Anda di halaman 1dari 2

Sumber Daya Alam yang dimiliki Papua

Papua dikenal memiliki sumber daya mineral yang sangat bernilai tinggi. Provinsi ini sangat
kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam. Sektor pertambangannya sudah mampu
memberikan kontribusi lebih dari 50% perekonomian Papua, dengan tembaga, emas, minyak dan
gas menempati posisi dapat memberikan kontribusi ekonomi itu. Di bidang pertambangan,
provinsi ini memiliki potensi 2,5 miliar ton batuan biji emas dan tembaga, semuanya terdapat di
wilayah konsesi Freeport. Di samping itu, masih terdapat beberapa potensi tambang lain seperti
batu bara berjumlah 6,3 juta ton, barn gamping di atas areal seluas 190.000 ha, pasir kuarsa
seluas 75 ha dengan potensi hasil 21,5 juta ton, lempung sebanyak 1,2 juta ton, marmer sebanyak
350 juta ton, granit sebanyak 125 juta ton dan hasil tambang lainnya seperti pasir besi, nikel dan
krom.

Karena 90% dari daratan Papua adalah hutan, produk unggulan pun banyak lahir dari
belantara yang dipadati lebih dari 1.000 spesies tanaman. Lebih dari 150 varientas di hutan itu
merupakan tanaman komersial. Hutan di Papua mencapai 3l.079.185,77 ha, terdiri atas hutan
konservasi seluas 6.436.923,05 ha (20,71%), hutan lindung 7.475.821,50 ha (24,05%), hutan
produksi tetap 8.171606,57 ha (26,3 %), hutan produksi terbatas 1.816.319 ha (5,84%), dan
hutan yang dapat dikonversi 6.354.726 ha (20,45%). Ditambah areal penggunaan lainnya
821.787,91 ha (2,64%). Hutan hutan di provinsi ini memberikan kontribusi yang cukup besar
bagi pendapatan asli daerah, Contoh, sebanyak 323.987m3, kayu bangunan/timber sebanyak
1.714 m3, kayu balok olahan/block board sebanyak 1.198 m3, triplek/plywood sebanyak 88.050
m3 dan kayu olahan/chips sejumlah 45.289 m3.
Di sektor perkebunan, dari 5.459.225 ha lahan yang ada, tak kurang dari 160.547 ha sudah
dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat (PR) maupun perkebunan besar (PB), tenaga kerja
dengan total produksi 62.153 ton. Komoditas unggulan pada 2005 dengan total produksi 12.347
ton (19,87%), sawit dengan produksi 31.021 ton (49,91%), kakao dengan produksi 11.363 ton
(18.28%), kopi Arabic produksi 2.583 ton (4.16%), buah merah dengan produksi 1.889 ton
(3,04%) dan karet dengan total produksi 1.458 ton (2,35%). Pada 2005 kayu mencapai 20.711
ton dan Jayapura dengan produksi 2.444 ton pada 2005. produksi sayur mayur selama 2005
hanya mencapai 13,99 ton, menurun dibandingkan dengan 2004 yang mencapai 25,78 ton.

Provinsi Papua juga memiliki lahan sawah beririgasi teknis seluas 3.845 ha pada 2006, beririgasi
nonteknis 3.696 ha. Total saluran irigasi primer mencapai 1.984 km, irigasi sekunder 23,45 km
sementara irigasi tersier 4,25 km. Sawah sawah tersebut dapat menghasilkan 61.922 ton padi,
meningkat dibanding dua tahun terakhir mencapai 61.750 ton. Pada saat Panen Raya Padi di
Merauke, padatanggal 5 April 2006, Presiden berharap bahwa Merauke menjadi sentara
pertumbuhan baru, bukan hanya untuk padi, tetapi juga untuk sektor lainnya. Presiden berpesan,
ketika terjadi pertumbuhan sawah, pertumbuhan tebu, pertumbuhan kelapa sawit, nantinya
pendidikan dan lain lain, tenaga kerja dan lain-lain, tolong sekali lagi diperhatikan dan
ditingkatkan kesejahteraan penduduk asli sehingga betul-betul kesetaraan yang baik, dengan
demikian dapat meningkatkan persaudaraan dan harmoni diantara semua warga yang ada di
daerah.

Di sektor perikanan, Papua memiliki kekayaan yang kurang besar di sepanjang 1.170 mil garis
pantai yang dipenuhi ribuan pulau pulau kecil. Provinsi ini memiliki terumbu karang terkaya dan
terbaik di dunia. Hutan bakau terluas dan terbaik di dunia, dengan berbagai jenis ikan mulai dari
pelagis besar, kecil, kerapu, udang, teripang, kerang, dan lain lain. Potensi lestari perikanan
Papua sebesar 1.404.220 ton per tahun, dengan produksi tahun 2005 mencapai 209.210,3 ton,
meningkat 13,29% dibanding produksi 2004 yang hanya mencapai 180.612,4 ton. Dari produksi
perikanan, 95,83% merupakan hasil produksi perikanan laut dengan nilai produksi selama 2005
mencapai Rp. 2.215 miliar atau menurun 44,86% banding 2004 yang mencapai Rp 2.451 miliar.

Populasi ternak besar dan kecil selama tahun 2005 umumnya naik. Ternak kerbau pada 2005
naik 14,54% dari 1.131 ekor pada 2004 menjadi 1.292 ekor pada tahun 2006, sementara ternak
kuda dari 1.576 ekor pada 2004 menjadi 1.501 ekor pada 2005 lalu meningkat menjadi 2.061
ekor pada 2006. Kenaikan persentase dialami ternak sapi (8,6%), kambing (5,37%) dan babi
(19,50%). Populasi ternak kecil, antara lain ayam kampung naik 18,99%, ayam pedaging naik
90% dan ayam ras petelur meningkat 19,58%. 

Secara geologi, papua masuk benua Australia. Papua memiliki keunikan khususnya dengan
kenampakan pegunungan tinggi yang diliputi salju abadi di puncaknya. Pegunungan yang
ditutupi salju abadi ini adalah pegunungan Maoke dengan bagian-bagiannya yaitu Pegunungan
Sudirman, Pegunungan Jaya Wijaya dan pegunungan Sterren.

Secara fisiografis mulai dari pantai, Papua terdiri dari rawa, dataran rendah, dataran tinggi dan
pegunungan tinggi. Dua sungai utama di Papua yaitu Memberamo mengalir ke Utara sementara
Digul mengalir ke Selatan. Keudua sungai tadi pada bagian hulunya mendapat sumber air dari
cairan salju pegunungan Maoke. Potensi sumber daya sungai untuk pembangkit tenaga listrik
sangat besar. Sumber daya air lainnya terdiri dari danau. Danau-danau itu antara lain danau
Paniai dan danau Sentani. Kedua danau ini merupakan sumber ikan bagi kepentingan penduduk.
Keunikan lain dari Papua adalah sulitnya akses mobilitas karena fisiografis yang berat, rawa-
rawa dan hutan lebat. Alat perhubungan dan angkutan yang dikembangkan disini yaitu jalur
penerbangan. Jalan darat sampai saat ini masih dibangun dengan proyek trans Papua. Akibat dari
kondisi fisiografi ini pola pemukiman penduduk cenderung menyebar.

Dapus :

https://www.skornews.com/skor--potensi-sumber-daya-alam-papua.html

https://www.gurugeografi.id/2017/10/sumber-daya-alam-papua.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai