fCOVERCOVER
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I
Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah salah satu metode dalam manajemen persediaan klasik dan sederhana.
Pengertian persediaan sendiri yaitu barang atau bahan yang masih tersedia di perusahaan
yang belum terjual atau belum digunakan.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang
jadi ataupun suku cadang. Apabila persediaan besar akan timbul biaya persediaan dan
persediaan kecil terjadi kekurangan persediaan.
Fungsi persediaan dalam perusahaan yaitu:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.
3. Menghilangkan resiko kenaikan harga barang/inflasi.
4. Menghilangkan resiko kesulitan bahan yang tidak tersedia dipasaran (bahan musiman)
5. Mendapatkan keuntungan dari potongan kuantitas
6. Memberikan pelayanan kepada langganan
Tujuan adanya persediaan adalah:
1. Untuk memperoleh diskon sehingga harga per unit jadi kecil.
2. Biaya pengangkutan per unit menjadi rendah.
3. Agar dapat memenuhi permintaan konsumen/pelanggan sebaik mungkin.
4. Mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan.
5. Memperkecil investasi dalam persediaan dan biaya pergudangan.
6. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
7. Menghilangkan risiko kelangkaan bahan baku (untuk yang bersifat musiman).
EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal,
atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Pada pendekatan Economic
Order Quantity (EOQ), tingkat ekonomis dicapai pada keseimbangan antara biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan. Sedangkan Menurut Riyanto (2001) Economic Order Quantity
(EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau
sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
Jika persediaan besar maka biaya pemesanan akan turun tetapi biaya penyimpanan
naik. Sebaliknya, jika persediaan kecil maka biaya pemesanan akan naik tetapi biaya
penyimpanan turun. Menurut Rangakuti (2007) ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam
metode EOQ, yaitu:
1. Tingkat permintaan datang secara konstan
2. Tidak diperbolehkan terjadinya kehabisan persediaan
3. Bahan yang dipesan dan diproduksi pada satu waktu
4. Biaya pemesanan setiap unit adalah konstan
5. Barang yang dipesan tunggal
√2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 =
𝐻
𝐻 = ℎ .𝐶
𝐷
𝑇𝑂𝐶 = 𝑆
𝑄
𝑄
𝑇𝐶𝐶 = 𝐻
2
𝐷 𝑄
𝑇𝐶 = 𝑆 + 𝐻
𝑄 2
𝐷
𝐹 =
𝑄
Untuk mencari jarak antar waktu pemesanan digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
S : Biaya pemesanan
D : Jumlah kebutuhan barang
H : Biaya penyimpanan
h : Biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)
C : Harga barang
Q : Jumlah unit yang dipesan
F : Frekuensi pemesanan
T : Jarak waktu antar pemesanan
TC : Total biaya persediaan
TOC : Total biaya pemesanan
TCC : Total biaya penyimpanan
CONTOH KASUS
Economic Order Quantity (EOQ)
PT. GHASARI membutuhkan bahan baku sebanyak 150.000 Unit untuk tahun yang akan
datang. Biaya pesan untuk setiap kali terjadinya pesanan sebesar Rp. 25.000. Harga bahan
baku sebesar Rp. 1.500/Unit. Biaya penyimpanan sebesar 20% dari nilai rata-rata persediaan.
Diminta :
1. Hitunglah EOQ!
2. Hitunglah total biaya pemesanan tahunan!
3. Hitunglah total biaya penyimpanan tahunan!
4. Hitunglah total biaya persediaan tahunan!
5. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam kurun waktu setahun?
6. Berapa hari sekali perusahaan harus melakukan pemesanan?
JAWABAN
CONTOH KASUS
2𝐷𝑆
EOQ = √ 𝐻
2𝑥150.000𝑥25.000
=√ 20% 𝑥 1.500
7.500.000.000
=√ 300
= √25.000.000
= 5.000 Unit
𝐷
TOC = 𝑄 𝑆
150.000
= 25.000
5.000
= Rp. 750.000
𝑄
TCC = 2𝐻
5.000
= 300
2
= Rp. 750.000
𝐷 𝑄
TC =𝑄𝑆+ 2𝐻
= Rp. 1.500.000
𝐷
F =𝑄
150.000
= 5.000
= 30 Kali
360
T = 𝐹
360
= 30
= 12 Hari sekali
Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita simpulkam bahwa PT. Ghasari perlu
membeli bahan baku sebanyak 5.000 unit dengan 30 kali pembelian, setiap 12 hari sekali
dalam kurun waktu 1 tahun, dengan biaya pemesanan dan biaya persediaan masing-masing
sebesar Rp. 750.000 dan Rp. 750.000, dan total biaya persediaan sebesar Rp. 1.500.000.
VISUAL BASIC
Kodingan
Private Sub MaskEdBox1_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Sqr(Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
If Val(MaskEdBox8.Text) <= 0 Then
MaskEdBox8.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox9.Text) <= 0 Then
MaskEdBox9.Text = 1
End If
MaskEdBox11.Text = (Val(MaskEdBox8.Text) / Val(MaskEdBox9.Text)) *
Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox14.Text = Val(MaskEdBox12.Text) + Val(MaskEdBox13.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) <= 0 Then
MaskEdBox16.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox15.Text) / Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) <= 0 Then
MaskEdBox16.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox15.Text) / Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox18_Change()
If Val(MaskEdBox18.Text) <= 0 Then
MaskEdBox18.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox19.Text) <= 0 Then
MaskEdBox19.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = Val(MaskEdBox18.Text) / Val(MaskEdBox19.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Sqr(Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
If Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox5.Text) <= 0 Then
MaskEdBox5.Text = 1
End If
MaskEdBox7.Text = (Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox5.Text)) * Val(MaskEdBox6.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
If Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox5.Text) <= 0 Then
MaskEdBox5.Text = 1
End If
MaskEdBox7.Text = (Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox5.Text)) * Val(MaskEdBox6.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox6_Change()
If Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox5.Text) <= 0 Then
MaskEdBox5.Text = 1
End If
MaskEdBox7.Text = (Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox5.Text)) * Val(MaskEdBox6.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
If Val(MaskEdBox8.Text) <= 0 Then
MaskEdBox8.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox9.Text) <= 0 Then
MaskEdBox9.Text = 1
End If
MaskEdBox11.Text = (Val(MaskEdBox8.Text) / Val(MaskEdBox9.Text)) *
Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox9_Change()
If Val(MaskEdBox8.Text) <= 0 Then
MaskEdBox8.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox9.Text) <= 0 Then
MaskEdBox9.Text = 1
End If
MaskEdBox11.Text = (Val(MaskEdBox8.Text) / Val(MaskEdBox9.Text)) *
Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Contoh Kasus
FORM 1
KASUS I
Economic Order Quantity (EOQ)
PT. HELON pada tahun 2030 membutuhkan lem kayu sebanyak 100.000 Unit untuk
keperluan dalam memproduksi lemari. Biaya pesan untuk setiap kali terjadinya pesanan
sebesar Rp.125.00. Harga bahan baku sebesar Rp. 10.000/Unit. Biaya penyimpanan sebesar
40% dari nilai rata-rata persediaan.
Diminta :
1. Hitunglah EOQ!
2. Hitunglah total biaya pemesanan tahunan!
3. Hitunglah total biaya penyimpanan tahunan!
4. Hitunglah total biaya persediaan tahunan!
5. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam kurun waktu setahun?
6. Berapa hari sekali perusahaan harus melakukan pemesanan?
KASUS II
Economic Order Quantity (EOQ)
PT. MES sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah mobil sport memerlukan lampu
sebanyak 10.000 pada tiap tahunnya. Biaya pesan untuk setiap kali terjadinya pesanan
sebesar Rp. 1.000. Harga bahan baku sebesar Rp. 2.000/Unit. Biaya penyimpanan sebesar
25% dari nilai rata-rata persediaan.
Diminta :
1. Hitunglah EOQ!
2. Hitunglah total biaya pemesanan tahunan!
3. Hitunglah total biaya penyimpanan tahunan!
4. Hitunglah total biaya persediaan tahunan!
5. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam kurun waktu setahun?
6. Berapa hari sekali perusahaan harus melakukan pemesanan?
BAB II
JIT (JUST IN TIME)
Just In Time (JIT) atau yang sering disebut sistem produksi tepat waktu adalah cara
produksi yang menentukan jumlahnya hanya berdasarkan atas jumlah barang yang benar-
benar akan dijual atau diperlukan, diproduksi pada setiap bagian secara tepat waktu sesuai
dengan kebutuhan, demikian juga pembelian dan pemesanan masukan produksinya.
JIT memiliki dua tujuan strategis yaitu meningkatkan laba dan memperbaiki posisi
bersaing dengan perusahaan. Kedua tujuan strategis ini dapat dicapai dengan mengontrol
biaya (yang memungkinkan harga yang lebih baik dan peningkatan keuntungan),
memperbaiki kinerja pengiriman, dan meningkatkan kualitas. Jenis dan efisiensi tata letak
pabrik dekelola secara berbeda dalam proses manufakur JIT. Dalam pekerjaan tradisional dan
proses manufaktur secara batch yaitu produk dipindahkan dari satu kelompok mesin yang
sama ke kelompok mesin yang lain. Mesin yang sama ditempatkan dalam setiap departemen.
JIT mengganti tata letak pabrik tradisional dengan pola sel manufaktur. Sel manufaktur
terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokan yang berbentuk setengah lingkaran. Perbedaan
struktural utama antara organisasi JIT dan tradisional berhubungan dengan pengelompokan
dan tanggung jawab karyawan.
Perbaikan dan
Penelusuran penggerak Penelusuran langsung
pemeliharaan mesin
Dibawah ini tabel perbedaan utama antara lingkungan manufaktur JIT dan lingkungan
manufaktur tradisional.
CONTOH KASUS
JIT (JUST IN TIME)
PT. HINDI, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang
menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu:
Sistem biaya konvensional
JIT
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver)
berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan
penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara
langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua
metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan desember 2021.
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing system biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 2.500 unit dengan harga jual
Rp1.300, susunlah Laporan L/R untuk periode yang bersangkutan.
3. Lakukan analisis terhadap kedua sistem tersebut.
JAWABAN
CONTOH KASUS
Penyelesaian:
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai
biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:
Sistem biaya konvensional : Rp 950 + 100 + 50 + 30 = Rp 1.130
Sistem biaya JIT : Rp 950 + 150 + 30 + 20 +30 = Rp 1.180
2. Laporan L/R
VISUAL BASIC
Kodingan
Private Sub Form_Load()
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
MaskEdBox5.Text = Val(MaskEdBox1.Text) + Val(MaskEdBox2.Text) + Val(MaskEdBox3.Text) +
Val(MaskEdBox4.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox12.Text = Val(MaskEdBox6.Text) + Val(MaskEdBox7.Text) + Val(MaskEdBox8.Text)
+ Val(MaskEdBox9.Text) + Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox11.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox12.Text = Val(MaskEdBox6.Text) + Val(MaskEdBox7.Text) + Val(MaskEdBox8.Text)
+ Val(MaskEdBox9.Text) + Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox11.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox13_Change()
MaskEdBox15.Text = Val(MaskEdBox13.Text) - Val(MaskEdBox14.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_Change()
MaskEdBox15.Text = Val(MaskEdBox13.Text) - Val(MaskEdBox14.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
MaskEdBox18.Text = Val(MaskEdBox15.Text) - Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
MaskEdBox17.Text = MaskEdBox16.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox17_Change()
MaskEdBox18.Text = Val(MaskEdBox15.Text) - Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox19_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox19.Text) - Val(MaskEdBox20.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox5.Text = Val(MaskEdBox1.Text) + Val(MaskEdBox2.Text) + Val(MaskEdBox3.Text) +
Val(MaskEdBox4.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox20_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox19.Text) - Val(MaskEdBox20.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox21_Change()
MaskEdBox25.Text = Val(MaskEdBox21.Text) - Val(MaskEdBox24.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox22_Change()
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox22.Text) + Val(MaskEdBox23.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox23_Change()
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox22.Text) + Val(MaskEdBox23.Text)
End Sub
KASUS I
JIT (JUST IN TIME)
PT. AKSI sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang
menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu :
Sistem biaya konvensional
JIT
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver)
berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penesuluran biaya dan
penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara
langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua
metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Desember 2020.
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kepasitas Rp 2.300 unit dengan harga jual
Rp 1.400 susunlah laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
3. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut.
KASUS II
JIT (JUST IN TIME)
PT. SINGA, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang
menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu:
Sistem biaya konvensional
JIT
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver)
berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan
penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara
langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua
metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan desember 2020.
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing system biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 2.655 unit dengan harga jual
Rp1.211, susunlah Laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
3. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut.
BAB III
HARGA TRANSFER
memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang
sewajarnya.
Kelemahan:
1. Tidak semua produk yang ditransfer memiliki harga pasar
2. Harga pasar sering berubah sehingga harga transfer ikut berubah
Keunggulan:
1. Harga pasar merupakan dasar yang baik untuk pembuatan keputusan.
2. Metode ini merupakan metode yang paling independen dibanding metode
lainnya.
3) Metode Negosiasi
Harga transfer negosiasi didasarkan tawarmenawar atau perundingan antara divisi
penjual dengan divisi pembeli. Penentuan harga negosiasi menganjurkan proses
tawar-menawar bebas (arm’s length) antar divisi seolah-olah sebagai kesatuan usaha
yang terpisah. Kebebasan ini tercipta jika divisi penjual dapat pula menjual produknya
ke pihak luar dan divisi pembeli dapat membeli produk yang sama dari pihak lain.
Kelemahan:
1. Manajer divisi yang menguasi informasi khusus mungkin mengambil
keuntungan dari divisi yang lain
2. Ukuran kinerja mungkin diubah oleh keterampilan negosiasi dari para manajer
3. Negosiasi dapat menghabiskan energi dan waktu
Keunggulan:
1. Pendekatan ini melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat
desentralisasi
2. Kesesuaian tujuan perusahaan dapat dicapai
4) Metode Arbitrasi
Metode ini digunakan jika divisi penjual dan divisi pembeli tidak dapat mencapai
kesepakatan dalam penentuan harga transfer. Harga transfer arbitrasi adalah harga
transfer yang ditentukan oleh eksekutif atau badan lain yang ditugasi untuk
mengarbitrasi harga transfer setelah orang atau badan tersebut berdialog dengan para
manajer divisi yang bersangkutan. Dialog diharapkan dapat memutuskan harga
transfer yang adil bagi manajer penjual dan manajer pembeli. Jika dipandang perlu,
perusahaan dapat membentuk komite arbitrasi yang tanggungjawab utamanya adalah:
CONTOH KASUS
HARGA TRANSFER
PT ABC mempunyai tiga divisi yaitu divisi A, B, dan C. Data akutansi biaya per unit input
ketiga divisi tersebut adalah sebagai berikut:
Data Akuntansi Divisi A, B, dan C
(Perhitungan dalam Rupiah, kecuali unit input dan output)
Keterangan VC FC VC FC VC FC
Biaya pemasaran 10 25 9 30 8 35
Biaya administrasi 8 30 7 35 6 40
Jumlah 78 75 48 90 43 105
Keterangan:
1) Biaya didasarkan pada input yang diproses
2) Output divisi A dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi B untuk diolah
3) Output divisi B juga dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi C
4) Harga transfer ditetapkan oleh Top Eksekutif yaitu 200% variable cost dari divisi A
ke B dan ke C. 150% full cost dari divisi A ke B dan ke C
Diminta:
1) Hitunglah harga transfer berdasarkan 200% variable cost dan 150% full cost (total
cost)!
2) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 200% variable cost!
3) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 150% full cost!
4) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga pasar!
5) Berapakah laba rugi PT ABC?
