Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN OPERASI &

PRODUKSI
Definisi?
 Menurut Fogarty, Schroedee (1994): Definisi
kegiatan operasi terdiri dari pengelolaan fungsi
organisasi dalam menghasilkan barang dan
jasa, adanya sistem transformasi yang
menghasilkan barang & jasa, serta adanya
pengambilan keputusan sebagai elemen penting
dari manajemen operasi.
 Menurut Adam (1992), Heizer (2004), dan
Stevenson (2005): Manajemen Operasi sebagai
suatu sistem yang bertujuan menciptakan
barang atau menyediakan jasa.
Definisi (rangkuman)
Manajemen Operasi & Produksi
 = Kegiatan untuk mengelola penciptaan nilai
produk (barang/jasa/kombinasinya) melalui
proses transformasi input menjadi output yang
diinginkan.

 berlaku untuk berbagai macam produsen


barang (mis. elektronik, garmen, otomotif) atau
jasa (mis. media masa, hiburan, pendidikan,
konsultan.)
Unsur Penting dalam
Manajemen Operasional

Pada definisi diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan


(Fogarty, 1994):

1.Fungsi -- manajer operasi bertanggung jawab untuk


mengelola departemen atau fungsi dalam organisasi
yang memproduksi barang dan jasa
2.Sistem -- mengacu pada sistem transformasi yang
memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya
adalah membuat rancangan dan analisis operasi
3.Keputusan -- menyatakan pengambilan keputusan
sebagai unsur penting dalam manajemen operasional.
Fungsi Manajemen Operasional
 Fungsi Pemasaran (Marketing Function)
Berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan
permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk
yang dihasilkan ke pasar.
 Fungsi Keuangan (Finance Function)
mengelola berbagai urusan keuangan di dalam
perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar
perusahaan.
 Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function)
berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Penerapan Fungsi Manajemen
Umum (POAC)
 Fungsi perencanaan: perencanaan produksi,
perencanaan fasilitas, & perencanaan penggunaan
sumber daya produksi.
 Fungsi pengorganisasian: menentukan struktur
individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen
dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Fungsi penggerakan: memimpin, mengawasi,
memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
 Fungsi pengendalian: mengembangkan standar dan
jaringan komunikasi yang diperlukan agar
pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang
direncanakan dan mencapai tujuan.
Tingkat Pekerjaan:
 Manajer Pabrik (Plant Manager)
yang biasanya harus berpengalaman dalam manajeman pabrik termasuk keahlian di bidang
perencanaan produksi, manajemn pembelian, manajemen persediaan, termasuk pula
pengelolaan karyaan di operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang
dipergunakan di pabrik.
 Direktur Pembelian (Director of Purchashing)
harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai fungsi pembelian, kemmapuan
menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier
sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi.
 Manajer Mutu (Quality Manager)
mempunyai pandangan yang luas mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan
pengawasan semua asprk operasional karena kualitas merupakan tanggung jaewab secara
bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi
operasional.
 Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants)
harus memiliki keahlian yang berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan
berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan.
 Manajer dan perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manajer and Planner)
bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan
supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material
Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam
duania bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan.
Fungsi operasi dalam
organisasi-A
Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang ada terutama
untuk membuat dan menghasilkan produk perusahaan, barang maupun
jasa.
Variabel Acak

Masukan
Keluaran
• Tanah Diperlukan Monitor
PROSES • Barang
• T.Kerja Penyesuaian Keluaran
KONVERSI • Jasa
• Modal
• Manajemen

Umpan Balik
Perbandingan
Kenyataan
Vs
Rencana
Sistem operasi untuk pertanian dan
perternakan

Variabel Acak
• Cuaca
• Inflasi
• Campur tangan Pemerintah
• Kerusakan Peralatan

Masukan
Keluaran
• Tanah
• Petani Proses • Padi
• Traktor Konversi • Daging
• Bangunan
• Susu
• Manajerial
• Jagung, dll
Skill
Umpan Balik
+/- • Kondisi Tanah?
• Panenan?
• Harga?
Sistem operasi pada toko serba ada

