Nama : Dwi Ayudita Nadjamudin

NIM : 821418015
Kelas : A-S1 Farmasi 2018
ANALISIS KASUS
ANALISIS GAS DARAH
Pasien wanita berinisial A.B berusia 60 tahun dengan berat badan 60 kg. Memiliki
riwayat gangguan afektif bipolar dan melaporkan menelan cat dari dinding rumahnya.
Berdasarkan hasil tes laboratorium, pasien A.B di diagnosis mengalami gangguan asam basa
yaitu jenis asidosis metabolik. Dimana terlalu banyak asam yang menumpuk didalam tubuh.
Perubahan pH akibat perubahan utama dalam serum bikarbonat adalah gangguan basa
metabolisme. Khususnya asidosis metabolik dikaitkan dengan penurunan serum HCO dan
berkurangnya pH, dimana kurang dari 7,35 (asam) dan pH darah pasien A.B adalah 7,28.
Penyebab potensial asidosis metabolik pada pasien A.B disebabkan oleh kadar PaCO 2
dan HCO3 yang rendah atau kurang. Selain itu nilai AG dari pasien A.B adalah 10 mEq/L.
Perhitungan AG berfungsi sebagai langkah awal dalam menentukan asidosis metabolik. Pasien
A.B memiliki hyperchloremic acidosis dengan AG normal. Normal AG metabolis acidosis
biasanya disebabkan oleh hilangnya gastointestinal arbonare (diare, gangguan ftulus,
penyimpangan ureteral) yang berasal dari pengeluaran ion merah dari ion hidrogen (renal tubular
acidosis), dimana pasien A.B menelan cat yang mungkin cat nya berpelarut timah dan
penggunaan lithium yang kronis. Timbal dan lithium berkaitan dengan perkembangan asidosis
renal tubular sehingga AG pasien A.B normal. Hal lain yang menjadi penyebab adalah
penurunan bikarbonat, dan peningkatan klorida (Cl). Penurunan kadar kalium (K) dalam darah
atau hipokalemia juga terjadi pada pasien penderita asidosis tubular renal (ginjal). Faktor
pendukung lainnya yaitu pemberian natrium bikarbonat secara IV, dimana indikasinya adalah
untuk pasien asidosis metabolik yang terjadi pada kasus diabetes tidak terkontrol dan
hyperkalemia. Dalam hal ini pasien A.B mengalami diabetes yang dilihat dari pH urin (5,5) yang
termasuk asam dan pasien juga mengeluh anoreksia (gangguan nafsu makan).