Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING
Sri widya kathy,SST.M.Kes

NAMA: Tika Dahlia


NIM : 1914201035
KELAS: A SEMESTER 2
PRODI: S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


FAKULTAS KESEHATAN
S1 KEPERAWATAN KELAS A
T.A 2020/2021
Komunikasi dalam proses pembelajaran klien
Tahap-tahap dalam belajar

A.Tahap Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,
verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik individu maupun komunitas.
Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data, dari
sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan
analisa data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan.

B.Teori hirarki tentang kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar


dalam lima tingkat sbb:

1. Tingkat pertama atau tingkat paling dasar mencakup kebutuhan seperti


udara, air, dan makanan
2. Tingkat kedua mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan.
3. Tingkat ketiga mengandung kebutuhan dicintai dan memiliki.
4. Tingkat keempat mengandung kebutuhan dihargai dan harga diri
5. Tingkat kelima adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Bradshaw (1970) secara umun menggunakan suatu taksonomi yang


membedakan kebutuhan kesehatan dan sosial menjadi empat tipe, yaitu:
1. Normative needs
Ini merupakan kebutuhan yang ditetapkan oleh seorang ahli atau
kelompok profesional. Contohnya perencanaan karir, keuangan, asuransi, dan
liburan
2. Felt needs
Felt needs adalah apa yang sebenarnya kita inginkan. Ini dapat
diidentifikasi oleh masing-masing klien yang dapat dihubungkan dengan
pelayanan,dan informasi.
3. Expressed needs
Expressed needs hampir sama dengan felt needs, yang membedakannya
adalah expressed needs dibuat berdasarkan keinginan klien

4. Comparative needs
kebutuhan yang diperlukan berdasarkan situasi tertentu. Yang dapat
dibandingkan dengan kelompok yang sama atau individual.

Adapun beberapa tahap dalam pengkajian yaitu


1. Mengidentifikasi prioritas masalah kesehatan yang terdiri dari

- Melakukan Konsultasi
- Mengumpulkan data
- Membuat data pengkajian
- Menentukan prioritas masalah

2. Menganalisis masalah kesehatan yang terdiri dari

- Membuat tinjauan pustaka( literature review)


- Mengambarkan group yang akan di berikan promosi kesehatan
- Mengeksplor lebih jauh mengenai masalah kesehatan
- Menganalisa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi timbulnya
masalah kesehatan

Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi kesehatan

1. Untuk membantu intervesi langsung


2. Untuk mengidentifikasi respon tentang kebutuhan spesifik dari grup
minoritas, komunitas, atau populasi yang membutuhkan promosi
kesehatan
3. Untuk menentukan risiko dari suatu komunitas
4. Alokasi sumber dana

Proses pengkajian dalam promosi kesehatan

1. Informasi Kualitas Kehidupan

2. Informasi tentang perilaku sehat

3. Informasi tentang faktor penyebab (pre desposing, enabling dan


reenforcing factors).
4. Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana promosi
kesehatan) dan eksternal (peraturan, lingkungan di luar unit) diperoleh
dari lapangan/tempat.

MANFAAT PERTANYAAN DALAM PROSES PENGKAJIAN


1. Kebutuhan individu
2. Riwayat komunitas
3. Pandangan masyarakat
4. Tokoh yang memiliki pengetahuan tentang isu umum dalam
mayarakat, misalnya guru
5. Pemuka agama
6. Tokoh yang penting dalam jaringan informal dan memiliki peranan
dalam local communication seperti shopkeepers dan bookmakers
CARA PENGUMPULAN DATA YANG DILAKUKAN DALAM PROSES
PENGKAJIAN

1. Survey Langsung
2. Informant Interviews
3. Participant Observation
4. Menggunakan media seperti telephone
5. Diskusi panel pada komunitas promotor

Proses Pengembangan Strategis Promosi Kesehatan

1.Identifikasi kegemaran patner


2.Diagnosis
3.Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4.Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan sesuai dengan apa
yang dicitakan dan apakah program yang ada sejalan dengan harapan
5.Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa yang akan dilakukan
selanjutnya
Model Perencanaan Promosi Kesehatan
1. Identifikasi kebutuhan dan prioritas
2. Mementukan tujuan dan target
3. Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan
4. Identifikasi sumber yang terkait
5. Menyusun metode rencana evaluasi
6. Menyusun rencana pelaksanaan
7. Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
Tahap Implementasi
Adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakni
untuk mencapai kesehatan yang optimal, implementasi merupakan pelaksanaan
dari rencana perawatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam hasil
individu yang diusulkan.
Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa faktor:

1. Hasil yang diinginkan klien


2. Karakteristik dari diagnosa keperawatan
3.Penelitian yang berkaitan dengan intervensi
4. Kelayakan pelaksanaan intervensi
5. Penerimaan intervensi oleh individu
6. Kemampuan perawat

Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan tahap evaluasi pada proses keperawatan secara umum..
Didalam tahapan evaluasi hal penting yang harus diperhatikan adalah standar
ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi. Standar ini
diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan
tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan
keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan
pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif
klien atau objek kegiatan setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan
Tujuan evaluasi diantarnya adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum
-Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
-Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2. Tujuan khusus
-Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
-Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau
belum
-Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
-Memodifikasi rencana tindakan promosi
-Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum
tercapai.
Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan dalam
berbagai tinjauan. Hal ini meliputi sebagai berikut:

1. Evaluasi terhadap input


-Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup evaluasi
terhadap segala input untuk mendukung terlaksananya kegiatan promosi
kesehatan.
2. Evaluasi terhadap proses
-Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk
melakukan kegiatan promosi kesehatan
-Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
-Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan.

3. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan


Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi kesehatan lebih
dipusatkan pada pengamatan pada obkjek kegiatan.
4. Impact evaluation

Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan meliputi


melakukan pengkajian terhadap seberapa berhasilkah penyelenggara
promosi kesehatan mempengaruhi klien.

Klien sebagai peserta didik dan kebutuhan pendidikan kesehatan


klien
PENGERTIAN KLIEN
Menurut KBBI (2001) Klien adalah orang yang memperoleh bantuan,
orang yang membeli sesuatu atau memperoleh layanan.
Menurut fundamental keperawatan (Potter; Perry) Klien adalah orang yang
mencari pelayanan kesehatan dan anggota keluarga klien atau orang yang
berarti bagi orang yang mencari pelayanan kesehatan.

Pengertian pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk


mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat,
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau
promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan
pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil
yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku
kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012).

Dalam keperawatan, pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk


intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui
kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat
pendidik. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dalam keperawatan merupakan
kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : pengkajian
kebutuhan belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan
pendidikan kesehatan, implementasi pendidikan kesehatan, evaluasi pendidikan
kesehatan, dan dokumentasi pendidikan kesehatan (Suliha, 2002).
Peranan Pendidikan Kesehatan
Menurut Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku pendidikan kesehatan
dipengaruhi oleh 3 faktor:
1. Faktor-faktor prediposisi (predisposing factors)
2. Faktor-faktor yang mendukung (enabling factors)
3. Faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors

Proses Pendidikan Kesehatan

1.Persoalan masukan (input)


Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah menyangkut
sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok atau masyarakat
yang sedang belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.

2. Proses
adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (prilaku)
pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam proses ini terjadi pengaruh timbal
balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek belajar, pengajar (pendidik atau
fasilitator) metode dan teknik belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan
yang dipelajari.

3. Keluaran(output)
adalah hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau perubahan
perilaku dari subjek belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
ini ke dalam 4 kelompok besar, yakni: Faktor materi (bahan mengajar),
lingkungan, instrumental, dan subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri
dari perangkat keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat
peraga, dan perangkat lunak (software) seperti fasilitator belajar, metode
belajar, organisasi dan sebagainya.

Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan di sekolah


2. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat
kesehatan masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun
khusus dengan sasaran pasien dan keluarga pasien
3. Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran
buruh atau karyawan
4. Pendidikan Kesehatan di tempat umum ,misalnya
pasar,terminal,bandar udara,tempat-tempat pembelanjaan,tempat tempat
olah raga, taman kota.

Aspek Sosial Budaya Dalam Pendidikan Kesehatan

1. Persepsi masyarakat terhadap sehat dan sakit


2.Kepercayaan
3.Pendidikan rendah
4.Nilai Kebudayaan
 
Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kesehatan

1. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.


2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
4. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih
besar pada kesehatan (dirinya).
5. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah
terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan
mencegah penyakit menular.
6. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi,
keluarga dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak
yang bermakna terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

A.Dimensi Sasaran

1. Pendididkan kesehatan individual dengan sasaran individu.


2. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.

B.Dimensi Tempat Pelaksanaannya 

1. Pendidikan kesehatan di sekolah


2. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau
karyawan.

Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan

1. Promosi kesehatan (Health Promotion) Misal : peningkatan gizi,


perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.
2. Perlindungan khusus (Specific Protection) Misal : Imunisasi
3. Diagnosa dini dan pengobatan segera (Early Diagnosis and
Prompt Treatment) Misal : dengan pengobatan layak dan sempurna dapat
menghindari dari resiko kecacatan.
4. Rehabilitasi (Rehabilitation) Misal : dengan memulihkan kondisi
cacat melalui latihan-latihan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai