Anda di halaman 1dari 55

EVALUASI AKHIR SEMESTER

STRUKTUR BANGUNAN BETON

Dosen Pengajar :
Ir. Mudji Irmawan M.T.

Disusun Oleh :

Muhammad Nadim Cundoko (03111740000116)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN, DAN
KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
EVALUASI AKHIR SEMESTER
STRUKTUR BANGUNAN BETON
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FTSPK ITS
Dosen : Ir.Mudji Irmawan MS.
Selasa, 20 April 2020, dikumpulkan 30 April 2020 pk. 12.00 di Lab Beton

PERHATIAN : JAWABAN SOAL UJIAN DITULIS TANGAN KECUALI GAMBAR


DAN OUTPUT PROGRAM PADA KERTAS FOLIO BERGARIS
JANGAN LUPA MENULIS NAMA, NRP DAN TANDA TANGAN

1. Hitung Gaya-gaya dalamnya (Momen, Geser dan Aksial) dan Kebutuhan Tulangan serta
gambarkan penulangan balok dan kolomnya pada Struktur A dan Struktur B berikut.
a. Data Elemen Struktur
● Dimensi Balok = 400 x 700 mm2
● Dimensi Kolom = 400 x 700 mm2

b. Data Pembebanan :
● Beban Mati, QD : 12 kN/m’
● Beban Hidup, QL : 10 kN/m’
● Beban Horisontal Gempa, QE : 20 kN

c. Perhitungan Gaya dalam untuk Kombinasi Pembebanan :


● U = 1,2QD + 1,6QL
● U = 1,2QD + 1,0QL + 1,0QE

d. Hitung Resume Hasil Gaya Dalam Ulltimate : ∑Mu = 0; ∑Vu = 0; ∑Nu = 0

e. Pemodelan Struktur
Pembebanan yang bekerja pada struktur ini terdiri dari beban mati QD (berat sendiri dan beban
mati tambahan), beban hidup QL, dan beban gempa horizontal QE.
QD + QL
QE

BALOK

KOLOM 4000 mm

` QD + QL
QD + QL QD + QL
QE
QE
BALOK
BALOK BALOK

KOLOM 4000 mm
KOLOM 4000 mm
QD + QL
QD + QL QD + QL
QE
QE
BALOK
BALOK BALOK

KOLOM 4000 mm
KOLOM 4000 mm
QD + QL
QD + QL QD + QL
QE
QE
BALOK
BALOK BALOK

KOLOM 4000 mm
KOLOM 4000 mm

7000 mm
7000 mm 5000 mm

BETON 5 LANTAI
Gambar 1. Pemodelan Struktur A dan Struktur
2. Hitung Gaya-gaya dalamnya (Momen, Geser dan Aksial) pada Struktur berikut.
a. Data Elemen Struktur
● Dimensi Balok = 400 x 800 mm2
● Dimensi Kolom = 600 x 600 mm2

b. Data Pembebanan :
● Beban Mati, QD : 12 kN/m’
● Beban Hidup, QL : 18 kN/m’
● Beban Horisontal Gempa, QE : 30 kN

c. Perhitungan Gaya dalam untuk Kombinasi Pembebanan :


● U = 1,2QD + 1,6QL
● U = 1,2QD + 1,0QL + 1,0QE

d. Pemodelan Struktur
Pembebanan yang bekerja pada struktur ini terdiri dari beban mati QD (termasuk berat sendiri dan
beban mati tambahan), beban hidup QL, dan beban gempa horizontal QE.

QD + QL QD + QL

QE

BALOK BALOK
KOLOM

KOLOM 4000 mm
KOLOM
QD + QL QD + QL

QE

BALOK BALOK

KOLOM
KOLOM
KOLOM 4000 mm
QD + QL QD + QL

QE

BALOK BALOK
KOLOM

KOLOM KOLOM 4000 mm

9000 mm 6000 mm

Gambar 2. Pemodelan Struktur Rangka

--- SELAMAT BEKERJA ---

BETON 5 LANTAI
BAB – I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur gedung ini merupakan struktur beton bertulang yang terdiri dari 7 lantai yang
memiliki bentuk beraturan. Sistem struktur gedung ini didesain dengan menggunakan
sistem rangka pemikul momen untuk mendapatkan performa struktur yang cukup baik
dalam menerima dan memikul beban gempa yang terjadi.
Perencanaan struktur beton bertulang ini sesuai dengan SNI 2847-2002 dan
pembebanan struktur gempanya sesuai dengan SNI 1726-2012. Perhitungan struktur
meliputi desain penulangan elemen struktur balok, kolom dan pelat.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari laporan perancangan struktur ini adalah untuk merancang
elemen struktur beton bertulang yang akan digunakan pada pelaksanaan nantinya.
Diharapkan dengan adanya laporan ini bisa memberikan kemudahan dalam tahapan
konstruksi nantinya.

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan ini akan difokuskan pada beberapa tahapan perencanaan ini
terdiri dari :
1. Penentuan material-material struktur yang akan digunakan.
2. Pengklasifikasian beban-beban yang bekerja pada struktur sesuai dengan kaidah-
kaidah dan tata cara yang berlaku.
3. Permodelan, Analisa dan Desain Struktur yang terbuat dari struktur beton
bertulang ini sesuai dengan kaidah-kaidah dan tata cara yang berlaku.
4. Perhitungan kebutuhan penulangan pada elemen struktur balok sesuai dengan
kaidah- kaidah dan tata cara yang berlaku.
5. Perhitungan kebutuhan penulangan pada elemen struktur kolom lantai sesuai
dengan kaidah-kaidah dan tata cara yang berlaku.
6. Memberikan rekomendasi terhadap beberapa permasalahan yang dianggap penting
untuk diperhatikan dan dilaksanakan.

BETON 5 LANTAI
1.4 Sistim Struktur Gedung
Sistem struktur bangunan ini merupakan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen yang
berupa balok dan kolom yang terbuat dari struktur beton bertulang. Struktur gedung ini
memiliki sifat yang beraturan sehingga penggunaan beban static ekivalen dapat
dipergunakan.
Analisa dan desain terhadap sistim struktur ini akan dilakukan menggunakan paket
program bantu SAP 2000 V.14.2.5 yang merupakan paket program analisa struktur berbasis
teori Metode Elemen Hingga dalam permodelan dan penyelesaian persamaan-persamaan
statikanya.

1.5 Tata Cara Perencanaan Bangunan Dan Referensi Perencanaan Bangunan


Dalam melakukan kajian ulang terhadap perancangan struktur beton bertulang ini
mengacu pada beberapa tata cara perencanaan bangunan dan juga pada beberapa referensi
khusus yang lazim digunakan. Beberapa acuan tersebut adalah :
1. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Gedung (SNI 1726-2012).
2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Dan Bahan Bangunan Gedung (SNI-03-
2847- 2002).
3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI-1971).
4. Tata Cara Penghitungan Pembebanan Untuk Bangunan Rumah Dan Gedung (SNI-
03- 1727-2002).
5. Uniform Building Code 1997 (UBC 1997).
6. Building Code Requirements For Structural Concrete (ACI 318-99) and
Commentary (ACI 318R-99).
7. American Institute Of Steel Construction – Load Resistance Factor Design.
(AISC-LRFD 1993).
8. American Society Of Civil Engineer – Minimum Design Load For Building And
Other Structures (ASCE 7.02).

BETON 5 LANTAI
BAB – II
DATA-DATA PERENCANAAN DAN PEMBEBANAN

2.1 Penjelasan Umum


Pembahasan mengenai kriteria perencanaan akan disesuaikan dengan ketentuan dan
tata-cara yang berlaku akan dibahas secara rinci dalam bagian ini. Pembebanan struktur ini
akan menggunakan beberapa ketentuan dan tata cara, hal ini dikarenakan untuk mencegah
adanya pembebanan yang tidak dimasukkan kedalam analisa struktur.

