MENAMPILKAN KARAKTER KRISTUS kelebihan/kekuatan yang ia miliki di hadapan orang lain.
Sebaliknya ia
Filipi 2:1-11
PENGANTAR
Apakah karakter itu?
Menurut English Dictionary, karakter adalah suatu kualitas yang dimiliki
seseorang, yang membedakan dirinya dengan orang lain. Dalam dunia
jurnalistik, karakter dapat berarti: huruf, idenya nyaris sama. Setiap huruf
memiliki kekhasannya masing-masing yang membedakan antara huruf
yang satu dengan huruf yang lain. Kini yang dimaksud dengan karakter
lebih menunjuk pada suatu kualitas yang melekat dalam diri seseorang,
yang tercermin melalui cara berpikir, bersikap dan bertindak.
Jika tema yang kita bahas berbicara tentang menampilkan karakter
Kristus, maka harapan kita adalah agar cara pikir, sikap dan tindakan kita
dapat menampakkan apa yang menjadi karakter Kristus. Tentu ini bukan
perkara gampang karena kita sadar bahwa karakter sering berbeda
dengan karakter yang Kristus miliki, bahkan tak jarang bertentangan.
Namun perbedaan bahkan pertentangan ini bukanlah permakluman untuk
kita tidak mengupayakannya. Karakter Kristus harus menjadi cita-cita kita
sebagai para pengikut-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh
mewujudkannya melalui pikiran sikap dan tindakan kita.
ULASAN
Ada banyak perikop di dalam Alkitab yang dapat kita jadikan acuan untuk
mendiskripsikan karakter Kristus. Namun pada kesempatan ini kita hanya
mendasarkan diri pada Filipi 2:1-11. dalam ayat 5-6 dikatakan, ”Hendak
lah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,” ayat ini menekankan bagaimana Yesus mau meninggal-
kan ke Allah-an-Nya untuk menjadi seorang manusia yang taat sampai
mati. Untuk itu Yesus melakukan beberapa hal, antara lain:
a. Mengosongkan diri
Sudah menjadi kecenderungan manusia bahwa dirinya ingin
dipandang lebih hebat, besar, mampu, dsb, dibanding orang lain.
Biasanya seseorang merasa senang, ketika ia bisa menunjukan
akan merasa sedih dan gelisah ketika kekurangan/kelemahannya
dilihat dan diketahui banyak orang.
Yesus hadir di dunia ini tidak dengan menonjolkan kelebihan/kekuatan
Nya, sebaliknya justru hadir dalam rupa hamba dengan kekurangan-
Nya, kekosongan-nya. Maka mengosongkan diri tidak lain adalah
sebuah penyangkalan diri. Kesedihan untuk mengosongkan diri
menunjukan bahwa Kristus adalah seorang yang rendah hati.
b. Mengambil rupa seorang hamba
Seorang hamba/budak menempati kelas terendah dalam masyarakat
Yahudi. Ia hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan bagi tuannya
atau orang-orang yang dilayaninya. Orintasinya adalah memberi,
yakni memberikan diri dan hidupnya bahkan nyawanya untuk orang
lain. Jika pemberian diri itu dilakukan oleh orang yang semestinya
tidak wajib untuk melakukannya, maka pemberian diri itu tidak lain
adalah kemurahan hati orang tersebut. Orang yang murah hati adalah
orang yang sekalipun tidak mempunyai kewajiban memberi, namun
toh ia memberi juga kepada orang lain. Orang yang murah hati tidak
ber- orientasi pada diri sendiri melainkan kepada orang lain.
Kemurahan hati adalah ketika seseorang dapat memberikan kepada
orang lain lebih dari yang biasa, lebih dari apa yang dianggap wajar.
Misalnya:
Kalau seseorang membenci orang yang telah membencinya
itu hal biasa/wajar. Tetapi kemurahan hati tampak ketika
sese- orang dapat mengasihi orang lain yang membenci
dirinya. Kalau seseorang mengasihi keluarga, itu hal yang
wajar... Kemurahan hati adalah ketika seseorang dapat
mengasihi orang lain, menembus sekat-sekat kepentingan
keluarganya.
Dengan menempatkan diri sebagai seorang hamba, Yesus menampak
kan karakter-Nya sebagai seorang yang murah hati. Dalam beberapa
tindakan-Nya, Yesus mencontohkan tentang kemurahan hati melalui
tindakan memberi. Yesus mau melakukannya sekalipun Dia bukan
hamba/budak dalam pengertian yang sebenarnya. Inilah karakter yang
dimiliki Yesus : Murah hati.

c. Merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib.
Merendahkan diri lebih berarti menundukan/menakklukkan diri
pada kehendak Bapa. Maka merendahkan diri juga dapat berarti taat
(setia). Meskipun salib tentu bukan pilihan-Nya, namun Ia tetap taat
jika itu memang harus menjadi konsekuensi-Nya. Doa Yesus di taman
Getsemani memperlihatkan kesediaan-Nya untuk merendahkan diri,
taat, setia kepada kehendak Bapa.
Karakter-karakter tersebut bukanlah kecenderungan kita sebagai
individu-individu yang sering egosentris. Kita lebih senang tunduk
pada kehendak kita sendiri. Bukan hanya ketika kita sedang
diperhadapkan pada kesulitan, saat segala sesuatunya tampak mudah
pun, kita sering mengedepankan keinginan dan kehendak kita sendiri.
Menampilkan karakter Kristus bukan sesuatu yang mudah dibutuhkan
kerendahan hati dan kesetiaan. Kerendahan hati untuk
mengendalikan emosi demi tujuan yang hendak diraih dan kesetiaan
akan panggilan pelayanan kita. Ada banyak tantangan/godaan yang
akan kita hadapi untuk menampilkan karakter Kristus namun dengan
hikmat dan bimbingan-Nya kita dimampukan untuk terus berproses
menampilkan karakter Kristus dalam hidup kita.
SALING BERBAGI
1. Karakter-karakter apa saja yang dapat Anda kenali dalam diri Tuhan
Yesus berdasarkan Filifi 2:1-11?
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
2. Bila dibandingkan dengan diri Anda sendiri, karakter mana dari jawab-
an nomor satu yang paling sulit Anda lakukan? Berikan alasannya!
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
3. Sehubungan dengan Teks Filipi 2:1-11, dapatkah Anda meceritakan :
a. pengalaman yang menguji kerendahhatian Anda?
b. Pengalaman yang menguji kemurahatian Anda?
c. Pengalaman yang menguji ketaatan atau kesetiaan Anda?
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
4. Menurut Anda, langkah-langkah apa yang dapat Anda lakukan agar
karakter Kristus dapat nampak dalam kehidupan Anda?
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
DOA
Bapa di dalam Sorga, adalah kerinduan bagi kami untuk memiliki
karakter sebagaimana Kristus miliki. Sekalipun kami menyadari bahwa
untuk mewujudkannya bukan hal yang mudah. Bahkan selama ini
Engkau mengetahui banyak kegagalan kami. Kiranya dengan
perjuangan yang tulus dan kesediaan untuk terus bergaul erat
dengan-Mu, akan membuat kami makin serupa dengan wajahMu.
Dalam nama Kristus kami memohon. Amin.
POKOK DOA:
1. Doakan diri sendiri dan saling mendoakan
2. Jemaat yang dalam kelemahan tubuh dan perawatan : Tan Giok soan; Tan
Keng Jin; Hendrik (Papa Susan), Yenny, Saudara lansia dllnya.
3. Ibadah-Ibadah di gereja : Keb. Umum, Remaja, SM, Para pertugas pelayanan,
guru-guru SM dan setiap jemaat yang menyembah Tuhan.
4. Doakan Majelis Jemaat ( Penatua, Diaken, Hamba Tuhan), Komisi-komisi
serta seluruh anggota Jemaat, bersama-sama bergandengan tangan saling
melayani, saling menghargai dalam kasih dan sukacita sehingga tercipta
kebersamaan dan keterbukaan yang membangun kerohanian kita.
5. HUT Gereja tanggal 30 Agustus 2009, pukul 09.00 WIB.
6. Bangsa dan negara, Para pemimpin bangsa di Pusat dan Sukabumi.