Anda di halaman 1dari 7

MODUL 6

Multivibrator

A. Tujuan :

1. Mempelajari cara kerja rangkaian multivibrator,


2. Menyusun rangkaian multivibrator,
B. Alat dan Bahan :

1. Power Supply
2. Pemotong kabel
3. Stopwatch
4. Project Board
5. Kapasitor :
 0,01 µF
 10 µF
6. LED :
 Merah
 Hijau
7. Resistor:
 100 kΩ
 10 kΩ
 470 kΩ
8. IC :
 555
 74LS76
9. kabel tunggal
10. data sheet IC 74LS76 dan IC 555.

C. Dasar Teori :

Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang


digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two
state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang
dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian
sekuensial.

Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai


sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan
pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua
keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan tak stabil.

Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo


sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu.

Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo


sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada
komponen aktif.Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari
kapasitas kapasitor.

1. Astabil Multivibrator merupakan salah satu jenis


multivibrator yang berguncang bebas (free running) dan
tersulut (triggering). Multivibrator astabil merupakan
rangkaian penghasil gelombang kotak yang tidak
memiliki keadaan yang mantap dan selalu berguling dari
satu kondisi ke kondisi yang lain (free running).

2. Monostable multivibrator merupakan salah satu


pengembangan oscliator tipe relaksasi dengan pemicu
(trigerred). Multivibrator monostable memiliki satu kondisi
stabil sehingga sering juga disebut sebagai multibrator one-
shot. Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi
pengoperasian, maka pada waktu singkat akan kembali ke
titik awal pengoperasian. Konstanta waktu dari rangkaian
tank circuit RC menentukan periode waktu perubahan
keadaan. Rangkaian memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil
dan kondisi tak stabil. Rangkaian akan rileks pada kondisi
stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi tak stabil diawali dengan
pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 0,7 R2C1,
rangkaian multivibrator kembali ke kondisi stabil.
Rangkaian monostable multivibrator tidak mengalami
perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang pada jalur
input oscilator.

E. Langkah Percobaan :
1.) Percobaan 1
a. Membuat rangkaian gambar 1 dengan R1=100 kΩ, R2=10
kΩ, C1=10 µF. Kaki 3 dihubungkan dengan LED dan
R=220 Ω ke ground.
b. Memberikan tegangan Vcc=5V
c. Menekan sklar start sebentar. Lamanya nyala LED
diamati.
d. Mengulangi langkah 1 s/d 3 untuk R1=470 kΩ.
e. Mengulangi langkah 1 s/d 4 untuk C1=4,7 µF.
2.) Percobaan 2
a. Membuat rangkaian gambar 2 dengan R1=470 kΩ,
R2=100 kΩ, C1=10 µF. Kaki 3 dihubungkan dengan LED
dan R=220 Ω ke ground.
b. Memberikan tegangan Vcc=5V
c. Menghitung jumlah nyala LED dalam 1 menit.
d. Mengulangi langkah 1 s/d 3 untuk R1=100 kΩ.
e. Mengulangi langkah 1 s/d 4 untuk C1=4,7 µF.

3.) Percobaan 3
a. Membut rangkaian seperti percobaaan 1 langkah 1.
b. Dengan mengacu diagram kaki 74LS76, menghubungkan
kaki 2,3,5,7 dan 8 ke Vcc; 13 ke ground; 1 ke output IC
555. Q dan Q’ diberi LED dan R 220 Ω ke gound.
c. Untuk setiap variasi input (1J dan 1K), memberikan clock
3 kali. Mengamati output (1Q dan 1Q’) untuk setiap input
clock.
4.) Percobaan 4
a. Membut rangkaian seperti percobaaan 2 langkah 1.
b. Dengan mengacu diagram kaki 74LS76, menghubungkan
kaki 2,3,4,5,7,8,9 dan 16 ke Vcc; 13 ke ground; 1 ke
output IC 555. 1Q diberi LED dan R 220 Ω ke gound.
c. Menghitung nyala LED pada output 55 dan output 1Q
dalam 1 menit.
5.) Percobaan 5
a. Membut rangkaian seperti percobaaan 2 langkah 1.
b. Dengan mengacu diagram kaki 74LS76, menghubungkan
kaki 2,3,4,5,7,8,9,12 dan 16 ke Vcc; 13 ke ground; 1CLK
ke output IC 555; 1Q ke 2CLK. 1Q dan 2Q diberi LED
dan R 220 Ω ke gound.
c. Menghitung nyala LED pada output 55 dan output 1Q
serta 2Q dalam 1 menit.

