DOSEN PEMBIMBING:
MAZNUR,M.Pd
Disusun oleh:
TIKA DAHLIA
Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya
maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia.Unsur jiwa
(rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal merupakan potensi rohani
manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam
bidang moral (etika). Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam
rangka untuk mengolah kekayaan alam yang sediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena
itu tujuan essensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada
hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah
memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia.
Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang
sistematis haruslah menjadi sistem etika pengembangan Iptek.
Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya sebagai makhluk homo sapiens makhluk
yang berakal di samping berasa dan berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal, manusia
memiliki kemampuan intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah unsur-unsur yang pokok dalam kebudayaan
manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan terdapat dua pandangan yang berbeda yaitu (1) pendapat
yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, artinya tidak ada sangkut pautnya
dengan moral, dengan etika, dengan kemanusiaan, dengan ketuhanan. (2) pendapat kedua
menyatakan bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya untuk kesejahteraan umat manusia. Oleh
karena itu, ilmu pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai moral, nilai kemanusiaan,
nilai religious.Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan yang Maha Esa,
berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan beradilan.
Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi moral, etika
serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu pengetahuan harus dilandasi etika ilmiah
dan yang paling penting dalam etika ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang banyak, masa
depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup.
Hal-hal yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut:
1. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Kemungkinan penyalahgunaannya
3. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku
4. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
5. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya
Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk seluruh
tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme
bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa
dapat berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat terjalin. (T. Jacob, 2000;155)
Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media sosial seperti facebook atau twitter
yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia untuk membantu warga negara Indonesia yang
membutuhkan bantuan seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan sedekah masyarakat
kepada yang berhak untuk menerima. Selain itu, orang-orang yang sudah bersedekah dapat
mengetahui bentuk kegiatan Laskar Sedekah melalui akun media sosial yang mengunggah foto-
foto penerima sedekah. Manfaat lainnya dari penerapan nilai persatuan sebagai dasar
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni dapat membuat masyarakat
Indonesia lebih tanggap, contohnya jika terjadi bencana alam di suatu daerah seperti kabut
asap maka informasi-informasi lebih cepat meluas dan menyebar. Sehingga fungsi dari nilai
persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah
memperrmudah mempersatukan masyarakat Indonesia dalam segala urusan.
Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk menghasilkan suatu karya
cipta dalam bidang apapun untuk kesejahteraan warga negara Indonesia. Seorang penemu muda
Ricky Elson contohnya. Beliau dan rekan-rekannya berhasil menciptakan mobil listrik Indonesia
pertama yaitu Tuxuci kemudian dikaji ulang hingga pada tahun 2013 telah muncul mobil
bertenaga listrik Selo. Pada saat ini Ricky Elson pemuda Indonesia berusia 33 tahun tengah
mengembangkan becak listrik dan pembangkit listrik tenaga angin di daerah sumba yang menjadi
pembangkit listrik tenaga angin terbaik di dunia.
Dengan selalu berupaya demi kebangkitan Indonesia dan nilai Kerakyatan sebagai dasar
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), tangan-tangan ahli anak Indonesia
menciptakan ide-ide kreatif yang menghasilkan intelektual properti.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan pada keseimbangan
keadilan dalam kehidupan kemanusiaan. (T. Jacob, 2000;156)
Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari dari
teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa. Diharapkan dalam
perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan mensejahterakan rakyat Indonesia dan
memberikan rasa keadilan setelah ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada perjalanannya
rakyat dari berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.