Anda di halaman 1dari 6

KRISTUS LAHIR DI HATIKU DAN DI

HATIMU
LUKAS 2: 6-7
Suatu Minggu pagi yg cerah. Orang2 pergi
memenuhi gereja dgn pakai an yg bagus2. Ketika
mereka masuk, mereka diberi sebuah warta gereja.
Pada ujung belakang deretan yg hendak masuk
berdirilah seorg tua. Pakaiannya kumuh dan tampaknya
sdh bbrp hari ia tdk mencukur jenggotnya. Ktk ia sampai
di depan pintu, ia melepas topinya dan memberi hormat
pada penyambut. Rambutnya panjang, kotor dan kusut.
Lalu penyambut itu berkata pada org tua ini, Maaf Pak
Tua, Anda tak boleh masuk. Anda akan menga- lihkan
perhatian jemaat dan kami tdk menginginkan ada org yg
meng ganggu kebaktian kami. Org tua itu
memandangnya dgn wajah bertanya2, ia memakai
kembali topinya lalu ia meninggalkan gereja. Ia merasa
sedih, krn ia ingin mendengar lagu2 pujian bagi Tuhan
dan merasakan suasana ibadah dan hadirat Tuhan.Ttp
sayang sekali, ia tdk diizinkan masuk.
Di dlm sakunya ada sebuah Alkitab yg sdh tua dan
usang dan ia ingin sekali mendengar pendeta mengutip
ayat2 FT yg tlh byk ia garis bawahi di Alkitabnya. Ttp
sayang sekali, ia tdk diizinkan masuk. Lalu ia menunduk
kan kepala dan berjalan menuruni tangga gereja yg
besar itu. Ia duduk di luar halaman gereja dgn harapan
masih bisa mendengar lagu2 pujian kpd Tuhan melalui
cela pintu yg tlh ditutup itu. Ah, betapa inginnya ia
berada di antara mereka. Betapa rindunya ia beribadah
mencari wajah Tuhan. Bbrp menitpun berlalu ktk seorg
muda datang dari belakang dan duduk di dekatnya. Lalu
org muda ini bertanya pada orang tua itu apa yg sedang
ia lakukan. Org tua itu menjawab, Saya ingin sekali ke
gereja hari ini mencari wajah Tuhan, ttp saya kumuh
dan pakaian saya telah tua. Mereka khawatir kalau saya
mengganggu kebaktian mereka, saya tidak diizinkan
masuk, itu sebabnya saya berusaha menikmati puji2an
dan suasana ibadah dari luar. Katanya dgn sedih. Lalu
kedua org itu berkenalan dan bersalaman. Lalu Pak tua
berkata : nama saya Steven, dan ia melihat org muda itu
berambut panjang seperti dia, mengenakan jubah, dan
memakai sandal yg tlh berdebu dan kotor. Lalu org
muda itu menepuk bahu Steven dan berkata, pak
Steven, jangan merasa terhina krn mereka melarangmu
masuk. NamaKu YESUS, Aku juga tlh berusaha utk
masuk ke gereja ini selama bertahun2, dan mereka tdk
membolehkanKu masuk.
Inilah masalah yg terjadi sejak Natal pertama,
“tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”
(7) Hal yg plg dibutuhkan Tuhan saat itu adalah tempat,
tetapi sayang tdk ada yg memberi tempat utk Tuhan,
Hari ini kita merayakan, lahirNya raja di atas segala
raja, kado apakah yg Tuhan inginkan dari kita dalam
perayaan Natal ini, hanya satu yaitui memberi tempat.
Itu sebabnya Natal bukan hanya sekedar perayaan,
Natal bukan hanya sekedar memberi persembahan
puji2an dan tari2an ttp lebih dari itu apakah kita
mempersembahkan satu persembahan yg lebih dari itu,
itulah memberi tempat.