Variabel Acak

• Keterlambatan penyerahan
• Resesi
• Pertukaran tenaga kerja

Masukan
• Tanah Keluaran
• T. Kerja Proses
• Bangunan dan Pelanggan yang
Konversi telah dilayani
peralatan
• Brg Dagangan dengan barang
• Manajer toko yang diinginkan

Umpan Balik
• Tingkat persediaan?
+/-
• Efisiensi T. Kerja?
• Volume Penjualan?
Proses konversi

 Proses konversi berbeda-beda dari industri yang satu dengan industri


lainnya, tetapi hal ini merupakan kejadian ekonomi yang terdapat dalam
setiap industri
 Transformasi sumber daya menjadi barang maupun jasa dikenal dengan
proses produksi
 Tujuan umum dari semua sistem operasi adalah untuk menciptakan added
value, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen
 Proses konversi dapat menciptakan manfaat yang berbeda :
 Manfaat dasar (primary utility)
 Manfaat bentuk (form utility)
 Manfaat waktu (time utility)
 Manfaat tempat (place utility)
 Manfaat milik (ownership utility)
Sasaran operasi

 Ditetapkan sebagai kriteria pengukuran


prestasi
 Biaya, yang meliputi biaya tenaga
kerja, biaya modal dan biaya operasi Biaya
tahunan
 Kualitas, sebagai sasaran maka
kualitas produk atau jasa harus dijaga Penyerahan Fleksibilitas
untuk kepuasan pelanggan
 Penyerahan, mengacu pada
kemampuan operasi untuk memenuhi
permintaan penyerahan produk atau
jasa kepada pelanggan secara konsisten
 Fleksibilitas, dalam operasi produksi Kualitas
adalah reaksi yang cepat terhadap
perubahan volume dan
memperkenalkan produk baru
Sejarah & Aplikasi
 1776-> Adam Smith-> Spesialisasi pekerja dalam kegiatan
manufaktur
 1800-> Eli Whitney->Standarisasi, pertukaran antar komponen,
pengendalian mutu.
 1832-> Charles Babbage-> Pembagian pekerja dan penugasan
pekerjaan berdasarkan ketrampilan
 1881-> Frederick W. Taylor -> Studi peningkatan metode dan
waktu
 1905-> AK Erlang-> Teori Antrian
 1908-> CE Knoappel -> Peta titik pulang pokok (BEP)
 1914-> FW Harris -> Model Pesanan Ekonomis (EOQ)
 1916-> Henry L. Gantt-> Diagram balok (Gannt Chart)
 1918->Henry Ford & Charles Sorensen -> Lini perakitan gerak
 1922-> Frank & Lilian Gilbreth -> Studi gerakan & waktu
 Sejarah &Shewart,
1924, Walter A. Aplikasi (lanj.)
Penggunaan Peta Kontrol utk pengendalian mutu
(SPC)
 1934, FW Trippet, Work sampling
 1939, LV Kantorovich Pemrograman Linear
 1940, SP Mitrofanov, Group technology
 1946, J Mauchly & JP Eckert, Komputer digital
 1947, George B. Dantzig, Metode simpleks
 1950, WE Deming, Pengendalian mutu menyeluruh (CWQC)
 1950, Kauro Ishikawa, Diagram sebab akibat (CE Diagram)
 1951, JUSE, Deming Prize
 1957, JE Kelly & MR Walker, Metode Jalur Kritis (CPM)
 1958, US Navy & Booz, Allen, & Hamilton, Teknik peninjauan ulang dan
evaluasi program (PERT)
 1975, Joseph Orlicky & O. Wright, Penjadwalan, pengendalian, dan
perencanaan kebutuhan material (MRP)
 1978, Taichi Ohno, Just In Time (JIT)
 1980, WE Deming & JM Juran, Aplikasi kualitas & produktivitas Jepang
dalam pemakaian robot & CAD/RAM
Jenis Organisasi dalam Kegiatan
Operasi-B
 Organisasi Manufaktur, ada 2 kategori dasar
perusahaan manufaktur:
 Continuous Process Industries: industri yang
memproduksi barang dg proses scr tumpukan
(batch), bukan per unit produk. Ex: gula, semen,
tepung terigu, pertenunan, & farmasi.
 Intermittent Process Industries: atau sering disebut
dg discrete parts manufacturing atau produksi
barang secara individu/ per unit. Ex: alat2 elektronik,
kendaraan bermotor, peralatan kantor & alat2
rumah tangga.
Karakteristik Intermittent Process
Industries
Jobbing shop Batch Production Mass Production
Production
Volume Produksi Rendah Sedang Tinggi

