Anda di halaman 1dari 26

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S

DENGAN HERNIA INGUNALIS SINITRA DI RUANG BETHESDA

RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan oleh : Nely Agusri
Pada tanggal : 13-03-2020
Jam/ waktu : 11.00 WIB
Di ruang : Bethesda
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 69 tahun
jenis kelamin : Laki-Laki
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Alamat rumah : Payaman No.RT 01 RW 06 payaman
Tanggal & jam masuk RS: 13 Maret 2020 jam 11.00 WIB
No register : 543233
dx. Medix : Hernia ingunalis sinistra

19
2. Keluhan utama : Nyeri perut kiri bawah
3. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan sudah 2 minggu ini
merasakan nyeri perut dan tidak ada tindakan apapun untuk mengobati
nyerinya lalu orang tua pasien menganjurkan untuk di bawa ke RSMR
untuk di periksakan,di UGD di dapatkan pemeriksaan tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmhg,S: 37 C, N: 80x/menit, RR: 20x/menit nyeri skala 4.
Ekspresi klien menahan nyeri, mengerutkan dahi, P : pasien mengatakan
nyeri di perut kanan bawah, tidak bisa BAB selama 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Q : nyeri seperti ditusuk dan, lemas. R : Nyeri perut kanan
bawah. S : Skala 4 , . T : Waktu timbul nyeri saat aktivitas, diberikan
terapi infuse Tutofusin 20 tpm, ketorolac 1 gr,
4. Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien mengatakan belum pernah dirawat di
RS sebelumnya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga : pasien mengatkan dalam keluarga tidak ada
riwayat penyakit menular, (TB Paru,HIV, Hepatitis)

Pemeriksaan FisikGENOGRAM :

: Laki-laki : Garis Pernikahan

: Perempuan : Garis keturunan

: pasien : Tinggal serumah


: Meninggal

20
6.
*) Tanda –tanda vital
TD : 110/80 mmhg
Suhu : 37oC
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
Skala nyeri : 4

*) Tinggi badan : 150 cm

*) Berat badan : 55 kg

*) Kesadaran : Composmentis

*) GCS : E4 M6 V5

*) Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada lesi, kulit kepala bersih, rambut
hitam

*) Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor

*)Telinga : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada edema

*)Hidung : bersih,tidak ada secret, tidak terdapat polip, tidak ada


gangguan pernafasan

*) Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada lesi, lidah bersih, gigi bersih,
tidak ada kerak, mukosa mulut lembab

*) Leher : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid


*) Dada
Paru : I : Bentuk dada simetris,tidak ada lesi.
Pa : Vocal premitus kanan dan kiri sama.
Pe : Sonor
Aus : Suara vesikuler, tidak ada bunyi tambahan
ronkhi dan whising.

21
Jantung : I : Tidak tampak iktus cordis
Pa : Teraba ictus cordis pada ics 4 & 5 mid
clavicula sinistra
Pe : Tidak ada pembesaran jantung
Aus : bunyi S1 dan S2 normal, lupdup
Abdomen I : Tidak ada lesi, tidak ada asietas
Au : Bising usus 12x/mnt
Pa : Ada nyeri tekan pada perut bawah
Pe : Tympani

*) Ekstremitas : kedua tangan dapat digerakan spontan, terpasang infuse


ditangan kiri Tutofusin 20 tpm

7. Pengkajian pola kesehatan


a. Persepsi terhadap kesehatandan tatalaksana kesehatan
Pasien memandang kesehatan itu penting, sehingga ketika ada sedikit
masalah dalam tubuh pasien langsung membawa ke klinik tapi pasien
mengatakan tidak tau cara mempertahankan tubuh tetap sehat
b. Pola nutrisi dan metabolism
Di rumah : pasien makan sering tidak teratur, suka makan pedas dan
cabe, minum kurang lebih 7-8 gelas/hari
Di RS : pasien makan 3x sehari, habis 1 porsi minum 1500 cc/hari
c. Pola eliminasi
Di rumah : pasien BAB biasanya BAB 1x sehari , BAK kurang lebih
6x/hari.
d. Pola aktivitas dan latihan
Di rumah : sebagai anak
Di RS : pasien hanya berbaring di tempat tidur
e. Pola istirahat tidur
Di rumah : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pola tidurnya
lamanya kurang lebih 7 jam

