Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PROMOSI ZENIUS EDUCATION

Diajukan untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Public Speaking and Personal
Branding

Disusun oleh :

Aliifah Hanantika

Anggun Herawati

Anggun Mutiara

Christina Dwi Permata Ayu

Dela Rosita Sari

Kelas F Public Speaking and Personal Branding

 Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia

2021
A. Latar Belakang
Pada masa pandemi ini, pembelajaran dilakukan via online dengan
memanfaatkan teknologi. Kondisi ini memunculkan sarana belajar dan mengajar
melalui akses jaringan internet yaitu seperti aplikasi atau suatu website yang dapat
dengan mudah digunakan para siswa - siswi di Indonesia dalam memahami setiap
mata pelajaran di sekolah untuk menunjang pembelajaran via online dirumah. Dari
beberapa platform e-learning yang ada di Indonesia, kami mengambil salah satu yaitu
PT. Zenius Education atau www.zenius.net. Zenius sudah berdiri sejak tahun 2004,
namun baru diresmikan sebagai perusahaan di tahun 2007, Zenius sendiri merupakan
platform belajar online yang memiliki visi untuk merangkai Indonesia yang lebih
cerdas dan cerah, Zenius bercita-cita untuk membangun generasi pembelajar yang
rasional dan berpikir saintifik ketimbang menjadi generasi penghafal. Zenius juga
memiliki misi untuk dapat memercikkan rasa cinta terhadap belajar di dalam diri
siapapun, di manapun, untuk bertanya tentang apapun (Zenius, 2021). Zenius menjual
akses pengajaran untuk seluruh mata pelajaran dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga
sekolah menengah atas (SMA) berupa video pembelajaran dan bimbingan online
(Utami, 2019).
Berdasarkan drone emprit pada twitter mengenai bimbingan online,
Ruangguru menjadi yang terpopuler, diciutkan lebih dari 13 ribu kali oleh 11 ribu
orang/akun. Dari sekian banyak mentions, nama Ruangguru berpotensi menjangkau
lebih dari 8.5 juta orang dalam 2 minggu. Di posisi kedua, Zenius dibicarakan lebih
dari 3 ribu dengan 4 juta potensi jangkauan (Karina, 2019). Dapat dikatakan bahwa
zenius masih belum banyak dikenal oleh masyarakat terutama di media sosial
dibandingkan dengan RuangGuru. Hal tersebut terjadi karena Ruang guru lebih
fokus pada promosi berbasis media sosial serta mengadakan show besar-besaran.
Berbeda dengan strategi pemasaran Zenius yang lebih memfokuskan untuk turun
langsung ke sekolah guna memperkenalkan platform mereka. Namun hal tersebut
berpengaruh di masa pandemic ini karena sekolah diliburkan atau pembelajaran tatap
muka ditiadakan sehingga mereka tidak melakukan promosi. Sedang Zenius tidak
melakukan branding melalui iklan atau sponsor lainnya seperti platform sejenis
lainnya. Dilansir dari Tribunnews (Arifin, 2020) Zenius justru menghamburkan
alokasi dana mereka untuk menggratiskan layanan edukasi berupa pembagian 80 ribu
video pembelajaran daripada untuk melakukan promosi.
Kurangnya promosi dari Zenius mengakibatkan zenius kurang dikenal oleh
public, Padahal, platform Zenius memiliki banyak sekali keunggulan dan benefit
yang dapat dirasakan oleh pengguna, diantara lainnya materi disesuaikan dengan
kurikulum yang berkembang di Indonesia, materi yang disajikan sangat lengkap
mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan materi SBMPTN, materi video terlihat sangat
jelas, dan harga yang ditawarkan sangat terjangkau bagi siswa yang memiliki budget
atau dana terbatas. Dibalik kelebihan tersebut tetap saja Zenius memiliki kekurangan
di dalam promosinya, mungkin hanya saja kurangnya promosi dan branding dari
berbagai media yang mengakibatkan Zenius kurang dikenal oleh khalayak dan
kurang diminati. Oleh karena itu kami menyusun strategi promosi untuk
membranding Zenius agar dapat dikenal oleh masyarakat dan penggunanya
meningkat hingga target pasar meluas.

B. Pembahasan

Zenius sebagai salah satu platform e-learning tentu memiliki visi dan misi
khusus. Adapun visi yang berusaha diwujudkan oleh Zenius adalah menciptakan
Indonesia yang cerdas dan cerah dengan membangkitkan rasa cinta belajar guna
menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap segala hal kepada siapapun dan dimanapun
(zenius, 2021). Namun, visi dan misi tersebut sukar untuk tercapai apabila proliferasi
program pembelajaran Zenius masih rendah. Analoginya, bagaimana kita dapat
menciptakan Indonesia yang cerdas dan cerah dengan cara kita ketika masih banyak
penduduk Indonesia yang tidak memahami kita? Berangkat dari pertanyaan ini,
penulis memandang bahwa minimnya brand awareness Zenius merupakan satu dari
banyak “batu sandungan” yang dapat menghambat eskalasi proliferasi program
pembelajaran zenius. Sebelum menentukan strategi marketing yang dibutuhkan,
penulis terlebih dahulu menggunakan SWOT-analysis agar bisa membuat strategi
marketing yang cocok untuk zenius
Strength ● Promotor platform belajar online
di Indonesia
● Materi lengkap disesuaikan
kurikulum yang berkembang di
Indonesia
● Harga terjangkau

Weakness ● Kurangnya promosi dan


branding dari berbagai media
● Penggunaan alokasi dana untuk
promosi terlalu sedikit
● Teknik promosi yang umum
dilakukan (sosialisasi offline ke
sekolah) terhambat saat pandemi

Opportunity ● Masa pandemi membuat banyak


siswa beralih menggunakan
bimbel daring
● Alumni sukses zenius yang
terkenal untuk memberi
testimoni guna promosi

Threat ● Mulai menjamurnya kompetitor


bimbel daring (Cont. Co-Learn,
Quipper, Ruang Guru)
● Harga kompetitor yang
kompetitif sehingga menjadi
pertimbangan besar bagi
konsumen

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menawarkan strategi-strategi yang


dapat diterapkan Zenius untuk meningkatkan brand awareness-nya. Seperangkat
strategi ini penulis beri istilah “FERO,” yang merupakan akronim dari referral,
influencer, dan SEO. Penjelasan untuk masing-masing strategi akan dipaparkan pada
poin-poin berikut.

1. Menjalankan program referral

Kode referral bukanlah suatu istilah yang asing dewasa ini. Penggunaan kode
referral banyak diberlakukan mengingat masyarakat Indonesia banyak tertarik pada
bonus, discount dan cashback terutama pada masa pandemi yang menyebabkan
kerusakan dari segi finansial dan lainnya. Oleh sebab itu saat ini, apapun yang
berjudul murah dan banyak bonusnya, pasti disukai oleh khalayak umum. Dengan
mengajak teman menggunakan kode invite atau mengundang teman bisa mendapatkan
potongan harga, hal tersebut dapat menarik orang lain untuk menggunakan dan
bergabung dengan Zenius. Semakin banyak peminat yang hadir maka akan semakin
rame pula pengguna Zenius yang mengakibatkan rating dari Zenius juga akan naik.
Selain itu, Pengguna ketika mengajak temannya menggunakan kode referral otomatis
akan menceritakan tentang Zenius atau bisa dikatakan dengan Getok tular atau word
of mouth dimana pengguna lain akan menyebarkannya kepada teman-teman
terdekatnya (Keller, 2013). Adapun kelebihan dari kode referral ini yaitu pada setiap
adanya masukan atau setiap adanya teman yang diundang maka akan semakin terlihat
kekurangan dari sistem yang diberikan Zenius, dengan hal ini maka Zenius pun akan
semakin meningkatkan sistematika di dalam aplikasi Zenius yang menyebabkan
pengguna akan semakin nyaman dan semakin menyukai sistem yang diberikan
Zenius. Setelah itu maka peminat yang akan hadir semakin banyak karena sistem
yang semakin membaik dan tidak membuat pengguna merasa bosan.

Namun adapun kekurangan dari penggunaan kode referral ini kebanyakan


orang- orang belum terlalu mengerti mengenai sistem serta tata cara pemakaiannya.
Hal tersebut bisa diatasi dengan membuat video tutorial penggunaan kode referral
yang bisa dimodifikasi dengan animasi sehingga dapat lebih menarik dan mudah
dimengerti. Kode referral ini akan menjadi strategi komunikasi terbaru bagi Zenius di
dalam eksistensinya untuk meningkatkan target pasar yang lebih jauh kedepannya.
Dengan adanya kode referral yang masih belum diterapkan dalam strategi komunikasi
Zenius, akan menjadi terobosan baru yang inovasi. Kode referral mungkin bisa
dikatakan dapat digunakan dalam kurun waktu semi jangka panjang dalam strategi
komunikasi Zenius.

2. Menggandeng Influencer Alumni Zenius

Dewasa ini, Digital Influencer merupakan fenomena yang sudah sering


dijumpai dalam hal strategi pemasaran. Digital Influencer mengunggah
beragam foto dan video pada akun media sosial dengan kegiatan keseharian,
pendapat, berbagai tutorial, dan ulasan produk. Kemampuan seorang digital
influencer untuk membangun suatu komunitas sendiri membuat mereka
mampu untuk mempromosikan produk. Dalam kasus Zenius sendiri, beberapa
digital influencer yang bisa diajak bekerja sama antara lain yang merupakan
alumni pengguna Zenius semasa mereka sekolah seperti Jerome Polin, Indah
Shafira, dsb. untuk mempromosikan Zenius pada followers mereka yang
masih dalam usia pelajar.

3. Mempraktikkan SEO

Penggunaan mesin pencari bukanlah suatu hal yang asing dewasa ini. Hampir
sebagian besar orang pergi ke mesin pencari ketika mereka membutuhkan informasi
tentang sesuatu, tidak terkecuali platform e-learning. Untuk memberikan hasil
pencarian yang selaras dengan kehendak pencari, mesin pencari menggunakan
algoritma tertentu yang dapat melakukan pencarian ke seluruh situs-situs yang ada di
dunia kurang dari satu detik (Smith, 2016). Terdapat dua jenis tautan yang dapat
ditemukan konsumen sebagai hasil dari pencarian mereka. Kedua jenis tautan tersebut
adalah tautan organik dan tautan bersponsor. Tautan organik merupakan tautan yang
muncul secara alami berdasarkan algoritma mesin pencari dan diurutkan sesuai
dengan relevansinya terhadap kata kunci yang diketik oleh calon konsumen (Berman
& Katona, 2013). Di sisi lain, tautan bersponsor dapat muncul ketika pemilik suatu
situs memasang iklan di mesin pencari. Tidak dapat dipungkiri, konsumen cenderung
akan lebih mempercayai tautan organik daripada tautan bersponsor sehingga muncul
urgensi untuk “mempermainkan” algoritma dari mesin pencari melalui seperangkat
teknik yang umum disebut search engine optimization atau SEO (Berman & Katona,
2013). SEO juga dapat dimaknai sebagai suatu proses strukturisasi situs sehingga
program komputer dapat menjawab permintaan dari calon konsumen (Smith, 2016).
Melalui strategi ini, situs Zenius akan muncul di laman teratas ketika calon konsumen
mengetik kata kunci yang terkait dengan Zenius, seperti “bimbel daring,” “belajar di
rumah,” “belajar daring,” dan sebagainya. Alhasil, pesan atau materi mengenai
pemasaran dan pengenalan produk yang ingin diproliferasikan oleh zenius dapat
tersalurkan dengan lebih cepat dan mudah.
Salah satu kelebihan dari strategi ini adalah biayanya yang tergolong murah
jika dibandingkan dengan memasang iklan di mesin pencari, seperti google ads.
Dengan kata lain, kegunaan utama dari SEO adalah menghindari pembengkakan
biaya operasional yang mungkin muncul dari pemasangan iklan (Berman & Katona,
2013). Tidak hanya sampai di situ, selain dapat membawa keuntungan bagi Zenius,
SEO juga membawa manfaat bagi calon konsumen. SEO dapat membantu konsumen
untuk menggiringnya ke situs yang lebih relevan, khususnya ketika algoritma mesin
pencari tidak memberikan urutan hasil pencarian yang akurat (Berman & Katona,
2013). Singkatnya, SEO dapat dilihat sebagai strategi yang menguntungkan banyak
pihak. Adanya keuntungan-keuntungan ini akan membawa rasa nyaman di dalam
bertransaksi.

