Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan adalah sumber belajar yang
vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan
pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Seorang guru harus mampu membuat siswa
belajar mandiri.

Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Padahal sumber belajar yang ada
disekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangatlah banyak. Hanya saja kita belum dapat
memanfaatkan sumber belajar yang berlimpah tersebut.

Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rangkap, kemampuan guru dalam memanfaatkan
lingkungan sebagai salah satu sumber belajar sangatlah penting. Diantara sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah teman sesama guru di sekolah sendiri maupun sekolah lain, masyarakat,
keluarga, lingkungan sekolah dan rumah sekolah. Oleh karenanya, seorang guru dituntut mampu
mengenal dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia disekitar siswa dan untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal terutama pada pembelajaran kelas rangkap, sebagai guru kita perlu
mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa sekolah dan sejawat guru dianggap sebagai sumber belajar?

2. Mengapa sekolah dan lingkungan dianggapsebagai sumber belajar?

3. Mengapa lingkungan termasuk dianggap sebagai sumber belajar?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah:

1. Untuk mengetahui sekolah dan sejawat guru sebagai sumber belajar.

2. Untuk mengetahui sekolah dan lingkngan sebagai sumber belajar.

3. Untuk mengetahui lingkungan sebagai sumber belajar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sekolah dan Sejawat Guru sebagai Sumber Belajar

1. Kerjasama
Dalam Pembelajarn Kelas Rangkap (PKR), kemitraan antara guru di dalam lingkungan sekolah yang
sama maupun sekolah yang berbeda sangatlah penting. Di sekolah-sekolah di daerah terpencil
dimana terdapat berbagai kesulitan dan keterbatasan maka menciptakan sumber belajar dan
sumber daya merupakan faktor penting.

Winataputra (1999) menyebutkan bahwa melalui pembiasaan kerjasama antar guru sekolah dapat
dicapai hal-hal sebagai berikut:

a. Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti hemat sumber
daya dan mencapai tujuan secara optimal.

b. Terciptanya suasana kebersamaan dan kesejawatan antar guru dalam membangun dan
memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis.

c. Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para siswa dalam
membina persahabatan antar siswa karena mereka akan merasakan sesuai dengan nilai dan
semangat “ing ngarso sung tolodo”.

d. Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah dan ringan


karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip “berat sama dipikul ringan sama
dijinjing”.

Kerjasama dilakukaan untuk saling membantu, saling mengisi dan saling mengatasi kesulitan. Salah
satu tujuan sekolah dalam mengelola dan mengorganisasikan kegiatanya adalah untuk membangun
kerjasama dan saling pengertian yang kokoh baik di dalam sekolah itu sendiri, maupun dengan
sekolah lain, tujuan pembelajaran khusus yang dirumuskan dimuka adalah suatu cita-cita
keberhasilan yang harus dicapai melalui kerjasama sekolah, kerjasama merupakan usaha untuk
meningkatkan dan memperluas sumber belajar.

Menciptakan sumber belajar, dan sumber daya merupakan faktor penting bagi sekolah-sekolah di
daerah terpencil yang menghadapi berbagai kesulitan dan keterbatasan, oleh karena itu, kerjasama
tersebut diarahkan kepada :

a. Kerjasama antara guru dan kepala sekolah terpusat pada pembagian tugas mengajar dan
kerja administrasi, misalnya :

1) Mengatur pembagian tugas mengajar, kerja administrasi dan jadwal pelajaran

2) Pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan alat dan sumber belajar

3) Berdiskusi dan saling tukar informasi

b. Kerjasama sekolah diarahkan untuk membangun Pusat Sumber

Anda mungkin juga menyukai