I. MENGAPA TIDAK ADA TEMPAT?


1. Tiada kasih
Pemilik penginapan ini tidak ada belas kasih, ia tdk
menyadari yg akan lahir adalah Juruselamat yg sangat ia
butuhkan, tdk ada kerinduan hati menantikan
kedatangan Tuhan. Di dlm dunia yg tiada kasih inilah
Allah lahir utk menyatakan kasih terbesarNya.
2. Tidak peduli
Melihat kondisi Maria yg hamil tua dan akan melahirkan
seharusnya pemilik penginapan memberi pertolongan,
ttp ia tdk peduli. Sdr. Dunia ini adalah dunia yg egois,
sehingga sulit menemukan org2 yg peduli dgn org lain,
masing hanya peduli akan kepentingan dan kesenangan
sendiri.
3. Terlalu sibuk dengan urusan masing2.
Sdr. Saya yakin setiap org mempunyai kesibukan yg hrs
diurusnya, entar itu urusan RT, belajar, pekerjaan,
bisnis, hobby dll. Tetapi apakah kita hidup hanya utk
mengurusi hal2 seperti itu? Apakah krn urusan ini hrs
hrs kehilangan hal yg bernilai kekal. Bagaimana dgn
perayaan natal kita apakah kita sibuk urusan masing2
dalam merayakan Natal: makanan, pakaian, kado2,
acara2 sehingga kita lupa fokus natal yg sesungguhnya,
marilah kita mengoreksi diri kita agar tdk melalui natal
ini dgn sia2.

II. TEMPAT APAKAH YG TUHAN MINTA DI NATAL


INI ?
Wahyu 3 : 20 berkata : ”Lihat, Aku berdiri di muka pintu
dan mengetok; jikalau ada org yg mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapat
kannya dan Aku makan bersama2 dgn dia, dan ia
bersama2 dgn Aku.”
Sdra, berbicara mengenai hubungan dgn Tuhan
adalah berbicara mengenai hati, seperti layaknya
sepasang kekasih. Kalau hati diberikan kepada Yesus,
maka apapun akan dilakukan utk datang kpd Yesus.
Hujan, badai, topan sekalipun, tetap akan datang
beribadah kpd Yesus. Masalah tdk akan halangi kita utk
datang kepada-Nya. Kita akan sangat percaya &
bersandar penuh kepada-Nya. Sebaliknya, kalau hati
tidak diberikan kpd-Nya, keKristenan kita hanya se
batas kata, sebatas KTP, sebatas keturunan Kristen
dsbnya, maka apapun yg Tuhan katakan/perintahkan
melalui firman-Nya, tdk akan dilakukan. Mat 15:8 Yesus
berkata kpd bangsa Israel yg tidak mau percaya kpdNya
bhw hati mereka tlh jauh dari padaNya walau pun sering
beribadah kepadaNya, walaupun sering berada di
dekatNya. Cuma bibir mereka yg komat-kamit berbicara,
tapi hatinya jauh dari Tuhan. Sdr. tanpa kita sadari
sering kali kita masih blm membuka hati memberi
tempat bagi Yesus sekali pun kita sudah bertahun2
beribadah. Mungkin hari ini kita masih srg mengalami
ke jadian dimana tdk ada perasaan apa2 ktk dekat dgn
Tuhan. Ketika kita datang kpd Tuhan di gereja, di
persekutuan, rasanya ibadah tsb biasa2 saja, tdk ada
getaran di hati padahal kita sdg bersama2 dgn Tuhan,
yg dikatakan sebagai kekasih jiwa kita. Hal ini juga
terjadi ketika murid2 berjalan bersama dgn Yesus ke
Emaus. Mereka berbincang2 ttg segala sesuatu yg
terjadi disepan- jang perjalanan, namun mereka tdk
merasakan bhw teman berjalan dan berbincang2 itu
adalah Yesus (Luk 24:13-35). Semua ini terjadi krn
mereka tdk memakai hati dan hati mereka tdk
mengarah kpd Yesus, sehingga mrk tdk ingat mengenai
perkataan Yesus yg disampaikan sebyk 4 X sebelum ke
matian-Nya. FT juga mengatakan di dalam Matius
6:21 : “Krn di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada.” Kalau hati kita berikan kpd dunia ini, kpd
harta, maka kita akan lupa pada Tuhan dan akan
menfokuskan diri pada perkara dunia. Tetapi kalau hati
kita berikan pada Tuhan, maka pusat perhatian kita
akan tertuju pada Tuhan. Oleh karena itu, mari kita
berikan hati kita kpd Tuhan agar nama Tuhan dapat
dipermuliakan di hidup kita.

III. APA ARTINYA TUHAN LAHIR DALAM HATI


KITA?
1. Membuka hati menyambut Yesus untuk lahir
dalam  hati kita sehingga hidup kita diubahkan.
Contoh: Orang Majus.: Orang majus ini memberi
tempat bagi Tuhan.
- Org majus sujud menyembah dan memberi
persembahan terbaik mereka, berarti mereka itu tlh
mempersembahkan hati mereka.
- Mereka pulang melalui jalan lain, artinya mereka
tidak kembali ke jalan hidup mereka yg lama, sebab
mereka sudah diubahkan, kapan mereka diubahkan?
Saat mereka membuka hati memberi tempat bagi
Yesus, saat itulah hidup mereka diubahkan.
Saudara, Natal bkn hanya berarti kelahiran Yesus ke
dunia ini, tapi lebih dari itu Natal berarti lahirnya Yesus
di hati kita sebagai Tuhan dan Juru Selamat, berarti kita
siap utk diubah, siap dibentuk, siap utk menjadi milik
Nya. Natal hrs membawa perubahan dlm diri kita. Yg
tadinya tdk suka beribadah, sekarang senang beribadah.
Dulunya suka bertengkar, sekarang suka damai.
Dulunya senang memukul istri, sekarang menyayang
istri dan anak2. Dulu suka mabuk dan main judi,
sekarang tdk lagi. Dulunya pendendam, sekarang
pemberi maaf, dsbnya. Ada perubahan total ketika Yesus
lahir dan hidup dalam hati kita. Ada sikap menyembah
dan tunduk kepada TY dan mempersembahkan tubuh
kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Bapa di sorga (Roma 12:1).
Seluruh aspek kehidupan kita diserahkan kepada Yesus.
Pertanyaannya sekarang :”Sudahkah Yesus lahir di hati
kita sebagai Tuhan dan Juru Selamat?”. Mari kita
bersama-sama merenungkan firman Tuhan ini dan
mengoreksi diri kita sendiri.
2. Membuka hati memberi tempat utk jiwa2 yg
masih blm mengenal Tuhan, dalam hati kita ada
tempat untuk merasa terbeban akan jiwa2 yg
masih terhilang. Contoh : Para Gembala.
Lukas 2:10 adalah, "aku menyampaikan kepadamu
kesukaan besar bagi segala bangsa." Malaikat tidak
menyatakan secara spesifik bahwa aku menyampaikan
kepadamu kesukaan besar khusus "bagimu", tidak !
Melainkan bagi segala bangsa. Ini adalah visi Tuhan:
menyelamatkan segala bangsa. Biarlah visi Tuhan juga
menjadi visi kita semua. Di sini sesungguhnya perintah
amanat agung untuk menyampaikan kesukaan besar
bagi segenap mahluk telah dimulai. Dan ayat 18
menuliskan “ Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu
kepada mereka. “ Para gembala tidak menyimpan berita
Natal untuk dirinya sendiri, tetapi mereka terbeban
untuk menyampaikan kepada jiwa2 yg blm mendengar
kabar kesukaan besar ttg Yesus Juruselamat dunia.
Apakah hati kita juga terbeban untuk menyampaikan
berita keselamatan kepada org2 yg belum mengenal
Yesus ? Apakah kita terpanggil untuk melaksanakan
perintah Amanat Agung dari Tuhan ? Apakah kita
terbeban untuk menjadi pewarta kabar baik bagi
keluarga, saudara dan sesama kita ?

PENUTUP :
Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? Jika Anda
blm menerima Kristus, cara yg terbaik utk merayakan
Natal adalah buka hatimu, percaya dan terimalah TY,
meminta Dia agar masuk ke dalam hatimu dan meng
ambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai
murid-Nya. Yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus.
Mari, jadikanlah Natal tahun ini menjadi lebih bermakna
dari natal2 sebelumnya lewat kita juga membagikan
kebahagiaan Natal kepada orang lain, sampaikanlah
berita kesukaan tentang lahirnya Kristus Yesus,
Juruselamat dunia kepada setiap orang yang belum
mengenal Tuhan…..  

Anda mungkin juga menyukai