2.2 Data Dan Spesifikasi Material Rencana Struktur


Material yang digunakan dalam perencanaan ini dibagi menjadi beberapa jenis material
sesuai dengan fungsi dan jenis elemennya, beberapa material yang digunakan dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Material elemen struktur balok direncanakan dengan menggunakan beton K360
yang setara dengan kekuatan tekan silinder karakteristik (f’c) 30 MPa.
b. Material elemen struktur kolom direncanakan dengan menggunakan beton K420
yang setara dengan kekuatan tekan silinder karakteristik (f’c) 35 MPa.
c. Material elemen struktur tulangan baja polos mempunyai tegangan leleh sebesar
240 MPa untuk diameter tulangan 8 mm hingga 12 mm.
d. Material elemen struktur tulangan baja deform mempunyai tegangan leleh sebesar
390 MPa untuk diameter tulangan 10 mm hingga 25 mm.

2.3 Tahapan Pembebanan dalam Analisa Struktur


Dalam perancangan struktur ini beban yang bekerja pada sistim struktur gedung
tersebut harus didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :
a. Pembebanan dan kombinasi pembebanan.
b. Penentuan wilayah gempa.
c. Penentuan klasifikasi tanah setempat.
d. Penentuan sistem struktur.
e. Peninjauan terhadap pengaruh gempa

BETON 5 LANTAI
BAB – III
ANALISA STRUKTUR

3.1 Penjelasan Umum


Urutan dan tahapan permodelan struktur dimasukkan sesuai dengan gambar rencana dan
parameter-parameter material dan pembebanan dimasukkan sesuai dengan spesifikasi dari
material yang digunakan. Setelah permodelan dan analisa struktur degan SAP 2000 15.2.1
maka tahapan berikutnya adalah evaluasi pendetilan elemen struktur dari permodelan
tersebut. Berikut adalah hasi dari pembebanan Analisa Struktur,

Untuk Struktur No. 1A

a) Pemodelan Struktur dan Pembebanan Mati (QD), Hidup (QL), dan Gempa (QL)

BEBAN GEMPA
QE = 20 KN

BETON 5 LANTAI
BEBAN MATI
QD = 12 KN/m

BETON 5 LANTAI
BEBAN HIDUP
QL = 10 KN/m

b) Gaya Dalam Momen Balok

KOMBINASI 1 = 1,2(MD)+1,6(ML) = -145,825 KNm

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2MD + ML + ME = -222,259 KNm

BETON 5 LANTAI
c) Gaya Dalam Geser

KOMBINASI 1 = 1,2(VD)+1,6(VL) = 134,624 KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2VD+VL+VE = 143,556 KN

BETON 5 LANTAI
d) Gaya Dalam Aksial

KOMBINASI 1 = 1,2(ND)+1,6(NL) = -667,5 KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2ND+NL+NE = -665,7 KN

BETON 5 LANTAI
Gaya Dalam Momen Balok

Mu = 1.2 MD + 1.6ML = -145,825 kNm

Mu = 1.2 MD + ML + ME = -222.259 kNm

Gaya Dalam Geser

Vu = 1.2 VD + 1.6VL = 134,624 kN

Vu = 1.2 VD + VL + VE = 143,556 kN

Gaya Dalam Aksial

Nu = 1.2 ND + 1.6NL = -667,5 kN

Nu = 1.2 ND + NL + NE = -665,7 kN

Resume Hasil Gaya Dalam

1. Gaya dalam Momen Ulltimate pada Balok, Mu = 1.2 MD + ML + ME lebih besar


dari Mu = 1.2MD + 1.6ML
2. Gaya dalam Geser Ulltimate pada Balok, Vu = 1.2VD + VL+VE lebih besar dari
Vu = 1.2 VD + 1,6VL
3. Gaya dalam Aksial Ulltimate pada Kolom, Nu = 1.2ND + 1.6NL lebih besar dari
Nu = 1.2 ND + NL + NE
4. Gaya gempa tidak terlalu berpengaruh dalam menghitung gaya dalam geser dan
aksial, gaya gempa hanya berpengaruh dalam menghitung gaya dalam momen.

