Anda di halaman 1dari 4

HASIL DISKUSI

KELOMPOK 1 PATOLOGI
1. Anggun Juwinten Harun (821418031)
2. Annisya Isti Muslimah (821418024)
3. Belinda A. Mantali (821418008)
4. Devie Ariany Daud (821418002)
5. Dwi Ayudita Nadjamudin (821418015)
6. Iin Oktaviani Rahman (821418034)
7. Meriska A. Ahmad (821418021)
8. Santi (821418018)
9. Sri Nurain Ahmad (821418012)
10. Wulandari Fazrileoni Zakaria (821418005)
1. Bagaimana varises bisa terjadi? Apakah ada faktor pemicu lain?
Jawaban :
Varises terjadi karena berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan
pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana
mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu
pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya. Varises juga
terjadi karena rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan
darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah
berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Faktor pemicu varises yang lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang bergerak, gaya
hidup, merokok, terlalu banyak berdiri, menderita kolesterol tinggi, dan memakai sepatu hak
tinggi.
2. Bagaimana proses sampai metabolit vasodilator yang diproduksi bisa menyebabkan penyakit
kongestif? Apa saja yang termasuk vasodilator tersebut?
Jawaban :
Hiperemia aktif dimediasi oleh peningkatan sintesis dan/atau pelepasan agen vasodilator
selama periode metabolisme seluler yang meningkat. Peningkatan metabolisme seluler
menyebabkan peningkatan produk sampingan metabolisme vasoaktif. Beberapa agen
vasodilatif diduga (terkait dengan metabolisme) meliputi, tetapi tidak terbatas pada CO 2, H+,
K+, ADO, dan NO. Vasodilator ini dilepaskan dari jaringan yang bekerja pada arteriol lokal
yang menyebabkan vasodilatasi, hal ini menyebabkan penurunan resistensi pembuluh darah
dan memungkinkan peningkatan aliran darah untuk diarahkan ke kapiler kap jaringan aktif.
Akibatnya memungkinkan aliran darah untuk memenuhi dan mencocokkan permintaan
metabolisme jaringan dan mencegah ketidakcocokan antara permintaan dan pasokan.
Vasodilator yang diproduksi secara lokal mungkin bertindak secara berlebihan, di mana
antagonisme satu dilator, baik secara farmakologis atau patologis, dapat dikompensasi oleh
yang lain untuk menjaga aliran darah ke jaringan. Sementara lokus kontrol aliran darah
secara luas diperkirakan berada di tingkat arteriol. Sel endotel kapiler mungkin menjadi
koordinator aliran darah otot rangka selama hiperemia fungsional. . Vasodilator dapat
merangsang sel endotel kapiler lokal yang pada gilirannya menyebabkan konduksi sinyal
vasodilatasi ke hulu arteriol, ini kemudian memunculkan vasodilatasi arteriolar,
menciptakan jalur resistensi paling sedikit sehingga darah alirannya dapat langsung menuju
ke kapiler yang memasok jaringan yang aktif secara metabolik. Sebaliknya, ketika suatu
jaringan kurang aktif secara metabolik, itu menghasilkan lebih sedikit metabolit yang hanyut
dalam aliran darah. Karena sebagian besar nutrisi umum dalam tubuh dikonversi menjadi
karbon dioksida ketika mereka dimetabolisme, otot polos di sekitar pembuluh darah rileks
sebagai respons terhadap peningkatan konsentrasi karbon dioksida dalam darah dan cairan
interstitial di sekitarnya. Relaksasi otot polos ini menghasilkan pelebaran pembuluh darah
dan peningkatan aliran darah.
3. Bagaimana cara mengobati kongestif jantung dan kongesti nasal?
Jawaban :
Gagal jantung kongestif (CHF) dapat diperbaiki dengan obat atau operasi. Prospek
keberhasilan terapi tergantung pada seberapa parah CHF yang dimiliki dan apakah ada
penyakit lain yang menyertai, seperti diabetes atau hipertensi. Semakin dini penyakit ini
didiagnosis dan diterapi, maka akan semakin baik pula prospek keberhasilan terapi.
Oxymetazoline adalah obat yang digunakan untuk penanganan sementara kongesti nasal
atau hidung tersumbat, dalam bentuk semprot hidung. Hidung tersumbat dapat terjadi saat
alergi atau kondisi demam. Oxymetazoline tersedia dalam bentuk krim atau topikal.
