada program diinisiasikan dengan menyalakan LED
biru. Maksud dari program default tersebut yaitu perintah diluar
stimulasi interupsi. Berikut ini adalah bagian program yang
berisi fungsi default:
Gambar 4 Fungsi Default pada Program

(Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Mikrokontroler dan


Mikroprosesor)
III. METODE PRAKTIKUM
Pada praktikum ini terdapat dua percobaan yang akan
dilaksanakan, yaitu percobaan external interrupt dan modifikasi
external interrupt. Terlebih dahulu, siapkan board
STM32F407VG dan pastikan board telah terhubung dengan
power supply. Setelah itu, hubungkan board STM32F407VG
dengan personal computer yang akan digunakan, lalu ketiklah
program yang akan digunakan pada software CO-IDE. Program
terlampir. Kemudian, kompilasikan program tersebut dengan
menekan menu build. Jika program yang diketik telah benar,
maka akan muncul tulisan “BUILD SUCCESSFUL” pada
bagian console, lalu klik menu Download Code to Flash untuk
melihat hasil secara real-time pada board STM32F407VG.
Selanjutnya, lakukan kembali hal yang sama untuk percobaan
kedua dengan program yang berbeda untuk dapat menghitung
interupsi dan menampilkannya pada LCD indicator yang
Dari bagian program tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat dua
terdapat pada board.
alamat LED yaitu pin 13 untuk LED orange yang menyala
IV. HASIL DAN ANALISIS ketika diberi interupsi dan pin 15 untuk LED biru yang berjalan
secara default dengan delay 1 detik. Kemudian, dari program
Dari selurh percobaan yang telah dilakukan sesuai metode,
tersebut, interupsi akan diinisiasikan untuk dapat diaktifkan
hasil yang didapatkan dari praktikum ini yaitu output secara
sehingga fungsi interupsi tersebut dapat berjalan, pada
real-time yang ditampilkan pada board STM32F407VG sesuai
percobaan ini, push button dengan alamat pin GPIO_0
dengan keadaanya diminta. Pada percobaan pertama, keadaan
diguanakan sebagai input interupsi. Adapun bagian program
yang diminta yaitu untuk menampilkan fungsi interupsi pada
yang mendefinisikannya adalah sebagai berikut:
board yang berasal dari external interupsi. Pada program ini,
Gambar 5 Program Push Button Sebagai Input Interupsi
external interupsi yang digunakan yaitu berasal dari port EXTI0
dan diinisiasikan sebagai LED berwarna orange seperti yang
ditunjukkan pada bagian program berikut ini:
Gambar 3 Inisiasi External Interupsi
Selanjutnya, push button dengan alamat GPIO_0 tersebut harus Gambar 8 Hasil Ketika Diberi Interupsi
dikenali terlebih dahulu sebagai input interupsi. Baru setelah
itu, dilakukan pengaturan untuk menentukan jalur mana yang
akan menghubungkann sumber interupsi dengan NVIC. Dari
program ini, dapat diketahui bahwa jalur yang digunakan untuk
interupsi yaitu EXTI0 yang akan terhubung dengan GPIO_0.
Bagian program yang berfungsi mengatur perintah tersebut
adalah sebagai berikut:
Gambar 6 Program Mengatur Jalur Interupsi

Untuk percobaan kedua yaitu modifikasi program agar


dapat menampilkan jumlah interupsi pada indicator LCD,
percobaan tersebut belum dapat diselesaikan karena terkenda
waktu dan keterbatasan ilmu praktikan dalam pengetahuan
Dari seluruh program tersebut, berikut ini adalah output yang mengenai mikrokontroler STM32F407VG.
didapatkan secara real-time pada board STM32F407: V. KESIMPULAN
Gambar 7 Hasil Ketika Fungsi Default Berjalan
Dari seluruh percobaan yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa sumber dari interupsi dapat berasal dari
berbagai perangkat input, seperti push button, sensor, potensio,
dan lain sebagainya yang tehubung kepada GPIO yang
memiliki penomoran yang sama dengan jalur external interrupt
yang digunakan. Pada percobaan ini, external interrupt berhasil
dilakukan dengan menggunakan push button sebagai input
interupsi untuk menyalakn LED orange pada saat LED biru
menyala.
DAFTAR PUSTAKA

[1] F. Yazid, "Interupsi pada Komputer,"


Riau.

[2] J. T. Elektro, Buku Petunjuk Praktikum


Mikrokontroler dan Mikroprosesor,
Yogyakarta, 2015.
Lampiran:
Program yang digunakan;

Anda mungkin juga menyukai