JAWABAN
CONTOH KASUS
1) Perhitungan Harga Transfer
Harga transfer berdasarkan 200% variable cost:
A ke B = 200% (78) = Rp 156
B ke C = [200% ((1000/800) (156) + 48)] = Rp 486
Harga transfer berdasarkan 150% full cost:
A ke B = 150% (78 + 75) = Rp 229,5
B ke C = [150% ((1000/800) (229,5) + (48+90))] = Rp 637,31
2) Perhitungan laba rugi berdasarkan harga transfer 200% variable cost
Keterangan Divisi A Divisi B Divisi C PT ABC
VISUAL BASIC
Kodingan
FORM 1
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form1.Hide
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) * Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) * (Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) * (Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) * (Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) & Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox15.Text = 1
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
If Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) <= 0 Then
MaskEdBox15.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox17_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) & Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox15.Text = 1
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox18_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) & Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox15.Text = 1
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox19_Change()
If Val(MaskEdBox15.Text) & Val(MaskEdBox16.Text) <= 0 Then
MaskEdBox15.Text = 1
MaskEdBox16.Text = 1
End If
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox14.Text) * (Val(MaskEdBox15.Text) /
Val(MaskEdBox16.Text))) * (Val(MaskEdBox17.Text)) + (Val(MaskEdBox18.Text) +
Val(MaskEdBox19.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) * Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox24_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox25_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox25.Text) * Val(MaskEdBox28.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox26_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox26.Text) * Val(MaskEdBox29.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox27_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox28_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox25.Text) * Val(MaskEdBox28.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox29_Change()
MaskEdBox5.Text = 1
MaskEdBox6.Text = 1
End If
MaskEdBox9.Text = (Val(MaskEdBox4.Text) * (Val(MaskEdBox5.Text) /
Val(MaskEdBox6.Text))) * (Val(MaskEdBox7.Text)) + Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
If Val(MaskEdBox5.Text) & Val(MaskEdBox6.Text) <= 0 Then
MaskEdBox5.Text = 1
MaskEdBox6.Text = 1
End If
MaskEdBox9.Text = (Val(MaskEdBox4.Text) * (Val(MaskEdBox5.Text) /
Val(MaskEdBox6.Text))) * (Val(MaskEdBox7.Text)) + Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
FORM 2
Private Sub Command1_Click()
Form2.Hide
Form3.Show
End Sub
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox24_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox26_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox26.Text) * Val(MaskEdBox29.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox27_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox28.Text) * Val(MaskEdBox25.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox28_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox28.Text) * Val(MaskEdBox25.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox29_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox26.Text) * Val(MaskEdBox29.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox30_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
MaskEdBox35.Text = MaskEdBox30.Text
MaskEdBox46.Text = Val(MaskEdBox30.Text) - (Val(MaskEdBox34.Text) +
Val(MaskEdBox38.Text) + Val(MaskEdBox42.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox31_Change()
MaskEdBox36.Text = MaskEdBox31.Text
MaskEdBox47.Text = Val(MaskEdBox31.Text) - (Val(MaskEdBox35.Text) +
Val(MaskEdBox39.Text) + Val(MaskEdBox43.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox32_Change()
MaskEdBox33.Text = MaskEdBox32.Text
MaskEdBox48.Text = Val(MaskEdBox32.Text) - (Val(MaskEdBox36.Text) +
Val(MaskEdBox40.Text) + Val(MaskEdBox44.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox33_Change()
MaskEdBox49.Text = Val(MaskEdBox33.Text) - (Val(MaskEdBox37.Text) +
Val(MaskEdBox41.Text) + Val(MaskEdBox45.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox34_Change()
MaskEdBox46.Text = Val(MaskEdBox30.Text) - (Val(MaskEdBox34.Text) +
Val(MaskEdBox38.Text) + Val(MaskEdBox42.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox35_Change()
MaskEdBox47.Text = Val(MaskEdBox31.Text) - (Val(MaskEdBox35.Text) +
Val(MaskEdBox39.Text) + Val(MaskEdBox43.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox36_Change()
MaskEdBox48.Text = Val(MaskEdBox32.Text) - (Val(MaskEdBox36.Text) +
Val(MaskEdBox40.Text) + Val(MaskEdBox44.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox37_Change()
MaskEdBox49.Text = Val(MaskEdBox33.Text) - (Val(MaskEdBox37.Text) +
Val(MaskEdBox41.Text) + Val(MaskEdBox45.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox38_Change()
MaskEdBox46.Text = Val(MaskEdBox30.Text) - (Val(MaskEdBox34.Text) +
Val(MaskEdBox38.Text) + Val(MaskEdBox42.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox39_Change()
MaskEdBox47.Text = Val(MaskEdBox31.Text) - (Val(MaskEdBox35.Text) +
Val(MaskEdBox39.Text) + Val(MaskEdBox43.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox40_Change()
MaskEdBox48.Text = Val(MaskEdBox32.Text) - (Val(MaskEdBox36.Text) +
Val(MaskEdBox40.Text) + Val(MaskEdBox44.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox41_Change()
MaskEdBox49.Text = Val(MaskEdBox33.Text) - (Val(MaskEdBox37.Text) +
Val(MaskEdBox41.Text) + Val(MaskEdBox45.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox42_Change()
MaskEdBox46.Text = Val(MaskEdBox30.Text) - (Val(MaskEdBox34.Text) +
Val(MaskEdBox38.Text) + Val(MaskEdBox42.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox43_Change()
FORM 3
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox24_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox26_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox26.Text) * Val(MaskEdBox29.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox27_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox28.Text) * Val(MaskEdBox25.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox28_Change()
MaskEdBox31.Text = Val(MaskEdBox28.Text) * Val(MaskEdBox25.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox29_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox26.Text) * Val(MaskEdBox29.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox30_Change()
MaskEdBox30.Text = Val(MaskEdBox24.Text) * Val(MaskEdBox27.Text)
MaskEdBox35.Text = MaskEdBox30.Text
MaskEdBox46.Text = Val(MaskEdBox30.Text) - (Val(MaskEdBox34.Text) +
Val(MaskEdBox38.Text) + Val(MaskEdBox42.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox31_Change()
MaskEdBox36.Text = MaskEdBox31.Text
MaskEdBox47.Text = Val(MaskEdBox31.Text) - (Val(MaskEdBox35.Text) +
Val(MaskEdBox39.Text) + Val(MaskEdBox43.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox32_Change()
MaskEdBox33.Text = MaskEdBox32.Text
MaskEdBox48.Text = Val(MaskEdBox32.Text) - (Val(MaskEdBox36.Text) +
Val(MaskEdBox40.Text) + Val(MaskEdBox44.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox33_Change()
Contoh Kasus
FORM 1
FORM 2
FORM 3
KASUS I
HARGA TRANSFER
PT LABALA mempunyai tiga divisi yaitu divisi A, B, dan C. Data akutansi biaya per unit
input ketiga divisi tersebut adalah sebagai berikut:
Data Akuntansi Divisi A, B, dan C
(Perhitungan dalam Rupiah, kecuali unit input dan output)
Keterangan VC FC VC FC VC FC
20 0 18 0 16 0
Biaya upah langsung
Biaya pemasaran 10 20 8 25 6 30
10 30 7 35 6 40
Biaya administrasi
Jumlah 85 70 47 85 41 100
Keterangan:
1) Biaya didasarkan pada input yang diproses
2) Output divisi A dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi B untuk diolah
3) Output divisi B juga dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi C
4) Harga transfer ditetapkan oleh Top Eksekutif yaitu 150% variable cost dari divisi A
ke B dan ke C. 120% full cost dari divisi A ke B dan ke C
Diminta:
1) Hitunglah harga transfer berdasarkan 200% variable cost dan 150% full cost (total
cost)!
2) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 200% variable cost!
3) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 150% full cost!
4) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga pasar!
5) Berapakah laba rugi PT LABALA?