22
Di RS : pasien merasa sulit tidur apabila merasakan nyeri
f. Pola persepsi kognitif
Di rumah : pasien mengatakan mengetahui penyakitnya
Di RS : pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya..
P : pasien mengatakan nyeri di perut.
Q : nyeri seperti ditusuk dan diremas, lemas.
R : Nyeri perut kanan bawah.
S : Skala 4, sedang.
T : Waktu timbul nyeri saat aktivitas.
Ekspresi klien menahan nyeri, mengerutkan dahi,
g. Pola konsep diri
Di rumah : tidak ada perubahan peran pasien tidak merasa ada
perubahan bentuk tubuh
Di RS : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang
h. Pola peran dan kerjasama
Di rumah : pasien berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
Di RS : perubahan peran saat sakit
i. Pola seksual reproduksi
Di rumah : pasien belum menikah
Di RS : -
j. Pola koping/toleransi stress
Di rumah : pasien tidak mengalami kecemasan/stress karena belum
pernah menderita penyakit seperti ini
Di RS : saat ini pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya dan
sedikit tegang yang akan menjalani operasi
k. Pola nilai dan kepercayaan
Di rumah : pasien beragama muslim
Di RS : pasien hanya berdoa di rumah sakit

23
I. Skala kekuatan otot

Selama sakit : Tangan kanan 5dan kiri 5, kaki kanan dan kaki kiri 5

5 5

5 5

8. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 3-1-2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Darah Rutin :
Hemoglobin L 13.7 11.7 – 15.5 g/dl
Leukosit 7.50 3.6 – 11,0 10^3/uL
Trombosit 201 154 – 386 10^3/uL
Hematokrit 38.80 36 - 46 %

Golongan darah :
Gol darah B
rhesus positif

Hemostatis
-W. pembekuan/ CT 4.30
-W. pendarahan/ BT 1.30

Immunoserologi
-HbsAg stik Negative Negative
-Anti HIV Negative Negative

24
9. Terapi :

Jenis Nama obat Dosi Tgl : 3/1/18 Tgl : 4/1/18 Tgl : 5/1/18
P S S M Pg S So Ma Pg Sg So Ma
obat s
g g o a g
Obat Ketorolac 2x30
Injeksi mg

Ceftriaxone 2x1
gr

Obat
Oral

10. Analisa data

Hari/ tanggal Data Etiologi Problem


3-1-2018 Ds: Pasien mengatakan Agen cedera Nyeri akut

25
Jam 20.00 perutnya nyeri,: biologis
P : nyeri timbul saat sedang
aktivitas
Q : nyeri seperti diremas-
remas
R : Daerah nyeri pada perut
di bagian bawah sebelah
kanan
S : skala nyeri 4
T : waktu nyeri hilang
timbul

Do: : Pasien nampak


meringis kesakitan
nyeri tekan perut kanan
bawah saat dipalpasi, ps
tdk rileks, pasien terlihat
mengerutkan dahi
Vital sign : TD : 110/80,
N : 80x/mnt RR : 20x/mnt
S : 37ºC
3-1-2018 DS: Pasien mengatakan Tindakan Ansietas
Jam 20.00 cemas dengan rencana pembedahan
WIB pembedahan yang akan
dilakukan

DO: Pasien tampak gelisah


Tanda-tanda vital
TD:110/80
S:37C

26
N:80x/mnt
RR:20x/mnt

11. Diagnosa keperawatan pre op:


 Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologi.
 Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan.

