Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Berdirinya Komunitas Betawi Kita

Di sela-sela acara diskusi kebudayaan bertemakan “SILATurahmi : Maen Pukulan Betawi


Dulu dan Kini” yang digagas Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta, 14 – 16 Agustus
2014, mengemuka sebuah obrolan hangat tentang perkembangan kegiatan-kegiatan budaya
“maen pukulan” selama beberapa tahun belakangan yang selalu ramai diadakan dan selalu
banyak peminatnya. Namun di saat yang sama, kita melihat bahwa kegiatan “maen pikiran”
tidak seramai kegiatan “maen pukulan”. Kalaupun ada, tidak banyak peminatnya.

Dari pertanyaan kecil ini, akhirnya kami dan beberapa kawan pegiat maen pukulan Betawi
sepakat mendirikan suatu wadah komunitas tuker pikiran yang bersifat terbuka dan
dimaksudkan untuk mendorong gerakan “maen pikiran” di kalangan kaum Betawi.
Komunitas ini diharapkan akan menjadi ajang tukar pikiran yang membahas persoalan apa
pun mengenai kaum Betawi, baik soal Betawi di tengah Jakarta, Betawi di tengah Indonesia,
bahkan Betawi di tengah dunia. Bentuknya adalah kongko atau diskusi rutin setiap bulan.
Dari beberapa kali pertemuan, akhirnya disepakati untuk membuat kongko tuker pikiran
“Betawi Kita” yang pertama, diadakan pada Minggu, 11 Oktober 2015 di kediaman JJ Rizal
sekaligus kantor Komunitas Bambu di Beji Timur Depok. Diskusi pertama mengangkat tema
mengenai “Siapakah Orang Betawi”.
Saat ini seri diskusi Betawi Kita sudah berjalan 37 kali dan lokasi diskusi juga tidak hanya di
Komunitas Bambu Depok, tetapi juga ke perkampungan-perkampungan lainnya antara lain
di Tanah Abang, Condet, Cilandak, pemukiman pinggir kali Ciliwung di Jalan Tongkol, Priok,
bahkan sampai ke Pontang–Serang Utara, Banten dan Keraton Kacirebonan, Cirebon.
Diskusi sebelumnya #37 di Perpustakaan Daerah Cikini ngebahas sual “Potret Betawi dalam
Tulisan” pada tanggal 23 Februari 2020.
Selain diskusi, Betawi Kita juga telah menginisiasi acara Reka Ulang Peristiwa Ikada di
Lapangan Monas pada tanggal 16 September 2018 yang didukung penuh oleh Pemprov DKI
Jakarta dan bekerja sama dengan berbagai perguruan silat Betawi dari Jabodetabek dan
komunitas warga kampung Ibukota serta mengadakan pameran sejarah asal usul 267 nama
kelurahan di DKI Jakarta berdasarkan 8 peta Batavia / DKI Jakarta mulai tahun 1740 sampai
2015 di Pasar Seni Ancol pada Juni – Agustus 2018 yang lalu.

Profil Perkumpulan BETAWI KITA


Perkumpulan Betawi Kita berkedudukan di Jakarta Selatan, berdiri berdasarkan Akta No 11
tanggal 22 November 2018 yang dibuat oleh Like Siti Wulandari, SH, notaris di Depok. Akta
pendirian ini sudah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI berdasarkan surat No.
AHU-0014424.AH.01.07.Tahun 2018 tertanggal 22 November 2018.
Maksud dan tujuan Perkumpulan Betawi Kita antara lain :
1. Sebagai wadah tukar pikiran yang terbuka dan ingin mengembangkan budaya “maen
pikiran” dan memajukan gerakan intelektual kaum Betawi.
2. Mengeksplorasi khasanah nilai sejarah dan budaya Betawi dalam konteks
kejakartaan dan keindonesiaan serta global sebagai upaya menyumbangkan kearifan
lokal Betawi dalam memperjuangkan kemanusiaan dalam arti luas.
3. Wadah untuk bertukar pikiran dan informasi, serta mengumpulkan, mengadakan
penelitian dan mengolah bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah-masalah
kebudayaan, kesejarahan, sosial dan ekonomi masyarakat Betawi pada khususnya
dan Indonesia serta dunia globlal pada umumnya.
4. Sebagai lembaga penelitian kebijakan dan analisis strategis dalam menyumbangkan
pemikiran dan solusi terhadap berbagai persoalan mengenai kaum Betawi, baik soal
Betawi di tengah Jakarta, Betawi di tengah Indonesia, bahkan Betawi di tengah
dunia.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perkumpulan Betawi Kita menjalankan
kegiatan :

1. Diskusi bulanan untuk mencari solusi berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Betawi
dengan ditopang oleh basis referensi data akademis yang kuat.
2. Memberikan insentif untuk penelitian tentang Betawi.
3. Memberikan program beasiswa penerbitan buku, skripsi dan tesis, disertasi tentang
Betawi.
4. Mengadakan program residensi untuk penulisan tentang Betawi.
5. Mengadakan kegiatan Festival Budaya pemikiran Betawi secara reguler.
6. Mengadakan kerjasama dengan para donatur, sponsor dan lembaga donor baik
instansi pemerintah dan swasta, baik di dalam maupun luar negeri sepanjang tidak
bertentangan dengan azaz dan tujuan Perkumpulan, serta dengan cara yang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan yag berlaku.
7. Menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip gotong royong, transparan dan tata kelola
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai