Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI

Disusun Oleh:
Marisa Yusro Asri
1914301069
Kelompok 3
Tingkat 1 Sarjana Terapan Keperawatan Reguler 2

Dosen Mata Kuliah:


Ns. Sulastri M.Kep., Sp.Jiwa

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Kasus :

Seorang pasien perempuan 65 tahun dirawat di bangsal dalam sebuah Rumah Sakit dengan
diagnosa stroke. Pasien terlihat sedih karena karena merasa kesepian. Pasien mengalami
penurunan fungsi pendengaran, kesulitan berbicara dan mengungkapkan kata-kata. Saat
perawat mengajak pasien berkomunikasi tidak ada kontak mata dan kesulitan memahami
komunikasi dengan keluarga. Keluarga mengungkap kankesulitan dalam berkomunikasi
dengan pasien. Kelurga meminta perawat untuk dapat mengajarkan cara komunikasi yang
tepat untuk pasien.

Analisis Data

Data Masalah Etiologi


DS:
- Keluarga mengatakan Hambatan komunikasi verbal Gangguan neuromuskuler
kesulitan
berkomunikasi
dengan pasien
- Keluarga meminta
perawat untuk
mengajarkan cara
berkomunikasi
dengan pasien
DO :
- Tidak ada kontak
mata
- Pasien kesulitan
memahami
komunikasi dengan
keluarga
- Pasien mengalami
pnurunan fungsi
pendengaran
- Pasien kesulitan
mengungkapkan kata-
kata
- Pasien kesulitan
dalam berbicara
- Pasien terlihat sedih
karena merasa
kesepian

Diagnosa Keperawatan:

Hambatan komunikasi verbal b.d gangguan neuromuskuler

Perencanaan Keperawatan

Diagnosis keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


Hambatan komunikasi verbal Setelah dilakukan tindakan 1. Libatkan keluarga
b.d gangguan neuromuskuler keperawatan selama 1x24 untuk membantu
jam hambatan komunikasi memahami atau
verbal dapat teratasi dengan memaamkan
kritria hasil : informasi dari atau ke
1. Komunikasi : pasien
Penerimaan, Rasional : keluarga
interpretasi dan berpartisipasi dalam
ekspresi pesan lisan, proses penyembuhan.
tulisan dan non verbal 2. Dengarkan setiap
meningkat ucapan pasien dengan
2. Komunikasi ekspresif penuh perhatian
(kesulitan berbicara) : Rasional : mengontrol
Ekspresi pesan verbal respon ketakutan dan
dan atau nn verbal kecemasan terhadap
yang bermakna ketidak mampuan
3. Komunikasi reseptif bicara
(kesulitan 3. Gunakan kata-kata
mendengar) : yang sederhana dan
penerimaan pendek dalam
komunikasi dan komunikasi dengan
interpretasi pesan pasien.
verbal dan atau non Rasionalnya
verbal memenuhi kebutuhan
4. Gerakan terkoordinasi pasien saat
: mampu berkomunikasi
mengkoordinasi 4. Dorong pasien untuk
gerakan dalam mengulang kata
menggunakan isyarat Rasional :
5. Mampu memberikan
memanajemen semangat pada pasien
kemampuan fisik agar sering
yang dimiliki melakukan
6. Mampu komunikasi.
mengkomunikasikan 5. Berikan arahan atau
kebutuhan dengan perintah sederhana
lingkungan sosial. setiap berinteraksi
dengan pasien.
Rasional :
mengurangi
kebingungan saat
berkomunikasi.
6. Programkan speech
language teraphy
Rasional : melatih
pasien belajar
berbicara secara
mandiri baik dan
benar.
7. Buat kartu dengan
gambar-gambar atau
kata-kata ungkapan
yang bisa digunakan,
misalnya : pindahkan
kaki saya, ambilkan
minum saya
Rasional :
memberikan
kemudahan bagi
pasien untuk
berkomunikasi.
8. Lakukan speech
language / bahasa
isyarat setiap interaksi
dengan pasien
Rasional :
mengurangi
kebingungan pasien
saat berkomunikasi.
9. Sesuaikan gaya
komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan
pasien (misalnya
berdiri di depan
pasien saat bicara,
mendengarkan
dengan penuh
perhatian,
menyampaikan satu
ide atau pemikiran
pada satu waktu,
bicara pelan untuk
menghindari
berteriak, gunakan
komunikasi tertulis,
atau bantuan keluarga
dalam memenuhi
pembicaraan pasien)

Anda mungkin juga menyukai