14-2
a) Sebuah order produksi dimulai untuk produk yang sudah menimbun
di gudang perusahaan.
Basis produksi induk jadwal di
Data saat ini pada penjualan produk
perkiraan penjualan Produk
Kuantitas di tangan
Jumlah terjadwal atau di bawah produksi
14-5
a) DFD
QOH inventory
1.0
Plan
Production sales forecasts
Scheduled
MPS Production
Production Operations
Order Card
Work
3.0 Activity
Perform
Production
Operation
14-6
Option B:
Option C:
Investment = $2,000,000
Savings = $1,800,000:
Reduced scrap costs = 50% x 15% x $12 x 1,000,000 units = $900,000
Reduced warranty/repair costs = 50% x 3% x $60 x 1,000,000 units =
$900,000
b) Assume that because all of the proposed changes will increase product quality,
that production will jump to 1,500,000 units. Which option do you
recommend? Why?
Option A:
Option B:
Investment = $50,000 + $3.2 x 1,500,000 units = $4,850,000
Savings = $4,860,000:
Reduced scrap costs = 90% x 15% x $12 x 1,500,000 units = $2,430,000
Reduced warranty/repair costs = 90% x 3% x $60 x 1,500,000 units =
$2,430,000
Option C:
Investment = $2,000,000
Savings = $2,700,000:
Reduced scrap costs = 50% x 15% x $12 x 1,500,000 units = $1,350,000
Reduced warranty/repair costs = 50% x 3% x $60 x 1,500,000 units =
$1,350,000
14-1
Bill of material = dokumen yang berisi informasi mengenai komponen apa saja yang
dipakai dalam suatu produk
Operation list = dokumen berisi informasi mengenai kebutuhan kerja dan jam mesin
untuk memproduksi suatu produk
14-3
MRP II adalah sistem dari atas ke bawah atau (top down system), dimulai
dari formulasi perencanaan strategi bisnis yang diformalkan dan
dikemukakan kembali sebagai strategi-strategi fungsional.
MRP II menggunakan basis data umum untuk mengevaluasi alternatif-
alternatif kebijaksnaan yang mungkin. Data manufaktur dapat
dikonversikan menjadi data keuangan, dan prosedur-prosedur formal
diadakan untuk menjaga keakuratan perubahan data. Kemampuan what
if digunakan sebagai kebiasaan dalam mengevaluasi perencanaan
alternatif. Sistem ini mampu untuk mengolah data detail kebutuhan
sumber daya untuk proses evaluasi.
MRP II adalah sistem perusahaan secara keseluruhan (a total company
system), dimana kelompok-kelompok fungsional berinteraksi secara
formal seperti biasanya dan membuat keputusan-keputusan bersama.
MRP II adalah sistem nyata bagi pengguna (user transparent). Pengguna
pada seluruh tingkatan harus mengerti dan menerima logika dan realisme
dari sistem tersebut dan tidak bekerja di luar sistem yang tidak
diformalkan.
Sistem MRP II menambah keuntungan dari sistem MRP biasa,
seperti pengurangan persediaan, lebih sedikitnya kekurangan persediaan,
dan memperbaiki performa pengiriman barang. Selain itu, pengguna MRP
II juga memberikan keuntungan unik seperti dapat meratakan beban
keuntungan tenaga kerja melalui koordinasi dengan bagian pemasaran,
pengurangan waktu tenggang (lead time) antara pengembangan produk
baru dan pengenalannya ke konsumen.
Banyak organisasi usaha yang gagal menerapkan sistem MRP II
meskipun seluruh komponen integrasi yang dibutuhkan telah dipenuhi. Hal
ini disebabkan tingginya kebutuhan akan tanggung jawab seluruh personel
yang terlibat dalam mengintegrasikan sistem MRP II dibandingkan sistem
MRP biasa.
14-4
McDonald menggunakan MRP-II; Burger King menggunakan JIT.
Kedua sistem juga berbeda dalam hal implikasi pada rantai pasokan:
karena sistem MRP-II mengandalkan menjaga pasokan lebih besar dari
bahan baku dari sistem JIT, mereka kurang rentan terhadap gangguan
jangka pendek dalam rantai pasokan karena pemogokan atau alami
bencana yang dapat mengganggu pengiriman.
14-1