Anda di halaman 1dari 20

Perancangan Tata Letak

Fasilitas
Systematic Layout Planning
Rozar Rayendra ST., M.Sc
LAYOUT

Suatu rancangan berupa rancangan lantai yaitu suatu susunan fasilitas


fisik (perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain) untuk mengoptimalkan
hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman (Apple,
tahun 1990 ;2)
TUJUAN PENATAAN LAYOUT

1. Memudahkan proses manufaktur


2. Menyusun mesin, peralatan dan work station.
3. Menghilangkan hambatan yang ada
4. Merencanakan aliran proses
5. Menjaga mutu pekerjaan
6. Meminimumkan perpindahan barang/material
7. Menciptakan keleluasaan (allowance) selama proses dilakukan
8. Menekan biaya modal (peralatan)
9. Maksimalisasi penggunaan lantai produksi
10. Mengefisiensikan tenaga kerja
11. Memberi kemudahan, kenyamanan dan keamanan kepada para operator/tenaga kerja yang ada
PRINSIP PENATAAN LAYOUT

1. Integrasi semua komponen terkait pada layout lantai pabrik


2. Jarak pemindahan barang se-minimal mungkin
3. Pripsip gerakan selama proses (hindari proses balik,
memotong)
4. Prinsip pemanfaatan ruang
5. Keselamatan kerja
TIPE – TIPE LAYOUT

Tipologi Sistem Manufaktur

Tipologi 1
Interaksi antara Tipologi 2
produsen dan Tentang bagaimana
konsumen tentang sistem produksi
pengiriman dan secara fisik diatur
penerimaan order dalam pabrik.
(Consumer Order (Factory Layout)
Decoupling Point)
TIPOLOGI 1

KONSE P ( CUSTOME R OR DE R DE COUP LING P OI NT ) :


TITIK DIMANA KONSUMEN BERTEMU DENGAN
PRODUSEN
SEMI FINISHED FINISHED
RAW MATERIAL COMPONENTS
PRODUCT PRODUCT

Make to Stock
MAKE TO STOCK (MTS)

P P
Assemble to Order E ASSEMBLE TO ORDER (ATO)
E

M L
A MAKE TO ORDER (MTO) A
Make to S N
Order O G
ENGINEER TO ORDER (ETO)
K G
A
Engineer to Order N
TIPOLOGI 2

Flow Shop Layout berdasarkan urutan fabrikasi dan proses perakitan.


• -Small-Batch Line Flow →non discrete in low volume, ex: pharmacies
-Large-Batch (Repetitive) Line Flow → discrete in large volume ex:
motorcycle
-Continuous Line Flow → fluids, powder,metal, etc

Job Shop Layout berdasarkan kesamaan fasilitas dalam hal proses/Fungsi

• Ex: bubut

Fixed Shop Layout dengan posisi produk tetap dan tertentu dalam lokasi pabrik

• Ex: Pesawat Terbang, Kapal Laut

Group Technology Gabungan Job Shop dan Flow Shop


PRODUCT LAYOUT / FLOW SHOP

Kriteria :
• mass production, high standardization,
high speed
• low material handling
• short flow time
Product 1

Input
A D B
• low unit-processing costs Output
• high investment cost; needs mass
production.
• special purpose equipment, and low
skilled labor prevent flexibility
Product 2
C B A
PRODUCT LAYOUT / FLOW SHOP

Mesin Mesin Mesin Mesin A G


G
U Bubut Drill Gerinda Drill P U
D E D
A B R A
Mesin Mesin Mesin
N A N
Press Lengkung Drill
G K G
I
Mesin Mesin C T B
B
Perata Drill A
A
H N J
A Mesin Mesin Mesin D A
N Bubut Perata Drill
PRODUCT LAYOUT / FLOW SHOP

KEUNTUNGAN KEKURANGAN

1. Aliran material handling lancar, 1. Kerusakan mesin dapat


sederhana, logis dan biaya rendah menghentikan aliran produksi secara
karena aktivitas MH menurut jarak
terpendek total
2. Total waktu produksi relatif 2. Fleksibilitas untuk membuat produk
singkat yang berbeda tidak ada
3. WIP process jarang terjadi krn line 3. Stasiun kerja yg paling lambat akan
balancing menjadi hambatan bagi aliran
4. Tiap stasiun kerja memerlukan luas produksi
area yg minimal 4. nvestasi yang besar untuk pengadaan
5. Pengendalian proses produksi mesin
mudah dilaksanakan
PROCESS LAYOUT / JOB SHOP

Output
Kriteria :
• low volume, high variety customized
products
• flexible resources
• skilled human resources
• Jumbled work flows
• high material handling
Product 1