KASUS II
HARGA TRANSFER
PT GUNADARMA mempunyai tiga divisi yaitu divisi A, B, dan C. Data akutansi biaya per
unit input ketiga divisi tersebut adalah sebagai berikut:
Data Akuntansi Divisi A, B, dan C
(Perhitungan dalam Rupiah, kecuali unit input dan output)
Keterangan VC FC VC FC VC FC
15 0 12 0 10 0
Biaya upah langsung
Biaya pemasaran 10 20 8 25 6 30
8 25 7 30 5 35
Biaya administrasi
Jumlah 63 60 36 75 29 90
Keterangan:
1) Biaya didasarkan pada input yang diproses
2) Output divisi A dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi B untuk diolah
3) Output divisi B juga dapat dijual ke pasar atau ditransfer ke divisi C
4) Harga transfer ditetapkan oleh Top Eksekutif yaitu 150% variable cost dari divisi A
ke B dan ke C. 120% full cost dari divisi A ke B dan ke C
Diminta:
1) Hitunglah harga transfer berdasarkan 200% variable cost dan 150% full cost (total
cost)!
2) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 200% variable cost!
3) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga transfer 150% full cost!
4) Hitunglah laba rugi divisi A, B, dan C berdasarkan harga pasar!
5) Berapakah laba rugi PT GUNADARMA?
BAB IV
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
INVESTASI
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seperti
investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembagian
dividen.
Keputusan investasi modal sering berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva
modal jangka panjang. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali
modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang
cukup atas investasi awal. Tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal
akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian
yang wajar.
Model dasar untuk keputusan investasi modal diklasifikasikan menjadi dua kategori
utama: model nondiskonto dan model diskonto.
MODEL NON DISKONTO
Model non diskonto merupakan model pengembalian keputusan investasi modal yang
mengabaikan nilai waktu dari uang.
1. Periode Pengembalian (payback period)
Periode Pengembalian yaitu waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
memperoleh investasi awalnya kembali.
Jika arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus untuk
menghitung periode pengembalian adalah sebagai berikut:
Periode Pembelian = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan
Dapat dihitung payback periodnya seperti dibawah ini:
Jumlah Investasi Rp 50.000
Jumlah Proceeds Tahunan Rp25.000
Rp 50.000
Payback periode = x 1th = 2 Tahun
Rp 25.000
Ini berarti dana yang tertanam dalam aktiva tersebut sebesar Rp 50.000, sudah
akan dapat diperoleh kembali seluruhnya dalam waktu 2 tahun.
Apabila proceeds sesuatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, kita
perlu menghitung proceeds tahun per tahun, sehingga keseluruhan investasi
dapat diperoleh kembali.
Kelebihan
Periode pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang
saling bersaing.
Kekurangan
1. Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian
2. Mengabaikan nilai waktu uang
2. Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return)
Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam
kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Laba Rata−Rata
Tingkat pengembalian akuntansi = x 100%
Investasi Awal atau Investasi Rata−Rata
Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi rata-rata. Jika I
adalah investasi awal, S adalah nilai sisa. Dengan asumsi investasi dikonsumsi
secara merata, inestasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut:
(I+S)
Investasi Rata-Rata =
2
MODEL DISKONTO
Model diskonto merupakan model pengambilan keputusan investasi modal yang
dipertimbangkan nilai waktu dari uang secara eksplisit, oleh karena itu modal
diskonto memasukkan arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi adalah nilai sekarang bersih
(net present value – NPV) dan tingkat pengembalian internal (internal rate of return –
IRR).
1. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value – NPV)
Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai sekarang
dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek.
Untuk menghitung nilai sekarang bersih dapat menggunakan rumus berikut:
Jika suatu proyek memiliki NPV lebih besar dari nol, berarti ada peningkatan
kekayaan atau asset yang akan didapatkan oleh perusahaan yang dihasilkan dari
suatu investasi tersebut. Jadi, jika NPV lebih besar dari nol, maka investai tersebut
menguntungkan sehingga dapat diterima. Jika NPV sama dengan nol, pengambil
keputusan dapat menerima atau menolak invetasi karena investasi tersebut akan
menghasilkan jumlah yang sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, jika
NPV kurang dari nol, maka investasi sebaiknya ditolak.
2. Tingkat Pengembalian Internal (IRR)
Tingkat pengembalian internal adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang
dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.
Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama
dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukkan IRR proyek:
Pada persamaan diatas, suku bunga (i), dapat diketahui dengan menggunakan cara
coba-coba, dan nilai investasi awal, arus kas tahunan, dan waktu pengembalian
telah diketahui. Setelah IRR suatu proyek dihitung, IRR tersebut dibandingkan
dengan tingkat pengembalian yang diminta peruusahaan. Jika IRR lebih besar
daripada tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat diterima. Jika IRR sama
dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek akan dapat diterima atau
ditolak. Jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diminta, maka proyek
ditolak.
3. Perbandingan NPV dan IRR
Persamaan:
Sama- sama menggunakan Metode Discounted Cash Flow.
Mempertimbangkan arus kas sepanjang masa proyek.
Keduanya mengakui nilai waktu dari uang.
Perbedaaan:
Perhitungan NPV dibuat secara absolut dibandingkan dengan IRR yang
dihitung dalam persentase.
Perhitungan NPV adalah untuk menentukan surplus dari proyek, sedangkan
IRR mewakili keadaan tidak untung, tidak rugi.
CONTOH KASUS
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
1. Payback Period
Ada usul investasi dalam suatu proyek yang membutuhkan investasi sebesar Rp 170.000
yang diperkirakan mempunyai proceeds selama usianya seperti dibawah ini.
Pola proceeds
Tahun Proceeds
1 ………………… Rp 60.000
2 ……………….... Rp 50.000
3 ……………….... Rp 40.000
4 ………………… Rp 30.000
5 ……………….... Rp 20.000
6 ………………… Rp 10.000
2. Accounting Rate of Return
Suatu investasi memerlukan biaya awal sebesar Rp 200.000. Umur investasi adalah lima
tahun dengan arus kas sebagai berikut: Rp 30.000; Rp 40.000; Rp 40.000; Rp 50.000; Rp
60.000. Diasumsikan aktiva tersebut tidak memiliki nilai sisa setelah lima tahun dan
semua pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun tertagih dalam tahun tersebut.
12%. Proyek mana yang harus dipilih oleh perusahaan dengan menggunakan metode
NPV?
JAWABAN
CONTOH KASUS
1. Payback Period
Payback period dari investasi yang diusulkan itu dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Rp 110.000
Rp 60.000
Proceeds tahun ke-4 sebesar Rp 30.000 padahal dana yang dibutuhkan untuk menutup
kekurangan investasi sebesar Rp 20.000. ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk
memperoleh dana sebesar Rp 20.000 dalam tahun ke -4 adalah 2/3 tahun yaitu:
20.000
30.000 x 1 tahun
Dengan demikian maka payback periode dari investasi yang diusulkan itu adalah 3 2/3
tahun atau 3 tahun 8 bulan.
= Rp 40.000
Laba Bersih Rata-Rata = (Rp 44.000 – Rp 40.000)
= Rp 4.000
Rp 4.000
Tingkat Pengembalian Akuntansi = x 100%
Rp 200.000
= 2%
Jika investasi rata-rata yang digunakan:
Rp 4.000
Tingkat Pengembalian Akuntansi = x 100%
Rp 200.000/2
= 4%
3. Net Present Value (NPV)
Perhitungan Proyek Independen
Jawaban:
Tahun Arus kas Masuk Diskonto Nilai Sekarang
0 Rp - -Rp 350,000
1 Rp 100,000 0.9091 Rp 90,909
2 Rp 100,000 0.8264 Rp 82,645
3 Rp 100,000 0.7513 Rp 75,131
4 Rp 100,000 0.6830 Rp 68,301
5 Rp 100,000 0.6209 Rp 62,092
Total Rp 29,079
Analisis:
Jadi rencana untuk pendirian pabrik tersebut diterima karena menghasilkan NPV positif
diatas 0, yaitu sebesar Rp 29.079.
- Proyek Bandung
Tahun Arus kas Masuk Diskonto Nilai Sekarang
0 Rp - -Rp 210,000
1 Rp 70,000 0.8929 Rp 62,500
2 Rp 70,000 0.7972 Rp 55,804
3 Rp 70,000 0.7118 Rp 49,825
4 Rp 70,000 0.6355 Rp 44,486
5 Rp 70,000 0.5674 Rp 39,720
Total Rp 42,334
Analisis:
Berdasarkan perhitungan kedua proyek diatas, didapatkan bahwa nilai NPV ke 2 proyek
tersebut bernilai positif namun, proyek di Bandung memberikan nilai yang lebih tinggi
sebesar Rp 42.334 dibandingkan dengan di Jakarta dengan nilai sebesar Rp 36.287. Maka
perusahaan bisa memilihi proyek di Bandung karena menghasilkan laba yang cukup besar
dibandingkan Jakarta.
VISUAL BASIC
Kodingan
FORM 1
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form1.Hide
End Sub
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox14.Text = Val(MaskEdBox11.Text) - Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox14.Text = Val(MaskEdBox11.Text) - Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox5.Text = Val(MaskEdBox2.Text) - Val(MaskEdBox3.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox3_Change()
MaskEdBox5.Text = Val(MaskEdBox2.Text) - Val(MaskEdBox3.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
MaskEdBox8.Text = Val(MaskEdBox5.Text) - Val(MaskEdBox6.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox6_Change()
MaskEdBox8.Text = Val(MaskEdBox5.Text) - Val(MaskEdBox6.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
MaskEdBox11.Text = Val(MaskEdBox8.Text) - Val(MaskEdBox9.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox9_Change()
MaskEdBox11.Text = Val(MaskEdBox8.Text) - Val(MaskEdBox9.Text)
End Sub
FORM 2
Private Sub Command1_Click()
form3.Show
Form2.Hide
End Sub
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
FORM 3
Private Sub Command1_Click()
Form4.Show
form3.Hide
End Sub
Private Sub Form_Load()
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox4.Text) - (Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
+ Val(MaskEdBox16.Text) + Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox8.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox4.Text) - (Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
+ Val(MaskEdBox16.Text) + Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox8.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox20_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox4.Text) - (Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
+ Val(MaskEdBox16.Text) + Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox8.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox4.Text) - (Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
+ Val(MaskEdBox16.Text) + Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox8.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox4.Text) - (Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
+ Val(MaskEdBox16.Text) + Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox8.Text))
End Sub
FORM 4
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
MaskEdBox10.Text = Val(MaskEdBox5.Text) + Val(MaskEdBox7.Text) + Val(MaskEdBox9.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox7_Change()
MaskEdBox10.Text = Val(MaskEdBox5.Text) + Val(MaskEdBox7.Text) + Val(MaskEdBox9.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox9_Change()
MaskEdBox10.Text = Val(MaskEdBox5.Text) + Val(MaskEdBox7.Text) + Val(MaskEdBox9.Text)
End Sub
Contoh Kasus
FORM 1
FORM 2
FORM 3
FORM 4
KASUS I
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
1. Payback Period
PT. Selimut Tebal berinvestasi pada sebuah aktiva tetap sebesar Rp 80.000.000 dan
memiliki umur empat tahun dengan ekspetasi arus kas tahunan sebagai berikut; Rp
15.000.000, Rp 25.000.000, Rp 50.000.000, Rp 30.000.000. Periode
pengembalian proyek tersebut adalah:
KASUS II
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
1. Payback Period
Sebuah fasilitas baru memerlukan inventasi sebesar Rp 120.000.000 dan memiliki
umur lima tahun dengan ekspetasi arus kas tahunan sebagai berikut; Rp 40.000.000, Rp
60.000.000, Rp 70.000.000, Rp 80.000.000. Periode pengembalian proyek tersebut
adalah:
2. Accounting Rate of Return
Perusahaan PT. Hujan mendapatkan suatu investasi yang memerlukan biaya investasi awal
sebesar Rp 120.000.000 Umur investasi adalah tiga tahun dengan arus kas sebagai berikut:
Rp 50.000.000; Rp 70.000.000; Rp 30.000.000. Diasumsikan aktiva tersebut tidak
memiliki nilai sisa setelah tiga tahun dan semua pendapatan yang diperoleh dalam satu
tahun tertagih dalam tahun tersebut.
3. Net Present Value
Sebuah perusahaan ingin mengadakan pendirian pabrik baru dengan investasi yang
dikucurkan sebesar Rp 250.000. yang diharapkan mendapatkan arus kas masuk tahunan
sebesar Rp 100.000. selama 3 tahun, dengan asumsi tingkat bunga pengembalian yaitu
15%. Apakah pendirian pabriktersebut akan menguntungkan?
4. Internal Rate of Return (IRR)
Berdasarkan soal NPV diatas, berapakah IRR yang akan didapatkan. Apakah perusahaan
harus menerima atau menoleh proyek tersebut?
BAB V
BIAYA LINGKUNGAN
Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan merupakan akibat yang timbul dari aktifitas perusahaan yang
berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Menurut Ikhsan (2009 : 103), definisi biaya
lingkungan adalah biaya yang mencakup dari seluruh biaya- biaya paling nyata untuk
mengukur ketidak pastian.
Manfaat Ekoefisiensi
Eko-efisiensi adalah suatu konsep efisiensi yang memasukkan aspek sumber daya
alam dan energi atau suatu proses produksi yang meminimalkan penggunaan bahan baku
dari alam serta meminimalkan dampak lingkungan akibat proses produksi. Ekoefisiensi
mempertahankan kegiatan memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat sambil
mengurangi dampak negatif lingkungannya, konsumsi sumber daya, dan biaya secara
simultan.
CONTOH KASUS
BIAYA LINGKUNGAN
PT. Happiness Tbk menghasilkan penjualan sebesar Rp. 260.000.000. Pada awal
tahun 2021 perusahaan memulai sebuah program manajemen kualitas lingkungan. Sebagai
langkah pertama, PT. Happiness Tbk mengidentifikasi berbagai biaya lingkungan untuk
meningkatkan manajemen kualitas lingkungan. Berikut disajikan hasil dari biaya lingkungan
tersebut:
Biaya Lingkungan Jumlah Biaya
Hitunglah:
Laporan biaya lingkungan PT. Happiness Tbk. untuk tahun 2021. Nyatakan biaya sebagai
persentase penjualan
JAWABAN
CONTOH KASUS
Analisis:
PT. Happiness Tbk sudah berhasil mencegah atau mendeteksi lingkungan. Akan tetapi biaya
kegagalan internal perusahaan tersebut memiliki persentase yang cukup besar sehingga
membutuhkan perhatian khusus untuk pengendalian biaya kegagalan internal. Untuk
kegagalan eksternal yang sudah terjadi, diketahui perusahaan sudah berhasil dalam
menangani permasalahan tersebut.
VISUAL BASIC
Kodingan
FORM 1
Private Sub MaskEdBox1_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
Else
End If
MaskEdBox4.Text = Val(MaskEdBox3.Text) + Val(MaskEdBox2.Text)
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox8.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
MaskEdBox14.Text = Val(MaskEdBox13.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox17_Change()
MaskEdBox18.Text = Val(MaskEdBox17.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox4.Text) + Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox13.Text)
+ Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox19_Change()
MaskEdBox20.Text = Val(MaskEdBox19.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox4.Text = Val(MaskEdBox3.Text) + Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox3_Change()
MaskEdBox4.Text = Val(MaskEdBox3.Text) + Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
MaskEdBox5.Text = Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox4.Text) + Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox13.Text)
+ Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox6_Change()
MaskEdBox8.Text = Val(MaskEdBox6.Text) + Val(MaskEdBox7.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox7_Change()
MaskEdBox8.Text = Val(MaskEdBox6.Text) + Val(MaskEdBox7.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox8.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox4.Text) + Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox13.Text)
+ Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox11.Text) +
Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox13_Change()
MaskEdBox14.Text = Val(MaskEdBox13.Text) / Val(MaskEdBox1.Text)
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox4.Text) + Val(MaskEdBox8.Text) + Val(MaskEdBox13.Text)
+ Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox15.Text) + Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox15.Text) + Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Contoh Kasus
FORM 1
KASUS I
BIAYA LINGKUNGAN
PT. Start Up Tbk diketahui menghasilkan penjualan sebesar Rp. 350.000.000. Pada
awal tahun 2021 perusahaan memulai sebuah program manajemen kualitas lingkungan.
