Abstrak—Interupsi merupakan suatu fitur penting pada Gambar 1 Skema Multiplexer pada External Interrupt
sistem mikrokontroler yang berfungsi untuk menjalankan suatu
perintah khusus dengan memberhentikan terlebih dahulu fungsi
yang telah berjalan. Pada praktikum ini, interupsi akan
diujicobakan pada board STM32F407VG dengan memanfaatkan
fitur external interrupt dan memprogramnya pada software CO-
IDE. Dengan melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan
bahwa interupsi dapat berasal dari berbagai jenis input yang
kemudian akan diarahkan pada jalur mana interrupt akan
dijalankan. Pada praktikum ini.
Kata kumci—Interupsi; Input Interupsi;
I. PENDAHULUAN
Pada suatu sistem mikrokontroler, diperlukan suatu fungsi
untuk dapat menghentikan suatu perintah yang sedang berjalan
untuk digantikan dengan suatu perintah yang lebih penting,
untuk mengantisipasi adanya sesuatu hal yang terjadi diluar
dugaan. Dalam mikrokontroler, fungsi tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fitur interupsi. Menurut pusaka [1],
Interupsi adalah suatu perintah khusus yang terdapat pada sistem
komputer yang berfungsi untuk melakukan sesuatu dengan
menghentikan terlebih dahulu apa yang sedang dikerjakan dan
melakukan kembali fungsi sebelumnya setelah interupsi selesai. (Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Mikrokontroler dan
Pada STM32F407VG, interupsi dapat dijalankan dengan Mikroprosesor
menggunakan fitur external interrupt yang memiliki 23 sumber
exrernal interrupt dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pin Bagian ini memuat teori-teori yang berhubungan dengan
eksternal P0 sampai P15, serta bagian lainnya seperti untuk RTC modul praktikum yang dilaporkan. Pada bagian ini juga termuat
interrupt, Ethernet interrupt, dan sebagainya [2]. Dengan dasar teori mengenai aplikasi dasar komponen atau piranti yang
melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu untk digunakan dalam sistem. Teori yang dimasukkan hanyalah teori-
mengenal dan memanfaatkan fitur external interrupt pada teori yang mendukung percobaan praktikum, misal konsep dasar
STM32F407VG. dioda atau konsep dasar sistem alat ukur. Teori dituliskan
secukupnya sesuai kebutuhan. Jika terlalu panjang, teori-teori
II. TINJAUAN PUSTAKA dapat diarahkan ke daftar pustaka yang digunakan.
A. GPIO Sebagai Jalur Interrupt B. Penanganan Interrupt
Menurut pustaka [1], terdapat 16 garis interupsi eksternal Menurut pustaka [2], jalur EXTI0 hingga EXTI4 masing-
dengan alamat vektor interupsi yang terpisah dan terhubung masing terhubung saling terhubung dan langsung ke interface
dengan pin GPIO. Maka, terdapat 16 pin multiplexer yang NVIC. Sedangkan untuk EXTI dengan urutan yang lebih tinggi,
terhubunga ke dalam NVIC dan dikenal degan external interrupt terlebih dahulu dikelompokkan menjadi dua, yang pertama yaitu
dari pin EXTI0 hingga EXTI15. Pin GPIO yang sama EXTI5 hingga EXTI9 dan yang kedua EXTI10 hingga EXTI15.
dikumpulkan dalam satu kelompok yang sama dan terhubung ke Pengelompokkan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap
dalam saluran EXTI1. Berikut ini adalah gambar skema penggunaan external interruption secara normal, justru
multiplexer pada external interrupt: pengelompokkan ini memiliki keuntungan yaitu tidak
diperlukan lagi untuk membuat kode interupsi secara terpisah.
Berikut ini adalah gambar skema multiplexer pada penanganan
interupsi:
Gambar 2 Skema Multiplexer pada Penanganan Interupsi Dari bagian program tersebut, interupsi terlebih dahulu dicek
apakah benar interupsi berasal dari pin EXTI0 atau bukan. Jika
iya, maka program akan membalikkan nilai bit pada GPIO pin
13 yang merupakan alamat dari LED orange, sehingga LED
orange akan menyala ketika diberi interupsi. Setelah itu, fungsi
default pada program diinisiasikan dengan menyalakan LED
biru. Maksud dari program default tersebut yaitu perintah diluar
stimulasi interupsi. Berikut ini adalah bagian program yang
berisi fungsi default:
Gambar 4 Fungsi Default pada Program