E. Hasil Percobaan :

1. Percobaan 1
a) Rangkaian 1
 R1 = 100 KΩ
 R2 = 10 KΩ
Waktu yang dibutuhkan LED
 C1 = 10 µF
untuk padam = 2 sekon
 VCC= 5 V
b) Rangkaian 2
 R1 = 470 KΩ
 R2 = 10 KΩ Waktu yang dibutuhkan LED
 C1 = 10 µF untuk padam = 6 sekon
 VCC= 5 V
c) Rangkaian 3
 R1 = 470 KΩ
 R2 = 10 KΩ Waktu yang dibutuhkan LED
 C1 = 4,7 µF untuk padam = 3 sekon
 VCC= 5 V
d) Rangkaian 4
 R1 = 100 KΩ
 R2 = 10 KΩ Waktu yang dibutuhkan LED
 C1 = 4,7 µF untuk padam = 5 sekon
 VCC= 5 V
2. Percobaan 2
a) Rangkaian 1
 R1 = 470 KΩ
 R2 = 100 KΩ
Banyak kelip nyala LED dalam
1menit = 15 kali
 C1 = 10 µF
 VCC =5V
b) Rangkaian 2
 R1 = 100 KΩ
 R2 = 100 KΩ Banyak kelip nyala LED dalam
 C1 = 10 µF 1menit = 20 kali
 VCC= 5 V
c) Rangkaian 3
 R1 = 100 KΩ
 R2 = 100 KΩ Banyak kelip nyala LED dalam
 C1 = 4,7 µF 1menit = 53 kali
 VCC= 5 V
d) Rangkaian 4
 R1 = 470 KΩ
 R2 = 100 KΩ Banyak kelip nyala LED dalam
 C1 = 4,7 µF 1menit = 35 kali
 VCC= 5 V
3. Percobaan 3

INPU Q1 Q´ 1 Q2 Q´ 2 Q3 Q´ 3
T
0 0 X V X V X V
0 1 X V X V X V
1 0 V X V X V X
1 1 X V V X X V

4. Percobaan 4
Jumlah nyala LED pada output :
 IC 555 = 10 kali
 1Q = 5 kali
5. Percobaan 5
Jumlah nyala LED pada output :
 IC 555 = 10 kali
 2Q = 2 kali
 1Q = 5 kali

*keterangan:
 V = nyala
 X = mati/redup
F. Analisis :

PERCOBAAN 1
R1(KΩ) C1(µF) NYALA LED (detik)
100 10 0,86s
470 10 4,97s
100 4,7 1,50s
470 4,7 4,58s

PERCOBAAN 2
R1(KΩ) C1(µF) NYALA LED/menit
470 10 15
100 10 30
470 4,7 25
100 4,7 58

PERCOBAAN 3
INPUT OUTPUT 1Q
1J 1K CLOCK 1 CLOCK 2 CLOCK 3
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
1 0 0 1 0
1 1 1 1 1

PERCOBAAN 4
OUTPUT NYALA LED/MENIT
1Q 7
MULTIVIBRATOR 14

PERCOBAAN 5
OUTPUT NYALA LED / MENIT
555 13
1Q 7
2Q 4
G. Kesimpulan :

1) Pada percobaan 1, dapat diketahui bahwa lama waktu menyala


LED berbanding lurus dengan besarnya nilai kapasitor dan
resistor
2) Pada percobaan 2, dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah
nyala LED berbanding terbalik dengan nilai kapasitor dan
resistor
3) Pada percobaan 3, 4, 5, dapat diketahui cara kerja IC 74LS76
yaitu output Q dan Q́ dapat diatur dengan input J dan K, dan nilai
output berubah jika Clock turun dari high ke low

Anda mungkin juga menyukai