Anda di halaman 1dari 6

Acuan Praktikum

Kinesiologi dan Biomekanik

LABORATORIUM FISIOTERAPI
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISA GAIT
(GAIT ASSESSMENT)

1. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Mahasiswa mampu melakukan dan menjelaskan gait normal
b. Mengenal keadaan umum penderita apakah kelihatan sakit sedang atau berat dengan
inspeksi
c. Mahasiswa mampu memberikan instruksi kepada klien dalam pemeriksaan analisa
gait
d. Mahasiswa mampu melakukan analisa gait secara sistematik
e. Mahasiswa mampu melakukan dan menjelaskan serta menginterpretasikan hasil
pemeriksaan analisa gait
f. Mahasiswa mampu menentukan letak permasalahan serta menginterpretasikan hasil
pemeriksaannya sesuai dengan korelasi klinis terkait
2. Ruang Lingkup dan Deskripsi Praktikum
Analisa gait merupakan bagian dari metode observasi dalam pemeriksaan fisik dengan
Inspeksi. Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat. Inspeksi merupakan
langkah pertama dalam memeriksa seorang klien atau bagian tubuh meliputi : ”general
survey” dari klien. General survey merupakan bagian penting dan dilakukan pada
permulaan pemeriksaa fisik. Bahkan ada beberapa pemeriksaan general survey yang
dilakukan sebelum anamnesis, seperti mengamati cara berjalan klien, ekspresi wajah,
tingkat kesadaran, dan lain-lain. Pemeriksaan general survey sangat efektif untuk
mengarahkan diagnosis karena terkadang kita sudah bisa menduga diagnosis at the first
sight (pada pandangan pertama). Tetapi dugaan tersebut harus tetap dibuktikan dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Inspeksi dilakukan secara terstruktur dan sistematik dengan pendekatan cephalocaudal.
Inspeksi dibagi menjadi dua bagian yaitu inspeksi dinamis contohnya analisa gait, dan
inspeksi statis contohnya postur.
3. Alat & Bahan
1. Modul
2. Orang coba
3. Ruangan yang tenang dan dengan cahaya yang cukup terang.

4. Dasar Teori
Cara berjalan klien sering mempunyai nilai diagnostik. Ada beberapa cara berjalan yang
abnormal, banyak diantaranya merupakan ciri khas atau menjurus ke arah diagnosis suatu
penyakit. Pada saat memasuki ruang pemeriksaan, sedapat mungkin perhatikan cara
berjalan klien. Apakah klien berjalan dengan mudah, nyaman, percaya diri,
keseimbangannya baik, atau terlihat pincang, tidak nyaman, kehilangan keseimbangan,
atau tampak abnormalitas aktifitas motorik. Abnormalitas gait sangat berhubungan dengan
kelainan saraf dan muskuloskeletal.

5. Instruksi Kerja
Analiasa Gait

Instruksi Kerja

1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya


2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab fisioterapis
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien atau keluarga
4. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum tindakan
5. Atur posisi yang nyaman bagi klien
6. Instruksikan klien utuk berjalan sesuai dengan kemampuannya saat ini
7. Inspeksi gaya berjalan klien dan bagian tubuh anterior, posterior dan lateral. Inspeksi juga pada
saat klien berjalan datang keruang ke ruang. Saat klien tidak menyadari diobservasi, gaya
berjalan akan lebih alami
8. Nilai panjang langkah klien dan cara berdiri menggunakan masing masing kaki dan siklus Gait
(Interaksi yang kompleks dari berbagi otot dan sendi pada kedua ekstremitas inferior untuk
menghasilkan gerakan mendorong pada tubuh)
INTERPRETASI HASIL

NORMAL
1. Klien harus berjalan dengan kedua lengan bergerak bebas disisinya

2. Kepala mendahului tubuh

3. Kedua ibu jari mengarah tepat kedepan

4. Fase:
a. Stance (62 %):kaki bersentuhan dengan tanah (CONTOH)
1. Initial contact :
a) Trunk : lurus diantara 2 tugkai
b) Pelvis : medial rotasi pada sisi initial contact
c) Hip : flexi 30-490 dan medial rotasi
d) Knee : sedikit flexi
e) Tibia : Lateral rotasi
f) Ankle : 00 dengan foot supinasi
g) Hind foot : eversi
2. Loading Response / Foot Flat
a) Trunk :
b) Pelvic :
c) Hip :
d) Knee :
e) Tibia :
f) Ankle :
3. Mid stance
a) Trunk :
b) Pelvic :
c) Hip :
d) Knee :
e) Forefoot :
f) Hind foot :

4. Terminal Stance :
a) Trunk :
b) Pelvis :
c) Hip :
d) Knee :
e) Tibia :
f) Ankle :
g) Fore foot :

5. Pre-swing
a) Trunk :
b) Pelvic :
c) Hip :
d) Knee :
e) Ankle foot :

b. Swing (38 %) : kaki di udara ke depan


1) Initial swing
a) Trunk :
b) Pelvis :
c) Hip :
d) Ankle :
e) Fore foot :
f) Hind foot :
2) Mid swing
a) Trunk :
b) Pelvis :
c) Hip :
d) Knee :
e) Ankle :
f) Fore foot :
g) Hind foot :

3) Terminal swing
a) Trunk :
b) Pelvis :
c) Hip :
d) Knee :
e) Ankle :
f) Fore foot :
g) Hind foot :

ABNORMAL (Jelaskan definisi, ciri-ciri dan problem utamanya)


1. Antalgic gait :

2. Trendelenburg Gait :

3. Spastic Gait :

4. Wadling Gait :

5. Ataxic gait :

6. Gluteus maximus gait :

7. Plntar fleksor gait :

8. Parkinson gait :
9. Psoatic limp :

10. Kontraktur gait :

11. Arthrogenic gait :

12. Short leg gait :

13. Hemiplegic gait :


14. Steppage gait:

15. Limping gait:

16. Astasia – Abasia :

17. Drunken gait :

6.Latihan
a. Buatlah video klien dengan pola jalan normal dan semua pola jalan abnormal,
kemudian analisislah gangguan yang mungkin terjadi?

Anda mungkin juga menyukai