BETON 5 LANTAI
Untuk Struktur No. 1B

a) Pemodelan Struktur dan Pembebanan Mati (QD), Hidup (QL), dan Gempa
(QL)

BEBAN GEMPA
QE = 20 KN

BETON 5 LANTAI
BEBAN MATI
QD = 12 KN/m

BEBAN HIDUP
QL = 10 KN/m

BETON 5 LANTAI
b) Gaya Dalam Momen Balok

KOMBINASI 1 = 1,2(MD)+1,6(ML) = -163,263 KNm

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2MD + ML + ME = -154,472 KNm

BETON 5 LANTAI
5. Gaya Dalam Geser

KOMBINASI 1 = 1,2(VD)+1,6(VL) = 139,64 KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2VD+VL+VE = 126,186 KN

BETON 5 LANTAI
e) Gaya Dalam Aksial

KOMBINASI 1 = 1,2(ND)+1,6(NL) = -809,083KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2ND+NL+NE = -683,318 KN

BETON 5 LANTAI
Gaya Dalam Momen Balok

Mu = 1.2 MD + 1.6ML = -163,263 kNm

Mu = 1.2 MD + ML + ME = -154,472 kNm

Gaya Dalam Geser

Vu = 1.2 VD + 1.6VL = 139,64 kN

Vu = 1.2 VD + VL + VE = 126,186 kN

Gaya Dalam Aksial

Nu = 1.2 ND + 1.6NL = -809,083 kN

Nu = 1.2 ND + NL + NE = -683,318 kN

Resume Hasil Gaya Dalam

1. Gaya dalam Momen Ulltimate pada Balok, Mu = 1.2 MD + 1,6ML lebih besar
dari Mu = 1.2MD + ML+ ME
2. Gaya dalam Geser Ulltimate pada Balok, Vu = 1.2VD + 1.6VL lebih besar dari
Vu = 1.2 VD + VL + VE
3. Gaya dalam Aksial Ulltimate pada Kolom, Nu = 1.2ND + 1.6NL lebih besar dari
Nu = 1.2 ND + NL + NE
4. Gaya gempa tidak terlalu berpengaruh dalam menghitung gaya dalam geser dan
aksial, gaya gempa hanya berpengaruh dalam menghitung gaya dalam momen.

BETON 5 LANTAI
Untuk Struktur No. 2

a) Pemodelan Struktur dan Pembebanan Mati (QD), Hidup (QL), dan Gempa
(QL)

BEBAN GEMPA
QE = 30 KN

BETON 5 LANTAI
BEBAN MATI
QD = 12 KN/m

BETON 5 LANTAI
BEBAN HIDUP
QL = 18 KN/m

BETON 5 LANTAI
a) Gaya Dalam Momen Balok

KOMBINASI 1 = 1,2(MD)+1,6(ML) = -356,799 KNm

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2MD + ML + ME = -331,908 KNm

BETON 5 LANTAI
b) Gaya Dalam Geser

KOMBINASI 1 = 1,2(VD)+1,6(VL) = 249,309 KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2VD+VL+VE = 205,639 KN

BETON 5 LANTAI
f) Gaya Dalam Aksial

KOMBINASI 1 = 1,2(ND)+1,6(NL) = -1370,64 KN

BETON 5 LANTAI
KOMBINASI 2 = 1,2ND+NL+NE = -1091,44 KN

BETON 5 LANTAI
Gaya Dalam Momen Balok

Mu = 1.2 MD + 1.6ML = -356,799 kNm

Mu = 1.2 MD + ML + ME = -331,908 kNm

Gaya Dalam Geser

Vu = 1.2 VD + 1.6VL = 249,309 kN

Vu = 1.2 VD + VL + VE = 205,639 kN

Gaya Dalam Aksial

Nu = 1.2 ND + 1.6NL = -1370,64 kN

Nu = 1.2 ND + NL + NE = -1091,44 kN

Resume Hasil Gaya Dalam

a. Gaya dalam Momen Ulltimate pada Balok, Mu = 1.2 MD + 1,6ML lebih besar
dari Mu = 1.2 MD + ML + ME
b. Gaya dalam Geser Ulltimate pada Balok, Vu = 1.2VD + 1.6VL lebih besar dari
Vu = 1.2 VD + VL + VE
c. Gaya dalam Aksial Ulltimate pada Kolom, Nu = 1.2ND + 1.6NL lebih besar dari
Nu = 1.2 ND + NL + NE
d. Gaya gempa tidak terlalu berpengaruh dalam menghitung gaya dalam geser dan
aksial, gaya gempa hanya berpengaruh dalam menghitung gaya dalam momen.

BETON 5 LANTAI
3.1 Desain Elemen Struktur Balok
Desain penulangan elemen struktur balok ini menggunakan program Beam-Column
Calculation V1.3.5. dan perhitungan manual
3.2 Desain Penulangan Elemen Struktur Kolom

Desain penulangan elemen struktur kolom ini menggunakan perhitungan manual


program SPCOL 3.63 untuk penulangan lentur dan Beam-Column Calculation V1.3.5
untuk penulangan geser beserta kontrolnya.

Berikut hasil perhitungan Kebutuhan Penulangan elemen balok dan kolom menggunakan
perhitungan manual dan SP COL,
Untuk Struktur No. 1A

a. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Lentur Balok


Data Balok :

Tinggi (Hb) = 700 mm Perencanaan Dtulangan

Lebar (Bb) = 400 mm (D13-D25)


Tinggi efektif (d) = 650 mm (d08-d12)
Mutu beton (f'c) = 35 Mpa
Mutu tulangan ulir (fy) = 400 Mpa
Mutu tulangan polos (fy) = 240 Mpa
Ln = 7200
QD = 12 KNm
QL = 10 KNm
QE = 20 KNm

BETON 5 LANTAI
Mu = -145,825 kNm
As =

162,02778
=
234000
= 0,0006924 m2
= 692,4264 mm2

As' = 0,5 x As
= 0,5 x 692,4264008

= 346,2132 mm2

Digunakan Tulangan D16,


1 𝜋D^(2)
As1 =
4
= 1 x 3,14 x (16)^2
4
= 200,96 mm2

Kebutuhan Tulangan
As
Utama, n =
As1
= 692,4264
200,96
= 3,445593 = 4 buah

Sehingga, dipasang Tulangan Utama 4D16 dan Tulangan Tekan 2D16

Ast = n x As1
= 4 x 200,96
= 803,84 mm2

Ast' = 0,5 x Ast


= 0,5 x 803,84
= 401,92 mm2

BETON 5 LANTAI
b. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Geser
Balok

Persyaratan Geser Balok akibat


Vu = Mpri + Mpra Wu . Ln
+ Gempa
ln 2 SNI 2847 Pasal 21.6.2.2

Wu = 1,2QD + 1,6QL
= 1,2(12) + 1,6(10)
= 14,4 + 16
= 30,4 kN

Mpri = Ast x fy x 1,25 x d


= 803,84 x 400 x 1,25 x 650
= 261248000 Nmm
= 261,248 KNm

Mpra = Ast' x fy x 1,25 x d


= 401,92 x 400 x 1,25 x 650
= 130624000 Nmm
= 130,624 KNm

Sehingga,
Vu = Mpri + Mpra Wu . Ln
+
ln 2
= 391,872 + 218880
7200 2
= 0,0544267 + 109440
= 109440,05 N
= 109,44005 kN

Hasil
Vu = 143,556 kN (menentukan)
SAP

BETON 5 LANTAI
Mutu
Tulangan, fy =
240 Mpa
Digunakan tulangan geser
2 x 1 𝜋D^(2)
d10, Asv =
4
= 2 x 1 x 3,14 x (10)^2
4

= 157 mm2

s= Asv x fy
Vu

= 157 x 240
143,556
0,9
= 37680
159,50667
= 236,22837 = 237 mm
= 250 mm
Sehingga, dipasang tulangan geser d10-250 mm

BETON 5 LANTAI
c. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Aksial-Lentur Kolom
Data Kolom :
Tinggi (Hk)= 700 mm Ln 7200
Lebar (Bk)= 400 mm Lu 3200
Tinggi efektif (d)= 650 mm
Mutu beton (f'c)= 35 Mpa
Mutu tulangan ulir (fy)= 400 Mpa
Mutu tulangan polos (fy)= 240 Mpa
QD= 12 KNm
QL= 10 KNm
QE= 20 KNm

Muk = -222,259 Knm dari SAP


Muk = Mpr 261,248 Knm (Menentukan)

As =

290,27556
=
234000
= 0,0012405 m2
= 1240,4938 mm2

As' = 0,5 x As
= 0,5 x 1240,493827
= 620,24691 mm2

Digunakan Tulangan D19, As1 = 1 𝜋D^(2)


4
= 1 x 3,14
4
= 283,385 mm2

BETON 5 LANTAI
Kebutuhan Tulangan As
Utama, n = As1
= 1240,494
283,385
= 4,377415 = 5 buah = 10 buah
DOUBLE
Rasio Tulangan
Minimum, 1%
Asmin
1% x b x d
=
= 1% x 400 x 650
= 2600 mm2

Dipasang Tulangan
Utama 10D19,
Ast = n x As1
= 10 x 283,385
Tidak Perlu
= 2833,85 > 2600 OK
Dibesarkan

Kontrol
Aksial
Pn = 0,5 x fc' x b x d
= 0,5 x 35 x 400 x 650
= 4550000 N
= 4550 kN

Nuk = 1,2 ND + NL + NE
Dari
= 665,7 kN
SAP
= 665,7 < 4550 OK

BETON 5 LANTAI
Kontrol menggunakan SPCOL,

(OK)

BETON 5 LANTAI
d. Perencanaan Kebutuhan Tulangan
Geser Kolom

Persyaratan Geser Kolom akibat Gempa (SNI 2847


Pasal 21.6.2.2)

Vu = Mpri + Mpra
lu

Mpri
Ast x fy x 1,25 x d
=
= 803,84 x 400 x 1,25 x 650
= 261248000 Nmm
= 261,248 KNm

Mpra
Ast x fy x 1,25 x d
=
= 803,84 x 400 x 1,25 x 650
= 261248000 Nmm
= 261,248 KNm

Vu = Mpri + Mpra = 522,496 = 163,28 kN (menentukan)


lu 3200
Hasil
Vu = 134,624
SAP

BETON 5 LANTAI
Mutu Tulangan, fy
240 Mpa
=
Digunakan tulangan geser d10,
2 x 1 𝜋D^(2)
Asv =
4
= 2 x 1 x
4

= 157 mm2

s= Asv x fy
Vu

= 157 x 240
163,28
0,9
= 37680
181,42222
= 207,69231 = 208 mm
= 200 mm
Sehingga, dipasang tulangan geser d10-200 mm

BETON 5 LANTAI
Sehingga, didapatkan kebutuhan tulangan untuk elemen balok dan kolom Struktur
No. 1A,