27
12. Intervensi keperawatan

Hari/ tanggal Dx Tujuan & KH Intervensi


31-3-2017 1 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi karakteristik
Jam 20.00 keperawatan selama 3x24 jam nyeri klien
diharapkan nyeri berkurang/hilang, R/: untuk mengetahui
dengan seberapa karakteristik
KH : - nyeri berkurang nyeri ps
- Pasien tampak rileks 2. Ajarkan teknik relaksasi
- Skala nyeri < 3 napas dalam
R/: Untuk mengalihkan
perhatian dari nyeri yang
dirasakan oleh pasien
3. Bantu pasien untuk
dapatkan posisi yang
nyaman
R/: memberikan posisi
senyaman mungkin dapat
mengurangi tegangan
pada insisi dan organ
abdomen yg dpt
mengurangi nyeri
4. Kolaborasi pemberian
analgetik
R/: untuk mengurangi
nyeri

28
31-32017 2 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan
Jam 20.00 keperawatan selama 1x24 jam klien.
diharapkan kecemasan 2. Beri kesempatan klien
berkurang/hilang, untukmengungkapkan
dengan keluhannya.
KH: 3. Beri informasi tentang
-   Klien mengerti tentang penyakit perawatan yang diper-
atau kondisi yang dialaminya. lukan selama dirawat
-   Klien kooperatif dalam perawatan 4. Ciptakan lingkungan yang
dan pengobatan. nyaman dan tenan
-   Ekspresi wajah tegang

13. Implementasi

Hari/ Dx Tindakan kep Respon Paraf


tanggal
3-1- 2018 1 Menerima pasien baru Ds : Pasien mengatakan Wuwuh
Jam 20.00 datang dari IGD masih nyeri, P: nyeri
dengan diagnosa APP timbul saat bergerak, Q:
(appendicitis) seperti ditusuk-tusuk, R :
kemudian lapor dr. bagian perut bawah, S : 4,
Ngatman, advis sesuai T: hilang timbul
SP DO : TD : 120/8mmHg, N
: 72x/menit, RR :
20x/menit, S : 370C
Do: pasien tampak
menahan nyeri, ku sakit
sedang, akral hangat, nadi
kuat.

Jam 20.15 1 Memberikan injeksi Ds: pasien bersedia untuk Wuwuh

29
ketorolac 30 mg di ijeksi
Do: obat ketorolac masuk
lancar melalui IV

Jam 20.30 1& Mengajarkan teknik Ds: pasien bersedia di Wuwuh


2 relaksasi nafas ajarkan tehnik nafas dalam
dalam,memberikan Do: pasien kooperatif, ku
edukasi puasa sakit sedang, akral
sebelum operasi hhangat, nadi kuat. Pasien
tampak mengikuti teknik
relaksasi nafas dalam yang
di ajarkan oleh perawat

4-1-2018 Mengobservasi ttv Ds: Pasien mengatakan Wuwuh


Jam 07.30 1& nyeri pada perutnya,
2 dengan sekala nyeri 4
Do:Pasien tampak
mengerengitkan dahi
menahan nyeri, TD :
120/90 mmhg S: 36º, N:
80x/mnt, RR : 21x/mnt.
Jam 08.00 Menginjeksi analgetik Ds : pasien bersedia untuk Wuwuh
melalui bolus infus di ijeksi
1 (IV) :ceftriaxone 1gr, Do : Obat ceftriaxon1gr,
ketorolac 30mg. ketorolac 30mgmasuk per
Menjelaskan tentang IV
Jam 09.00 tujuan, prosedur dan Ds : klien mengatakan Wuwuh
efek samping sudah bisa sedikit
pembedahan membayangkan efek dari
pembedahan

30
Do : klien tampak
mengerti
Jam 10.40 Mengantarkan pasien Wuwuh
operasi

B. PENGKAJIAN DATA POST OP

*Pengkajian post op

- Keluhan utama : nyeri pada luka post

- Riwayat kesehatan sekarang :

P: pasien mengatakan nyeri pada luka post op

Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum

R: nyeri perut bagian kanan bawah

S: skala 4

T: waktu timbul saat digunakan untuk bergerak

- Pemeriksaan fisik : TD; 120/80 mmHg, Nadi: 85x/mnt, S: 37 C, RR: 20x/mnt

- Abdomen => I: luka post op tertutup kasa,

A: bising usus 10x/mnt,

Pa: adanya nyeri pada perut kana bawah,

Pe: tympani.

