Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FINAL

ULASAN FILM “THE INSIDER”

KIRANA LARASATI
D511 15 326
ETIKA PROFESI ARSITEKTUR - A

TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
REVIEW “THE INSIDER”

The Insider merupakan film yang diadaptasi dari sebuah artikel yang berpengaruh
"The Man Who Knew Too Much", sebuah artikel yang ditulis oleh jurnalis Maria Brenner
pada Vanity Fair edisi Mei 1996.
Film ini bercerita tentang kisah nyata mengenai pengungkapan kebohongan industri
oleh Jeffrey Wigand yang diperankan oleh Russell Crowe. Jeffrey Wigand adalah seorang
mantan wakil eksekutif Brown & Williamson (B&W), perusahaan rokok ketiga terbesar di
Amerika pada saat itu. Wigand dipecat karena tidak setuju dengan kebijakan perusahaan
mengenai penambahan zat yang membuat semakin kecanduan. Perusahaan juga tidak
mengakui bahwa nikotin merupakan zat adiktif.
Pemecatan Jeffrey Wigand tidak hanya sebatas pemecatan biasa. Wigand diberikan
rumah gratis, tunjangan kesehatan, serta uang pensiun dengan syarat dia tidak menyebarkan
informasi mengenai perusahaan. Pemecatan Wigand tentu membuat istrinya kecewa. Oleh
karena latar belakang Wigand merupakan seorang ahli kimia, setelah dia dipecat dia ingin
memulai hal baru yaitu menjadi seorang guru kimia dan Bahasa jepang di sebuah sekolah.
Pada masa itu, terkenal sebuah siaran TV investigasi yaitu “60 minutes” yang
ditayangkan di CBS. Siaran ini sering mengungkap kasus-kasus yang menarik perhatian
public. Jurnalis utama dari siaran itu adalah Lowell Bergman yang diperankan oleh Al
Pacino. Bergman merupakan seseorang yang gigih dan cerdas. Suatu saat ada sebuah berkas
mengenai Phillip Morris yang dikirim ke kantor Bergman. Berkas itu mempunyai data-data
hitungan yang membutuhkan ahli kimia untuk membacanya. Dari situlah Bergman mulai
berkomunikasi dengan Jeffrey Wigand.
Wigand merupakan orang yang sangat menghormati perjanjian. Dia terus-terusan
menolak tawaran Bergman untuk menjadi saksi di sebuah kasus dan tampil di acaranya “60
Minutes”. Karena seringnya pertemuan dan komunikasi mereka, akhirnya perusahaan Brown
& Williamson mengetahui hal itu, pihak perusahaan terus menerus mengancam Wigand
untuk tutup mulut. Tidak hanya ancaman, terror akan membunuh dia dan keluarganya kerap
diberikan oleh perusahaan.
Bergman tidak tinggal diam, dia terus menerus membujuk Wigand untuk
mengungkapkan rahasia perusahaan yang dia sembunyikan. Tetapi tidak hanyak membujuk,
Bergman juga turut membantu dalam hal keselamatan Wigand dan keluarga.
Di saat terror sering didapatkan oleh keluarganya, Wigand akhirnya setuju untuk
tampil di acara “60 Minutes” serta menjadi saksi kunci di beberapa kasus yang melibatkan
industry rokok. Namun tidak serta merta keputusan baik yang diambil oleh Wigand juga
disambut baik oleh istrinya. Istrinya sangat tidak mendukung keputusan Wigand, menurutnya
keputusan tersebut dapat membuat keluarganya dalam bahaya. Wigand akhirnya tidak
meminta dukungan dari istrinya dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
Sempat dikatakan oleh Bergman, “Mereka hanya orang biasa yang mendapat tekanan
luar biasa”. Kalimat tersebut ditujukan kepada Wigand dan keluarganya. Tekanan luar biasa
yang dialami keluarga Wigand membuat Wigand mengalami dilemma. Wigand harus
memutuskan untuk mengungkap kebenaran atau melindungi keluarganya. Di lain sisi, dia
bertanggung jawab untuk mengungkap kebenaran yang diketahuinya demi kepentingan orang
banyak dan sebagai tanggung jawabnya menjadi seorang ahli kimia yang mengetahui hal
tersebut, tetapi di lain sisi dia harus melindungi keluarganya dari terror serta
mempertahankan tunjangan kesehatan istri dan anaknya yang mempunyai asma akut. Tetapi
Wigand pun akhirnya setuju untuk mengungkap kebenaran, yang akhirnya dia ketahui
konsekuensi dari keputusannya tersebut adalah kehilangan keluarganya. Istrinya
meninggalkannya dengan membawa anak-anaknya.
Dilema kedua dialami oleh Wigand pada saat dia harus menjadi saksi dalam sebuah
kasus di negara bagian Misissippi, konsekuensi yang akan dia hadapi yaitu masuk penjara
karena dianggap melanggar hukum Kentucky. Saat itu Wigand semakin memikirkan nasib
anak-anaknya yang akan tumbuh besar tanpa ayah jika ia masuk penjara. Namun akhirnya
Wigand pun bersedia melakukannya.
Semua perjuangan Wigand dalam mengungkap kebenaran akhirnya menjadi perhatian
publik. Pada saat itu juga sedang terkenal The seven Dwarves of Tobacco Industry yang
merupakan kejadian sumpah 7 CEO perusahaan rokok terkenal di Amerika. Mereka
bersumpah bahwa nikotin bukan merupakan zat adiktif. Hal ini yang dikatakan oleh Wigand
merupakan sebuah kebohongan besar. Dia juga mengatakan bahwa industry rokok hanyak
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan tidak mementingkan kesehatan konsumen.
Akhirnya pengadilan mengabulkan tuntutan 50 negara bagian di Amerika, dan
mendenda perusahaan rokok sebesar $ 246 milliar atas kebohongan mereka menyatakan
bahwa nikotin adalah bukan zat adiktif.

Anda mungkin juga menyukai