Profil Perkumpulan Betawi Kita
Profil Perkumpulan Betawi Kita
Dari pertanyaan kecil ini, akhirnya kami dan beberapa kawan pegiat maen pukulan Betawi
sepakat mendirikan suatu wadah komunitas tuker pikiran yang bersifat terbuka dan
dimaksudkan untuk mendorong gerakan “maen pikiran” di kalangan kaum Betawi.
Komunitas ini diharapkan akan menjadi ajang tukar pikiran yang membahas persoalan apa
pun mengenai kaum Betawi, baik soal Betawi di tengah Jakarta, Betawi di tengah Indonesia,
bahkan Betawi di tengah dunia. Bentuknya adalah kongko atau diskusi rutin setiap bulan.
Dari beberapa kali pertemuan, akhirnya disepakati untuk membuat kongko tuker pikiran
“Betawi Kita” yang pertama, diadakan pada Minggu, 11 Oktober 2015 di kediaman JJ Rizal
sekaligus kantor Komunitas Bambu di Beji Timur Depok. Diskusi pertama mengangkat tema
mengenai “Siapakah Orang Betawi”.
Saat ini seri diskusi Betawi Kita sudah berjalan 37 kali dan lokasi diskusi juga tidak hanya di
Komunitas Bambu Depok, tetapi juga ke perkampungan-perkampungan lainnya antara lain
di Tanah Abang, Condet, Cilandak, pemukiman pinggir kali Ciliwung di Jalan Tongkol, Priok,
bahkan sampai ke Pontang–Serang Utara, Banten dan Keraton Kacirebonan, Cirebon.
Diskusi sebelumnya #37 di Perpustakaan Daerah Cikini ngebahas sual “Potret Betawi dalam
Tulisan” pada tanggal 23 Februari 2020.
Selain diskusi, Betawi Kita juga telah menginisiasi acara Reka Ulang Peristiwa Ikada di
Lapangan Monas pada tanggal 16 September 2018 yang didukung penuh oleh Pemprov DKI
Jakarta dan bekerja sama dengan berbagai perguruan silat Betawi dari Jabodetabek dan
komunitas warga kampung Ibukota serta mengadakan pameran sejarah asal usul 267 nama
kelurahan di DKI Jakarta berdasarkan 8 peta Batavia / DKI Jakarta mulai tahun 1740 sampai
2015 di Pasar Seni Ancol pada Juni – Agustus 2018 yang lalu.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perkumpulan Betawi Kita menjalankan
kegiatan :
1. Diskusi bulanan untuk mencari solusi berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Betawi
dengan ditopang oleh basis referensi data akademis yang kuat.
2. Memberikan insentif untuk penelitian tentang Betawi.
3. Memberikan program beasiswa penerbitan buku, skripsi dan tesis, disertasi tentang
Betawi.
4. Mengadakan program residensi untuk penulisan tentang Betawi.
5. Mengadakan kegiatan Festival Budaya pemikiran Betawi secara reguler.
6. Mengadakan kerjasama dengan para donatur, sponsor dan lembaga donor baik
instansi pemerintah dan swasta, baik di dalam maupun luar negeri sepanjang tidak
bertentangan dengan azaz dan tujuan Perkumpulan, serta dengan cara yang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan yag berlaku.
7. Menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip gotong royong, transparan dan tata kelola
yang baik.