Selanjutnya, dengan menggunakan pendekatan model komunikasi Lasswell


karena merupakan model komunikasi sederhana dan mudah dimengerti. Menurut
Lasswell, komunikasi akan berjalan baik apabila sudah melalui lima tahap, yaitu

1. Who: Siapa orang yang menyampaikan komunikasi (komunikator)


2. Say what: Apa pesan yang disampaikan
3. In Which Channel: Saluran atau media apa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan komunikasi
4. To whom: Siapa penerima pesan komunikasi (komunikan)
5. With what effect: Perubahan apa yang terjadi ketika komunikan
mendapat pesan dari komunikator

Berikut merupakan konsep komunikasi yang akan digunakan oleh penulis


untuk menawarkan konsep marketing yang sebelumnya sudah dirumuskan:

Who Marketing Officer/Manager Zenius

What Inovasi strategi pemasaran yang akan


dilakukan oleh Zenius untuk meningkatkan
brandingnya di masyarakat

Channel Komunikasi dilakukan menggunakan media


PowerPoint saat meeting berlangsung

Whom Chief Marketing Officer Zenius


Effect Pesan komunikasi dilakukan dengan
harapan agar CMO menyetujui inovasi
pemasaran dan dapat segera melakukan
strategi pemasaran yang ditawarkan
sehingga branding Zenius di masyarakat
dapat menjadi lebih baik.

C. Penutup

Dinamika perkembangan zaman yang terus berjalan detik demi detik menuntut kita
untuk terus berinovasi. Tidak terkecuali inovasi di dalam pemasaran dan pengenalan
produk yang kita miliki. Terlepas dari strategi-strategi yang penulis tawarkan, zenius
sebagai salah satu platform e-learning generasi pertama di Indonesia perlu untuk terus
melakukan kajian dan riset guna menyesuaikan strategi komunikasi yang efektif untuk
terus bertahan di blantika industri pendidikan tanah air.
Daftar Pustaka

Arifin, C. (2020, 07 18). Beda di Strategi Promosi, Zenius dan Ruang Guru Jadi Bahasan
Netizen. Retrieved Oktober 14, 2021, from tribunnews.com:
https://www.tribunnews.com/techno/2020/07/18/beda-di-strategi-promosi-zenius-dan-
ruang-guru-jadi-bahasan-netizen

Berman, R., & Katona, Z. (2013). The Role of Search Engine Optimization in Search
Marketing. Marketing Science, 32(4), 644–651. http://www.jstor.org/stable/24545014.

Karina, M. D. (2019, 11 6). Cuit Cuit Online Learning Platform di Indonesia. Retrieved
Oktober 14, 2021, from drone emprit academic:
https://dea.uii.ac.id/user/lihat_publikasi/cuit-cuit-online-learning-platform-di-indonesi
a

Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management edisi 4. Pearson Education : USA, 2013.

Smith, S. X. (2016). HOW SEARCH ENGINE OPTIMIZATION CAN BRING CLIENTS


TO YOUR WEBSITE. GPSolo, 33(6), 34–37. http://www.jstor.org/stable/44736986.
Utami, P. (2019). Pengaruh Getok Tular (Word of mouth) dan Citra Merek dan Dampak
terhadap Keputusan penggunaan Zenius.net.

zenius. (2021). we are hiring. Retrieved Oktober 14 , 2021, from Zenius:


https://www.zenius.net/we-are-hiring/

zenius. (2021). about. Retrieved Oktober 14,2021, from Zenius:


https://www.zenius.net/about/.

Kurniawan, D., 2018. Komunikasi Model Laswell Dan Stimulus-Organism-Response Dalam


Mewujudkan Pembelajaran Menyenangkan. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(1),
pp.60-68.

Anjani, S. and Irwansyah, I., 2020. PERANAN INFLUENCER DALAM


MENGKOMUNIKASIKAN PESAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM [THE
ROLE OF SOCIAL MEDIA INFLUENCERS IN COMMUNICATING MESSAGES
USING INSTAGRAM]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), pp.203-229.

Anda mungkin juga menyukai