Oxymetazoline topikal digunakan untuk menangani eritema (ruam pada kulit), yang terjadi
akibat rosacea. Oxymetazoline bekerja dengan menyusutkan pembuluh darah. Pembuluh
darah yang melebar dapat membuat hidung menjadi tersumbat (kongesti nasal), atau ruam
pada kulit (eritema).
4. Bagaimana cara melihat bentuk fisik kongesti pada saluran pernapasan? Dan kongesti yang
terjadi pada sirkulasi pernapasan itu contohnya bisa asma atau bukan?
Jawaban :
Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi bagian jantung. Jika gagal jantung terjadi
pada pompa bilik kiri jantung, maka darah akan mengumpul dan menumpuk di paru
(kongesti). Kongesti inilah yang menimbukan sesak napas dan batuk. Akibatnya, kantung
udara sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida bisa terisi dengan cairan,
sehingga mengganggu fungsi paru-paru. Sementara serangan batuk dapat berhubungan
dengan infeksi saluran pernapasan, alergi, asma atau gangguan paru-paru. Dalam beberapa
kasus, gagal jantung kongestif mungkin sebenarnya bertanggung jawab sebagai penyebab
batuk kronis. Mereka yang mengalami gejala seperti batuk dan sakit jantung harus
mendapatkan pemeriksaan medis secara menyeluruh untuk menegakkan hasil diagnosa.
5. Mengapa produksi metabolit vasodilator menyebabkan kongesti?
Jawaban :
Aliran darah erat dipasangkan dengan aktivitas metabolik jaringan di sebagian besar organ
tubuh. Sebagai contoh, peningkatan metabolisme jaringan, seperti yang terjadi selama
kontraksi otot atau selama perubahan-perubahan dalam aktivitas neuronal di otak,
menyebabkan peningkatan aliran darah (hyperemia aktif). Ada banyak bukti yang secara
aktif metabolisme sel-sel di sekitarnya vasoactive arteriola melepaskan zat yang
menyebabkan vasodilasi. Ini disebut teori metabolik regulasi aliran darah. Bertambah atau
berkurang dalam metabolisme mengakibatkan bertambah atau berkurang dalam pelepasan
zat-zat vasodilator ini. Mekanisme metabolik ini memastikan bahwa jaringan cukup dipasok
oleh oksigen dan bahwa produk metabolisme (CO2, H+, laktat) dihapus. Mekanisme lain
yang mungkin beberapa aliran darah dan metabolisme melibatkan perubahan dalam tekanan
parsial oksigen.
6. Apakah ada gejala yang dirasakan pasien yang dapat menentukan bahwa terjadi kongesti
aktif atau pasif?
Jawaban :
Ciri-ciri kongesti yg dapat dirasakan langsung oleh pasien yaitu pada kongesti aktif seperti
kemerahan pada wajah dan peradangan. Sedangkan pada kongesti pasif seperti varises atau
terasa keram pada otot.
7. Apa yang menyebabkan gagal jantung kongestif?
Jawaban :
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh :
1) Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot
mencakup ateriosklerosis koroner, hipertensi arterial, dan penyakit degeneratif atau
inflamasi.
2) Aterosklerosis koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang
secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
3) Hipertensi sistemik atau pulmonal
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut
otot jantung.
4) Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.
5) Penyakit jantung lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang secara
langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran
darah yang masuk jantung (stenosis katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk
mengisi darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV),
peningkatan mendadak afterload.
6) Faktor sistemik
Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal
jantung. Meningkatnya laju metabolisme (misal: demam), hipoksia dan anemia diperlukan
peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan
anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau
metabolik dan abnormalitas elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.

Presentator : Dwi Ayudita Nadjamudin


Annisya Isti Muslimah
Yang Bertanya : Iin Rahman
Anggun Juwinten Harun
Meriska A. Ahmad
Santi
Devie Ariany Daud
Wulandari Fazrileoni Zakaria
Sri Nurain E. Ahmad
Belinda A. Mantali
Yang Menjawab : Semua Anggota Kelompok Berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai