LAPORAN UMMI Awokwok
LAPORAN UMMI Awokwok
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH:
UMMI FARLINA
P21123099
GIZI A
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.3.Tujuan
7. Dalam berbangsa dan bertanah air apakah kita membutuhkan pemimpin yang
menjunjung tinggi nilai pancasila?
“Tentu. Kita sangat membutuhkan pemimpin yang taat pada pancasila. karena
sebagai pemimpin dia harus memberikan contoh dan teladan kepada
masyarakat dengan jiwa pancasila yang ada pada diri seorang pemimpin bisa
memberikan efek yang baik terhadap perilaku dan keputusan-keputusan yang
dilahirkan dari kebijakan pada keadilan dan kemakmuran masyarakatnya.
Dengan terciptanya nilai pancasila pada kehidupan para pemimpin bangsa
kita. Dan ini pula cita-cita para pendiri bangsa kita.”
8. Berbicara masalah Bhineka Tunggal Ika adalah perwujudan dari perbedaan
yang terdapat dalam bernegara dan Bhineka Tunggal Ika yang
mempereratkan. Bagaimana tanggapan Anda?
“Indonesia yang memiliki penduduk sebanyak 237 juta jiwa penduduk dan
kondisi geografis yang memiliki kandungan sumber kekayaan alam yang
besar merupakan modal perjuangan yang utama. Dalam perkembangannya,
persenyawaan antara kondisi geografis dan demografis dimaknai dan
dirumuskan sebagai sumber jati diri berbangsa dan bernegara. Kita dalam
bernegara memiliki beraneka ragam budaya, suku dan ras. Walaupun kita
memiliki perbedaan itu tetapi kita diikat dengan Bhineka Tunggal Ika yang
berarti walaupun kita berbeda-beda tapi kita tetap satu.”
13. Ada berapa macamkah norma yang Anda ketahui berada dalam lingkungan
masyarakat?
“Ada empat macam norma. Yang pertama itu norma agama, norma agama itu
merupakan kaidah atau aturan hidup yang bersumber dari agama kepercayaan
dan keyakinan terhadap Tuhan. Contohnya dalam Islam merupakan salah satu
bentuk penerapan dari norma agama ini, di mana cara kita makan maupun
minum juga terdapat aturannya walaupun tidak tertulis dan secara langsung
disampaikan. “
“Yang kedua ada norma hukum, yang berarti kesepakatan yang dibuat oleh
seluruh unsur masyarakat, atau yang mewakili masyarakat di wilayah-wilayah
tertentu. Norma hukum tersebut penting untuk disepakati, karena dibahas
tentang apa yang boleh dilakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan.
Adanya norma hukum diharapkan setiap anggota masyarakat tidak berlaku
seenaknya, sehingga perdamaian dan ketenteraman dapat terjaga. Contoh dari
norma hukum ini misalnya tidak boleh menyebarkan informasi atau berita
hoaks. “
“Yang ketiga ada norma kesusilaan, saya rasa norma ini ada karena datang
dari dorongan dalam hati setiap individu. Norma kesusilaan merupakan
sesuatu hal yang kita jalani dan rasakan setiap harinya, di mana seseorang
didorong untuk melakukan tindakan yang baik dan menghindari tindakan
yang buruk.”
“ Yang terakhir ada norma kesopanan, biasanya meliputi cara bertutur kata,
cara berpakaian, dan cara berperilaku di masyarakat. Ataukah Contohnya,
norma kesopanan mengharuskan seseorang untuk menghargai orang lain,
tidak bersikap kasar atau menggunakan bahasa yang tidak sopan.”
14. Begitu pentingnya norma dan keadilan dalam masyarakat. Akan memberikan
dampak positif terhadap perilaku berbangsa dan bernegara. Menurut Anda
memberikan efek yang bagaimanakah terhadap masyarakat?
“Menurut saya antara lain menjaga ketertiban dan stabilitas. Yang kedua
membangun kepercayaan dan kohesi sosial. Yang ketiga perlindungan hak
asasi manusia. Yang keempat membentuk identitas kolektif. Dan yang
terakhir pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.”
15. Contoh norma keadilan yang sangat melekat dalam kehidupan kita sehari-
hari?
“Saya rasa jawabannya adalah membantu orang lain. Perilaku normatif dan
keadilan sering melibatkan membantu orang lain dalam kebutuhan. Ini bisa
berupa memberikan bantuan secara sukarela, mendukung kegiatan sosial atau
amal, atau bisa juga memberikan dukungan emosional kepada mereka yang
membutuhkan.”
3.1. Kesimpulan
Oleh karena itu, kepada seluruh warga masyarakat Indonesia mari kita bersama-
sama dengan senantiasa menjaga serta mencintai keberagaman yang kita miliki ini,
yang juga merupakan wujud dari semboyan kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Sasanti
Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna persaudaraan harus disosialisasikan kepada
seluruh rakyat, melalui lembaga-lembaga yangs udah ada seperti lembaga
pemerintah, swasta,lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga keagamaan, lembaga
kepemudaan, agar terbangun hidup yang rukun, damai, aman, toleran,
salingmenghormati, bekerjasama dan bergotong-royongdalam rangka persatuan dan
kesatuan bangsa.