- Pola istirahat tidur: pasien sering terbangun saat tidur karena merasakan nyeri pada
luka insisi post op.

C. DATA POST OP

31
1. Analisa data

Hari/ Data Etiologi Problem


tanggal
4-1- 2018 Ds : Pasien mengatakan masih luka insisi pada Nyeri
nyeri, daerah abdomen
P : timbul saat kaki kanan ditekuk post appendiktomi
saat tiduran
Q : nyeri terasa cekit-cekit
R : daerah nyeri d perut kanan
bawah
S : skala nyeri 4
T : waktu nyeri hilang timbul
Do : klien masih tampak meringis
kesakitan

4-1- 2018 Ds : Klien mengatakan nyeri pada adanya luka insisi Resiko infeksi
luka jahitan operasi appendiktomi
Do : tampak kemerahan pada
daerah sekitar jahitan.

4-1-2018 DS: Klien mengatakan cara kurangnya Kurang


perawatan luka di rumah. informasi pengetahuan
DO: Klien tampak bingung.

2. Diagnosa post operasi


1) Nyeri berhubungan dengan luka insisi pada daerah abdomen post
appendiktomi
2) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi pembedahan
appendiktomi

32
3) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan kurangnya
informa

3. Intervensi

Hari/ Dx Tujuan & KH Intervensi


tanggal
4-1-2018 1 Tujuan: setelah dilakukan tindakan 1. Observasi
keperawatan selama 3x24 jam karakteristik
diharapkan nyeri hilang atau nyeri klien
berkurang dengan: R/: untuk
KH: - nyeri berkurang mengetahui
- Pasien tampak rileks seberapa nyeri
- Skala nyeri < 3 yang dirasakan
oleh pasien
2. Bantu pasien
untuk dapatkan
posisi yang
nyaman
R/: memberikan
posisi yang
nyaman dapat
mengurangi
keluhan pada
pasien
3. Anjurkan klien
untuk bedrest
total.
R/:untuk
mempercepat
proses
penyembuhan

33
pada pasien
dengan
mengistirahatkan
badan
4. Ajarkan teknik
relaksasi napas
dalam
R/: mengalihkan
perhatian pasien
dari nyeri yg di
rasakan
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
R/: obat
analgetik dapat
mengurangi rasa
nyeri
4-1-2018 2 Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-
3x24 jam diharapkan infeksi tidak tanda vital.
terjadi dengan KH: R/: untuk memonitor
- Tidak ada tanda-tanda infeksi keadaan pasien
(Rubor, kalor,dolor,tumor) 2. Lakukan perawatan
- Luka tidak terdapat PUS luka dengan teknik
steril
R/: untuk
menghambat atau
mencegah infeksi
pada luka post op
3. Anjurkan klien
untuk

34
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein
R/: makanan tinggi
protein dapat
mempercepat proses
penyembuhan luka
4. Kolaborasi
pemberian antibiotic
R/: antibiotic dapat
mengurangi rasa nya
4-1-2018 3 Tujuan: setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan
keperawatan selama 1x24 jam klien tentang
diharapkan mengerti tentang proses perawatan luka post
penyakit, pengobatan dan potensi operasi.
komplikasi dengan: R/: untuk mengetahui
KH: tingkat pengetahuan
Berpartisipasi dalam pengobatan klien.
Rencana tindakan 2. Beri penkes tentang
cara perawatan luka
post operasi
R/: agar klien
mengerti tentang cara
perawatan luka yang
benar.
3. Evaluasi pemahaman
klien tentang materi
yang diberikan
R/:: melihat sejauh
mana klien

35
memahami informasi
yang telah diberikan.