Input
A B
• large of inventories
• long flow time
• highly structured information system
• high cost per unit of product but low
investment
Product 2
C D
PROCESS LAYOUT / JOB SHOP

G Mesin Mesin Mesin G


LAS LAS
U Bubut Bubut Drill U
D D
A A
Mesin Mesin Mesin
N CAT CAT N
Bubut Bubut Drill
G G

Mesin Mesin Mesin A B


B RAKIT
Perata Perata Gerinda
A
B J
H
A Mesin Mesin D C A
RAKIT
N Perata Gerinda
PROCESS LAYOUT / JOB SHOP

KEUNTUNGAN KEKURANGAN

1. Total investasi rendah utk 1. Aliran proses yang tidak sederhana


pembelian mesin mengakibatkan ongkos material
2. Fleksibilitas tenaga kerja dan handling mahal
fasilitas produksi besar 2. Kesulitan menyeimbangkan kerja dari
3. Mudah untuk mengatasi setiap fasilitas produksi karena
breakdown dr mesin penempatan mesin yang berkelompok.
3. Proses pengendalian produksi lebih
kompleks(waktu,WIP besar)
4. Ketrampilan tenaga kerja harus tinggi
karena variasi aktivitas produksi tinggi
FIXED POSITION LAYOUT/
PROJECT SHOP

Mesin las Mesin las Mesin las

Gudang bahan baku Gudang produk jadi

Mesin las Mesin las Mesin las

Tata letak yang berposisi tetap dimana mesin-mesin dan manusia


bergerak menuju lokasi material untuk menghasilkan produk
FIXED POSITION LAYOUT/
PROJECT SHOP

KEUNTUNGAN KEKURANGAN

1. PERPINDAHAN MATERIAL BISA 1. Peningkatan frekuensi pemindahan


DIKURANGI bahan & operator pd saat operasi
kerja berlangsung
2. KONTINUITAS OPERASI DAN
2. Diperlukan operator dg skill tinggi
TANGGUNG JAWAB KERJA
BISA TERCAPAI 3. Duplikasi peralatan kerja
4. Perlu pengawasan & koordinasi kerja
3. FLEKSIBILITAS KERJA SANGAT
yg ketat
TINGGI
GROUP TECHNOLOGY LAYOUT

G Mesin Mesin Mesin RAKIT G


Bubut Drill Gerinda U
U Penggabungan tata
D D
A A letak proses dengan
Mesin
N Perata
RAKIT LAS CAT
A2
N tata letak produk
G
G dengan cara
B P penyelesaian suatu
A Mesin Mesin Mesin Mesin B1 R operasi pada suatu
RAKIT D
H Press Bubut Drill Press departemen kemudian
A
N J dilanjutkan dengan
Mesin Mesin Mesin Mesin A proses berikutnya.
RAKIT D
Gerinda Drill Drill Gerinda
I
B2
GROUP TECHNOLOGY LAYOUT

KEUNTUNGAN KEKURANGAN
1. PENDAYAGUNAAN MESIN SECARA
MAKSIMAL 1. Diperlukan tenaga kerja yg berketrampilan
tinggi
• MENGURANGI WAKTU SET UP MESIN
2. Kelancaran kerja sangat tergantung pd
• MENGURANGI AREA LANTAI PRODUKSI kegiatan pengendalian produksi
• MENGURANGI OMH 3. Jika keseimbangan aliran setiap sel sulit
dicapai maka perlu adanya “buffers & WIP
2. MUDAH MENGIDENTIFIKASI BOTTLENECK storage”
DAN CEPAT MERESPON PERUBAHAN
JADWAL
3. LINTASAN ALIRAN KERJA LEBIH LANCAR
L ANGKAH-L ANGKAH DAL AM PERENCANAAN
TATA LETAK FASILITAS/PABRIK

1. Analisa Produk
Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan
menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis. (BOM)
2. Analisa Proses
Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg
telah ditetapkan utk dibuat. (OPC & ARC)
3. Analisa Pasar
Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh
konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas
produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang
banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan. (Peramalan
order/kapasitas perusahaan masing-masing)
L ANGKAH-L ANGKAH DAL AM PERENCANAAN
TATA LETAK FASILITAS/PABRIK

4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg Dibutuhkan


Dengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi mesin maka
jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk selanjutnya luas area, stasiun
kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancer
5. Pengembangan Alternatif Tata Letak
Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternatif
dengan mempertimbangkan :
➢ Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih
➢ Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu proses ke proses berikutnya
➢ Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi dll
➢ Analisa aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material shg
diperoleh total biaya yg paling minimum.
6. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik
Hasil analisa thd layout dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan
departemen penunjang,

Anda mungkin juga menyukai