Pembubuhan tanda tera untuk timbangan jembatan, baik tera maupun tera
ulang berlaku ketentuan sesuai asal jenis timbangan jembatan tersebut.
Timbangan jembatan sentisimal/milisimal berlaku ketentuan timbangan
sentisimal/milisimal. Timbangan jembatan bobot ingsut berlaku ketentuan
timbangan bobot ingsut, timbangan jembatan cepat berlaku ketentuan
timbangan cepat, dan timbangan jembatan elektronik berlaku ketentuan
timbangan elektronik.
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Data
Adapun data yang telah dikumpulkan pada pratikum kali ini, sebagai berikut:
3.1.1.1 Dokumentasi
Pemilik : PPSDK
Tanggal Pengujian : 11-12-2023
Pegawai Berhak : Fernand Kristwoson
B. Pengujian Kebenaran
No Muatan (kg) Penunjukan (kg) Kesalahan BKD
. Timbangan (kg) Timb.
(kg)
5 B2 - - -
6 B3 2690 2 2690,5
C. Pengujian Eksentrisitas
Posisi Uji:
50 - 50 50 50 55
Kesimpulan :SAH
E. Pengujian Tarra
Kegiatan Penunjukan (kg)
Aktifkan tarra 0
Muatan standar 50
∆L 3,75
Kesimpulan :SAH
a) Pengujian Repeatability
Diketahui:
muatan uji pada titik tambahan = 5000 kg
(Jika 2500 kg ≤ muatan ≤ 10000 kg)
Maka didapatkan BKD yaitu ± 5 kg
b) Pengujian Kebenaran
Diketahui: Titik uji kebenaran
o Min menimbang= 100 kg
o Titik Tambahan = 1000 kg
o Perubahan BKD = 2500 kg
(Jika 5 kg ≤ muatan ≤ 2500 kg)
Maka masing-masing muatan didapatkan BKD yaitu ± 2,5 kg
o Titik Tambahan = 3000 kg
o Titik Tambahan = 4000 kg
o Muatan ½ max = 5000 kg
(Jika 2500 kg ≤ muatan ≤ 10000 kg)
Maka masing-masing muatan didapatkan BKD yaitu ± 5 kg
c) Pengujian eksentrisitas
Diketahui:
muatan uji pada titik tambahan = 1000 kg
(Jika 5 kg ≤ muatan ≤ 2500 kg)
Maka didapatkan BKD yaitu ± 2,5 kg
e) Pengujian tara
Diketahui:
muatan uji perubahan BKD = 3000 kg
(Jika 2500 kg ≤ muatan ≤ 10000 kg)
Maka masing-masing muatan didapatkan BKD yaitu ± 5 kg
R =
√∑(Pi−P)2 =
n−1
√( 5449−54 50 , 67 ) 2+ ( 545 2−5450 , 67 ) 2+ ( 5451−5450 , 67 ) 2
3−1
√2 , 7 889+1,7689+ 0,1089 √ 4,6667
R =
2
=
2
= √ 2 ,33 = 1,3228 = 1,527
kg.
BAB IV
ANALISIS
Hasil dari setiap pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Pada
pengujian repeatability, muatan AT standar dimuat bersama muatan konstan lain
(ballast) yang bukan bagian dari anak timbangan standar, setidaknya 1⁄2 dari
nilai maksimum atau 5000 kg dengan toleransi nilai ± 5 kg. Langkah selanjutnya
adalah mengamati tampilan display dari timbangan dan mencatat nilai
penunjukan awal. Kemudian, menambahkan imbuh setiap 0,5 kg hingga terjadi
perubahan pada tampilan display. Setelah perubahan terjadi, catat kembali nilai
penunjukan dan hitung nilai penunjukan dengan menggunakan rumus yang telah
disediakan. Selanjutnya, melakukan penyetelan ulang nol pada timbangan dan
mengulangi pengujian sebanyak 3 kali. Jika nilai penunjukan tetap sama setiap
kali, dianggap "SAH". Namun, hasil pengamatan menunjukkan penunjukan yang
berbeda. Oleh karena itu, praktikan mengevaluasi nilai R untuk memastikan
apakah melebihi BKD untuk muatan uji. Hasilnya menunjukkan nilai R sebesar
1,5 kg, yang berada di bawah nilai BKD ± 5 kg, sehingga pengujian repeatability
dinyatakan "SAH".