BALOK
No. Diameter
Tulangan Tipe Jumlah Kebutuhan Tulangan
Tulangan
Utama 4 D16 4D16
1 Lentur
Tekan 2 D16 2D16
Jarak
2 Geser 1 D10 D10-250 mm
250 mm
KOLOM
No.
Tulangan Jumlah Diameter Tulangan Kebutuhan Tulangan
Aksial- 10 (5 atas, 5 10D19 (5D19 atas
1 D19
Lentur bawah) bawah)

2 Geser 1 D10 D10-200 mm

BETON 5 LANTAI
Untuk Struktur No. 1B,
a. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Lentur Balok
Data Balok :

Perencanaan
Tinggi (Hb) 700 mm
Dtulangan
Lebar (Bb) 400 mm (D13-D25)
Tinggi efektif (d) 650 mm (d08-d12)
Mutu beton (f'c) 35 Mpa
Mutu tulangan ulir (fy) 400 Mpa
Mutu tulangan polos (fy) 240 Mpa
Ln 7200
QD 12 KNm
QL 10 KNm
QE 20 KNm

Mu = -163,263 kNm (Hasil SAP)

As =

181,40333
=
234000
= 0,0007752 m2
= 775,22792 mm2

As' = 0,5 x As
= 0,5 x 775,2279202
= 387,61396 mm2

BETON 5 LANTAI
Digunakan Tulangan D19, As1 = 1 𝜋D^(2)
4
= 1 x 3,14 x (19)^2
4
= 283,385 mm2

Kebutuhan Tulangan Utama, n = As


As1
= 775,2279
283,385
= 2,7356 = 3 buah

Sehingga, dipasang Tulangan Utama 3D19 dan Tulangan Tekan 2D19

Ast = n x As1
= 3 x 283,385
= 850,155 mm2

Ast' = 0,5 x Ast


= 0,5 x 850,155
= 425,0775 mm2

BETON 5 LANTAI
b. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Geser Balok

Persyaratan Geser Balok


Vu = Mpri + Mpra Wu . Ln
+ akibat Gempa
ln 2 SNI 2847 Pasal 21.6.2.2

Wu = 1,2QD + 1,6QL
= 1,2(12) + 1,6(10)
= 14,4 + 16
= 30,4 kN

Mpri = Ast x fy x 1,25 x d


= 850,155 x 400 x 1,25 x 650
= 276300375 Nmm
= 276,30038 KNm

Mpra = Ast' x fy x 1,25 x d


= 425,0775 x 400 x 1,25 x 650
= 138150188 Nmm
= 138,15019 KNm

Sehingga,
Mpri +
Vu = Wu . Ln
Mpra +
ln 2
= 414,45056 + 218880
7200 2
= 0,0575626 + 109440
= 109440,06 N
= 109,44006 kN

Vu = 139,64 kN Hasil SAP (menentukan)

BETON 5 LANTAI
Mutu Tulangan, fy
240 Mpa
=
Digunakan tulangan geser d10,
2 x 1 𝜋D^(2)
Asv =
4
= 2 x 1 x 3,14 x (10)^2
4

= 157 mm2

s= Asv x fy
Vu

= 157 x 240
139,64
0,9
= 37680
155,15556
= 242,85305 = 243 mm
= 250 mm
Sehingga, dipasang tulangan geser d10-250 mm

BETON 5 LANTAI
c. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Aksial-Lentur Kolom
Data Kolom :
Tinggi (Hk)= 700 mm Ln 7200
Lebar (Bk)= 400 mm Lu 3200
Tinggi efektif (d)= 650 mm
Mutu beton (f'c)= 35 Mpa
Mutu tulangan ulir (fy)= 400 Mpa
Mutu tulangan polos (fy)= 240 Mpa
QD= 12 KNm
QL= 10 KNm
QE= 20 KNm

Muk = -154,4733 Knm Hasil SAP


Muk = Mpr 276,30038 Knm (Menentukan)