Sebagai langkah pertama, PT. Start Up Tbk mengidentifikasi berbagai biaya lingkungan
untuk meningkatkan manajemen kualitas lingkungan. Berikut disajikan hasil dari biaya
lingkungan tersebut:
Biaya Lingkungan Jumlah Biaya
Hitunglah:
Laporan biaya lingkungan PT. Start Up Tbk. untuk tahun 2021. Nyatakan biaya sebagai
persentase penjualan
KASUS II
BIAYA LINGKUNGAN
Hitunglah:
Laporan biaya lingkungan PT. Kencana Tbk. untuk tahun 2021. Nyatakan biaya sebagai
persentase penjualan
BAB VI
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
Biaya Kualitas (cost of quality) adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau
telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Biaya kualitas berhubungan dengan dua
subkategori dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kualitas, yaitu kegiatan pengendalian
dan kegiatan karena kegagalan (Hansen dan Mowen, 2017).
yang buruk, serta retur dan potongan penjualan karena kualitas yang buruk, biaya
garansi, perbaikan, tanggung jawab hukum yang timbul, ketidakpuasan pelanggan,
hilangnya pangsa pasar, dan biaya untuk mengatasi keluhan pelanggan.
Biaya-biaya tersebut tidak terjadi jika tidak terdapat produk yang cacat.
Jika output dan input diukur dalam kualitas fisik, maka rasio produktivitas yang
dihasilkan berupa ukuran produktivitas operasional (operational productivity measure).
Jika output dan input dinyatakan dalam rupiah, rasio produktivitas yang dihasilkan berupa
ukuran produktivitas keuangan (financial productivity measure).
Keunggulan Ukuran Parsial
1. Memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada
penggunaan input tertentu.
2. Mudah diinterpretasikan oleh semua pihak di dalam perusahaan.
3. Mudah digunakan dalam menilai kinerja produktivitas dari karyawan operasional.
4. Menyediakan umpan balik yang berhubungan dan dapat di pahami oleh
karyawanoperasional.
Kelemahan Ukuran Parsial
1. Dapat menyesatkan apabila ukuran parsial digunakan secara terpisah.
2. Terjadi trade-off yang menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitas total
untuk menilai kelebihan berbagai keputusan produktivitas.
2. Pengukuran produktivitas total (total productivity measurement)
Pengukuran produktivitas total adalah pengukuran produktivitas dari seluruh
input atau faktor-faktor yang dianggap sebagai indikator relevan bagi
keberhasilan dan kinerja perusahaan. Terdapat dua pendekatan pengukuran
produktivitas total, yaitu:
1) Pengukuran profil (profile measurement)
Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau sebuah vektor ukuran
operasional parsial yang berbeda dan terpisah. Profil dapat dibandingkan dari
waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan
produktivitas yang bermanfaat bagi manajer. Namun, analisis profil di
CONTOH KASUS
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
1. Kualitas
Pada tahun 2021, T-Juice Company memulai sebuah program perbaikan kualitas. Banyak
upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah unit yang cacat produksi. Pada akhir
tahun, laporan manajer produksi mengungkapkan sisa bahan baku dan pengerjaan ulang
menurun. Direktur utama perusahaan tersebut gembira mendengar keberhasilan tersebut,
tetapi ia menginginkan penilaian terhadap dampak keuangan dari perbaikan tersebut.
Untuk membuat penilaian ini, data keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya
dikumpulkan.
2020 2021
Diminta:
1. Klasifikasikan biaya-biaya sebagai biaya pencegahan, penilaian, kegagalan
internal ataukegagalan eksternal!
2. Hitunglah biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan untuk setiap
tahun! Berapa banyak pertambahan laba yang disebabkan oleh peningkatan
kualitas? Dengan asumsi biaya-biaya kualitas dapat ditekan menjadi 2,5
persen dari penjualan, berapa banyak tambahan laba yang dihasilkan
melalui perbaikan kualitas?
3. Susunlah laporan biaya kualitas untuk tahun 2021!
Jawab:
1. Biaya Penilaian : pemeriksaan produk dan pemeriksaan bahan baku.
Biaya Pencegahan : Pelatihan kualitas.
Biaya kegagalan internal : sisa bahan baku dan pengerjaan ulang.
Biaya Kegagalan Eksternal : Garansi Produk.
2. Tahun 2020:
Total Biaya Kualitas : Rp 2.230.000
Total Biaya Kualitas Rp 2.230.000
Persentase dari Penjualan : = x 100% = 14,87%
Penjualan Rp 15.000.000
Tahun 2021:
Total Biaya Kualitas : Rp 1.710.000
Total Biaya Kualitas Rp 1.710.000
Persentase dari Penjualan : = x 100% = 11,40%
Penjualan Rp 15.000.000
2. Produktivitas
PT. RALF LOREN melakukan beberapa perubahan pada akhir tahun 2021 yang
diharapkan akan memberi pengaruh baik bagi efisiensi penggunaan input. Saat ini, akhir
tahun 2022, direktur utama perusahaan menginginkan suatu penilaian terhadap
perubahan produktivitas perusaahaan. Data yang dibutuhkan untuk penilaian adalah
sebagai berikut:
2021 2022
Diminta:
1. Hitunglah ukuran operasional parsial dari setiap input untuk tahun 2021
dan 2022 sertaberikan analisisnya!
2. Susunlah laporan laba rugi untuk setiap tahun dan hitunglah total perubahan laba!
3. Hitunglah ukuran produktivitas yang terkait dengan laba untuk tahun
2022 serta berikananalisisnya!
4. Hitunglah komponen pemulihan harga dan berikan analisisnya!
Jawab:
1. Ukuran – ukuran parsial
2021 2022
Efisiensi produktif pada bahan baku dan tenaga kerja meningkat, sedangkan pada
listrik menurun. Hasilnya berbaur dan tidak terdapat peningkatan produktivitas secara
keseluruhanyang dapat dibuat tanpa penilaian trade-off.
2. Laporan Laba Rugi
2021 2022
Nilai peningkatan efesiensi bahan baku dan tenaga kerja melebihi kenaikan
penggunaan listrik. Jadi, program produktivitas dianggap berhasil.
4. Pemulihan harga
Komponen pemulihan harga = Perubahan laba - Perubahan produktivitas yang
terkait dengan laba
= Rp 5.240.000.000 - 46.070.300.324
= (Rp40.830.300.324)
Hal ini menyatakan bahwa tanpa peningkatan produktivitas, laba akan turun sebesar
Rp 40.830.300.324.
