Anda di halaman 1dari 30

Minggu 6

Perancangan Proses
Seberapa penting perancangan proses

• agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan


lainnya, maka perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas
produkdan jasa yang dihasilkannya serta melakukan
inovasi terhadap produk dan jasa yangdihasilkan tersebut dengan
cara membuat membuat perencanaan proses,jasa dansistem kerja
sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dan lebih unggul
dari perusahaan lainnya.
• Perancangan dan implementasi sistem kerja yang akan memproduksi produkyang diinginkan dalam kuantitas yang
diperlukan.Perencanaan proses memerlukan pemahaman tentang operasi-operasi sebagai suatu sistem produktif. Langkah-langkah
yang perlu diambil:a.
• 
• Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi,efektivitas, kapasitas atau semangat kerja
karyawan. b.
• 
• Memilih proses/sistem produktif yang relevan, yaitu operasi keseluruhan atau beberapa bagian operasi.c.
• 
• Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan- bagan proses dan pengukuran efisiensi.d.
• 
• Mengembangkan desain proses yang diperbaiki melalui perbaikan aliran-aliran proses dan atau masukan-masukan yang digunakan.e.
• 
• Mendapatkan persetujuan manajemen untuk disain proses yang telah direvisi.f.
• 
• Mengimplementasikan disain proses baru
Klasifikasi proses produksi berdasarkan produk
atau urutan operasi-operasi dibagi tiga, yaitu :

• a. Aliran Garis
• Aliran garis biasanya untuk proses membuat persediaan dan untuk proses
membuat atas pesanan.
• contoh : aliran garis perakitan mobil menempatkan bersama pilihan
kombinasi khusus yang diminta oleh pelanggan. Padahal produk tersebut
adalah produk standar meskipun demikian dapat juga membuat atas
pesanan. Sistem ini dapat digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu :
• Untuk mengakategorikan jenis masalah keputusan yang berbeda yang
dihadapi.
• Penggunaan dari klasifikasi matriks ini untuk pemilihan proses.
Aliran Garis

• Ciri-Cirinya :
• Produk terstandarisasi dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke
operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Pola aliran garis biasanya efisien tetapi juga tidak fleksibel.
• Efisiensi aliran garis ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat
karya dengan proses padat modal dan standarisasi pengerjaan tugas-tugas
rutin.
• Tingkat efisiensi yang tinggi diperlukan untuk menutup biaya peralatan-
peralatan khusus melalui produksi dalam volume yang relatif besar.
• Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.
Aliran Garis

• Tipe produksi Operasi-operasi aliran garis, yaitu :


• Produksi Massa (mass production)
• Ciri-cirinya :
• Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar
• Proses mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya,
sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process.
• Contoh : Operasi lini perakitan
• Produksi Terus-menerus (continuous production)
• Ciri-Ciri Produksi Terus-menerus yaitu Produksi yang ditandai dengan waktu produksi
yang relatif lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain
dan kemacetan-kemacetan yang mahal.
Pola Aliran Garis
• B. Aliran Intermiten
• Aliran intermiten (Job Shop) mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-
kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval
waktu yang terputus-putus. Peralatan dan tenaga kerja diatur dalam pusat-
pusat kerja menurut tipe-tipe keterampilan atau peralatan yan serupa.Suatu
produk atau pekerjaan akan mengalir baku sampai dengan menjadi produk
akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar 2.2.
• Pola aliran intermiten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk,
karena operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja
berketerampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam
pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, di samping juga agak tidak efisie
Pola aliran intermiten
Pola aliran intermiten

• Pola ini dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak


distandarisasi atau volume produksinya rendah, karena pola ini
adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko paling kecil.
• Contoh : Produksi furniture dan kerajinan lainnya
C. Aliran Proyek

• Ciri aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus


atau unik. Biasanya setiap unit produk dibuat sebagai suatu barang
tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah
perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-
kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara
keseluruhan. Bentuk operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan
akan kreatifitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu proses.
Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar.
• Contoh dari aliran proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal,
kereta api, jembatan, gedung
Pola Aliran Proyek
Perbedaan Karakteristik Proses
Klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe
langganan dibagi dua, yaitu :

a. Proses Produksi untuk Pesanan.


• Ciri Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan
akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan
pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan
secara individual.Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses
produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum
pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu
penyelesaian terlebih dahulu.
• B. Proses Produksi untuk Persediaan
• Ciri Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan
produksi guna mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan dipenuhi
dengan produk-produk standar dari persediaan. Persediaan digunakan untuk
memenuhi permintaan yang tidak pasti dan merencanakan kebutuhan kapasitas.
Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas
menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.
• Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva
produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup
perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan
persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.
Tabel Produksi Pesanan VS Produksi
Persediaan

Karakteristik Membuat untuk Membuat atas


persediaan pesanan
Produk Ditentukan produsen Ditentukan pemesan
Variasi rendah Variasi tinggi
Murah Mahal
Sasaran Keseimbangan Pengaturan waktu
persediaan, kapasitas penyerahan dan
dan pelayanan kapasitas
Masalah utama operasi Peramalan Janji penyerahan
Perencanaan produksi Waktu penyerahan
Pengendalian
persediaan
  Tabel Matrik Karakteristik Proses
Produksi Persedian Produksi Pesanan

Aliran Garis I II
Penggilingan tepung pabrik Perusahaan telepon.
makanan dalam kaleng
Perusahaan listrik
Aliran Intermiten III IV
Produksi perabot rumah Bengkel mesin.
tangga
Restauran
Rumah sakit

Proyek V VI
Perusahaan spekulasi. Produksi kapal.
Lukisan komersial
Bangunan.
Keputusan Seleksi Proses

• Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan


keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut
:
• A. Kebutuhan modal
• B. Kondisi pasar
• C. Tenaga kerja
• D. Bahan baku
• E. Teknologi
• F. Keterampilan manajemen
Contoh Soal :

• Dibawah ini kasus produksi sekrup yang dapat dilakukan dengan


salah satu dari tiga jenis mesin yang ada. Biaya-biaya ketiga mesin
tersebut adalah sebagai berikut:

Mesin A Mesin B Mesin  C

(Rp) (Rp) (Rp)

Biaya Tetap 10.000 30.000 60.000

Biaya Variabel (per unit) 300 200 100


• Dengan data tersebut kita diminta untuk menentukan alternatif proses produksi yang
seharusnya digunakan perusahaan untuk volume produksi di bawah 400 unit. Pertama, kita
mengubah data menjadi bentuk persamaan biaya ( X = volume produksi ) :
• TCA = 10.000 + 300 X
• TCB = 30.000 + 200 X
• TCc = 60.000 + 100 X

• Pada volume produksi sebesar 400 unit :


• TCA = 10.000 + 300 (400) = 130.000
• TCB = 30.000 + 200 (400) = 110.000
• TCc = 60.000 + 100 (400) = 100.000
• Berdasarkan perhitungan “break-points” mesin dapat disumpulkan
bahwa :
• Untuk volume produksi dibawah di bawah 200 unit, proses produksi
yang dipilih adalah dengan mesin A.
• Untuk volume produksi antara 200 sampai dengan 300 unit,
produksi dengan mesin B yang sebaiknya digunakan.
• Untuk volume produksi di atas 300 unit,proses produksi yang
sebaiknya dipilih adalah dengan mesin C
Strategi Proses

• Empat Strategi Proses terbagi menjadi empat sebagai berikut :


• Fokus pada Proses
• Fokus Berulang
• Fokus pada produk
• Fokus Mass Customization
Fokus pada Proses

• Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi untuk
membuat produk yang bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada
tempat yang disebut dengan “job shop”.Fasilitas seperti itu diatur sesuai
dengan aktivitas atau proses tertentu Contoh perusahaan yang menggunakan
strategi fokus pada proses :
• Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang
menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.
• Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa penanganan utang,
penjualan, dan pembayaran.
• Dalam sebuah restoran proses tersebut, mungkin berupa bar, panggangan,
dan pembuat roti.
Fokus Berulang

• Proses berulang berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan proses.
Proses berulang menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen yang
telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering berada dalam proses yang kontinu.
Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik. Lini
yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil dan
peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak
fleksibel dibandingkan adanya customizing yang lebih dibandingkan suatu proses
kontinu, modul (sebagai contoh : daging, keju, saus, buah tomat, bawang dirakit
untuk mendapatkan suatu quasi-custom produk,yaitu roti lapis keju). Dengan
cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu
(di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu volume
rendah, dengan banyak variasi.
Fokus pada produk

• Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah proses fokus pada
produk (product-focused).Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga
dengan proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan
kontinu.Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut
dibuat melalui suatu proses yang kontinu.Beberapa produk, seperti bohlam lampu,
dibuat dalam proses yang diskrit; yang lain, seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit.
• Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya dengan
standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.Sebuah organisasi yang
memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot dog setiap hari dapat mengatur
fasilitas di sekitar produk.Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa
dipisahkan untuk menetapkan standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding
terbalik dengan organisasi yang memproduksi produk unik tiap hari, seperti percetakan
atau rumah sakit umum.
Fokus Mass Customization

• Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini melalui apa yang
dikenal sebagai mass customization. Tetapi mass customization bukan hanya tentang
variasi produk, tetapi bagaimana secara ekonomis mengetahui dengan apa yang diinginkan
pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya
Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah.
• Mass customization memberikan kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh
manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti
manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada
produk).Bagaimanapun, untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan
yang membutuhkan peningkatan kemampuan operasional. Kaitan antara logistik, produksi
dan penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya
organisasi yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit, yang
memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah
Rancangan operasi jasa

• Perancangan Jasa Organisasi-organisasi jasa harus memutuskan


beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara ringkas dapat
diperinci sebagai berikut :
• Lini pelayanan yang ditawarkan.
• Ketersediaan pelayanan
• Tingkat pelayanan.
• Garis tunggu dan kapasitas pelayanan.
• Adanya empat unsur yang perlu diperhatikan dalam memproduksi
jasa. Unsur-unsur itu adalah :
• Pelanggan
• Strategi
• Manusia
• Sistem
Sistem penyerahan ke pelanggan

• Sistem penyerahan jasa terdiri dari unsur-unsur fisik dan tenaga kerja yang
digunakan untuk memproduksi jasa tersebut. Biasanya kelima unsur berikut
ini dipertimbangkan sebagai bagian dari sistem penyerahan jasa :
• Teknologi. Tingkat otomasi, peralatan, tingkat integrasi vertikal.
• Aliran proses. Urutan kejadian yang digunakan untuk memproduksi jasa.
• Jenis proses. Jumlah kontak yang terlibat, tingkat pelayanan dan integrasi.
• Lokasi dan ukuran. Tempat dimana proses jasa dialokasikan, ukuran dari
masing-masing tempat.
• Tenaga kerja. Ketrampilan, jenis organisasi, sistem imbalan, tingkat
partisipasi.
Referensi

• Bunawan, Pengantar Manajemen Operasi : Seri Diktat Kuliah,


Gunadarma, Jakarta, Edisi Terbaru.
• Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo,
Jakarta, atau Edisi terbaru
• T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,
Yogyakarta, Edisi terbaru
• Sofyan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, LP FEUI, Jakarta, Edisi
terbaru
• Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi Terbaru

Anda mungkin juga menyukai