Teklas Zalda
Teklas Zalda
LAS TUMPANG
Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang
disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga
permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik. Dalam las
ini terdapat dua kelompk sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul.
Sambungan tumpang biasanya digunakan untuk pelat-pelat tipis.
Proses pengelasan resistansi tumpang ini dasarnya sama dengan las resistansi titik,
tetapi dalam pengelasan tumpang ini kedua batang elektroda diganti dengan roda yang
dapat berputar sesuai dengan alur/garis pengelasan yang dikehendaki. Hasil pengelasan pada
las resistansi tumpang ini terlihat penampang cairan yang terjadi merupakan gabungan dari
titik-titik yang menjadi satu. Pengelasan tumpang ini mempunyai kelebihan yakni dapat
mengelas sepanjang garis yang dikehendaki. Untuk penekan roda elektroda sewaktu
proses pengelasan berlangsung, tekanan roda memerlukan 1,5-2,0 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan resistansi titik.
ALAT DAN BAHAN
Arus AC-DC
Mesin las dan kelengkapannya
Meja kerja
Elektroda
Sikat kawat
Kabel las
Palu las
Klem masa
Tang
Kikir bilah kasar
Penggores
Gergaji tangan
ALAT KEAMANAN
Helm las
Sarung tangan
Apron
Sepatu safety
Kamar las
Masker las
Kacamata kas
BAHAN
Baja lunak ukuran 3 x 40 x 505 mm
Elektroda jenis RB 206
CARA KERJA
Las tumpang
Pada resistance seam welding terdapat dua jenis metode pengelasan. Berikut kedua metode
pengelasan tersebut:
• Metode pengelasan dengan gerakan kontinu, metode ini dilakukan dengan putaran
roda elektroda yang kontinu dan berkecepatan konstan. Selama roda elektroda bergerak, arus
listrik dialirkan pada roda tersebut. Variasi pemberian aliran arus listrik yang diberikan
terbagi dalam tiga jenis yaitu: pemberian arus listrik dengan frekuensi pemberhentian normal,
pemberian arus listrik dengan frekuensi pemberhentian agak lama, dan pemberian arus listrik
secara kontinu serta konstan (tanpa pemberhentian). Variasi aliran arus listrik tersebut
menghasilkan sambungan yang berbeda-beda. Frekuensi pemberhentian normal
menghasilkan overlapping weld spot (dikenal dengan sambungan konvensional). Frekuensi
pemberhentian agak lama menghasilkan las titik yang individual (prosesnya dikenal dengan
istilah roll spot welding). Dan pemberian arus listrik secara kontinu serta konstan
menghasilkan sambungan yang kontinu.
• Metode pengelasan dengan gerakan intermiten, metode ini dilakukan dengan putaran
roda elektroda yang secara periodik berhenti untuk membuat las titik
CONTOH SOAL
1. Operasi pengelasan titik resistansi listrik dilakukan pada dua lembar baja tebal
0,062 in, menggunakan arus listrik sebesar 12.000 A untuk durasi 0,23 detik.
Resistansi listrik adalah 0,0001 W, dan manik las-an (weld nugget) yang dihasilkan
memiliki diameter 0,25 in dan tebal 0,1 in. Energi lebur (unit melting energy)
untuk logam Um = 155 Btu/in3. Berapa persen panas yang dihasilkan digunakan
untuk melakukan pengelasan, dan berapa persen yang terserap oleh logam
sekitarnya ?
Jawab :
Panas yang dihasilkan dalam operasi ini :
2. Panas yang terjadi karena adanya tahanan listrik antara dua bagian yang disambung. Hal ini
terjadi pada....
a. las listrik d. las gas
b. las busur e. las thermit
c. las titik
5.Supaya orang lain tidak tergantung oleh sinar las maka dibuatkan....
a. kedok las d. apron
b. ventilasi e. semua benar
c. kamar las
4. Di bawah ini yang tidak termasuk alat-alat keselamatan kerja dalam las listrik adalah....
a. sarung tangan d. kamar las
b. apron e. penjepit
c. sepatu las
DAFTAR PUSTAKA
http://teknikmesin.org/las-resistansi-rol-rolled-resistance-welding/
http://allweld.blogspot.co.id/2012/10/proses-pengelasan-smaw.html
http://dienayu-dinasti.blogspot.co.id/2013/04/sambungan.html
http://denooktaynda.blogspot.co.id/2016/01/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html
http://lasmarkazuna.blogspot.co.id/2012/07/kumpulan-contoh-soal-pilihan-ganda-las.html