VISUAL BASIC
Kodingan
Private Sub Command1_Click()
PRODUKTIVITAS.Show
KUALITAS.Hide
End Sub
Private Sub Form_Load()
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
MaskEdBox7.Text = MaskEdBox1.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
If Val(MaskEdBox10.Text) <= 0 Then
MaskEdBox10.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox12.Text) <= 0 Then
MaskEdBox12.Text = 1
End If
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox12.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox16.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox20.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox23.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox12.Text = MaskEdBox11.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
If Val(MaskEdBox10.Text) <= 0 Then
MaskEdBox10.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox12.Text) <= 0 Then
MaskEdBox12.Text = 1
End If
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox12.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_Change()
MaskEdBox16.Text = Val(MaskEdBox14.Text) + Val(MaskEdBox15.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
MaskEdBox16.Text = Val(MaskEdBox14.Text) + Val(MaskEdBox15.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
MaskEdBox17.Text = Val(MaskEdBox16.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox18_Change()
MaskEdBox20.Text = Val(MaskEdBox18.Text) + Val(MaskEdBox19.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox19_Change()
MaskEdBox20.Text = Val(MaskEdBox18.Text) + Val(MaskEdBox19.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox8.Text = MaskEdBox2.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox20_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox20.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox22_Change()
MaskEdBox23.Text = MaskEdBox22.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox23_Change()
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox23.Text) / Val(MaskEdBox10.Text)
MaskEdBox25.Text = Val(MaskEdBox12.Text) + Val(MaskEdBox16.Text) +
Val(MaskEdBox20.Text) + Val(MaskEdBox23.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox24_Change()
MaskEdBox26.Text = Val(MaskEdBox13.Text) + Val(MaskEdBox17.Text) +
Val(MaskEdBox21.Text) + Val(MaskEdBox24.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox3_Change()
If Val(MaskEdBox3.Text) <= 0 Then
MaskEdBox3.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
End If
MaskEdBox6.Text = Val(MaskEdBox3.Text) / Val(MaskEdBox4.Text) * Val(MaskEdBox5.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
If Val(MaskEdBox3.Text) <= 0 Then
MaskEdBox3.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
End If
MaskEdBox6.Text = Val(MaskEdBox3.Text) / Val(MaskEdBox4.Text) * Val(MaskEdBox5.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
If Val(MaskEdBox3.Text) <= 0 Then
MaskEdBox3.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox4.Text) <= 0 Then
MaskEdBox4.Text = 1
End If
MaskEdBox6.Text = Val(MaskEdBox3.Text) / Val(MaskEdBox4.Text) * Val(MaskEdBox5.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox7_Change()
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox7.Text) - Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox7.Text) - Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
FORM 2
Private Sub Frame2_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
MaskEdBox17.Text = 1
End If
MaskEdBox18.Text = Val(MaskEdBox16.Text) / Val(MaskEdBox17.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox19_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox19.Text) - Val(MaskEdBox20.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
If Val(MaskEdBox1.Text) <= 0 Then
MaskEdBox1.Text = 1
ElseIf Val(MaskEdBox2.Text) <= 0 Then
MaskEdBox2.Text = 1
End If
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) / Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox20_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox19.Text) - Val(MaskEdBox20.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox21_Change()
MaskEdBox26.Text = MaskEdBox21.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox22_Change()
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox22.Text) - Val(MaskEdBox23.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox23_Change()
MaskEdBox24.Text = Val(MaskEdBox22.Text) - Val(MaskEdBox23.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox24_Change()
MaskEdBox25.Text = MaskEdBox24.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox25_Change()
MaskEdBox27.Text = Val(MaskEdBox25.Text) - Val(MaskEdBox26.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox26_Change()
MaskEdBox27.Text = Val(MaskEdBox25.Text) - Val(MaskEdBox26.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox29_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox29.Text) / Val(MaskEdBox31.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox31_Change()
MaskEdBox32.Text = Val(MaskEdBox29.Text) / Val(MaskEdBox31.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox34_Change()
MaskEdBox37.Text = Val(MaskEdBox34.Text) / Val(MaskEdBox36.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox36_Change()
MaskEdBox37.Text = Val(MaskEdBox34.Text) / Val(MaskEdBox36.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox39_Change()
MaskEdBox42.Text = Val(MaskEdBox39.Text) / Val(MaskEdBox41.Text)
End Sub
Contoh Kasus
KASUS I
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
1. Kualitas
Pada tahun 2021, P-Ice Company memulai sebuah program perbaikan kualitas. Banyak
upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah unit yang cacat produksi. Pada akhir
tahun, laporan manajer produksi mengungkapkan sisa bahan baku dan pengerjaan ulang
menurun. Direktur utama perusahaan tersebut gembira mendengar keberhasilan tersebut,
tetapi ia menginginkan penilaian terhadap dampak keuangan dari perbaikan tersebut.
Untuk membuat penilaian ini, data keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya
dikumpulkan.
2020 2021
2. Produktivitas
PT. POUND’S melakukan beberapa perubahan pada akhir tahun 2021 yang diharapkan
akan memberi pengaruh baik bagi efisiensi penggunaan input. Saat ini, akhir tahun 2022,
direktur utama perusahaan menginginkan suatu penilaian terhadap perubahan
produktivitas perusaahaan. Data yang dibutuhkan untuk penilaian adalah sebagai berikut :
2021 2022
Diminta:
1. Hitunglah ukuran operasional parsial dari setiap input untuk tahun 2021
dan 2022 sertaberikan analisisnya!
2. Susunlah laporan laba rugi untuk setiap tahun dan hitunglah total
perubahan laba!
3. Hitunglah ukuran produktivitas yang terkait dengan laba untuk tahun
2022 serta berikan analisisnya!
4. Hitunglah komponen pemulihan harga dan berikan analisisnya!
KASUS II
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
1. Kualitas
Pada tahun 2021, Nutrition Company memulai sebuah program perbaikan kualitas.
Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah unit yang cacat produksi. Pada
akhir tahun, laporan manajer produksi mengungkapkan sisa bahan baku dan pengerjaan
ulang menurun. Direktur utama perusahaan tersebut gembira mendengar keberhasilan
tersebut, tetapi ia menginginkan penilaian terhadap dampak keuangan dari perbaikan
tersebut. Untuk membuat penilaian ini, data keuangan tahun berjalan dan tahun
sebelumnya dikumpulkan.
2020 2021
Diminta:
1. Klasifikasikan biaya-biaya sebagai biaya pencegahan, penilaian, kegagalan
internal atau kegagalan eksternal!
2. Hitunglah biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan untuk setiap
tahun! Berapa banyak pertambahan laba yang disebabkan oleh peningkatan
kualitas? Dengan asumsi biaya-biaya kualitas dapat ditekan menjadi 2,5
persen dari penjualan, berapa banyak tambahan laba yang dihasilkan melalui
perbaikan kualitas?
3. Susunlah laporan biaya kualitas untuk tahun 2021!
2. Produktivitas
PT. DAVINCI melakukan beberapa perubahan pada akhir tahun 2021 yang
diharapkan akan memberi pengaruh baik bagi efisiensi penggunaan input. Saat ini,
akhir tahun 2022, direktur utama perusahaan menginginkan suatu penilaian terhadap
perubahan produktivitas perusaahaan. Data yang dibutuhkan untuk penilaian adalah
sebagai berikut :
2021 2022
Harga output Rp Rp
20.000.000 20.000.000
Bahan baku (kg) 27.000 29.500
BAB VII
BAURAN PRODUK
Bauran Produk adalah kumpulan semua lini dan jenis produk yang dibuat oleh
perusahaan dan ditawarkan kepada konsumen. Produk line (lini produk) adalah sekelompok
produk yang mempunyai fungsi dan karakteristik bentuk yang sama namun memiliki varian
yang berbeda.
Bauran produk lebih fokus tentang kombinasi berbagai produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk dapat menarik minat pelanggan.
produk yang optimal. Pemilihan bauran yang optimal akan sangat dipengaruhi oleh
hubungan antara keterbatasan sumber daya terhadap produk individual. Hubungan
ini mempengaruhi kuantitas tiap-tiap produk yang akan diproduksi dan selanjutnya
mempengaruhi marjin kontribusi yang dapat dihasilkan.
Sumber Daya Dengan Satu Kendala: Marjin kontribusi per unit dari sumber
daya yang langka/terbatas adalah faktor yang menentukan. Produk yang
menghasilkan marjin kontribusi tertinggi yang dipilih untuk diproduksi guna
menghasilkan bauran yang optimal.
Contoh: Perusahaan membuat perseneling menggunakan mesin khusus dengan
menyediakan 40.000 jam waktu mesin pertahun. Perseneling A menghasilkan $12,50 per jam
mesin ($25/2jam), sedangkan perseneling B menghasilkan $20 per jam mesin ($10/0,5jam).
Jadi, bauran optimalnya yaitu pada 80.000 unit perseneling B dan tidak pada perseneling A
yang berjumlah 20.000 unit.