4.Implementasi

Hari/ Dx Tindakan kep Respon Paraf


tanggal
4-1-2018 1 Mengambil pasien DS: paseien mengatakan wuwuh
Jam 12.20 dari RR nyeri luka post op
P: luka post op
Q: seperti di tusuk-tusuk
R:pada abdomen
S : sekala nyeri 4
T : saat di buat bergerak
DO :Pasien tampak
mengerengitkan dahi
menahan nyeri TD :110/70
mmhg, N : 72x/mnt, RR:
20x/mnt, S: 36º5

Jam 13.00 1 Mengajarkan teknik Ds : pasien mengatakan wuwuh


relaksasi tarik napas sedikit rileks
dalam,memberikan Do: Klien kooperatif
edukasi bad
rest,memberikan
edukasi tidak puasa.

Jam 14.00 1&2 Mengonservasi ku Ds : Pasien mengatakan wuwuh


pasien nyeri post op
DO :Pasien tampak
mengerengitkan dahi

36
menahan nyeri TD: 110/80
mmhg, N: 82 x/mnt,
RR:20x/mnt, S: 36,8ºc
Jam 18.00 1&2 Mengobservasi ku Ds : Pasien mengatakan wuwuh
pasien nyeri post op
DO :Pasien tampak
mengerengitkan dahi
menahan nyeri TD: 110/70
mmhg, N: 72 x/mnt,
RR:20x/mnt, S: 36º

Jam 20.00 1&2 Memberikan injeksi Ds : klien bersidia untuk wuwuh


analgetik melalui diperika obat dengan di
bolus infus injeksi
(IV) :ceftriaxone,1gr Do : Obat ceftriaxon1gr,
ketorolac 30mg. ketorolac 30mgmasuk per
IV

Jam 20.30 1 Observasi Ds: ps mengatakan nyeri wuwuh


karakteristik nyeri pada luka operasi, nyeri
pasien terasa di tusuk-tusuk
Do: ku sakit sedang, akral
hangat, nadi kuat, ps
tampak meringis menahan
nyeri
5-1-2018 1&2 Memonitor keadaan Ds : klien bersedia untuk wuwuh
Jam 07.20 umum klien dan dilakukan pemeriksaan
mengukur TTV
TTV DO : TD : 110/70mmHg,
N:72x/menit,RR:20x/menit,

37
S : 360C,

Jam 07.40 1&2 Mengobservasi Ds : Pasien mengatakan wuwuh


karakteristik nyeri masih nyeri,
klien P : timbul saat kaki kanan
ditekuk saat tiduran
Q : nyeri terasa di tusuk
tusuk
R : daerah nyeri d perut
kanan bawah
S : skala nyeri 4
T : waktu nyeri hilang
timbul
Do : klien masih tampak
meringis kesakitan

Jam 08.00 1&2 Memberikan injeksi Ds : Klien bersedia di wuwuh


ceftriaxone 1gr, berikan obat dengan di
ketorolac30 mg injeksi
Do : pasien kooperatif, obat
injeksi ketorolac
danceftriaxon masuk
melalui IV

Jam 08.20 1 Anjurkan klien untuk Ds:klien bersedia minum wuwuh


minum sedikit tapi sedikit tapi sering
sering dan konsumsi Do: Pasien kooperatif
makanan tinggi
protein

38
Jam 08.30 1 Berikan posisi yang DS: pasien mengatakan wuwuh
nyaman bagi pasien merasa nyaman dengan
posisi terlentang
DO: pasien dengan posisi
terlentang

Jam 10.00 2 Melakukan DS: pasien mengatakan wuwuh


perawatan luka masih kesakitan pada luka
operasi
DO: balutan terdapat
rembesan darah, tidak ada
pus, tidak bau.