As =

307,00042
=
234000
= 0,001312 m2
= 1311,9676 mm2

As' = 0,5 x As
= 0,5 x 1311,967593
= 655,9838 mm2

BETON 5 LANTAI
Digunakan Tulangan D19,
1 𝜋D^(2)
As1 =
4
= 1 x 3,14 x (19)^2
4
= 283,385 mm2

Kebutuhan Tulangan Utama, As


n= As1
= 1311,968
283,385
= 4,62963 = 5 buah = 10 buah
DOUBLE
Rasio Tulangan
Minimum, 1%
Asmin
1% x b x d
=
= 1% x 400 x 650
= 2600 mm2

Dipasang Tulangan
Utama 10D19,
Ast
n x As1
=
= 10 x 283,385
Tidak Perlu
= 2833,85 > 2600 OK
Dibesarkan

Kontrol Aksial
Pn = 0,5 x fc' x b x d
= 0,5 x 35 x 400 x 650
= 4550000 N
= 4550 kN

Nuk = 1,2 ND + NL + NE
Dari
= 778,17 kN
SAP
= 778,17 < 4550 OK

BETON 5 LANTAI
Kontrol menggunakan SPCOL,

(OK)

BETON 5 LANTAI
d. Perencanaan Kebutuhan Tulangan Geser
Kolom

Persyaratan Geser Kolom akibat Gempa (SNI 2847


Pasal 21.6.2.2)

Mpri +
Vu =
Mpra
lu

Mpri
Ast x fy x 1,25 x
= d
= 850,155 x 400 x 1,25 x 650
= 276300375 Nmm
= 276,30038 KNm

Mpra
Ast x fy x 1,25 x d
=
= 850,155 x 400 x 1,25 x 650
= 276300375 Nmm
= 276,30038 KNm

Mpri +
Vu = = 552,60075 = 172,6877 kN (menentukan)
Mpra
lu 3200
Hasil
Vu = 139,64
SAP

BETON 5 LANTAI
Mutu Tulangan, fy = 240 Mpa
Digunakan tulangan geser d10, Asv = 2 x 1 𝜋D^(2)
4
= 2 x 1 x
4

= 157 mm2

s= Asv x fy
Vu

= 157 x 240
172,6877
0,9
= 37680
191,87526
= 196,37758 = 200 mm

Sehingga, dipasang tulangan geser d10-200 mm

BETON 5 LANTAI
Sehingga, didapatkan kebutuhan tulangan untuk elemen balok dan kolom Struktur
No. 1B,

No. BALOK
Tulangan Tipe Jumla Diameter Kebutuhan Tulangan
h Tulangan
1 Lentur Utama 3 D19 3D19
Tekan 2 D19 2D19
2 Geser Jarak 1 D10 D10-250 mm
250 mm
No. KOLOM

Tulangan Jumlah Diameter Tulangan Kebutuhan Tulangan

1 Aksial- 10 (5 D19 10D19 (5D19 atas


Lentur atas, 5 bawah)
bawah)
2 Geser 1 D10 D10-200 mm

BETON 5 LANTAI
BAB – IV
PENUTUP

Laporan Perencanaan Struktur Gedung ini dibuat berdasarkan standar perhitungan yang
berlaku di Indonesia. Untuk kemudahan dalam tahap konstruksi, beberapa dimensi balok dan
kolom utama menggunakan dimensi yang sama dan hal ini akan mendapatkan keuntungan dari
segi kompatibilitas struktur yang akan menjadi lebih baik.
Demikian laporan perencanaan struktur ini dibuat sebagai dokumen pendukung dalam
pelaksanaan konstruksi maupun sebagai dokumen perijinan gedung 7 lantai, besar harapan kami
dengan adanya laporan perencanaan ini langkah selanjutnya yaitu dari sisi konstruksi dapat
dilanjutkan dengan lebih baik demi tercapainya kesuksesan pembangunan Gedung ini sehingga
segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

BETON 5 LANTAI

Anda mungkin juga menyukai