Pada pengujian kebenaran, menggunakan metode substitusi dari hasil
pengujian repeatability, dapat ditetapkan massa minimal anak timbangan standar
yang harus digunakan, yaitu 1000 kg atau 1/10 dari nilai maksimum dengan
memilih yang paling besar. BKD untuk setiap fase pengujian adalah minimal
menimbang = 100 kg, Titik Tambahan = 1000 kg, Perubahan BKD = 2500 kg,
masing-masing memiliki toleransi ±2,5 kg. Selain itu, muatan pada Titik
Tambahan = 3000 kg, Titik Tambahan = 4000 kg, Muatan ½ max = 5000 kg,
dengan toleransi ±5 kg. Prosedur pada pengujian ini dimulai dengan penyetelan
ulang nol pada timbangan. Pada titik-titik uji dalam rentang penggunaan anak
timbangan standar, muatan anak timbangan standar ditempatkan sesuai dengan
titik uji yang diuji. Kemudian, tambahkan imbuh 0,5 kg hingga terjadi perubahan
penunjukan awal, dan jika terjadi perbedaan penunjukan, tentukan nilai
kesalahan/eror penunjukan yang tidak boleh melebihi BKD. Selanjutnya, pada
titik-titik uji dalam rentang penggunaan beban konstan lainnya (ballast), setelah
anak timbangan standar maksimum dinaikkan, catat penunjukannya. Kemudian,
ganti anak timbangan standar dengan ballast yang memiliki massa yang sama,
dan lakukan increment 0,5 kg pada penunjukan awal. Jika terjadi perbedaan
penunjukan, tentukan nilai kesalahan/eror penunjukan yang tidak boleh melebihi
BKD. Dalam pengujian kedua, saat dimuat muatan 1000 kg dan diberi
penambahan 5 kg, penunjukan akhirnya adalah 987,5 kg, yang menunjukkan
kesalahan penunjukan sebesar -12,5 kg, melebihi nilai BKD muatan uji ±2,5 kg.
Oleh karena itu, pengujian kebenaran dinyatakan "Batal".
Dalam pengujian eksentrisitas, muatan anak timbangan standar seberat 1000
kg atau 1/10 dari nilai maksimum, dengan nilai toleransi BKD sebesar ±2,5 kg,
dilakukan pada 5 posisi berbeda yang sesuai dengan letak loadcell pada
timbangan jembatan. Langkah awal adalah menyetel ulang nol timbangan,
kemudian memuat anak timbangan standar pada posisi yang diuji dan mencatat
penunjukannya. Selanjutnya, menambahkan imbuh 0,5 kg dan mengamati
perubahan penunjukan. Dilakukan pemeriksaan terhadap kesalahan penunjukan,
jika tidak melebihi BKD pada muatan uji, maka timbangan dianggap "SAH".
Namun, jika melebihi BKD, maka timbangan dianggap "BATAL". Dari hasil
pengamatan pengujian, pada posisi ketiga dengan muatan standar 1000 kg,
terdapat penunjukan sebesar 995 kg dengan penambahan 3,5 kg. Hal ini
menghasilkan kesalahan penunjukan sebesar -6 kg, yang melebihi nilai BKD
muatan uji ±2,5 kg. Oleh karena itu, pengujian eksentrisitas dinyatakan "Batal".
Dalam pengujian penyetelan nol, muatan uji seberat 50 kg diterapkan dengan
nilai toleransi BKD ±2,5 kg. Penunjukan awal diamati, kemudian ditambahkan
imbuh sebesar 0,25e tanpa adanya perubahan penunjukan. Setelah itu,
penambahan 0,5e dilakukan dan penunjukan berubah dari 50 kg menjadi 55 kg.
Pengamatan ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengujian penyetelan nol
dianggap "SAH" karena tidak ada kesalahan yang signifikan yang dapat
mengakibatkan ketidakvalidan pengujian penyetelan nol.
Pada pengujian tarra, yang hanya berlaku untuk Tera dan timbangan yang
memiliki fitur Tara, dilakukan muatan dengan anak timbangan standar sekitar
1/3 dari nilai maksimum, yaitu pada uji coba ini dimuat muatan seberat 3455 kg,
dengan toleransi BKD ±5 kg. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol tara
untuk mengembalikan tampilan display ke nilai nol. Kemudian, pada muatan
standar 50 kg, ditambahkan imbuh sebesar 0,25e tanpa perubahan pada
penunjukan. Setelahnya, penambahan 0,5e mengakibatkan perubahan
penunjukan menjadi 55 kg. Oleh karena itu, pengujian tarra ini dianggap "SAH".
5.2 Saran
Praktikum kali ini sudah berjalan dengan sangat baik, sehingga teknis
praktikum dapat di pertahankan untuk keberlangsungan praktikum sehingga
dapat bermanfaat bagi peserta praktikum
DAFTAR PUSTAKA
No Gambar Keterangan
1 Gambar 1. Timbangan
jembatan
2 Gambar 2. Spesifikasi
timbangan jembatan
3 Gambar 3. Anak
timbangan
4 Gambar 4. Display
Timbangan Jembatan