Variasi jenis Tinggi Sedang Rendah


produk
Keterampilan Tinggi Sedang Rendah
tenaga kerja
Standarisasi Rendah Sedang Tinggi
Produk
Spesialisasi Rendah Sedang tinggi
peralatan/mesin
Sistem volume produksi:
 Jobbing shop production: memproduksi berbagai jenis
barang yang berbeda dengan volume produksi yang rendah,
memerlukan peralatan yg sgt fleksibel, tenaga ahli
berkemampuan tinggi. Ex: bengkel mesin, perusahaan meubel,
& butik pakaian
 Batch production: produksi barang dlm lot yang kecil dan
setahap demi setahap dari seluruh batch sebelum ke
pengerjaan berikutnya. Peralatan multi guna agar mampu
memenuhi persyaratan & fluktuasi permintaan. Ex: pabrik
perakitan mesin dan peralatan pabrik.
 Mass production: jenis barang yg diproduksi relatif sedikit
tetapi dg volume produksi yg besar, krn itu seluruh produksi
biasanya distandarisasikan. Permintaan produk biasanya
tetap/stabil. Desain produk jarang berubah utk jw
pendek/menengah. Ex: industri pembuatan dan perakitan
kendaraan niaga, radio, televisi, pakaian jadi.
Jenis Organisasi dalam Kegiatan
Operasi (lanj.)
Organisasi Jasa, dibagi atas tingkatan
hubungannya dengan pelanggan:
 Standard service
 Custom service

Berdasarkan tingkat pelayanan:


 Jasa kesehatan & sosial
 Hiburan & rekreasi
 Pendidikan & kursus
 Bisnis & perdagangan
 Transportasi & komunikasi
 Pemerintah & organisasi nirlaba
Perencanaan dalam Organisasi:
 Perencanaan Jangka Panjang, meliputi penyusunan
kebijakan: lokasi fasilitas, penentuan kapasitas,
pengembangan produk baru, penelitian & pengembangan,
serta investasi. Implementasi > 2 tahun.
 Perencanaan Jangka Menengah, meliputi: perencanaan
penjualan, perencanaan produksi agregat, penentuan tingkat
tenaga kerja, dan perencanaan tingkat persediaan.
Implementasi antara 6 bulan – 2 tahun.
 Perencanaan Jangka Pendek, meliputi: penugasan kerja baik
SDM maupun mesin, pembebanan pekerjaan, penjadwalan,
pengurutan jenis pekerjaan dan pengiriman. Implementasi < 6
bulan.
Produktivitas
Secara umum, produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap
masukan, atau rasio yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Dalam
bentuk persamaan dituliskan sebagai berikut:
Produktivitas = keluaran = hasil yang diperoleh
masukan sumber daya yang digunakan
Bila dalam rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran
dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total (total factor proctivity , TFP),
tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya komponen tertentu saja, maka
disebut sebagai produktivitas parsial (partial productivity) atau produktivitas faktor
tunggal (single-factor productivity).
Produktivitas total = keluaran
(tenaga kerja + mesin + material, dsb)
Prod. Parsial = keluaran atau keluaran
biaya tenaga kerja jam kerja-orang
Pustaka
 Yuli Inawaty, Manajemen Operasi
 Sumber lain

Anda mungkin juga menyukai