Jam 12.00 1&2 mengobservasi KU DS: pasien mengatakan wuwuh


dan TTV mengeluh masih merasa
sakit pada luka operasi
DO: terbalut balutan di
abdomen kanan bawah,
skala 4 , TD: 110/70mmHg
S: 36,5 oC , N: 82 x/mnt
RR:20x/mnt

Jam 13.00 3 Memberikan penkes Ds : pasien bersedia di wuwuh


berikan penkes
DO: Pasien memahami
tentang penyakitnya

Jam 14.00 1&2 Mengobservasi TTV Ds: pasien mengatakan wuwuh


masih agak nyeri bekas luka
post op

39
Do: ku sakit sedang, akral
hangat, nadi kuat, pasien
tampak meringis menahan
nyeri.

Jam 14.00 3 Menganjurkan klien Ds: pasien bersedia wuwuh


untuk mengkonsumsi mengkonsumsi makanan
makanan tinggi tinggi protein dan serat
protein dan serat Do: pasien kooperatif

Jam 15.00 1&2 Membantu pasien Ds: pasien bersedia wuwuh


untuk mendapatkan mendapatkan posisi
posisi senyaman senyaman mungkin
mungkin Do: ku sakit sedang, akral
hangat, nadi kuat, ps
tampak nyaman setelah di
berikan posisi yang nyaman

Jam 18.00 1&2 Mengobservasi ku Ds: pasien mengatakan wuwuh


dan TTV nyeri berkurang dengan
skala nyeri 2
Do: keadaan pasien CM,
Nadi kuat, akral hangat, TD
:110/70mmhg, N : 72x/mnt,
RR: 21x/mnt, S: 36º

Jam 20.00 1&2 Memberikan obat Ds: Klien bersedia di wuwuh


ceftriaxone 1gr dan berikan obat dengan di
ketorolac 30 mg injeksi
Do: obat masuk lencar
melalui IV

40
5.Evaluasi

Hari/ tanggal DX EVALUASI PARAF


3-1-2018 1 DATA FOKUS Wuwuh
S : pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah
O : pasien tampak mengkerutkan dahi menahan

41
nyeri,CM, nadi kuat akral hangat, TD : 110/70
mmhg, S: 36º5, N : 72x/mnt, RR : 20x/mnt

SOAP DATANG
S: Pasien mengatakan masih nyeri
O: TD : 110/70mmHg, N : 72x/menit, RR :
21x/menit, S : 36,20C
A: masalah nyeri belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

4-1- 2018 DATA FOKUS


wuwuh
1&2 S: pasien mengatakan nyeri pada area luka jahitan
O: pasien op. appendiktomi jam 10.40, terdapat luka
pos. op di kuadran 4, tampak kemerahan pada sekitar
jahitan, pasien tampak menahan sakit.

SOAP DATANG
S :Pasien mengatakan masih nyeri,
P : timbul saat kaki kanan ditekuk saat tiduran
Q : nyeri terasa tusuk-tusuk
R : daerah nyeri d perut kanan bawah
S : skala nyeri 4
T : waktu nyeri hilang timbul
O: TD : 110/70mmHg, N : 72x/menit, RR :
20x/menit, S : 36,80C
A: masalah nyeri belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

SOAP PULANG

42
S : pasien mengatakan masih nyeri akan tetapi nyeri
berbeda dengan sebelum operasi, P: nyeri bertambah
ketika bergerak, Q: di tusuk-tusuk, R: nyeri diarea
bekas operasi S:5, T : hilang timbul
O : TD: 110/70 mmHg, N: 85 x/ M, RR 22 /M,
pasien post operasi jam12.00
A: masalah nyeri belum teratasi
P:lanjtkan intervensi.

5-1- 2018 DATA FOKUS wuwuh


1&2 DS : pasien mengatakan sudah boleh pulang setelah
dilakukan tindakan perawatan luka
DO: pasien tampak segar, pasien rencana pulang
siang ini

SOAP DATANG
S: pasien mengatakan sudah enakan, nyeri dapat
ditoleransi, P: nyeri timbul hanya saat luka
dibersihkan, Q: seperti di tusuk tusuk, R; pada areaa
jahitan, S: 3, T: jarang-jarang
O: pasien tampak rileks
A: masalah nyeri belum teratasi
P:Lajutkan interensi di rumah

SOAP PULANG
S : pasien mengatakan sudah tidak nyeri dan sudah
boleh pulang dari dokter
O : ekspresi klien tampak rileks dan senang,luka
tampak kering

43
A : masalah nyeri teratasi
P : hentikan interensi

44

Anda mungkin juga menyukai