2. Dalam Jangka Panjang: Manajer memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk melakukan
penyesuaian kapasitas sumber daya untuk memenuhi kebutuhan. Keputusan meluncurkan
produk baru atau menghentikan produk lama memiliki konsekuensi jangka panjang.
Alternatif yang dapat dipilih antara lain:
a. Mengurangi biaya produksi produk
b. Tawarkan insentif bagi pelanggan
c. Pertahankan produk sepanjang masih dalan jangkauan/range
CONTOH KASUS
BAURAN PRODUK
PT Paogah memproduksi 2 model mobil listrik mainan, yaitu MB1002 dan MB1004.
Informasi mengenai biaya dan harga jual per unit adalah sebagai berikut:
Biaya per unit
Item MB1002 MB 1004
Bahan Langsung 160 190
Tenaga Kerja langsung 70 85
BOP Variabel 40 40
BOP Tetap 25 45
Jumlah Biaya per unit 295 360
JAWABAN
CONTOH KASUS
Produk produksi yang optimal
MB1002 = 7000 unit = 7000 x 5 = 35.000 jam mesin
MB1004 = (80.000 – 35.000) = 45.000/10 = 4500 unit
Maka optimal produksi pada saat MB1002 = 7000 unit dan MB1004 = 4500 unit.
Uji titik optimal produksi dengan membandingkan dengan kemungkinan produksi lain.
1. Pada titik optimal produksi
Margin Kontribusi
MB1002 (7000 unit x 85) 595.000
MB1004 (4500 unit x 160) 720.000
Total pendapatan 1.315.000
Margin Kontribusi
MB1002 (5000 unit x 85) 425.000
MB1004 (5500 unit x 160) 880.000
Total Pendapatan 1.305.000
Dari pengujian diatas terlihat bahwa perusahaan menerima pendapatan yang lebih besar jika
perusahaan memproduksi pada titik optimal produksi yaitu pada MB1002 = 7000 unit dan
MB1004 = 4500 unit.
VISUAL BASIC
Kodingan
Private Sub Frame1_DragDrop(Source As Control, X As Single, Y As Single)
End Sub
Private Sub MaskEdBox1_Change()
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) * Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox3.Text = Val(MaskEdBox1.Text) * Val(MaskEdBox2.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
MaskEdBox6.Text = Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox5.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
MaskEdBox6.Text = Val(MaskEdBox4.Text) / Val(MaskEdBox5.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox7_Change()
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox7.Text) * Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_Change()
MaskEdBox9.Text = Val(MaskEdBox7.Text) * Val(MaskEdBox8.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox9_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox9.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox12.Text = Val(MaskEdBox10.Text) * Val(MaskEdBox11.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox12.Text = Val(MaskEdBox10.Text) * Val(MaskEdBox11.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox13.Text = Val(MaskEdBox9.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_Change()
MaskEdBox16.Text = Val(MaskEdBox14.Text) * Val(MaskEdBox15.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
MaskEdBox16.Text = Val(MaskEdBox14.Text) * Val(MaskEdBox15.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox17_Change()
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox17.Text) / Val(MaskEdBox18.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox18_Change()
MaskEdBox19.Text = Val(MaskEdBox17.Text) / Val(MaskEdBox18.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox20_Change()
MaskEdBox22.Text = Val(MaskEdBox20.Text) * Val(MaskEdBox21.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox21_Change()
Contoh Kasus
KASUS I
BAURAN PRODUK
PT Alamak memproduksi 2 model radio, yaitu FM1990 dan FM2000. Informasi mengenai
biayadan harga jual per unit adalah sebagai berikut:
Biaya per unit
KASUS II
BAURAN PRODUK
PT Ojolali memproduksi 2 model kipas angin, yaitu KA2003 dan KA2005. Informasi
mengenaibiaya dan harga jual per unit adalah sebagai berikut:
Biaya per unit
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
keputusan (decision model) adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti akan mengarah
pada suatu keputusan.
CONTOH KASUS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Ditanya :
Tentukan model keputusan taktis sesuai dengan prosedur pengambilan keputusan taktis pada
PT. JAMES !
Jawab:
Model Pengambilan Keputusan Taktis
Tahap 1. Kenali dan definisikan masalah.
Jawab : Meningkatkan kapasitas gudang dan produksi
Tahap 2. Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas
masalah tersebut, eliminasi alternatif yang secara nyata tidak
layak.
Jawab:
1. Membangun fasilitas baru (tidak layak)
2. Menyewa fasilitas yang lebih besar, mengalihkan fasilitas saat ini
kepada pihak ke-3 (tidak layak)
3. Menyewa fasilitas tambahan (tidak layak)
4. Menyewa ruang untuk gudang (layak)
5. Membeli komponen pengukur serta mengosongkan ruang yang diperlukan
(layak)
Tahap 3. Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setia
alternatif yang layak. Klasifikasikan biaya dan manfaat sebagai
relevan atau tidak relevan, serta eliminasi biaya dan manfaat
yang tidak relevan dari pertimbangan.
Jawab :
Memproduksi sendiri dan sewa ruangan
Biaya Produksi Variabel Rp. 350.000
Sewa Gedung Rp. 170.000
Membeli dari Pemasok
Harga Beli Rp. 500.000
Kesimpulan:
Pesanan khusus diterima karena pendapatan diferensial lebih besar
dibandingkan dengan biayadiferensial, yaitu:
12.000.000 – (2.800.000 + 2.000.000) = 7.200.000
Maka dengan itu perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih tinggi apabila menerima
pesanankhusus tersebut.
VISUAL BASIC
Kodingan
FORM 1
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form1.Hide
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox11.Text = Val(MaskEdBox9.Text) - Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_Change()
MaskEdBox7.Text = MaskEdBox2.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_Change()
MaskEdBox8.Text = MaskEdBox4.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_Change()
MaskEdBox10.Text = MaskEdBox5.Text
End Sub
Private Sub MaskEdBox9_Change()
MaskEdBox11.Text = Val(MaskEdBox9.Text) - Val(MaskEdBox10.Text)
End Sub
FORM 2
Private Sub Form_Load()
End Sub
Private Sub MaskEdBox10_Change()
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)) -
(Val(MaskEdBox15.Text) + Val(MaskEdBox17.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox11.Text) - Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox12_Change()
MaskEdBox14.Text = MaskEdBox12.Text
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)) -
(Val(MaskEdBox15.Text) + Val(MaskEdBox17.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_Change()
MaskEdBox22.Text = Val(MaskEdBox14.Text) - Val(MaskEdBox19.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_Change()
MaskEdBox20.Text = (Val(MaskEdBox10.Text) + Val(MaskEdBox12.Text)) -
(Val(MaskEdBox15.Text) + Val(MaskEdBox17.Text))
End Sub
Private Sub MaskEdBox16_Change()
MaskEdBox21.Text = Val(MaskEdBox11.Text) - Val(MaskEdBox16.Text)
End Sub
Private Sub MaskEdBox17_Change()
MaskEdBox19.Text = MaskEdBox17.Text
Contoh Kasus
FORM 1
FORM 2
KASUS I
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Ditanya:
Tentukan model keputusan taktis sesuai dengan prosedur pengambilan keputusan taktis pada
PT.JOHNY!
KASUS II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Ditanya:
Tentukan model keputusan taktis sesuai dengan prosedur pengambilan keputusan taktis pada
PT.JEEMY!
Kesimpulan:
Pesanan khusus diterima karena pendapatan diferensial lebih besar dibandingkan dengan
biaya diferensial, yaitu:
12.000.000 – (2.800.000 + 2.000.000) = 7.200.000
Maka dengan itu perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih tinggi apabila menerima
pesanan khusus tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Utari, Ari Purwanti, and Darsono Prawironegoro. Akuntansi Manajemen: Pendekatan
Praktis. Ed 4, cet.1. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016.
Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen. Akuntansi Manajerial Buku 2: Manajerial
Accounting. Salemba Empat, 2011.
Universitas Gunadarma. Modul Akuntansi Manajemen Lanjut & Praktikum PTA
2021/2022.2021.