Anda di halaman 1dari 4

APA ITU ZENIUS ?

PT Zenius Education didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada 7


Juli 2007. Zenius Education menyediakan layanan akses pendidikan dalam format
video berbahasa Indonesia yang disajikan baik secara online melalui website
(zenius.net), maupun secara offline dengan media CD dan DVD. Beberapa
media startup Indonesia menyebutkan bahwa, Zenius hadir sebagai bentuk revolusi
pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir kritis, logis, rasional,
dan pengetahuan sains yang terintegrasi terhadap semua pelajar Indonesia.
SEJARAH TERBENTUKNYA ZENIUS

Secara de facto, Zenius telah mulai beroperasi sejak tahun 2004. Pada saat itu,
Sabda & Pak Medy sebagai 2 founder Zenius memulai bisnis ini tanpa bantuan modal
dari pihak eksternal sama sekali. Para pendiri Zenius memulai impian mereka di
tahun 2004 agar suatu saat nanti, mereka bisa mendokumentasikan materi
pendidikan dalam format digital. Tapi tentu impian itu tidak mudah, walaupun
domain Zenius.net telah dibeli sejak tahun 2004, namun penetrasi internet waktu itu
belum segencar sekarang. Oleh karena itulah, zenius membangun model bisnis
awalnya, hanya berupa bimbel konvensional dan mencoba testing rekaman video
untuk dijual dalam bentuk CD satuan. Itupun operasional kantornya masih
menumpang di rumah bimbel Sony Sugema College Tebet, yang didapat karena atas
dasar hubungan baik Pak Medy dengan alm.Pak Sony Sugema.

IDE BISNIS

Pada awalnya Zenius hanyalah bimbel konvensional seperti pada umumnya.


Namun, menurut Sabda membuat bimbel online adalah sebuah terobosan baru
terlebih lagi Zenius sendiri memiliki misi untuk mecerdaskan bangsa sehingga
adanya bimbel online ini bisa mencangkup lebih banyak pelajar yang mungkin tidak
punya banyak kesempatan untuk belajar. Dalam proses bisnis awal, zenius
menjadikan Xpedia bisnis bimbel konvesional dan penjualan rekaman mengajar
dalam format CD satuan untuk menjadi batu loncatan sekaligus sarana belajar
membangun modal mandiri, dan juga bereksperimen untuk meracik metode mengajar
yang paling efektif. Sampai pada akhirnya, para tutor Zenius awal seperti Sabda,
Wisnu, Pak Kosim, Kak Yoki, termasuk Pak Medy, mulai semakin serius mencoba
rekaman video mengajar dan menjualnya dalam bentuk CD satuan pada tahun 2004-
2005. Pada awal perintisan CD Zenius pun promosi dilakukan dari mulut ke mulut
oleh siswa yang sudah terlebih dahulu les .konvensional di Zenius
Singkat cerita, CD satuan zenius rupanya mendapat respond dari pasar cukup
positif hingga akhirnya zenius resmi berbentuk perusahaan PT Zenius Education pada
7 Juli 2007 (07/07/2007). Namun, semenjak pembajakan CD dan DVD kian marak di
Indonesia, Zenius perlahan beralih menggunakan media digital. Itulah penyebab pada
tahun-tahun pertama pendiriannya Zenius mengalami kesulitan dalam
mengembangkan bisnis pendidikan ini. Untuk mengakomodir pengguna yang masih
dalam masa transisi menggunakan media digital, Zenius juga menyediakan paket
hybrid Xpedia 2.0 yang kini menjadi produk best seller. Sejak saat itu, Zenius mulai
mengembangkan bisnisnya dengan berbagai macam konsep produk baru seperti yang
kita kenal sekarang dengan website belajar online (zenius.net). Website zenius.net
sendiri yang konsepnya telah lama dirumuskan sejak tahun 2004, baru mulai
beroperasi pada 22 April tahun 2010 & baru benar-benar efektif digunakan pada
tahun ajaran 2011-2012.

STRATEGI BISNIS ZENIUS

Pertama, fokus pada konten yang berbasis konsep. Zenius menyediakan


materi pembelajaran berupa multimedia baik CD maupun DVD dengan konten yang
menitikberatkan kepada konsep materi. Misalkan, ketika membahas soal Matematika,
Zenius tidak hanya menjelaskan bagaimana proses pengerjaan soal, melainkan juga
konsep dasar mengapa proses itu bisa terjadi.
Kedua, memanfaatkan blog sebagai sarana untuk menyampaikan value
perusahaan. Tujuan didirikannya Zenius yaitu supaya para pelajar di Indonesia bisa
merasakan bahwa belajar merupakan sebuah aktivitas yang menyenangkan. Agar para
pengguna Zenius mudah mencerna value perusahaan tersebut, maka penyampaian
kontennya menggunakan bahasa sehari-hari yang akrab untuk berkomunikasi.
Ketiga, berkolaborasi dengan mitra yang sudah memiliki reputasi dalam
bidang pendidikan serta memiliki jaringan luas. Hingga saat ini, Zenius memiliki 20
outlet resmi yang terletak di beberapa toko buku Gramedia di berbagai kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan lainnya. Selain itu
Zenius juga berkolaborasi dengan bimbingan belajar Sony Sugema College (SSC)
dalam mengoperasikan bisnis bimbelnya sendiri yaitu Zenius-X.
Keempat, melakukan proses marketing yang berfokus mengedukasi pasar,
bukan semata-mata menjual produk. Di dalam semua divisi bisnis Zenius termasuk
tim marketing sekalipun wajib memiliki kompetensi inti yaitu harus bisa mengajar.
Berdasarkan alasan ini pula, upaya marketing Zenius lebih berfokus mengedukasi
pengguna mengenai manfaat produk agar pengguna lebih kritis sebelum membeli.

Anda mungkin juga menyukai